• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM MENILAI KINERJA MANAJEMEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EVALUASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM MENILAI KINERJA MANAJEMEN"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DALAM MENILAI

KINERJA MANAJEMEN

Wenda Maretha Dwi Pravitasari wenda_maretha@yahoo.com

Endang Dwi Retnani

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya

ABSTRACT

The purpose of this research is to find out how far the companies in implementing the accounting responsibility which function as planning, cost preparation and management achievement appraisal are. The object of the research is PT Tuffiadi Semesta Surabaya. Qualitative method is applied as the method of research and descriptive analysis technique. The result of research shows that the budgeting system of PT Tuffiadi Semesta Surabaya is done by using bottom up method which is started by analyzing the lower-level managers to the upper-level managers who involve in the budgeting. The company cannot be said perfectly well in preparing the budgeting system since it has not separated the controllable and uncontrollable cost which causes the indistinct search of manager’s responsibility for incurred cost so it will affect on the weakening of cost control. In the implementation of accounting responsibility, budgeting should be prepared in appropriate with the level of responsibility centers in the company. Therefore the company should implement the accounting responsibility system in accordance with the applied rules.

Keywords: Accounting Responsibility, Controllable and Uncontrollable Cost, Performance Appraisal ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perusahaan-perusahaan dalam menerapkan sistem akuntansi pertanggungjawaban yang berfungsi sebagai perencanaan, penyusunan biaya dan penilaian prestasi manajemen. Obyek yang diteliti adalah PT Tuffiadi Semesta Surabaya. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dan teknik analisis deskriptif. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa PT Tuffiadi Semesta Surabaya sistem penyusunan anggaran dilakukan dengan cara bottom up yaitu dengan cara menganalisis dari manajer tingkat bawah ke manajer tingkat atas yang menyangkut penyusunan anggaran tersebut. Pada sistem penyusunan anggaran ini perusahaan masih belum dikatakan sempurna karena belum memisahkan antara biaya terkendali dan biaya tidak terkendali yang dapat mengakibatkan tidak jelasnya penelusuran tanggungjawab manajer atas biaya yang terjadi sehingga berdampak pada lemahnya pengendalian biaya. Oleh karena itu, perusahaan agar menerapkan sistem akuntansi pertanggungjawaban yang sesuai dengan kaidah-kaidah yang digunakan.

Kata kunci: Akuntansi Pertanggungjawaban, Biaya Terkendali dan Biaya Tidak Terkendali, Penilaian Kinerja

PENDAHULUAN

Pembangunan yang pesat di negara kita telah mendorong lahirnya industri-industri baru. Perkembangan industri-industri yang ada akhirnya menciptakan suatu kondisi persaingan yang kompetitif. Dengan demikian operasional perusahaan yang ditetapkan harus benar-benar tepat. Tugas pengendalian tidak bisa dibebankan pada satu orang saja, sehingga diperlukan sistem pendelegasian tugas, wewenang serta tanggungjawab kepada orang lain yang mempunyai kemampuan serta kredibilitas yang tinggi terhadap perusahaan.

(2)

Perusahaan merupakan suatu organisasi yang dikelola untuk mencapai tujuan tertentu dengan menggunakan berbagai sumber daya yang ada dan sifatnya terbatas. Berdasarkan tujuan utama yang ingin dicapai dan berbagai perusahaan dikelompokkan menjadi dua, yaitu perusahaan yang tujuan utamanya mencari laba.

Pengalokasian tugas dan wewenang kepada berbagai fungsi dan tingkatan manajemen harus dilakukan agar tujuan umum perusahaan dapat tercapai. Jika pemisahan fungsi organisasi telah terjadi maka kebutuhan untuk mendelegasikan berbagai wewenang kepada berbagai tingkatan organisasi merupakan suatu kebutuhan yang tidak terhindarkan. Struktur organisasi dapat memaksimalkan operasional perusahaan, sebab tugas wewenang dan tanggungjawab bagi seluruh posisi dalam organisasi dapat benar-benar dilihat dan diawasi secara cepat dan tepat. Suatu sistem pendelegasian wewenang yang baik memerlukan pertanggungjawaban dari anggota organisasi yang menerima wewenang dari tingkatan manajemen yang lebih tinggi, untuk menjamin bahwa setiap fungsi dan tingkatan manajemen melaksanakan semua tugas yang diberikan sesuai dengan rencana yang telah disusun sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

Untuk mengatasi masalah yang mungkin terjadi dalam pendelegasian wewenang, salah satunya di dalam akuntansi yaitu pengendalian manajemen yang dipakai adalah ”Akuntansi Pertanggungjawaban”. Pusat pertanggungjawaban harus membuat laporan pertanggungjawaban kepada pemimpin, supaya dapat segera diketahui sejauh mana pusat pertanggungjawaban menyelesaikan tugas dan wewenang yang telah didelegasikan kepadanya. Disini dapat diketahui penilaian kinerja yang diambil dari pusat pertanggungjawaban oleh pemimpin dengan cara membandingkan realisasi yang ada dengan anggarannya. Dengan demikian, akuntansi pertanggungjawaban adalah akuntansi yang digunakan oleh pusat pertanggungjawaban yang berfungsi sebagai pendorong dan memotivasi para pemegang pusat pertanggungjawaban untuk melaksanakan tugas dan wewenang dengan lebih baik, sehingga akan mengarahkan pada pencapaian tujuan perusahaan.

Dari penjabaran diatas telah menunjukkan bahwa akuntansi pertanggungjawab merupakan suatu metode pengendalian biaya, dan akuntansi pertanggungjawaban ini akan memberikan informasi atas pertanggungjawaban tiap-tiap jenjang manajemen dalam perusahaan, khususnya pertanggungjawaban biaya-biaya yang dikeluarkan oleh tiap jenjang manajemen tersebut. Jadi perlunya meneliti bagaimana evaluasi akuntansi pertanggungjawaban yang digunakan oleh perusahaan dalam menilai kinerja manajemen pada PT Tuffiadi Semesta Surabaya.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis penerapan sistem akuntansi pertanggungjawaban dalam fungsinya sebagai alat penilaian kinerja manajemen pada PT Tuffiadi Semesta Surabaya.

TINJAUAN TEORETIS

Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban

Berikut ini beberapa ahli mengemukakan definisi mengenai akuntansi pertanggungjawaban: (1) Menurut Hansen dan Mowen (2006:116) Akuntansi pertanggungjawaban adalah sistem yang mengukur berbagai hasil yang dicapai oleh setiap pusat pertanggungjawaban menurut informasi yang dibutuhkan oleh para manajer untuk mengoperasikan pusat pertanggungjawaban mereka; (2) Menurut Bambang Hariadi (2002:262) Akuntansi pertanggungjawaban adalah sistem akuntansi yang dikaitan dengan berbagai pusat pengambilan keputusan dalam struktur organisasi untuk memudahkan pengendalian biaya dan penghasilan yang menjadi tanggung jawab pusat-pusat pertanggungjawaban; (3) Menurut Rudianto (2006:293) Akuntansi pertanggungjawaban

(3)

adalah suatu sistem akuntansi yang mengakui berbagai pusat pertanggungjawaban pada keseluruhan organisasi itu dan mencerminkan rencana dan tindakan setiap pusat tanggung jawab itu dengan menetapkan penghasilan dan biaya tertentu jadi pusat yang memiliki tanggung jawab bersangkutan.

