Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia
Program Studi Sastra Indonesia
Oleh
Christina Rahayu Putra
NIM: 054114001
PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA
JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia
Program Studi Sastra Indonesia
Oleh
Christina Rahayu Putra
NIM: 054114001
PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA
JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
“Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku
sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau”
Terukir dalam sebuah kata yang tak pernah sirna untuk menjadi yang terbaik. Dan
kini hadiah kecil kupersembahkan untuk yang terkasih..
Bapak dan Mamak yang telah memberikan cinta kasihnya,
hingga aku menjadi seperti ini
Mas Vanus dan Mbak Mya yang telah memberikan doa yang tulus
Adekku Ius dan Fanny yang selalu mendukungku
disusun untuk memenuhi salah satu syarat mencapai gelar sarjana pada Fakultas
Sastra, Jurusan Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima
kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi
ini.
1.
Drs I. Praptomo Baryadi, M.Hum. sebagai dosen pembimbing I, atas
segala bimbingan dan masukan kepada saya untuk menyelesaikan skripsi
ini.
2.
Drs. Hery Antono, M.Hum. sebagai dosen pembimbing II, telah
meluangkan waktu untuk memberi masukan dan membimbing saya dalam
menyelesaikan skripsi ini.
3.
Seluruh dosen Jurusan Sastra Indonesia, yang telah dengan sabar
membiming peneliti selama menempuh pendidikan di Jurusan Sastra
Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma.
7.
Kelima sahabat dan saudara, terima kasih atas segala dukungan,
kebahagian, dan kenangan selama kuliah dan selalu memberi semangat
dalam menyelesaikan skripsi ini.
8.
Lucia Island Wiyanti dan Fransisca Joana (teman KKN), atas dukungan
dan doa serta korannya yang menjadi sumber data skripsi penulis.
9.
Teman-teman Sastra Indonesia angkatan 2005, atas kebersamaannya
selama di bangku perkuliahan.
10.
Segenap karyawan sekretariat Fakultas Sastra atas pelayanan dan
bantuannya.
11.
Segenap staff Perpustakaan Universitas Sanata Dharma atas bantuannya
selama penulis mencari referensi.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Untuk itu, segala
saran dan kritik dari berbagai pihak akan penulis terima dengan segala kerendahan
hati. Penulis juga berharap skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 14 Maret 2010
orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagai
layaknya membuat karya ilmiah.
Yogyakarta, 14 Maret 2010
Peneliti
Nama
: Christina Rahayu Putra
Nomor Mahasiswa
: 05 4114 001
Dengan pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta karya ilmiah saya yang berjudul: JUDUL
BERITA UTAMA HARIAN
KOMPAS
EDISI JANUARI SAMPAI DENGAN JUNI
2009
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma
hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk lain, mengolahnya dalam bentuk
pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di
internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari
saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Di buat di Yogyakarta
Pada tanggal 6 Maret 2010
Yang menyatakan
Sastra. Universitas Sanata Dharma.
Dalam skripsi ini dibahas mengenai judul berita utama harian
Kompas
edisi
Januari sampai dengan Juni 2009. Ada tiga masalah yang dibahas dalam penelitian
ini. Pertama, bagaimana tipe induk judul berita utama harian
Kompas
edisi Januari
sampai dengan Juni 2009 berdasarkan unsur sintaksis yang ditonjolkan. Kedua,
bagaimana tipe induk judul berita utama harian
Kompas
edisi Januari sampai dengan
Juni 2009 berdasarkan jenis infomasi yang dikandungnya. Ketiga, bagaimana
hubungan makna antara induk judul dengan anak judul berita utama harian
Kompas
edisi Januari sampai dengan Juni 2009.
Thesis is about the headlines or main titles of
Kompas
from January to June
2009 editions. There are three focal points of this final task. First, the main type of
Kompas
headlines frrom January to June 2009 editions based on the syntax element.
Second, the main type of
Kompas
headlines in January-June 2009 editions based on
the information. Third, what is the relationship between the headlines or main titles
and the subtitles of
Kompas
headlines in January-June 2009 editions.
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI
... iii
HALAMAN MOTTO
... iv
PERSEMBAHAN ... v
KATA PENGANTAR………. vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……… . viii
PERNYATAAN PERSETUJUAN ... ix
ABSTRAK
... x
ABSTRACT
... xii
DAFTAR ISI... xiv
DAFTAR SINGKATAN
... xix
BAB I
PENDAHULUAN... 1
1.1
Latar
Belakang ...
1
1.2
Rumusan
Masalah ...
6
1.3
Tujuan
Penelitian ...
7
1.4
Manfaat
Penelitian ...
7
1.5
Tinjauan
Pustaka………..
8
1.6.5 Hubungan Makna Antarkalimat...
15
1.7
Metodologi dan Teknik Penelitian ...
16
1.7.1
Pengumpulan
data ...
16
1.7.2
Analisis
Data ...
17
1.7.3 Penyajian Analisis Data ...
18
1.8
Sistematika
Penyajian………. ...
18
BAB II
TIPE INDUK JUDUL BERITA UTAMA HARIAN KOMPAS
EDISI JANUARI SAMPAI DENGAN JUNI 2009
BERDASARKAN PERAN SINTAKSIS
YANG
DITONJOLKAN
... 20
2.1
Pengantar……….
20
2.2
Induk Judul Berita Utama
yang Menonjolkan Pelaku………...
20
2.3
Induk Judul Berita Utama
yang Menonjolkan Penderita………...
32
EDISI JANUARI SAMPAI DENGAN JUNI 2009
BERDASRKAN JENIS INFORMASI
YANG SESUAI DENGAN 5W+1H... 45
3.1
Pengantar………...
45
3.2
Induk Judul Berita Utama yang Mengandung Unsur
Siapa dan Bagaimana ...
45
3.3
Induk Judul Berita Utama yang Mengandung Unsur
Apa dan Bagaimana ...
49
3.4
Induk Judul Berita Utama yang Mengandung Unsur
Siapa, Bagiamana, dan Apa…. ...
55
3.5
Induk Judul Berita Utama yang Mengandung Unsur
Apa, Bagaimana, dan Siapa ...
59
3.6
Induk Judul Berita Utama yang Mengandung Unsur
4.2
Induk Judul dan Anak Judul yang Menyatakan
Hubungan
Makna
Sebab-Akibat
……… 62
4.3
Induk Judul dan Anak Judul yang Menyatakan
Hubungan
Makna
Penjumlahan
………... 77
4.4
Induk Judul dan Anak Judul yang Menyatakan
Hubungan
Makna
Waktu
……… 80
4.5
Induk Judul dan Anak Judul yang Menyatakan
Hubungan
Makna
Perlawanan
………... 85
4.6
Induk Judul dan Anak Judul yang Menyatakan
Hubungan
Makna
Cara
………..
96
4.7
Induk Judul dan Anak Judul yang Menyatakan
Hubungan
Makna
Kegunaan
………...
100
4.8
Induk Judul dan Anak Judul yang Menyatakan
Hubungan Makna ‘Kenyataan’………
102
4.9
Induk Judul dan Anak Judul yang Menyatakan
O :
Objek
P :
Predikat
Pel :
Pelaku
PEL :
Pelengkap
Pend :
Penderita
Peng :
Pengalam
S :
Subjek
Seb :
Sebab
V :
Verba
Tind :
Tindakan
Temp : Tempat
Skripsi ini membicarakan judul berita utama harian Kompas edisi Januari sampai dengan Juni 2009. Berita utama adalah laporan atau pemberitahuan tentang segala peristiwa aktual yang menarik perhatian orang banyak. Peristiwa yang melibatkan fakta dan data yang ada di dalam semesta ini, yang terjadinya pun aktual dalam arti “baru saja” atau hangat dibicarakan orang banyak (Suhandang, 2004:103). Berita utama dalam surat kabar dimuat di halaman pertama.
sampai dengan Juni 2009. Judul berita utama pada harian Kompas edisi Januari sampai dengan Juni 2009 terdiri dari induk judul dan anak judul. Induk judul adalah bagian judul yang menjadi pokok dalam sebuah judul berita utama. Induk judul dalam berita utama ditulis dengan huruf yang besar atau ditulis dengan cetak tebal. Induk judul sendiri menurut Suhandang (2004: 116) disebut dengan istilah banner headline, yaitu dibuat untuk berita yang sangat penting atau terpenting. Induk judul dibuat dengan jenis dan ukuran huruf yang mencerminkan gagah dan kuat, dalam arti hurufnya terbesar dan lebih tebal daripada jenis judul lainnya, serta menduduki tempat lebih dari empat kolom surat kabar. Anak judul adalah judul yang ditulis di bawah induk judul dan ditulis dengan font biasa dan berbeda dengan induk judul, tapi memiliki keterkaitan dengan induk judul. Berikut ini contoh induk judul dan anak judul dalam harian Kompas edisi Januari sampai dengan Juni 2009:
(1) Optimis Sambut 2009 (induk judul)
Presiden: Pertumbuhan di Atas 4,5 persen (Kompas, 2 Januari 2009) (anak judul)
penonjolan peran sintaksis pada induk judul berita utama. Berikut ini contohnya:.
