• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN DAERAH KOTA MEDAN NOMOR : 7 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN DAN IZIN KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERATURAN DAERAH KOTA MEDAN NOMOR : 7 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN DAN IZIN KETENAGAKERJAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PERATURAN DAERAH KOTA MEDAN NOMOR : 7 TAHUN 2003

TENTANG

RETRIBUSI PELAYANAN DAN IZIN KETENAGAKERJAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MEDAN,

Menimbang a. Bahwa dengan dibentuknya dinas tenaga kerja Kota Medan berdasarkan

Pemerintah Daerah Kota Medan Nomor 7 Tahun 2003 tentang pembentukan organisasi dan tata kerja dinas-dinas di lingkungan pemerintah Kota Medan, maka wewenang pembinaan, pengawasan, dan pemberian izin dibidang ketenagakerjaan yang selama ini adalah wewenang kanwil maupun kandep tenaga kerja berubah wewenang dan tanggung jawab dinas tenaga kerja Kota Medan.

b. Bahwa untuk melaksanakan ketentuan Undang-Undang Nomor 22

Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang perimbangan keuangan antara Peraturan pusat dan Daerah Jo Undang-Undang Nomor 34 Tahun 34 Tahun 2000 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang kontribusi usaha ketenagakerjaan, pembinaan, pengawasan dan pengendalian dibidang ketenagakerjaan.

c. Bahwa selama ini pengaturan tentang retribusi pelayanan dan izin

ketenagakerjaan telah ditetapkan dan dilaksanakan sesuai dengan Pemerintah Daerah Kota Medan Nomor 13 Tahun 2002, dan mengingat situasi dan kondisi yang berkembang saat ini dipandang perlu merevisi kembali Pemerintah Daerah dimaksud dan menetapkannya dalam satu Pemerintah Daerah.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1951 tentang pengawasan

ketenagakerjaan

2. Undang-Undang nomor 24 Tahun 1954 tentang perjanjian serikat buruh

dan majikan

3. Undang-Undang Nomor 8 Drt Tahun 1956 tentang pembentukan daerah

otonom kota-kota besar dalam lingkungan dearah Propinsi Sumatera Utara

4. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1958 tentang penempatan tenaga kerja

asing

5. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1969 tentang ketentuan-ketentuan

pokok mengenai tenaga kerja

6. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang keselamatan kerja.

7. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1981 tentang wajib lapor

ketenagakerjaan

8. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang hukum acara pidana

(2)

10. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1987 tentang pajak dan retribusi

daerah Jo.Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang pajak dan retribusi daerah.

11. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah

12. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang perimbangan keuangan

antara Peraturan pusat dan daerah

13. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 1999 tentang latihan kerja

14. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang pengelolaan dan

pertanggung jawaban keuangan daerah

15. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2002 tentang kewenangan

pemerintah dan kewenangan propinsi sebagai daerah otonom

16. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2000 tentang retribusi

17. Keputusan Presiden Nomor 4 Tahun 1980 tentang wajib lapor lowongan

18. Keputusan Presiden Nomor 75 Tahun 1955 tentang penggunaan tenaga

kerja warga asing pendatang

19. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor : 02/MEN/1978 tentang

pengaturan perusahaan dan perundingan pembautan perjanjian perburuhan

20. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor : 03/MEN/1990 tentang

pemberian ijin memperkerjakan warga negara asing pendatang

21. Keputusan Menteri Tenaga Kerja nomor 204/MEN/1999 tentang

penempatan tenaga kerja ke luar negeri

22. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 174 Tahun 1997 tentang

ketentuan pedoman dan tata cara pemungutan retribusi daerah

23. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 175 Tahun tatacara

pemeriksaan dibidang retribusi daerah

24. Peraturan Pemerintah Kota Medan Nomor 4 Tahun 2001 tentang

pembentukan organisasi dan tatakerja dinas-dinas daerah di lingkungan Pemerintah Kota Medan.