Dari beberapa definisi yang telah diungkapkan diatas, dapat diambil kesimpulan mengenai akuntansi pertanggungjawaban merupakan suatu sistem yang menetapkan adanya pusat-pusat pertanggungjawaban yang bertanggungjawab terhadap biaya dan penghasilan yang terjadi dan secara langsung dapat dikendalikan sesuai hierarki organisasi. Jenis-jenis Akuntansi Pertanggungjawaban

Jenis akuntansi pertanggungjawaban dibedakan menjadi 3 (tiga). Perusahaan dapat menerapkan salah satu dari ketiga jenis akuntansi pertanggungjawaban tersebut sesuai dengan lingkungan operasi bisnis ekonominya dan kemampuan yang dimilikinya. Menurut Hansen dan Mowen (2004:480-486) ketiga jenis akuntansi pertanggungjawaban yaitu: (1) Functional Based Responsbility Accounting System. Tipe ini mendefinisikan responsibility sebagai financial outcomes saja. Umumnya pertanggungjawaban dibebankan kepada masing-masing unit organisasi dan kepada individu yang di dalam unit organisasi tersebut menurut lini pertanggungjawaban penggunaan anggaran yang telah disusun; (2) Activity Based Responsibility Accounting System. Tipe ini digunakan apabila kompleksitas suatu organisasi meningkat dan persaingan menjadi lebih dinamis. Sistem akuntansi pertanggungjawaban yang berbasis aktivitas ini dikembangkan untuk perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan yang menerapkan perbaikan berkelanjutan (continus improvement). Akuntansi pertanggungjawaban yang berbasis aktivitas membebankan tanggungjawab pada proses dan menggunakan ukuran kinerja keuangan dan non keuangan; (3) Strategic Based Responsibility Accounting System. Saat ini akuntansi pertangungjawaban telah berkembang dari sistem berdimensi satu menjadi sistem berdimensi dua. Dari sistem pengendalian ke sistem pembelajaran dan sistem manajemen biaya. Perubahan yang terjadi mengakibatkan pendekatan yang ada menjadi tidak memadai lagi. Berdasarkan keadaan tersebut maka muncullah a strategic based responsibility accounting systems, yaitu sistem akuntansi pertanggungjawaban berbasis strategik (balanced scorecard) yang menerjemahkan misi dan strategi suatu organisasi ke dalam sasaran operasional melalui 4 (empat) perspektif yaitu keuangan, pelanggan, proses, dan infrastruktur.

Pengertian Pusat Pertanggungjawaban

Menurut Hansen dan Mowen (2006:62) Pusat pertanggungjawaban adalah suatu segmen bisnis yang manajernya bertanggungjawab terhadap pengaturan kegiatan-kegiatan tertentu. Dalam pusat pertanggungjawaban ada beberapa hal yang sangat penting yang perlu diperhatikan seperti: (1) sifat pusat pertanggungjawaban; (2) pengukuran masukan – keluaran; (3) efisiensi dan efektivitas, dan (4) peranan laba.

Berdasarkan input dan output yang dihasilkan oleh suatu pusat pertanggungjawaban, maka pusat pertanggungjawaban menurut Supriyono (2001:25) dapat diklasifikasikan menjadi empat bagian yaitu: (1) Pusat Biaya; (2) Pusat Laba; (3) Pusat Pendapatan; (4) Pusat Investasi.

Struktur Organisasi

Secara singkat organisasi dapat diartikan sebagai sekelompok manusia yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan, (Supriyono, 2000:14). Sekelompok manusia adalah titik penting dalam organisasi, karena mereka akan bekerja bersama-sama untuk actor mencapai suatu tujuan yang diinginkan.

(4)

Pada dasarnya, penyusunan akuntansi dan struktur organisasi merupakan suatu pekerjaan yang tidak dapat dipisahkan dan saling mempengaruhi, dimana struktur organisasi yang tepat dan baik akan memudahkan sistem akuntansi pertanggungjawaban dalam menyesuaikan dan menggolongkan pengumpulan serta pelaporan biaya. Untuk tujuan manajemen, penyusunan departemen-departemen dalam suatu struktur organisasi dapat digolongkan ke dalam tiga tipe, yaitu: (1) struktur organisasi fungsional; (2) struktur organisasi divisional; dan (3) struktur organisasi matriks.

Jadi, faktor yang mempengaruhi pelaksanaan akuntansi pertanggungjawaban adalah struktur organisasi dengan uraian yang jelas dan tegas menampilkan adanya pusat-pusat pertanggungjawaban.

Sistem Anggaran

Dalam akuntansi pertanggungjawaban, anggaran biaya disusun berdasarkan pusat-pusat pertanggungjawaban. Anggaran ini merupakan sarana yang dipakai untuk mengendalikan biaya. Proses penyusun anggaran menghendaki adanya partisipatif dari masing-masing pusat pertanggungjawaban, sehingga mereka akan termotivasi dan berusaha untuk mencapai anggaran yang disusun sendiri.

Pengertian anggaran menurut Mulyadi (2001:488) Merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif, yang diukur dalam satuan moneter dan satuan ukuran yang lain, yang mencakup jangka waktu satu tahun.

Syarat utama dari sistem akuntansi pertanggungjawaban merupakan suatu bentuk pembuatan laporan pertanggungjawaban yang ada dalam suatu organisasi tersebut. Dalam sistem akuntansi pertanggungjawaban, setiap manajer pusat pertanggungjawaban pada masing-masing divisi pertanggungjawaban diharapkan menyusun anggaran untuk sebagai dasar penilaian atas biaya-biaya yang dapat dikendalikan dan menjadi suatu pertanggungjawaban manajer tersebut. Laporan pertanggungjawaban berisikan suatu perbandingan antara anggaran dengan realisasi terhadap pelaksanaan yang merupakan suatu pernyataan prestasi dari pelaksanaan tersebut, dan sekaligus sebagai alat pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan yang berada dibawah tanggungjawab pimpinan.

Anggaran sangat penting didalam akuntansi pertanggungjawaban, karena anggaran berfungsi sebagai pedoman bagi akuntansi pertanggungjawaban untuk menganalisa penyimpangan pelaksanaan kegiatan, dan informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan alat untuk memberikan informasi kepada manajer pusat mengenai penggunaan sumber daya yang disediakan dalam anggaran, sehingga dapat dijadikan dasar untuk proses penyusunan anggaran periode berikutnya.

Klasifikasi Biaya Akuntansi Pertanggungjawaban

Dalam akuntansi pertanggungjawaban, agar laporan pertanggungjawaban yang disusun oleh masing-masing pusat pertanggungjawaban benar-benar mencerminkan tingkat pertanggungjawaban, perlu diadakan pemisahan biaya atas dasar dapat tidaknya biaya tersebut oleh masing-masing tingkatan manajemen. Biaya dipisahkan menjadi biaya yang dapat dikendalikan dan biaya yang tidak dapat dikendalikan.

Menurut Mulyadi (2001:168) Akuntansi pertanggungjawaban mensyaratkan adanya klasifikasi terhadap biaya dengan tujuan pengendalian yang dapat digolongkan menjadi 2, yaitu: (1) Biaya terkendali adalah biaya yang secara langsung dapat dipengaruhi secara signifikan oleh keputusan-keputusan manajer dalam suatu periode waktu tertentu. Biaya berkaitan dengan periode tertentu, luasnya wewenang berkaitan dengan periode tertentu. Luasnya tingkat manajemen ini disebabkan oleh dalam jangka waktu (tak terbatas) setiap biaya akan dapat dikendalikan oleh seseorang dalam organisasi; (2) Biaya tak terkendali

(5)

adalah biaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh manajer atau pejabat tingkatan tertentu berdasar wewenang yang dimiliki atau tak dapat dipengaruhi oleh seseorang manajer tertentu dalam jangka waktu tertentu.

Kode Rekening Akuntansi Pertanggungjawaban

Dalam akuntansi pertanggungjawaban pengumpulan dan pelaporan biaya dilakukan

untuk tiap-tiap manajemen. Tiap tingkatan tersebut bertanggungjawab atas biaya-biaya yang

berada dibawah pengendaliannya dan biaya yang terjadi harus diklasifikasikan dan diberi

kode rekening yang sesuai dengan pertanggungjawaban yang ada.

Kode rekening untuk akuntansi pertanggungjawaban harus disusun sedemikian rupa

sehingga menunjukkan pengumpulan dan pelaporan biaya terkendali pada masing-masing

tingkatan manajemen yang menjadi pusat biaya untuk kepentingan tersebut maka kode

rekening selain mampu menunjukkan jenis dan tempat pimpinan yang pertanggungjawaban.

Dalam penyusunan klasifikasi kode rekening harus disesuaikan dengan sistem akuntansi pertanggungjawaban yang ada. Karena sistem akuntansi pertanggungjawaban berpangkal pada struktur organisasi, maka rekeningpun harus memenuhi kebutuhan sistem ini lewat pertanggungjawaban organisasi.

