• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI PENGARUH JURNALISME WARGA TERHADAP PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT MENGAKSES INSTAGRAM AKUN MAKASSAR INFO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SKRIPSI PENGARUH JURNALISME WARGA TERHADAP PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT MENGAKSES INSTAGRAM AKUN MAKASSAR INFO"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH JURNALISME WARGA TERHADAP PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT MENGAKSES INSTAGRAM AKUN

MAKASSAR INFO

JUNDULLAH MUHAMMAD ALI GHUFRON

105651104816

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021

(2)

ii SKRIPSI

PENGARUH JURNALISME WARGA TERHADAP PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT MENGAKSES INSTAGRAM AKUN

MAKASSAR INFO

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Studi dan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom)

Disusun dan di usulkan oleh :

JUNDULLAH MUHAMMAD ALI GHUFRON Nomor Induk Mahasiswa : 105651104816

Kepada

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2021

(3)

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

Judul Skripsi : Pengaruh Jurnalisme Warga Terhadap Peningkatan Partisipasi Masyarakat Mengakses Instagram Akun Makassar Info

Nama Mahasiswa : Jundullah Muhammad Ali Ghufron Nomor Stambuk : 105651104816

Program Studi : Ilmu Komunikasi

Menyetujui :

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Amir Muhiddin, M.Si Indah Pratiwi M, S.Sos, MA NIDN. 0925026002 NIDN. 0302018701

Mengetahui :

Dekan Ketua Program Studi

FISIP Unismuh Makassar Ilmu Komunikasi

Dr.Hj. Ihyani Malik, S.Sos, M.Si Dr. H. Muh. Tahir, M.Si NBM: 730 727 NBM: 881 413

(4)

iv

PENERIMAAN TIM

Telah diterima oleh Tim Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar berdasarkan Surat Keputusan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar, Nomor : 0221/FSP/A.4-II/XII/43/2021 sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi dan memperoleh gelar sarjana (S.1) dalam Program Studi Ilmu Komunikasi yang dilaksanakan di Makassar pada hari Sabtu tanggal 18 bulan Desember tahun 2021.

TIM PENILAI

Ketua Sekretaris

Dr. Hj. Ihyani Malik, S.Sos., M.Si Andi Luhur Prianto, S.IP., M.Si NBM : 730 727 NBM : 992 797

Penguji

1. Dr. H. Muh Tahir, M.Si ( ...)

2. Dr. Amir Muhiddin, M.Si ( ...)

3. Ahmad Syarif, S.Sos. M.I.Kom (...)

4. Indah Pratiwi M, S.Sos, M.A (... )

(5)

v

HALAMAN PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Jundullah Muhammad Ali Ghufron Nomor Induk Mahasiswa : 105651104816

Program Studi : Ilmu Komunikasi

Menyatakan bahwa benar skripsi penelitian ini adalah karya saya sendiri dan bukan hasil plagiat dari sumber lain. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari penyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik sesuai aturan yang berlaku di Universitas Muhammadiyah Makassar.

Makassar, 21 Oktober 2021

Yang Menyatakan,

Jundullah Muhammad Ali Ghufron

(6)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Jundullah Muhammad Ali Ghufron Nomor Stambuk : 105651104816

Program Studi : Ilmu Komunikasi

Menyatakan bahwa benar karya ilmiah ini adalah penelitian saya sendiri tanpa bantuan dari pihak lain atau ditulis/dipublikasikan orang lain atau melakukan plagiat. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik sesuai aturan yang berlaku, sekalipun ini pencabutan gelar akademik.

Makassar, 21 Oktober 2021 yang Menyatakan,

Jundullah Muhammad Ali Ghufron

(7)

vii ABSTRAK

Jundullah Muhammad Ali Ghufron. Nim 105651104816. Pengaruh Jurnalisme Warga Terhadap Peningkatan Partisipasi Masyarakat Mengakses Instagram Akun Makassar Info. Pembimbing 1 : Dr. Amir Muhiddin, M.Si. Pembimbing 2 : Indah Pratiwi M, S.Sos, M.A

Jurnalisme warga terus berkembang dengan dukungan seperti smartphone atau laptop yang dapat digunakan untuk merekam dan mengirim gambar secara mudah, sehingga khalayak umum dapat ikut terlibat dalam proses penyebaran informasi maupun berita. Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui Pengaruh jurnalisme warga terhadap peningkatan akses Instagram akun Makassar Info dan Untuk mengetahui tingkat partisipasi masyarakat mengakses instagram makassar Info.Penelitian ini menggunakan jenis metode deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari hasil angket (Quesioner).

Hasil penelitian ini menunjukkan Jurnalisme warga berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan partisipasi masyarakat mengakses Instagram Makassar Info. Tingkat partisipasi masyarakat memberikan suatu informasi ke instagram makassar Info masih dalam kategori sangat rendah, hal tersebut dibuktikan dari 100 responden terdapat sebanyak 42 (42.0%) responden mengatakan sangat jarang mengirim informasi ke instagram makassar info, namun dilihat dari partisipasi masyarakat mengakses Instagram Makasssar Info termasuk dalam kategori tinggi, hal tersebut dibuktikan dari 100 responden terdapat sebanyak 40 (40.0%) sering, (18.0%) sangat sering, (18.0%) kadang-kadang, (20.0%) jarang, dan (4.0%) responden yang mengatakan sangat jarang mengakses instagram makassar info. Durasi waktu Makassar Info merespon isi pesan dari pengikutnya adalah yang paling dominan yakni 10-20 menit sebanyak 31 (31.0%) responden, selain itu mayoritas bentuk pesan yang dikirimkan pengikut kepada instagram makassar info yakni berupa Foto/Video, Narasi sebanyak 31 (31.0%).

Dari hasil temuan penelitian dapat disimpulkan bahwa admin Instagram Makassar Info secara umum merespon isi pesan pengikutnya dalam waktu 10 sampai 20 menit, selain itu mayoritas bentuk pesan yang dikirimkan pengikut berupa foto ataupun video.

Kata kunci: Pengaruh, jurnalisme warga, peningkatan akses akun Makassar info

(8)

viii

KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahmim

Tiada kata indah yang patut diucapkan seorang hamba kepada Sang Pencipta atas segala cinta kasih-Nya yang tak terhingga dan nikmat-Nya yang tak berujung sehingga kita mampu melewati hari-hari yang penuh makna, dan memberi kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Jurnalisme Warga Terhadap Peningkatan Partisipasi Masyarakat mengakses Instagram Akun Makassar Info” Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian penulisan proposal ini dapat terwujud atas bantuan dan dorongan dari berbagai pihak yang telah tulus memberikan sumbangan berupa pikiran, motivasi, dan nasehat. Untuk semua itu dengan kerendahan hati pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

Kedua orang tua penulis, Ibu Mahda Safitri dan Bapak Wahyu Kuddus, SKM, M.Mkes yang telah membesarkan dan mendidik penulis secara ikhlas serta memberikan motivasi dan doa yang tiada henti-hentinya. Terima kasih juga untuk sahabat dekat penulis Fitra, Muthiah Ummu Syahidah, A. Reza, Rahmat Rivai, Exmal, M. Fahrul, dan Muh. Farhan yang telah memberi semangat untuk terus melanjutkan pendidikan setinggi mungkin kepada saya selaku rekannya.

Selanjutnya pada kesempatan ini, tak lupa penulis mengucapkan penghargaan dan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya terutama kepada:

(9)

ix

1. Bapak Dr. H. Muh.Tahir, M.Si. selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar. dan sekaligus Bapak DR. Amir Muhidin, M.Si Pembimbing I saya. Dan Ibu Indah Pratiwi M, S.Sos, M.A. selaku Pembimbing II yang senantiasa meluangkan waktunya untuk membimbing penulis secara intensif, mengoreksi naskah skripsi serta mendorong agar penulis dapat menyelesaikan studi dengan cepat. Penghargaan yang sangat tinggi kepada beliau atas keteladanan yang diberikan baik sebagai pribadi maupun sebagai pembimbing.

2. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Segenap Dosen serta staf Tata Usaha Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberbekal ilmu pengetahuan dan pelayanan kepada penulis selama menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Muthiah Ummu Syahidah dan Fitra yang senantiasa mendukung selama penulis menjalani pendidikan di Unismuh Makassar.

5. Sahabat-sahabat A. Reza, Rahmat Rivai, Exmal, Muh. Fahrul, dan Muh.

Farhanyang senantiasa memberikan doa dan dukungan kepada penulis.

