• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMETAAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PELAYANAN PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA SIBOLGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PEMETAAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PELAYANAN PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA SIBOLGA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PEMETAAN PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN PELAYANAN PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA SIBOLGA

NO SUBJEK

BENTUK BENTURAN KEPENTINGAN (conflic of interest))

SITUASI /KONDISI TERJADINYA BENTURAN

STRATEGI PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN

1. Kepala Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga

Gratifikasi Penanggung jawab kegiatan Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga, Mendapatkan fasilitas/hadiah dari Satker dan/atau pihak ketiga yang dapat menimbulkan Col dan termasuk gratifikasi yang dianggap suap

Melakukan sosialisasi tentang gratifikasi dan menerbitkan SK tentang kebijakan penanganan benturan kepentingan (Conflic of interest)

Penggunaan aset Penggunaan aset untuk kepentingan pribadi dan keluarga

Pengaturan Rumah Dinas dan alat transportasi/mobil, motor dinas dengan SK Kepala Pelabuhan Rahasia

Jabatan/Instansi

Membocorkan Rahasia Kegiatan Pengawasan, Promosi dan Mutasi Jabatan

Melakukan sosialisasi atas kode etik pegawai yang membuat larangan dan kewajiban aparatur negara

Perangkapan jabatan Pengaturan jabatan pengelola keuangan, panitia Pengadaan Barang Jasa dan Panitia Penerima Hasil dengan staf yang berbeda

Pengaturan jabatan pengelola keuangan, panitia Pengadaan Barang Jasa dan Panitia Penerima Hasil dengan staf yang berbeda Memberikan akses

khusus kepada pihak tertentu untuk tidak mengikuti prosedur dan ketentuan yang seharusnya berlaku

Menggunakan jabatan untuk mempengaruhi proses pelaksanaan, pengawasan operasional Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga

Memberlakukan standar prosedur pengawasan

Penyalahgunaan Jabatan

Menyalahgunakan jabatan untuk kepentingan pribadi dan/atau keluarga dan golongan dan mempengaruhi pihak ketiga baik secara langsung maupun tidak langsung

Melakukan sosialisasi atas kode etik pegawai yang membuat larangan dan kewajiban aparatur negara

2. Sub Koordinator Kelompok Tata Usaha

Gratifikasi Sub Koordinator Kelompok Tata Usaha Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga, Mendapatkan fasilitas/hadiah dari Satker dan/atau pihak ketiga yang dapat menimbulkan Col dan termasuk gratifikasi yang dianggap suap

Melakukan sosialisasi tentang gratifikasi dan menerbitkan SK tentang kebijakan penanganan benturan kepentingan ( Conflic of interest)

Penggunaan Aset Penggunaan aset untuk kepentingan pribadi dan keluarga

Pengaturan Rumah Dinas dan alat transportasi/mobil, motor dinas , SK. Kepala Pelabuhan Rahasia

Jabatan/Instansi

Membocorkan Rahasia kegiatan Pengawasan, Promosi dan Mutasi Jabatan

Melakukan Sosialisasi atas kode etik pegawai yang membuat larangan dan kewajiban apratur negara

Perangkapan Jabatan Pengaturan jabatan pengelola keuangan, Panitia Pengadaan Barang Jasa dan Panitia Penerima Hasil dengan staf yang berbeda

Pengaturan jabatan pengelola keuangan, Panitia Pengadaan Barang Jasa, dan Panitia Penerima Hasil dengan staf yang berbeda Memberikan akses

khusus kepada phak tertentu untuk tidak mengikuti prosedur dan ketentuan yang seharusnya berlaku

Menggunakan jabatan untuk mempengaruhi proses pelaksanaan, pengawasan operasional Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga

Memberikan standar prosedur pengawasan

Penyalahgunaan Jabatan

Menyalahgunakan Jabatan untuk kepentingan pribadi dan/atau keluarga dan golongan dan mempengaruhi pihak ketiga baik langsung maupun tidak langsung

Melakukan sosialisasi atas kode etik pegawai yang membuat larangan dan kewajiban aparatur negara

3. Sub Koordinator Kelompok Operasional Pelabuhan

Gratifikasi Sub Koordinator Kelompok Operasional Pelabuhan Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga, Mendapatkan fasilitas/hadiah dari Saker dan/atau pihak ketiga yang dapat menimbulkan Col dan termasuk

Melakukan sosialisasi tentang gratifikasi dan menerbitkan SK tentang kebijakan penanganan benturan kepentingan ( Conflic of interest)

(2)

NO SUBJEK

BENTUK BENTURAN KEPENTINGAN (conflic of interest))

SITUASI /KONDISI TERJADINYA BENTURAN

STRATEGI PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN

gratifikasi yang dianggap suap

Penggunaan Aset Penggunaan aset untuk kepentingan pribadi dan keluarga

Pengaturan Rumah Dinas dan alat transportasi/mobil, motor dinas SK Kepala Pelabuhan Rahasia

Jabatan/Instansi

Membocorkan Rahasia kegiatan Pengawasan, Promosi dan Mutasi Jabatan

Melakukan Sosialisasi atas kode etik pegawai yang membuat larangan dan kewajiban aparatur negara