Dengan Persetujuan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA MEDAN

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KOTA MEDAN TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN DANIZIN KETENAGAKERJAAN

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Pemerintah Daerah ini dimaksud dengan: a. Daerah adalah Kota Medan

(3)

b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Medan

c. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Dewan Perwakilan Daerah Kota Medan

d. Kepala Daerah adalah Walikota Medan

e. Dinas adalah Dinas Tenaga Kerja Kota Medan

f. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kerja Kota Medan

g. Kas Daerah adalah kas daerah Kota Medan

h. Pejabata adalah pegawai yang diberikan tugas tertentu dibidang perpajakan daerah atau

retribusi daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

i. Retribusi adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin

tertentu yang khusus disediakan dan /atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.

j. Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik didalam

maupun diluar hubungan kerja guna menghasilkan jasa atau barang / produksi.

k. Ketenagakerjaan adalah segala aspek yang berhubungan dengan perluasan kesempatan

kerja, peningkatan mutu dan kemampuan serta perlindungan tenaga kerja

l. Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang berbadan hukum dan memperkerjakan

tenga kerja dengan tujuan atau tidak, baik milik swasta maupun miliki negara

m. Pembina adalah kegiatan pelaksanaan pembinaan yang dilakukan secara langsung

terhadap perusahaan atau pegawai yang ditugaskan dibidang ketenga kerjaan

n. Perundang-undangan dibidang ketenagakerjaan guna melakukan tindakan korektif baik

secara proventif maupun represif.

o. Pengusaha adalah orang persekutuan atau badan hukum yang menjalankan suatu

perusahaan milik sendiri, bukan milik sendiri yang berada dan berkedudukan di luar Kota Medan.

p. Pengurus adalah orang yang ditunjuk untuk memimpin suatu perusahaan

q. Pekerjaan adalah kegiatan yang dilakukan oleh tenaga kerja untuk suatu perusahaan

dalam suatu hubungan kerja dengan menerima upah

r. Upah adalah penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha kepada tenaga kerja untuk

suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau akan dinilai dalam bentuk uang yang ditetapkan menurut suatu persetujuan atau peraturan perundang-undangan dan dibayar atas dasar suatu perjanjian kerja antara pengusaha dan tenaga kerja termasuk tunjangan baik tenaga kerja sendiri maupun keluarganya.

s. Mendirikan perusahaan adalah sejak perusahaan itu melakukan kegiatan fisik perusahaan

dan atau memperoleh izin

t. Laporan ketenagakerjaan adalah laporan yang memuat data tentang keadaan tentang

keadaan ketenagakerjaan yang dibuat secara tertulis dan disampaikan kepada dinas yang digunakan sebagai salah satu alat guna mengadakan perencanaan, pengendalian, penilaian dan pengambilan keputusan dibidang ketenagakerjaan.

u. Lembaga kerjasama bipartiete adalah suatu lembaga kerjasama dan konsultasi antara

pekerja pengusaha ditingkat perusahaan yang keanggotaannya minimal 6 orang, 3 orang dari unsur pengusaha dan 3 orang dari unsur pekerja dan didaftarkan pada dinas.

v. Lembaga kerjasama tripartite adalah suatu lembaga kerjasama dan konsultasi antara

keanggotaannya terdiri dari serikat pekerja, asosiasi pengusaha dan Pemerintah Daerah yang keanggotaannya ditetapkan oleh kepala daerah dan diketahui oleh walikota medan, ketua pengganti adalah kepala dinas.

w. Pendaftaran Peraturan perusahaan adalah pendaftaran atas peraturan yang dibuat secara

tertulis oleh pengusaha yang memuat ketentuan-ketentuan tentang syarat dan tata tertib. x. Pendaftaran kesepakatan kerja bersama adalah pendaftaran atas kesepakatan kerja

bersama yang dibuat oleh perusahaan dengan serikat pekerja diperusahaan yang bersangkutan.

(4)

y. Serikat kerja adalah organisasi yang dibentuk dari, oleh dan untuk pekerja baik

diperusahaan maupun diluar perusahaan

z. Kartu pencari kerja adalah pendaftaran pencari kerja dalam bentuk kartu pencari kerja

yang dikeluarkan oleh dinas tenaga kerja Kota Medan.

å. Calon tenaga kerja Indonesia yang selanjutnya disebut CTKI adalah warga negara

Indonesia baik laki-laki maupun perempuan dalam proses penyiapan untuk penempatan ke luar negeri .