6. Teman-teman dari Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi (HUMANIKOM).

(10)

x 7. Teman-teman SE-Keluarga Daeng Tiger FC

8. Kakanda Rismunandar Tri Saputra yang senantiasa membantu dan mendukung penulis.

Akhir kata penulis mengharapkan kiranya skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada parapembaca guna menambah Khasanah Ilmu Pengetahuan terutama yang berkaitan dengan Ilmu Komunikasi. Teriring doa semoga Allah SWT menjadikan pengorbanan dan kebaikan itu sebagai cahaya penerang di dunia maupun di akhirat kelak. Billahi Fii Sabililhaq Fastabiqul Khairat WassalamuAlaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Makassar, 21 Oktober 2021

Jundullah Muh. Ali Ghufron

(11)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL DALAM ……….ii

HALAMAN PERSETUJUAN ……….iii

HALAMAN PENERIMAAN ...iv

HALAMAN PERNYATAAN ……….v

PERNYATAAN KEASLIAN ILMIAH ……….vi

ABSTRAK ………vii

KATA PENGANTAR ………...viii

DAFTAR ISI ………xi

DAFTAR TABEL ...xiii

DAFTAR GAMBAR ...xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……….1

B. Rumusan Masalah ……….8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ……….8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu ………10

B. Konsep dan Teori ………14

C. Kerangka Pikir ………44

D. Hipotesis Penelitian ………45

E. Definisi Operasional ………46

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian ………48

B. Jenis dan Tipe Penelitian ………48

C. Populasi dan Sampel ………49

D. Teknik Pengumpulan Data ………50

E. Teknik Analisa Data ………51

F. Teknik Pengabsahan Data ………53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

(12)

xii

A. Hasil penelitian ………56

1. Sejarah media instagram Makassar info ………....56

2. Deskriptif karakteristik responden ………58

3. Uji analisis data statistik ………62

B. Pembahasan ………66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ………....73

B. Saran ...74 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

RIWAYAT PENULIS

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ………10

Tabel 3.1 Teknik Pengumpulan Data ………....50

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Jenis Kelamin ………58

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Usia ………59

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Durasi Waktu ………59

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Bentuk Informasi ………60

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Partisipasi Mengirim Informasi ………61

Tabel 4.6 Karakteristik Responden Partisipasi Mengakses ………62

Tabel 4.7 Uji Homogenitas ………63

Tabel 4.8 Uji Normalitas ………63

Tabel 4.9 Uji F ………64

Tabel 4.10 Uji Regresi Linear Sederhana ………65

Tabel 4.11 Koefisien Determinasi ………65

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pikir ………....45

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dalam proses perkembangannya, jurnalisme kian hari semakin ramai di tengah kehidupan masyarakat. Kegiatan mencari, memproses, serta menyebarluaskan berita saat ini tidak hanya dilakukan oleh orang yang berprofesi sebagai wartawan, masyarakat yang pada awalnya sebagai target pembaca pun turut serta dalam kegiatan tersebut, walaupun hanya sebatas kesadaran diri untuk saling berbagi informasi dan saling mengingatkan.

Seorang jurnalis warga tetap harus mempertanggung jawabkan konten berita yang telah dibuatnya dengan cara yang profesional. Oleh karena itu, jurnalisme warga juga harus berpedoman pada etika jurnalisme yang berlaku. Etika jurnalisme merupakan sekumpulan prinsip moral yang merefleksikan peraturan-peraturan. Ia bisa dinyatakan secara tertulis atau tidak, dan tentu saja, etikanya dipatuhi segala pelaku dan perilaku jurnalisme (Santana, 2017: 25). Jurnalisme warga juga termasuk bagian dari perilaku jurnalisme. Oleh karena itu, etika jurnalisme warga juga penting diterapkan oleh jurnalis warga.

Meskipun demikian, minimnya kemampuan netizen untuk memberikan perspektif dan kedalaman informasi menyebabkan institusi media masih berperan penting dalam proses transmisi informasi.

Sebagaimana disampaikan Khoirul (2019), peran institusi media bergeser menjadi gatekeeper dan editor atas konten informasi yang disampaikan.

(16)

2

Transformasi jurnalisme di era digital telah menciptakan perkembangan baru dalam teknik peliputan dan reportase di bidang jurnalistik, yang dapat dilakukan oleh warga biasa atau khalayak umum selain jurnalis profesional. Dalam fenomena saat ini, media massa seringkali menyertakan cuplikan rekaman atau hasil reportase suatu peristiwa besar, bencana, maupun kejadian unik yang merupakan hasil kontribusi dari pengguna media sosial. Hasil reportase yang kemudian menjadi suatu produk berita inilah yang kemudian melahirkan istilah citizen journalismatau jurnalisme warga. Karena perkembangan teknologi yang semakin mutakhir, pengguna media sosial dapat dengan mudah berperan sebagai jurnalis warga dengan mempublikasikan informasi maupun peristiwa penting kepada khalayak luas secara cepat.

Salah satu produk awal jurnalisme warga di Indonesia yang kemudian memiliki dampak cukup besar pada industri media massa yaitu rekaman video amatir warga pada peristiwa gempa bumi dan tsunami yang melanda kawasan Lamjame, Nanggroe Aceh Darussalam pada 26 Desember 2004 silam. Cut Putri, sang perekam video amatir mengabadikan momen sesaat setelah terjadinya gempa cukup kuat yang kemudian menyebabkan tsunami beberapa menit setelah terjadinya gempa. Dalam video tersebut, terdengar percakapan anggota keluarganya terkait peristiwa gempa yang baru saja terjadi. Hanya selang beberapa menit kemudian, rekaman video menunjukkan suasana mencekam dengan latar suara teriakan histeris warga beserta suara gemuruh air. Video amatir detik-detik terjadinya peristiwa

(17)

3

tsunami tersebut kemudian disiarkan secara luas melalui stasiun televisi tak hanya di Indonesia saja, namun secara global. Hasil rekaman amatir Cut Putri yang kemudian menjadi produk berita pada media massa mendorong munculnya diskusi mengenai jurnalisme warga.

Lasica (2003) mendefinisikan jurnalisme warga sebagai bentuk jurnalisme yang mengakomodir masyarakat umum selain jurnalis profesional untuk dapat menyampaikan informasi atas kejadian atau peristiwa kepada khalayak luas melalui medium tertentu.

Kepopuleran praktik jurnalisme warga terus berkembang terutama dengan kecanggihan di bidang teknologi informasi dan komunikasi yang menyediakan beragam fitur untuk mendukung perkembangan jurnalisme warga. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah melahirkan alat seperti smartphone dan laptop, yang dapat digunakan untuk merekam dan mengirim gambar secara mudah, sehingga khalayak umum dapat ikut terlibat dalam proses penyebaran informasi maupun berita. Hanya bermodalkan perangkat elektronik dan jaringan internet, setiap orang kini dapat menyampaikan hasil reportasenya kepada khalayak dengan mudah.

Dengan kecanggihan teknologi, kamera yang dipasangkan pada sejumlah perangkat elektronik memiliki kualitas yang sangat baik dan mampun merekam serta mengabadikan suatu peristiwa secara detail. Sementara untuk mengirimkan hasil reportase maupun dokumentasi tersebut, masyarakat juga dapat melakukannya dengan mudah dan dimana saja, dengan menggunakan perangkat elektronik yang terkoneksi internet.

(18)

4

Perkembangan jurnalisme warga membuat praktik tersebut semakin diminati masyarakat, karena setiap warga kini memiliki kesempatan untuk dapat mengangkat suatu topik maupun isu hangat sebagai produk berita.

Tak hanya dinikmati masyarakat umum, Industri media massa juga menjadi salah satu pihak yang memanfaatkan potensi jurnalisme warga dengan cara memproduksi muatan berita melalui konten jurnalisme warga yang dibagikan di media sosial. Dalam hal ini, kehadiran jurnalisme warga tentunya membantu proses kerja di ruang redaksi. Pengambilan konten jurnalisme warga untuk ditayangkan di media massa tentunya mempermudah kerja jurnalis profesional dan memungkinkan perusahaan untuk memproduksi berita dengan biaya yang lebih rendah. Artikel ini berusaha mengkaji pemanfaatan trend jurnalisme warga di media sosial instagramserta implikasi kehadiran jurnalisme warga terhadap industri media konvensional.

Media sosial sebagai kumpulan perangkat lunak yang memungkinkan individu maupun komunitas untuk berkumpul, berbagi, berkomunikasi, dan dalam kasus tertentu saling berkolaborasi atau bermain. Media sosial memiliki kekuatan pada user-generated content (UGC) di mana konten dihasilkan oleh pengguna, bukan oleh editor sebagaimana di institusi media massa (Nasrullah,2017:11). Sistem sosial di dalam instagram adalah dengan menjadi pengikut akun pengguna lainnya atau memiliki pengikut akun instagram. Komunikasi antara pengguna instagram dapat terjalin dengan memberikan tanda suka (like) dan juga mengomentari foto-foto yang telah

(19)

5

diunggah oleh pengguna lainnya (Harun, 2018:34).