Perangkapan Jabatan Pengaturan jabatan pengelola keuangan, Panitia Pengadaan Barang Jasa dan Panitia Penerima Hasil dengan staf yang berbeda

Pengaturan jabatan pengelola keuangan, Panitia Pengadaan Barang Jasa dan Panitia Penerima Hasil dengan staf yang berbeda Memberikan akses

khusus kepada phak tertentu untuk tidak mengikuti prosedur dan ketentuan yang seharusnya berlaku

Menggunakan jabatan untuk mempengaruhi proses pelaksanaan, pengawasan operasional Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga

Memberikan standar prosedur pengawasan

Penyalahgunaan Jabatan

Menyalahgunakan Jabatan untuk kepentingan pribadi dan/atau keluarga dan golongan dan mempengaruhi pihak ketiga baik langsung maupun tidak langsung

Melakukan sosialisasi atas kode etik pegawai yang membuat larangan dan kewajiban aparatur negara

4. Sub Koordinator Kelompok Tata Kelola dan Pelayanan Usaha

Gratifikasi Sub Koordinator Kelompok Tata Kelola dan Pelayanan Usaha Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga, Mendapatkan fasilitas/hadiah dari Satker dan/atau pihak ketiga yang dapat menimbulkan Col dan termasuk gratifikasi yang dianggap suap

Melakukan sosialisasi tentang gratifikasi dan menerbitkan SK tentang kebijakan

penanganan benturan kepentingan ( Conflic of interest)

Penggunaan Aset Penggunaan aset untuk kepentingan pribadi dan keluarga

Pengaturan Rumah Dinas dan alat transportasi/mobil, motor dinas SK Kepala Pelabuhan Rahasia

Jabatan/Instansi

Membocorkan Rahasia kegiatan Pengawasan, Promosi, dan Mutasi Jabatan

Melakukan Sosialisasi atas kode etik pegawai yang membuat larangan dan keawjiban aparatur negara

Perangkapan Jabatan Pengaturan jabatan pengelola keuangan, Panitia Pengadaan Barang Jasa, dan Panitia Penerima Hasil dengan staf yang berbeda

Pengaturan jabatan pengelola keuangan, Panitia Pengadaan Barang Jasa, dan Panitia Penerima Hasil dengan staf yang berbeda Memberikan akses

khusus kepada phak tertentu untuk tidak mengikuti prosedur dan ketentuan yang seharusnya berlaku

Menggunakan jabatan untuk mempengaruhi proses pelaksanaan, pengawasan operasional Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga

Memberikan standar prosedur pengawasan

Penyalahgunaan Jabatan

Menyalahgunakan Jabatan untuk kepentingan pribadi dan/atau keluarga dan golongan dan mempengaruhi pihak ketiga baik langsung maupun tidak langsung

Melakukan sosialisasi atas kode etik pegawai yang membuat larangan dan kewajiban aparatur negara

5. Sub Koordinator Kelompok Kesyahbandaran Pelabuan

Gratifikasi Sub Koordinator Kelompok Kesyahbandaran Pelabuhan Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga, Mendapatkan fasilitas/hadiah dari Saker dan/atau pihak ketiga yang dapat menimbulkan Col dan termasuk gratifikasi yang dianggap suap

Melakukan sosialisasi tentang gratifikasi dan menerbitkan SK tentang kebijakan penanganan benturan kepentingan ( Conflic of interest)

(3)

NO SUBJEK

BENTUK BENTURAN KEPENTINGAN (conflic of interest))

SITUASI /KONDISI TERJADINYA BENTURAN

STRATEGI PENANGANAN BENTURAN KEPENTINGAN

Penggunaan Aset Penggunaan aset untuk kepentingan pribadi dan keluarga

Pengaturan Rumah Dinas dan alat transportasi/mobil, motor dinas SK Kepala Pelabuhan Rahasia

Jabatan/Instansi

Membocorkan Rahasia kegiatan Pengawasan, Promosi dan Mutasi Jabatan

Melakukan Sosialisasi atas kode etik pegawai yang membuat larangan dan kewajiban apartur negara

Perangkapan Jabatan Pengaturan jabatan pengelola keuangan, Panitia Pengadaan Barang Jasa dan Panitia Penerima Hasil dengan staf yang berbeda

Pengaturan jabatan pengelola keuangan, Panitia Pengadaan Barang Jasa dan Panitia Penerima Hasil dengan staf yang berbeda Memberikan akses

khusus kepada phak tertentu untuk tidak mengikuti prosedur dan ketentuan yang seharusnya berlaku

Menggunakan jabatan untuk mempengaruhi proses pelaksanaan, pengawasan operasional Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga

Memberikan standar prosedur pengawasan

Penyalahgunaan Jabatan

Menyalahgunakan Jabatan untuk kepentingan pribadi dan/atau keluarga dan golongan dan mempengaruhi pihak ketiga baik langsung maupun tidak langsung

Melakukan sosialisasi atas kode etik pegawai yang membuat larangan dan kewajiban aparatur negara

Kepala Pelabuhan Perikanan Nusantara Sibolga

Makkasau, A.Pi, M.Si

(4)

Lampiran 1.