(2) Sarkozy Mengancam (Kompas, 2 April 2009)
Contoh (2) merupakan induk judul berita utama yang menonjolkan pelaku, sebagaimana tampak pada analisis berikut.
(2a) Sarkozy Mengancam (Kompas, 2 April 2009) S P
N V Pel Tind
Induk judul (2a) berupa klausa aktif. Klausa aktif adalah klausa yang subjeknya diisi nomina yang menyatakan makna pelaku dan predikatnya diisi oleh verba aktif. Judul (2a) merupakan judul berita utama berstruktur S dan P. Induk judul (2a) menonjolkan makna pelaku, yaitu ditonjolkan dengan cara pengedepanan (Baryadi, 2002:55).
Di samping menonjolkan pelaku, induk judul berita utama juga ada yang menonjolkan penderita. Berikut ini contoh induk judul yang menonjolkan makna penderita:
(3) Kepala Polda dan Kepala Poltabes Segera Dicopot (Kompas, 7 Febuari 2009)
S P N V Pend Tind
Induk judul berita utama (3a) merupakan klausa pasif. Induk judul tipe ini berstruktur subjek (S) yang diikuti predikat (P). Subjek (3a) pada induk judul berita utama diisi oleh nomina yang menyatakan makna ’penderita’. Predikat pada klausa pasif yang diisi oleh verba pasif. Induk judul (3a) menonjolkan makna ’penderita’, yaitu ditonjolkan dengan cara pengedepanan (Baryadi, 2002:55).
Masalah yang kedua yang terdapat dalam penelitian ini adalah unsur informasi apa saja yang terdapat pada induk judul berita utama harian Kompas edisi Januari sampai dengan Juni 2009 berdasarkan informasi yang sesuai dengan 5W+1H (what, who, when, where, why, dan hwo), seperti terlihat pada contoh berikut:
(4) 249 Orang Belum Jelas (Kompas, 12 Januari 2009)
Induk judul dalam contoh (4) termasuk jenis informasi siapa dan bagaimana, sebagaimana tampak pada (4a) berikut.
(4a) 249 Orang Belum Jelas (Kompas, 12 Januari 2009)
siapa bagaimana
Hal itu tampak pada analisis (5a) berikut.
(5a) Optimis Sambut 2009 (Kompas, 2 Januari 2009) apa bagaimana
Masalah ketiga adalah adanya hubungan makna antara induk judul dengan anak judul berita utama pada harian Kompas edisi Januari sampai dengan Juni 2009. Berikut ini contohnya:
(6) Optimis Sambut 2009 (induk judul)
Presiden: Pertumbuhan di Atas 4,5 persen (Kompas, 2 Januari 2009) (anak judul)
Hubungan induk judul dengan anak judul pada contoh (6a) merupakan
hubungan makna yang menyatakan akibat karena antara induk judul dengan anak judul dapat disisipi dengan konjungsi untuk itu. Hubungan makna kegunaan sendiri yaitu hubungan yang menyatakan tujuan (Ramlan, 1993:58) .
(6a) Optimis Sambut 2009 untuk itu Presiden: Pertumbuhan di Atas 4,5 persen (Kompas, 2 Januari 2009)
(induk judul) (anak judul)
Di samping hubungan makna kegunaan, di bawah ini merupakan contoh hubungan makna yang menyatakan perlawanan.
(anak judul)
Induk judul dan anak judul pada contoh (7a) menyatakan hubungan makna perlawanan karena antara induk judul dengan anak judul dapat disisipi dengan konjungsi meskipun.
(7a) Israel Siap Hadapi Tuduhan meskipun Bukti-bukti Kejahatan Kemanusiaan Sudah Ada (Kompas,24 Januari 2009)
(induk judul) (anak judul)
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.2.1 Apa saja tipe induk judul berita utama pada harian Kompas edisi Januari
sampai dengan Juni 2009 berdasarkan unsur sintaksis yang ditonjolkan?
1.2.2 Apa saja tipe induk judul berita utama pada harian Kompas edisi Januari
sampai dengan Juni 2009 berdasarkan jenis informasi yang sesuai dengan
5W+1H?
1.2.3 Bagaimana hubungan makna antara induk judul dengan anak judul berita
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan judul utama pada harian Kompas adisi Januari sampai dengan Juni 2009. Adapun tujuan tersebut dapat dirinci sebagai berikut.
1.3.1 Mendeskripsikan tipe induk judul berita utama pada harian Kompas edisi Januari sampai dengan Juni 2009 berdasarkan unsur sintaksis yang ditonjolkan.
1.3.2 Mendeskripsikan tipe induk judul berita utama pada harian Kompas edisi Januari sampai dengan Juni 2009 berdasarkan jenis informasi yang sesuai dengan 5W+1H.
1.3.3. Mendeskripsikan hubungan makna antara induk judul dengan anak judul berita utama pada harian Kompas edisi Januari sampai dengan Juni 2009.
1.4 Manfaat Penelitian
tertentu. Deskripsi tersebut juga memberikan manfaat praktis, yaitu untuk membuat judul berita tidaklah sembarangan, tetapi juga harus memperhatikan pola-pola struktur sintaksis dan informasinya.
1.5 Tinjauan Pustaka
Sejauh penulis ketahui, telah terdapat tulisan yang berkaitan dengan judul
berita utama, yaitu tulisan Suhandang (2004), Sumadiria (2005), Harjanti (2004),
dan Anwar (2004).
Menurut Suhandang (2004: 115), judul berita sama dengan headline.
Bahwa pada hakikatnya headline merupakan intisari dari berita, dibuat dalam satu
atau dua klausa pendek, tapi cukup memberitahukan persoalan pokok peristiwa
yang diberitakannya. Headline berfungsi untuk memanggil khalayak untuk mau
membaca, mendengar, atau menonton beritanya. Headline diusahakan agar
masing-masing berita dapat ditonjolkan lain dari yang lainnya dan dibuat
sedemikian rupa sehingga masing-masing berita melalui headlinenya memiliki
daya tarik tersendiri, yang sama merangsang pambaca.
Sumadiria (2005: 121) berpendapat bahwa judul adalah identitas berita.
Tanpa judul, berita sehebat apa pun tidak ada artinya. Judul berita sangat
mendasar dilihat dari dua sisi kepentingan. Pertama, bagi berita itu sendiri. Tanpa
judul, ia ada sesuatu yang anonim, tidak dikenal, abstrak, sehingga tidak akan
berbicara apa-apa. Ia tidak mampu memberi pesan, padahal salah satu inti
melewat dan melupakannya.
Anwar (2004: 94), mengemukakan bahwa judul sama dengan kepala
berita atau headline. Kepala berita atau headline kadang-kadang mempunyai
bahasanya sendiri. Kepala berita harus menceritakan intisari berita dalam bahasa
ringkas dan padat. Selanjutnya kepala berita harus mencerminkan nada berita
suatu cerita. Ini berarti kepala berita yang bersifat ringan tidak serasi diatas cerita
yang serius. Kebalikannya, kepala berita yang serius tidak cocok ditaruh di atas
sebuah cerita yang bersifat lucu dan humoristis.
Harjanti (2009) dalam skripsinya yang berjudul ”Judul Berita Olahraga
Bertataran Klausa Dalam Surat Kabar Merapi Edisi Januari-Desember 2007:
Tinjauan Semantis Dan Sintaktis”menjelaskan bahwa judul berita bidang olahraga
surat kabar Merapi edisi Januari-Desember 2007 dapat dibedakan menjadi enam
tipe semantis yaitu (i) makna ’A mengalahkan B’; (ii) makna ’A dikalahkan B’;
(iii) makna ’A memenangkan C’; (iv) makna ’A menahan B’; (v) makan ’A
menang’; (vi) makna ’A kalah’. Selain dilihat dari segi semantis dan sintaktis
judul berita bidang olahraga pada surat kabar Merapi edisi Januari sampai dengan
Desember 2007 ada enam tipe berdasarkan unsur yang ditonjolkan, yaitu (i) judul
berita yang menonjolkan ’pihak yang mengalahkan’; (ii) judul berita yang
menonjolkan ’pihak yang dikalahkan’; (iii) judul berita yang menonjolkan ’pihak
yang memenangkan’; (vi) judul berita yang menonjolkan ’pihak yang menahan’;
(v) judul berita yang menonjolkan ’pihak yang menang’; (vi) judul berita yang
Untuk keperluan penelitian terhadap judul berita utama harian Kompas
edisi januari 2009 sampai dengan juni 2009, penulis menggunakan konsep tentang
(i) Judul. (ii) Berita utama, (iii) Struktur dan Peran sintaksis. (iv) Unsur informasi
5W+1H, (v) hubungan makna antarkalimat.
