• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. rendah akan mengalami keterbelakangan dan mudah dipengaruhi, oleh karena itu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. rendah akan mengalami keterbelakangan dan mudah dipengaruhi, oleh karena itu"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1 A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah suatu proses pembangunan suatu bangsa, maju mundurnya suatu bangsa tergantung pada pendidikan. Negara yang kualitas pendidikannya rendah akan mengalami keterbelakangan dan mudah dipengaruhi, oleh karena itu perlunya penyelenggaraan pendidikan dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas salah satunya dapat diciptakan melalui pendidikan, pemerintah yang menyadari hal ini menyelenggarakan suatu Sistem Pendidikan Nasional yang dicantumkan pada Undang-Undang No 20 tahun 2003 yang berbunyi:

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta beradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1

1Departemen Pendidikan Nasional RI, Undang-undang no.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003,(Bandung : Citra Umbara,2003),h.12

(2)

Al-Quran surah Al Mujadalah ayat 11 Allah Swt berfirman mengenai orang- orang yang berilmu:

Ayat di atas menjelaskan betapa tingginya sebuah ilmu. Kemuliaan seseorang akan meningkat dengan sebuah ilmu. Setara dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, peran pendidikan sebagai usaha sadar untuk meningkatkan sumber daya manusia yang menjadi perhatian khusus bagi pemerintah, sehingga pemerintah selalu mengadakan pembaharuan untuk meningkatkan dan mengembangkan pendiikan nasional. Suatu hal yang sangat diprioritaskan adalah pendidikan, karena pendidikan merupakan kewajiban yang berlangsung sepanjang hayat.

Pendidikan anak usia dini adalah salah satu jenjang pendidikan yang sangat penting. Karena pendidikan anak usia dini sebagai pondasi awal anak dalam pengenalan terhadap proses belajar walaupun sambil bermain. Jadi setiap permainan harus diselipkan adanya pembelajaran dasar agar anak bisa mengenal sedikit demi sedikit ilmu dalam bangku sekolah.

Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan awal, yaitu merupakan suatu upaya pengenalan dan pembinaan yang ditunjukkan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani

(3)

agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.2

Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal seperti TK, RA, dan lainnya yang sederajat, dan pendidikan anak usia dini jalur nonformal yaitu KB, TPA, atau jalur lainnya yang sederajat, sedangkan pendidikan anak usia dini informal yaitu pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.3

Model pembelajaran yang dapat digunakan salah satunya adalah model sentra.

Model pembelajaran sentra merupakan model pembelajaran yang berpusat pada sentra bermaian dan ketika anak berada dalam lingkaran. Dalam model sentra ini, guru menghadirkan dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong anak untuk menghubungkan antara pengetahuan yang dimiliki anak dengan kehidupan sehari- hari anak. Sentra yang banyak digunakan di lembaga PAUD diantaranya sentra imtaq, sentra bahan alam, sentra seni, sentra bermain peran, sentra balok, dan sentra persiapan.

Model pembelajaran sentra menggunakan kegiatan pembuka, inti, penutup, dan juga penilaian. Pembelajarannya disesuaikan dengan kegiatan yang akan dilaksanakan dan jumlah anak harus sesuai dengan pijakan, sentra, dan alat yang akan digunakan saat pembelajaran.4

2Mukhtar Latif dkk, Orientasi baru pendidikan anak usia dini (Jakarta : Kencana prenada media group,2013) h.2

3Suyadi dan Maulidya Ulfah, Konsep Dasar PAUD (Bandung : PT Remaja Roosdakarya, 2013)h.18

4Suyadi dan Dahlia, Kurikulum PAUD 2013, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2014)h.49

(4)

Model pembelajaran sentra agar terlaksana dengan baik, seorang guru perlu memiliki adanya kompetensi. Kompetensi sebagai pendidik anak usia dini meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial. Guru merupakan komponen yang bertanggung jawab dalam proses pembelajaran. Karena guru yang membuat dan merancang model pembelajaran yang akan digunakan anak dalam proses bermain sambil belajar.

Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia pada tahun 2004. secara resmi menjadikan Pamela Phelps, yang menemukan dan mengembangkan konsep tersebut dan dijadikan sebagai konsultan yang berkaitan dengan penerapannya di Indonesia. Pamela Phelps merupakan tokoh pendidikan yang berasal dari Amerika Serikat yang telah mengabdi diri 40 tahun dalam dunia pendidikan usia dini melalui sekolah Creative Pre School di Tallahasse, Florida, Amerika Serikat. Al-Falah merupakan sekolah pertama di Indonesia yang menerapan model pembelajaran sentra sejak tahun 1996 setelah Ibu Wismiarti (pendiri sekolah Al-Falah) melakukan studi banding ke sekolah Creative Pre School di Tallahasse, Florida, Amerika Serikat. Dan mengirimkan guru mengikuti pelatihan langsung ke Creative pre School, Tallahasse, Florida, Amerika Serikat.5

Peneliti pada saat melakukan observasi pertama ke lapangan menemukan bahwa, PAUD Terpadu Islam Sabilal Muhtadin menggunakan 7 sentra yaitu sentra bahan alam, sentra balok, sentra persiapan, sentra imtaq, sentra bermain peran besar

5Martini Saleh & Wismiarti, Panduan Pendidikan Sentra untuk PAUD : Sentra Balok ( Jakarta Timur : Pustaka Al-Falah ) h.1

(5)

dan sentra bermain peran kecil, dan juga sentra seni. PAUD Terpadu Islam Sabilal Muhtadin merupakan sekolah pertama yang menggunakan model pembelajaran sentra di Banjarmasin. Hal ini di lihat dari PAUD Terpadu Islam Sabilal Muhtadin menggunakan model pembelajaran sentra sejak tahun 2006 sampai sekarang masih bertahan dengan mutu pembelajaran yang semakin berkembang dan berkualitas setiap tahunnya. Sedangkan di Banjarmasin model pembelajaran sentra baru terkenal sejak diresmikannya Kurikulum 2013. PAUD Terpadu Islam Sabilal Muhtadin Banjarmasin setiap 1 sampai 2 Tahun sekali mengirimkan guru secara bergantian ke sekolah Al-Falah Jakarta Timur, untuk mengikuti pelatihan secara langsung dan melihat bagaimana penerapan model pembelajaran sentra yang benar. Sekolah Al- Falah Malaka Jakarta Timur merupakan sekolah pertama yang menerapkan model pembelajaran sentra di Indonesia. Pendiri Sekolah Al-Falah Malaka Jakarta Timur yaitu ibu Wismiarti belajar langsung mengenai pembelajaran sentra ke Creative Pre School, Tallahase Florida Amerika Serikat, dan sekolah tersebut dijadikan sebagai

sekolah rujukan oleh A-Falah Malaka Jakarta Timur. Dan sentra dapat dikatakan menjadi model pembelajaran yang unggulan dalam pendidikan Anak Usia Dini karena berpusat pada anak. Anak bebas bereksplorasi di masing-masing sentra yang telah difasilitasi sekolah. Oleh karena itu dari latang belakang di atas penulis tertalik meneliti PAUD tersebut dengan judul “SENTRA SEBAGAI MODEL PEMBELAJARAN UNGGULAN DI PAUD TERPADU ISLAM SABILAL MUHTADIN BANJARMASIN”.

(6)

B. Definisi Operasional

1. Model pembelajaran sentra adalah suatu konsep pembelajaran anak usia dini dengan kegiatan bermain sambil belajar yang menghadirkan dunia nyata bagi anak dan dapat dihubungkan langsung dengan kegiatan sehari-hari.

2. Unggul yaitu sesuatu bernilai tinggi , berbeda dari yang lain dengan memliki agar menjadi yang utama.

3. PAUD Terpadu Islam Sabilal Muhtadin yaitu suatu lembaga Pendidikan Anak Usia Dini yang berada di Banjarmasin yang menerapkan model pembelajaran sentra sejak tahun 2006 sampai sekarang.

C. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti, sebagai berikut :

1. Bagaimana sentra sebagai model pembelajaran unggulan di PAUD Terpadu Islam Sabilal Muhtadin Banjarmasin?

2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat sentra sebagai model pembelajaran unggulan di PAUD Terpadu Islam Sabilal Muhtadin Banjarmasin.

