iv
ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN
PADA TIGA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI
BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
Nopriwansa AtawazunFakultas Ekonomi Universitas Ekonomi JL. Margonda Raya 100, Depok
Abstract
To determine the composition of the portfolio combination which can form an efficient investment.To analyze the level of average profits expected in the impact and risk of those securities.
Population in this research is all shares been in indonesia stock exchange and samples research are stocks moving in cement maker in indonesia. Data used to research this is data secondary namely the closing share price monthly during periods of observation ( january 2008 - december 2011 ).
There are two combination of research results that could give advantage stock portfolio efficient namely portfolio 2 intp 45 %, the company smgr 25 %, the company smcb 30 % with profitability 1,90 % and rate risk 11,69 %. Portfolio and 4 intp 25 %, the company smgr 45 %, the company smcb 30 % with profitability by 1.76 % and rate risk 11,08 %.
keywords: portfolio, efficient, Markowitz's Model PENDAHULUAN
Dalam dunia bisnis, hampir setiap investasi mengandung resiko atau ketidakpastian. Pemodal atau investor tidak tahu dengan pasti hasil yang akan diperolehnya dari investasi yang akan dilakukannya. Dalam keadaan seperti itu dikatakan bahwa pemodal tersebut menghadapi resiko dalam investasi yang akan dilakukannya, yang dapat ia lakukan adalah memperkirakan berapa keuntungan yang akan diharapkan dari investasinya, dan seberapa jauh kemungkinan hasil yang sebenarnya nanti akan menyimpang dari hasil
yang diharapkan. Investasi yang hanya dilakukan pada satu sekuritas dapat menyebabkan investor menanggung resiko besar yang terkandung pada investasi tersebut tanpa dapat menyebarkan resiko. Oleh karena itu, investor dapat membentuk portofolio atau gabungan dari berbagai investasi sesuai dengan resiko yang bersedia ditanggung dan tingkat keuntungan yang diharapkan. Dalam rangka kegiatan investasi melalui pasar modal, investor menghadapi berbagai alternatif penyusunan portofolio yang efisien, di mana masing-masing alternatif memberikan keuntungan dan
kerugian yang berbeda-beda. Untuk itu dituntut keahlian dan kejelian investor dalam menganalisis setiap alternatif portofolio yang akan dipilih sehingga dapat dipilih portofolio yang efisien.
Investasi merupakan penanaman sejumlah dana dalam bentuk uang ataupun barang yang diharapkan akan memberikan hasil yang lebih dikemudian hari . Investasi dalam bentuk surat berharga (sekuritas) biasanya dapat dilakukan melalui pasar uang atau pasar modal. Untuk mendapatkan keuntungan yang diharapkan atau untuk menghindari terjadinya tingkat keuntungan yang diperoleh tidak sesuai dengan tingkat keuntungan yang diharapkan, para investor harus melakukan diversifikasi dalam investasi mereka. Hal yang paling penting tentunya tidak terlepas dari sikap investor dalam memilih altenatif untuk menginvestasikan dananya di perusahaan mana. Untuk dapat meminimalkan risiko dalam investasi saham di pasar modal, investor dapat melakukan portofolio (diversifikasi) saham yaitu dengan melakukan investasi pada banyak saham sehingga risiko kerugian pada satu saham dapat ditutup dengan keuntungan pada saham yang lainnya. Untuk mengetahui saham mana yang memiliki tingkat keuntungan yang tinggi dan dengan risiko tertentu serta bagaimana meminimalkan risiko tersebut maka perlu dilakukan analisis portofolio terlebih dahulu. Dengan melakukan analisis portofolio, maka akan membantu investor dalam mengambil keputusan untuk menentukan portofolio mana yang paling efisien yang mempunyai
tingkat keuntungan yang diharapkan terbesar dengan risiko tertentu, atau yang mempunyai risiko terkecil dengan tingkat keuntungan yang diharapkan tertentu dari portofolio yang dibentuk.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis hanya akan merumuskan masalah antara lain :
Manakah kombinasi portofolio yang terbaik dari ketiga perusahaan tersebut yang dapat membentuk investasi yang efisien?
Berapakah tingkat keuntungan yang diharapkan dan resiko dari masing- masing sekuritas?
