• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel dependen (Y) sedangkan variabel independen (X) adalah brand

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel dependen (Y) sedangkan variabel independen (X) adalah brand"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

38 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Dalam penelitian ini ada dua variabel yang digunakan yaitu variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain dan variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dari penelitian yang akan diteliti adalah loyalitas merek sebagai variabel dependen (Y) sedangkan variabel independen (X) adalah brand community.

1. Variabel Y (loyalitas merek)

Loyalitas merek adalah sikap konsumen yang menyenangi satu merek yang menimbulkan kesetiaan dan komitmen pada diri konsumen serta memiliki keinginan yang kuat untuk membeli ulang merek yang sama pada masa sekarang dan masa yang akan datang.

2. Variabel X (Brand Community)

Brand Community merupakan persepsi individu terhadap suatu komunitas yang didasarkan pada seperangkat hubungan sosial dan persamaan komitmen terhadap produk, merek, dan aktivitas konsumsi diantara penggemar merek tertentu. Pemahaman individu terhadap brand community diukur dengan menggunakan skala yang disusun berdasarkan

(2)

39

komponen-komponen dari brand community yang dikemukakan oleh Muniz dan O’Guinn1

. Terdapat tiga elemen dari brand community yaitu : a. Conciusness of kind (kesadaran bersama)

1) Legitimacy (Legitimasi)

2) Oppositional Brand Loyalty (Loyalitas Merek Oposisi) b. Ritual and tradition ( ritual dan tradisi )

1) Celebrating The History Of The Brand (Merayakan Sejarah Merek)

2) Sharing Brand Stories (Berbagi Cerita Merek) c. Moral responsibility (rasa tanggung jawab moral)

1) Integrating and Retaining Members (Integrasi dan Mempertahankan Anggota)

2) Assisting in The Use Of The Brand (Membantu dalam Penggunaan Merek)

Brand community dapat dilihat dari skor nilai yang diperoleh individu dari skala tersebut. Jika skor brand community subjek tinggi, maka subjek menilai positif terhadap brand community. Demikian sebaliknya, jika skor

brand community yang diperoleh subjek rendah, maka subjek menilai negatif pada brand community.

1 Muniz, A.M. Jr. And T.C. O’Guinn. 1995. ‘Brand Community”, Journal of Consumer Research, 27(4): 412-32

(3)

40

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No. Variabel Sub Variabel Indikator Skala

1. Karakteristik Responden 1. Jenis Penelitian 2. Usia 3. Pendidikan 2. Brand Community (X) Kesadaran Bersama (Conciusness of kind)

1. Legitimasi (Legitimacy) Ordinal 2. Loyalitas Merek Oposisi

(Oppositional Brand Loyalty) Ritual Dan Tradisi (Ritual and Tradition) 1. Merayakan Sejarah Merek (Celebrating The History Of The Brand)

Ordinal

2. Berbagi cerita merek (Sharing Brand Stories)

Ordinal Rasa Tanggung Jawab Moral (Moral Responsibilities) 1. Integrasi Dan Mempertahankan Anggota (Integrating and Retaining Members)

Ordinal

2. Membantu Dalam Penggunaan Merek (Assisting in The Use Of The Brand)

Ordinal

3

Loyalitas Merek Kognitif (cognitive)

1 Membeli Handset LG Optimus lebih dari satu kali

Afektif (affective) 1. Selalu membeli aksesoris LG Asli

Konatif (conative)

1. Berkomitmen tetap menggunakan Handset LG Optimus dimasa depan

Tindakan (action) 1. Membeli produk LG lain nya selain Handset

(4)

41 3.2 Penentuan Populasi dan Sampel

Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat perhatian peneliti karena dipandang sebagai sebuah semesta penelitian2. Elemen populasi adalah setiap anggota yang diamati. Populasi dari penelitian ini adalah komunitas merek handset LG Optimus di Kota Jakarta dengan jumlah populasi sebanyak 40 orang.

Peneliti akan mengambil sampel sejumlah 40 responden yang merupakan anggota total aktif dari komunitas Handset LG Optimus dan berdomisili di Jakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sensus yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil. Dengan metode sensus ini, maka semua anggota populasi dijadikan sampel3.