(7)

D. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan penelitian

Berdasarkan yang ada dalam rumusan masalah di atas, maka dalam penelitian ini penulis mempunyai tujuan yakni :

a. Mengetahui sentra sebagai model pembelajaran unggulan di PAUD Terpadu Islam Sabilal Muhtadin Banjarmasin.

b. Mengetahui faktor yang mendukung dan menghambat sentra sebagai model pembelajaran unggulan di PAUD Terpadu Islam Sabilal Muhtadin.

2. Kegunaan Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, sebagai berikut : a. Bagi anak

Meningkatkan semangat anak belajar menggunakan model pembelajaran sentra untuk mengembangkan 5 aspek perkembangan anak, yaitu perkembangan bahasa, perkembangan fisik motorik, perkembangan sosial emosional, perkembangan kognitif dan perkembangan NAM.

b. Bagi guru

Bahan informasi bagi guru dalam meningkatkan keterampilan dan semakin mempersiapkan diri dalam proses pengajaran.

(8)

c. Bagi sekolah

Bahan informasi bagi lembaga PAUD dalam upaya peningkatan mutu pembelajaran sentra anak.

d. Bagi penulis

Pengalaman langsung bagi peneliti dalam pelaksanaan model pembelajaran sentra, sebagai bahan informasi dan wawasan pengetahuan serta bermanfaat bagi mahasiswa atau penelitian lain dalam melakukan penelitian.

E. Alasan Memilih Judul

Berikut alasan peneliti memilih judul diatas adalah

1. Sentra merupakan model pembelajaran yang sangat tepat untuk anak karena sentra membuat anak aktif dan kreatif tanpa paksaan lainnya.

2. Penerapan model pembelajaran yang unggul juga akan menghasilkan anak yang unggul.

3. PAUD Terpadu Islam Sabilal Muhtadin Banjarmasin merupakan PAUD yang menerapkan model pembelajaran sentra sejak tahun 2006 sampai sekarang, yang model pembelajaran sentra selalu diperbaharui dengan mengirimkan guru secara bergantian ke sekolah Al-Falah Malaka Jakarta Timur guna mengikuti pelatihan mengenai model pembelajaran sentra.

(9)

F. Penelitian Terdahulu

Berikut ini Tabel I Matrik mengenai penelitian terdahulu.

N o

Nama Peneliti

Judul Peneliti

Aspek

Penelitian Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan 1 Novitawati Kesiapan

Sekolah Anak Taman Kanak- Kanak Berbasis Model Pembelajara n Sentra (Studi Kualitatif di Taman Kanak Kanak Islam Terpadu Sabilal Muhtadin Banjarmasin )

menemukan hal-hal yang lebih baik dapat

mndukung kesiapan sekolah anak- anak yang diharapkan

menunjukkan kelompok anak- anak B memiliki kesiapan sekolah.

Stimulasi yang diberikan oleh guru dari pagi hingga siang melalui kegiatan pembiasaan, teladan dan stimuasi ketika belajar dengan mempertanyakan metode,

mendongeng, bermain bebas, dan bermain

dipusat ,

bernyanyi, dan praktek

Sama-sama meneliti model pembelajara n sentra

Terletak pada tujuan yang ingin dicapai yaitu bagaimana kesiapan sekolah anak memasuki jenjang pendidikan selanjutnya sedangkan penulis meneliti sentra merupakan model pembelajara n unggulan.6

2 Aulia wilda Isro

Analisis Profesionalis me Guru dalam Pembelajara n Sentra dan Lingkaran di Taman Kanak- Kanak Aisyiyah Bustanul Athfal II Kepatihan

berupa upaya mengembangk an

pembelajaran sentra dan lingkaran, agar terlaksana program pembelajaran sentra dan lingkaran dengan baik

TK Aisyiyah Bustanul Athfal II Kepatihan sudah berupaya meningkatkan keprofesionalann ya karena rata- rata sudah sarjana dan mereka juga terus belajar agar mendapatkan yang terbaik untuk sekarang dan kemudian hari

Sama-sama meneliti model pembelajara n sentra

Terletak pada hasil yang ingin dicapai, yaitu di sini TK

Aisyiyah Bustanu Athfal II Kepatihan sudah berupaya propesional dalam bentuk model pembelajara n sentra.

Sedangkan penulis

6Novitawati, “Kesiapan Sekolah Anak Taman Kanak-Kanak Berbasis Model Pembelajaran Sentra (Studi Kualitatif di Taman Kanak Kanak Islam Terpadu Sabilal Muhtadin Banjarmasin)”. Jurnal April 2013.