Indonesia menjadi salah satu negara dengan pengguna instagram terbanyak, dan 89% pengguna layanan Instagram berasal dari kalangan usia 18-34 tahun yang mengakses instagram setidaknya seminggu sekali dan perempuan mendominasi dengan porsi 63%. Instagram banyak diminati hampir di semua kalangan mulai dari orang biasa, artis, figur publik, pejabat pemerintahan bahkan Presiden.

Media sosial merupakan bagian dari internet, yaitu sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang dibangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0, dan memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content. Web 2.0 menjadi platform dasar media sosial (Kaplan & Haenlin, 2010:61). Jejaring sosial dan blog merupakan media sosial yang banyak digunakan oleh masyarakat. Media sosial lebih banyak digunakan oleh masyarakat untuk berkomunikasi dan mendapatkan informasi karena kecanggihan media sosial yang dapat menyajikan informasi terkini, mudah dijangkau oleh masyarakat luas hanya dengan menggunakan ponsel seperti smartphone serta merupakan media yang murah.

Adapun setiap informasi dan berita yang ingin di bagikan harus berita sesuai fakta. Hal tersebut sejalan dengan firman Allah Swt dalam Q.S. Al- Hujurat/48 : 6. untuk senantiasa melarang setiap manusia untuk tidak menyebarkan informasi bohong, yakni sebagai berikut:

(20)

6

Terjemahnya.: “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang Fasik membawa suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (Q.S. Al-Hujurat : 6)

Ayat di atas menjelaskan di setiap kegiatan citizen journalism haruslah berlandaskan pada fakta yang benar-benar terjadi dan tidak mengada-ada terhadap kebenaran suatu peristiwa untuk disajikan kepada masyarakat.

Berdasarkan uraian diatas, Instagram merupakan salah satu bentuk dari sosial media, yang sekarang ini sudah banyak digunakan oleh masyarakat dan di manfaatkan oleh masyarakat sebagai sarana untuk memberikan ataupun bertukar informasi dengan masyarakat yang lain. Makassar info pun hadir untuk mempermudah masyarakat di kota makassar bertukar informasi dengan masyarakat lainnya, dan masyarakat sendiri bisa langsung menjadi jurnalisnya.

Alasan peneliti memilih media sosial instagram Makassar info dalam penelitian ini dikarenakan Makassar info merupakan salah satu akun yang banyak memiliki pengikut dibandingkan dengan akun instagram sejenisnya misalnya akun instagram @sosmedmakassar yang hanya mempunyai 181.000 followers dan akun instagram @makassarinfoku dengan jumlah followers sebanyak 241.000 . Makassar info juga adalah akun instagram yang lebih cepat mengunggah berita terkini dibandingkan akun instagram serupa lainnya. Akun instagram Makassar info juga salah satu akun yang

(21)

7

memanfaatkan sosial media untuk berbagai informasi, khususnya informasi mengenai Makassar dan sekitarnya. Akun tersebut berbagi informasi dengan cara merepost postingan masyarakat Makassar yang sudah menandai akun

@makassar_info dan mengirim pesannya melalui via pesan di instagram.

Konten yang di informasikan Makassar info meliputi hiburan, informasi, akademik maupun non akademik, kuliner kota Makassar dan sekitarnya, dan banyak lagi beragam informasi yang di unggah instagram Makassar info yang waktu pengunggahannya secara teratur setiap hari. Pengikut akun

@makassar_info sampai hari ini 255.000 followers dengan 4.114 Postingan.

Dengan persentase jenis kelamin 52% yang mengikuti adalah perempuan dan 48% Pria. Adapun persentase umur 18-25 tahun 61%, 25-35 tahun 23%, 35-45 tahun 14%, dan 45 tahun keatas 2%. Pengikut akun ini juga tidak hanya dari wilayah makassar saja ada dari luar makassar juga.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dalam penelitian ini, penulis tertarik meneliti tentang sejauh mana keterlibatan ataupun pengaruh informasi/liputan yang disajikan oleh dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengakses instagram khususnya pada akun

@makassar_info. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul : “Pengaruh Jurnalisme Warga Terhadap Peningkatan Partisipasi Masyarakat Mengakses Instagram Akun Makassar Info”.

(22)

8 B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti dapat membuat rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :

1. Bagaimana Pengaruh Jurnalisme warga terhadap peningkatan akses Instagram Akun Makassar Info?

2. Bagaimana tingkat partisipasi masyarakat mengakses instagram makassar Info?

C. Tujuan Dan Manfaat 1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui Pengaruh Jurnalisme warga terhadap peningkatan akses Instagram akun Makassar Info.

b. Untuk mengetahui tingkat partisipasi masyarakat mengakses instagram makassar Info

2. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan tersebut, manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

a. Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pengetahuan tentang ilmu jurnalistik khususnya penyajian informasi dan bahan pelajaran untuk Netizen mampu menghasilkan karya jurnalistik yang berkualitas.

(23)

9 b. Kegunaan Praktis

I. Bagi Makasaar info dapat memberikan masukan dalam upaya peningkatan kualitas penyajian informasi, sehingga tercapainya penyajian informasi yang baik dan benar sesuai kaedah jurnalistik.

(24)

10 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian terdahulu

Penelitian terdahulu yang digunakan penulis sebagai dasar dalam penyusunan proposal penelitian, tujuannya untuk mengetahui hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu, juga sebagai pembanding dan gambaran yang dapat mendukung kegiatan penelitian berikutnya yang sejenis.

Berikut ini rincian terkait penelitian terdahulu yang memiliki kesamaan dengan penelitian penelitian penulis saat ini :

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Nama dan Judul

Penelitian

Metode penelitian Hasil dan Perbedaan Penelitian

1 Juliana (2019) Respon masyarakat terhadap postingan Foto pada media instagram Makassar Info (Studi Etika Jurnalisme Warga)

Jenis penlitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis data primer (foto-foto edisi Oktober-

November) dan data sekunder (buku atau referensi)

Hasil Penelitian :

Masyarakat yang melihat postingan foto Makassar info mengalami unsur traumatik terhadap konten gambar yang dibingkai secara transparan, tanpa adanya sensor pada bagian-bagian foto tersebut, pada sisi lain masyarakat menyukai konten berita yang di publikasi sebagaimana adanya, sesuai fakta yang

(25)

11

benar-benar terjadi di lapangan.

Perbedaan penelitian : Perbedaan dari penelitian ini adalah bagaimana fokus penelitiannya lebih ke

bagaimana respon masyarakat terhadap postingan foto pada Makassar info sedangkan penelitian kali ini lebih

berfokus ke citizen journalism dan tingkat partisipasi

masyarakat. Jenis metode penelitian terdahulu juga menggunakan metode penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dokumentasi, dan kajian pustaka. Sedangkan metode penelitian kali ini

menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan metode pengumpulan

menggunakan kuesioner yang di bagikan melalui Google form.

(26)

12 2 Lestari (2021)

Peran Citizen Journalism dalam menyajikan informasi Kota Tangerang selatan berbasis media sosial instagram.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif kualitatif agar peneliti berfokus untuk

mendeskripsikan dan

menggambarkan peran dari citizen journalism dalam menyajikan informasi.

Hasil Penelitian :

Berdasarkan hasil wawancara mendalam dan turun langsung ke lapangan melakukan observasi, peneliti

menyimpulkan bahwa peran citizen journalism sangatlah penting dalam penyajian informasi Kota Tangerang Selatan dalam akun media sosial instagram @tangsel.life.

Berkat adanya para citizen journalism dapat membantu tim dalam akun media sosial

instagram @tangsel.life untuk mendapatkan sumbe informasi dengan cepat yang ter-update dan secara real-time atau langsung.

Perbedaan penelitian : Penelitian terdahulu ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran citizen journalism dalam penyajian informasi pada akun

@tangsel.life, sedangkan pada penelitian kali ini berfokus kepada pengaruh dari citizen journalism dalam peningkatan partisipasi masyarakat. Metode

(27)

13

penelitian terdahulu ini

menggunakan metode peneltian deskriptif kualitatif.

Sedangkan, penelitian kali ini menggunakan metode

penelitian kuantitatif.

3 Yulianti (2021) Fungsi Media Sosial dan penyajian informasi terkait pandemi Covid- 19

Penelitian dilakukan menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan penelitian berupa deskiptif. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan random sampling yaitu teknik pengambilan sampel pada populasi sampai mendapatkan jumlah yang di butuhkan.

