• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan konsep vektor secara bertahap pada siswa sekolah menengah atas kelas X semester 1 melalui pertanyaan-pertanyaan dalam lembar kegiatan siswa - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengembangan konsep vektor secara bertahap pada siswa sekolah menengah atas kelas X semester 1 melalui pertanyaan-pertanyaan dalam lembar kegiatan siswa - USD Repository"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN KONSEP VEKTOR SECARA BERTAHAP PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS KELAS X SEMESTER I

MELALUI PERTANYAAN-PERTANYAAN DALAM LEMBAR KEGIATAN SISWA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh Sri Pawanti NIM: 001424003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

!

Kupersembahkan untuk :

Kupersembahkan untuk :

Kupersembahkan untuk :

Kupersembahkan untuk :

!

" # $ # " # # % # % & # % &

' ' ( ' '

$ # # % ) #* +

'

( ,- # # # # * #

# # # # # . # )# / # # ! #

# . + 0

' '

( ' ! , # . # # #

# # # 1 0 ( 2- 3444#

# 5 # * # - # 6 #

(5)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 5 Januari 2007 Penulis

(6)

ABSTRAK

Sri Pawanti. “Pengembangan Konsep Vektor Secara Bertahap Pada Siswa Sekolah Menengah Atas Kelas X Semester I Melalui Pertanyaan-pertanyaan Dalam Lembar Kegiatan Siswa”. Skripsi Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (2007).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah melalui pertanyaan-pertanyaan dalam lembar kegiatan siswa pengetahuan siswa tentang vektor dapat berkembang..

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Sang Timur Yogyakarta pada tanggal 27 September 2006 – 12 Oktober 2006. Data-data yang dikumpulkan menggunakan pretes dan postes.

(7)

ABSTRACT

Pawanti, Sri. “Develoving the Vector Concept of Senior High School Students Step-by-Step Through Questions in Students’ Worksheet”. Physics Education Study Program. Department of Mathematics and Science Education. Faculty of Teachers Training and Education. Sanata Dharma University, Yogyakarta (2007).

This research aims to know whetner through questions in students’ worksheet the students’ knowledge can be develoved.

This research was done in SMA Sang Timur Yogyakarta on September 27th 2006 – October 12th 2006. The data were achieved by pretest and posttest.

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas semua berkah dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini yang berjudul “Pengembangan Konsep Vektor Secara Bertahap pada Siswa Sekolah Menengah Atas Kelas X Semester I Melalui Pertanyaan-Pertanyaan Dalam Lembar Kerja Siswa”.

Penelitian ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak yang telah memberi gagasan dan dukungannya baik secara moral maupun material. Oleh karena itu dengan rasa syukur, penulis ucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs.Fr.Y.Kartika Budi, M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu dan penuh kesabaran membimbing serta membantu menyelesaikan skripsi ini.

2. Sr. Yosefina, M.PIJ, selaku Kepala Sekolah SMA Sang Timur yang telah memberi izin untuk melaksanakan penelitian.

3. Ibu Veronika Nuryani, S.Pd, selaku guru bidang studi Fisika di SMA Sang Timur yang telah membantu serta memberikan ide-idenya dalam penelitian ini.

(9)

5. Martin dan Christina Susanti yang telah meminjamkan komputer dan printer untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini.

6. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan lebih lanjut. Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat dan berguna bagi perkembangan pendidikan.

(10)

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

PENGESAHAN ... iii

PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 3

BAB II DASAR TEORI ... 4

A. Pengajaran Berdasarkan Inkuiri ... 4

B. Pembelajaran Yang Konstruktivistik... 8

C. Konsep ... 9

(11)

2. Jenis-jenis Pertanyaan Menurut Maksudnya... 17

3. Teknik Bertanya ... 19

E. Lembar Kegiatan Siswa (LKS)... 20

F. Uraian Materi Tentang Vektor... 23

BAB III METODOLOGI... 28

A. Waktu dan Tempat Penelitian ... 28

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 28

C. Metode Penelitian... 28

D. Pelaksanaan Penelitian ... 29

E. Instrumen ... 29

1. Jenis-jenis Instrumen... 29

2. Penyusunan Instrumen ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 38

A. Pelaksanaan ... 38

B. Diskripsi Data... 39

C. Analisis Data ... 53

D. Pembahasan... 55

BAB V PENUTUP... 64

A. Kesimpulan ... 64

B. Saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 65

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut filsafat konstruktivisme, pengetahuan merupakan bentukan (kontruksi) orang yang sedang belajar. Dalam konteks sekolah, pengetahuan, yang diperolah siswa selama proses pembelajaran merupakan hasil bentukan siswa sendiri. Dengan cara ini siswa dapat menjalani proses mengkontruksi pengetahuan baik berupa konsep, ide maupun pengertian tentang sesuatu yang sedang dipelajarinya. Proses pengkonstruksian pengetahuan akan berjalan sesuai tingkat perkembangan siswa. Agar proses pembentukan pengetahuan dapat berkembang, maka kehadiran pengalaman baru menjadi penting. (Paul Suparno, dkk, 2002: 44).

(13)

mengkonstruksi pengetahuannya dengan cara memilih suatu strategi mengajar yang tepat, salah satu strategi mengajar yang dapat digunakan didalam proses belajar mengajar adalah strategi bertanya.

Didalam proses belajar mengajar pertanyaan memegang peranan penting. Seorang guru bertanya kepada siswa, tidak selalu untuk mendapatkan pengetahuan baru bagi guru, melainkan untuk mengetahui atau mengecek apa saja yang telah diketahui oleh siswa dan yang dapat dilakukan oleh siswa. Selain itu bertanya juga dapat merangsang ingatan siswa; memperdalam, merevisi dan memperkuat apa yang telah dipelajari; mengarahkan perhatian siswa pada tugas yang sedang dikerjakan; mengembangkan imajinasi dan menggalakkan pemikiran dan pemahaman.

Untuk membantu siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran guru mempergunakan lembar kegiatan siswa (LKS) yang memudahkan siswa mengikuti setiap kegiatan belajar melalui pertanyaan-pertanyaan bertahap. Lembar Kegiatan Siswa merupakan lembar kerja bagi siswa yang digunakan agar proses pembelajaran berlangsung lebih lancar sehingga dengan mudah siswa terlibat secara aktif selama proses belajar mengajar.

