• Tidak ada hasil yang ditemukan

Inisiasi 3 Pengembangan dan Strategi Pengembangan Kurikulum Sekolah dan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Inisiasi 3 Pengembangan dan Strategi Pengembangan Kurikulum Sekolah dan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Inisiasi 3

Pengembangan dan Strategi Pengembangan

Kurikulum Sekolah dan Pengembangan Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Saudara mahasiswa, pertemuan kali ini adalah pertemuan kita yang ke tiga dalam tutorial on-line mata kuliah pengembangan kurikulum Sekolah Dasar. Pada kesempatan ini kita besama-sama akan membahas dua unit yaitu unit lima dan unit enam. Dua unit tersebut membahas tentang ”pengembangan dan strategi pengembangan kurikulum sekolah dan pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)”. Setelah mempelajari materi ini kita diharapkan dapat; menetapkan pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan kurikulum sekolah, menganalisis peran pengembang kurikulum sekolah, memahami prinsip-prinsip pengembangan kurikulum, menetapkan strategi pengembangan kurikulum dan mampu membuat pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).

Kita ketahui bersama bahwa Otonomi pendidikan di era keterbukaan seperti dewasa ini memberikan peluang kepada pihak-pihak yang terkait dengan dunia persekolahan untuk dapat berinteraksi secara lebih intensif.

Sebagai manajer, kepala sekolah bertanggung jawab atas manajemen sekolah. Dalam konteks ini, kepala sekolah terlibat dalam tugas-tugas merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, memimpin, dan mengendalikan segenap usaha pencapaian tujuan pendidikan.

Kepala sekolah harus mampu melahirkan ide-ide baru dan kreatif. Pengembangan kurikulum sering kali bermula dari gagasan kepala sekolah. Karena kewenangan yang dimiliki kepala sekolah, maka ide-ide barunya menjadi lebih terbuka untuk diimplementasikan di sekolah. Begitu pula dalam konteks pengembangan kurikulum sekolah ini. Kepala sekolah harus mampu manghadirkan inspirasi dan ide pembaharuan, sehingga program sekolah (kurikulum) yang dijalankan senantiasa aktual/mutakhir.

Dalam pengembangan kurikulum sekolah, guru memiliki peran sebagai pemberi pertimbangan. Keputusan-keputusan mengenai kurikulum sekolah secara institusional ada di tangan kepala sekolah. Dalam kontenks inilah guru menjadi pihak yang memberikan pertimbangan-pertimbangan atas usaha pengembangan kurikulum

(2)

sekolah. Sebagai pihak yang profesional, guru memiliki keahlian di bidangnya, termasuk urusan kurikulum atau secara lebih luas mengenai pendidikan.

Sebagai pelaksana proses pengembangan, guru dapat terlibat sebagai tim yang ditunjuk untuk “membuat” pengembangan kurikulum sekolah. Di sini, guru harus mampu berpikir luas dan komprehensif, bahkan menjangkau masuk ke ruang masa depan (futuristik). Bersama tim, guru berpikir secara keseluruhan mengenai kurikulum dan segenap potensi sekolah.

Guru sebagai pelaksana kurikulum hasil pengembangan lebih terkonsentrasi pada tugas pokoknya sebagai pengampu proses pembelajaran mata pelajaran tertentu. Di sini, guru menjabarkan kurikulum sekolah menjadi bentuk-bentuk program yang lebih detil/rinci (silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran) sampai dengan pengejawantahannya dalam bentuk kegiatan pembelajaran.

Komite sekolah adalah sebuah badan mandiri yang mewadahi peran serta masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu, pemerataan, dan efisiensi pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan baik pada pendidikan prasekolah, jalur pendidikan sekolah, maupun jalur pendidikan luar sekolah.

Peran komite sekolah adalah sebagai advisory agency, supporting agency, controlling agency, dan mediate agency. Dalam konteks pengembangan kurikulum sekolah, peran komite sekolah berlangsung mulai dari bagaimana sebuah pengembangan kurikulum digagas hingga proses pengembangan kurikulum berlangsung.

Prinsip merupakan asas yang dijadikan pokok/dasar berpikir dan bertindak. Dalam konteks ini, maka prinsip tersebut merupakan asas yang dijadikan dasar dalam pengembangan kurikulum.

