ISSN:1693-766X
JUR}.{AL PENE
T-ITIAN
HUKUM
..SUPREMASIHUKUM"
Volume2l
No.Januari2012
ISSN: 1693-766x
Penanggung Jawab
Dekan FH Universitas Bengkulu
Wakil
Penanggung JawabPembantu Dekan Bidanng Akademik Pemimpin Redaksi
Helda Rahmasari, S.H.,M.H.
Dewan Redaksi Edytiawarman, S.H.,M.Hum. P.E. Suryaningsih, S.H.,M.Hum.
Sudirman Sitepu, S.H.,M.FIum.
M. Abdi, S.H.,M.HUM Noeke Sri wardhani, S.H.,M.Hum.
Staf Pelaksana Sulis Setyowati, S.H.,LLM.
Stevri Iskandar, S.H.
DITERBITKAN
FAKULTAS HUI(UM
UNIYERSITAS BENGKTILU
Jumal Penelitian
l{ukum
"SUPREMASIHUKtIM"
terbit sejak tahun 1995, berisikanartikel
hasil penelitian bidangilmu
hukum.Setiap naskah
yang
dikirim
akan
dimuatdalam jurnal
penelitian
hukum"SUPREMASI
HUKUM"
setelah ditelaahpara pakar
sesuai denganbidang
kajian keilmuan. Jumal terbit setahun dua kali padabulan Januari dan Agustus.
PENGANTAR ITL,DAKSI
Pada edisi .lanua''i 2L)12
kali
ini, Jurnal Penelitian Hukum "SLJPRI]MASI I-IUKUM"menl,ajikan
berbagai
irasil
penelitianmengenai
produk
hukum
daerah
yangberkualitas
di
era
otonomi.
pengelolaan r.vilayah pesisir,hukum
adat, pasar modal. investasi, illegal loging, jaminan trdusia, danhukum tata ruang.
Pada
edisi
.lanuari
2012
ini,menampilkan
8
(delapan)artikel
penelitian hukum.Otonomi
membutuhkan
persiapandan
kemampuan masing-masing
daerahuntuk
mengatur
dan
menguruspemerintahannya secara benar berdasarkan
prinsip-prinsip atau asas-asas pemerintahan
yang
baik
(Good
Government)dan
tataberpemerintahan
yang baik
(GoodGovernance).
Untuk
mewujudkan
haltersebut
perlu
diperkuat dengan
suatuproduk hukum
daerah
yang
responsif, berkeadilan, humanis, otonomis, sinkronis,futuristis,
dan
partisipatoris.
Agarterbentuknya produk hukum yang demikian,
salah
satu
kuncinya
tergantung
padakemampuan Pemerintah Daerah
dan
paraanggota
DPRD
di
bidang
legislative drafting.Produk
hukum
daerah
yangberkualitas
ini
akan
dibahaslebih
lanjut dalamtulisan Prof.
Dr.
Juanda, S.H.,M.H.,dan
7
(tujuh)
artikel
lainnya yang dibahasdengan detail oleh penulisnya.
DAFTAR
ISI
Kajian
Yuridis
Empiris Penyusunan Produkl{ukum
Daerah vang Berkualitasdi
I
Era Otonomi
H. Juanda
Model
Pengelolaan
Wilayalr Pesisir
Berbasis Masyarakat,
Berwawasan
15Lingkungan,
Dan
Bersifat
Berkelaniutan
Di
Kecamatan
Pondok
KelapaKabupaten Bengkulu Utara
Andry Harijanto
Pengakuan Masyarakat Persekutuan
Hukum
Adat
dalam
PengelolaanSumber
30DayaAlam
Hutan Adatdi
Provinsi BengkuluMerry
Yono
dan P.Ekowati
Suryaningsih
Perlidungan
Hukum
Pemodal
Publik Melalui
Keterbukaan
Informasi
dalam
47 Perdagangan Sahamdi
Pasar ModalTito
SofyanKebijakan Nasional Tentang
Investasidi
IndonesiaDalam
Rangka
Otonomi
63 DaerahEdi
Hermansyah
Penjatuhan Sanksi Pidana Terhadap
Pelaku
Kejahatan PengrusakanKawasan
73Hutan
Sebagai
Bagian
dari
Kebijakan
Perlindungan
Hutan
di
KabupatenBengkulu Utara
Susi
Ramadhani
Tirjauan Hukum
Atas Eksekusi Obyek Jaminan FidusiaMelalui
ParateEksekusi
84Apabila Obyek Jaminan Beralih Kepada Pihak Ketiga Atau Musnah
Winda Pebrianti
Kajian
Hukum Tata Ruang Dalam Kasus Ladia GalaskaDitinjau Dari
CBD
:Isu
99 PeranWorld
Bank Sebagai Penanggung Jawab Dana Pengelola Kawasan Taman Leuser.iss\
1593-766XPERLIDUNGAN
HUKUM PBMODAL PUBLIK
MELALUI
KE
TE RB
T]I'AAIY
INF ORMAS
I
DALA
iVI P ERJA
G A N C AN
SAHAM DI
PASAR
N{ODAL
Tito
Soflan
ABSTRACT
Full
disclosureis
oneof
thelegal
safeguard.s ogainstpttblic
inyestors incapital
ntarkets is verl, irnportant qndis
the soul o.f thecapital
markets. Withoutfull
disclosure,it
v,ill
bedfficult
for
public
invesrorsto give
a
decisionon
its investment and v,illfctcilitete
the occurrenceof fra:tcl,
deception, ancl dit,ersion o.fet,entually
eliminale
thepublic trust
in
capital
ntarketsas an
institution.
Full
disclosure
as
a
fornt
of
protection
of public
investors
is
the obligafion
of
government. Government presence
in
capital
ntarkets activitiesin
htdonesir
r+'GSrepresented by Bapepam-LK (Security and Exchange Cornmission)
which
sernesas
a
regr.rlator. That is. as the regulator should be able to prepare the necessaryrules of the market, and ensure the enforcement
of
fair
and consistent underlyingeconontic
activity
in
accordancewith
market economy.In
the aoplicatiortof
theprinciples
offull
disclosure, Bapepant hasyet
lo
hat:ed
systefil oJ'reporting and presenlation of adequate inJbrmation, thereJore, necessary lu*-s that could requirethe
Isstters,Pthlic
Companies, and otherparties
subjectto
the Capital
MarketLcnt, to inform the
public
in tirnely mannercll
material information concerning its businessor
stakes u,hich ntayffict
the decision of investors to buyor
sell a stockot
a
certoinprice
level. The existence o-fa
clear legal
basis andbinding on
thestandardized reporting -formats, procedures
and
reporting proceduresthat
will
optit'tiizettnifcrm
legalprotection.
Therefore, UUPA,I(Capital Market
Law)
the -futttre must be ableto
integrate the regulatoryframework,
instittttionctl structureand
infrastructure
are
adequatellt preparedand
adequate tofoilow
the
rapid
developntentof
capital
markets industry.In
thefield
of
lcu,
erlforcentent, the existenceof
an integratedtlUPl[
that cctn synergize v,ith Bapepam performanceintegrated
criminal justice
s))stenl, narnelythe Police,
Prosecution,
and
the.ludiciary, becomes very important.
Kata Kunci:
Perlidungan
Hukum
PemodalPutrlik, Keterbukaan Informasi,
Perdagangan Saham, PasarModal
A.
PENDAHULUAN
Pasar modal merupalian suatu sarana yang dapat mempertemukan pihak
perseroan yang membutuhkan tambahan modal dengan menjual sahamnya
di
satusisi,dan
pada
sisi
lain
akan berhadapan dengan parapemilik
uang
(pernodal)sebagai pembelinya.