Hasil Penelitian : Hasil penelitian ini

menunjukan bahwa fungsi media sosial mengenai context, communication, collaboration, dan connection dinyatakan baik, serta penyajian informasi terkait pandemi covid-19 mengenai struktur informasi, gaya pesan, dan daya tarik informasi dinyatakan baik.

Hasil dari masing-masing variabel ini berdasarkan kriteria analisis deskriptif.

Perbedaan Penelitian : Penelitian terdahulu ini untuk mengetahui fungsi media sosial instagram

@kawalcovid19.id sebagai media informasi terkait

(28)

14

pandemi covid-19. Sedangkan, penelitian kali ini lebih

berfokus kepada citizen journalism serta partisipasi masyarakat.

B. Konsep dan Teori 1. Komunikasi

a. Pengertian Komunikasi

Secara terminologi, para ahli komunikasi memberikan pengertian komunikasi menurut sudut pandang dan pendapat mereka masing- masing diantaranya: Danil Vardiasnyah mengungkapkan beberapa definisi komunikasi secara istilah yang dikemukakan para ahli (Dani, 2008)

Jenis & Kelly menyebutkan “Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang lainnya (khalayak)” (Jenis & Kelly, 2005).

Komunikasi adalah sebuah interaksi yang ada pada masyarakat.

Sebuah komunikasi bisa dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Sebuah komunikasi bisa dilakukan dengan mudah, dengan kemajuan teknologi pada saat ini. Kemajuan teknologi yang membantu kegiatan komunikasi adalah berkembangnya sebuah alat komunikasi

(29)

15

seperti smartphone dan internet. Tujuan dilakukan komunikasi adalah untuk mendapatkan feedback dari seseorang. Secara singkat umpan balik adalah transmisi reaksi balik dari penerima kepada pengirim (Fiske, 2016).

Berelson & Stainer “Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka- angka, dan lain-lain” (Berelson & Stainer, 1964).

Adapun pendapat dari randlun yang menggemukakan Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego (Alo, 2009).

Alo Liliweri dalam bukunya Dasar-dasar Komunikasi AntarBudaya mengutip pendapat Walstrom dari berbagai sumber menyebutkan beberapa definisi komunikasi, yakni (Alo 2009): 1) Komunikasi antarmanusia sering diartikan dengan pernyataan diri yang paling efektif. 2) Komunikasi merupakan pertukaran pesan-pesan secara tertulis dan lisan melalui percakapan, atau bahkan melalui penggambaran yang imajiner. 3) Komunikasi merupakan pembagian informasi atau pemberian hiburan melalui kata-kata secara lisan atau tertulis dengan metode lainnya. 4) Komunikasi merupakan pengalihan informasi dari seorang kepada orang lain. 5) Pertukaran makna antara individu dengan menggunakan sistem simbol yang sama. 6) Komunikasi adalah proses

(30)

16

pengalihan pesan yang dilakukan seorang melalui suatu saluran tertentu kepada orang lain dengan efek tertentu. 7) Komunikasi adalah proses pembagian informasi, gagasan atau perasaan yang tidak saja dilakukan secara lisan dan tertulis melainkan melalui bahasa tubuh, atau gaya atau tampilan pribadi, atau hal lain disekelilingnya yang memperjelas makna.

Sebuah definisi yang dibuat oleh kelompok sarjana komunikasi yang mengkhususkan diri pada studi komunikasi antarmanusia (human communication) bahwa: komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur lingkungannya dengan (1) membangun hubungan antar sesama manusia; (2) melalui pertukaran informasi; (3) untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain; serta (4) berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu (Hafied 2011).

Berdasarkan uraian para ahli diatas maka secara umum komunikasi dapat diartikan sebagai suatu penyampaian pesan baik verbal maupun non verbal yang mengandung arti atau makna tertentu atau lebih jelasnya dapat dikatakan penyampaian informasi atau gagasan dari seseorang kepada orang lain baik itu berupa pikiran dan perasaan- perasaan melalui sarana atau saluran tertentu.

b. Unsur Komunikasi

Agar sebuah proses komunikasi menjadi efektif, diperlukannya unsurunsur yang paling mendasar sebagai persyaratan terjadinya komunikasi. Terdapat tiga unsur yang paling mutlak yang harus dipenuhi

(31)

17

dalam proses komunikasi, yaitu: (Nurjaman & Umam, 2012:36-38) 1) Komunikator: orang yang menyatakan pesan kepada komunikan yang dapat berupa perseorangan atau kelompok. 2) Komunikan: orang yang menerima pesan dari komunikator. 3) Saluran/ media: jalan yang dilalui oleh isi pernyataan komunikator kepada komunikan yang digunakan oleh pengirim pesan.

Nurjaman dan Uman berpendapat bahwa setiap unsur tersebut memiliki hubungan yang sangat erat dan saling berketergantungan satu dan lainnya yang dapat menentukan keberhasilan dari sebuah komunikasi. Selain ketiga unsur tersebut, seperti yang sudah dibahas di paragraf sebelumnya mengenai proses komunikasi, terdapat enam unsur- unsur komunikasi lainnya selain yang telah disebutkan Nurjaman dan Uman. Dalam totalnya, terdapat sembilan unsur yang menjadi faktor- faktor kunci, yaitu: (Effendy, 2011:18) 1) Sender: atau disebut komunikator adalah unsur yang menyampaikan pesan kepada seseorang atau sejumlah orang. 2) Encoding: atau disebut dengan penyandian adalah sebuah proses pengalihan pikiran ke dalam bentuk lambang. 3) Message: atau disebut pesan adalah seperangkat lambang yang mempunyai makna yang disampaikan oleh komunikator. 4) Media:

adalah sebuah saluran komunikasi tempat berjalannya pesan dari komunikator kepada komunikan. 5) Decoding: adalah proses saat komunikator menyampaikan makna pada lambang yang ditetapkan komunikan. 6) Receiver: ialah komunikan yang menerima pesan dari

(32)

18

komunikator. 7) Response: merupakan sebuah tanggapan atau reaksi dari komunikan setelah menerima pesan. 8) Feedback: merupakan sebuah umpan balik yang diterima komunikator dari komunikan. 9) Noise:

adalah gangguan yang tidak direncanakan namun terjadi selama proses komunikasi dan menyebabkan komunikan menerima pesan yang berbeda dari komunikator.

c. Fungsi Komunikasi

Komunikasi memiliki fungsi tersendiri. Sebuah kelompok atau organisasi, komunikasi memiliki empat fungsi utama, yaitu:

(Robbins&Judge, 2011:5). 1) Informasi. Pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan, penyebaran berita, data, gambar, fakta, dan pesan opini dan komentar yang di butuhkan agar orang dapat mengerti dan bereaksi secara jelas terhadap kondisi internasional, lingkungan, dan orang lain agar dapat mengambil keputusan. 2) Sosialisasi, Penyediaan sumber ilmu pengetahuan yang memungkinkan orang bersikap dan bertindak sebagai sarana anggota masyarakat yang efektif yang menyebabkan ia sadar akan fungsi sosialnya sehingga ia dapat aktif di dalam masyarakat.

3) Motivasi, Menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendekmaupun jangka panjang, mendorong orang menentukan pilihannya dan keinginannya, mendorong kegiatan individu dan kelompok berdasarkan tujuan bersama yang akan dikejar. 4) Perdebatan dan diskusi, Menyediakan dan saling menukar fakta yang diperlukan untuk memungkinkan persetujuan atau menyelesaikan perbedaan

(33)

19

pendapat mengenai masalah pudiblik, menyediakan bukti-bukti yang relevan yang diperlukan untuk kepentingan umum agar masyarakat lebih melibatkan diri dalam masalah yang menyangkut kegiatan bersama di tingkat internasional ,nasional dan lokal. 5) Pendidikan, Pengaliahan ilmu pengetahuan sehingga mendorong perkembangan intelektual, pembutak watak dan pendidikan keterampilan serta kemahiran yang diperlukan pada semua bidang kehidupan. 6) Memajukan kebudayaan, Penyebarluasan hasil kebudayaa dan senu dengan maksud melestarikan warisan masa lalu, perkembangan kebudayaan dengan memperluas horizon seseorang, membangun imajinasi, dan mendorong kreativitas serta kebutuhan estetikanya. 7) Hiburan, Penyebaran sinyal, simbol suara, dan citra (image) dari drama, tari, kesenian, kesustraan, musik, komedi, olah raga, permainan, dan sebagainya untuk rekreasi dan kesengan kelompok, dan individu kesempatan. 8) Integrasi, Menyediakan bagi bangsa kelompok dan invidividu kesempatan memperoleh berbagai pesan yang diperlukan mereka agar dapat saling kenal, mengerti, menghargai kondisi, pandangan, dan keinginan orang lain.

d. Sifat Komunikasi

Onong Uchana Effendy dalam bukunya Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek menjelaskan bahwa komunikasi memiliki sifat-sifat.