1.6.1 Judul Berita Utama
Dalam berita utama judul memiliki dua bagian, yaitu induk judul dan anak judul. Induk judul merupakan inti sari atau pusat dari sebuah berita yang dibuat semenarik mungkin untuk menarik minat pembaca. Induk judul dalam surat kabar dicetak dengan huruf yang tebal dan berukuran lebih besar dari pada judul berita yang lain. Anak judul adalah inti dari sebuah berita yang dicetak dengan huruf yang kecil dan ditulis dibawah induk judul. Anak judul juga memiliki keterkaitan dengan induk judul.
1.6.2 Berita Utama
Menurut Wahyudi (1991: 115), berita adalah laporan tentang peristiwa
atau event dan atau pendapat yang memiliki nilai penting, menarik bagi sebagian
besar khalayak, masih baru atau aktual dan dipublikasikan secara luas melalui
media massa periodik.
Menurut Margantoro (2001: 30), berita adalah segala sesuatu yang hangat,
menarik perhatian sejumlah pembaca, dan berita yang terbaik ialah yang paling
peristiwa yang belum diketahui dan baik langsung maupun tidak langsung yang
dapat menraik perhatian para pembacanya atau sebgaian orang yang ingin
mengetahuinya.
Menurut Suhandang (2004: 103), berita utama adalah laporan atau pemberitahuan tentang segala peristiwa aktual yang menarik perhatian orang banyak. Peristiwa yang melibatkan fakta dan data yang ada di dalam semesta ini, yang terjadinya pun aktual dalam arti “baru saja” atau hangat dibicarakan orang banyak.
Berdasarkan uraian tentang pengertian berita di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa berita adalah suatu laporan mengenai sebuah peristiwa atau kejadian yang terjadi pada hari itu juga. Berita ynag disajikan juga merupakan berita yang paling baru atau aktual yang terjadi di sekitar lingkup masyarakat. Berita utama sendiri adalah laporan atau berita yang paling pokok dari sebuah peristiwa penting dan yang menjadi pusat pemberitaan adalah peristiwa yang cenderung lebih pada orang-orang penting atau peristiwa tersebut menjadi pemberitaan di setiap media massa.
1.6.3 Struktur dan Peran Sintaksis
Dalam bukunya, Chaer (1982: 300) berpendapat bahwa Subjek adalah
bagian dari kalimat yang merupakan pokok pembicaraan, Predikat adalah bagian
dari kalimat yang memberikan penjelasan mengenai mengapa, bagaimana, atau
pembicaraan, dan Keterangan adalah bagian dari kalimat yang memberi
penjelasan tambahan menegenai kapan, di mana, dalam keadaan apa peristiwa
yang di alami pokok pembicaraan itu berlangsung. Menurut Wijdono (2005:
138) pelengkap adalah unsur kalimat yang berfungsi melengkapi informasi,
mengkhususkan objek, dan melengkapi struktur kalimat.
Menurut Moeliono (1988: 264) pelengkap memiliki ciri-ciri, yaitu kategori
katanya dapat nomina, verba, atau adjektiva, berada di belakang verba
semitransitif atau dwitransitif dan dapat didahului oleh preposisi, kalimtanya tidak
dapat dijadikan bentuk pasif; jika dapat dipasifkan, pelengkap itu tidak dapat
menjadi subjek, dan tidak dapat diganti dengan –nya kecuali jika didahului oleh
preposisi selain di-, ke-, dari, dan akan.
Menurut Chaer (1997: 327), unsur atau bagian yang menjadi pokok
pembicaraan yang lazim disebut dengan istilah subjek (S). Misaalnya kata Adik
dalam kalimat ”Adik membawa buku”, yang biasa menjadi subjek adalah kata
benda (Nomina). Unsur atau bagian yang menjadi “komentar” tetang subjek, yang
lazim disebut dengan istilah predikat (P). Misalnya kata membaca dalam kalimat
“Adik membaca buku”, yang biasa menjadi predikat adalah kata kerja (verba).
Unsur atau bagian yang merupakan pelengkap dari predikat, yang lazim disebut
dengan istilah objek (O). Misalnya kata buku dalam kalimat ”Adik membawa
bahwa Fungsi predikat (P) merupakan fungsi yang paling penting dalam sebauh
klausa, sedangkan fungsi yang lainnya sebagai pelengkap saja dan bisa dihadirkan
dalam klausa, bisa juga tidak dihadirkan dalam klausa. Suata kata yang
menduduki fungsi S, biasanya dikategorikan dalam kategori nomina dan
menyatakan makna pelaku yaitu melakukan suatu tindakan. Kata yang menduduki
fungsi P, maka kata itu dikategorikan dalam ketegori verba dan menyatakan
makna perbuatan yaitu melakukan sutau tindakan yang dilakukan oleh S.
Sedangklan kata yang menduduki fungsi O dikategorikan dalam kategori nomina
yang menyatakan makna penderita akibat dari tindakan yang dilakukan oleh S.
Pelaku adalah peran dalam struktur sintaksis. Pelaku dalam struktur sintaksis selalu menduduki fungsi subjek (S) dan berupa kata benda (nomina). Pelaku dalam struktur sintaksis menjelaskan bahwa kalimat tersebut merupakan kalimat aktif.
Penderita adalah peran dalam struktur sintaksis yang diduduki oleh fungsi objek (O) yang menderita akibat dari predikat (P) dan biasanya berupa nomina atau kata benda.
pengalam diduduki oleh fungsi predikat (P) dan biasanya berupa kata benda atau nomina. Jika dalam struktur sintaksis predikat memiliki peran pengalam, maka kalimat tersebut bisa menjadi kalimat perintah.
1.6.4 Unsur Informasi (5W+1H)
Jenis informasi yang dimaksudkan dalam uraian ini adalah 5W+1H.
Pada umumnya paragraf terdiri dari sejumlah kalimat, terdapat
penanda-penanda hubungan yang menandai hubungan antarkalimat yang satu dengan
kalimta yang lain sehingga paragraf itu merupakan satu satuan yang padu.
Kepaduan bentuk dan informasi itu merupakan syarat keberhasilan paragraf. Jika
tidak ada kepaduan bentuk dan informasi, paragraf itu hanya merupakan
kumpulan kalimat dan informasi. Terdapat berbagai hubungan antara informasi
yang dinyatakan pada kalimat yang satu dengan informasi yang dinyatakan pada
kalimat lainnya (Ramlan, 1993:41). Hubungan-hubungan itu ialah:
penjumlahan di samping itu, selain itu, selain daripada itu, kecuali itu, lagi pula, dan lagi
perturutan kemudian, lalu
perlawanan sebaliknya, akan tetapi, tetapi, namun, padahal, walaupun begitu, walaupun demikian, meskipun begitu, meskipun demikian
waktu sesudah itu, setelah itu, sebelumnya, sehabis itu, sejak itu, semenjak itu, sesudahnya, sementara itu, waktu itu, ketika itu
syarat Jika demikian, jika begitu, apabila demikian, apabila begitu.
perturutan kemudian, lalu
lebih bahkan, malah, malahan, apalagi, lebih-lebih lagi
sebab-akibat oleh karena itu, karena itu, karenanya, oleh sebab itu, maka, akibatnya
kegunaan untuk itu, untuk apa
1.7 Metode dan Teknik Penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu (i) pengumpulan data, (ii)
analisis data, (iii) penyajian hasil analisis data. Berikut akan diuaraikan metode
dan teknik masing-masing tahap dalam penelitian ini.
1.7.1 Pengumpulan Data
Tahap pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
memerlukan adanya gambaran yang jelas mengenai wujud data dan sumber yang
dikumpulkan. Sudaryanto(1993: 5) menyatakan data adalah objek penelitia
beserta konteksnya. Objek penelitia ini adalah judul berita utama harian Kompas
edisi Januari sampai dengan Juni 2009. Datanya adalah berita utama dalam harian
Kompas edisi Januari sampai dengan Juni 2009, karena data yang diperoleh akan
lebih bervariasi dan bercukupan. Pengumpulan data adalah suatu cara yang
dipergunakan untuk mengumpulkan data sebagai dasar membuat kesimpulan
suatu penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini disesuaikan
dengan data atau masalah yang diteliti sehingga tercapailah tujuan yang telah
ditentukan. Metode pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian
adalah metode simak. Metode simak merupakan metode pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara mengamati atau menyimak penggunaan bahasa yang
(Sudaryanto,1993:132-134).