Dengan demikian, adanya suatu Pasar
modal
dapatdimanfaatkan
baik oleh
perseroan maupun anggota-anggota masyarakat yangmenanamkan
uangnya
dalam bentuk
saham (selanjutnya
disebut
"PemodalPublik").
Bagi
perseroan Pasar rnodal dapat dirnantbtkan sebagai suatu saranai-intuk menarik modal dari masyarakat yang masih tersebar dan kurang
produktif,
setidak-tidaknya sebagai sumber pennodalanaiterlatif
bilamana sumber-suml.rer.1 a
Su.:renutsi [JLrkLrnt. \io[.21, Nirmor 1, Januari ]012 lssN r693-766X
pemlodalan
lain sulit
diperoleh ataukurang
menguntungkan. Sedangkan bagi pen.rodal(calon
pemodalpotensial) adanya
Pasarmodal
dapat
dimanfaatkansebaeai
alternatil
investasi(alokasi dana)
dengankemungkinan
memperolehkeuntungan
perseroanyang
dibagikan dalam benhrk deviden;
dan
ataukeLtnntngatr dari adanya kenaikan
nilai
sahanr vangdimilikinya
yaifu
selisih darirrilai.iual ciikuranqi
nilai
beli (capitol gain).Di
Indonesia kegiatan Pasar modal rnuiai diaktitkan kembaliI
pada tahun1977 dengan Keppres
nomor 52
Tahuni976
tentang PasarModal.
Kemudian,pada tahnn 1995 pasar modal Indonesia telah diatrx dalam suatu Undang-Undang
i.akni Undang-Undang
No.'8
Tahun 1995 tentang PasarModal
([rUpM).
uupM
memberikan pedratian kepada para pelakr-r pasar modal terutama Pemodal
Publik
y'ang
terdiri
dari
pemegang saham minoritas,2 agar mendapat perlindungan dankepastian
huliurn
sertamemiliki
bargaining porrueratas
kekuasaan pemegangsaham
mayoritas.
KetentuanPasai
I
angka
25
jo.
Pasal
I
angka
7
uupM
mengharuskan Emiten, perusahaanpublik
danpihak-pihak
yangterlibat
dalamkegiatan
pasar modal
melaksanakan
prinsip
Keterbukaan
informasi
(full
disclosure.;.Prinsip
.lilll
disclosure
yang
sering
juga
disebut
sebagaidasar
daridisclosure regulation
ini
didasarkanpada dua asunni
dasar,yaitu
pertamapemodal aCalah orang dewasa yang dapat membuat keputusan terbaik
untuk
diri
merekasendiri.
Seandainya semuainfonnasi
telah sepenuhnya dibeberkan olehemiten maka
pemodal akan dapat inenentukan apakahmembeli atau
menjualsekuritas tertenfu atau
tidak
bertransaksi sama sekali. Karena mereka membuatkepuhlsan
berdasarkaninformasi yang cukup
dan
jelas,
maka mereka
yang bertanggtrrg jawab atas akibat dari keputusan tersebut.Asumsi kedua dari prinsip
ini
adalal-r bahwa keterbukaaninformasi
sangatunggul untuk
menghindariberbagai
penyelewengan. Sebagaimana dikatakanBarry
A.K.
Rider'."sun
light is
the
best disinfectantand electric
light
the
bestpoliceman
"i
Matahari adalah disiry-bctan yangterbaik
danlampu
ua**,
polisi
terbaik.
ini
berarti kalau sistem
telah
benar-benar transparanmaka
berbagairDikatakan
diaktifkan kembali
karena pctsarmodal
di
Indonesia(Hindia
Belanda) telah ada sejak tahun 1912 dengan nana"I/erenigingvoor de e/fectenhandef, atauBursa
efek, berlokasi di Jakarta (dahuiu Batavia). Kemudian menyusul dibuka bursa efek di Surabaya
pada tanggal I I Januari 1925, dan di Semarang pada tanggal I Agustus I 925. Kegiatan bursa efek
periode ini. baik untuk bursa efek Semarang. Surabaya, maupun Jakart4 berakhir pada tahun
1940 disebabkan berkecamuknya perang dunia IL Pada tahun 1952 kegiatan bursa efek diaktifkan
kernbali yang didahului dengan penerbitan UU Darurat tenang bursa nomor 67 tahun 195 I
(kemudian ditetapkan sebagai
IIU
Bursa Nomorl5
Tahun 1952), dengan mengambil lokasi diJakarta (hanya oi satu tempat). Dalam perkembangan selanjutnya, sehubungan dengan terjadinya
pergolakan politik khususnya politik konfi'ontasi dengan Belanda, serta dipercepai pula d.ngun
adanya ketidakstabilan ekonomi yang berkembang nrenjelang akhir tahun li50-an san:pai bag'ian
kedua tahun I 960-an (pada tahun 1966. tingkat laju inflasi rnencapai 650 persen yang dilanlulkan
dengan pengguntingan nilai uang dari seribu rupiah rnenjadi satu rupiahj, aitamUatr tagi jengan
keluarnya 2 UU nasionalisasi nontor 86 tahLrn 1958. mengakibatkan Buria Efek Jakar-ta pui lrn1p-rt,.
Umumny,a 20 sampai 30 70.
'
Ba.D' A.K. Rider, Global Trend.t in ,sccurities Regulotion;
The C'hanging Legal Cliruare. Dick. J.Int'l
L. Spring 199-5. lrlnr. 51.1. Sebagaimanidikutipoleh
Bisnrai Nasutiondalanr Pidato Pengukuhannya Sebagai Curu Besar Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
"Llengkaji ulang Hukttnt Sebagai Lctnclctsctn pctnl:;rt,r{tit.rctn Ekonomi", hlm. 10.
SL:prer::asi ilukLLrn. Vol. 21, Nomor 1. Januari 2012 rssN r693-766X
kecurangan. penvelewengan dan penipuan akan dapat terhindari.
Prinsip
.full
disclosurz
ini
adalahbentuli
perlindLurganpemodal
yangdilakukan oleh pemerintah secara
tidak
la-ngsung. Pemenntair atau otoritas pasarmodal
dalamhal ini
pada prinsipnya hanya berusaha menjamin bahr,r,a pemodal mendapatinlormasi
selengkap dan sejelasmungkin.
Otoritas pasarmodal
akan me*-a.iibkan emiten untuk selalu memberikan informasi kepada, masyarakat yang lengkap. jeias dan tepat waktu (on tinte). Otoritas pasar modal juga mengharuskanemiten
1'angakan
melakukan penawaranumum
menyampaikan pendaftatan, menyampaikan laporan reguler danjuga
menyampaikan laporan setiap kejadianpenting.a
Keterbr-rkaan
Informasi dalam
transaksiefek
(saham)
di
Pasar modaladalah salah satu prinsip yang diatur dalam Bab
X
Pasal 85-
Pasal 89UU
No
8Tahun 1995 tentang Pasar modal. Prinsip keterbukaan informasi harus ditaati dan dilaksanakan oleh para pelaku pasar modal,
sebab prinsip
keterbukaan menjadipersoalan
inti di
pasar modai dengan prinsip tersebut memungkinkan tersedianya bahan informasi bagi pernodal untuk secara rasional mengambil keputusan dalampernbclian dar-r penjualan saham5 Seluruh
informasi yang
ada pada umumnyadapat mernberikan keuntungan bagi para pelaku pasar modal pada umumnya dan
pernodal
publik
pada khususnya. Dalam praktek, transaksiefek
yang diiakukanmasih banyak melanggar prinsip keterbukaan informasi sehingga pemodal
publik
merasadirugikan,
sedangkandisisi
lain
pelaku
pasarmodal
yang
melakukanpelanggaran tersebut mendapatkan keuntungan besar.