Strategi pengembangan kurikulum antara lain: (1) mengubah sistem pendidikan, (2) mengubah kurikulum tingkat lokal, (3) memberikan pendidikan in-service dan pengembangan staf, (3) supervisi, reorganisasi sekolah, (4) eksperimentasi dan penelitian

KTSP adalah kurikulum operasional yang dikembangkan dan dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan. KTSP dikembangkan oleh stuan pendidikan dengan tujuan memberikan peluang dan kesempatan kepada pihak sekolah untuk berpartisipasi aktif dalam pengambilan kebijakan mengenai pengembangan dan penyelenggaraan pendidikan sehingga diharapkan mampu memberdayakan semua potensi yang dimiliki. Dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan.

(3)

Pengembangan TSP tersebut didasarkan pada Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan nasional dan Peraturan Pemerintah nomor 19 tentang Standar nasional. Hal ini dimaksudkan agar penyelenggaraan pendidikan di setiap sekolah atau setiap satuan pendidikan tidak menyimpang dari tujuan pendidikan nasional dan dapat memenuhi standar nasional pendidikan.

Sebagai perangkat rencana pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pengajaran, KTSP memiliki komponen visi dan misi satuan pendidikan, tujuan satuan pendidikan, struktur dan muatan KTSP, kalender pendidikan, silabus, dan rencana pelaksanaan pembelajaran. Komponen-komponen tersebut saling berkaitan dan saling menunjang dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan pendidikan dan dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan nasional. Oleh sebab itu, dalam pengembangan dan pelaksanaan KTSP, kepala sekolah maupun guru harus mampu mensinergikan komponen-komponen tersebut secara komprehensif.

Pengembangan kurikulum merupakan suatu proses yang kompleks, mulai dari analisis konteks, evaluasi diri untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan serta tantangan yang dihadapi sekolah hingga tersusunnya kurikulum tingkat sekolah dan bahkan tingkat mata pelajaran. Berdasarkan hasil analisis konteks tersebut, dikembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dengan didasarkan pada prinsip-prinsip tertentu yang telah ditetapkan.

Pengembangan KTSP tersebut melibatkan seluruh kjomponen sekolah, mulai dari kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota, guru-guru dan administrator sekolah, komite sekolah, pakar kurikulum dan tokoh masyarakat jika diperlukan dibawah supervisi dinas pendidikan kota/kabupaten. Dengan demikian, diharapkan kurikulum yang dikembangkan dapat mengakomodasi semua kepentingan dan sesuai dengan karakteristik serta kebutuhan masyarakat setempat.

Sebagai tugas saudara jawablah pertanyaan di bawah ini:

1. Apa yang dimaksud dengan hakekat pengembangan kurikulum dalam kerangka otonomi pendidikan sekolah ?

2. Sebutkan siapa saja yang terlibat dalam pengembangan kurikulum dan apa perannya masing-masing ?

3. Apakah perbedaan antara pengembangan dan pembinaan kurikulum ? 4. Apa perbedaan pengembangan kurikulum model administrasi dengan

(4)

5. Masalah apa yang sering muncul dalam pengembangan kurikulum di sekolah Anda dan berikan saran anda dalam mengatasanya !

6. Apa yang dimaksud dengan standart isi pada kurikulum 2006 beri penjelasan?

7. Apa yang dimaksud dengan hakekat KTSP ?

8. Apa fungsi standart kompetensi lulusan dalam proses pengembangan kurikulum

Setelah selesai mengerjakan tugas-tugas di atas silahkan dikirim ke alamat e-mail yang saudara telah bergabung ketika Residensial sesuai dengan alamat Mail Perguruan Tinggi tempat saudara kuliah.

Untuk membantu menyelesaikan tugas-tugas Saudara di atas, maka silahkan Saudara membaca buku bahan ajar cetak Pengembangan Kurikulum pada unit lima dan unit enam.

(5)

Rubrik Penilaian Alternatif

Matakuliah Strategi Pengembangan Kurikulum SD

Tugas

Silakan Saudara membaca bahan ajar cetak pengembangan kurikulum pada unit lima dan unit enam dan silakan juga saudara baca buku-buku lain yang membahas tentang pengembangan kurikulum atau Saudara down load dari internet tentang materi yang berkaitan pengembangan dan strategi pengembangan kurikulum sekolah dan pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).