3.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Data Primer

Menurut Sugiarto4 data primer merupakan data yang di dapat dari sumber pertama baik dari individu maupun perseorangan. Jadi data primer adalah data yang di peroleh secara langsung dari sumbernya,

2 Augusty, Ferdinand. 2006. Metodologi Penelitian Manajemen. Edisi 2. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

3 Sugiono. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfa Beta.

4 Sugiarto, D. 2000. Metode Statistika untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

(5)

42

diamati, dan dicatat untuk pertama kalinya melalui wawancara atau hasil pengisian kuesioner. Data primer ini diperoleh dari komunitas yang menjadi objek dalam penelitian ini.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain, bukan dari pihak peneliti sendiri untuk tujuan yang lain5. Data sekunder diperoleh dari berbagai bahan pustaka, baik berupa buku, jurnal-jurnal dan dokumen lainnya yang ada hubungannya dengan materi kajian tentang brand community dan loyalitas merek.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Wawancara

Wawancara merupakan metode yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung, mendalam, tidak terstruktur, dan individual menggunakan pertanyaan lisan kepada subjek penelitian. Data yang dkumpulkan umumnya berupa masalah yang bersifat kompleks, sensitif atau kontroversial. Dari wawancara ini, periset akan memperoleh informasi spontan dan mendalam dari setiap responden. Adapun yang di wawancara adalah ketua komunitas LG Optimus

5

(6)

43 2. Kuesioner

Menurut Rangkuti6tujuan kuesioner adalah memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan survei, memperoleh informasi dengan tingkat keandalan dan tingkat keabsahan setinggi mungkin. Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut dilakukan sendiri oleh responden tanpa bantuan dari pihak peneliti. Pertanyaan yang diajukan pada responden harus jelas dan tidak meragukan responden.

Dengan melakukan penyebaran kuesioner responden untuk mengukur persepsi responden digunakan Skala Likert . Pertanyaan dalam kuesioner dibuat dengan menggunakan skala 1-5 untuk mewakili pendapat dari responden. Nilai untuk skala tersebut adalah:

a. Sangat Setuju : 5 b. Setuju : 4 c. Netral : 3 d. Tidak Setuju : 2 e. Sangat Tidak Setuju : 1

6

(7)

44 3.5 Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini metode analisis data yang dipakai adalah : 3.5.1 Analisis Kuantitatif

Analisis data ini menggunakan angka-angka dengan metode statistik. Dalam penelitian ini data diperoleh dengan cara melakukan penyebaran kuesioner kepada para responden menggunakan Skala Likert.

3.5.1.1 Uji Validitas dan Reabilitas 1. Uji Validitas

Digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu indikator. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Dalam penelitian ini, pengujian validitas instrumen penelitian dilakukan dengan menggunakan Analisis Faktor Eksploratori atau Exploratory Factor Analysis (EFA). Tujuan utama dari analisis faktor adalah mendefinisikan struktur suatu data matrik dan menganalisis korelasi antar sejumlah besar variabel, meliputi test score, test items, dan jawaban kuesioner 7.

Analisis faktor menghendaki adanya matrik data dengan tingkat korelasi yang cukup. Cara mengukur tingkat interkorelasi antar variabel dan untuk menentukan dapat tidaknya dilakukan analisis faktor adalah melalui Uji Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy (KMO MSA). Nilai KMO bervariasi dari 0 hingga 1. Nilai yang dikehendaki harus > 0.50 agar dapat dilakukan analisis faktor.

7 Imam, Ghozali. 2001. Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Undip.

(8)

45

Analisis Faktor Eksploratori digunakan untuk mencari pengelompokan baru variabel awal menjadi variabel yang jumlahnya lebih sedikit. Jika suatu indikator merupakan indikator pengukur konstruk, maka akan memiliki nilai loading factor yang tinggi. Alat untuk menginterpretasikan faktor adalah dengan rotasi faktor (factor rotation). Tujuan rotasi faktor adalah untuk memperjelas variabel yang masuk ke dalam faktor tertentu. Rotasi faktor terdiri dari rotasiorthogonal (sudut 90°) dan rotasi oblique (sudut tidak harus 90°). Karena tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengurangi jumlah variabel awal, maka dipilih teknik Rotasi Orthogonal dengan proses Varimax. 2. Reliabilitas

Reabilitas adalah tingkat keandalan kuesioner. Kuesioner yang reliabel adalah kuesioner yang apabila digunakan secara berulang-ulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama 8. Data analisis mempergunakan teknik koefisien Alpha Cronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Research dengan ketentuan bahwa jika koefisien alpha lebihbesar dari alpha 0,60 maka butir pertanyaan dinyatakan reliabel.

3.5.1.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Model analisis regresi linier berganda adalah :

Y = b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + e

8

(9)

46 Dimana :

Y = Loyalitas merek

b1 = Koefisien regresi Legitimasi

b2 = Koefisien regresi Loyalitas Merek Oposisi b3 = Koefisien regresi Merayakan Sejarah Merek b4 = Koefisien regresi Berbagi Cerita Merek

b5 = Koefisien regresi Integrasi dan Mempertahankan Anggota b6 = Koefisien regresi Membantu Dalam Penggunaan Merek X1 = Legitimasi

X2 = Loylitas Merek Oposisi X3 = Merayakan Sejarah Merek X4 = Berbagi Cerita Merek

X5 = Integrasi dan Mempertahankan Anggota X6 = Membantu Dalam Penggunaan Merek e = Varians pengganggu

3.5.1.3 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Menurut Suliyanto 9 uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah residual yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Tujuan uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi,

9

(10)

47

variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau mendekati normal 10.