Keterbukaan
informasi
harusdilakukan
atasseluruh informasi materiil
mengenai
perusahaanuntuk
memandu masyarakat(calon
pemodal
potensial)dalam
mengambil
keputusan terhadappilihan
investasinya sebagai pemodalpublik.
dengan
ancamansanksi
yang
tegasbila
dengan
sengajaatau
lalai memberikaninformasi
yang menyesatkan (misleading). Pada umumnya praktekpelanggaran terhadap
prinsip
keterbukaan
informasi, seperti
perbuatan mengeluarkan pernyataan fakta material ,vang salah (materially false statements), termasuk juga perbuatan penghilangan (ornission) fakta material dalam saham dan dokumen-doktrmen penawaran umum (public offering documents) lainnya. Dalamhal
ini
perbuatan-perbuatan tersebutakan
menciptakan gambaranyang
salahterhadap
kualitas
emiten, manajemen, potensi ekonominya, saham-saham yangditawarkan
atau
fakta-fakta
"material"
lainnya
yang
ditawarkan.6 Artirrya
persyaratan
full
disclosure
harus dipenuhioleh
setiap perusahaanpublik,
sebabsaham yang diterbitkan tersebut akan dijual kepada masyarakat. Produk yang akan
dibeli
pemodal merupakan suatu komoditi yang sangat abstrak. dengan alasanitu
kualitas
dari komoditi
pasarmodal
yaitu
sahamakan
sangatditentukan
olehkualitas informasi yang
tersedia
untuk publik.
Pasar
modal harus
selalu mensyaratkan keterbukaan, terutama terhadap seluruh aspek yang termasuk dalamt
So5,an A.Djalil, 1997, "Perlindungan Investor di Pasar Modat". Makalah disampaikanpada Petrataran Aspek Hukum Pasar Modal. Fakultas llukurn LIGIvl, Yogyakarta, 1l-22 Nopember
1 997.
5 Ramlin,
Ratna ltttp://loilar.cs.ui.ac.id/goteu'cn,. diukses tgl l8-12-2009
6'['im Bapeparu.2009. Sinkronisctsi BapeTtunt, (online).(http'//1e1,,;vtt.go.id), diakses 2
,{gustris 20i)9).
Suprenrasi Hr-rkum. Vol. .l l, Nomor 1, Januari 2012 ISSN r693-166X
infonnasi materiil
mengenai usaha dan hal-htrl lainny,a vang dapat berpengaruh terhadap keputusan pemoclal. 7Penggambaran yang salah atau Infom-Lasi -yang rnenyesatkan merupakan
pelanggaran terhadap prinsip Keterbukaan informasi. pelanggaran
ini
bisa terjadipada
semuatahap.
Pada hakekatnyaada
tiga
tahap
infonnasi
i,'ang wajib disebarkanoieh
emitenyaitu
:
(a)
Informasi
pada sa3t perusahaan melakukan penawaranumum;
(b) Infomasi
reguler. berupa laporantriu.ulan
dan tahurran; dan (c) Informasi terrtang kejadian penting yang terjadi.Informasi
pada saat perusahaan melakukan penawaranumum
(primarymarket
level)
adalah kervajiban emiten atau
calon
emiten
untuk
melakukanpendaftaran pada
otoritas
pasarmodal
sebeium mereka melakukan penawaranumum. Pendaftaran dimaksudkan agar otoritas pasar modal dapat menilai apakah
calon
emiten
telah
menyiapkan prospektus
sesuai
dengan ketentuan
yangditetapkan oleh otoritas. Ketentuan yang dirnaksud adalah prosedur ,vang
wajib
dipenuhi oleh
emiten tentang persyaratan prospektus dan dokumenyang
harusdilampirkan. Untuk diingat bahwa otoritas pasar modal
disini
hanya berusaha agarinformasi yang disampaikan cukup. jelas dan inudah dimengerti oleh masyaraliat.
Akan
tetapi
sebagaimana dasar dari disclosttreregulation,
otorrtas pasar modaltidak
bertanggungjawab
atas kebenaranisi
dan kualitas
dari
informasi
yangterkandung dalam prospektus.
Hal
ini
dapat dirnengerri, karenayang
membuat prospektus bukanlah otoritas pasar, akan tetapi emiten sendiri dengan dibantu olehprofessi
penunjang pasarmodal
(undentriterJ.
Jadi
yang
bertanggung jawabterhadap kebenaran
isi
prospektus adalah pihak yang menyediakan informasi; danpembuat
prospekrusharus
bertanggungjawab
terhadap kebenaran
isi
dari dokumen yang ada.Informasi reguler
(pada
secondaryrnarket
le,-el yaitu
setelah
emitenmencatatkan dan memperdagangkan efeknya
di
BursaEfek)
dimaksudkan agaremiteu
senantiasa rnemberikaninfomrasi
kepadapublik
tentang perkembanganyang
terjadi
dalampriode tertentu
sebagaimanayang
tercermindalam
laporankeuangan
triwulau
dan
laporan
keuangan
tahunan.
Kewajiban
ini
untuk memungkinkan pemodalpublik
tetap well-infornted tentang emiten.Informasi
pada setiap kejadian penting yangterjadi
terhadap perusahaanuajib
segeradilaporkan
kepadaotoritas
pasarmodal dan
diumumkan
padapubiikc
paling lambat pada akhir2
hari kerja setelah terjadinya peristiwa tersebut.Yang dimaksudkan dengan kejadian penting adalah sama dengan
infonnasi
yangwajib
dimasukan ke dalam prospektus. Pasal 1butir
7 Undang-UndangNomor
8Tahun 1995 tentang Pasar Modal menyatakan :
"...Informasi
atau fakta materiel adalah informasi atau fakla penting danrelevan
mengenai
peristiwa, kejadian,
atau fakta yang
dapat mempengaruhi harga efek pada BursaEfbk
dan atau keputusan pemodal.calon pemodal atau
pihak
lain
yang
berkepentinganatas
infonnasitersebut".
Selanjutnya Keputusan Ketua BAPEPAIvI
Nomor
:
Kep-86/pM/1996
danTHeriyanti Bismar
c o t n / I ax, - an d- p o I i t i c s / I aw /.
tanggal 18-12-2009.
Nasution,
Alvi
S1,ahrin, Sann,aniPrinsip Keterbukaan Perlindungun
Nasution. http:/iid.sht,oong.
Lingkungan fl
itlup.
DiaksesSup:-enrasi Hukunr. Vo[. 2l,,Nomor 1. Januari ]012 ISSN 1693-766X
Peraturan Nomor
X.K1
menyatakan:"...lnfonnasi
atau fakta material yang diperkirakan dapat mempengaruhief'ek ataLr keputusan investasi pemodal. antara
lai
hal-hal sebagai berikut:a.
Pcnggabunganusaha, pernbelian saham. peleburan usaha,
ataupentbentukan usaha patungan;
b.
Pemecahan saham atau pembagian dividen saham;c.
Pendapatan dari dividen yang luar biasa sifatnya;d.
Perolehan atau kehilangan kontrak penting;e.
Produk atau penernuan baru vang berarti;f.
Perubahan
dalam
pengendatian
atau
pembahan
penting
daram manajemen;g.
Pengumuman pembelian kembali atau pembayaranefek
yang bersifatutang;
h.
Peniualan tambahan efek kepada masyarakat atau secara terbatas yang material jumlahnya;i.
Pembelian, atau kerugian penjualan aktiva yang material;j
Perselisihan tenaga kerja yang relatif penting;k.
Tuntutan hukum yang penting terhadap perusahaan, dan atau direkturdan korni saris perusahaan;
1.
Pengajuan tawaran untuk pembelian efek perusahaan lain;m.
Penggantian akuntan yang mengauCit perusahaan;n.