ä. Penampungan TKI adalah kegiatan menampung CTKI dalam rangka penyiapan untuk

penempatan ke luar negeri

ö. Tempat penampungan TKI adalah suatu tempat berbentuk bangunan dengan ketentuan

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku diperuntukkan sebagai tempat penampungan CTKI.

aa. Perijinan tertentu adalah kegiatan tertentu Pemerintah Daerah dalam rangka pemberian

izin kepada orang pribadi atau badan yang dimaksud untuk pembianaan, pengaturan pengadilan dan pengawasan atau kegiatan pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana, atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan.

bb. Izin penyimpanan waktu kerja dan waktu istirahat adalah izin yang diberikan untuk

memperkerjakan Tenaga Kerja lebih daripada 7 jam sehari atau 40 jam seminggu,untuk istirahat harus diberikan setengah jam lamanya jika Tenaga Kerja menjalankan pekerjaan selama 4 jam terus menerus serta tiap-tiap minggu harus diadakan sedikitnya 1 (satu) jam hari istirahat.

cc. Izin kerja malam bagi wanita adalah izin yang diberikan kepada pengusaha untuk

memperkerjakan Tenaga Kerja wanita mulai pukul 22.00 wib s/d pukul 05.00wib.

dd.Izin penyelenggaraan pelatihan adalah izin yang diberikan kepada lembaga pelatihan yang

dilaksanakan tenaga pelatihan yang dilaksanakan pihak swasta di daerah pemerintah kota Medan.

ee. Izin Tenaga Kerja Asing (ITKA) adalah izin yang diberikan tenaga kerja warga negara

asing yang bekerja di Kota Medan

ff. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh bahan

keterangan tentang suatu keadaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam rangkaian tindakan korektif

gg. Pemeriksaan pertama adalah pemeriksaan terhadap objek pengawasan yang baru tau yang

belum pernah diperiksa

hh. Pemeriksaan berkala adalah pemeriksaan yang dilakukan secara priodik

ii. Pemeriksaan ulang adalah pemeriksaan oleh pegawai pengawas ke tenagakerjaan yang

lebih senior

jj. Pengujian adalah serangkaian kegiatan penilaian atau objek secara teknis atau medis

yang mempunyai resiko bahaya dengan cara memberi beban uji atau dengan teknik pengujian lainnya sesuai dengan ketentuan teknik yang medis yang telah ditetapkan.

kk. Pemeriksaan dan pengujian teknis adalah pemeriksaan dan pengujian yang dilakukan

terhadap mesin-meisn pesawat-pesawat alat-alat dan peralatan kerja, bahan-bahan, lingkungan kerja, sifat pekerjaan, cara kerja dan prosedur kerja.

ll. Pemeriksaan adalah dan pengujian di kesehatan adalah pemeriksaan yang dilakukan

terhadap kesehatan tenaga kerja dan lingkungan kerja.

mm. Perusahaan jasa pemeriksaan dan pengujian teknis keselamatan dan kesejahteraan kerja

adalah perusahaan yang ditunjuk oleh Walikota Medan yang bergerak dibidang jasa pemeriksaaan dan pengujian teknik keselamatan dan kesejahteraan kerja.

nn. Pegawai pengawas ketenagakerjaan adalah pegawai teknik keahlian khusus sesuai dengan

(5)

oo. Ahli keselamatan dan kesehatan kerja adalah tenaga teknis berkeahlian khusus dari dinas

tenaga kerja yang ditunjuk oleh Walikota Medan untuk mengawasi ditaatinya Undang-Undang tentang keselamatan dan kesehatan kerja

pp. Tempat kerja adalah tiap ruang tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap dimana tenaga

kerja berkerja atau yang sering memasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber bahaya.

qq. Laboratorium pengujian lingkungan kerja adalah laboratorium hyperkes dan keselamatan

kerja atau pihak swasta yang telah mendapat sertifikat pengesahan dari kepala dinas tenaga kerja Kota Medan.

rr. Jasa adalah kegiatan Pemerintah Daerah berupa usaha dan pelayanan yang menyebabkan

barang, fasilitas atau kemanfaatan lainnya yang dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan.