1.7.2 Analisis Data
Analisis data pada penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan
metode agih. Metode agih adalah data yang alat penentunya berupa bagian dari
bahasa yang bersangkutan (Sudaryanto, 1993:15). Teknik yang digunakan adalah
teknik bagi unsur langsung. Teknik bagi unsur langsung adalah teknik analisis
data dengan cara membagi satuan lingual pada datanya menjadi beberapa bagian
yang lebih kecil atau unsur-unsur yang bersangkutan dipandang sebagai bagian
yang langsung membentuk satuan yang dimaksud (Sudaryanto,1993:31). Teknik
bagi unsur langsung bermanfaat untuk menentukan bagian-bagian fungsional
sutau konstruksi. Hasil penerapan teknik bagi unsur langsung itu menjadi dasar
bagi analisis data selanjutnya. Alat penentu teknik bagi unsur langsung adalah
intuisi kebahsaan peneliti terhadap bahasa yang diteliti. Intuisi kebahasaan
merupakan kesadaran penuh yang tak terumuskan, tetap percaya, terhadap apa dan
bagaimana kenyataan yang bersifat kebahasaan (Sudaryanto, 1993: 32).
Teknik yang digunakan adalah teknik baca markah, teknik ganti, dan
teknik sisip. Teknik baca markah digunakan untuk mengidentifikasi makna unsur
sintaksis yang ditonjolkan. Sebagai contoh SBY Mengabulkan Cuti Menteri unsur
SBY pada contoh tersebut bermakna pelaku karena predikatnya berupa verba
berafiks me(N)- (mengabulkan). Teknik ganti digunakan unutk membuktikan
mengandung unsur bagiamana karena dapat diganti bagaimana seperti Israel dan
Hamas bagaimana. Teknik sisip digunakan unutk membuktikan jenis hubungan
makna induk judul dan anak judul. Sebagai contoh SBY Tak Mau Kader Golkar;
Peta Koalisi Politik Berubah. Induk judul SBY Tak Mau Kader Golkar dan anak
judul Peta Koalisi Berubah menyatakan makna syarat karena diantara induk judul
dan anak judul dapat disisipi konjungsi dengan begitu yaitu SBY Tak Mau Kader
Golkar dengan begitu Peta Koalisi Politik Berubah.
1.7.3 Penyajian Hasil Analisis Data
Hasil analisis data dalam penelitian ini disajikan dengan menggunakan
metode informal dan formal. Metode informal adalah penyajian hasil analisis data
dengan menggunakan kata-kata biasa (Sudaryanto,1993:145). Metode penyajian
formal yaitu penyajian hasil analisis data dengan menggunakan tabel.
1.8 Sistematika Penyajian
yang digunakan sebagai landasan penelitian. Metode dan teknik penelitian memaparkan pengumpulan data, analisis data, dan penyajian analisis data yang digunakan dalam penelitian ini. Sistematika penyajian menguraikan urutan hasil penelitian ini.
2.1 Pengantar
Dalam bab ini dipaparkan tiep-tipe induk judul berita utama pada harian Kompas edisi Januari sampai dengan Juni 2009. Berdasarkan peran sintakisis yang ditonjolkan, induk judul berita utama pada harian Kompas edisi Januari sampai dengan Juni 2009 dibedakan menjadi empat macam tipe, yaitu: (i) induk judul yang menonjolkan ’pelaku’; (ii) induk judul yang menonjolkan ’penderita’; (iii) induk judul yang menonjolkan ’perbuatan’; (iv) induk judul yang menonjolkan ’pengalam’.
2.2 Induk Judul Berita Utama yang Menonjolkan Pelaku
Induk judul ini berupa klausa aktif. Klausa aktif adalah klausa yang subjeknya diisi nomina (N) yang menyatakan makna ‘pelaku’ dan predikatanya diisi verba (V) aktif yang menyatakan makna ‘perbuatan aktif’. Klausa aktif itu ada dua macam, klausa aktif intrasitif yang berstruktur S-P dan klausa akitf transitif yang bersturktur S-P-O.
Berikut ini dipaparkan judul berita utama berklausa aktif intrasitif yang berstruktur S-P.
(14) SBY-JK Bercerai (Kompas, 23 April 2009)
Induk judul berita utama pada contoh (8-14) menonjolkan pelaku, tampak pada analisis berikut.
(8a) Sarkozy Mengancam S P
N V Pel Tind
(9a) Situ-Situ Rusak Mengepung S P
N V Pel Tind
(10a) Jusuf Kalla-Wiranto Mencuat
S P
N V Pel Tind (11a) Prajurit Yonif 751 Mengamuk
S P N V Pel Tind (12a) 49,6 Juta Orang Tak Memilih
S P N V Pel Tind (13a) SBY-JK Bisa Berhadapan
S P
N V Pel Tind (14a) SBY-JK Bercerai
S P N V Pel Tind
ber- (13a-14a) yang menyatakan makna ‘tindakan aktif’. Induk judul (8a-14a) menonjolkan makna pelaku, yaitu ditonjolkan denga cara pengedepanan.
Di samping berstrukutr S-P, ada juga induk judul yang berstruktur S-P-O. Berikut induk judul yang berstruktur S-P-O.
(15) Israel dan Hamas Stop Serangan (Kompas, 8 Januari 2009) (16) Israel Siap Hadapi Tuduhan (Kompas, 24 Januari 2009) (17) Afirmasi Bentuk Ketidakadilan (Kompas, 27 Januari 2009) (18) Krisis Ancam 50 Juta Pekerja (Kompas, 29 Januari 2009) (19) BI Lanjutkan Stimulus (Kompas, 31 Januari 2009)
(20) Polisi Terus Lacak Penyandang Dana (Kompas, 8 Februari 2009) (21) RI Bentuk Dana Insfratruktur (Kompas, 11 Februari 2009)
(22) Trans-Kalimantan Belum Dukung Ekonomi Rakyat (Kompas, 23 Februari 2009)
(23) PTN Perbanyak Jalur Masuk (Kompas, 2 Maret 2009) (24) DPR Dukung Langkah KPK (Kompas, 4 Maret 2009)
(25) Gerak Cepat Atasi Gelombang PHK (Kompas, 7 Maret 2009) (26) SBY Kabulkan Cuti Menteri (Kompas, 12 Maret 2009) (27) Mega-JK Bangun Kekuatan (Kompas, 13 Maret 2009)
(28) Manipulasi DPT Bisa Bahayakan Demokrasi (Kompas, 18 Maret 2009)
(29) Istana Panggil Pejabat Polkam (Kompas, 20 Maret 2009)
(30) KPU Tetap Ragukan DPT yang Dilaporkan (Kompas, 21 Maret 2009)
(31) Pemerintah Bantah Intervensi (Kompas, 24 Maret 2009) (32) G-20 Buka Era Baru (Kompas, 4 April 2009)
(33) Bawaslu Kewalahan Tangani Aduan (Kompas, 11 April 2009) (34) Chaves Salami Obama (Kompas, 19 April 2009)
(35) Singapura Buru Siswa Brilian (Kompas, 20 April 2009) (36) Golkar Siapkan Poros Baru (Kompas, 21 April 2009) (37) KPK Tunggu Surat Polisi (Kompas, 5 Mei 2009) (38) Polisi Sita Rekaman (Kompas, 6 Mei 2009) (39) Hatta Temui Megawati (Kompas, 7 Mei 2009) (40) SBY Pilih Boediono (Kompas, 13 Mei 2009) (41) Obama Rangkul Muslim (Kompas, 5 Juni 2009) (42) Taufik Dekati Gelar Ketujuh (Kompas, 21 Juni 2009)
(15a) Israel dan Hamas Stop Serangan S P O N V N Pel Tind Pend (16a) Israel Siap Hadapi Tuduhan
S P O N V N Pel Tind Pend
(17a) Afirmasi Bentuk Ketidakadilan S P O N V N Pel Tind Pend (18a) Krisis Ancam 50 Juta Pekerja
S P O N V N
Pel Tind Pend (19a) BI Lanjutkan Stimulus
S P O N V N Pel Tind Pend
(20a) Polisi Terus Lacak Penyandang Dana S P O
N V N Pel Tind Pend (21a) RI Bentuk Dana Insfratruktur
S P O N V N Pe Tind Pend
(22a) Trans-Kalimantan Belum Dukung Ekonomi Rakyat S P O
N V N Pel Tind Pend (23a) PTN Perbanyak Jalur Masuk
Pel Tind Pend
(24a) DPR Dukung Langkah KPK S P O N V N Pel Tind Pend
(25a) Gerak Cepat Atasi Gelombang PHK S P O
N V N Pel Tind Pend (26a) SBY Kabulkan Cuti Menteri
S P O N V N Pel Tind Pend (27a) Mega-JK Bangun Kekuatan
S P O N V N Pel Tind Pend
(28a) Manipulasi DPT Bisa Bahayakan Demokrasi S P O N V N Pel Tind Pend (29a) Istana Panggil Pejabat Polkam
S P O N V N Pel Tind Pend
(30a) KPU Tetap Ragukan DPT yang Dilaporkan S P O
N V N Pel Tind Pend (31a) Pemerintah Bantah Intervensi
S P O N V N Pel Tind Pend
(33a) Bawaslu Kewalahan Tangani Aduan S P O N V N Pel Tind Pend (34a) Chaves Salami Obama
S P O N V N Pel Tind Pend
(35a) Singapura Buru Siswa Brilian S P O N V N Pel Tind Pend (36a) Golkar Siapkan Poros Baru
S P O N V N Pel Tind Pend (37a) KPK Tunggu Surat Polisi
S P O N V N Pel Tind Pend (38a) Polisi Sita Rekaman
S P O N V N Pel Tind Pend (39a) Hatta Temui Megawati
S P O N V N Pel Tind Pend (40a) SBY Pilih Boediono
(41a) Obama Rangkul Muslim S P O N V N Pel Tind Pend (42a) Taufik Dekati Gelar Ketujuh
S P O N V N Pel Tind Pend
Induk judul berita utama (15a-42a) berstruktur S-P-O. Subjek (S) pada judul (15a-42a) diisi oleh nomina (N) yang bermakna ‘pelaku’ dan P diisi oleh verba aktif yang berafiks meN- yang bermakna ‘perbuatan aktif’, dan O diisi oleh nomina yang bermakna penderita. Induk judul (15a-42a) menonjolkan makna pelaku kata yang ditonjolkan menduduki fungsi S. Kata tersebut ditonjolkan dengan cara pengedepanan. Afiks meN- pada fungsi P dilesapkan, pembuktian bahwa verba pada contoh (15a-42a) afiks meN- dilesapkan, dapat dibuktikan dengan mengimbuhkan afiks meN- pada fungsi P.