(14)

Menengah Atas Melalui Pertanyaan-pertanyaan Dalam Lembar Kegiatan Siswa”.

B. Perumusan Masalah

Masalah dalam penulisan ini adalah : Apakah konsep vektor dapat dikembangkan secara bertahap melalui pertanyaan-pertanyaan dalam lembar kegiatan siswa.

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui apakah melalui pertanyaan-pertanyaan dalam lembar kegiatan siswa pengetahuan siswa secara bertahap dapat berkembang.

D. Manfaaat Penelitian

1. Cara pembelajaran yang sudah dilakukan dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam proses pembelajaran.

(15)

BAB II DASAR TEORI

A. Pengajaran Berdasarkan Inkuiri

Pengajaran inkuiri dibentuk atas dasar diskoveri, sebab seorang siswa harus menggunakan kemampuannya berdiskoveri dan kemampuan lainnya. Dalam inkuiri, seseorang bertindak sebagai seorang ilmuan, melakukan eksperimen, dan mampu melakukan proses mental berinkuiri sebagai berikut mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang gejala alam, merumuskan masalah-masalah, merumuskan hipotesis-hipotesis, merancang pendekatan investigatif yang meliputi eksperimen, mensintesiskan pengetahuan, memiliki sikap ilmiah antara lain objektif, ingin tahu, keterbukaan, menginginkan model-model teoritis serta bertanggung jawab (Oemar Hamalik, 2001: 219-220). Anak SD sedang memperhatikan bahwa cacing itu peka terhadap cahaya matahari. Siswa ditingkat lanjut diminta untuk memilih dan memeriksa suatu organisme serta melaporkan penelitian yang ia lakukan. Jika ia membuat sendiri masalahnya, melakukan percobaan dan mengumpulkan data, dst. Ia sedang melakukan tindakan inquiry (Sund dan Trowbridge, 1973: 63).

(16)

suatu pertanyaan tentang fakta, (3) memformulasikan hipotesis atau beberapa hipotesis untuk menjawab pertanyaan pada langkah 2, (4) mengumpulkan informasi yang relevan dengan hipotesis dan menguji setiap hipotesis dengan data yang terkumpul, (5) merumuskan jawaban atas pertanyaan sesungguhnya dan menyatakan jawaban sebagai proposisi tentang fakta. Jawaban itu mungkin merupakan sintesis antara hipotesis yang diajukan dan hasil-hasil dari hipotesis yang diuji dengan informasi yang terkumpul (Oemar Hamalik 2001: 221).

Adapun metode inkuiri ini memiliki keunggulan yaitu (1) dapat membentuk dan mengembangkan “ self-consept” pada diri sendiri, sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide baik; (2) membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang baru; (3) mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersikap objektif, jujur dan terbuka; (4) mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesisnya sendiri; (5) memberi kepuasan yang bersifat intrinsik; (6) situasi proses belajar menjadi lebih merangsang, (7) dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individual; (8) memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri; (9) siswa dapat menghindar dari cara-cara belajar yang tradisional; (10) dapat memberikan waktu pada siswa secukupnya sehingga mereka dapat mengasimilasi dan mengakomodasi informasi (Roestiyah NK, 2001: 76-77).

(17)

inquiry, inquiry role approach, invitation into inquiry, pictorial riddle, synectic lesson (Moh. Amien, 1979: 15)

(18)

kegiatan/pelajaran, isi/materi pelajaran yang relevan dengan kegiatan, faktor-faktor variabel yang dapat mempengaruhi hasil-hasilnya.

Sebagai pembanding dari guided discovery-inquiry lab. lesson juga akan dibahas free inquiry. Setelah siswa mempelajari dan mengerti tentang bagaimana memecahkan suatu problema dan memperoleh pengetahuan tentang mata pelajaran tertentu, serta telah melakukan “modified discovery inquiry”, maka sekarang siswa telah siap untuk melakukan kegiatan “free inquiry”. Dalam hal ini guru dapat memotivasi siswa untuk melibatkan diri dalam kegiatan “free inquiry” dengan menggunakan metode “free inquiry”. Berikut ini adalah beberapa bentuk pertanyaan yang disarankan sebagai suatu landasan untuk menciptakan bentuk-bentuk kegiatan “free-inquiry”

1. Problema-problema apakah yang terdapat didalam masyarakat kita yang ingin saudara selidiki?

2. Saudara telah mempelajari misalnya tentang “solar energy”, polusi lingkungan manusia, dsb. Dari pengalaman belajar ini, problema-problema apakah yang ingin saudara selidiki? (secara perorangan atau kelompok).

(19)

B. Pembelajaran yang Kontruktivistik

Pembelajaran yang konstruktivistik adalah pembelajaran yang dilandasi filsafat konstruktivisme yaitu salah satu filsafat ilmu pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan seseorang merupakan hasil konstruksinya (bentukan) sendiri. Ini berarti belajar harus merupakan proses berkesinambungan dan berkelanjutan dalam mengkonstruksi pengetahuan. Dalam pembelajaran yang konstruktivistik, yang terpenting bukan banyaknya pengetahuan yang mereka peroleh, tetapi seberapa tinggi kualitas dan seberapa besar kuantitas keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran (Kartika Budi,2000: 46).

Dalam pembelajaran yang konstruktivistik diperlukan guru yang konstruktivistis yaitu guru yang (1) selalu mendorong kemandirian siswa, (2) menjadikan siswa sebagai penemu masalah bahkan harus ditingkatkan menjadi pemecah masalah, (3) menggunakan gejala alam untuk diabstraksi menjadi konsep, hukum dan/atau teori, (4) lebih banyak menggunakan pertanyaan terbuka, (5) sabar untuk tidak segera menyalahkan dan memberitahukan yang benar, (6) menjadikan kondisi awal siswa sebagai masukan, (7) membiasakan siswa untuk berdialog dalam kelompok, dan (8) menciptakan kondisi yang dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa (Kartika Budi,2000: 47).

