• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. (LBKK). Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga Keuangan Bukan Bank

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. (LBKK). Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga Keuangan Bukan Bank"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan perekonomian yang makin hari makin meningkat menyebabkan makin banyaknya bermunculan Lembaga Keuangan Bukan Bank (LBKK). Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga Keuangan Bukan Bank akan terus berkembang kedepannya seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk (http://bisnis.liputan6.com/read/650115/lembaga-keuangan-non-bank-kian-tumbuh-berkat-jumlah-penduduk).

Secara umum, di Indonesia lembaga keuangan terdiri dari lembaga keuangan bank (perbankan) dan Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB). Pada Prakteknya LKBB hampir mirip dengan Perbankan, yaitu menghimpun dana dengan simpanan dan menyalurkan dana dengan kredit. Ini bisa dilihat dengan jelas apabila kita membandingkan rasio tujuan dan kegiatan perbankan dengan LKBB seperti : Credit

Union (CU), Asuransi, Dana Pensiun, Reksa Dana, dan Bursa Efek

(http://aminhandmade.com/2013/12/faktor-peningkatan-peran-lembaga_591.html). Keberadaan LKBB ini sangat membantu menggerakkan sistem perekonomian masyarakat, mengatasi ketimpangan ekonomi dan kesenjangan sosial dan juga dapat melengkapi fungsi lembaga keuangan perbankan. Selain dapat melengkapi fungsi lembaga keuangan perbankan, LKBB juga dapat menunjang pertumbuhan

(2)

perekonomian masyarakat, membantu menggerakkan sistem perekonomian masyarakat,khususnya kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi oleh perbankan pada umumnya. Hal tersebut dikarenakan kebanyakan masyarakat menganggap bahwa sistem perbankan yang terlalu rumit dan sulit untuk dijangkau. Sehingga, saat ini banyak masyarakat yang beralih untuk lebih memilih LKBB untuk membantu finansial mereka.

Fungsi dan peranan LKBB sebagai lembaga intermediasi keuangan menjadi sangat penting dalam perekonomian nasional, dimana perekonomian nasional sangat bergantung pada kemampuan LKBB dalam mengumpulkan dana (funding) dari masyarakat dalam berbagai bentuk rekening, serta menyalurkannya (lending) dalam berbagai bentuk kredit, khususnya menyalurkan kredit kepada industri kecil yang masih membutuhkan modal usaha.

Dalam Lembaga keuangan, kredit merupakan sumber utama penghasilan, namun juga merupakan risiko operasi bisnis terbesar. Oleh sebab itu dalam pengelolaan kredit harus dilakukan secara maksimal yang diharapkan kelak dapat meningkatkan likuditas dan profitabilitas Lembaga keuangan tersebut, karena tingkat likuiditas dan profitabilitas yang tinggi menunjukkan kinerja perusahaan yang tinggi pula (Simamora, 2).

Dalam menyalurkan dananya dalam bentuk pemberian kredit, kreditor memiliki syarat dan ketentuan tertentu yang harus dipenuhi oleh masing – masing

(3)

mampu melakukan penilaian dan pertimbangan yang sangat teliti dan hati-hati, dan harus mengelola serta mengawasi prosesnya secara baik.

Ketelitian dan kehati-hatian dalam pemberian kredit bertujuan untuk menghindari kredit bermasalah atau kredit macet. Dimana kredit bermasalah adalah tidak terbayarkannya kembali kredit, baik sebagian maupun seluruhnya. Kredit macet yang terjadi terutama disebabkan oleh faktor manajemen perusahaan pemberi kredit yang tidak tepat, faktor tersebut yaitu pengawasan kredit yang lemah, perusahaan pemberi kredit terlalu mengejar target, sasaran kredit yang tidak jelas, pegawai perusahaan pemberi kredit yang tidak kompeten, analisis kredit yang tidak akurat dan analisis laporan keuangan yang tidak cermat (Pramadian, 2004: 2).

Oleh sebab itu, untuk menghindari kredit macet maka sebelum kredit dikucurkan, sebaiknya harus dilakukan analisis pemberian kredit. Ada beberapa hal yang akan dinilai dan diperhatikan oleh lembaga keuangan dalam melakukan analisis kredit, yaitu analisis laporan keuangan dan analisis prinsip 5C.