(15b) Israel dan Hamas Menyetop Serangan S P O N V N Pel Tind Pend (16b) Israel Siap Menghadapi Tuduhan
S P O N V N Pel Tind Pend
(17b) Afirmasi Membentuk Ketidakadilan S P O
(18b) Krisis Mengancam 50 Juta Pekerja S P O N V N Pel Tind Pend (19) BI Melanjutkan Stimulus
S P O N V N Pel Tind Pend
(20b) Polisi Terus Melacak Penyandang Dana S P O
N V N Pel Tind Pend
(21) RI Membentuk Dana Insfratruktur S P O
N V N Pe Tind Pend
(22b) Trans-Kalimantan Belum Mendukung Ekonomi Rakyat S P O
N V N Pel Tind Pend (23b) PTN Memperbanyak Jalur Masuk
S P O N V N Pel Tind Pend (24b) DPR Mendukung Langkah KPK
S P O N V N Pel Tind Pend
(25b) Gerak Cepat Mengatasi Gelombang PHK S P O
N V N Pel Tind Pend (26b) SBY Mengabulkan Cuti Menteri
Pel Tind Pend
(27b) Mega-JK Membangun Kekuatan S P O N V N Pel Tind Pend
(28b) Manipulasi DPT Bisa Membahayakan Demokrasi S P O N V N Pel Tind Pend (29b) Istana Memanggil Pejabat Polkam
S P O N V N Pel Tind Pend
(30b) KPU Tetap Meragukan DPT yang Dilaporkan S P O
N V N Pel Tind Pend (31b) Pemerintah Membantah Intervensi
S P O N V N Pel Tind Pend (32b) G-20 Membuka Era Baru
S P O N V N Pel Tind Pend
(33b) Bawaslu Kewalahan Menangani Aduan S P O N V N Pel Tind Pend (34b) Chaves Menyalami Obama
S P O N V N Pel Tind Pend
N V N Pel Tind Pend (36b) Golkar Menyiapkan Poros Baru
S P O N V N Pel Tind Pend (37b) KPK Menunggu Surat Polisi
S P O N V N Pel Tind Pend (38b) Polisi Menyita Rekaman
S P O N V N Pel Tind Pend (39b) Hatta Menemui Megawati
S P O N V N Pel Tind Pend (40b) SBY Memilih Boediono
S P O N V N Pel Tind Pend
(41b) Obama Merangkul Muslim S P O N V N Pel Tind Pend (42b) Taufik Mendekati Gelar Ketujuh
S P O N V N Pel Tind Pend
(43) TKI Butuh Ketegasan (Kompas, 16 Juni 2009)
(44) Irjen Herman Bertemu Parpol (Kompas, 19 Maret 2009) (45) Para Capres Berebut Simpati (Kompas, 22 Maret 2009)
(46) Pasangan Calon Beradu Strategi Kampanye (Kompas, 2 Juni 2009) Struktur induk judul berita utama yang menonjolkan pelaku, sebagaimana tampak pada analisis berikut.
(43a) TKI Butuh Ketegasan S P PEL N V N Pel Tind Pend
(44a) Irjen Herman Bertemu Parpol S P PEL N V N Pel Tind Pend (45a) Para Capres Berebut Simpati
S P PEL N V N Pel Tind Pend
(46a) Pasangan Calon Beradu Strategi Kampanye S P PEL
N V N Pel Tind Pend
Disamping berstruktur S-P, S-P-O, dan S-P-PEL, induk judul berita utama yang menyatakan makna pelaku juga berstruktur S-P-O-KET. Berikut ini akan diapaparkan judul berita utama yang berstruktur S-P-O-KET:
(47) Polisi Periksa 13 Saksi Aksi Anarki Di Medan (Kompas, 4 Februari 2009)
(48) DPR Setujui Perpu Usai Pemilu (Kompas, 3 Maret 2009)
(49) Aksi Protes Buyarkan KTT Asia Di Pattaya (Kompas, 12 April 2009) (50) Golkar Mungkin Pilih Kalla Jadi Capres (Kompas, 22 April 2009)
Struktur induk judul berita utama yang menonjolkan ‘pelaku’, tampak pada anailisis berikut.
(47a) Polisi Periksa 13 Saksi Aksi Anarki Di Medan S P O Ket N V N N Pel Tind Pend Temp
(48a) DPR Setujui Perppu Usai Pemilu S P O Ket N V N N Pel Tind Pend Tuj
(49a) Aksi Protes Buyarkan KTT Asia Di Pattaya S P O Ket N V N N Pel Tind Pend Temp
(50a) Golkar Mungkin Pilih Kalla Jadi Capres S P O Ket N V N N Pel Tind Pend Seb
menyatakan makna penderita, dan KET pada judul (47a-50a) yang diisi oleh nomina (N) yang menyatakan makna tempat, tujuan, dan sebab. Penonjolan pada induk judul (47a-50a) menonjolkan makna pelaku, yaitu ditonjolkan dengan cara pengedepanan. Pembuktian bahwa verba pada contoh (47a-50a) berafiks meN- dan dilesapkan, dapat dilakukan dengan mengimbuhkan afiks meN-.