Laporan Pertanggungjawaban

Laporan pertanggungjawaban adalah laporan yang digunakan untuk

mempertanggungjawabkan wewenang yang disentralisasikan pada manajer pusat pertanggungjawabkan, yang mencakup realisasi dan budget. Laporan ini merupakan sarana penilaian prestasi kerja. Laporan pertanggungjawaban disampaikan dari manajer tingkat bawah ke manajer tingkat yang lebih tinggi. Laporan pertanggungjawaban ini dibuat atas dasar rekapitulasi biaya yang dihasilkan system akuntansi biaya yang juga memisahkan antara biaya terkendali dan biaya yang tidak terkendali.

Laporan pertanggungjawaban ini mempunyai 2 tipe pengendalian yaitu: (1) Laporan pelaksanaan dirancang untuk menunjukkan bagaimana sebaiknya pusat-pusat pertanggungjawaban berprestasi sebagai kesatuan ekonomi. Prestasi seorang manajer pusat pertanggungjawaban dapat dilihat dari hasil kerjanya yang dibandingkan dengan suatu tolak ukur; (2) Laporan Pertanggungjawaban dimaksudkan untuk memotivasi para manajer karena lebih mangarah pada tanggungjawab manajer. Penekanannya bukan pada beberapa biaya yang dikeluarkan tetapi siapa yang bertanggungjawab atas biaya tersebut. Dalam laporan ini dibandingkan antara prestasi pusat pertanggungjawaban dengan standar atau anggarannya, sehingga penyimpangan yang terjadi menunjukkan bagaimana memenuhi komitmen yang telah disetujui. Ini berarti pengakuan data dan pelaporan akuntansi dan berhubungan harus mengikuti struktur organisasi dan tanggungjawab fungsional yang bersangkutan.

Penilaian Kinerja Manajemen

Penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang ditetapkan sebelumnya.

Tujuan pokok penilaian kinerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan.

Penelitian Terdahulu

(6)

Penilaian Kinerja (Studi Kasus Bagian PT. PAL Surabaya-Divisi Kapal Perang). PT. PAL Indonesia merupakan sebuah perusahaan bergerak di bidang produksi kapal laut berdasarkan pesanan. Masalah yang dihadapi PT. PAL cukup kompleks. Salah satunya adalah terjadi penyimpangan antara anggaran dengan realisasi biaya produksi. Total anggaran biaya produksi tahun 2008 Rp. 41.457. 807.255,30,- dan realisasi Rp. 41.655.851.780,82. Penyebabnya, belum disusun jenjang pertanggungjawaban dari jenjang terendah ke jenjang yang tertinggi pada tiap fungsinya. Belum dipisahkan format biaya produksi ke dalam biaya terkendali dan biaya tak terkendali. Akibatnya penentuan anggaran kas dan bagian yang seharusnya bertanggung jawab atas penyimpangan mengalami kesulitan. Oleh karena itu perlu diterapkan akuntansi pertanggungjawaban. Terutama pada bagian produksi sebagai pusat biaya (cost centre) yang masih memerlukan perbaikan lebih lanjut.

Ayu Puspitasari dan Fathimining (2011) “Analisis Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Alat Penilaian Kinerja pada PT Jamsostek (Persero) Cabang

Makassar”. Bertujuan untuk mengetahui efektifitas penerapan akuntansi

pertanggungjawaban sebagai alat penilaian kinerja khususnya pada pusat pendapatan pada PT Jamsostek (Persero) Cabang Makassar.Perbedaan yang mendasar dari penelitian saat ini dengan penelitian sebelumnya yaitu menilai kinerja manajer pusat pendapatan yang diterapkan telah efektif dengan membandingkan antara anggaran dan aktualnya. Sedangkan penelitian saat ini menilai kinerja manajer bagian produksi dengan membandingkan antara anggaran dan realisasinya. Dan mempunyai persamaan yaitu merupakan perusahaan milik negara (BUMN) dimana modal seluruhnya milik negara dan profit seluruhnya dikembalikan kepada negara.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian dan Gambaran dari Obyek Penelitian

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif yaitu suatu pendekatan penelitian yang menggunakan data berupa kalimat tertulis atau lisan, perilaku, fenomena, peristiwa-peristiwa, pengetahuan atau obyek. Pendekatan ini digunakan karena penelitian ini bertujuan untuk menganalisis akuntansi pertanggungjawaban sebagai salah satu alat untuk menilai kinerja manajer menurut pemahaman, pemikiran, dan persepsipenulis tanpa melakukan suatu pengujian metode statistik. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan sebagaimana adanya tanpa dipengaruhi dengan sengaja atau dimanipulasi dengan eksperimen atau tes, sehingga data yang diperoleh lebih bersifat deskriptif. Obyek yang diteliti adalah PT Tuffiadi Semesta Surabaya yang bergerak di bidak distributor seal.

Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

Sumber data berasal dari: (1) data primer yang diperoleh melalui wawancara dengan menjadi sasaran penelitian; (2) data sekunder berupa laporan anggaran, beberapa arsip perusahaan dan dokumen-dokumen lain yang terkait dalam penelitian.

Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara dan dokumentasi. Satuan Kajian

Satuan kajian ini merupakan ketegasan dan kemudahan bagi penulis mengenai apa yang akan diteliti serta cara penilaiannya dan juga memuat konsep-konsep peneliti dimana mengevaluasi sistem akuntansi pertanggungjawaban dapat mengukur atau menilai kinerja manajemen.

(7)

1. Struktur Organisasi adalah suatu bagan yang menggambarkan tugas, wewenang dan tanggung jawab di masing-masing tingkatan manajemen.

2. Sistem Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam init moneter (financial).

3. Klasifikasi Kode Rekening untuk akuntansi pertanggungjawaban harus disusun sedemikian rupa sehingga menunjukkan pengumpulan dan pelaporan biaya terkendali pada masing-masing tingkatan manajemen yang menjadi pusat biaya.

4. Laporan Pertanggungjawaban suatu laporan yang wajib dilaporkan bawahan ke bagian atau pejabat yang lebih tinggi setelah dikombinasikan dengan laporan dari bagiannya sendiri.

5. Kinerja Manajemen penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan pendekatan kualitatif deskriptif yaitu analisis yang menggambarkan dan menjelaskan keadaan perusahaan yang menyajikan data-data berbentuk tabel dan analisa sebenarnya yang berguna untuk menentukan peringkat perspektif yang diutamakan perusahaan. Dalam menganalisis data, langkah-langkah analisis yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Memberikan usulan terhadap perubahan-perubahan atas elemen-elemen akuntansi pertanggungjawaban yang masih mengandung kelemahan.

2. Menganalisis penerapan elemen-elemen akuntansi pertanggungjawaban pada obyek yang diteliti, yaitu:

a. Menganalisis struktur organisasi b. Menganalisis sistem anggaran

c. Menganalisis klasifikasi biaya dan kode rekening d. Menganalisis laporan pertanggungjawaban e. Menganalisis penilaian kinerja

3. Membuat simpulan dan saran.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Perusahaan

PT Tuffiadi Semesta berdiri di Jakarta sejak tahun 1976 dengan nama PT Tuffi Mulia. Dengan perubahan manajemen pada tahun 1997 nama perusahaan diubah menjadi PT Tuffiadi Semesta dan berlaku hingga sekarang ini.

Sebagai pelopor dalam bidang Sealing System PT Tuffiadi Semesta merupakan sale agent dari Merkel-Germany yang merupakan Sealing Manufacturer yang terkenal di dunia. Merkel sendiri berdiri pada tahun 1899 di Jerman (Hamburg).

Dalam memulai bisnisnya, PT Tuffiadi Semesta sejak awal telah menjadi distributor sekaligus mitra kerja dengan banyak perusahaan di Indonesia baik dengan skala kecil, sedang, maupun skala besar seperti: PT Semen Cibinong (PT Holcim Indonesia), PT Indomilk, PT Coca Cola, PT Bakrie Building Industrie, dan lain sebagainya.

Struktur Organisasi

Berdasarkan struktur organisasi PT Tuffiadi Semesta Surabaya telah melakukan pembagian tugas, wewenang, dan tanggungjawab secara fungsional. Hal ini ditunjukan dengan adanya pendelegasian tugas, wewenang, dan tanggungjawab kepada masing-masing pusat pertanggungjawaban yang sesuai dengan fungsi-fungsi yang ada dalam

(8)

perusahaan, dimana sesuai dengan struktur organisasinya pelaksanaan ini sudah diterapkan secara efektif dan berjalan dengan baik dari pimpinan paling atas ke pimpinan paling bawah.