Dengan melihat laporan keuangan, pemberi kredit dapat melakukan penilaian terhadap kondisi keuangan suatu perusahaan, apakah dalam keadaan baik atau buruk, dan apakah layak untuk mendapatkan kredit atau tidak. Untuk menilai kinerja perusahaan, diperlukan beberapa tolak ukur. Tolak ukur yang sering digunakan adalah rasio keuangan. Rasio keuangan menghubungkan dua data yang satu dengan yang lainnya.

(4)

Rasio keuangan tersebut dapat menjelaskan laporan keuangan perusahaan dari beberapa periode. Dengan membandingkan rasio keuangan beberapa periode maka akan dapat diketahui kinerja perusahaan calon debitur dari tahun ke tahun. Apabila perusahaan meningkat, maka nilai perusahaan akan semakin tinggi (Triono, 2007).

Selain menganalisa laporan keuangan, hal penting yang dilakukan dalam pemberian kredit yaitu melakukan penilaian terhadap 5C diantaranya yaitu

Character (watak), Capacity (kemampuan), Capital (modal), Colleteral

(jaminan)dan Condition of Economy (kondisi ekonomi)(Saraswati , 2012: 2).

Kelima prinsip tersebut sangat penting untuk menjadi penilaian sebelum bank memberikan persetujuan pemberian kedit. Bagi Bank, debitur yang memenuhi semua prinsip 5C adalah nasabah yang layak untuk mendapatkan kredit. Hal tersebut dikarenakan ketika bank melihat adanya calon debitur yang memiliki karakter yang kuat, memiliki kemampuan untuk mengembalikan pinjaman, memiliki jaminan, modal yang kuat dan kondisi perekonomian yang aman, mereka bagaikan mutiara bagi Bank. Prinsip 5C ini juga digunakan untuk melihat bagaimana kredibilitas calon debitur ke depannya.

Seperti salah satu LKBB bernama PT. Brent Investa Properti, sebelum memberikan pinjaman, PT. Brent melakukan analisis menggunakan penilaian Laporan Keuangan dan prinsip 5C. PT. BRENT Investa Properti adalah perusahaan

(5)

kredit merupakan faktor yang menjadi perhatian bagi PT BRENT guna memberikan pinjaman kepada sektor-sektor usaha yang produktif untuk skala Usaha Kecil Menengah (UKM).

Dalam pemberian pinjaman, PT. BRENT tentunya tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian untuk menghindari risiko kredit bermasalah dan kredit macet. Sebelum melakukan analisis permohonan pinjaman, tentunya pihak PT. BRENT akan mengecek terlebih dahulu segala kelengkapan data pendukung permohonan pinjaman dengan cara melakukan survei ke tempat usaha, survei jaminan dan juga melakukan wawancara dengan debitur dan dengan pihak terkait.

Dengan adanya latar belakang yang telah terpaparkan diatas, maka penulis tertarik untuk mengevaluasi kelayakan pemberian pinjaman yang disalurkan oleh PT. BRENT untuk nasabahnya yang membutuhkan tambahan modal dalam rangka memajukan usahanya yaitu Perusahaan Pelatihan dan Keselamatan Kerja untuk Oil & Gas yang pada penelitian ini nama perusahaan akan disamarkan menjadiPT. XYZ, guna menjaga kerahasiaan perusahaan calon debitur.

Berdasarkan uraian di atas penulis terdorong untuk mempelajari lebih lanjut mengenai pemberian pinjaman dengan menggunakan pendekatan analisis laporan keuangan dan prinsip 5C dan menyusunnya dalan tesis yang berjudul “Evaluasi Calon Debitur PT. XYZ dengan Menggunakan Analisis Prinsip 5C dan Analisis Laporan Keuangan Untuk Menentukan Kelayakan Pemberian Kredit”.