(47b) Polisi Memeriksa 13 Saksi Aksi Anarki Di Medan S P O Ket N V N N Pel Tind Pend Temp
(48b) DPR Menyetujui Perppu Usai Pemilu S P O Ket N V N N Pel Tind Pend Tuj
(49b) Aksi Protes Membuyarkan KTT Asia Di Pattaya S P O Ket N V N N Pel Tind Pend Temp
(50a) Golkar Mungkin Memilih Kalla Jadi Capres S P O Ket N V N N Pel Tind Pend Seb
2.3 Induk Judul Berita Utama yang Menonjolkan Penderita
(51) Kepala Polda dan Kepala Poltabes Segera Dicopot (Kompas, 7 Febuari 2009)
(52) Upaya Koalisi Didukung (Kompas, 14 Maret 2009) (53) Kampanye Terbuka Dimulai (Kompas, 16 Maret 2009) (54) Sektor Keuangan Diatur Ketat (Kompas, 3 April 2009) (55) Kewenangan Antasari Dilepaskan (Kompas, 2 Mei 2009) (56) Posisi PDI-P Dilematis (Kompas, 12 Mei 2009)
(57) Pertarungan Capres Dimulai (Kompas, 17 Mei 2009) (58) Panitia Angket Didorong (Kompas, 28 Mei 2009) (59) Aktivitas Tambang Distop (Kompas, 18 Juni 2009) (60) Debat Capres Dievaluasi (Kompas, 20 Juni 2009) (61) KPK Janganlah Dihancurkan (Kompas, 23 Juni 2009) (62) Pria Misterius Masih Diburu (Kompas, 25 Juni 2009) (63) Dokter Jacko Dicurigai (Kompas, 29 Juni 2009)
(64) Profil DPR Mendatang Sulit Diprediksi (Kompas, 9 Febuari 2009) (65) Sudah 37.905 Buruh Di-PHK (Kompas, 6 Maret 2009)
(66) Jalur Ekspor Terpukul (Kompas, 16 Januari 2009) (67) Tangki Pertamina Terbakar (Kompas, 19 Januari 2009)
(68) Pesawat dan KA Masih Terganggu (Kompas, 10 Febuari 2009) (69) Perbatasan Tak Terurus (Kompas, 12 Febuari 2009)
(70) Sosialisasi Pemilu Terhambat (Kompas, 24 Febuari 2009) (71) KPU Harus Semakin Terbuka (Kompas, 10 Maret 2009) (72) Pemilu 2009 Terancam (Kompas, 15 April 2009)
(73) Pemberantasan Korupsi Terancam (Kompas, 8 Mei 2009) (74) Demokrat-PDIP Terbuka Lebar (Kompas, 11 Mei 2009) (75) Penyebabnya Belum Terkuak (Kompas, 22 Mei 2009) (76) 20-an Orang Tertimbun (Kompas, 17 Juni 2009)
(51a) Kepala Polda dan Kepala Poltabes Segera Dicopot S P
N V Pend Tind (52a) Upaya Koalisi Didukung
S P N V
Pend Tind
(53a) Kampanye Terbuka Dimulai
S P
N V Pend Tind
(54a) Sektor Keuangan Diatur Ketat S P
N V
Pend Tind (55a) Kewenangan Antasari Dilepaskan
S P N V Pend Tind (56a) Posisi PDI-P Dilematis
S P N V Pend Tind
(57a) Pertarungan Capres Dimulai
S P
N V Pend Tind (58a) Panitia Angket Didorong
S P N V
Pend Tind (59a) Aktivitas Tambang Distop
(60a) Debat Capres Dievaluasi S P N V
Pend Tind
(61a) KPK Janganlah Dihancurkan S P
N V Pend Tind
(62a) Pria Misterius Masih Diburu S P N V Pend Tind (63a) Dokter Jacko Dicurigai
S P N V Pend Tind
(64a) Profil DPR Mendatang Sulit Diprediksi S P N V Pend Tind (65a) Sudah 37.905 Buruh Di-PHK
S P N V Pend Tind (66a) Jalur Ekspor Terpukul
S P N V
Pend Tind (67a) Tangki Pertamina Terbakar
(68a) Pesawat dan KA Masih Terganggu S P
N V Pend Tind (69a) Perbatasan Tak Terurus S P N V Pend Tind
(70a) Sosialisasi Pemilu Terhambat S P N V Pend Tind
(71a) KPU Harus Semakin Terbuka
S P
N V Pend Tind (72a) Pemilu 2009 Terancam
S P N V Pend Tind
(73a) Pemberantasan Korupsi Terancam
S P
N V Pend Tind (74a) Demokrat-PDIP Terbuka Lebar
S P N V
(76a) 20-an Orang Tertimbun S P N V Pend Tind
Induk judul (51a-76a) berstruktur S-P. Subjek (S) pada judul berita utama (51a-76a) diisi oleh nomina (N) yang menyatakan makna penderita dan P diisi oleh verba pasif yang berafiks di- (51a-65a) dan yang berafiks ter- (66a-76a) yang menyatakan makna ‘perbuatan atau tindakan pasif’. Induk judul (51a-76a) menonjolkan makna ‘penderita’, yaitu ditonjolkan dengan cara pengedepanan. Di samping induk judul yang berstruktur S-P, ada juga judul berita utama yang berstruktur S-P-KET. Berikut ini dipaparkan judul berita utama yang berstruktur S-P-KET, yaitu:
(77) Turkish Airlines Terpotong Jadi 3 (Kompas, 26 Februari 2009) (78) 20.000 Rumah Terendam Lagi (Kompas, 27 Februari 2009) (79) Evakuasi Terkendala Lumpur (Kompas, 31 Maret 2009) (80) APBN Diubah Demi Stimulus (Kompas, 28 Januari 2009)
(81) Keuangan Daerah Didera Banyak Masalah (Kompas, 2 Februari 2009)
(82) JK Dinilai Konsisten (Kompas, 15 Februari 2009)
(83) Swasta Diajak Majukan Kawasan Pertumbuhan (Kompas, 1 Maret 2009)
(84) Kampanye Dilarang Sampai 1 Juni (Kompas, 30 Mei 2009) (85) Semua Diterpa Kampanye (Kompas, 22 Juni 2009)
Struktur induk judul berita yang menonjolkan ‘penderita’, tampak pada analisis berikut..
(78a) 20.000 Rumah Terendam Lagi S P KET N V N Pend Tind Tuj (79a) Evakuasi Terkendala Lumpur
S P KET N V N Pend Tind Seb (80a) APBN Diubah Demi Stimulus
S P KET N V N Pend Tind Tuj
(81a) Keuangan Daerah Didera Banyak Masalah S P KET N V N
Pend Tind Seb (82a) JK Dinilai Konsisten S P KET N V N Pend Tind Seb
(83a) Swasta Diajak Majukan Kawasan Pertumbuhan S P KET
N V N Pend Tind Tuj (84a) Kampanye Dilarang Sampai 1 Juni
S P KET N V N Pend Tind Tuj
(85a) Semua Diterpa Kampanye S P KET
N V N Pend Tind Seb
menderita akibat tindakan P dan P pada judul berita utama diisi oleh verba pasif yang berafiks ter- (77a-79a) atau yang berafiks di- (80a-81a) yang menyatakan makna ‘tindakan pasif’ yang mengakibatkan S menderita, P juga sebagai jawaban apa atau siapa yang menderita akibat perbuatan P. Fungsi KET diisi oleh nomina (N) yang bermakna sebab (77a) (79a) (81a-82a) (85a) dan yang bermakna tujuan (78a) (80a) (83a-84a). Induk judul (77a-85a) menonjolkan makna ‘penderita’, yaitu ditonjolkan dengan cara pengedepanan.
2.4 Induk Judul Berita Utama yang Menonjolkan Perbuatan
Indukjudul tipe ini berupa klausa pasif imperatif. Klausa pasif imperatif adalah konstruksi yang bersifat peran yang dapat dipandang sebagai konstruksi penguasa-pembatas (Sudaryono, 1983:124). Jadi, judul tipe ini berstruktur P-S yang P nya berada dalam fungsi penguasa yang mengandung unsur perintah dan yang menyatakan makna ‘perbuatan’ dan S nya berada dalam fungsi pembatas yang berfungsi sebagai peran yang dapat dihubungkan dengan kedudukan ‘penderita’ atau ‘obyektif’. Berikut ini contoh judul berita utama yang berstruktur P-S, yaitu:
(86) Amankan Simbol Kedaulatan Rakyat (Kompas, 5 Februari 2009) (87) Stop Pemekaran Daerah Baru (Kompas, 6 Februari 2009)
(88) Waspadai Guncangan Dalam Pemerintahan (Kompas, 22 Februari 2009)
Struktur induk judul berita yang menonjolkan ‘perbuatan’, sebagaimana tampak pada anailisi berikut.
(86a) Amankan Simbol Kedaulatan Rakyat P S
V N Tind Pend
(87a) Stop Pemekaran Daerah Baru P S
V N Tind Pend
(88a) Waspadai Guncangan Dalam Pemerintahan P S
V N Tind Pend (89a) Waspadai Intimidasi P S V N Tind Pend
(90a) Janjikan Pemilu Yang Aman P S
V N Tind Pend
Induk judul (86a-90a) berstruktur P-S. Subjek pada induk judul (86a-90a) berada di belakang P dan diisi oleh nomina yang bermakna penderita dan P yang berada di depan S dan diisi oleh verba aktif yang bermakna ‘tindakan aktif’. Induk judul (86a-90a) merupakan kalimat suruh. Induk judul (86a-90a) menonjolkan makna ‘perbuatan’, yaitu ditonjolkan dengan cara pengedepanan.
(91) Gunakan KTP Untuk Memilih (Kompas, 27 Maret 2009) (92) Waspadai Penyakit Pascbencana (Kompas, 29 Maret 2009)
Struktur induk judul berita utama yang menonjolkan ‘perbuatan’, sabagaimana tampak pada analisis berikut.