Adapun beberaapa sifat komunikasi tersebut yakni: 1) Tatap muka (face-to-face).2) Bermedia (mediated). 3) Verbal (verbal) - Lisan –

(34)

20

Tulisan. 4) Non verbal (non-verbal) - Gerakan/isyarat badaniah (gestural) - Bergambar (picturial). (Effendy, 2002: 7)

Komunikator (pengirim pesan) dalam menyampaikan pesan kepada komunikan (penerima pesan) dituntut untuk memiliki kemampuan dan pengalaman agar adanya umpan balik (feedback) dari si komunikan itu sendiri, dalam penyampaian pesan komunikator bisa secara langsung atau face-to-face tanpa menggunakan media apapun.

Komunikator juga bisa menggunakan bahasa sebagai lambang atau simbol komunikasi bermedia kepada komunikan fungsi media tersebut sebagai alat bantu dalam menyampaikan pesannya. Komunikator dapat menyampaikan pesannya secara verbal dan non-verbal. Verbal dibagi menjadi dua macam yaitu lisan (oral) dan tulisan (written/printed) Sementara non verbal dapat menggunakan gerakan atau istarat badaniah (gesturial) seperti melambaikan tangan, mengedipkan mata, dan sebagainya ataupun menggunakan gambar untuk mengemukakan ide atau gagasan (Effendy, 2002).

e. Model Komunikasi

Model Komunikasi menurut Lasswell ada lima pertanyaan yang perlu ditanyakan dan dijawab dalam melihat proses komunikasi, yaitu: (Arni,2009). 1) Who adalah menunjuk kepada siapa siaapa orang yang mengambil inisiatif untuk memulai komunikasi. 2) Says what adalah berhubungan dengan isi komunikasi atau apa pesan yang disampaikan dalam komunikasi tersebut. 3) Through what adalah

(35)

21

melalui media apa. Yang dimaksudkan dengan media adalah alat komunikasi, seperti berbicara, gerakan badan, kontak mata, sentuhan, radio, televisi, surat, buku, dan gambar. 4) To whom adalah menanyakan siapa yang menjadi audience atau penerima dari dari komunikasi. Atau dengan kata lain kepada siapa komunikator berbicara atau kepada siapa pesan yag ia ingin disampaikan diberikan.

2. Komunikasi Massa

Komunikasi massa adalah proses penyampaian komunikasi yang dilakukan melalui media massa dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi kepada khalayak luas. Dengan demikian, maka unsurunsur penting dalam komunikasi massa adalah (Effendy, 2002):

1) Komunikator, yaitu pihak yang bertindak sebagai pengirim pesan kepada komunikan (penerima pesan) dalam sebuah proses komunikasi. Dengan kata lain, komunikator merupakan seseorang atau sekelompok orang yang berinisiatif untuk menjadi sumber dalam sebuah hubungan. 2) Media massa, yaitu media komunikasi dan informasi yang melakukan penyebaran informasi secara masal dan dapat diakses oleh masyarakat secara masal pula. 3) Informasi (pesan) massa, yaitu informasi yang diperlukan kepada masayarakat secara massal, bukan informasi yang hanya boleh di konsumsi oleh pribadi. Dengan demikian, maka informasi massa adalah milik publik, bukan ditujukan kepada individu masing-masing. 4) Gatekeeper, yaitu penyeleksi informasi. Sebagaimana diketahui bahwa komunikasi massa

(36)

22

dijelaskan oleh beberapa orang dalam organisasi media massa, mereka inilah yang akan menyeleksi setiap informasi yang akan di publik. Bahkan mereka yang memiliki wewenang untuk memperluas, membatasi informasi yang akan dipublikasikan. 5) Khalayak (Publik), yaitu massa yang menerima informasi massa yang disebarkan oleh media massa yang teridiri dari publik pendengar atau pemirsa sebuah media massa. 6) Umpan balik, sebagai unsur komunikasi yang nantinya akan lebih banyak dikembangkan pada proses komunikasi antar pribadi dan komunikasi massa (Bungin, 2006 : 71).

Karakteristik media massa menurut Cangara adalah sebagai berikut:

(Cangara, 2006). 1) Bersifat melembaga, artinya pihak yang mengelola media terdiri dari banyak orang, yakni mulai dari pengumpulan, pengelolaan, sampai pada penyajian informasi. 2) Bersifat satu arah, artinya komunikasi yang dilakukan kurang memungkinkan terjadinya dialog antara pengirim dan penerima. Kalau pun terjadi reaksi atau umpan balik, biasanya memerlukan waktu dan tertunda. 3) Meluas dan serempak, artinya dapat mengatasi rintangan waktu dan jarak, karena ia memiliki kecepatan.

Bergerak secara luas dan simultan, dimana informasi yang disampaikan diterima oleh banyak orang dalam waktu yang sama. 4) Memakai peralatan teknis atau mekanis, seperti radio, televisi, surat kabar, dan semacamnya. 5) Bersifat terbuka, artinya pesannya dapat diterima oleh siapa saja dan dimana saja tanpa mengenal batas usia, jenis kelamin, dan suku bangsa.

(37)

23 3. Partisipasi

a. Defenisi Partisispasi

Menurut Made Pidarta dalam Siti Irene Astuti D. (2009: 31-32), partisipasi adalah pelibatan seseorang atau beberapa orang dalam suatu kegiatan. Keterlibatan dapat berupa keterlibatan mental dan emosi serta fisik dalam menggunakan segala kemampuan yang dimilikinya (berinisiatif) dalam segala kegiatan yang dilaksanakan serta mendukung pencapaian tujuan dan tanggung jawab atas segala keterlibatan.

Partisipasi merupakan keterlibatan mental dan emosi dari seseorang di dalam situasi kelompok yang mendorong mereka untuk menyokong kepada pencapaian tujuan kelompok tersebut dan ikut bertanggung jawab terhadap kelompoknya. Pendapat lain menjelaskan bahwa partisipasi merupakan penyertaan pikiran dan emosi dari pekerja pekerja kedalam situasi kelompok yang bersangkutan dan ikut bertanggung jawab atas kelompok itu. Partisipasi juga memiliki pegertian

“a valuentary process by which people including disadvantaged (income, gender, ethnicity, education) influence or control the affect them” (Deepa Naryan, 1995), artinya suatu proses yang wajar di mana masyarakat termasuk yang kurang beruntung (penghasilan, gender, suku, pendidikan) mempengaruhi atau mengendalikan pengambilan keputusan yang langsung menyangkut hidup mereka.

(38)

24

Partisipasi menurut Huneryear dan Heoman dalam Siti Irene Astuti D. (2009: 32) adalah sebagai keterlibatan mental dan emosional dalam situasi kelompok yang mendorongnya memberi sumbangan terhadap tujuan kelompok serta membagi tanggung jawab bersama mereka.

Pengertian sederhana tentang partisipasi dikemukakan oleh Fasli Djalal dan Dedi Supriadi (2001: 201-202), di mana partisipasi dapat juga berarti bahwa pembuat keputusan menyarankan kelompok atau masyarakat ikut terlibat dalam bentuk penyampaian saran dan pendapat, barang, keterampilan, bahan dan jasa. Partisipasi dapat juga berarti bahwa kelompok mengenal masalah mereka sendiri, mengkaji pilihan mereka, membuat keputusan, dan memecahkan masalahnya.

Partisipasi masyarakat menurut Isbandi (2007: 27) adalah keikutsertaan masyarakat dalam proses pengidentifikasian masalah dan potensi yang ada di masyarakat, pemilihan dan pengambilan keputusan tentang alternatif solusi untuk menangani masalah, pelaksanaan upaya mengatasi masalah, dan keterlibatan masyarakat dalam proses mengevaluasi perubahan yang terjadi.

Zamroni (2011:51) mengatakan bahwa Partisipasi merupakan semua anggota masyarakat suatu negara yang memiliki suara didalam pembentukan dan pengambilan keputusan yang bersifat secara langsung maupun melalui organisasi yang mewakili kepentingan masyarakat umum.