Berapakah tingkat keuntungan yang diharapkan dan resiko dari portofolio yang dibentuk dari masing-masing sekuritas tersebut? METODE PENELITIAN
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang berada didalam bursa efek Indonesia, sedangkan sempel yang dipilih adalah seluruh perusahaan yang bergerak dibidang industri semen.
Data diambil dari Bursa Efek Indonesia (BEI) berupa data sekunder yang meliputi:
Studi Pustaka
Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan mempelajari
n∑XY - ∑X ∑Y pij =
{ [ n ∑X2 – ( ∑X )2 ][n ∑Y2 – ( ∑Y )2] }
literature, buku-buku, jurnal, dan penelitian sebelumnya. Dokumentasi
Pengumpulan data juga
dilakukan dengan
mempelajari artikel-artikel pada media cetak (surat kabar, majalah) dan elektronik serta buku-buku yang diterbitkan di Bursa Efek Jakarta.
Penelitian-penelitian dari variabel
tersebut
akan dianalisis dengan manual maupun menggunakan komputer. Analisis yang dipakai dalam penelitian ini adalah didasarkan pada angka-angka dan perhitungan metode statistik. Penulis dalam hal ini menggunakan saham mana yang akan dimasukkan ke dalam portofolio, langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Menghitung Tingkat Keuntungan Yang Diharapkan (Expected Return), dengan:
2. Menghitung Resiko Investasi (Varian dan Standar Deviasi),
Menurut (Suad Husnan, 2005:125) dengan Rumus :
3. Menentukan Proporsi Investasi
Proporsi yang dapat di bentuk dari ketiga sekuritas tersebut sangat bervariasi. Proporsi investasi dapat ditentukan dengan
menggunakan bilangan acak sehingga di peroleh kombinasi sekuritas (portofolio) yang cukup banyak.
4. Menghitung Koefisien Korelasi, Menurut (Suad Husnan,
2005:134) dengan, Rumus :
n
σi² = ∑(Rij – E(Ri))² j=1 n n R R E ( i)
iiv 5. Menghitung Tingkat Keuntungan
Yang Diharapkan Dari Portofolio (Expected Return Portofolio),
Menurut (Suad Husnan, 2005:127) dengan,
Rumus :
6. Menghitung Resiko Portofolio, Menurut (Suad Husnan,
2005:129) dengan, Rumus :
HASIL DAN PEMBAHASAN Tingkat Keuntungan Rata-Rata Setelah diketahui tingkat keuntungan saham perbulan pada masing-masing sekuritas, maka langkah selanjutnya ialah mencari tingkat keuntungan rata-rata yang diharapkan (expected return)
pada ketiga sekuritas (yang tidak lain merupakan nilai rata-rata tingkat keuntungan bulanan). Karena Probabilatas investasi pada tahap ini di ketahui, maka rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
Sekuritas SMGR
Berikut ini adalah
perhitungan tingkat keuntungan rata-rata yang dilakukan terhadapa sekuritas SMGR. E(RSMGR) = 0,7371490 48 = 0,0153573 = 1,53573 % Sekuritas SMCB
Berikut ini adalah
perhitungan tingakt keuntungan rata-rata yang dilakukan terhadapa sekuritas SMCB. n E(Rp) = ∑ Xi.E(Ri) i=1 σp² = XA².σA² + XB².σB² + XC².σC² + 2(XA.XB.ρAB.σAσB) +2(XA.XC.ρAC.σAσC) 2(XB.XC.ρBC.σBσC) n R R E ( i)
iE(RSMCB) = 0,8347520 48 = 0,0173907 = 1,73907 % Sekuritas INTP
Berikut ini adalah
perhitungan tingakt keuntungan rata-rata yang dilakukan terhadapa sekuritas INTP. E(RINTP) = 1,0468321 48 = 0,0218090 = 2,1809003 %
Standar Deviasi pada Sekuritas INTP, SMGR, dan SMCB
Untuk mencari Standar Deviasi atau Tingkat Resiko pada masing-masing
sekuritas menggunkan persamaan sebagai berikut : Rumus : N σi² = ∑(Rij – E(Ri))² j=1 n
Standar Deviasi atau Resiko Investasi dari sekuritas SMGR adalah Sebesar 9,35% artinya resiko atau kemungkinan keuntungan yang di peroleh menyimpang dari keuntungan yang diharapkan adalah sebesar 9,35%.