Sumber: PT Tuffiadi Semesta Surabaya

Gambar 1

Struktur Organisasi PT Tuffiadi Semesta Surabaya

Klasifikasi dan Kode Rekening Biaya

Secara umum sistem akuntansi pertanggungjawaban PT Tuffiadi Semesta Surabaya cukup memadai dengan mengelompokkan masing-masing perkiraan berdasarkan jenisnya, yaitu aktiva, hutang, modal, pendapatan, dan biaya serta memberikan kode rekening untuk masing-masing jenis perkiraan. Pemberian kode rekening tersebut akan mempermudah pencatatan dan identifikasi yang diperlukan penyiapan laporan pertanggungjawaban.

Untuk kepetingan pengendalian biaya menurut tempat terjadinya harus ditentukan kode rekening terlebih dahulu yang dapat menunjukkan sifat biaya yaitu biaya terkendali dan biaya tidak terkendali.

Berikut daftar kode rekening PT Tuffiadi Semesta Surabaya sebagai berikut: Tabel 1

Daftar Kode Rekening PT Tuffiadi Semesta Surabaya

Kode Rekening Nama Rekening Kode Rekening Nama Rekening

111.00.000 Kas 121.04.000 Inventaris Kantor

111.01.000 Kas Kecil 122.00.000 Akumulasi Penyusutan 111.01.001 Kas Kecil Surabaya 122.01.000 Mesin dan Peralatan 111.01.002 Kas Kecil Makasar 122.02.000 Bangunan

112.00.000 Bank 122.03.000 Kendaraan

112.01.000 Bank BCA 122.04.000 Inventaris Kantor 112.02.000 Bank BRI 123.00.000 Aset Lain-lain

112.03.000 Bank Panin 123.01.000 Aset Dalam Pengerjaan 112.04.000 Bank Mandiri 211.00.000 Hutang Usaha

113.00.000 Piutang Usaha 212.00.000 Hutang Bank 114.00.000 Piutang Afiliasi 213.00.000 Hutang Leasing

114.01.000 Pusat 214.00.000 Hutang Pajak

114.02.000 ACS Surabaya 214.01.000 PPN 114.03.000 ACS Balikpapan 214.02.000 PPh Pasal 21 114.04.000 ACS Jakarta 214.03.000 PPh Pasal 23 115.00.000 Piutang Lainnya 214.04.000 PPh Pasal 4 (2) 115.01.000 Piutang Karyawan 215.00.000 Hutang Afiliasi

DIREKTUR UTAMA KEPALA CABANG

SALES SUPPORT

FINANCE HRD ACCOUNTING PAJAK

(9)

115.02.000 Piutang Pihak Ketiga 215.01.000 Pusat

116.00.000 Persediaan 215.02.000 ACS Surabaya 116.01.00 Bahan Baku 215.03.000 ACS Balikpapan 116.02.000 Bahan Pembantu 215.04.000 ACS Jakarta 116.03.000 Barang Jadi 216.00.000 Hutang Komisi 117.00.000 Pajak Dibayar Dimuka 217.00.000 Hutang Dividen

117.01.000 PPN 218.00.000 Hutang Lainnya

117.02.000 PPh Pasal 23 219.00.000 Hutang Pemegang Saham 117.03.000 PPh Pasal 25 223.00.000 Hutang Lainnya-Jangka Panjang 118.00.000 Beban Dibayar Dimuka 310.00.000 Ekuitas

118.01.000 Asuransi Dibayar Dimuka 511.00.000 Penjualan 118.02.000 Iklan Dibayar Dimuka 512.00.000 Retur Penjualan 118.03.000 Sewa Dibayar Dimuka 513.00.000 Diskon Penjualan 119.00.000 Jaminan Pelanggan 611.00.000 Pemakaian Bahan 120.00.000 Ayat Silang 612.00.000 Beban Overhead 121.00.000 Aset Tetap 613.00.000 Beban Pemasaran

121.01.000 Mesin dan Peralatan 711.00.000 Beban Administrasi & Umum 121.02.000 Bangunan 811.00.000 Pendapatan Diluar Usaha 121.03.000 Kendaraan 812.00.000 Beban Diluar Usaha

Sumber: PT Tuffiadi Semesta Surabaya Sistem Anggaran

Sistem anggaran pada akuntansi pertanggungjawaban disusun berdasarkan hierarki organisasi yang menyangkut arus informasi yang mengalir ke seluruh bagian organisasi yang dimaksudkan untuk mempermudah perencanaan dan pengendalian serta evaluasi kinerja. Melalui anggaran tujuan tersebut dapat tercapai.

Anggaran merupakan suatu hal yang sangat membandingkan antara rencana dengan realisasi pelaksanaannya, sehingga dapat ditemukan penyimpangan suatu anggaran tersebut digunakan sebagai dasar evaluasi atau prestasi manajer dan sebagai umpan baik di masa yang akan datang.

Berikut rekapitulasi anggaran pada PT Tuffiadi Semesta Surabaya sebagai berikut: Tabel 2

Rekapitulasi Anggaran Direktur Utama PT Tuffiadi Semesta Surabaya

Tahun 2012

Keterangan Anggaran (Rp)

Biaya Gaji 96.240.000

Biaya Tamu dan Rapat 33.750.000

Travelling 35.690.000

Biaya Medical 35.125.000 Biaya Telepon 30.100.000 Biaya Entertain 29.750.000

Jumlah 260.655.000

(10)

Tabel 3

Rekapitulasi Anggaran Kepala Cabang PT Tuffiadi Semesta Surabaya

Tahun 2012

Keterangan Anggaran (Rp)

Biaya Gaji 78.240.000

Biaya Tamu dan Rapat 30.250.000

Travelling 29.500.000

Biaya Medical 30.120.000

Biaya Telepon 27.150.000

Biaya Entertain 28.200.000 Biaya Perbaikan Kendaraan 27.000.000 Biaya Penyusutan Kendaraan 22.500.000

Jumlah 272.960.000

Sumber: PT Tuffiadi Semesta Surabaya

Tabel 4

Rekapitulasi Anggaran Divisi Sales Support PT Tuffiadi Semesta Surabaya

Tahun 2012

Tabel 5

Rekapitulasi Anggaran Divisi Finance PT Tuffiadi Semesta Surabaya

Tahun 2012 Keterangan Anggaran (Rp) Biaya Gaji 75.036.000 Travelling 25.000.000 Biaya Medical 29.300.000 Keterangan Anggaran (Rp) Biaya Gaji 75.100.000

Biaya Tamu dan Rapat 28.120.000

Travelling 28.250.000 Biaya Pengiriman 25.500.000 Biaya Iklan 27.100.000 Biaya Medical 29.312.000 Biaya Telepon 27.720.000 Biaya Listrik 27.240.000 Biaya Entertain 26.350.000 Biaya Marketing 26.700.000 Biaya Air/PAM 26.100.000 Stationary 29.210.000

Biaya Sewa Gedung 170.000.000 Biaya Pemeliharaan Inventaris 15.000.000

Biaya PPh 21 28.200.000

Jumlah 589.902.000

(11)

Biaya Telepon 27.500.000

Biaya Listrik 27.300.000

Biaya Air/PAM 26.100.000

Stationary 28.800.000

Biaya Sewa Gedung 170.000.000 Biaya Pemeliharaan Inventaris 15.000.000

Biaya Pos 25.400.000

Biaya PPh 21 27.500.000

Jumlah 476.936.000

Sumber: PT Tuffiadi Semesta Surabaya

Tabel 6

Rekapitulasi Anggaran Divisi HRD PT Tuffiadi Semesta Surabaya

Tahun 2012 Keterangan Anggaran (Rp) Biaya Gaji 75.012.000 Biaya Rekrutmen 23.750.000 Travelling 24.000.000 Biaya Iklan 27.350.000 Biaya Medical 29.200.000 Biaya Telepon 26.800.000 Biaya Listrik 26.750.000 Biaya Air/PAM 25.120.000 Stationary 27.280.000