(39)

25

Partisipasi masayarakat merupakan suatu hak yang dimiliki masyarakat untuk ikut andil dalam pengambilan keputusan di dalam tahapan proses pembangunan, mulai dari awal perencanaan, pelaksanaan, pengawasan maupun spelestarian lingkungan. Disini masyarakat tidak hanya sebagai penerima fasilitas maupun manfaat tetapi sebagai subjek pembangunan yang berkesinambungan ( Dewi, Fandeli, & Baiquni, 2013).

b. Bentuk Partisipasi

Mengenai bentuk dan tahap partisipasi dapat dicermati dari pendapat yang dirangkum Ndaraha (1990 : 44) sebagai berikut ini: 1) Partisipasi dalam melalui kontak yang lain (contact change) sebagai salah satu bentuk titik awal perubahan. 2) Partisipasi dalam bentuk memperlihatkan atau menyerap dan memberi tanggapan terhadap informasi baik dalam arti menerima, mentaati, memenuhi, melaksanakan, mengiyakan, menerima syarat, maupun dalam arti menolaknya. 3) Partisipasi dalam perencanaan, termasuk dalam pengambilan keputusan atau penetapan rencana. Perasaan terlibat dalam perencanaan perlu ditimbulkan sedini mungkin didalam masyarakat. Partisipasi ini juga disebut partisipasi dalam pengambilan keputusan termasuk keputusan politik yang menyangkut mereka, partisipasi yang bersifat teknis

c. Tahapan Partisipasi Masyarakat

Menurut Ndraha (1990) menyebutkan bahwa didalam partisipasi masyarakat terdapat beberapa tahapan partisipasi yang lebih nyata terjadi

(40)

26

dimasyarakat diantaranya yaitu: 1) Partisipasi di dalam pengambilan keputusan. Merupakan keterlibatan masyarakat dalam pembentukan keputusan melalui rencana pembangunan. Seperti keikutsertaan dalam menghadiri rapat pembangunan desa, memberikan pendapatnya dalam kegiatan rapat desa, memberikan informasi pada rapat pembangunan desa, dan juga ikut serta dalam proses pembuatan keputusan. 2) Partisipasi di dalam pelaksanaan. Merupakan keterlibatan masyarakat didalam kegiatan pelaksanaan pembangunan desa bukan hanya pada tahap perencanaan.

Pada tahap pelaksanaan ini masyarakat bisa memberikan kontribusi yang lebih konkrit seperti kontribusi dengan tenaga, kontribusi dengan uang, kontribusi dengan bahan. 3) Partisipasi di dalam kemanfaatan. Merupakan wujud dari peran masyarakat dalam keikutsertaan berpartisipasi di desanya. Apakah keikutsertaannya tersebut dapat memberikan manfaat yang lebih positif bagi perkembangan pemerintah dan masyarakat desa.

Bentuk keikutsertaan masyarakat tersebut dapat berupa mengikuti kegiatan dalam memelihara kebersihan rumah dan lingkungan sekitar tempat tinggal, ikut serta dalam kegiatan keagamaan, mengikuti kegiatan memelihara keamanan lingkungan secara suka rela, dan juga mengikuti kegiatan yang diadakan desa seperti kelompok usaha dibidang ekonomi, 4) Partisipasi pada keikutsertaan dalam melakukanevaluasi. Merupakan keterlibatan masyarakat dalam pengawasan dan memberikan penilaian pada pelaksanaan hasil dari mulai tahap perencanaan sampai pada tahap pelaksanaan. Keikutsertaan masyarakat dalam bentuk kritik terhadap

(41)

27

jalannya pembangunan, memberikan argumen maupun saran terhadap jalannya pembangunan, dan yang terpenting adalah memberikan penilaian yang kemudian disampaikan kepada pemerintah desa sebagai bahan untuk evaluasi.

Berdasarkan pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa tahapan partisipasi masyarakat terdiri dari partisipasi dalam pengambilan keputusan, partisipasi dalam kegiatan pelaksanaan pembangunan desa, partisipasi dalam kemanfaatan bagi pemerintah desa, dan juga partisipasi dalam keikutsertaan pada pengawasan dan memberikan penilaian pada tahap perencanaan sampai pada tahap pelaksanaan.

d. Bentuk-bentuk partisipasi masyarakat

Partisipasi dapat dibagi kedalam beberapa bentuk. Menurut Basrowi (Dwiningrum, 2015: 58-59) menyebutkan bahwa partisipasi masyarakat ditinjau dari bentuknya dibedakan menjadi dua bagian, yaitu:

1) Partisipasi secara fisik. Dimana partisipasi ini merupakan partisipasi yang dilakukan dalam bentuk menyelenggarakan sebuah pendidikan maupun usaha-usaha. Seperti usaha sekolah, membuat beasiswa, dan juga membantu pemerintah dengan cara membangun gedung untuk masyarakat atau dapat juga bentuk bantuan yang lain. 2) Partisipasi secara non fisik.

Merupakan partisipasi yang melibatkan masyarakat dalam menentukan tujuannya. Seperti dimana harus menempuh pendidikan nasional dan juga meratanya wawasan maupun keinginan masyarakat untuk menuntut ilmu

(42)

28

dengan cara melalui pendidikan. Sehingga pemerintah tidak kesulitan dalam memberikan arahan kepada masyarakat untuk bersekolah.

Mubyanto dalam ndraha (1990:102-104) bahwa dalam suatu partisipasi masyarakat tentunya ada berbagai bentuk partisipasi masyarakat didalamnya. Diantaranya yaitu: 1) Partisipasi dilakukan dengan cara berkontak langsung antar individu sebagai bentuk awal dari kegiatan sosial dimasyarakat. 2) Partisipasi mampu untuk menyerap maupun menerima informasi baik menerima maupun menolak informasi yang diterima. 3) Partisipasi bertujuan dalam ikut serta andil dalam sebuah pengambilan keputusan perencanaan maupun pelaksanaan pembangunan. 4) Partisipasi bergerak dengan menggunakan konsep pelaksanaan pembangunan.

Sedangkan Davis dalam jurnal yang ditulis oleh Anthonius Ibori (2013:4) berpendapat bahwa partisipasi masyarakat dibagi kedalam beberapa bentuk, yaitu : 1) Partisipasi dalam bentuk pikiran, ide atau gagasan. 2) Partisipasi dalam bentuk tenaga. 3) Partisipasi dalam bentuk pikiran dan juga tenaga. 4) Partisipasi dalam bentuk keahlian. 5) Partisipasi dalam bentuk barang. 6) Partisipasi dalam bentuk uang

Basrowi dalam Dwiningrum (2011:58-59) menyebutkan bahwa bentuk partisipasi masyarakat dibedakan kedalam dua bagian yaitu partisipasi fisik dan juga partisipasi non fisik. Yang mana partisipasi fisik adalah usaha kelompok masyarakat atau orang tua dalam bentuk pendidikan seperti menyelenggarakan dan mendirikan sekolah. Sedangkan

(43)

29

partisipasi non fisik merupakan keterlibatan masyarakat dalam mementukan tujuan pendidikan guna untuk memperoleh ilmu pengetahuan melalui lembaga pendidikan.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa partisipasi masyarakat dibagi menjadi beberapa bentuk diantaranya adalah: partisipasi dalam bentuk pikiran, partisipasi dalam bentuk tenaga, partisipasi dalam bentuk pikiran dan tenaga, partisipasi dalam bentuk keahlian, partisipasi dalam bentuk barang dan partisipasi dalam bentuk uang.

e. Faktor pendukung partisipasi masyarakat

Menurut Anthonius Ibori (2013:4) mengatakan bahwa partisipasi ditentukan oleh beberapa faktor yaitu: 1) Sesuai dengan Kebutuhan masyarakat. 2) Merupakan kepentingan dan minat masyarakat sesuai dengan adat istiadat masyarakat. 3) Sifatnya mengikat setiap anggota masyarakat yang satu dengan yang lain.

Selain itu faktor pendukung terjadinya partisipasi masyarakat juga diungkapkan oleh (Khairuddin, 1992:126) bahwa suatu partisipasi yang terjadi di dalam masyarakat dapat dilihat dari segi motivasinya, karena ada paksaan dari atasannya, karena hanya mengikuti anggota masyarakat yang lain sebagai rasa solidaritas antar masyarakat, dan kesadaran dari anggota masyarakat tersebut.

Menurut Goldsmith dan Blustain (Ndraha, 1990:105) bahwa masyarakat ikut berpartisipasi apabila: 1) Adanya Organisasi yang dikenal.

(44)

30

Partisipasi tersebut dilakukan melalui sebuah organisasi yang telah ada di tengah-tengah anggota masyarakat. 2) Adanya Kebermanfaatan Partisipasi.

Partisipasi tersebut dapat memberikan manfaat secara langsung bagi masyarakat. 3) Manfaat yang diperoleh dengan ikut berpartipasi tersebut dapat memenuhi kebutuhan maupun keinginan masyarakat. 4) Peran Masyarakat. Pada setiap proses partisipasi yang dilakukan oleh masyarakat harus ada kendali yang dilakukan masyarakat.