ss. Jasa umum adalah jasa yang disediakan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah dengan

tujuan kepentingan dan kemanfaatan untuk umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan

tt. Wajib retribusi adalah pribadi atau badan yang menurut peraturan perundang-undangan

retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi termasuk pemungutan atau retribusi tertentu.

uu. Masa retribusi adalah jangka waktu tertentu yang merupakan batas waktu bagi wajib

retribusi untuk memanfaatkan jasa dan perizinan tertentu dari Pemerintah Daerah yang bersangkutan

vv. Surat ketetapan retribusi daerah untuk selanjutnya disingkat SKRD adalah surat

keputusan yang menentukan besarnya jumlah retribusi yang terutang

ww.Surat setoran retribusi daerah untuk selanjutnya disingkat SSRD adalah surat yang digunakan oleh wajib retribusi untuk melakukan pembayaran atau penyetoran retribusi yang terutang ke kas daerah atau ketempat pembayaran lain yang ditetapkan oleh kepala daerah

xx. Surat Tagihan retribusi untuk selanjutnya disingkat STRD adalah surat untuk melakukan

tagihan retribusi dan atau sanksi administrasi berupa bunga atau denda

yy. Pemeriksaan kesehatan adalah pemeriksaan kesehatan secara awal, berkala dan khusus

bagi setiap pekerja yang bekerja di perusahaan

zz. K3 adlaah keselamatan dan kesehatan kerja yang merupakan pengetahuan untuk usaha

mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

åå. Rekomendasi adalah suatu surat persetujuan yang diberikan kepada seseorang/badan

setelah diadakan penelitian, memenuhi syarat dan peraturan perundang-undangan yang berlaku

BAB II

MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2

Pemerintah Daerah dimaksud melakukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian dibidang ketengakerjaan di daerah

Pasal 3

Pemerintah Daerah bertujuan meningkatkan hubungan industrial yang harmonis, profesionalisme dan kesejahteraan tenaga kerja di daerah

(6)

BAB III

PELAYANAN DAN PERIZINAN Pasal 4

Pemerintah Daerah memberikan pelayanan pembinaan, pengawasan dan pengendalian berupa pemberian izin dibidang ketenagakerjaan

Pasal 5

Setiap orang pribadi dan atau badan yang berusaha dibidang ketenagakerjaan wajib memilikiizin dari kepala daerah

Pasal 6

Tata cara dan syarat-syarat perolehan pelayanan dan izin sebagaimana dimaksud pasa 4 dan 5 ditetapkan dengan keputusan kepala daerah

BAB IV

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 7

Tatacara pembinaan dan pengawasan ketenagakerjaan diatur lebih lanjut dengan keputusan kepala daerah

BAB V

NAMA, OBYEK, SUBYEK DAN WAJIB RETRIBUSI Pasal 8

Dengan nama retribusi pelayanan dan izin ketenagakerjaan dipungut retribusi atas pemberian pelayanan dan perizinan ketenagakerjaan

Pasal 9

Obyek retribusi adalah pelayanan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah berupa pembinaan, pengawasan dan pemberian izin ketenagakerjaan

Pasal 10

(1) Subyek retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menikmati/penggunakan jasa

pelayanan yang disediakan dan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah.

(2) Wajib retribusi adalah orang pribadi atau badan yang berkewajiban untuk melakukan

pembayaran retribusi

(7)

GOLONGAN RETRIBUSI, WILAYAH PEMUNGUTAN DAN TATA CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN JASA

Pasal 11

Retribusi ketenagakerjaan digolongkan sebagai retribusi jasa umum dan perizinan tertentu Pasal 12

Retribusi ketenagakerjaan dipungut dalam daerah Pasal 13 Cara mengukur tingkat penggunaan jasa didasarkan atas :

a. Jumlah unit

b. Frekwensi pelayanan

c. Jenis pelayanna

d. Jangka waktu pelayanan (lamanya pelayanan)

e. Luas/kapasitas

BAB VII

PRINSIP DAN SASARAN DALAM PENETAPAN STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI

Pasal 14

Prinsip dan sasaran dalam pembayaran tarif retribusi dimaksud untuk menutupi biaya pembinaan, pengawasan dan pengujian serta pemberian izin

BAB VIII

STRUKTUR, MASA DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI Pasal 15

(1) Tarif retribusi ketenagakerjaan dibidang pembinaan adalah sebagai berikut:

No Kreteria Tarif (Rp) Masa Retribusi

1

2

3

Wajib lapor ketenagakerjaan

a. < 25 tenaga kerja

b. 25-50 tenaga kerja

c. 50-100 tenaga kerja

d. > 100 tenaga kerja

Pendaftaran wajib bayar jaminan kecelakaan kerja bagi pekerja yang belum masuk jamsostek

Pendaftaran jasa inspeksi K3 atau laboratorium penguji K3 25.000 50.000 75.000 100.000 50.000 200.000 Satu tahun Satu tahun Satu tahun Satu tahun Satu tahun Satu tahun

(8)

4 5 6 7 8 9 10 11 12

Pandaftaran lembaga kerja bipartite Pengesahan peraturan perusahaan Kartu pencari kerja (AK.1)

Pendaftaran kesepakatan kerja bersama (KKB)

Rekomendasi paspor CTKI

Pendaftaran KKWT (kontrak kerja waktu tertentu)

Laporan keberadaan TKA Wajib lapor lowongan

Pendaftaran TKI di penampungan asal luar Kota Medan

asal dalam Kota Medan

20.000 50.000 40.000 25.000 10.000 100.000 5.000 10.000 5.000 Dua tahun Dua tahun Dua tahun Dua tahun Setiap pemberangkatan setiap Pendaftaran satu tahun Setiap ada lowongan Setiap orang (2) No Jenis Objek pengawasan Klarifikasi Gambar rencana (GR) setiap permohonan lanyati, bangunan, jaringan dsb.(Rp) ` Tarif retribusi (Rp) 1 2 3 Mesin pesawat/instalasi/ bahan ketel uap, air panas minyak untuk setiap ketel. Ketel listrik

Bejana uap/

Dengan luas pemanasan a. s/d 50 M2

b. 51 s/d 100 M2

c. 1001 s/d 500 M2

d. 5001 s/d 10.000 M2

e. >10.000 M2

Dengan luas lantai a. s/d 2,5 ton uap/jam

b. >2,5 ton uap/jam

c. >5,25 ton uap/jam

d. >25 ton uap/jam

Dengan luas pemanasan

5.000 50.000 50.000 50.000 75.000 125.000 200.000 250.000 50.000 75.000 125.000 200.000

(9)

4

5

pemanas air atau ekonomis yang berdiri sendiri/ penguap Pengeringan uap (super heater) yang berdiri sendiri a. Botol baja a. s/d 50 M2 b. 51 s/d 100 M2 c. 1001 s/d 500 M2 d. 5001 s/d 10.000 M2 e. >10.000 M2

atau dengan volume a. s/d 500 liter b. 501 s/d 1000 liter c. 1001 s/d 5000 liter d. 5001 s/d 10.000 liter e. 10.000 s/d 50.000 liter f. > 50.000 liter

dengan luas pemanasan a. s/d 50 M2 b. 51 s/d 100 M2 c. 1001 s/d 500 M2 d. >500 M2 dengan unit a. 1 s/d 10 buah b. 11 s/d 100 buah c. 101 s/d 500 buah d. >500 buah 25.000 25.000 30.000 50.000 75.000 125.000 200.000 20.000 25.000 40.000 60.000 80.000 100.000 25.000 75.000 125.000 200.000 50.000 75.000 125.000 200.000 1 2 3 4 5 6 7 b. Bejana Transpor unit c. Bejana Stasioner / unit d. Pesawat Pendingin / unit Instalasi pemipaan a. Jaringan pipa uap b. Jaringan pipa air c. Jaringan minyak d. Jaringan pipa gas

Dapur atau tanur

Jaringan pemipaan Dengan pemanasan a. s/d 25 ton 25.000 25.000 25.000 25.000 25.000 25.000 25.000 25.000 30.000

(10)

8 9 10 11 Pesawat pembangkit gas karbit Pesawat pembangkit listrik (generator) yang digerakkan turbin (uap air, gas/ motor diesel)