Penggantianlvali
amanat;o.
Perubahan tahun fiskal perusahaan.Dengan adanya informasi yang terbuka
ini
pemodal akan dapat mengikutiperkembangan setiap perusahaan dan membuat kepufasan berdasarkan informasi
tersebut.
Badan
yang
mempunyai
otoritas
untuk
membina,
mengatur
dannrengawasi berjalannya
prinsip
keterbuliaaninformasi menurut
Pasal2
dan
3UUPM
adalah Badan
Pengawas
Pasar
modal
(Bapepam-LK).
Bapepammempunyai
tiga
fungsiyaitu
membina, mengatur dan mengawasi.Ketiga
fungsi Bapepam tersebut adalahfungsi-fungsi
yangjuga
dimiliki
oleh
otoritas
pasa-rrnodal
di
negara-negaralain di
dunia, artinya sesuai standard danprinsip
hukumpasar modal global, otoritas pasar modal dimanapun pasti akan selalu mempunyai
3
(tiga) fungsi
tersebut.Fungsi-fungsi
tersebutdiberikan
untuk
memfasilitasi tercapainyatujuan
yang diinginkan
Undang-undang,yaitu
menciptatr<an pasarrnodal teratur,
wajar
danefisien
serta memberikan perlindungan huk-urn kepada pemodal dan masyarakat.Namun demikian,
kewenangan Badan Pengawas pasarmodal
tersebut,dinilai
masih belum cukup kuat untuk menegakkan peraturan serta menindak parapelaku kecurangan
di
dalamindustri
pasar modal. Bapepam membutuhkan ke,wenangan
yang
lebih
luas
dari
yang
ada sekarang, agar pelanggarandi
pasarmodal
dapatditekan.
Bila
dibandingkan dengan kewenanganregulator
pasar modal negara lain, ke'uvenan-qan yangdimiliki
Bapepam, seperti yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Taliun 1995 tentang Pasar modal,relatif
terbatas. Salah satu contoh kasus pelaku noked short selling,s yangikut
mernperparah kejatuhan8
Nukecl short selling adalah aksi rttcn-i uai salram yang tidak dimiliki pemodal tersebut
Suprenrasi I{ukuni, Vol.21. Nemor l. Januari
l01l
ISSN l 693-766Xindeks
di
pasar modal Indonesia pada Oktober2008.
Kurt-iratidak dimilikinya
kerveniurgan memeriksa rekening bank seorang pelaku pasar modai. vang didugakuat
melakukan pelanggaran, Bapepamtidak
dapat menrndak atau mengajukan beberapa pelaku pelanggarandi
pasar moCal ke pengadilan. nreskipun sebenarnya ada pemodal besar pelaku naked shorl selling pada Oktober 2008 tersebut yangbisa dijerat
secara pida,ra.Ada
aliran
danapemodal
tersebutke
salah
satuperusahaan
sekuritas
di
Hongkong,
akan tetapi
Bapepamtidak
mernpunyaikewenangan memeriksanya, sebab
untuk
dapat memeriksarekening
pemodaltersebut
Bapepam
harus
telah
menandatanganibeberapa Memorundum
of
Understanding antaru negara yang tergabung dalam Internatioi-ral Organization
of
Securities Commissions
(IOSCO). Namun,
sampai
saat
ini
Bapepam
tidatridiikutsertakan dalam beberapa kesepakatan yang
dijalin
daiamIOSCO
karenaUU
Pasarmodal
[ndonesiadinilai
belum
sesuai standar peraturan pasar modalinternasio!al, salah satunya adalah lemahnya
kewenangan
yang
dimiliki
Bapepam.eArtinya
perlindunganhukum
hak
pemodal
puUlik
ai
pasar modalbelum
cukupterlindungi
karena ada kekosonganhukum (recht
vacuum) dalarnUUPM.
Dalam catatan
akhir
tahun 2007 Bapepam-LK.paling tidak
terdapat dua kesimpulan yang dapat <iitarik. Pertama, pada mayoritas kasus yang diperiksa olehBapepam-LK, para pelakunya dihukum secara adrninistratiL sanksi
administratif
berupa
pembekuan/pencabutanizin
usahaatau
pengenaandenda
merupakan sanksi yang paling banyak diterapkan oleh Bapepam-LK sepanjang 2007 . Kedua,tingkat
keberhasilan penyidikan (secara pidana) kejahatan-kejahatan yang terkaitdengan pasar
modal
sangat rendah.Dari
16 kasuspenyidikan,
15 kasus masihdalam
prosesdan
satu kasustelah
ditutup
(SP3).Data
tersebut,dalam
kadartertentu, melukiskan
dilema yang
dihadapi
oleh
Bapepam-LK.
Di
satu
sisi,penerapan sanksi
administratif
dapatdilihat
sebagaisikap
yang kurang
tegasterhadap pelanggar peraturan
perundang-undangandi
bidahg pasar
modal,terutama yang mengatur tentang sanksi pidana bagi pelanggarnya. Akan tetapi,
di
sisi
lain,
sanksi administratif dapatdilihat
sebagai cara mendapatkanquick win.
karena prosesnya terbilang cepat. Penerapan sanksi pidana dapat
dilihat
sebagailangkah tegas dan diharapkan dapat menimbulkan efek
jera
yangtinggi.
Akantetapi.,
jika
tingkat
keberhasilannya rendah,efek
jera
yang
menyertai
sanksipidana
merrjaditidak efektif.r0
Dalam
salah satu pemyataannyaErry
Riyan4
salah
satupimpinan
KPK (Komisi
PemberantasanKorupsi)
menyatakan akanmengupayakan
kejahatan
di
pasar
modal, seperti
manipulasi
transaksi, perdagangan denganinformasi
ilegal dan pencucian uang, masuk dalam kategorikejahatan
korupsi,
Ini
karena Unda-ng-UndangNo.S Tahun
1995 tentang Pasar modal belummemiliki
daya tangkal yangefektif.rl
dengan harapan harga saham akan jatuh setelah dijual. Altsi
ini
biasanyadiikuti
denganrneugembuskan rumor nggatif agar pemodal lainnya melepas sahamnya secara massal. Setelah
anjlok, pelak-u e membeli saham
itu
dan mendapat keuntungan dari selisih harga jual-beli.Disarikan dari pernyataan Ketua Bapepam-LK Fuad Rahmany, latarta, Kompas,
Kamis, l3 Agustus 2009, hlrn. 18.
'o
T.
Mulya Lubis&
Alexander La1,, Praktisi hukum pada kantor pengacara Lubis,Santosa & Maulana. Bisnis Indonesia, Selasa, 26 Februari 2008
il ,,
"
Koran Tempo, Rabu. 2004 Januari14,
http://copital-care.blogspot.conri270l /01. diakses 12 Nopember 2009.52 5 E .rB :# :3 :i1{
;*
..s :$ !S .!* ,€ ':€ :.:.$ ,# .,H:gt :.:ii .r*i* 1"iw # '!?H w "wffi
ffi
--jB'#*
I .W*
,rs t', 'iili -ie ,i-* I ig*,
Si.lnr.'nrasi liukLrnr. Vol.21, Nomor l, Januari 2012 rssN 1593-766X
Bila
dibandingkan dengan kevrenanganThe
,\ecru"itiesand
ExchangeContnission
(SEC) l2Amerika
Serikat, dimana lembagaitu
bisa dengarr leluasa menredksa dan menindak pelaku kecurangandi
pasar modal, seperti kasus nakedshort
selling.
pencucian uang, atau perdagangan oranq dalam, karena kapan sajamereka dapat memeriksa rekening siapa saja, di bank mana saja. 13
Oleh
sebabitu.
r-rntuk mengembangkanteori ilmu
hukum,
khususnyahukum
ekonomi, maka penelitianini
sangat urgen dilakukanuntuk
memahami, menggambarkan dan mengintbrmasikan fakta-faktahukum
dalam perdagangansaham
di
pasar
modal
baik
yang
menyangkut
mekanismenya
maupunperiindungan
hukumny4
untuk
difahami
nilai-nilainya
dalam
rangka pembangunan dan Denyempumaan hukum Pasar modal sebagaimana yang diatru dalam Undang-undangNomor 8
Tahuni985
Tentang Pasar modal. Berdasarkan uraiandi
atas, maka dalam penelitianini
dirumuskan masalat*yu, sebagai berikut:
(a) Apakah
perangkat peraturan perundang-perundang yang mengatur prinsip keterbukaaninformasi
di
pasarmodal telah cukup
mernberikan perlindunganhukum
terhadap
hak-hak
pemodal
public?