Standar Deviasi atau Resiko Investasi dari sekuritas SMCB adalah Sebesar 16,14% artinya resiko atau kemungkinan keuntungan yang di
peroleh menyimpang dari keuntungan yang diharapkan adalah sebesar 16,14%.
Standar Deviasi atau Resiko Investasi dari sekuritas INTP adalah Sebesar 12,36% artinya resiko atau kemungkinan keuntungan yang di peroleh menyimpang dari keuntungan yang diharapkan adalah sebesar 12,36%.
Sebelum membentuk suatu portofolio, harus diketahui terlebih dahulu korelasi antara tingkat keuntungan dari ketiga sekuritas
tersebut. Karena besar kecilnya koefisien akan mempengaruhi keterikatan antar saham.
Tabel 4.7 Correlations S MGR S MCB I NTP MGR Pearson Correlation 1 .74 3** . 739** Sig. (2-tailed) .00 0 . 000 N 4 7 47 4 7 MCB Pearson Correlation . 743** 1 . 756** Sig. (2-tailed) . 000 . 000 N 4 7 47 4 7 NTP Pearson Correlation . 739** .75 6** 1 Sig. (2-tailed) . 000 .00 0 N 4 7 47 4 7
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Sumber : data diolah, SPSS, tahun 2012
Menentukan Proporsi Investasi Proporsi yang dapat di bentuk dari ketiga sekuritas tersebut sangat bervariasi. Proporsi investasi dapat ditentukan dengan menggunakan bilangan acak sehingga di peroleh
kombinasi sekuritas (portofolio) yang cukup banyak. Tetapi pada penelitian ini penulis hanya menyajikan tujuh investasi yang dibentuk dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
Portofolio INTP SMGR SMCB 1 3,33 3,33 3,33 2 45 25 30 3 45 30 25 4 25 45 30 5 30 45 25 6 25 30 45 7 30 25 45
Tingkat keuntungan yang diharapakan dari Portofolio
Untuk mencari tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return)
dari pada yang telah dibentuk adalah dengan memasukkan komposisi dana dari setiap sekuritas yang telah ditetapkan dalam portofolio investasi ke dalam persamaan :
Tingkat keuntungan terbesar terdapat pada portofolio ke 2 yang mempunyai keuntungan sebesar 1,90 % dengan proporsi dana, Saham INTP Sebesar 45%, Saham SMGR Sebesar 25 %, Saham SMCB Sebesar 30%. Tingkat
keuntungan terendah terdapat portofolio ke 4 yang mempunyai keuntungan portofolio sebesar 1,76% dengan proporsi dana, Saham INTP sebesar 25%, Saham SMGR sebesar 45%, Saham SMCB sebesar 30%. Tingkat Resiko Pada Portofolio
Setelah mengetahui keuntungan yang di harapkan dari portofolio, maka selanjutnya menghitung tingkat
resiko portofolio dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
E(Rp)= ∑ Xi. E(Ri)
σp² = XA².σA² + XB².σB² + XC².σC² + 2(XA.XB.ρAB.σAσB)
Berdasarkan tabel diatas kita dapat melihat tingkat resiko portofolio dimana tingkat resiko terbesar terdapat pada portofolio ke 7 dengan proporsi dana saham INTP 30%, SMGR 25%, SMCB 45% dengan resiko sebesar 12,27%. Sedangkan resiko terkecil terdapat pada portofolio ke 5 dengan proporsi dana saham INTP 30%, SMGR 45%, SMCB 25% dengan resiko 10,89%. KESIMPULAN
Dari hasil pengaplikasian dengan menggunakan model markowitz dalam analisis portofolio mulai dari Januari 2008 sampai dengan Desember 2011, maka dapat diambil kesimpulan bahwa bagi para Investor yang ingin menanamkan dananya dalam sekuritas PT Semen Gresik Tbk (SMGR), PT Indocement Tbk (INTP), PT Holcim Tbk (SMCB) dengan rincian portofolio sebagai berikut :
Pembentukan portofolio yang terbaik dari ketiga perusahaan tersebut yaitu:
a. Untuk tingkat keuntungan yang terbesar terdapat pada portofolio 2 dengan proporsi INTP 45%, SMGR 25%, SMCB 30% dengan tingkat keuntungan sebesar 1,90% dan tingkat resiko 11,69%.