Lokomotif yang digerakkan mesin uap/ motor diesel Jalan jaringan industri b. >25 s/d 100 ton c. >100 s/d 200 ton d. 200> ton kapasitas pengisian a. s/d 10 kg b. 10 s/d 50 kg c. 50 s/d 100 kg d. 100>kg dengan daya a. s/d 100 Tk b. 100 s/d 500 Tk c. 600 s/d 1000 Tk d. 1000 s/d 10.000 Tk e. >10.000 Tk

dengan satuan unit

dengan panjang a. s/d 2 km b. >2 km s/d km c. >5 km 25.000 50.000 50.000 50.000 50.000 80.000 100.000 10.000 15.000 25.000 50.000 30.000 50.000 75.000 125.000 200.000 30.000 30.000 50.000 75.000 1 2 3 4 5 12 13 14 15 16 17 Conveyor

Escalator per unit Pesawat angat

Gendola per unit Sky lift per unit Fork lift Dengan kapasitas a. s/d 25 kg b. >25 s/d 50 kg/jam c. >50 kg/jam dengan kapasitas a. s/d 5 ton b. >5 s/d 10 ton c. >10 s/d 30 ton d. >30 s/d 50 ton e. >50 s/d 100 ton f. 100 s/d 500 ton g. >500 ton Dengan kapasitas 25.000 25.000 500.000 25.000 50.000 25.000 20.000 30.000 40.000 20.000 20.000 25.000 30.000 40.000 50.000 80.000 100.000 20.000 20.000

(11)

18 19 20 21 Perancah Tangki apung Instalasi listrik Kipas tekanan udara a. s/d 5 ton b. >5 s/d 20 ton c. >20 s/d 30 ton d. >30 s/d 50 ton e. >50 ton

dengan luas bidang a. s/d 5.000 M2 b. 5001 s/d 10.000 M2 c. >10.000 M2 dengan kapasitas a. s/d 10 ton b. >10 s/d 30 ton c. >30 ton a. s/d 100 Kva b. 1001 s/d 5001 Kva c. 5001 s/d 1000 Kva d. 1001 s/d 10.000 Kva e. >10.000 Kva tiap unit 25.000 25.000 50.000 25.000 20.000 25.000 30.000 40.000 50.000 25.000 35.000 50.000 30.000 50.000 60.000 50.000 100.000 150.000 200.000 250.000 25.000 1 2 3 4 5 22 23 24 25 26 Instalasi penyalur petir /titik

Lift per unit Instalasi pengolahan limbah per unit Instalasi radiasi per unit Bahan-bahan kimia berbahaya satuan unit a. s/d 500 kg b. 5001 s/d 1000 kg c. 1001 s/d 5000 kg d. 5001 dan seterusnya 50.000 20.000 25.000 25.000 25.000 20.000 25.000 25.000 5.000 10.000 20.000 30.000

(3) Tarif retribusi ke tenagakerjaan bidang pengujian

Besarnya retribusi pengujian lingkungan kerja, peralatan kerja dan kesehatan kerja sebesar 10% dari nilai kontrak dalam kesepakatan antara pengusaha dan pengurus dengan jasa

(12)

inspeksi K3 atau leboratorium penguji yang dituangkan dalam kesepakatan tertulis dan disetujui oleh walikota medan C/q kadis tenaga kerja Kota Medan.

(4) Terif retribusi ke tenagakerjaan bidang perizinan

No Jenis Retribusi Tarif (Rp) Masa Retribusi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

Izin penyimpanan waktu kerja dan istirahat Izin kerja malam wanita

Rekomendasi perpanjangan izin kerja tenaga asing (IKTA) perorang per tahun US $250 Izin penyelenggaraan pelatihan

Izin pengunaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)

a. Izin pesawat tenaga dan produsk

b. Izin pesawat angkat dan angkut

c. Izin berjalan tekan

d. Izin pesawat uap/ketel uap

e. Izin instalasi listrik

f. Izin instalasi penyalur petir

g. Izin tanur (dapur dingin)

h. Izin lift

Pengesahan penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja

Rekomendasi perusahaan pengelola cartering di perusahaan

Rekomendasi JPKM (pelayanan kesehatan lebih baik)

Rekomendasi penggunaan pestisida Pengesahan, penunjukkan surat keputusan kepengurusan P2K3

Izin bursa kerja khusus Izin penampungan TKI

Rekomendasi iklan lowongan pekerjaan pada surat kabar 50.000 50.000 50.000 150.000 150.000 150.000 500.000 150.000 150.000 150.000 150.000 100.0000 75.000 250.000 75.000 100.000 100.000 250.000 5.000 Satu tahun Satu tahun Satu tahun Satu tahun Satu tahun 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 1 kali 2 tahun 2 tahun setiap pengajuan 2 tahun selamanya 1 tahun 1 tahun setiap pengajuan Pasal 16

Untuk pemeriksaan berkala atau ulang terhadap objek pengawasan sebagaimana dimaksud dalam pasal 15 ayat (2) tarif retribusi ditetapkan sebesar 75% (tujuh puluh lima perseratus) dari tarif pengawasan

BAB IX

TATA CARA PENETAPAN DAN PEMUNGUTAN RETRIBUSI Pasal 17

(13)

(1) Kepala daerah menerbitkan SKRD untuk menetapkan retribusi yang didasarkan kepada

surat pemberitahuan retribusi daerah (SPTRD)

(2) Dalam hal SPTRD tidak dipenuhi oleh wajib retribusi sebagaimana mestinya, maka

kepala daerah menerbitkan SKRD secara jabatan

(3) Bentuk dan isi SKRD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh kepala

daerah.

Pasal 18

Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan ditemukan data baru dan atau data yang semula belum tarungkap yang menyebabkan penambahan jumlah retribusi yang terutang, maka kepala daerah mengeluarkan SKRD, tambahan

Pasal 19

(1) Pemungutan retribusi tidak dapat dialihkan kepada pihak ketiga/diborongkan

(2) Retribusi dipungut dengan menggunakan surat ketetapan retribusi daerah (SKRD) atau

dokumen lain yang dipersamakan

Pasal 20

Kepada petugas pemungut diberikan biaya pemungutan sebesar 5% (lima perseratus) dari jumlah retribusi yang disetor ke kas daerah

BAB X

TATA CARA PEMBAYARAN Pasal 21

(1) Pembayaran retribusi dengan menggunakan SSRD dilakukan dikas daerah atau ditempat

lain yang ditunjuk oleh kepala daerah sesuai dengan waktu yang ditentukan berdasarkan SKRD, SKDR jabatan atau SKRD tambahan

(2) Apabila pembayaran retribusi dilakukan setelah lewat batas waktu yang ditentukan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua perseratus) dengan menerbitkan STRD oleh kepala daerah.

Pasal 22 Pembayaran retribusi dilakukan secara tunai/lunas

Pasal 23

(1) Pembayaran retribusi sebagaimana dimaksud pada pasal 22 diberikan tanda bukti

pembayaran

(2) Bentuk isi, kualitas ukuran buku dan tanda bukti pembayaran retribusi ditetapkan oleh

kepala daerah

BAB XI

(14)

Pasal 24

(1) Pengeluaran surat teguran/peringatan/surat lain yang sejenis sebagai awal tindakan

pelaksanaan penagihan retribusi dikeluarkan segera setelah 7 (tujuh) hari setelah jatuh tempo pembayaran

(2) Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal surat teguran/peringatan/surat lain

yang sejenisnya, wajib retribusi harus melunasi retribusinya yang terutang.

(3) Surat teguran sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (satu) dikeluarkan oleh pejabat yang

ditunjuk.

Pasal 25

Bentuk-bentuk formulir yang dipergunakan untuk pelaksanaan penagihan retribusi daerah sebagaimana dimaksud pada pasal 24 ayat (1) ditetapkan oleh kepala daerah

BAB XII

KETENTUAN PIDANA Pasal 26

(1) Wajib retribusi yang tidak melaksanakan kewajibannya sehingga merugikan keuangan

daerah diancam pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak 4 (empat) kali dari jumlah retribusi yang terutang.