(20)

untuk merangsang siswa aktif belajar; mempelajari keadaan siswa, mengerti kelemahan dan kelebihan siswa serta; mempelajari pengetahuan awal siswa. Tahap pelaksanaan meliputi mengajak siswa aktif belajar; siswa dibiarkan bertanya; menggunakan metode ilmiah dalam proses penemuan sehingga siswa merasa menemukan sendiri pengetahuan mereka; mengikuti pikiran dan gagasan siswa; menggunakan variasi metode pembelajaran seperti studi kelompok, studi di luar kelas, di luar sekolah; kunjungan ke tempat pengembangan bidang studi di luar sekolah seperti museum, tempat laboratorium, tempat bersejarah; mengadakan praktikum terpimpin maupun bebas; tidak mencerca siswa yang berpendapat salah atau lain; menerima jawaban alternatif dari siswa; kesalahan konsep siswa ditunjukkan dengan arif; menyediakan data anomali untuk menantang siswa berpikir; siswa diberi waktu berpikir dan merumuskan gagasan mereka; siswa diberi kesempatan mengungkapkan pikirannya; siswa diberi kesempatan untuk mencari pendekatan dengan caranya sendiri dalam belajar dan menemukan sesuatu; evaluasi yang kontinu dengan segala prosesnya. Tahap evaluasi meliputi guru memberi pekerjaan rumah, mengumpulkannya, dan mengoreksinya; memberikan tugas lain untuk pendalaman dan tes yang membuat siswa berpikir bukan hafalan (Suparno, 1997: 45-46)

C. Konsep

(21)

contoh-contoh, data-data, dan peristiwa-peristiwa khusus. Sedangkan dalam fisika, konsep dapat berupa objek (benda), gejala-gejala atau peristiwa-peristiwa, kondisi (situasi), dan ciri-ciri yang menjadi objek dalam proses belajar mengajar fisika, dan penerapannya untuk berbagai kepentingan (Euwe van den Berg, 1991:8 dalam Kartika Budi, 1992: 39).

Dalam penelitian Vygotsky (Suparno, 1997: 52) konsep dibedakan dua macam yaitu konsep spontan dan konsep ilmiah. Konsep spontan diperoleh dari kehidupan sehari-hari dan konsep ilmiah diperoleh dari pelajaran di sekolah. Kedua konsep itu saling berhubungan terus-menerus. Yang dipelajari anak di sekolah dapat mempengaruhi perkembangan konsep yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari dan sebaliknya. Konsep spontan didasarkan pada kejadian khusus dan tidak merupakan bagian yang bertalian secara logis dari suatu sistem pemikiran, sedangkan konsep ilmiah disajikan sebagai suatu bagian dari suatu sistem.

(22)

pengalaman-pengalaman konsep generalisasi. Konsep-konsep abstrak tersebut pada umumnya tersusun atas beberapa konsep, atau agar konsep terwujud harus terpenuhi kondisi-kondisi tertentu yang lain. Konsep yang demikian disebut konsep sintesis. Sebaliknya konsep yang merupakan bagian atau komponen konsep sintesis disebut konsep analisis.

Memiliki kemampuan untuk memahami hal yang dipelajari adalah salah satu hal penting dalam proses pembelajaran di sekolah. Menurut Kartika Budi (1987: 233) pemahaman merupakan salah satu aspek kognitif dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Aspek ini merupakan aspek yang sangat penting pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran karena menjadi aspek yang paling menonjol atau aspek yang paling ditonjolkan. Bila diadakan kegiatan pembelajaran, maka pertama-tama yang akan dicapai adalah memahami atau mengerti apa yang kita pelajari.

(23)

menganalisis dan menjelaskan gejala-gejala alam khusus (b) untuk memecahkan masalah fisika baik secara teoritis maupun secara praktis (c) memprediksi kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi pada suatu sistem bila kondisi tertentu dipenuhi, (5) dapat mempelajari konsep lain yang berkaitan dengan lebih cepat, (6) dapat membedakan konsepsi yang benar dengan konsepsi yang salah dan dapat membuat peta konsep dari konsep-konsep yang ada dalam suatu pokok bahasan.

D. Pertanyaan-Pertanyaan

Pertanyaan dapat menjadi sebuah strategi pengajaran yang tepat ketika dikembangkan dengan penuh pemikiran dan jauh kurang efektif jika kurang dikembangkan. Jenis pertanyaan yang baik yaitu dapat menangkap perhatian siswa, menimbulkan keingintahuan, terpusat pada point yang penting, atau bahkan mengisi pemikiran siswa setelah kelas berakhir.

(24)

1. Jenis-jenis Pertanyaan Menurut Taksonomi Bloom

Menurut taksonomi Bloom ada enam tingkatan pertanyaan untuk menuntun kemampuan merespon secara spesifik (Hasibuan, 1988: 43). Keenam tingkatan pertanyaan tersebut adalah:

a. Pertanyaan Pengetahuan

Pertanyaan pengetahuan adalah pertanyaan yang menuntut siswa untuk mengkombinasikan informasi yang telah diberikan oleh guru. Sedangkan menurut Hasibuan dan Moedjiono (1986: 16) pertanyaan pengetahuan adalah “Pertanyaan yang hanya mengharapkan jawaban yang sifatnya hafalan atau ingatan siswa terhadap apa yang telah dipelajarinya”. Apa yang diingat atau dihafalkan oleh siswa tidak hanya terbatas pada hukum, teori atau rumus saja, melainkan juga meniru atau memperagakan apa yang telah dilakukan guru.

Kata-kata yang sering digunakan dalam menyusun pertanyaan pengetahuan ini biasanya : definisikan, kapan, di mana, apa, siapa, ke mana, berapa.

Contoh :

o Sebutkan perbedaan dan persamaan besaran vektor dan besaran skalar!

b. Pertanyaan Pemahaman

(25)

informasi yang dilukiskan dengan grafik atau kurva dengan jalan membandingkan atau membeda-bedakan.

Kata-kata yang sering dipakai dalam pertanyaan pemahaman adalah uraikan, perjelas, bandingkan dan terangkan.

Contoh : Nyatakan dengan kata-katamu sendiri pengertian (definisi) besaran vektor!

c. Pertanyaan Aplikasi

Menurut Nana Sudjana (1989: 51) yang dimaksud dengan aplikasi adalah “Kemampuan atau kesanggupan menerapkan dan mengabsraksikan suatu konsep, ide, rumus, hukum dalam situasi yang baru”. Jadi dalam pertanyaan aplikasi ini, siswa tidak hanya dituntut untuk mengingat kembali, kemudian mengungkapkan kembali dengan kata-katanya sendiri, tetapi siswa juga perlu mengaplikasikan suatu informasi, aturan-aturan, kriteria yang pernah diterimanya.