(10)

meneliti bahwa model pembelajara sentra merupakan pembelajara n unggulan di PAUD.7

3 Wiwin Yuli Astutik

Peningkatan Kemampuan Guru dalam Penerapan Model Pembelajara n Sentra melalui Supervisi Akademik

meningkatkan kemampuan guru dalam penerapan model pembelajaran berpusat pada sentra melalui kegiatan supervisi akademik. Dan objek

penelitian adalah kemampuan guru di TK Koperasi Batik Mojokerto

kegiatan supervisi akademik dapat meningkatkan kemampuan guru TK dalam penerapan model pembelajaran berpusat pada sentra, dan proses

pembelajarannya dapat berjalan lebih baik

Sama-sama meneliti model pembelajara n sentra

Terletak pada hasil yang dicapai yaitu di sini Supervisi Akademik dapat meningkatk an

kemampuan guru dalam penerapan model pembelajara n sentra, sedangkan penulis meneliti bahwa model pembelajara n sentra merupakan model pembelajara n unggulan di PAUD.8

Penelitian di sini untuk melengkapi penelitian yang terdahulu, bukan berkompetisi untuk mencari hasil yang terbaik. Dan dapat bermanfaat untuk orang-orang yang membacanya.

7Aulia Wilda Isro, “Analisis Profesionalisme Guru dalam Pembelajaran Sentra dan Lingkaran di Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Bustanul Athfal II Kepatihan”, Jurnal Februari2013.

8Wiwin Yuli Astutik, “Peningkatan Kemampuan Guru dalam Penerapan Model Pembelajaran Sentra melalui Supervisi Akademik” . Jurnal Desember 2016.

(11)

G. Sistematika Penulisan

Penelitian ini, penulis menggunakan sistematika penelitian yang terdiri dari lima bab, dan berikut uraian dari masing-masing bab yaitu sebagai berikut :

BAB I adalah pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, definisi oprasional, fokus penelitian, tujuan penelitian dan kegunaan penelitian, alasan memilih judul, penelitian terdahulu, dan sistematika penulisan.

BAB II adalah landasan teori yang berisi macam-macam model pembelajaran, pengertian model pembelajaran sentra,

BAB III adalah metode penelitian yang berisi jenis dan pendekatan yang digunakan, desain penelitian, objek dan subjek penelitian, data dan sumber data, tehnik pengumpulan data, tehnik analisis data, dan keabsahan data.

BAB IV adalah Laporan hasil penelitian yang berisikan tentang gambaran lokasi penelitian, penyajian dan analisis data.

BAB V adalah Penutup yang berisikan simpulan dan saran-saran.

Referensi

Dokumen terkait

Seandainya diketahui bahwa skripsi ini ternyata merupakan hasil karya orang lain, maka saya sadar dan menerima konsekuensi bahwa skripsi ini tidak dapat digunakan

Untuk rute Surabaya – Pare – Blitar dari Sembilan parameter evaluasi, yang mendapatkan nilai 3 (baik) yaitu kecepatan perjalanan, rata-rata waktu perjalanan,

Analisis yang dilakukan uji perbedaan dua rata-rata gain dengan menggunakan uji-t, menggunakan Compare Mean Independent Samples Test, Berdasarkan hasil analisis data dan temuan

Pengaruh laju pendinginan pada transformasi austenit dapat diuraikan melalui penggunaan diagram TTT untuk jenis baja tertentu.. Seperti gambar  6.1 di bawah menggambarkan

Dari Tabel 4 dan Gambar 2 diperoleh variabel yang paling berpengaruh terhadap nilai lahan dan bangunan persepsi responden (penghuni perumahan) yaitu variabel faktor

Penelitian yang berjudul “Perbedaan Tingkat Kecerdasan Emosional Mahasiswa Progam Studi Tasawuf dan Psikoterapi dengan Mahasiswa Progam Studi Psikologi Angakatan

Perkembangan teknologi informasi muncul sebagai akibat semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi. merebaknya globalisasi dalam kehidupan organisasi, semakin kerasnya

1. Harun Joko Prayitno, M.Hum selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah memberikan ijin penyusunan skripsi ini.