(6)

1.2 Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: “Apakah Perusahaan PT. XYZ layak diberikan kredit oleh PT. BRENT Investa Properti?”.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan secara umum yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah adalah untuk mengetahui kelayakan pemberian kredit yang dilakukan oleh PT. BRENT Investa Properti kepada PT. XYZ.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat menambah wawasan dan pengetahuan di bidang karya ilmiah khususnya manajemen keuangan, terutama bagi akademis yang ingin mengevaluasi penerapan prinsip 5C dan laporan keuangan dalam analisis pemberian pinjaman.

1.4.2 Manfaat Praktis

1.4.2.1 Bagi praktisi, penelitian ini merupakan latihan dan pembelajaran dalam menerapkan teori yang diperoleh sehingga menambah pengetahuan dan dokumentasi ilmiah.

(7)

1.4.2.2 Bagi manajemen PT. BRENT Investa Properti, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana sumbangan pikiran dan pembuat kebijakan serta dapat memberikan sedikit gambaran tentang pelaksanaan analisis 5C dan analisis laporan keuangan dalam memberikan kredit kepada nasabah.

1.4.2.3 Bagi debitur dan calon debitur, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumbangan wawasan dalam mengambil pinjaman pinjaman. 1.4.2.4 Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai

bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Karena ruang lingkup masalah yang dibahas cukup luas, maka diadakan pembatasan masalah agar pembahasan dan penelitian dapat lebih terarah dan spesifik. Dalam penelitian ini peneliti membatasai permasalahan dalam lingkup analisis Laporan Keuangan dan Prinsip 5C dalam pemberian pinjaman yang diajukan oleh perusahaan PT. XYZ kepada PT. BRENT Investa Properti.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dan memberikan gambaran yang jelas dan mendetail, maka penelitian ini dilakukan secara sistematis dengan melakukan pembagian sebagai berikut :

(8)

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, batasan masalah dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada bab ini diuraikan secara teoritis dasar – dasar yang digunakan dalam mendukung penulisan penelitian, sehingga dapat diperoleh suatu landasan teori yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah yang ada. BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini membahas mengenai metode penelitian yang dimulai pada saat penelitian dilakukan.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi analisis data serta pemecahan masalah dari penelitian yang telah dianalisis berdasarkan data – data yang telah dikumpulkan.

BAB V : KESIMPULAN

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil pembahasan dan analisis yang telah dilakukan pada bab – bab sebelumnya. Berdasarkan kesimpulan yang dibuat itu dapat dipakai sebagai kajian penelitian lanjutan dikemudian hari guna menggali lebih dalam tentang masalah yang diteliti pada objek atau subjek yang berbeda, dan mungkin pula dengan menggunakan analisis

Referensi

Dokumen terkait

Bolabasket adalah permainan olahraga yang dilakukan secara berkelompok, terdiri atas 2 tim yang beranggotakan masing-masing 5 orang yang saling bertanding dengan

Diharapkan dengan adanya pedoman praktis tentang rumah tahan gempa, sosialisasi dan pelatihan terhadap tukang dan mandor ini diharapkan dapat membantu masyarakat

Penelitian yang dilakukan Saguni (2006) terhadap 120 mahasiswa UNY Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Jurusan Administrasi

DATA PERORANGAN CALON PENERIMA PENSIUN (DPCP) PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG MENCAPAI BATAS USIA PENSIUN.. MASA KERJA SEBELUM DIANGKAT SEBAGAI PNS : DARI S/D KELURAHAN : CIPINANG

Gagasan tersebut lantas menimbulkan sebuah kontroversi di tengah-tengah pengharaman prostitusi yang sudah ditetapkan hukumnya dalam nash (Al-Qur’an dan As-Sunnah).

Berdasarkan hasil analisis data mengenai perbedaan perilaku agresi anak usia menengah dan remaja ditinjau dari attachment orangtua-anak, diperoleh beberapa simpulan yaitu

Jika kita mendapatkan informasi mengenai hasil ujian dalam volume yang lebih besar, seperti dari semua siswa di satu kelas atau satu sekolah, hal tersebut bisa digunakan untuk

Walaupun dalam fikih terdapat empat mazhab besar, tetapi dalam penelitian ini penulis membagi mazhab tersebut menjadi dua, dengan alasan adalah ulama Mazhab