Kata-kata yang sering digunakan dalam pertanyaan aplikasi adalah aplikasikan, klasifikasikan, pilihlah, gunakanlah, tulis contohnya, cari pemecahannya, berapa banyaknya.

Contoh : Berdasarkan batasan yang telah diutarakan tadi, maka persamaan mana yang memenuhi syarat?

d. Pertanyaan Analisis

(26)

atau hirarki/tingkatan”. Pertanyaan analisis, menuntut siswa untuk menemukan jawaban dengan cara mengindentifikasi motif masalah yang ditampilkan, mencari bukti-bukti atau kejadian-kejadian yang menunjang suatu kesimpulan atau generalisasi, menarik kesimpulan berdasarkan informasi yang ada atau membuat generalisasi berdasarkan informasi yang ada.

Kata-kata yang sering digunakan dalam pertanyaan analisis adalah mengapa, tentukan buktinya, analisislah, berdasarkan, gambarkanlah, kesimpulan apa yang dapat anda buat.

Contoh :

o Identifikasi motif masalah yang ditampilkan

Mengapa penjumlahan vektor dan penjumlahan skalar tidak sama? o Menganalisa kesimpulan atau generalisasi

Kenakalan remaja di kota-kota besar dikatakan meningkat. Dapatkah saudara menunjukkan bukti-buktinya

o Menarik kesimpulan berdasarkan informasi yang ada

Setelah kita mempelajari tentang konsep vektor dan konsep skalar, maka kesimpualan apa yang dapat kita buat tentang besaran vektor dan besaran skalar?

e. Pertanyaan sintesis

(27)

menuntut siswa untuk membuat ramalan atau prediksi, memecahkan masalah berdasarkan imajinasinya, mencari komunikasi.

Kata-kata yang sering digunakan dalam sintesis adalah apa yang terjadi apabila, bayangkan seolah-olah...dan reaksi apakah yang anda tampilkan, susunlah, perkirakan, tuliskan dan kembangkan.

Contoh :

o Membuat ramalan atau prediksi

Apa yang terjadi bila tanaman disiram asam cuka? o Memecahkan masalah berdasarkan imajinasinya

Bayangkan bila anda berada dilantai 3 sebuah gedung, tiba-tiba anda melempar batu ke bawah. Apa yang akan terjadi dengan batu tersebut? Gaya apa yang bekerja pada batu tersebut?

o Mencari komunikasi

Susunlah suatu karangan pendek yang menggambarkan nilai serta perasaan anda!

f. Pertanyaan Evaluasi

(28)

yang benar sehingga siswa dituntut untuk membuat keputusan baik tidaknya suatu ide.

Kata-kata yang sering digunakan adalah pertimbangkan, tentukan, apakah ini lebih baik, berikan pendapatmu, apa anda setuju.

Contoh : Menurut pendapat anda, mana yang lebih baik atau tepat dan murah dalam pemerataan kesempatan belajar, SD Inpres atau sekolah terbuka?

2. Jenis-jenis Pertanyaan Menurut Maksudnya a. Pertanyaan Permintaan

Menurut Hasibuan dan Moedjiono (1986: 15) yang dimaksud dengan pertanyaan permintaan yaitu pertanyaan yang mengharapkan agar orang lain mematuhi perintah yang diucapkan dalam bentuk pertanyaan. Contoh : Dapatkah anda tenang agar suara saya dapat didengar oleh seluruh kelas?

b. Pertanyaan Retorik

Menurut Hasibuan dan Moedjiono (1986: 15) yang dimaksud dengan pertanyaan retorik yaitu pertanyaan yang tidak menghendaki jawaban, melainkan akan dijawab sendiri oleh guru karena merupakan teknik penyampaian informasi kepada siswa.

(29)

c. Pertanyaan Mengarahkan atau Menuntun

Menurut Hasibuan dan Moedjiono (1986: 15) yang dimaksud dengan pertanyaan mengarahkan atau menuntun yaitu pertanyaan yang diajukan untuk untuk memberi arah kepada siswa dalam proses berpikir. Contoh:

Guru : “Minggu yang lalu kita telah membicarakan tentang besaran skalar dan besaran vektor. Coba, Andi, apa perbedaan besaran skalar dan besaran vektor?”

Andi : diam (sedang berpikir)

Guru : “Silakan Lembar kegiatan siswanya dibaca lagi dari halaman ... sampai ... Nah ...bagaimana...., Halim?”

d. Pertanyaan Menggali

Menurut Hasibuan dan Moedjiono (1986: 15) yang dimaksud dengan pertanyaan menggali yaitu pertanyaan lanjutan yang akan mendorong siswa untuk lebih mendalami jawaban terhadap pertanyaan sebelumnya.

Contoh :

Guru : “Setelah kemarin kita bersama-sama meninjau bendungan Karangkates, bagaimana pendapatmu tentang bendungan tersebut Amin?”

Amin : “Sangat Menarik, Pak.” Guru : “Faktor apa yang menarik?”

(30)

Jenis-jenis pertanyaan yang digunakan dalam LKS adalah pertanyaan pengetahuan, pertanyaan pemahaman, pertanyaan penerapan, dan pertanyaan analisis

3. Teknik Bertanya

Teknik bertanya diperlukan untuk menggiring siswa pada pokok persoalan khususnya jika jawaban siswa kurang tepat. Dengan demikian, guru dapat menuntun siswa menuju jawaban yang sesuai. Dalam menuntun siswa, guru dapat mengungkapkan pertanyaan yang lebih sederhana, dengan menggunakan contoh/ilustrasi atau mengulangi penjelasan terdahulu dengan singkat. Teknik menggali digunakan untuk mengetahui lebih lanjut pemahaman siswa. Perlu diingat bahwa guru hendaknya menghindari untuk mengulangi pertanyaan sendiri, mengulangi jawaban siswa, menjawab pertanyaan sendiri dan memancing jawaban serentak siswa.

Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mengajukan pertanyaan antara lain:

a. Kejelasan dan kaitan pertanyaan

Pertanyaan hendaknya diajukan dengan jelas, serta nampak kaitannya antara jalan pikiran yang satu dengan yang lain.

b. Kecepatan dan selang waktu

(31)

sejenak untuk memberi kesempatan kepada siswa untuk berpikir; sementara itu, sambil memonitor kelas, apakah sudah ada yang siap menjawab.

c. Arah dan distribusi penunjukan

Pertanyaan hendaknya diajukan ke seluruh kelas. Sesudah diberi kesempatan berpikir, barulah menunjuk seseorang untuk menjawabnya. Diusahakan agar pertanyaan didistribusikan secara merata ke seluruh kelas.

d. Teknik reinforcement

Dimaksudkan untuk menimbulkan sikap yang positif pada siswa serta meningkatkan prestasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar sehingga memungkinkan tercapainya tujuan belajar yang lebih baik.

e. Teknik menuntun dan menggali

(lihat jenis pertanyaan menuntun dan menggali)

E. Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

Lembar Kegiatan Siswa merupakan lembar kerja bagi siswa yang digunakan agar proses pembelajaran berlangsung lebih lancar sehingga dengan mudah siswa terlibat secara aktif selama proses belajar mengajar.

(32)

siswa merupakan suatu cara yang berguna sebagai jembatan untuk memahami dari berbagai konsep ilmiah melalui beberapa media.

Keuntungan penggunaan lembar kegiatan siswa yang dikemukakan oleh Winarno (1992: 92) adalah (a) pengetahuan yang diperoleh siswa dari hasil belajar, hasil eksperimen atau hasil penyelidikan yang banyak berhubungan dengan minat mereka, (b) siswa berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif bertanggung jawab dan belajar sendiri.

Mengajar dengan menggunakan LKS banyak manfaatnya dalam proses belajar mengajar antara lain dapat memudahkan guru untuk mengelola proses belajar mengajar, misalnya mengubah kondisi belajar dari suasana guru sentris, (di mana guru harus menerangkan, mendekte, memerintahkan sedangkan siswanya mendengar, mencatat semua perintah guru) berubah menjadi siswa sentris (di mana siswa memperoleh informasi dari berbagai sumber, misalnya dari perpustakaan, dari luar sekolah atau dapat juga dari pengamatannya sendiri di lapangan). Manfaat lain adalah dapat membantu guru mengarahkan siswa untuk dapat menemukan konsep-konsep melalui aktivitasnya sendiri atau dalam kelompok kerja. LKS dapat digunakan untuk mengembangkan ketrampilan proses, mengembangkan sikap ilmiah serta membangkitkan minat siswa terhadap alam sekitarnya. LKS juga memudahkan guru memantau keberhasilan siswa untuk mencapai sasaran belajar (Darmojo, 1993:40).

(33)

atau melihat jawaban siswa lain, sehingga siswa tersebut tidak dapat mengukur sampai seberapa materi yang dikuasainya; (2) pengajaran dengan LKS ini akan gagal jika siswa tidak jujur dan juga malas untuk belajar; (3) dari segi biaya, menambah boros karena siswa harus mengeluarkan sejumlah uang untuk memfotokopi/membeli LKS (Eni Susilawati, 1999: 17).

Penggunaan LKS sebagai media pembelajaran berbentuk lembaran atau buku yang berisikan beberapa komponen. Komponen-komponen penting yang terdapat dalam LKS sebagai berikut (1) pokok bahasan, (2) sub pokok bahasan, (3) tujuan, (4) petunjuk umum, (5) pendahuluan, (6) kegiatan belajar.

(34)

percobaan, soal-soal latihan, materi awal untuk dipelajari, penarikan kesimpulan yang dilakukan oleh siswa sendiri atau lembar tugas.

Penggunaan LKS ini juga dimaksudkan untuk memudahkan guru mengetahui apakah siswa terlibat secara aktif selama proses pembelajarn atau tidak, siswa yang aktif dalam proses pembelajaran dapat dipastikan mengikuti setiap langkah-langkah percobaan sehingga mampu menjawab soal-soal yang terdapat dalam LKS, mengerjakan soal-soal latihan dan mengerjakan tugas yang diberikan guru.

F. Uraian Materi Tentang Vektor 1 Besaran Vektor

Besaran vektor adalah besaran yang selain memiliki besar juga memiliki arah. Misalnya : perpindahan (pesawat terbang telah terbang 300 km ke selatan), kecepatan (sebuah mobil sedang bergerak dengan kecepatan 60 km/jam ke utara), dan gaya (seorang pekerja sedang memberikan gaya ke atas 200 N untuk mengangkat sebuah paket barang)

2 Besaran Skalar

(35)

3 Penjumlahan Vektor dengan Metode Poligon

Untuk menjumlahkan vektor A dengan vektor B, lukislah B dengan ekornya berada di kepala A. Jumlah vektor A + B adalah vektor R yang menghubungkan ekor A dengan kepala B (lihat gambar 1).

R A + B = A B Gambar 1

Prosedur yang sama ditempuh jika ingin menjumlahkan lebih dari dua vektor. Vektor-vektor tersebut digambar sambung-menyambung kepala-ekor (perhatikan panjang dan arah vektor harus dilukis dengan tepat), dan resultan R adalah vektor yang menghubungkan ekor vektor pertama dan kepala vektor

terakhir. Urutan vektor-vektor yang dijumlahkan tidak jadi masalah (gambar 3)

C

B D B A D A = = C C R R D A B

Gambar 2

4 Penjumlahan Vektor Dengan Metode Jajaran Genjang

(36)

R B

A Gambar 3

5 Menentukan Vektor Dengan Metode Rumus Kosinus dan Rumus Sinus Menentukan vektor dengan metode rumus kosinus adalah sebagai berikut: a) Besar resultan dua buah vektor A dan B yang membentuk sudut apit α

(gambar 4) dapat dihitung dengan metode rumus kosinus dan rumus sinus. B C

F2 R

O α β F1 α A Gambar 4

∠OAC= (180o – α) adalah sudut di hadapan sisi OC dalam ∆OAC, sehingga rumus cosinus dalam ∆OAC;

OC2 = OA2 + AC2 - 2OA . AC cos ∠OAC = OA2 + AC2 – 2OA . AC cos (180o – α) = OA2 + AC2 – 2OA . AC (-cos α)

(37)

Karena OC = R, OA = F1 dan AC = F2, sehingga persamaan di atas dapat ditulis menjadi:

R2 = F12 + F22 + 2F1 F2 cos α

R = F12 +F22 +2F1F2 cosα

Dengan 0o≤α≤ 180o disebut sudut apit, yaitu sudut terkecil yang dibentuk

oleh vektor F1 dan F2

b) Menentukan Arah Vektor Resultan Dengan Rumus Sinus

Besar vektor resultan yaitu R, dapat ditentukan dengan

menggunakan persamaan R = F12 +F22 +2F1F2cosα . Sekarang untuk menentukan arah vektor resultan R terhadap salah satu vektor

komponennya, misalkan arah vektor R terhadap vektor komponen F1

adalah β (lihat gambar 4). Sudut β dapat ditentukan dengan

menggunakan rumus sinus dalam ∆OAC.