JENIS KATEGORI SUBJEK

1. Pejabat yang berwenang dalam pengambilan keputusan dan penentuan kebijakan;

2. Perencana dan/atau pejabat dilingkungan KKP yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan perencanaan pada unit perencana tertentu;

3. Pelaksanaan pelayanan publik, yaitu pejabat, pegawai, petugas dan setiap orang yang bekerja di dalam unit organisasi yang mempunyai tugas memberikan pelayanan publik termasuk pelaksana pelayanan publik di lingkungan KKP;

4. Pejabat lain yang diangkat oleh Menteri dan dibayar oleh Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN);

5. Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) yang ditunjuk dan diberi kewenangan untuk melakukan penyidikan dalam tindak pidana tertentu dilingkungan KKP;

6. Pengawas/Auditor yang diberi tugas secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan pengawasan intern pada KKP, dan /atau;

7. Penilai yang bertugas menilai, melakukan verifikasi, sertifikasi, dan tujuan lainnya.

(5)

Lampiran 2.

BENTUK BENTURAN KEPENTINGAN

1. Situasi yang menyebabkan seseorang menerima gratifikasi atau pemberi/penerima hadiah atas suatu keputusan/jabatan;

2. Situasi yang menyebabkan penggunaan aset jabatan/instansi untuk kepentingan pribadi/golongan;

3. Situasi yang menyebabkan situasi rahasia jabatan/instansi dipergunakan untuk kepentingan pribadi/golongan;

4. Perangkapan jabatan di beberapa instansi yang memiliki hubungan langsung atau tidak langsung, sejenis atau tidak sejenis, sehingga menyebabkan pemanfaatan suatu jabatan untuk kepentingan jabatan lain;

5. Situasi dimana pegawai KKP memberikan akses khusus kepada pihak tertentu misalnya dalam rekuitmen pegawai tanpa mengikuti prosedur yang seharusnya;

6. Situasi yang menyebabkan proses pengawasan tidak mengikuti prosedur karena adanya pengaruh dan harapan dari pihak yang diawasi;

7. Situasi dimana ada kesempatan penyalahgunaan jabatan;

8. Bekerja lain di luar pekerjaan pokoknya (moonlighting atau outside employment); dan

9. Situasi yang memungkinkan penggunaan diskresi yang menyalahgunakan wewenang.

(6)

Lampiran 3

JENIS BENTURAN KEPENTINGAN

1. Kebijakan yang berpihak akibat pengaruh/ hubungan dekat / ketergantungan / pemberian gratifikasi;

2. Pemeberian izin yang diskriminatif;

3. Pengangkatan pegawai berdasarkan hubungan dekat/ balas jasa/ rekomendasi/ pengaruh dari pejabat pemerintah;

4. Pemilihan partner/rekanan kerja berdasarkan putusan yang tidak profesional;

5. Melakukan komersialisasi pelayanan publik;

6. Penggunaan aset dan rahasia negara untuk kepentingan pribadi/golongan;

7. Menjadi bagian dari pihak yang diawasi;

8. Melakukan pengawasan tidak sesuai dengan norma, standar, dan prosedur;

9. Menjadi bawahan pihak yang dinilai;

10. Melakukan pengawasan atas pengaruh pihak lain;

11. Melakukan penilaian atas pengaruh pihak lain;

12. Melakukan penilaian tidak sesuai dengan norma, standar, dan prosdur;

13. Menjadi bagian dari pihak yang memiliki kepentingan atas sesuau yang dinilai; dan/atau

14. Pengangkatan/ mutasi/ promosi pegawai yang tidak fair dan berindikasi adanya pengaruh dan

kepentingan pihak tertentu;

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Terlepas dari itu semua, pada zaman modern ini setidaknya telah membuka wawasan bagi seluruh masyarakat Indonesia, baik masyarakat modern atau

Tabel 3.42 Jumlah Dan Persentase Sasaran Konseling Aktif Pengguna OAT Berdasarkan Penerima Informasi Konseling Pasien Anak dan Dewasa di Poli GTBT Periode April – Juni 2016

Penandang ring tetilik puniki inggih punika pangrencana, panglaksana, miwah pamastika peplajahan mabebaosan basa Bali sane nganggen model peplajahan inovatif ring

Sebelum gas alam didinginkan dan dicairkan pada Main Heat Exchanger 5E-1 pada suhu yang sangat rendah hingga menjadi LNG, proses pemisahan (fractination) gas alam

Intergenerational initiatives to promote civic engagement and improve the quality of democratic governance can be grouped into three categories: (1) strengthening the ties

Keesokan harinya Bapak Trio bersiap untuk mengajar Al-Quran Braille, bapak Trio sudah menggunakan baju rapih dan ditemani oleh istri tercinta dengan menyiapkan motor dan

Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Barat Kumulatif Triwulan I-III 2016 Terhadap Triwulan I-III 2015 Perekonomian Sulawesi Barat triwulan I- III 2016 jika dibandingkan dengan triwulan yang