b. Untuk tingkat Resiko yang terkecil terdapat pada Portofolio 5 dengan proporsi INTP 30%, SMGR 45%, SMCB 25% dengan tingkat resiko 10,89% dan tingkat keuntungan sebesar 1,79%. Implikasi Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis menyarankan bagi para investor yang diharapkan dapat berguna untuk memilih investasi pada ketiga perusahaan. Saran yang dapat diberikan antara lain :
1. Bagi investor yang bertipe Risk seeker atau yang sangat menginginkan keuntungan yang besar dapat memilih portofolio 2 dengan proporsi INTP 45%, SMGR 25%, SMCB 30% dengan tingkat keuntungan sebesar 1,90% dan tingkat resiko 11,69%. 2. Kemudian bagi investor yang
mempunyai tipe Risk averter atau investor yang berusaha menghindari resiko dapat memilih Untuk tingkat Resiko yang terkecil terdapat pada Portofolio 5 dengan proporsi INTP 30%, SMGR 45%, SMCB 25% dengan tingkat resiko 10,89% dan tingkat keuntungan sebesar 1,79%.
Keterbatasan
Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dikaji oleh penulis dan penelitian yang terdahulu dengan menggunakan model markowitz. Penulis menyrankan bagi para investor terutama yang menghindari resiko, agar mengalokasikan dananya tidak hanya terfokus pada satu sektor saja karena
berdasarkan penelitian yang telah dilakuakan penulis maupun penelitian terdahulu tingkat koefisien korelasi keterikatan antara saham didalam satu sektor cukup kuat, hal ini yang dapat meningkatkan resiko dikarenakan apabila saham yang satu turun maka saham yang lain akan
terpengaruh pula. Tapi bagi investor yang sangat menyukai resiko investasi didalam satu sektor ini cukup menantang dan menjanjikan karena keuntungan yang besar akibat pengaruh keterikatan antar saham yang di timbulkan.
DAFTAR PUSTAKA
Aditia Safitri, Resty, 2005, Analisis Pembentukan Portofolio pada Tiga Sekuritas Perusahaan Tambang yang Tercatat sebagai Indeks LQ 45 pada Bursa Efek Indonesia, jurnal vol:11 tahun 2006, Gunadarma, Depok.
Astuti, Dwi dan Toto Sugiharto, 2005, “Analisis
Pembentukan
Portofolio Optimal pada Perusahaan Industri Plastics And Packaging yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Studi Kasus (1999-2003)”, Universitas Gunadarma, diakses dari : http://repository.gunada rma.ac.id. Darmadji,Tjiptono, dan Hendy M. Fakhruddin, 2001, Pasar Modal di Indonesia: Pendekatan Tanya Jawab, Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta.
Hartono, Jogiyanto, 2008, Teori Portofolio Dan Analisis Investasi, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta.
Halim, Abdul, 2003, Analisis Investasi, Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta.
Husnan, Suad, 2005, Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, edisi keempat, UPP AMP YKPN, Yogyakarta. Jatnika, Okki, 2009, Analysis
of The Formation of Portofolio in Five Comanies That Move in The Field Plantation, jurnal vol: 13 tahun 2010, Gunadarma, Depok. Jogiyanto, 2000, Teori
Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Ketiga, BPFE, Yogyakarta. Kasmir, 2004, Bank dan
Lembaga Keuangan Lainnya, cetakan kedelapan,
Jakarta. Warsini , Sabar, 2009, Manajemen Investasi, Semesta Media, Jakarta. www.finance.yahoo.com www.holcim.co.id www.idx.co.id/ JSX Mounthly Statistic, tahun 2008-2011 www.indocement.co.id www.semengresik.com Yulinar, Indah, 2008, Analisis Pembentukan portofolio yang efisien pada sepuluh saham teraktif dengan mrnggunakan metode markowitz, jurnal vol:12 tahun 2009, Gunadarma, Depok.