Dari pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa faktor pendukung partisipasi masyarakat ditentukan oleh kebutuhan masyarakat, kepentingan dan minat masyarakat, adat istiadat, dan yang paling pentting adalah sifatnya yang mengikat.

f. Faktor penghambat partisipasi masyarakat

Dalam suatu masyarakat untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat tentunya dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berikut pendapat Rahardjo Adisasmita (2006: 135): 1) Sikap masa bodoh, apatis dan juga sifat malas. Selain itu tidak adanya keinginan untuk merubah keadaan tersebut. 2) Adanya makna–makna tipologi. Merupakan ciri fisik dari suatu wilayah, kedalaman, ketinggian, luas wilayah atau bisa dikatakan sebagai kondisi dari suatu wilayah tertentu. 3) Dipengaruhi oleh letak geografisnya. 4) Jumlah Penduduk. 5) Keadaan ekonomi desa tersebut.

Berdasarkan pendapat diatas dapat ditarik satu kesimpulan bahwa faktor penghambat dalam partisipasi masyarakat itu terdiri dari beberapa

(45)

31

faktor seperti sikap masyarakat yang acuh tak acuh terhadap perubahan dimasyarakatnya.

3. Media Sosial

a. Pengertian Media Sosial

Media sosial merupakan salah satu media instan yang saat ini memang memiliki berbagai fungsi dalam perannya. Selain berfungsi sebagai alat untuk berkomunikasi, media massa juga menjadi sarana untuk penggunanya dalam menggali berbagai informasi. Definisi media sosial tidak serta merta merupakan gagasan yang tidak berdasar yang dikemukakan oleh para ahli tersebut. media sosial memiliki peran dan dampak bagi kehidupan masyarakatyang harus didesain sedemikian rupa agar media sosial tetap pada fungsi dan tujuan media sosial itu sendiri dan memiliki manfaat dalam kehidupan setiap individu. Seperti yang dikemukakan oleh Henderi, bahwa pengertian media sosial adalah situs jaringan sosial berbasis web yang memungkinkan bagi setiap individu untuk membangun profil publik ataupun semi public dalam sistem terbatasi, daftar pengguna lain dengan siapa mereka terhubung, dan melihat serta menjelajahi daftar koneksi mereka yang dibuat oleh orang lain dengan suatu sistem (Henderi, 2007: 3)

Sedangkan menurut Phillip Kotler dan Kevin Keller media sosial adalah sarana bagi konsumen untuk berbagi informasi teks, gambar, video dan audio dengan satu sama lain dan dengan perusahaan dan sebaliknya (Kotler, Keller 2012: 568). Teknologi-teknologi web baru memudahkan semua orang untuk

(46)

32

membuat dan yang terpenting menyebarluaskan konten mereka sendiri. Post di Blog, tweet, instagram, facebook, atau video di YouTube yang dapat direproduksi dan dilihat oleh jutaan orang secara gratis. Pemasang iklan tidak harus membayar banyak uang kepada penerbit atau distributor untuk memasang iklannya. Sekarang pemasang iklan dapat membuat konten sendiri yang menarik dan dilihat banyak orang (Zarrella, 2010: 2). Penggunaan merupakan kegiatan dalam menggunakan atau memakai sesuatu seperti sarana atau barang. Menurut Ardianto dalam bukunya yang berjudul, tingkat penggunaan media dapat dilihat dari frekuensi dan durasi dari penggunaan media tersebut (Nadya, 2003:37).

Media sosial adalah media online yang mendukung interaksi sosial.

Sosial media menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif. Beberapa situs media sosial yang populer sekarang ini antara lain : Blog, Twitter, Facebook, Instagram, Path, dan Wikipedia. Definisi lain dari sosial media juga di jelaskan oleh Van Dijk media sosial adalah platform media yang memfokuskan pada eksistensi pengguna yang memfasilitasi mereka dalam beraktivitas maupun berkolaborasi. Karena itu, media sosial dapat dilihat sebagai fasilitator online yang menguatkan hubungan antar pengguna sekaligus sebagai sebuah ikatan sosial (Rulli, 2017:98).

Media sosial dan perangkat lunak sosial merupakan alat untuk meningkatkan kemampuan pengguna untuk berbagi (to share), bekerja sama (to cooperate) diantara pengguna dan melakukan tindakan secara kolektif

(47)

33

yang semuanya berada diluar kerangka institusional meupun organisasi.

Media sosial adalah mengenai menjadi manusia biasa. Manusia biasa yang saling membagi ide, bekerjasama, dan berkolaborasi untuk menciptakan kreasi, berpikir, berdebat, menemukan orang yang bisa menjadi teman baik, menemukan pasangan, dan membangun sebuah komunitas. Intinya, menggunakan media sosial menjadikan kita sebagai diri sendiri (Rulli, 2017)

Berdasarkan uraian pengertian diatas tentang media sosial maka dapat disimpulkan media sosial adalah proses atau kegiatan yang dilakukan seseorang dengan sebuah media yang dapat digunakan untuk berbagi informasi, berbagi ide, berkreasi, berfikir, berdebat, menemukan teman baru dengan sebuah aplikasi online yang dapat digunakan melalui smartphone (telefon genggam).

b. Ciri Media Sosial

Media sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut (Rulli, 2017: 65) Pesan yang disampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa ke berbagai banyak orang. 2) Pesan yang disampaikan bebas, tanpa harus melalui suatu Gatekeeper. 3) Pesan yang disampaikan cenderung lebih cepat dibanding media lainnya. 4) Penerimaan pesan yang menentukan waktu interaksi.

c. Jenis Media Sosial

Menurut Kaphlan dan Haenlein ada enam jenis media sosial (Rulli, 2017:

98) : 1) Proyek Kolaborasi Website mengijinkan usernya untuk dapat mengubah, menambah, ataupun me-remove konten-konten yang ada di

(48)

34

website ini. Contohnya: Wikipedia. 2) Blog dan Microblog User lebih bebas dalam mengekspresikan sesuatu di blog ini seperti curhat ataupun lebih mengkritik kebijakan permintaan. Contohnya Twitter, blogspot, tumblr, dan path. 3) Konten Pada user dari pengguna website ini saling meng-share konten-konten media, baik seperti video, ebook, dan gambar. Contonya youtube. 4) Situs jejaring sosial Aplikasi yang mengizinkan user untuk dapat terhubung dengan cara membuat informasi pribadi sehingga dapat terhubung dengan orang lain. Informasi pribadi itu bisa seperti foto-foto. Contonya facebook, path, instagram, dan lain-lain. 5) Virtual game world Dunia virtual dimana mereplekasikan lingkungan 3D, dimana user bisa muncul dalam bentuk avatar-avatar yang diinginkan sera berinteraksi dengan orang lain selayaknya di dunia nyata. Contohnya game online. 6) Virtual social world Dunia virtual yang dimana penggunanya merasa hidup di dunia virtual, sama seperti virtual game world, berinteraksi dengan yang lain. Namun, virtual sosial world lebih bebas dan lebih kearah kehidupan. Contohnya second life.

Menurut (Rulli, 2017: 77) bahwa terdapat tiga macam platform yang utama untuk media sosial, yaitu : 1) Forum dan komunitas online, Mereka datang dalam segala bentuk dan ukuran dimana banyak dibuat oleh pelanggan. Sebagian hal ini disponsori oleh perusahaan melalui postingan, instant, messaging, dan juga chatting yang berdiskusi mengenai minat khusus yang dapat berhubungan dengan perusahaan. 2) Blogs, Terdapat banyak sekali pengguna blog yang sangat beragam disini dan Blogspot sendiri

(49)

35

merupakan salah satu penyedia akun website gratis dimana kita bisa posting, sharing dan lain sebagainya.

Selain itu menurut Donni (2017:33) bahwa terdapat beberapa macam jenis media sosial, yaitu sebagai berikut : 1) Bookmarking, Bookmarking memberikan sebuah kesempatan untuk meshare link dan tag yang diminati.