(b)
Usaha-usahaapakah
yangdilakukan oleh
Bapepam sehagai otoritas Pasarmodal
agarprinsip
keterbukaaninlormasi
dipatuhi para pelaku pasar modal sehingga tercipta pasarmodal
yangefisien?
(c)
Apakah kendala
ysng
dihadapi
oleh
Bapeparn
dalam
prosesperlindungan hukum terhadap hak-hak pemodal
publik
dan bagaimanakah upaya mengatasinya?(d)
Bagaimanakah konsep perlindungan hukum hak-hak pemodalpublik di
pasar modal ke depan ?B.
METODE PENELITIAN
1. Jenis
Penelitian
dan Pendekatan MasalahJenis penelitian hukum yang
dipilih
adaiah penelitian hukumnormatif
ataudoktrinal
artinya penelitian hukumini
hanya menggunakan data sekunder,la yang selanjutnya disebut bahan hukum. I 52. Jenis
dan
Sumber Bahan-bahanHukum
Penelitian
hukum
ini,
terutama
didasarkanatas
bahan-bahan hukumbersifat
normatif-preskriptif.
Bahan-bahan hukr-rmbersifat
normatif-preskriptif
dalam penelitianhukum
ini,
digunakan terutamauntuk mengkaji
permasalahanhukum yang terkait
dengan substansihukum
positifnya
secaratekstual
(tidakhanya
terhadap
nofina-norn4
tetapi
juga
asas-asasdan nilai-nilai
yang terkandungdi
dalamnya)yang
sifatnya melindungi
hak
pernodalpublik
atasketerbukaan informasi di pasar modal.
3. Pengumpulan dan
Pengklarifikasian
Bahan-bahanHukurtr
tt
Badan pemerintahAS
yang khusus diserahi ilrgas melakukan pengaluran danpengawasan terhadap kegiatan Pasar modal yang dibentuk tahunl9f4. Tujuannya. melaksanakan
berbagai ketentuan peratuan perundang-undangan federal dalam melindungi kepentingan para
penrodal publik.
tt lbicl.
"Romy
Hanitijo Soemitro, 1983. it.'tetodologi Penelitian Hukurn, Cetakan Peftama,Chalia Indonesia, Jakarta, hlm. 9.
'5Soerjono Soekanto dan Sri N4anrudji, 1985. Penefitian Huktrnt Norntatif Sztcttu Tirtjauan
.!urglal. Itajau'ali. Jakarta. h1m. 14.
Supren.rasi Hukun, Vol.21. Nornor 1. Januari
20ll
tssN i 693-766XUpaya mempero leh bahan-bahan hukum bersif'at normatif-pre skripti
f
yangdibutuhkan dalam penelitian hukum
ini.
dilakukan denganaktivitas
penelusuran,pengumpulan,
dan
studi
dokumen,
baik
secara konvensional
maupull menggunakan teknologi multimedia (Intemet, danlain-lain)'
-1. Pengolahan Bahan-bahan
Hukurn
Bahan-bahan hukum yang
telah
diperolehmelalui
aktifitas
penelusuran,pengumpulan,
dan studi
dokumen,
selanjr.rtnya
diolah
dengan
tahapan menstruktr*rkan, m endeskripsikan dan mensistemati sasi
bahan-b ahan hukum.5. Penganalisisan Bahan-bahan
Hukum
Bahan-bahan
hukum bersifat
normatif-preskriptif dianalisis
dengan menggunakan metodenormatif, yakni
metodedoktrinal
denganoptik
preskriptif
untuk menentukan apa yang rnenjadi kewajiban dan hak yuridis subjek hukum.6.
Penafsiran
Bahan-bahanHukum
dan PengambilanKesimpulan
Terhadap bahan-bahan
hukum yang telah dianalisis dan diduktmg
sertadilengkapi
denganhasil
analisis
fakla
kemasyarakatan,seianjutnya
dilakr-rkanpenafsiran
menggunakanteori-teori, baik grand
theory,
middle range
theorymaupun applied theor1t, serta konsep-konsep penelitian.
B.
HASIL PENELITIAN
DAN
PEMBAI{ASAN
1.
Perlindungan Hukum
Normatif
dalam
Wujud
Asas-Asasdan
Norma-norma
Hukum
Sebagai SubstansiPeraturan Flukum
Positif
Undang-undang
Nomor
8
Tahun 1995 tentang
PasarModal
ruLrPM)
merupakan landasan utama mengenai kebijakan pasar modal. Konsekuerrsi logis
dari
pengaturanini
adalah
harus
dilakukannya peningkatan
kualitas,
sqpertiinformasi,
peiayanan,dan
lain-lain.
Peningkatankualitas informasi
merupakanfaktor yang sangat penting dan merupakan
jiwa
dari pasar modal. Tanpa informasiyang
merata
dan efisien akan
sulit
bagi
paru
pemodal
untuk
memberikan keputusan investasinya.Robert Pardy mengatakan bahwa pengembangan pasar modal memerlukan
adanya campur tangan pemerintah dalam bentuk pengawasan dan pembangunan
'
16VAKNI:
a.
Pengawasan(Supervisory):
Dituangkan dalam bentuk
kewenangan
dalam menerbitkan peraturan perundang-undangan dalam fonnat Lembaga Pengawas.b.
Pembangunan (Development): Mengembangkan pasarmodal
termasuk dalarnkebijakan
fiskal
dan moneter.UUPM
merupakan produk Pemerintah bersama DPR yang dijabarkan ke dalam 2 (dua) Peraturan Pemerintah. yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan
di
Bidang
PasarModal
dan Peraturan PemerintahNomor
46 Thhun 1995 tentang Pen'reriksaanDi
Bidang
Pasar Modalserta 3 Keputusan Menteri Keuangan.
Selanjutnya
untuk
menunjang
tugas
operasional
yang
menyangkut5rl
Supremasi HLrkurn. Vol. 2i. Nomor 1, Januari 1.011
iss\
1593-766Xpembinaatl. pengaturan,
dan
pengawasan pasarmodal.
Bapepam menetapkan Peraturan Bapepam yang dijabarkan dalam Keputusan Ketua Bap'epanr.Apabila diperhatikan dari sasaran pembentukannl'a. dapat
dilihat
berbagaitujuan
vai-rghendak dicapai pasar
modal
Indonesia.