(91a) Gunakan KTP Untuk Memilih P S Ket
V N N Tind Pend Tuj
(92a) Waspadai Penyakit Pascbencana P S Ket V N N Tind Pend Seb
Induk judul berita utama (91a-92a) berstruktur P-S-KET. Subjek yang terletak di belakang P diisi oleh nomina yang bermakna penderita akibat dari tindakan P yang diisi oleh verba aktif yang menyatakan makna ‘tindakan aktif’. KET yang diisi oleh nomina yang bermakna ‘tujuan dan sebab’.
2.5 Induk Judul Berita Utama yang Menonjolkan Pengalam
(93) Kelangkaan BBM Meluas (Kompas, 4 Januari 20009) (94) Bencana Masih Akan Terjadi (Kompas, 3 Februari 2009) (95) Iklim Telah Berubah (Kompas, 16 Februari 2009) (96) Debat Mulai Menggigit (Kompas, 26 Juni 2009)
(97) Perang Sengit Terus Berlanjut (Kompas, 10 Januari 2009) (98) Kemiskinan Bertambah (Kompas, 13 Februari 2009) (99) Kampanye Tak Berkesan (Kompas, 3 Juni 2009) (100) Badai Pasti Berlalu (Kompas, 28 Juni 2009)
Struktur induk judul berita utama yang menonjolkan ‘pengalam’ yang berstruktur S-P, sebagaimana tampak pada analisis berikut.
(93a) Kelangkaan BBM Meluas S P N V Peng Keadaan
(94a) Bencana Masih Akan Terjadi S P
N V Peng Keadaan
(95a) Iklim Telah Berubah S P
N V Peng Keadaan (96a) Debat Mulai Menggigit S P
N V Peng Keadaan
(97a) Perang Sengit Terus Berlanjut S P
N V Peng Keadaan
(98a) Kemiskinan Bertambah S P
(99a) Kampanye Tak Berkesan
S P
N V Peng Keadaan (100a) Badai Pasti Berlalu
S P N V Peng Keadaan
Induk judul (93a-100a) berstruktur S-P. Subjek pada judul (93a-100a) diisi oleh nomina yang menyatakan makna pengalam dimana S yang ditonjolkan mengalami suatu peristiwa dan P (predikat) pada induk judul diisi oleh verba aktif yang menyatakan makna ‘keadaan’. Fungsi S yang menyatakan makna pengalam menjelaskan bahwa S sedang mengalami suatu peristiwa dari keadaan yang dijelaskan oleh P. Fungsi S tidak menunjuk pada persona, tetapi lebih pada sebuah peristiwa. Induk judul (93a-100a) menonjolkan makna pengalam, yaitu ditonjolkan dengan cara pengedepanan.
Di samping berstruktur S-P, induk judul juga berstruktur S-P-O. Berikut ini akan dipaparkan judul berita utama yang berstruktur S-P-O, yaitu:
(101) Masalah TKI Informal Bakal Jadi Bom Waktu (Kompas, 15 Juni 2009)
Struktur induk judul berita utama yang menonjolkan pengalam, sebagaimana tampak pada analisis berikut.
Induk judul (101a) berstruktur S-P-O. Subjek pada judul (101a) diisi oleh nomina (N) yang menyatakan makna pengalam yaitu menjelaskan bahwa S mengalami suatu peristiwa akibat tindakan dari P, P (predikat) diisi oleh verba (V) yang bermakna ‘keadaan’, dan O (objek) yang diisi oleh nomina (N) yang menyatakan makna ‘penderita’. Induk judul (101a) menonjolkan makna pengalam, yaitu ditonjolkan dengan cara pengedepanan.
Di samping berstruktur S-P dan S-P-O, berikut akan dipaparkan induk judul berita utama yang berstruktur S-P-KET .
(102) Konflik Meluas Ke Lebanon (Kompas, 9 Januari 2009)
Berikut ini dipaparkan induk judul berita utama yang menonjolkan ‘pengalam’.
(102a) Konflik Meluas Ke Lebanon (Kompas, 9 Januari 2009) S P Ket
N V N Peng Keadaan Temp
Dalam bab ini dipaparkan tipe induk judul berita utama berdasarkan jenis informasi yang dikandungnya. Induk judul berita utama harian Kompas edisi Januari sampai dengan Juni 2009 berdasarkan jenis informasi yang dikandungnya dapat dibedakan menjadi lima tipe, yaitu: (i) induk judul berita utama yang mengandung unsur siapa dan bagaimana, (ii) induk judul berita utama yang mengandung unsur apa dan bagaimana, (iii) induk judul berita utama yang mengandung unsur siapa, bagaimana, dan apa, (iv) induk judul berita utama yang mengandung unsur apa, bagaimana, dan siapa, dan (v) induk judul yang mengandung unsur apa, bagaimana, dan apa.
3.2 Induk Judul Berita Utama yang Mengandung Unsur Siapa dan
Bagaimana
Ada banyak induk judul berita utama pada harian Kompas edisi Januari sampai dengan Juni 2009 yang mengandung informasi siapa dan bagaimana. Informasi siapa dan bagaimana dijadikan unsur judul karena merupakan unsur yang dipandang penting dalam sebuah berita utama. Berikut ini akan dipaparkan induk judul berita utama harian Kompas edisi Januari sampai dengan Juni 2009.
(107) SBY-JK Bisa Berhadapan (Kompas, 14 Februari 2009)
(108) Turkish Airlines Terpotong Jadi 3 (Kompas, 26 Februari 2009) (109) Sudah 37.905 Buruh Di-PHK (Kompas, 6 Maret 2009)
(110) KPU Harus Semakin Terbuka (Kompas, 10 Maret 2009) (111) Kalla Calon Tunggal Golkar (Kompas, 15 Maret 2009) (112) Sarkozy Mengancam (Kompas, 2 April 2009)
(113) Sektor Keuangan Diatur Ketat (Kompas, 3 April 2009) (114) AU Sangat Kehilangan (Kompas, 7 April 2009)
(115) Reduksi Alutista Tua TNI Harus Dilakukan (Kompas,8 April 2009) (116) Pemerintah Tak Salah (Kompas, 16 April 2009)
(117) Partai Golkar Tidak Solid (Kompas, 17 April 2009) (118) SBY-JK Bercerai (Kompas, 23 April 2009)
(119) PDI-P dan Golkar Antiklimaks (Kompas, 25 April 2009) (120) Demokrat-PKS Sudah Solid (Kompas, 27 April 2009) (121) Jusuf Kalla-Wiranto Mencuat (Kompas, 29 April 2009) (122) Prajurit Yonif 751 Mengamuk (Kompas, 30 April 2009) (123) 49,6 Juta Orang Tak Memilih (Kompas, 10 Mei 2009) (124) Demokrat-PDIP Terbuka Lebar (Kompas, 11 Mei 2009) (125) Posisi PDI-P Dilematis (Kompas, 12 Mei 2009)
(126) PDIP-Gerindra Masih Alot (Kompas, 15 Mei 2009)
(127) Mantan Presiden Korsel Bunuh Diri (Kompas, 24 Mei 2009) (128) Pantia Angket Didorong (Kompas, 28 Mei 2009)
(129) Mega-SBY Jabat Tangan (Kompas, 31 Mei 2009) (130) 20-an Orang Tertimbun (Kompas, 17 Juni 2009) (131) KPK Janganlah Dihancurkan (Kompas, 23 Juni 2009) (132) Pria Misterius Masih Diburu (Kompas, 25 Juni 2009) (133) Jacko Telah Tiada (Kompas, 27 Juni 2009)
informasi siapa dan bagaimana.
(103a) 249 Orang Belum Jelas (Kompas, 12 Januari 2009) siapa bagaimana
(104a) Mendagri Hamas Tewas (Kompas, 17 Januari 2009) siapa bagaimana
(105a) Gaza City Mulai Berbenah (Kompas, 23 Januari 2009) siapa bagaimana
(106a) Pesawat dan KA Masih Terganggu (Kompas, 10 Februari 2009) siapa bagaimana
(107a) SBY-JK Bisa Berhadapan (Kompas, 14 Februari 2009) siapa bagaimana
(108a) Turkish Airlines Terpotong Jadi 3 (Kompas, 26 Februari 2009) siapa bagaimana
(109a) Sudah 37.905 Buruh Di-PHK (Kompas, 6 Maret 2009) siapa bagaimana
(110a) KPU Harus Semakin Terbuka (Kompas, 10 Maret 2009) siapa bagaimana
(111a) Kalla Calon Tunggal Golkar (Kompas, 15 Maret 2009) siapa bagaimana
(112a) Sarkozy Mengancam (Kompas, 2 April 2009) siapa bagaimana
(113a) Sektor Keuangan Diatur Ketat (Kompas, 3 April 2009) siapa bagaimana
(114a) AU Sangat Kehilangan (Kompas, 7 April 2009) siapa bagaimana
(115a) Reduksi Alutista Tua TNI Harus Dilakukan (Kompas,8 April 2009) siapa bagaimana
siapa bagaimana
(118a) SBY-JK Bercerai (Kompas, 23 April 2009) siapa bagaimana
(119a) PDI-P dan Golkar Antiklimaks (Kompas, 25 April 2009) siapa bagaimana
(120a) Demokrat-PKS Sudah Solid (Kompas, 27 April 2009) siapa bagaimana
(121a) Jusuf Kalla-Wiranto Mencuat (Kompas, 29 April 2009) siapa bagaimana
(122a) Prajurit Yonif 751 Mengamuk (Kompas, 30 April 2009) siapa bagaimana
(123a) 49,6 Juta Orang Tak Memilih (Kompas, 10 Mei 2009) siapa bagaimana
(124a) Demokrat-PDIP Terbuka Lebar (Kompas, 11 Mei 2009) siapa bagaimana
(125a) Posisi PDI-P Dilematis (Kompas, 12 Mei 2009) siapa bagaimana
(126a) PDIP-Gerindra Masih Alot (Kompas, 15 Mei 2009) siapa bagaimana
(127a) Mantan Presiden Korsel Bunuh Diri (Kompas, 24 Mei 2009) siapa bagaimana
(128a) Pantia Angket Didorong (Kompas, 28 Mei 2009) siapa bagaimana
(129a) Mega-SBY Jabat Tangan (Kompas, 31 Mei 2009) siapa bagaimana
(130a) 20-an Orang Tertimbun (Kompas, 17 Juni 2009) siapa bagaimana
(133a) Jacko Telah Tiada (Kompas, 27 Juni 2009) siapa bagaimana
(134a) Dokter Jacko Dicurigai (Kompas, 29 Juni 2009) siapa bagaimana
Induk judul berita utama (103a-134a) mengandung informasi siapa dan bagaimana. Unsur siapa pada induk judul berita utama (103a-134a) menjelaskan bahwa informasi siapa menjadi pelaku dan dijadikan pokok pembicaraan dalam berita yang ditulis atau yang diberitakan. Infromasi siapa pada setiap berita merupakan seorang atau sebuah institusi yang penting sehingga dijadikan bahan pembicaraan. Unsur bagaiamana pada induk judul berita utama (103a-134a) menjelaskan bagiamana jalannya peristiwa yang terjadi dan lebih menonjolkan keberlangsungan dan kelanjutan dari peristiwa dalam berita yang ditulis. Jika unsur siapa dan bagiamana ditulis dalam sebuah judul, maka unsur kapan, di mana, mengapa, dan apa dijelaskan atau ditulis di dalam tubuh berita atau lead. Informasi yng ditonjolkan yaitu informasi apa.
Di samping induk judul berita utama yang mengandung informasi siapa dan bagaimana, di bawah ini dipaparkan induk judul berita yang mengandung informasi apa dan bagaiamana.
(135) Optimis Sambut 2009 (Kompas, 2 Januari 2009) (136) Kelangkaan BBM Meluas (Kompas, 4 Januari 2009) (137) Perang Sengit Terus Berlanjut (Kompas, 10 Januari 2009) (138) Gelombang Tetap Tinggi (Kompas, 14 Januari 2009) (139) Jalur Ekspor Terpukul (Kompas, 16 Januari 2009) (140) Tangki Pertamina Terbakar (Kompas, 19 Januari 2009) (141) Plumpang Harus Steril (Kompas, 20 Januari 2009) (142) Bencana Masih Akan Terjadi (Kompas, 3 Februari 2009)
(143) Profil DPR Mendatang Sulit Diprediksi (Kompas, 9 Februari 2009) (144) Perbatasan Tak Terurus (Kompas, 12 Februari 2009)
(145) Kemiskinan Bertambah (Kompas, 13 Februari 2009) (146) Iklim Telah Berubah (Kompas, 16 Februari 2009)
(147) Persyaratan Pencalonan Presiden Demokratis (Kompas,19 Februari 2009)
(148) Sosialisasi Pemilu Terhambat (Kompas, 24 Februari 2009) (149) 20.000 Rumah Terendam Lagi (Kompas, 27 Februari 2009) (150) 13.000 Hektar Sawah Rusak (Kompas, 28 Februari 2009) (151) Kondisi Perekonomian Semakin Buruk (Kompas, 5 Maret 2009) (152) Upaya Koalisi Didukung (Kompas, 14 Maret 2009)
(153) Kampanye Terbuka Dimulai (Kompas, 16 Maret 2009) (154) Lokasi Kampanye Tidak Jelas (Kompas, 17 Maret 2009) (155) Bisnis Narkoba Makin Leluasa (Kompas, 23 Maret 2009) (156) Angka Pemilih Bimbang Besar (Kompas, 30 Maret 2009) (157) Tak Ada Relokasi Besar-Besaran (Kompas, 1 April 2009) (158) Logistik Masih Masalah (Kompas, 5 April 2009)
(159) Situ-Situ Rusak Mengepung (Kompas, 6 April 2009) (160) Peta Koalisi Mulai Jelas (Kompas, 13 April 2009) (161) Pemilu 2009 Terancam (Kompas, 15 April 2009) (162) Virus Flu Babi Meluas (Kompas, 28 April 2009)
(165) Pertarungan Capres Dimulai (Kompas, 17 Mei 2009) (166) Kontrak Politik Baru Wacana (Kompas, 18 Mei 2009)
(167) Kontrak Politik Harus Transparan dan Detail (Kompas, 19 Mei 2009) (168) Penyebabnya Belum Terkuak (Kompas, 22 Mei 2009)
(169) Kampanye Tak Berkesan (Kompas, 3 Juni 2009) (170) Janjikan Pemilu Yang Aman (Kompas, 11 Juni 2009) (171) Kursi Agung Bisa Hilang (Kompas, 12 Juni 2009) (172) Aktivitas Tambang Distop (Kompas, 18 Juni 2009) (173) Debat Tanapa Perdebatan (Kompas, 19 Juni 2009) (174) Debat Capres Dievaluasi (Kompas, 20 Juni 2009) (175) Percakapan Debat Normatif (Kompas, 24 Juni 2009) (176) Debat Mulai Menggigit (Kompas, 26 Juni 2009) (177) Badai Pasti Berlalu (Kompas, 28 Juni 2009)
Berikut ini dipaparkan induk judul yang mengandung informasi apa dan bagimana.
(135a) Optimis Sambut 2009 (Kompas, 2 Januari 2009) apa bagaimana
(136a) Kelangkaan BBM Meluas (Kompas, 4 Januari 2009) apa bagaimana
(137a)Perang Sengit Terus Berlanjut (Kompas, 10 Januari 2009) apa bagaimana
(138a)Gelombang Tetap Tinggi (Kompas, 14 Januari 2009) apa bagaimana
(139a)Jalur Ekspor Terpukul (Kompas, 16 Januari 2009) apa bagaimana
apa bagaimana
(142a)Bencana Masih Akan Terjadi (Kompas, 3 Februari 2009) apa bagaimana
(143a)Profil DPR Mendatang Sulit Diprediksi (Kompas, 9 Februari 2009)
apa bagaimana
(144a)Perbatasan Tak Terurus (Kompas, 12 Februari 2009) apa bagaimana
(145a)Kemiskinan Bertambah (Kompas, 13 Februari 2009) apa bagaimana
(146a) Iklim Telah Berubah (Kompas, 16 Februari 2009) apa bagaimana
(147a) Persyaratan Pencalonan Presiden Demokratis (Kompas, 19 Februari 2009)
apa bagaimana
(148a) Sosialisasi Pemilu Terhambat (Kompas, 24 Februari 2009) apa bagaimana
(149a) 20.000 Rumah Terendam Lagi (Kompas, 27 Februari 2009) apa bagaimana
(150a) 13.000 Hektar Sawah Rusak (Kompas, 28 Februari 2009) apa bagaimana
(151a) Kondisi Perekonomian Semakin Buruk (Kompas, 5 Maret 2009) apa bagaimana
(152a) Upaya Koalisi Didukung (Kompas, 14 Maret 2009) apa bagaimana
(153a) Kampanye Terbuka Dimulai (Kompas, 16 Maret 2009) apa bagaimana
apa bagaimana
(156a) Angka Pemilih Bimbang Besar (Kompas, 30 Maret 2009) apa bagaimana
(157a) Tak Ada Relokasi Besar-Besaran (Kompas, 1 April 2009) apa bagaimana
(158a) Logistik Masih Masalah (Kompas, 5 April 2009) apa bagaimana
(159a) Situ-Situ Rusak Mengepung (Kompas, 6 April 2009) apa bagaimana
(160a) Peta Koalisi Mulai Jelas (Kompas, 13 April 2009) apa bagaimana
(161a) P