Hal demikian bertujuan agar setiap orang dapat menikmati yang kita sukai. 2) Wiki, Sebagai situs yang memiliki macam-macam karakteristik yang berbeda, misalnya situs knowledge sharing, wikitravel yang memfokuskan sebagai suatu informasi pada suatu tempat. 3) Flickr, Situs yang dimiliki yahoo, yang mengkhusukan sebuah image sharing dengan contributor yang ahli pada setiap bidang fotografi di seluruh dunia. Flickr menjadikan sebagai photo catalog yang setiap produknya dapat dipasarkan. 4) Creating opinion, Media sosial tersebut memberikan sarana yang dapat untuk berbagi opini dengan orang lain di seluruh dunia. Melalui media sosial tersebut, semua orang dapat menulis jurnal, sekaligus sebagai komentator. 5) Jejaring sosial, Melalui situs-situs konten sharing tersebut orang-orang menciptakan berbagai media dan juga publikasi untuk berbagi kepada orang lain. Berikut beberapa contoh dari aplikasi media sosial tersebut:

a. Facebook : layanan jejaring sosial yang diluncurkan pada februari 2004 oleh Mark Zuckerberg ini memiliki lebih dari satu miliar pengguna aktif dan lebih dari separuhnya menggunakan telepon genggam untuk mengaksesnya. Disini pengguna dapat membuat profil pribadi, menambahkan teman, bertukar pesan serta berbagi informasi.

(50)

36

b. WhatsApp : merupakan aplikasi pesan lintas platform sejak kemunculanya tahun 2009 hingga saat ini, yang memungkinkan kita bertukar pesan tanpa biaya SMS, karena menggunakan data internet. Menggunakan WhatsApp kita dapat dengan mudah untuk berinterikasi melalui pesan teks maupun suara dan hingga saat ini dilengkapi dengan fitur video call, yangmana kita dapat bertatap muka ketika telpon.

c. Line : hampir serupa dengan whatsapp, line diluncurkan pada tahun 2011 oleh perusahaan jepang. Yang membedakannya jika whatsapp tidak memiliki karakter-karakter emoji dalam pesan, maka Line memiliki fasilitas tersebut, sehingga terlihat lebih seru ketika menggunakannya dalam menyampaikan pesan.

d. Youtube : sebuah situs web berbagi video yang dibuat oleh mantan karyawan PayPal pada februari 2005 ini memungkinkan pengguna untuk mengunggah, menonton serta berbagi video. Konten video positif apapun bisa diakses melalui aplikasi tersebut.

e. Twitter : layanan jejaring sosial dan microblog daring yang hampir serupa dengan facebook, yang memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan berbasis teks hingga 280 karakter. Didirikan pada maret 2006 oleh Jack Dorsey.

f. Instagram : Instagram adalah platform aplikasi jejaring sosial yang memungkinkan penggunanya untuk mengambil foto, mengedit, menerapkan

(51)

37

filter digital, dan mengunggahnya dengan berbagai fitur, seperti kolom komentar, dan fitur DM atau Direct Message yang memungkinkan penggunanya untuk bertukar pesan.

d. Fungsi Media Sosial

Pada perannya saat ini, media sosial telah membangun sebuah kekuatan besar dalam membentuk pola perilaku dan berbagai bidang dalam kehidupan masyarakat. hal ini yang membuat fungsi media sosial sangat besar. Adapaun fungsi media sosial diantaranya sebagai berikut (Rulli, 2017:54) : 1) Media sosial mendukung demokratisasi pengetahuan dan informasi. Mentransformasi manusia dari pengguna isi pesan menjadi pembuat pesan itu sendiri. 2) Media sosial adalah media yang didesain untuk memperluar interaksi sosial manusia dengan menggunakan internet dan teknologi web. 3) Media sosial berhasil mentransformasi praktik komunikasi searahmedia siaran dari dari satu institusi media ke banyak audience ke dalam praktik komunikasi dialogis antara banyak audience.

Selain itu terdapat pendapat lain menurut Donni (2017:99), yaitu pengguna media sosial berfungsi sebagai berikut :

a. Keunggulan membangun personal branding melalui sosial media adalah tidak mengenal trik atau popularitas semu, karena audensilah yang menentukan. Berbagai media sosial menjadi media untuk orang berkomunikasi, berdiskusi dan bahkan memberikan sebuah popularitas di media sosial.

(52)

38

b. Media sosial memberikan sebuah kesempatan yang berfungsi untuk berinteraksi lebih dekat dengan konsumen. Media sosial menawarkan sebuah konten komunikasi yang lebih individual.

Melalui media sosial pula berbagai para pemasar dapat mengetahui kebiasaan dari konsumen mereka dan melakukan suatu interaksi secara personal, serta dapat membangun sebuah ketertarikan yang mendalam.

e. Karakteristik Media Sosial

Media sosial memiliki ciri-ciri yang tidak lepas dari berbagai ciri-ciri dari media sosial yang banyak digunakan hingga saat ini. Berikut beberapa karakteristik yang terdapat pada media sosial (Donni, 2017:76) Partisipasi Mendorong kontribusi dan umpan balik dari setiap orang yang tertarik atau berminat menggunakannya, hingga dapat mengaburkan batas antara media dan audience. 2) Keterbukaan Kebanyakan dari media sosial yang terbuka bagi umpan balik dan juga partisipasi melalui sarana-sarana voting, berbagi dan juga komentar. Terkadang batasan untuk mengakses dan juga memanfaatkan isi pesan. 3) Perbincangan Selain itu, kemungkinan dengan terjadinyaperbincangan ataupun pengguna secara dua arah. 4) Keterhubungan Mayoritas dari media sosial tumbuh dengan subur lantaran terjadi suatu kemampuan yang dapat melayani keterhubungan antara pengguna, melalui suatu fasilitas tautan (links) ke website, sumber informasi dan bagi pengguna- pengguna lainya

(53)

39 4. Instagram

Instagram ini diresmikan pada tanggal 6 oktober 2010. Instagram banyak digemari oleh kalangan muda karena kemudahan dan kecepatannya dalam berbagi foto ditambah beberapa filter bergaya retro yang menarik. Instagram memberikan cara baru berkomunikasi di jejaring sosial melalui foto. Konsep jejaring sosial dengan follow, like foto dan peluang masuk popular menjadi semakin digilai (Rakhmat, 2018:74).

Instagram berasal dari pengertian keseluruhan fungsi aplikasi ini adalah

“Insta” dan “Gram”. Arti dari kata pertama diambil dari istilah “Instan” atau serba cepat/ mudah. Namun, dalam sejarah penggunaan kamera foto, istilah “Instan”

merupakan sebutan lain dari kamera Polaroid. Yaitu jenis kamera yang bisa langsung mencetak foto beberapa saat setelah membidik objek. Sedangkan kata

“Gram” diambil dari “Telegram” yang maknanya dikaitkan sebagai media pengirim informasi yang sangat cepat. Dari penggunaan dua kata tersebut, kita jadi semakin memahami arti dan fungsi sebenarnya dari instagram. Yaitu sebagai media untuk membuat foto dan mengirimkannya dalam waktu yang sangat cepat.

Tujuan tersebut sangat dimungkinkan oleh teknologi internet yang menjadi basis aktivitas dari media sosial ini (Rakhmat, 2018:44).

Sistem sosial didalam instagram adalah dengan menjadi pengikut akun pengguna lainnya, atau memiliki pengikut instagram. Dengan demikian komunikasi antara sesama pengguna instagram sendiri dapat terjalin dengan memberikan tanda suka dan juga mengomentari foto-foto yang telah diunggah

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Pikir  ……………………………………………....45
Tabel 2.1  Penelitian Terdahulu  No  Nama dan Judul
Gambar 2.1 Kerangka Pikir
Tabel 3.1  Pertanyaan  Bobot  Sangat Setuju (SS)  5  Setuju (S)  4  Kurang Setuju (KS)  3  Tidak Setuju (TS)  2
+4

Referensi

Dokumen terkait

1) Komunikator adalah pihak yang mengirim pesan kepada khalayak. Oleh karena itu, komunikator biasa disebut pengirim, sumber, source atau encoder. Sebagai pelaku

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) respon masyarakat terhadap postingan foto pada media instagram Makassar Info, mengenai konten foto berita yang di

Proses komunikasi menurut keith davis dalam mangkunegara ialah suatu metode atau cara sesesorang dalam menyampaikan pesan kepada lawan bicara atau penerima

Dalam arti luas, komunikasi pembangunan meliputi peran dan fungsi komunikasi (sebagai suatu aktivitas pertukaran pesan secara timbal-balik) di antara semua pihak

One step flow communications atau komunikasi satu tahap merupakan proses dimana komunikator dapat mengirim pesan (sesuai dengan tujuan instansinya).. langsung

Sebagaimana yang sudah kita ketahui, bahwa komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari pihak pemberi kepada pihak penerima (Adha,

untuk menyalurkan pesan dari pengirim dan penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses

Pengirim - Pihak yang bertindak sebagai pengirim pesan dalam proses komunikasi - seseorang atau sekelompok orang yang memiliki inisiatif untuk menjadi sumber dalam sebuah hubungan