Deteksi normalitas dilakukan dengan melihat grafik normal Probability Plot. Dasar pengambilan keputusannya adalah jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas dan jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji Multikolinearitas

Jika pada model persamaan regresi mengandung gejala multikolinearitas, berarti terjadi korelasi (mendekati sempurna) antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Suatu model regresi yang bebas multiko adalah sebagai berikut mempunyai nilai tolerance lebih dari 0,10 dan nilai VIF (Variance Inflation Factor) kurang dari 10.

3. Uji Heterokedastisitas

Menurut Ghozali uji heterokedastisitas menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dan residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain maka disebut homokedastisitas, dan jika varians berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Deteksi adanya heterokedastisitas dapat

10 Imam, Ghozali. 2001. Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Undip

(11)

48

dilakukan dengan melihat grafik Scatterplot. Dasar pengambilan keputusannya yaitu jika ada pola tertentu seperti titik-titik (poin-poin) yang membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka telah terjadi heterokedastisitas dan jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heterokedastisitas.

3.5.1.4 Uji Goodness of Fit

Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat dinilai dengan Goodness of Fit-nya. Secara statistik setidaknya ini dapat diukur dari nilai koefisien determinasi, nilai statistik F dan nilai statistik t. Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak), sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima 11.

1. Uji t partial

Pengujian ini menguji pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat secara terpisah.

Hipotesis akan diuji dengan taraf nyata α = 5 persen HA : b1 = 0 (tidak ada pengaruh X1, X2, X3,terhadap Y) HA : b1 > 0 (ada pengaruh X1, X2, X3,terhadap Y) Dasar pengambilan keputusan dapat dengan dua cara :

11 Imam, Ghozali. 2001. Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Undip

(12)

49

a. Dengan membandingkan t hitung dan t tabel.

Apabila t hitung > t tabel, maka ada pengaruh antara variabel X masing-masing dengan variabel Y. (H0 ditolak dan HAditerima) Apabila t hitung < t tabel, maka tidak ada pengaruh antara variabel X masing-masing dengan variabel Y. (HA ditolak dan H0 diterima)

b. Dengan menggunakan angka signifikasi. Apabila angka signifikasi < 0,05 maka H0 diterima.

Apabila angka signifikasi > 0,05 maka HA diterima dan H0 ditolak. 2. Uji F

Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas (independen) secara bersama terhadap variabel terikat (dependen).

Perumusan hipotesis adalah sebagai berikut :

- Ho : b1 = b2= .... 0 : tidak ada pengaruh antara variabel bebas secara bersama terhadap variabel terikat.

- HA : b1, b2, ....> 0 : ada pengaruh antara variabel bebas secara bersama terhadap variabel terikat.

Kriteria Pengujian

-apabila F hitung > F tabel Ho ditolak

-apabila F hitung ≤ F tabel Ho diterima

Pengambilan keputusan berdasarkan probabilitasnya:

a. Apabila probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak dan HAditerima. b. Apabiila probabilitas > 0,05 maka Ho diterima dan HAditolak.

(13)

50 3. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi bertujuan mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan 1. Nilai R2 yang kecil dapat diartikan bahwa kemampuan menjelaskan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat sangat terbatas. Sedangkan nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat. Kelemahan penggunaan koefisien determinasi R2 adalah bias terhadap variabel terikat yang ada dalam model. Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai AdjustedR2 pada saat mengevaluasi mana model regresi yang baik.

Referensi

Dokumen terkait

13 Pada kelompok umur 9 tahun tidak terdapat perbedaan waktu erupsi pada anak normal maupun yang menderita GAKY terutama pada gigi insisivus lateralis rahang

Dewasa ini$ laFim 7igunakan lael un'uk masing-masing pake' 7engan menan'umkan nama 7an alama' lengkap si penerima$ Sis'em penomoran yang 7igunakan &amp;arus

SENARAI SEKOLAH MENENGAH DI NEGERI JOHOR DARUL

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh kualitas pelayanan dan harga terhadap kepuasan pelanggan kereta api kelas argo jurusan

Siguiendo a Lee y Koubek (2010) y centrándonos en el objeto del presente es- tudio, hemos tenido en cuenta una serie de parámetros que permiten a un usuario valorar y

[r]

Hasil penelitian menunjukkan Untuk dapat berkompetensi dalam berkomunikasi lintas budaya di kalangan generasi muda sebagai bentuk kesiapan menghadapi Pemberlakuan

(2) Pejabat atau tenaga ahli yang ditunjuk oleh bupati yang dengan sengaja tidak memenuhi kewajibannya atau seseorang yang menyebabkan tidak dipenuhinya kewajiban pejabat