α

sin R

=

β

sin

2

F

sin β = R F2

sin α

6 Menentukan Vektor Dengan Metode Vektor Komponen

Menentukan vektor dengan metode vektor komponen adalah sebagai berikut:

a. Tentukan besar setiap komponen vektor pada sumbu X, Fx, dan

pada sumbu Y, Fy, dengan persamaan Fx = F cos θ dan Fy = F sin θ.

(38)

Rx = ∑Fx = F1x + F2x + F3x + ...

Ry = ∑Fy = F1y + F2y + F3y + ...

c. Tentukan besar dan arah resultan:

R = Rx2 +R2y tan θ =

x y R R

G. Pelaksanaan Pentahapan Dalam Mengembangkan Konsep

Pentahapan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pentahapan dilihat dari

aspek kekompleksan konsep yang dibangun, bukan pentahapan pertanyaan

menurut Bloom.

Contoh :

Konsep yang akan dikembangkan adalah konsep vektor karena vektor adalah

besaran yang memiliki besar dan arah, maka tahapan pertanyaan untuk

mengembangkan konsep vektor tersebut :

1. Pertanyaan untuk membangun konsep bahwa vektor mempunyai besar.

2. Pertanyaan untuk membangun konsep bahwa vektor mempunyai arah.

3. Pertanyaan untuk membangun konsep vektor secara lengkap.

Pertanyaan 1 dan 2 merupakan persiapan untuk membangun konsep vektor

(39)

BAB III METODOLOGI

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan : September-Oktober 2006 di SMA Sang Timur,

Yogyakarta.

B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian

Populasi penelitian ialah siswa-siswi SMA Sang Timur, Yogyakarta.

2. Sampel Penelitian

Sampel penelitian ini adalah siswa-siswi SMA Sang Timur kelas X.3

C. Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Yang dideskripsikan adalah

perkembangan konsep vektor selama proses pembelajaran berlangsung.

Sebelum proses pembelajaran berlangsung diberi pertanyaan-pertanyaan

tentang konsep, kemudian selama proses pembelajaran berlangsung diberi

pertanyaan-pertanyaan tentang konsep vektor dalam bentuk LKS, dan setelah

proses pembelajaran diajukan lagi pertanyaan tentang hal yang sama seperti

yang ditanyakan sebelum proses pembelajaran, kemudian dari jawaban

sebelum dan setelah pembelajaran dibandingkan apakah ada perkembangan

(40)

pembelajaran tidak ditanyakan selama proses pembelajaran berlangsung.

Kalau ternyata tidak berkembang, apa yang harus dilakukan.

D. Pelaksanaan Penelitian

1. Sebelum proses pembelajaran berlangsung siswa diberi

pertanyaan-pertanyaan tentang konsep yang akan dibangun.

2. Siswa melakukan proses pembelajaran dengan menjawab

pertanyaan-pertanyaan dalam LKS. Bila siswa tidak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan,

guru tidak menjawab langsung, tetapi hanya mengajukan pertanyaan

pengantar.

3. Siswa diberi lagi pertanyaan-pertanyaan tentang hal yang sama seperti

yang ditanyakan sebelum pembelajaran berlangsung.

E. Instrumen

1. Jenis-jenis Instrumen

a. Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

Lembar Kegiatan Siswa merupakan lembar kegiatan bagi

siswa yang digunakan untuk membimbing siswa melakukan proses

belajar. Komponen-komponen LKS adalah kompetensi dasar, materi

pokok, indikator pencapaian hasil belajar, petunjuk umum, dan

kegiatan belajar. Komponen yang terpenting dalam LKS adalah

(41)

akan dilakukan, pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab, dan

tempat menuliskan jawaban pertanyaan.

b. Pretes dan Postes

Pretes digunakan untuk mengetahui konsep-konsep yang dimiliki

siswa sebelum proses pembelajaran sedangkan postes digunakan

untuk mengetahui konsep-konsep yang dimiliki siswa sesudah proses

pembelajaran.

2. Penyusunan Instrumen

a. Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

(LKS yang digunakan adalah LKS yang telah dikembangkan oleh

Drs.Fr.Y.Kartika Budi, M.Pd dan LKS tersebut ada dalam dokumen

tersendiri serta tidak dilampirkan dalam skripsi ini)

b. Pretes dan Postes

Soal-soal disusun berdasarkan konsep dan/atau kompetensi yang

akan dibangun. Digunakan soal yang sama sebelum dan sesudah

kegiatan.

1) Konsep Vektor dan Skalar. a) Konsep yang akan dibangun:

(1) Pengertian vektor (2) Pengertian skalar

(42)

(1) Nyatakan dengan kata-katamu sendiri pengertian (definisi)

besaran vektor!

(2) Nyatakan dengan kata-katamu sendiri pengertian (definisi)

besaran skalar!

(3) Sebutkan perbedaan dan persamaan besaran vektor dan

besaran skalar!

2) Sifat-sifat vektor

a) Konsep yang akan dibangun

(1) Kesamaan dua vektor.

(2) Dua vektor yang berlawanan

b) Soal-soal

(1) Apa syaratnya dua vektor A dan B dikatakan sama (A = B)?

(2) Apa syaratnya vektor F1 merupakan lawan dari vektor F2 (F1 = - F2)

(43)

A

P

Gambar 5

3) Penjumlahan Vektor dan Penjumlahan Skalar. a) Konsep yang akan dibangun

Perbedaan dan persamaan penjumlahan besaran vektor dan

penjumlahan besaran skalar

b) Soal-soal

(1) Samakah penjumlahan vektor dengan penjumlahan skalar?

(2) Kalau tidak sama apa perbedaannya?