Biaya Sewa Gedung 170.000.000 Biaya Pemeliharaan Inventaris 15.000.000

Biaya PPh 21 27.600.000

Jumlah 497.862.000

Sumber: PT Tuffiadi Semesta Surabaya

Tabel 7

Rekapitulasi Anggaran Divisi Accounting PT Tuffiadi Semesta Surabaya

Tahun 2012 Keterangan Anggaran (Rp) Biaya Gaji 75.055.000 Travelling 24.200.000 Biaya Medical 29.200.000 Biaya Telepon 26.400.000 Biaya Listrik 26.600.000 Biaya Air/PAM 25.000.000 Stationary 26.550.000

Biaya Sewa Gedung 170.000.000 Biaya Pemeliharaan Inventaris 15.000.000

Biaya Pos 24.400.000

(12)

Tabel 8

Rekapitulasi Anggaran Divisi Pajak PT Tuffiadi Semesta Surabaya

Tahun 2012 Keterangan Anggaran (Rp) Biaya Gaji 75.060.000 Travelling 24.000.000 Biaya Medical 27.200.000 Biaya Telepon 26.300.000 Biaya Listrik 26.250.000 Biaya Air/PAM 25.000.000 Stationary 25.800.000

Biaya Sewa Gedung 170.000.000 Biaya Pemeliharaan Inventaris 15.000.000

Biaya Pos 24.500.000

Biaya PPh 21 28.700.000

Biaya Pelatihan 25.850.000

Jumlah 493.660.000

Sumber: PT Tuffiadi Semesta Surabaya Laporan Pertanggungjawaban

Manajemen puncak memerlukan suatu bentuk laporan yang berasal dari masing-masing tingkatan manajemen yang ada di dalam perusahaan untuk mengetahui dan menilai suatu kegiatan perusahaan pada suatu masa periode tertentu. Bentuk laporan tersebut dapat diketahui hasil yang telah dicapai oleh perusahaan dan dapat digunakan untuk menilai prestasi kerja para bawahannya.

Laporan pertanggungjawaban pada PT Tuffiadi Semesta Surabaya disusun oleh bagian

keuangan yang diperoleh dengan mengumpulkan masing-masing laporan

pertanggungjawaban dari tiap bagian yang nantinya akan dibuat secara keseluruhan untuk kemudian diserahkan kepada direktur. Walaupun dengan laporan pertanggungjawaban belum memisahkan biaya terkendali dan biaya tidak terkendali.

Berikut laporan pertanggungjawaban pada PT Tuffiadi Semesta Surabaya sebagai berikut:

Tabel 9

Anggaran Dan Realisasi Direktur Utama PT Tuffiadi Semesta Surabaya

Tahun 2012

Keterangan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Selisih (Rp)

Biaya Gaji 96.240.000 96.164.500 75.500

Biaya Tamu dan Rapat 33.750.000 31.400.000 2.350.000

Travelling 35.690.000 33.180.000 2.510.000 Biaya Medical 35.125.000 33.625.000 1.500.000 Biaya Telepon 30.100.000 29.050.000 1.050.000 Biaya Entertain 29.750.000 27.650.000 2.100.000 Biaya PPh 21 27.000.000 Jumlah 497.905.000

(13)

Jumlah 260.655.000 251.069.500 9.585.500

Sumber: PT Tuffiadi Semesta Surabaya

Tabel 10

Anggaran dan Realisasi Kepala Cabang PT Tuffiadi Semesta Surabaya

Tahun 2012

Keterangan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Selisih (Rp)

Biaya Gaji 78.240.000 78.153.000 87.000

Biaya Tamu dan Rapat 30.250.000 29.924.500 325.500

Travelling 29.500.000 28.180.000 1.320.000

Biaya Medical 30.120.000 30.005.000 115.000

Biaya Telepon 27.150.000 24.849.500 2.300.500

Biaya Entertain 28.200.000 26.750.000 1.450.000

Biaya Perbaikan Kendaraan 27.000.000 26.500.000 500.000 Biaya Penyusutan Kendaraan 22.500.000 22.500.000 0

Jumlah 272.960.000 266.862.000 6.098.000

Sumber: PT Tuffiadi Semesta Surabaya

Tabel 11

Anggaran dan Realisasi Divisi Sales Support PT Tuffiadi Semesta Surabaya

Tahun 2012

Keterangan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Selisih (Rp)

Biaya Gaji 75.100.000 75.023.000 77.000

Biaya Tamu dan Rapat 28.120.000 28.670.000 (550.000)

Travelling 28.250.000 28.130.000 120.000 Biaya Pengiriman 25.500.000 27.620.000 (2.120.000) Biaya Iklan 27.100.000 28.700.000 (1.600.000) Biaya Medical 29.312.000 26.430.000 2.882.000 Biaya Telepon 27.720.000 29.110.000 (1.390.000) Biaya Listrik 27.240.000 28.095.000 (855.000) Biaya Entertain 26.350.000 27.560.000 (1.210.000) Biaya Marketing 26.700.000 25.100.000 1.600.000 Biaya Air/PAM 26.100.000 23.900.000 2.200.000 Stationary 29.210.000 28.890.000 320.000

Biaya Sewa Gedung 170.000.000 125.000.000 45.000.000 Biaya Pemeliharaan Inventaris 15.000.000 12.000.000 3.000.000

Biaya PPh 21 28.200.000 26.455.000 1.745.000

Jumlah 589.902.000 540.683.000 49.219.000

Sumber: PT Tuffiadi Semesta Surabaya

Tabel 12

Anggaran dan Realisasi Divisi Finance PT Tuffiadi Semesta Surabaya

Tahun 2012

Keterangan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Selisih (Rp)

(14)

Travelling 25.000.000 24.550.000 450.000 Biaya Medical 29.300.000 27.220.000 2.080.000 Biaya Telepon 27.500.000 28.100.000 (600.000) Biaya Listrik 27.300.000 27.605.000 (305.000) Biaya Air/PAM 26.100.000 24.065.000 2.035.000 Stationary 28.800.000 26.000.500 2.799.500

Biaya Sewa Gedung 170.000.000 125.000.000 45.000.000 Biaya Pemeliharaan Inventaris 15.000.000 12.000.000 3.000.000

Biaya Pos 25.400.000 25.150.500 249.500

Biaya PPh 21 27.500.000 25.775.000 1.725.000

Jumlah 476.936.000 420.466.000 56.470.000

Sumber: PT Tuffiadi Semesta Surabaya

Tabel 13

Anggaran dan Realisasi Divisi HRD PT Tuffiadi Semesta Surabaya

Tahun 2012

Keterangan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Selisih (Rp)

Biaya Gaji 75.012.000 74.980.000 32.000 Biaya Rekrutmen 23.750.000 27.785.000 (4.035.000) Travelling 24.000.000 22.860.000 1.140.000 Biaya Iklan 27.350.000 27.655.000 (305.000) Biaya Medical 29.200.000 27.445.500 1.754.500 Biaya Telepon 26.800.000 26.203.000 597.000 Biaya Listrik 26.750.000 26.009.500 740.500 Biaya Air/PAM 25.120.000 24.045.000 1.075.000 Stationary 27.280.000 26.333.500 946.500

Biaya Sewa Gedung 170.000.000 125.000.000 45.000.000 Biaya Pemeliharaan Inventaris 15.000.000 12.000.000 3.000.000

Biaya PPh 21 27.600.000 26.400.600 1.199.400

Jumlah 497.862.000 446.717.100 51.144.900

Sumber: PT Tuffiadi Semesta Surabaya

Tabel 14

Anggaran dan Realisasi Divisi Accounting PT Tuffiadi Semesta Surabaya

Tahun 2012

Keterangan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Selisih (Rp)

Biaya Gaji 75.055.000 75.003.000 52.000 Travelling 24.200.000 22.880.000 1.320.000 Biaya Medical 29.200.000 28.350.000 850.000 Biaya Telepon 26.400.000 27.210.300 (810.300) Biaya Listrik 26.600.000 26.765.000 (165.000) Biaya Air/PAM 25.000.000 24.400.000 600.000 Stationary 26.550.000 25.045.000 1.505.000

Biaya Sewa Gedung 170.000.000 125.000.000 45.000.000 Biaya Pemeliharaan Inventaris 15.000.000 12.000.000 3.000.000

(15)

Biaya Pos 24.400.000 23.660.000 740.000

Biaya Pelatihan 28.500.000 29.800.000 (1.300.000)

Biaya PPh 21 27.000.000 25.730.000 1.270.000

Jumlah 497.905.000 445.843.300 52.061.700

Sumber: PT Tuffiadi Semesta Surabaya

Tabel 15

Anggaran dan Realisasi Divisi Pajak PT Tuffiadi Semesta Surabaya

Tahun 2012

Keterangan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Selisih (Rp)

Biaya Gaji 75.060.000 75.005.000 55.000 Travelling 24.000.000 22.598.000 1.402.000 Biaya Medical 27.200.000 26.200.000 1.000.000 Biaya Telepon 26.300.000 25.074.700 1.225.300 Biaya Listrik 26.250.000 25.001.000 1.249.000 Biaya Air/PAM 25.000.000 24.550.000 450.000 Stationary 25.800.000 24.706.000 1.094.000

Biaya Sewa Gedung 170.000.000 125.000.000 45.000.000 Biaya Pemeliharaan Inventaris 15.000.000 12.000.000 3.000.000

Biaya Pos 24.500.000 22.703.500 1.796.500

Biaya PPh 21 28.700.000 27.000.700 1.699.300

Biaya Pelatihan 25.850.000 28.670.500 (2.820.500)

Jumlah 493.660.000 438.509.400 55.150.600

Sumber: PT Tuffiadi Semesta Surabaya Penilaian Kinerja

Dalam akuntansi pertanggungjawaban terdapat unsur-unsur yang digunakan untuk mencari penyimpangan maupun prestasi kerja, yaitu struktur organisasi, sistem anggaran, klasifikasi biaya dan kode rekening, serta laporan pertanggungjawaban.

Penilaian kinerja pada PT Tuffiadi Semesta Surabaya masih belum terealisasinya penilaian kinerja ini dapat pula diketahui pengendalian biaya sudah efektif atau belum sehingga setiap laporan pertanggungjawaban tidak menunjukkan hasil yang maksimal antara anggaran dan realisasi biaya tersebut. Keadaan seperti ini tidak dapat digunakan sebagai pacuan dasar penilaian kinerja pada perusahaan tersebut.

Jadi penetapan laporan pertanggungjawaban PT Tuffiadi Semesta Surabaya masih jauh dari konsep sistem akuntansi pertanggungjawaban yang belum sempurna karena pada laporan tersebut hanya mencantumkan realisasinya saja tanpa membandingkan anggaran dan realisasi serta penjelasan yang terkait dengan selisih anggaran dan masih belum memisahkan antara biaya terkendali dan biaya tidak terkendali.

Analisis Struktur Organisasi

Struktur organisasi yang ditetapkan PT Tuffiadi Semesta Surabaya telah melakukan pembagian tugas, wewenang dan tanggungjawab secara fungsional. Hal ini ditunjukan dengan adanya pendelegasian tugas, wewenang dan tanggungjawab kepada masing-masing pusat pertanggungjawaban yang sesuai dengan fungsi-fungsi yang ada dalam perusahaan,

(16)

dimana sesuai dengan struktur organisasinya pelaksanaan ini sudah diterapkan secara efektif dan berjalan baik dari pimpinan paling atas ke pimpinan paling bawah.

Dengan demikian struktur organisasi seperti ini dapat menyebabkan masing-masing tugas, wewenang dan tanggungjawab dapat lebih fokus sehingga mempermudah pembuatan laporan pertanggungjawaban. Dalam PT Tuffiadi Semesta Surabaya telah menggunakan sistem terdesentralisasi yang merupakan salah satu elemen dari akuntansi pertanggungjawabannya. Berikut usulan struktur organisasi pada PT Tuffiadi Semesta Surabaya.

Sumber: PT Tuffiadi Semesta Surabaya yang sudah diolah

Gambar 2

Usulan Struktur Organisasi Dengan Kode Pusat Pertanggungjawaban PT Tuffiadi Semesta Surabaya

Analisis Klasifikasi Biaya dan Kode Rekening

Pemberian kode rekening dalam akuntansi pertanggungjawaban harus disusun sedemikian rupa agar tidak menyulitkan pengumpulan biaya terkendali dan biaya tidak terkendali pada masing-masing tingkatannya, sehingga terjadinya biaya dapat ditelusuri secara efektif. Sedang konsep akuntansi pertanggungjawaban yang sempurna bila adanya pengklasifikasian dan sudah diterapkannya biaya terkendali dan biaya tidak terkendali. Maka dari itu, dengan keuntungan sistem tersebut dapat diketahui biaya-biaya yang tidak dipertanggungjawabkan dan tidak terjadi penyimpangan biaya-biaya dalam laporannya.

PT Tuffiadi Semesta Surabaya menggunakan usulan judul perkiraan dengan masing-masing jenis akun. Dengan usulan terdapat biaya terkendali dengan angka (0) dan biaya tidak terkendali dengan angka (1). Berikut kode akun atau kode perkiraan PT Tuffiadi Semesta Surabaya dibawah ini yang terdiri dari 7 (tujuh) digit:

5 . X XX . X X . X

Kode rekening biaya

Kode pusat pertanggungjawaban Jenis biaya

Biaya terkendali dan tidak terkendali 100 DIREKTUR UTAMA 110 KEPALA CABANG 111 SALES SUPPORT 112

FINANCE HRD 113 ACCOUNTING 114 PAJAK 115

111.1 SALES 112.1 ASISTEN ASISTEN 113.1 114.1 ASISTEN 115.1 ASISTEN

(17)

Untuk melengkapi penjelasan diatas, berikut salah satu contoh kode perkiraan yaitu sebagai berikut:

5 . 100 . 01 . X

Kode rekening biaya

Direktur Utama

Biaya Gaji Direktur Utama

Biaya terkendali dan tidak terkendali Gambar 3

Usulan Sistematika Kode Rekening Sesuai Akuntansi Pertanggungjawaban

Analisis Sistem Anggaran

Sistem anggaran pada akuntansi pertanggungjawaban disusun berdasarkan hierarki organisasi yang menyangkut arus informasi yang mengalir ke seluruh bagian organisasi yang dimaksudkan untuk mempermudah perencanaan dan pengendalian serta evaluasi kinerja. Melalui anggaran tujuan tersebut dapat tercapai. Pengendalian pada dasarnya adalah membandingkan antara rencana dengan realisasi pelaksanaannya, sehingga dapat ditemukan penyimpangan suatu anggaran tersebut digunakan sebagai dasar evaluasi atau prestasi manajer dan sebagai umpan baik di masa yang akan datang.

Usulan anggaran pada PT Tuffiadi Semesta Surabaya di analisis berdasarkan pedoman dan rencana kerja yang disusun sedemikian rupa. Usulan anggaran kemudian diajukan pada manajer puncak lalu dibahas lebih lanjut. Setelah anggaran disetujui akan dikembalikan pada tim anggaran untuk dibuatkan laporan pertanggungjawaban biaya. Sistem anggaran pada PT Tuffiadi Semesta Surabaya menggunakan metode desentralisasi dimana tiap-tiap bagian dapat mempertanggungjawabkan hasil laporan tersebut untuk dijadikan laporan pertanggungjawaban.

Analisis Laporan Pertanggungjawaban

Penerapan laporan pertanggungjawaban pada PT Tuffiadi Semesta Surabaya masih jauh dari konsep sistem akuntansi pertanggungjawaban yang benar. Karena selain belum adanya pengklasifikasian kode rekening menjadi biaya terkendali dan biaya tidak terkendali, pembuatan laporan akuntansi pertanggungjawabannya sebenarnya sudah disusun sesuai hierarki struktur organisasi. Laporan pertanggungjawaban yang dibuat selain harus memuat anggaran, realisasi dan selisih juga harus memuat kode rekening, hal ini dilakukan karena selain sesuai sistem akuntansi pertanggungjawaban juga memudahkan dalam penilaian kinerja tiap bagian.

Laporan pertanggungjawaban yang belum menerapkan klasifikasi biaya menjadi biaya terkendali dan biaya tidak terkendali membuat sulitnya proses pengendalian dan penilaian kinerja. Dengan demikian, elemen-elemen akuntansi pertanggungjawaban yang diterapkan oleh perusahaan belum dapat digunakan sebagai alat penilaian kinerja yang memadai.

Berikut usulan laporan pertanggungjawaban berdasarkan laporan realisasi biaya dan anggarannya.

(18)

Tabel 16

Laporan Pertanggungjawaban Direktur Utama PT Tufiadi Semesta Surabaya

Sumber: PT Tuffiadi Semesta Surabaya yang sudah diolah

Tabel 17

Laporan Pertanggungjawaban Kepala Cabang PT Tuffiadi Semesta Surabaya

Kepala Cabang

I. Biaya Terkendali

Kode Rek. Biaya Langsung Anggaran (Rp)

5.110.01.0 Biaya Gaji 78.240.000

5.110.02.0 Biaya Tamu dan Rapat 30.250.000

5.110.03.0 Travelling 29.500.000

5.110.04.0 Biaya Medical 30.120.000

5.110.05.0 Biaya Telepon 27.150.000

5.110.07.0 Biaya Entertain 28.200.000 5.110.14.0 Biaya Perbaikan Kendaraan 27.000.000 5.110.15.0 Biaya Penyusutan Kendaraan 22.500.000

Jumlah 272.960.000

5.111.01.1 Divisi Sales Support 427.872.000 5.112.01.2 Divisi Finance 422.136.000

5.113.01.3 Divisi HRD 446.762.000

5.114.01.4 Divisi Accounting 416.405.000

5.115.01.5 Divisi Pajak 467.810.000

Jumlah 2.180.985.000

II. Biaya Tidak Terkendali

5.111.02.1 Divisi Sales Support 162.030.000 5.112.02.2 Divisi Finance 54.800.000 5.113.02.3 Divisi HRD 51.100.000 5.114.02.4 Divisi Accounting 81.500.000 5.115.02.5 Divisi Pajak 25.850.000 Direktur Utama I. Biaya Terkendali

Kode Rek. Biaya Langsung Direktur Utama Anggaran (Rp)

5.100.01.0 Biaya Gaji 96.240.000

5.100.02.0 Biaya Tamu dan Rapat 33.750.000

5.100.03.0 Travelling 35.690.000 5.100.04.0 Biaya Medical 35.125.000 5.100.05.0 Biaya Telepon 30.100.000 5.100.07.0 Biaya Entertain 29.750.000 Jumlah 260.655.000 5.110.00.1 Biaya Cabang A 2.829.225.000 5.110.00.2 Biaya Cabang B XXXX 5.110.00.3 Biaya Cabang C XXXX Jumlah XXXX

(19)

Jumlah 375.280.000

Total Kepala Cabang 2.829.225.000

Sumber: PT Tuffiadi Semesta Surabaya yang sudah diolah

Tabel 18

Laporan Pertanggungjawaban Divisi Sales Support PT Tuffiadi Semesta Surabaya

Divisi Sales Support

I. Biaya Terkendali

Kode Rek. Keterangan Anggaran (Rp)

5.111.01.0 Biaya Gaji 75.100.000 5.111.03.0 Travelling 28.250.000 5.111.04.0 Biaya Medical 29.312.000 5.111.10.0 Biaya Marketing 26.700.000 5.111.11.0 Biaya Air/PAM 26.100.000 5.111.12.0 Stationary 29.210.000

5.111.13.0 Biaya Sewa Gedung 170.000.000 5.111.16.0 Biaya Pemeliharaan Inventaris 15.000.000

5.111.17.0 Biaya PPh 21 28.200.000

Jumlah 427.872.000

II. Biaya Tidak Terkendali

5.111.02.1 Biaya Tamu dan Rapat 28.120.000 5.111.09.1 Biaya Pengiriman 25.500.000 5.111.08.1 Biaya Iklan 27.100.000 5.111.05.1 Biaya Telepon 27.720.000 5.111.06.1 Biaya Listrik 27.240.000 5.111.07.1 Biaya Entertain 26.350.000 Jumlah 162.030.000

Total Divisi Sales Support 589.902.000

Sumber: PT Tuffiadi Semesta Surabaya yang sudah diolah

Tabel 19

Laporan Pertanggungjawaban Divisi Finance PT Tuffiadi Semesta Surabaya

Divisi Finance

I. Biaya Terkendali

Kode Rek. Keterangan Anggaran (Rp)

5.112.01.0 Biaya Gaji 75.036.000

5.112.03.0 Travelling 25.000.000

5.112.04.0 Biaya Medical 29.300.000

5.112.11.0 Biaya Air/PAM 26.100.000

5.112.12.0 Stationary 28.800.000

5.112.13.0 Biaya Sewa Gedung 170.000.000 5.112.16.0 Biaya Pemeliharaan Inventaris 15.000.000

5.112.17.0 Biaya Pos 25.400.000

5.112.18.0 Biaya PPh 21 27.500.000

Jumlah 422.136.000

(20)

5.112.05.1 Biaya Telepon 27.500.000

5.112.06.1 Biaya Listrik 27.300.000

Jumlah 54.800.000

Total Divisi Finance 476.936.000

Sumber: PT Tuffiadi Semesta Surabaya yang sudah diolah

Tabel 20

Laporan Pertanggungjawaban Divisi HRD PT Tuffiadi Semesta Surabaya

Divisi HRD

I. Biaya Terkendali

Kode Rek. Keterangan Anggaran (Rp)

5.113.01.0 Biaya Gaji 75.012.000 5.113.03.0 Travelling 24.000.000 5.113.04.0 Biaya Medical 29.200.000 5.113.05.0 Biaya Telepon 26.800.000 5.113.06.0 Biaya Listrik 26.750.000 5.113.11.0 Biaya Air/PAM 25.120.000 5.113.12.0 Stationary 27.280.000

5.113.13.0 Biaya Sewa Gedung 170.000.000 5.113.16.0 Biaya Pemeliharaan Inventaris 15.000.000

5.113.17.0 Biaya PPh 21 27.600.000

Jumlah 446.762.000

II. Biaya Tidak Terkendali

5.113.19.1 Biaya Rekrutmen 23.750.000

5.113.08.1 Biaya Iklan 27.350.000

Jumlah 51.100.000

Total Divisi HRD 497.862.000

Sumber: PT Tuffiadi Semesta Surabaya yang sudah diolah

Tabel 21

Laporan Pertanggungjawaban Divisi Accounting PT Tuffiadi Semesta Surabaya

Divisi Accounting

I. Biaya Terkendali

Kode Rek. Keterangan Anggaran (Rp)

5.114.01.0 Biaya Gaji 75.055.000

5.114.03.0 Travelling 24.200.000

5.114.04.0 Biaya Medical 29.200.000

5.114.11.0 Biaya Air/PAM 25.000.000

5.114.12.0 Stationary 26.550.000

5.114.13.0 Biaya Sewa Gedung 170.000.000 5.114.16.0 Biaya Pemeliharaan Inventaris 15.000.000

5.114.18.0 Biaya Pos 24.400.000

5.114.17.0 Biaya PPh 21 27.000.000

Jumlah 416.405.000

II. Biaya Tidak Terkendali

(21)

5.114.06.1 Biaya Listrik 26.600.000 5.114.20.1 Biaya Pelatihan 28.500.000

Jumlah 81.500.000

Total Divisi Accounting 497.905.000

Sumber: PT Tuffiadi Semesta Surabaya yang sudah diolah

Tabel 22

Laporan Pertanggungjawaban Divisi Pajak PT Tuffiadi Semesta Surabaya

Divisi Pajak

I. Biaya Terkendali

Kode Rek. Keterangan Anggaran (Rp)

5.115.01.0 Biaya Gaji 75.060.000 5.115.03.0 Travelling 24.000.000 5.115.04.0 Biaya Medical 27.200.000 5.115.05.0 Biaya Telepon 26.300.000 5.115.06.0 Biaya Listrik 26.250.000 5.115.11.0 Biaya Air/PAM 25.000.000 5.115.12.0 Stationary 25.800.000

5.115.13.0 Biaya Sewa Gedung 170.000.000 5.115.16.0 Biaya Pemeliharaan Inventaris 15.000.000

5.115.18.0 Biaya Pos 24.500.000

5.115.17.0 Biaya PPh 21 28.700.000

Jumlah 467.810.000

II. Biaya Tidak Terkendali

5.115.20.1 Biaya Pelatihan 25.850.000

Jumlah 25.850.000

Total Divisi Pajak 493.660.000

Total Divisi Seluruhnya 2.556.265.000

Sumber: PT Tuffiadi Semesta Surabaya yang sudah diolah

Menurut perhitungan dari tabel diatas menunjukkan bahwa pada perhitungan Laporan Pertanggungjawaban Direktur Utama terdapat Biaya Cabang A dengan jumlah Rp 2.829.225.000. Hal itu diperoleh dari perhitungan pada tabel Laporan Pertanggungjawaban Kepala Cabang yang menjelaskan setiap divisi memiliki masing-masing perhitungan anggaran yang jika dijumlahkan dengan total Laporan Pertanggungjawaban Kepala Cabang berjumlah Rp 2.829.225.000.

Analisis Penilaian Kinerja

Pada PT Tuffiadi Semesta Surabaya sudah sesuai dengan struktur yang ada di akuntansi pertanggungjawaban yaitu secara struktural maupun fungsional. Meskipun dalam pemisahan biaya masih belum mencapai maksimal dengan memisahkan antara biaya terkendali dan biaya tidak terkendali. Dan masih belum menerapkan kode rekening sesuai dengan akuntansi pertanggungjawaban. Hal ini dapat mempersulit dalam memperoleh informasi terutama mengenai manajer yang bertanggungjawab atas terjadinya biaya-biaya sehingga akuntansi pertanggungjawaban pada PT Tuffiadi Semesta Surabaya masih belum dapat menilai sebagai dasar penilaian kinerja manajer.

(22)

Dengan diterapkannya seluruh elemen-elemen akuntansi pertanggungjawaban yang terdiri dari struktur organisasi, sistem anggaran, pengkodean rekening, dan laporan pertanggungjawaban, maka akuntansi pertanggungjawaban dapat berjalan secara efektif dan dapat dinilai sebagai dasar penilaian kinerja manajemen. Dengan membandingkan anggaran dan realisasi biaya-biaya yang terjadi dapat diketahui selisih atau perbandingan anggaran tiap tingkatan manajemen.

Sedangkan pada PT Tuffiadi Semesta Surabaya masih belum menyajikan biaya terkendali dan biaya tidak terkendali serta susunan kode rekening akun menurut struktur organisasi masih belum dikatakan sempurna, maka sepenuhnya PT Tuffiadi Semesta Surabaya belum dikatakan sebagai dasar penilaian kinerja manajer.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan dari analisis dan pembahasan pada PT Tuffiadi Semesta Surabaya bahwa evaluasi akuntansi pertanggungjawaban dalam menilai kinerja manajemen dapat dikatakan sudah cukup atau memadai meskipun ada beberapa kekurangan atau kelemahannya. Dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Struktur organisasi pada PT Tuffiadi Semesta Surabaya sudah cukup baik karena telah melakukan pembagian tugas, wewenang, dan tanggungjawab secara fungsional. Hal ini ditunjukkan dengan adanya pendelegasian tugas, wewenang, dan tanggungjawab kepada masing-masing pusat pertanggungjawaban yang sesuai dengan fungsi-fungsi yang ada dalam perusahaan ini.

2. Klasifikasi biaya dan kode rekening yang dilakukan PT Tuffiadi Semesta Surabaya belum dapat memenuhi konsep akuntansi pertanggungjawaban secara sempurna karena belum diterapkannya sistem klasifikasi biaya terkendali dan biaya tidak terkendali. 3. Sistem anggaran PT Tuffiadi Semesta Surabaya dilakukan dengan cara bottom up

budgeting yaitu dengan cara menganalisis dari manajer tingkat bawah ke manajer tingkat atas. Akan tetapi dalam penyusunan anggaran ini belum sempurna dikarenakan belum memisahkan biaya terkendali dan biaya tidak terkendali.

4. Laporan pertanggungjawaban masih jauh dari laporan yang sesuai dengan sistem akuntansi pertanggungjawaban karena belum adanya pemisahan biaya terkendali dan biaya tidak terkendali. Penilaian kinerja pun dilihat dari selisih antara biaya yang dianggarkan dengan realisasinya, mulai dari bagian paling bawah hingga yang paling atas.

Saran

1. Penyusunan struktur organisasi perusahaan harus menunjukkkan kode pusat-pusat pertanggungjawaban dimana kode pusat tersebut menggambarkan dan memperjelas tugas, wewenang, serta tanggungjawab di setiap bagian organisasi perusahaan.

2. Perlu adanya pemisahan biaya terkendali dan biaya tidak terkendali dalam pengklasifikasian kode rekening, sistem anggaran dan laporan pertanggungjawaban sehingga memudahkan manajemen perusahaan dalam pengendalian biaya.

3. Dalam penyusunan anggaran hendaknya tiap-tiap pusat pertanggungjawaban diikutsertakan dalam proses penyusunannya.

4. Laporan pertanggungjawaban yang menunjukkan secara rinci antara anggaran dan realisasi biaya digunakan sebagai pacuan dasar dalam penilaian kinerja. Dengan begitu akan nampak selisih antara biaya yang dianggarkan dengan biaya yang direalisasikan.

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Fathimining dan A. Puspitasari. 2011. Analisis Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Alat Penilaian Kinerja pada PT Jamsostek (Persero) Cabang Makassar. http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/929 Diakses tanggal 12/09/2013 19:00PM

Hansen, D. R. dan M. M. Mowen. 2004. Akuntansi Manajemen. Edisi 1. Jakarta: Erlangga. _________. 2005. Akuntansi Manajemen. Penerjemah: D. Fitriasari dan D. A. Kwary. Edisi 7.

Jakarta: Salemba Empat.

Hariadi, B. 2002. Akuntansi Manajemen : Suatu Sudut Pandang. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.

Rina MS. dan F. Darmawan. 2012. Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Alat Kinerja Manajemen pada PT PAL Surabaya-Divisi Kapal Perang. http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&sq i=2&ved=0CEAQFjAC&url=http%3A%2F%2Fejournal.upnjatim.ac.id%2Findex.php%2

Frebis%2Farticle%2Fdownload%2F33%2F23&ei=YZkyUt-lF4XnrAfgqYCoBw&usg=AFQjCNHfDIdCS7LzDtlpEyct0EC0FBoe3g&sig2=JIrKeVjEW OFh9JxDLG4uZQ&bvm=bv.52164340,d.bmk Diakses tanggal 13/09/13 11:43AM Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen. Cetakan ke 3. Jakarta: Salemba Empat.

Rudianto. 2006. Akuntansi Manajemen : Informasi untuk Pengambilan Keputusan Manajemen. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Supriyono R. A. 2000. Sistem Pengendalian Manajemen. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE. __________. 2001. Akuntansi Manajemen 2 : Struktur Pengendalian Manajemen. Edisi 1.

Yogyakarta: BPFE.

Referensi

Dokumen terkait

Contohnya kain jenis Single Jersey yang digunakan untuk membuat kaos dapat digantikan dengan bahan woven atau produk pakaian yang ada saat ini tidak terbatas hanya pada kain

Beberapa penelitian yang menduga kandungan karbon melalui persamaan regresi Allometrik telah ditentukan, antara lain adalah Hilmi (2002) yang telah membangun model karbon, dimana

Dapat merancang sistem monitoring berbasis IoT dengan menggunakan ESP8266 Wemos-D1 mini mikrokontroler dan Android sebagai controller system untuk mengembangkan tanaman

Pada saat ini kelompok pengusaha tahu kesulitan untuk menangani limbah tahunya, sehingga dari kelompok usaha tahu mempunyai gagasan (pendapat) tentang pemanfaat

Bidang Retribusi dan Pendapatan Lain-Lain mempunyai tugas membantu Kepala Dinas Pendapatan dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan rencana program kerja bidang

Program ini perlu dikembangkan lebih lanjut agar dapat dikompilikasikan dengan sub-sub program lain yang telah ada ataupun program pada penelitian-penelitian

Topologi ini seringkali dijumpai pada sistem client /server, dimana salah satu komputer pada jaringan tersebut difungsikan sebagai file server, yang berarti bahwa komputer

Pemilihan moda transportasi dianggap sebagai tahap terpenting dalam perencanaan transportasi, dan sekaligus juga merupakan tahap tersulit karena pada tahap inilah ditemui