Kriteria Penilaian

1 = kurang = D 2 = cukup = C 3 = baik = B 4 = sangat baik = A

Rubrik Penilaian Alternatif Untuk Pengukuran Hasil

Belajar

No Uraian pernyataan STS TS S SS

1 Menurut saya penyusunan kurikulum KTSP cukup diserahkan kepada kepala sekolah dan guru karena kepala sekolahlah dan gurulah yang tahu kebutuhan anak dan tujuan pendidikan dari pemerintah

1 2 3 4

2 Jika diperhatikan sebenarnya seorang guru tidak perlu terlibat dalam penyusunan KTSP karena guru hanya bertugas sebagai pelaksana dan pengajar di depan kelas

4 3 2 1

3 Komite sekolah adalah sebagai badan yang mandiri, jadi dalam mengemban tugasnya tidak perlu

(6)

fungsinya sebagai advisory, supporting agency, controlling agency, dan mediate agency.

4 Standart Kompetensi Lulusan adalah merupakan pedoman penyelenggaraan pendidikan agar tidak menyimpang dari tujuan pendidikan nasional dan dapat memenuhi standart pendidikan nasional pendidikan.

1 2 3 4

5 KTSP adalah kurikulum yang dikembangkan di tingkat satuan pendidikan agar sekolah bebas untuk berbuat dan menentukan mau di kemanakan sekolahnya

4 3 2 1

6 Isi Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 adalah mencakup ruang lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu

1 2 3 4

7 Komponen KTSP mencakup; visi dan misi satuan pendidikan, tujuan pendidikan satuan pendidikan, struktur muatan KTSP, kalender pendidikan, silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran

1 2 3 4

8 Muatan lokal adalah untuk memberikan kesempatan kepada setiap satuan pendidikan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan anak dan cirri khas masing-masing satuan pendidikan

1 2 3 4

9 Dalam merumuskan tujuan pendidikan satuan pendidikan tidak harus berpedoman pada visi sekolah

4 3 2 1

10 Analisis konteks dilakukan setelah mengembangkan KTSP agar dapat menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing sekolah

(7)

Keterangan:

SS = Sangat Setuju S = Setuju TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

Jumlah skor Nilai Mahasiswa untuk tugas ini = --- = 10

Rubrik Penilaian Untuk Pengukuran Hasil Belajar

NO Aspek yang dinilai Skor 1 Kesesuaian antara isi dengan materi 1 2 3 4 2 Ketepatan pengumpulan tugas 1 2 3 4 3 Kesungguhan mengerjakan tugas 1 2 3 4 4 Kerapihan dalam mengerjakan tugas 1 2 3 4

Keterangan 1 = kurang 2 = cukup 3 = baik 4 = sangat baik Jumlah skor Nilai Mahasiswa untuk tugas ini = --- = 3

Sampai disini untuk tutorial on-line yang ketiga ini, dan selanjutnya selamat belajar sampai ketemu lagi pada tutorial on-line yang akan datang dan semoga sukses .

Referensi

Dokumen terkait

Sahabat MQ/ Ketua Umum Golkar/ Aburizal Bakrie dihimbau agar lebih pintar merangkul pihak-pihak yang kalah/ dalam Munas lalu di Pekanbaru/ Riau// Hal tersebut bertujuan/

[r]

Rekomendasi yang baik untuk permasalahan seperti ini adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar berikutnya yaitu dengan membuat marka – marka dan pembatas jalan sehingga barang

• Teknik menyusun parafrasa: menentukan kata kunci; menemukan ide pokok; menjelaskan sinonim kata kunci; menjelaskan makna kata metaforis/ungkapan lain dengan kata lain yang

Pada penelitian ini didapatkan hasil analisis yang menunjukkan bahwa rata-rata morfologi spermatozoa wistar jantan ( Rattus norvegicus ) setelah diberi perlakuan dengan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) aktivitas amilase dan lipase mulai terdeteksi pada larva umur 1 hari, sedangkan protease mulai terdeteksi pada larva umur 2 hari, (2) pada

disiplin kerja pegawai Kantor Kementerian Agama Kab.Deli Serdang. Bagi

Dalam penelitian ini, untuk mengukur efektivitas transmisi kebijakan moneter, berdasarkan eksekusi model ECM pada jalur suku bunga, nilai tukar dan kredit, diperoleh