4) Penjumlahan vektor dengan metode poligon a) Konsep/kompetensi yang akan dibangun.

(1) Langkah-langkah penjumlahan dua vektor dengan metode

poligon.

(2) Dapat menjumlahkan dua vektor dengan metode poligon.

(44)

(1) Bagaimana langkah-langkah menjumlahkan dua vektor F1 dan F2 dengan metode poligon.

(2) Jumlahkanlah dua vektor A dan B berikut dengan metode poligon.

B

A

Gambar 6

5) Menjumlahkan tiga vektor dengan metode poligon (pengayaan) a) Konsep/kompetensi yang akan dibangun.

(1) Langkah-langkah penjumlahan tiga vektor dengan metode poligon.

(2) Dapat menjumlahkan tiga vektor dengan metode poligon.

a) Soal-soal

(1) Menggunakan langkah-langkah menjumlahkan dua vektor, coba

sebutkan langkah-langkah bila anda diminta menjumlahkan 3 vektor

F1, F2, dan F3. Berilah nomor setiap langkah.

(2) Menggunakan langkah-langkah tersebut, jumlahkan tiga vektor

(45)

F2

F3

F1

6) Penjumlahan vektor dengan metode jajaran genjang. a) Kompetensi yang akan dibangun

Dapat menentukan besar dan arah vektor resultan yang

ditentukan dengan metode jajaran genjang.

a) Soal.

Dua vektor F1 dan F2 masing-masing 6 satuan dan 8 satuan, membentuk sudut 53o (F1 di bawah, F2 di atas). Tentukan besar resultan kedua vektor tersebut menggunakan rumus cosinus,

dan sudut antara R dengan F1 dengan menggunakan rumus sinus

(cos 53o = 0,6; sin53o=0,8)

7) Komponen Vektor.

a) Kompetensi yang akan dibangun

Dapat menguraikan sebuah vektor atas dua komponen yang

saling tegak lurus (pada sumbu X dan pada sumbu Y)

(46)

b) Soal-soal

1. Y

F

β

O X

a) Uraikan vektor gaya F pada gambar tersebut atas komponen Fx dan Fy.

b) Nyatakan besarnya Fx dan Fy menggunakan β

2. Y

F = 4 N

30o X

a) Uraikan vektor gaya F pada gambar tersebut atas komponen Fx dan Fy

b) Kemudian tentukan besarnya Fx dan Fy (sin30o = 0,5; cos30o = 0,87)

8) Menjumlahkan dua gaya dengan metode analitis. a) Konsep/Kompetensi yang akan dibangun.

(1) Langkah-langkah menjumlahkan dua vektor dengan metode

analitis.

Gambar 8

(47)

(2) Dapat menentukan besar dan arah vektor resultan dengan

metode analitis.

b) Soal-soal

(1) Tulislah secara umum langkah-langkah menjumlahkan 2 gaya

dengan metode analitis!

(2) Tentukan besar dan arah gaya Resultan dari dua gaya berikut ini!

Y

F2 = 8 satuan

F1 = 2 satuan

45o 60o

X

Gambar 10

(soal-soal pretes dan postes dilampirkan dalam bandel tersendiri. Soal pretes

dilaksanakan sekaligus sebelum proses pembelajaran sedangkan soal postes

dilaksanakan bertahap, sesuai dengan konsep yang dibangun dan dilaksanakan

(48)

F. Analisis Data

Data dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Dari lembar jawab diperoleh hasil jawaban siswa langsung setelah diberi

pertanyaan awal atau pertanyaan sebelum proses pembelajaran dan

pertanyaan akhir atau pertanyaan setelah proses pembelajaran.

2. Jawaban setelah melakukan proses pembelajaran dibandingkan dengan

jawaban sebelum proses pembelajaran untuk mengetahui apakah ada

perkembangan pemahaman konsep yaitu berapa orang yang menjawab

salah tetap salah, salah menjadi kurang tepat, salah menjadi benar, kurang

tepat tetap menjadi kurang tepat, kurang tepat menjadi benar, dan benar

tetap benar.

3. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan apakah siswa tersebut mengalami

(49)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Pelaksanaan

Pembelajaran dilakukan sebanyak 6 kali pertemuan, satu pertemuan 2 x 45

menit. Pembelajaran dilakukan melalui pertanyaan-pertanyaan bertahap dalam

LKS. Selama pembelajaran, siswa melakukan berbagai kegiatan belajar dalam

bentuk menjawab pertanyaan-pertanyaan bertahap dalam LKS. Dalam

penelitian ini, peneliti berperan sebagai mediator dan fasilitator yang

membantu proses belajar siswa agar menjadi optimal. Seluruh siswa

berjumlah 20 orang.

Pada awal pertemuan, peneliti membagikan soal pretes siswa untuk

melihat pengetahuan awal siswa tentang vektor. Pertemuan selanjutnya,

peneliti membagikan lembar kegiatan siswa dan memberikan penjelasan

singkat mengenai kegiatan yang akan dilakukan selama proses pembelajaran.

Selama proses pembelajaran, guru membimbing siswa melakukan kegiatan

belajar dalam LKS, memberikan penjelasan pada bagian yang sukar,

menjawab pertanyaan siswa, termasuk mengomentari dan memberikan

penguatan pada jawaban siswa. Setelah proses pembelajaran selesai, pada

akhir pertemuan siswa mengerjakan soal yang sama seperti prestes sebagai

(50)

B. Diskripsi Data

Tabel 1. Jawaban Hasil Pretest dan Postest Seluruh Siswa Tentang Konsep Vektor dan Skalar

No Kode Hasil Pretest Hasil Postest

1. ADCP 1. (X)

2. (X) 3. (X)

1. Menjawab tapi hasilnya kurang tepat

2. Menjawab tapi hasilnya kurang tepat

3. Menjawab tapi hasilnya salah

2. AA 1. Menjawab dengan

asal-asalan 2. (X) 3. (X)

1. Menjawab dan hasilnya benar

2. Menjawab dan hasilnya benar

3. Menjawab dan hasilnya benar

3. AAF 1. (X)

2. (X) 3. (X)

1. Menjawab tapi hasilnya kurang tepat

2. Menjawab tapi hasilnya kurang tepat

3. Menjawab tapi hasilnya salah

4. ATD 1. Menjawab dan hasilnya

kurang tepat

2. Menjawab dan hasilnya benar

3. Menjawab dan hasilnya kurang tepat

1. Menjawab dan hasilnya benar

2. Menjawab dan hasilnya benar

3. Menjawab dan hasilnya benar

5. ASW 1. Menjawab dengan

asal-asalan 2. (X) 3. (X)

1. Menjawab dan hasilnya benar

2. Menjawab dan hasilnya benar

3. Menjawab dan hasilnya benar

6. BAW 1. Menjawab dan hasilnya

kurang tepat 2. (X) 3. (X)

1. Menjawab dan hasilnya benar

2. Menjawab dan hasilnya benar

3. Menjawab tapi hasilnya kurang tepat

7. BMAP 1. Menjawab dan hasilnya

kurang tepat

2. Menjawab dan hasilnya

1. Menjawab dan hasilnya hampir benar

(51)

benar

3. Menjawab dan hasilnya kurang tepat

benar

3. Menjawab dan hasilnya kurang tepat

8. CHA 1. Menjawab dan hasilnya

benar 2. (X)

3. Menjawab dan hasilnya kurang tepat

1. Menjawab dan hasilnya benar

2. Menjawab tapi hasilnya salah

3. Menjawab dan hasilnya kurang tepat

9. ELDM 1. Belum pernah mendengar

2. (X)

3. Belum pernah mempelajari

1. Menjawab dan hasilnya benar

2. Menjawab dan hasilnya benar

3. Menjawab dan hasilnya benar

10. GP 1. Belum tahu tapi pernah

mendengar 2. (X)

3. Belum mempelajari

1. Menjawab tapi hasilnya kurang tepat

2. Menjawab tapi hasilnya kurang tepat

3. Menjawab dan hasilnya benar

11. GDPG 1. (X)

2. (X) 3. (X)

1. Menjawab dan hasilnya benar

2. Menjawab tapi hasilnya kurang tepat

3. Menjawab tapi hasilnya kurang tepat

12. JDKS 1. Menjawab dan hasilnya

kurang tepat

2. Menjawab dan hasilnya benar

3. Menjawab dan hasilnya benar

1. Menjawab dan hasilnya benar

2. Menjawab dan hasilnya benar

3. Menjawab dan hasilnya benar

13. LGLR 1. (X)

2. Belum tahu 3. Belum tahu

1. Menjawab dan hasilnya benar

2. Menjawab dan hasilnya benar

3. Menjawab dan hasilnya benar

14. MCVS Siswa tidak hadir

15. Pl 1. (X)

2. (X) 3. (X)

1. Menjawab tapi hasilnya kurang tepat

2. Menjawab tapi hasilnya kurang tepat

(52)

benar

16. PW 1. (X)

2. (X) 3. (X)

1. Menjawab dan hasilnya kurang tepat

2. Menjawab dan hasilnya kurang tepat

3. Menjawab dan hasilnya kurang tepat

17. VKA 1. (X)

2. (X) 3. (X)

1. Menjawab dan hasilnya kurang tepat

2. Menjawab dan hasilnya kurang tepat

3. Menjawab dan hasilnya kurang tepat

18. WRP 1. Belum pernah mendengar

2. (X) 3. (X)

1. Menjawab dan hasilnya kurang tepat

2. Menjawab dan hasilnya kurang tepat

3. Menjawab dan hasilnya kurang tepat

19. YAWT 1. Menjawab dan hasilnya

kurang tepat 2. (X) 3. (X)

1. Menjawab dan hasilnya kurang tepat

2. Menjawab dan hasilnya kurang tepat

3. Menjawab dan hasilnya kurang tepat

20. YSP 1. Menjawab dan hasilnya

kurang tepat 2. (X) 3. (X)

1. Menjawab dan hasilnya benar

2. Menjawab dan hasilnya benar

3. Menjawab dan hasilnya benar

21. YUSJ 1. (X)

2. (X) 3. (X)

1. Menjawab dan hasilnya benar

2. Menjawab dan hasilnya benar

(53)

Tabel 2. Jawaban Hasil Pretest dan Postest Seluruh Siswa Tentang Sifat-sifat Vektor

No Nama Hasil Pretest Hasil Postest

1. ADCP 1. Menjawab dan hasilnya kurang

tepat 2. (X)

3. Menjawab dan hasilnya kurang tepat

1. Menjawab dan hasilnya kurang tepat

2. Menjawab dan hasilnya kurang tepat

3. Menjawab dan hasilnya benar

2. AA 1. Menjawab dan hasilnya benar

2. (X)

3. Menjawab dan hasilnya kurang tepat

1. Menjawab dan hasilnya benar

2. Menjawab dan hasilnya benar

3. Menjawab dan hasilnya benar

3. AAF 1. (X)

2. (X) 3. (X)

1. Menjawab tapi hasilnya kurang tepat

2. Menjawab tapi hasilnya kurang tepat

3. Menjawab dan hasilnya salah

4. ATD 1. Menjawab dan hasilnya benar

2. Menjawab dan hasilnya kurang tepat

3. Menjawab dan hasilnya kurang tepat

1. Menjawab dan hasilnya benar

2. Menjawab dan hasilnya benar

3. Menjawab dan hasilnya benar

5. ASW 1. (X)

2. (X) 3. (X)

1. Menjawab dan hasilnya benar

2. Menjawab tapi hasilnya kurang tepat

3. Menjawab dan hasilnya benar

6. BAW 1. Menjawab dan hasilnya kurang

tepat

2. Menjawab dan hasilnya kurang tepat

3. Menjawab dan hasilnya benar

1. Menjawab dan hasilnya benar

2. Menjawab dan hasilnya benar

3. Menjawab dan hasilnya benar

7. BMAP 1. (X)

2. (X)

3. Menjawab dan hasilnya benar

1. Menjawab dan hasilnya benar

2. Menjawab dan hasilnya benar

(54)

8. CHA 1. Menjawab dan hasilnya kurang tepat

2. Menjawab dan hasilnya kurang tepat

3. Menjawab dan hasilnya benar

1. Menjawab dan hasilnya benar

2. Menjawab dan hasilnya benar

3. Menjawab dan hasilnya benar

9. ELDM 1. Menjawab dan hasilnya benar

2. Menjawab dan hasilnya kurang tepat

3. Menjawab dan hasilnya kurang tepat

1. Menjawab dan hasilnya benar

2. