• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. emiten dan tempat terjadinya kegiatan investasi. Secara konsep, investasi adalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. emiten dan tempat terjadinya kegiatan investasi. Secara konsep, investasi adalah"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Perekonomian Indonesia yang berkembang pesat tak lepas dari peran penting pasar modal. Pasar modal merupakan wadah yang mempertemukan investor dengan emiten dan tempat terjadinya kegiatan investasi. Secara konsep, investasi adalah kegiatan mengalokasikan atau menanamkan sumber daya saat ini (sekarang), dengan harapan mendapatkan manfaat di kemudian hari (masa mendatang) yang disebut dengan return (Noor, 2009:4). Investasi saham menjadi salah satu yang paling diminati karena memberikan return yang tinggi namun investor akan dihadapkan pada ketidakpastian antara return dengan risiko yang akan dihadapi. Semakin besar return yang akan diperoleh dari investasi, semakin besar pula risikonya. Risiko yang lebih tinggi biasanya dikorelasikan dengan peluang untuk mendapatkan return yang lebih tinggi pula.

Pasar modal di Indonesia atau disebut juga Bursa Efek Indonesia (BEI), memiliki beberapa kategori indeks saham, salah satunya adalah Kompas 100. Indeks Kompas 100 merupakan hasil kerjasama koran Kompas dan BEI. Saham yang masuk dalam indeks Kompas 100 diperkirakan mewakili sekitar 70-80% dari total nilai kapitalisasi pasar seluruh saham yang tercatat di BEI, dengan demikian investor dapat melihat kecenderungan arah pergereakan pasar melalui indeks Kompas 100 (id.wikipedia.org). Menurut pengamat pasar modal, Adler Haymans Manurung, indeks

(2)

2

Kompas 100 boleh dikatakan tangguh dalam menghadapi tekanan. Meskipun hanya memuat 100 saham tetapi sudah menggambarkan keseluruhan sektor dan saham-sahamnya paling sering diperdagangkan di bursa. Indeks Kompas 100 diharapkan dapat memberi manfaat bagi para investor, pengelola portofolio serta fund manager sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam pengelolaan dana investasi saham.

Motivasi utama investor dalam berinvestasi adalah memperoleh return. Menurut Tandelilin (2010:102), sumber-sumber return investasi terdiri dari dua komponen utama, yaitu yield dan capital gain (loss). Yield merupakan komponen return yang mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang diperoleh secara periodik dari suatu investasi. Jika investor membeli saham, yield ditunjukkan oleh besarnya dividen, sedangkan capital gain (loss) merupakan kenaikan (penurunan) harga suatu saham yang bisa memberikan keuntungan (kerugian) bagi investor. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang (Sari, 2012). Return realisasi merupakan return yang terjadi yang dihitung berdasarkan data historis dan berfungsi sebagai salah satu pengukur kinerja perusahaan. Return historis juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi di masa mendatang (Hartono, 2003 dalam Absari, dkk. 2012).

Bagi calon investor yang rasional keputusan investasi saham harus didahului oleh suatu proses analisis terhadap faktor-faktor yang diperkirakan akan mempengaruhi return saham. Analisis tersebut adalah analisis teknikal dan

(3)

3

fundamental. Analisis teknikal adalah instrumen yang menggunakan data historis perdagangan mengenai harga saham, volume dan beberapa indikator pasar lain untuk memprediksi pergerakan harga saham di masa mendatang (Widyani dan Indriana, 2010). Analisis fundamental merupakan analisis untuk menghitung nilai intrinsik saham.

Menurut Jones (2014:348) proses analisis peniliaian saham terdiri dari tiga tahapan, yakni analisis ekonomi, analisis industri dan analisis perusahaan. Analisis ekonomi bertujuan membuat keputusan alokasi penginvestasian saham di beberapa negara atau dalam negeri. Analisis industri bertujuan untuk menentukan industri apa saja yang menguntungkan dan mana yang tidak berprospek baik. Analisis perusahaan bertujuan menentukan perusahaan apa saja dalam industri terpilih yang memiliki prospek baik. Penelitian ini akan berfokus pada analisis ekonomi dan analisis perusahaan. Analisis ekonomi dilakukan terhadap variabel makro ekonomi, dalam penelitian ini digunakan tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Tingkat suku bunga merupakan daya tarik bagi investor dalam menanamkan modalnya dalam bentuk deposito atau SBI sehingga investasi dalam bentuk saham akan tersaingi, dengan meningkatnya suku bunga SBI, akan berpengaruh terhadap perubahan harga saham sehingga investor akan lebih memilih untuk berinvestasi di sektor perbankan dibadingkan pasar modal. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Aziz (2012), Yulianti (2014) dan Mubarok, dkk. (2014) tingkat suku bunga SBI terbukti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Namun berbeda dengan penelitian

(4)

4

yang dilakukan oleh Sari, dkk. (2013), Halim (2013) dan Jatirosa (2014) yang mendapatkan hasil bahwa tingkat suku bunga SBI berpengaruh tidak signifikan terhadap return saham.

Analisis perusahaan dilakukan terhadap variabel-variabel dasar keuangan perusahaan yang dalam penelitian ini digunakan Debt to Equity Ratio (DER), Return on Assets (ROA), Price to Book Value (PBV) dan ukuran perusahaan. DER merupakan rasio solvabilitas yang mengukur sejauh mana modal perusahaan dibiayai oleh pinjaman. Semakin tinggi utang perusahaan, akan meningkatkan beban perusahaan dan penilaian investor akan buruk. Penilaian investor yang buruk akan menurunkan minat investor untuk membeli saham perusahaan tersebut yang akan berdampak pada penurunan harga saham. Penurunan harga saham mengakibatkan return saham yang diterima oleh investor juga menurun. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Arista (2012), Putri (2012) dan Sari (2012), DER terbukti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Kusumo (2011), Budialim (2013) serta Kumala dan Nugroho (2013) yang mendapatkan hasil bahwa DER berpengaruh tidak signifikan terhadap return saham.

ROA adalah rasio profitabilitas yang mencerminkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan memanfaatkan total aktiva yang dimiliki. Semakin tinggi ROA, maka semakin tinggi laba yang dihasilkan perusahaan. Investor tentu akan memberikan penilaian yang baik atas tingginya laba suatu perusahaan dan akan berdampak pada peningkatan permintaan saham tersebut. Sesuai dengan hukum

(5)

5

ekonomi, permintaan saham yang meningkat akan menyebabkan peningkatan harga saham. Peningkatan harga saham mengindikasikan return saham yang diterima oleh investor juga semakin meningkat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Malintan (2012), Aziz (2012) dan Prabowo (2013), ROA terbukti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Arista (2012), Novitasari (2013) dan Budialim (2013) yang mendapatkan hasil bahwa ROA berpengaruh tidak signifikan terhadap return saham.

PBV adalah rasio penilaian pasar yang membandingkan harga saham dengan nilai buku per lembar saham. Semakin tinggi harga saham di pasar, maka semakin baik pula penilaian invesor. Penilaian investor yang baik akan meningkatkan minat atas saham tersebut. Peningkatan permintaan saham akan berdampak pada peningkatan harga saham dan artinya return saham yang diterima investor meningkat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sugiarto (2011), Putri (2012), dan Ferdiansyah (2014), PBV terbukti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Darusman (2012), Budialim (2013) dan Sari (2013) yang mendapatkan hasil bahwa PBV berpengaruh tidak signifikan terhadap return saham.

Ukuran perusahaan adalah rasio aktivitas usaha yang dalam penelitian ini diproksikan dengan total aktiva. Semakin besar aktiva yang dimiliki suatu perusahaan, semakin baik pula penilaian investor. Penilaian yang baik dari investor akan meningkatkan permintaan akan saham tersebut dan berdampak pada peningkatan harga

(6)

6

saham. Peningkatan harga saham mengindikasikan return saham yang diterima investor meningkat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Adiwiratama (2010), Acheampong, dkk. (2013) dan Sundari (2014), ukuran perusahaan terbukti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Fitriati (2010), Absari, dkk. (2012) dan Mar’ati (2013) yang mendapatkan hasil bahwa ukuran perusahaan berpengaruh tidak signifikan terhadap return saham.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, masih ditemukan adanya research gap dari beberapa penelitian terdahulu mengenai variabel-variabel yang mempengaruhi return saham. Berangkat dari permasalahan tersebut maka peneliti tertarik untuk menguji kembali pengaruh DER, ROA, PBV, ukuran perusahaan dan tingkat suku bunga SBI terhadap return saham perusahaan indeks Kompas 100.

1.2Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut:

1) Apakah DER berpengaruh signifikan terhadap return saham? 2) Apakah ROA berpengaruh signifikan terhadap return saham? 3) Apakah PBV berpengaruh signifikan terhadap return saham?

4) Apakah ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap return saham? 5) Apakah tingkat suku bunga SBI berpengaruh signifikan terhadap return saham?

(7)

7 1.3Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1) Mengetahui signifikansi pengaruh DER terhadap return saham. 2) Mengetahui signifikansi pengaruh ROA terhadap return saham. 3) Mengetahui signifikansi pengaruh PBV terhadap return saham.

4) Mengetahui signifikansi pengaruh ukuran perusahaan terhadap return saham. 5) Mengetahui signifikansi pengaruh tingkat suku bunga SBI terhadap return saham.

1.4Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa kontribusi empiris yakni penelitian tentang pengaruh DER, ROA, PBV, ukuran perusahaan dan tingkat suku bunga SBI terhadap return saham.

2) Manfaat Praktis

Bagi praktisi keuangan, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi dari adanya analisis beberapa faktor fundamental dan tingkat suku bunga SBI yang mempengaruhi return saham sehingga dalam berinvestasi di pasar modal, langkah yang diambil tepat dan sesuai dengan apa yang diharapkan. Bagi emiten, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan.

(8)

8 1.5Sistematika Penulisan

Penyajian dalam penelitian ini akan disusun menjadi bab secara sistematis, sehingga antara satu bab dengan lainnya memiliki hubungan erat. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut:

Bab I : Pendahuluan

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian serta sistematika penulisan.

Bab II : Kajian Pustaka dan Rumusan Masalah

Dalam bab ini diuraikan tentang teori-teori atau konsep-konsep yang relevan sebagai acuan dan landasan dalam memecahkan permasalahan yang ada, pembahasan hasil penelitian sebelumnya serta rumusan hipotesis.

Bab III : Metode Penelitian

Dalam bab ini diuraikan tentang lokasi dan obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data serta teknik analisis data. Bab IV : Pembahasan Hasil Penelitian

Dalam bab ini dijelaskan tentang gambaran umum perusahaan yang diteliti, deskripsi hasil penelitian serta pembahasan hasil penelitian.

(9)

9 Bab V : Simpulan dan Saran

Dalam bab ini dijelaskan simpulan dari permasalahan yang dibahas serta saran-saran yang dipandang perlu atas simpulan yang dicapai.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu pemaparan cuaca ( weathering ) terhadap karakteristik komposit HDPE–sampah organik berupa kekuatan bending dan

Menjelaskan cara menyelesaikan soal cerita tentang penjumlahan atau pengurangan bilangan bulat Bersama siswa mendiskusikan cara penyelesaian soal cerita tentang penjumlahan

Selain itu juga berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 13 Maret 2017 yang diperoleh dari guru RA Raudhatul Islamiyah bahwa “pada umumnya anak-anak mempunyai kreativitas yang baik

didefinisikan sebagai sebuah tindakan untuk men#urangi atau menda"at manfaat "rogram layanan kesehatan dengan #ara yang tidak se"antasnya 7>I%AA Re"ort,

Hasil pada Studi Literatur ini akan berfokus pada pembelajaran kooperatif baik tipe STAD dan bukan bertipe STAD pada bidang TIK, mendapatkan hasil bahwa penggunaan

bekalan 3 fasa, medan magnet berputar akan terhasil dan berputar dalam satu kelajuan yang dinamakan sebagai kelajuan segerak, (Ns).  Medan magnet berputar akan

Tujuan seleksi administratif adalah untuk menyaring calon yang akan dipanggil untuk seleksi akademik. 46/Men.Kes/SKB/1980, tentang penerimaan calon peserta pendidikan dokter spesialis

KFC sebagai salah satu restoran cepat saji perlu terus megikuti perkembagan pasar (masyarakat) yang sedang berubah. Perubahan pasar, berupa perubaha gaya hidup