(2) Setiap orang pribadi atau badan yang karena sengaja dan atau kelalaiannya melanggar

ketentuan pelayanan, perizinan larangan dan atau tidak melaksanakan kewajibannya sebagaimaan dimaksud dalam Pemerintah Daerah ini dancam pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak Rp. 5.000.000 (lima juta rupiah).

(3) Pelanggaran atas Pemerintah Daerah ini adalah tindak pidana pelanggaran

BAB XIII PENYIDIKAN

Pasal 27

(1) Pejabat pegawai negeri sipil tertent di lingkungan Pemerintah Daerah diberi wewenang

khusus sebagai penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana dibidang retribusi daerah sebagaimana dimaksud dalma Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang hukum acara pidana

(2) Wewenang penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (satu) adalah:

a. Menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan atau laporan berkenaan

dengan tindak pidana perpajakan daerah dan retribusi agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lebih lengkap dan jelas

b. Meneliti, mencari, dan mengumpulkan mengenai orang pribadi atau badan tentang

kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana retribusi daerah

c. Meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau badan sehubungan

tindak pidana retribusi daerah

d. Memeriksa buku-buku, catatan-catatan dan dokumen-dokumen lain berkenaan dengan

(15)

e. Melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan, pencatatan dan dokumen-dokumen lain, serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti

f. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak

pidana dibidang retribusi daerah

g. Menyuruh berhenti atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atua tempat pada

saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang atau dokumen sebagaimana dimaksud pada huruf e

h. Memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana retribusi daerah

i. Memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau

saksi

j. Menghentikan penyidikan

k. Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana di

bidang retribusi daerah menurut hukum yang dapat dipertanggung jawabkan.

(3) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberitahukan dimulainya penyidikan

dan penyampaian kepada penuntut umum sesuai dengan ketentuan yang diatur dengan Undang-Undang Nomor 8 tahun 1981 tentang hukum acara pidana.

BAB XIV

KETENTUAN PENUTUP Pasal 28

(1) Hal-hal yang belum diatur dalam Pemerintah Daerah ini akan diatur kemudian dengan

keputusan kepala daerah sepanjang mengenai pelaksanaannya.

(2) Dengan berlakunya Pemerintah Daerah ini, maka Pemerintah Daerah Kota Medan Nomor

13 Tahun 2002 tentang retribusi pelayanan dan izin ketenagakerjaan dicabut dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 29

Pemerintah Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Pemerintah Daerah ini dengan penempatannya dalma lembaran daerah Kota Medan.

D i t e t a p k a n d i :

(16)

M e d a n P a d a t a n g g a l : 2 3 D e s e m b e r 2 0 0 3 WALIKO TA MEDAN Dto DRS. H. ABDILLA

(17)

H, AK.MBA Diundangkan dalam lembaran daerah Kota Medan

Nomor : 3 Seri C

Tanggal : 23 Desember 2003

SEKRETARIS DAERAH KOTA MEDAN

DRS. H. RAMLI,MM

PEMBINA UTAMA MUDA NIP.400023264

Referensi

Dokumen terkait

Usulan Teknis dinyatakan memenuhi syarat (lulus) apabila mendapat nilai minimal 70 (tujuh puluh), peserta yang dinyatakan lulus akan dilanjutkan pada proses

Kementerian Kehutanan, Pertanian, Bappenas, Kementerian Dalam Negeri, BPK, UKP Pokja Nasional menetapkan Skenario Mitigasi Nasional berdasarkan usulan skenario mitigasi

[r]

Desain tampilan situs dibuat menggunakan PHP dan pemrograman menggunakan Edit Plus V 2.20 yang digunakan sebagai teks editor untuk mengetikan atau mengedit (merubah) skrip PHP dan

RENCANA MARKETING UNTUK LOKASI USAHA……….. BENTUK

(2) RDP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 yang dilakukan sesudah ditetapkannya pagu anggaran tahunan definitif dari Departemen Keuangan dilaksanakan oleh pejabat

Through strategic exercises of digital photography and imaging, students can learn visual literacy in a very dynamic way; not only reading images, but also creating them

The diabetic model rats were divided into 5 random- ized treatment groups including diabetes control (DM) ie untreated diabetic model rat, treatment group given green okra