Sasaran-sasaralldi
atasseharusnya
dilandasi oleh
suatu dasarhukilm
)'ang
merupakau landasan idealdalam mengatur perkonomian negara yakni
UUD
1945. khususnl'a Pasal 33. Pasal33
UUD
1945
merupakancerminan
adan,va dernokrasiekonomi
yang juga
menjadi salah satu tujuan utama pasar modal'Pelepasan saham kepada
masyarakat melalui
pasar modal mengan-dungaspek
yang
n-rultidimensiyang
berguna
tidak
saja
bagi
perrisahaan yang bersangkutan akan tetapi bermanfaatpula bagi
masyarakat, bangsa dan negara'Bagi
masyarakat, adanya kesempatanmemiliki
saham perusahaan merupakanrealisasi
dari
penyebarluasan kepernilikan perusahaan dan sekaligus pemerataan pendapatan.Hukum
positif
yangtelah
ada. dirasaperlu untuk dilengkapi
rnengingat adanya praktek pasar modal yang belunr dilandasioleh
dasarhukum
yang kuat atau periunya melengkapi dasar hukum ,vang telah ada. Karakter suatu perusahaanpublik
berbeda dengan suatu perusahaan tertutup. Dalamkaitan
dengan konsepifUUpU.
maka
perusahaan
publik
harus dapat
direstmkturisasi,
sepertidibolehkannla perrerbitan saham tanpa
nilai
nominal bagi perusahaan-perusahaanyang
telah
masukdi
pasar sekunder;juga
perdagangan tanpawarkat
melaluipenyelesaian
transaksi
seoara
elektronis
merupakan
hal
yang
vital
untuk memperoleh penanganan. Oleh karenanya diperlukan aturan-aturan hukum yangdapai
dijadikal
landasanyang
kuat
sesuai
dengan perkembangan teknologi informasi.Relatif
banyaknya
profesi
i,'ang berkiprah
di
bidang pasar
modal menimbulkan pula perlunya undang-undang profesi yangmengahr
hak, tanggungjawab dan biaya profesi
dalam
menciptakan mekanismego
public
berbiayaiendah. Oleh
sebabitu,
adanya aturanhukum
yang terintegrasi dalam kegiatan pasar rnoCal menjadi sangat diperlukan untuk mencegah :a.
Tidak adanya kepastian hukum;b.
Tidak adanya kredibilitas penegak hukum;c.
Sulitnya mengeksekusi hak dan kewajibatt para pihak;d.
Lemahnya
peradilan
umu.In
maupun peradilan
ruaga
dalam
penanganan masalah pasar modal mengharuskan perlunya proses yang berkesinambungandibidang pendidikan hukum dan ekonomi bagi para hakim dan penegak hukum
lainnya.
2. Perlindungan Hukum Normatif Dalam
Wujud
PengawasanPemerintah
Sebagai
Suprastruktur
Kelembagaan PasarModal
Di
lndonesia kehadiran pemerintahdi
sektor pasarmodal
diwakili
olehBapepam-LK,
yang
diberi
tugas
untuk
membina,
mengatur,dan
melakukanp.rrgi*'utun
terhadappasar
modal.
Tujuannya
untuk memberi
perlindunganhukum
terhadappemodal
publik dan
sekaligus menjagatingkat
keperca,vaanmasl'arakat kepada lembaga pasar modal.
Suurcrrllsi llLrkurn, Vol.21, Nonror I, Januari 1012 ISSN 1 693-t66X
Lisaha-usaha
yang
telah
dilakukan BAPEPAivf-l-K dalam
memberikanperlindunpau
hukurn
terhadap
pemodal
publik
di
pasar
modal antara
laindiaral.rkan untuk :
a.
ltlenciptakan kerangka hukum yang kokoh dengan melakukan berbagai koreksi terhadap perangkat hukum yang ada.b.
|,,leningkatkan transparasidan menjamin
perlindr:ngan terhadap
penlodalpublik
dengan mewajibkan emiten mengungkapkan seluruhinformasi
secaratransparan
(fttl
disclosure) mengenai keadaan usahanyatermasuk
keadaan keuangan, aspek hukum, manajemen dan harta kekayzran perusahaan kepada masyarakat.c.
Meningkatkan
profesionalisme
para
pelaku pasar
modal agar
terciptaobjektivitas,
kewajarandan efisiensi
serta
keterbukaaninforrrrasi
di
pasar rnodal.d.
Menciptakan sistem perdagangan )'ang teratur, w'ajar, dan efisien.Tidak
sajamenyangkut transaksinya, tetapi
juga
menyangkutkliring,
penyelesaian dan penyimpanan saham.e.
Penegakan hukum terhadap pelanggaran rambu-rambu hukumdi
bidang pasarmodal yang
dilakukan
oleh
pelaku
pasarrnodal
dengancara
memberikan sanksi yang tegas, baik sanksi administratif, perdata maupun pidana.3. Kendala dalam
ProsesPerlindungan
Hukum
Pemodal
Publik
di
PasarModal
Kendala utama penegakan hukum
di
pasar modal Indonesia adalah belumadanya kerangka aturan, struktur dan
infiastmktur
kelembagaan yang cukup siapdan
memadaiuntuk
mengikuti
pesatnya perkembanganindustri
pasar modal. sebab apa yang yelah dilakukanoleh
Bapepam-LK masih bersifat parsial. Olehsebab
itu,
keberadaanUUPM
yang terintegrasi vang dapat mensinergikan kinerjaBapepanr dengan
criminal
integratedjustice
system. yakni Kepolisian, Kejaksaan,dan
lembaga
peradilan, menjadi sangat penting.
Pentingnya
hal
tersebut didasarkan pada argumentasi berikut:a.
Belum ada kasus kejahatan di pasar modal yang diproses hingga ke pengadilan:b. BAPEPAM baru
mampu
mengenakansanksi
yang sifatnya
administratif,khususnya denda;
c.
Penyelesaian kasus berlarut-larut atau memakan rvaktu yang cukup lama;d.
Tidak terdapat penyelesaiair yang tuntas atas beberapa kasus yang terjadi;e. BAPEPAM
kuralg
responsivedan
tidak proaktif,
terkesanbaru
bertindaksetelah ada laporan. pengadr-ran atau pemberitaan di media massa.
4.
Pengembagan
Konsep Perlindungan
Hukurn
Pemodal
Publik
Melalui
Keterbukaan
Informasi
Perusahaan-Perusahaan yang GoPublic
Nlengacu Pada Konsep Geod Corporote GovernonceKonsep perlindungan hukum pemodal
publik ke
depan adalah dibuatnyaundang-ut-tdang yang mampu mensyaratkan E,miten, Perusahaan Publik. dan I,iirak
lain,
tunduk pada Undang-Undang Pasar Modal untuk rnenginfonnasikan kepadatnasyarakat
dalam
waktu yang tepat seluruh lnformasi Material
mengenai usahattva atau Sahaninya )'angdapiit
berpengaruh terhadap keputusan pemodaiiintuk membeli atau rnen-iLral saharn pada level harga tertentu.
Misalnya
:SLiprenrasi Hukum, Vol. 21. Nomor 1. Januari 2012 ISSN 1693-766X
a.
Prospektus harusdibuat
sedemikianrupa
sehinggajelas dan
komunikatif.Fakta-fakta dan pertimbangan- pertirnbangan )'ang paling penting harus dibuat
ringkasannya
dan
diungkapkat pada bagian
au'al
Prospektus.
Urutanpenyampaian
fakta
pada Prospektus ditentukanoleh
relevansifakta
tersebutterhadap
masalahlertentu.
Peraturan Bapeparn)'ang ada baru
mengatur keterbukazur informasi yang disajikan masih bersif-at umum, misal1,a belum adapengklasifikasian per sektor industri.
Apabila
infbrmasi
dalam
Prospektusdidasarkan
pada
pengklasifikasian
industri, maka
diharapkan
kualitasinformasi
dimaksud akaniebih baik
sehingga memudahkaninvestor
dalammelihat keunggulan cian risiko pada bidang industri tertentu.
b.
Mengembangkan penguasaanteknologi inlbrmasi yang dapat
menunjang perkembangan pasar modal Indonesia. Salah satu alternatif yang dapatmeningkatkan kemampuan Bapepam-LK daiam merrangani pelaporan tersebut adalah pengembangan sistem pelaporan dan penyajian data secara elektronik
(e ! e c trortic rep or
ting
slts t em).Sistem tersebut telah diterapkan
oleh
beberapa lembaga penga\,vas pasalmodal
negaralain
dan ternyataefektif
dalam meningkatkanprinsip
discloswe,sehingga akan dicapai peningkatan keterbukaan informasi yang relevan bagi pasar modal serta meningkatnya peranan pasar modal bagi pembangunan nasional.
Untuk
memastikanhal
tersebut,pihak
penyelenggarasistem
pelaporanelektronik
harus memperjelas kedudukan data elektronik dibandingkan dokumenkonvensional Qtaper-based systenz) sebagai alat
bukti
di
dalam masalah hukum.Selain
itu
masalah yang berkaitan dengan otentifikasi dan integritas laporanjuga
perhr mendapat perhatian bagi pihak penyelenggara.C.
SIMPULAN
DAN
REKOMENDASI
Berdasarkan apa dipelajari
dari
hasil penelitianini,
penulis menyarankan beberapa hal sebagai berikut:1. Keterbukaan informasi hanyalah satu
dari
sekian banyak upayaperlindungal
terhadapinvestor.
Oleh
karena
itu, dalam
keterbukaaninformasi
sangatpenting bagi
investoruntuk
mengetahui proses serta penentuan harga suatusa-ham
sebagai
acuan untuk
pedoman investasi,
jangan sampai
emiten menentutrian agio saham yang terlalu tinggi.J.
Perlu
adanyapengatui'an
mengenai
stabilisasiharga
(opsi
Green
Shoe)untuk
mencegahturumya
harga sahamdi
pasar sekunderdi
bawah
hargaPenawaran
Umum (IPO) dan
untuk
meningkatkan
kepercayaan investorterhadap
pasar modal perlu memberi
kesempatanpemodal
kecil
dalammemperoleh
saharr,pada saat
IPO
sehinggapemilikan
sahamakan
lebih menyebarPerlu adanya koordinasi antara institusi regulator pasar modal dengan instiusi penegak
hukum untuk
melakukankajian
membahassinkronisasi
undang-undang dan peraturan-peraturan
di
industri
pasarmodal untuk
menyamakan persepsi.Perlu
adanya aturanyang
menegaskan keharusanSRO
memiliki
peraturanintemal
mengenai
mekanismepelaporan
penyimpanganmanajemen
oleh karyarvan serta perlindungamya, sertamendorong
SRO
untuk
mempu-nyai program CSRyn1"
terencana.2.
.t.
rssN 1693-766X
:
lealr-11
- -.,.:-r-li;=n )-ang konsistendati
Bapepam-t'K dalam penegakanltkum
mmq
r.-a-=€.::an
p"#r*
di
bidang pasar-modal khususn)'a yang berkaitan !r"rgE: .=p I ementasi prinsip-pr tnsip c o r p o r a t e gov e r na nc e'D,TP[AR. PI-'STAKA
4.oa.
Rc,lirrn"rr.ru'dyfi &
Suratman. Hukum Investasi dan Pasar Modal' 2010' SinarGrsllka- Jakarta.
C4'iral \tarket
Executive Agency, 1998, .4 BriefProfile Of
The Copital Market in Indonesia, Publikasi Nomor 5, Jakarta'Co,rter.Robert
and Ulen
Thomas, 2000,
Lau,
antl
Economic,Addison
WesleyLo ngman, Cal ifornia, Third Ed ition'
DahlanSiamat.2005,ManajemenLembagaKeuangan:KebijakanMoneterdan
Perbankan, Lembaga Penerbit FakultasEkonomi Universitas
lndonesia,Jakarta,.
Darji
Darmodihardjo dan Shidarta, 1995, Pokok-PokokFilsafat
Hukum' GrarnediaPustaka Utama, Jakarta.
Departemen Penerangan
RL
1984.Pasar
modal
dan
Pembangunan Nasional' Jakarta, Direktorat Publikasi'Dror, Yehezkel, 1977, Ventures
In
PoLicy Sciences (concept And Applicafion), NewYork
-
Amsterdam, Elsevier, second printing'Eduardus
Tandelilin,
2001,Analisis
Invesasidan
ManaiemenPortololio,
BPFE UGM, YogYakarta.Gunawan
Widaja,
2006, Aspek Hukum Dalam Pasar Modal: PenitipanKolektif'
PT Raja Grafindo Persada, Jakarta'I
Putu
GedeAry
suta,
2000,Menuju
PasarModal
Modern. Yayasan Sad satria Bhakti, Cetakan Pertama' Jakarta'Indra
Safitri,
1998, Transparansi Inclependensi dan Pengaw'asan Keiahotan Pasar Moclal,Go Global Book-Safitri&
Co Pubulication BookDivision'
Jakarta' Jakarla stock Exchange, t.th.,Hinpunnn
Peraturan Pasar L'todal Indonesia' BursaEfek Jakarta.
.limly
Assiddiqie,
2010,Konstitusi
Ekonomi, PenerbitBuku
Kompas,
cetakanPertama, Bandung.
l0 12
Suprenr:rsi llLikrrm. Vol.2l, Nomor 1, Januari 2012 rssN 169-1-766X
JusulArrrrar. 2005. Pasar Modal Sebagai Sarana Pembiavctan clan Int;e.r/osi, Alumni
[]andLrng.
Lastuti ,\t'rtrbakar, 2009, Transaksi Derivcttif
Di
Indonesia(Tinjutnn f[uhrm
kntanE;ft'citt-suksi Derivcttif di Indonesia), Books Terace Librar-v, Jakarta.
Larvrencc
lvI.
Friedrnan, L975, TheLegal
S-vstem:A
Socictl Science f'ersfective, Russell Sage Foundation, New York.Lili
Rasjidi dan
I.B.
WyasaPutra,
1993,Hukum
sebagai suatu Sistem, Remaja Rosdakarya, Bandung.N4. Irsan Nasarudin dan indra Surya. Aspek liukum Pasar Modal Indonesia. Prenada
Vledia. Cetakan Pertama, J akarta, 2004.
lr{.
Irsan Nasarudin dan Indra Surya. 2004. Aspek Hukurn Pasar modal lndonesia, Jakarta, Prenada Media.Marsh.S.B. and Soulsby
J.,2006,
Bussiness Lnv,. Dialihbahasakan oleh AbdulkadirMuharnmad, Ifukwn Perjrtniiun, Cetakan ke-3, Alumni, Bandung.
Mochtar
Kusumaatmadja,2006,
Konsep-KonsepHukum Dalam
Pembangunan(Kumpulan Karya Tulis), Penerbit AlLrmni, Bandung.
\4ochtar Kusumaatmadja, 1986, Pembinaan Hukum dalant Kerangfui Pembangunan
N as io nal, Binacipta, Bandung.
Munir Fuady, 1999, Pasar Modal Modern (Tiniauan Hukum), PT Citra Aditya Bakti,
Bandung.
Nasution, Bismar,
2001.
Keterbukaandalam Pasar Modal,
Fakultas
Hukum Universitas Indonesia, Program Pascasarjana, Jakafta.Nind,vo Pramono, 2A06, Bunga Rampai Hukum Bisnis Aktual, PT Citra Aditya Bakti, Bandung.
Or,ven, Robert, The Role
of
RegulatorIn
The Securities lpdustrv,The
Securities Journal, vol.42,April,
1989.Pike.
H. William.
l4rhy StockGo-[Ip
(And Dou,n)*
A
Guideto
Sound Investing,Illinois,
Dow Jones-lrwin, 1983.Robert Pardy.
Instihrtional
Reformin
Emerging SecuritiesMarkets, The
Worldbank, Washinglon
DC-USA,
1992.Suprenrasi Hukum, Vol.
I
I . Nom,,rr 1, Januari 20 i 2 ISS\ l(r9-l-766XRudhi Prasetya, 1983, Kedudukan lu[andiri dott
i'tt
i,iti{,g:11,(i(r1rirun 'larbuttt.s tfutriPI,
Airlangga University Press. SLriai.ui rr.Satjipto
Rahardjo,2009.
PenegakanHukurn
,\u,itrr
Iin.ittrttitt
J'o,rro1r.,gr.s. Centa Publishing. Cetakan Pertama. Yogl ak.Lrtl.Sjalrrir, 1995, Analisis Bur,sa Efek, PT Grarnedia. Jakarra.
Stabler, Norman, C., 1969, How '{o Reod The Firrunt'ittl -\?u,s. Nen,
-
York, I{arpcr&
Brother, ni nth edition.Suad Husrran, 2001
,
Dasar-Dasarkori
Porto.fi'tlio tlcm .4nctLi.sis SekLu'itas, UnitPenerbit dan Percetakan AMP YI..PN, Yogl,akarta.
Sudikno Meitokusumo,20lL,Tbori Hukum, Universita:; Atma jaya, \'ogyakarta. Sumantoro, 7986, Hukant Ekonomi, Jakarta, Universitas lndonesia.
Sunariyah, 2004, Pengantar Pengetahuon Pasar
Motlol.
UPP AIVIPYKPN,
ECisiKeempat, Yogyakarta.
Sunaryati
Hartono,
i988,
Httkum Ekononti
Pembungttnon Indonesict, BPI-lN-Binacipta, Cetakan Kedua, Bandung.Sunaryati
Hartono,
1991,Politik
Hukum
lulenuiuSatu
SistentIlukum
lt/usi<tnal.Alumni, Bandung.
Te.ry
M.
Chuppedan Michael
Atkins.
1992.Regulation
of
Scctn'itic.r l,Iarket.ySome Rescue Trend and their
Implications
For
Emerging lufarkets.Policy Research rvorking Paper. The r.vorld bank, Washington
DC-USA.
Tim
BO
EconomicaFEUI
-
PT
(Persero) Danareksa;Pasar
modal
Indonesict(Gagas an dan Tanggap an), PT Danareksa. Jakarta.
Tim
Bo
Economica
FEUI
-
PT
(Persero) Danareksa,
T}BT,
pasar
ntotlalIndonesia
(Pengalaman
dan'
Tantangan),
Fak.
EkonorniUniversitas Indonesia. Jakarta.
Tito
Sofuan,
1990, Faktor
Penghambatdan
Pendorong
Dalarn
KetenfuapPeraturan Perundang-undangan
yng
Mengatur perdagan gan S ahamdalam Pasar
Modal
di
Indonesia, Tesis52 Ilmu
Hukum
LNAIR.
Surabaya.T-liptono Darmadji dan Hendy
M.
Fakhruddin. 2001,
PasorModal
cli lndone.sirt-Pendekatan Tanya-Jav,a6^ Edisi Pertama, Salemba Ernpat. Jakarta.Ttrrrr Gunadi.
1983.
Slsrent PerekomiLutl,Ienw'ut Pancasilo dctn
LiLrDtg"l-j.
Angkasa. BandLrnc.
':j
'ri..i
j ,r* g
&
jlj .€
5
:il
r
1*
e :3
;
,::i :+ r*
Supremasi Hukum, Vol. 2 i, Nomor l, Januari 20 I 2
I 6qt-r66x
Tutnanggor, Simbolon. Manumpan. 2005. Krtlian Httkttm Atas
Insi*er
7r.ur{irg
Di
Pas'arModar suatu Antisipttsi
krhadap
pengembangun EkonontiInclonesio.
Disertasi program
Dcktor
imu
Hukum
pascasarjanaUniversitas padjadjaran. Band ung.
capital
Market
Executive Agency."A
Brief profile
of
The capitar Market
in Indonesia,'. Jakarta,publikasi Nomor 5, I 9gg.
Departemen Penerangan
RI, l9gl,
pasar
moclal clan pembongunan Nasional,Direktorat publlikasi, Jakarta.
Internet
Bismar Nasution-
tth.'
"luengkaji
Ulang H,ukum Sebagai landasan pembangunanEkonomi",
pidato
pengukuhanGuru Besar
Fakurtas
rt-utum
universitas
Sumatera
Utara.
hal,
9-10,
dalarn,
t ttpJ.,ruroguniia.ac.id/pdihifi
le/
2009 I{3.
I 5 / 07/2010.
Edi
Nasution,http//editorsioioS5.wordpress.coml2OOglO4llTltransaksi-derivatif-di-indonesi a. 021 1 4 120 1 0.
Fakultas Hukum
uI,
http://law.ui.ac.id/index.php?option:comcontent&view:
article &id:r26:
staf-pengajar-fhui-berhurit-*".uit
-g"tur-doktor&catid:1
:ratest-news& Itemid:50,
14101/2a1r.Heriyanti
Bismar
Nasution,Arvi
Syahrin, sanwaniNasution,
http://id.shvoong.comllaw-and-poritics/rawl.
"prinsip
Keterbukaan'
r".tioJ,rrg*
Lingkungan Hidup,,, 1g/ 1212009.http://idotobing-blogspot.com/2009/03/inskumen-pasar-odal.html.0l/
0612010
lrttp://wv^w.docstoc.com/docs/365 82246lKaiian-Hukum-Atas-Insider-Trading-Di-Pasar-Modal_Suatu. 2Zl 0 1 /20
Ll.
hnp:/hwwntempointeraktif.com.&glsahant/20l0l07l13lbrk-2O100713
-263016, id.html.
22tat/2011.
Humas
universitas,^!rawrjaya
,
http:/rprasetya.ub.ac.id/berita.php/idldetai v17g,t4t01t20n.
Kt.rran
Tempo.
Rabu.200-l
Januarl,' 14. http:capital-care.biogspot.com/20o4l0l,
Supremasi l-{ukum, Vol.21, N-omor 1, Januari 20 l2
ISS\
169_1-156XLilim
Mulaydi, 2010, Teori
Htrktrm
Pembangunan
Prof Dr.
l'fochtar
Kusumaatntodia,s.H., LL.M.;
SebttahKajian
Desh"iptif
Analitis,http://www.pn.pandeglang. go.id, C2 I 06 12010 .
Muhanrmad
Ma'ruf, "Enam
Revisi
Penting
dalam
Lru
Pasar
Modal",
http://economy.
okezone'com/readl1O}9 I 08 I 18 127 8 I 249 1 00 127
Srenam-revisi-penting-dalam-uu-pasar-modal " 12101 12011.
Ramlin, Ratna, http://lontar.cs.ui.ac.id/gateway, 18 I 1212009 .
RukmanaAmanwinata, "Pengatruan
dan
Batas
Implernentasi
KemerdekaanBerserikat
dan
Berkumpul
Dalam
Pasal 28
UUD
1945,"Disertasi,
Fakultas
Pascasarjana
Universitas
Padjadjaran.Bandung,
1996, dalam
Ninil
Eva,
http://docs'google'com/viewer?a:v&q:cache:
hSKDbLdKgpAJ : 20 IU
l2All'
Tinr
Bapepam, 2009,
sinlcronisasi Bapepam,
http://www.bapeparn.go.id, Dt8t2A09.Tumanggor, Iv{. S., "Kajian-Hukum-Atas-Insider-Trading-Di-Pasar-Modal-Suatu-Telaah S in gkat" http i//r,"t'wv. do c stoc' com/do c s/3 6 5 822 4 6
I'
19l0ll20l1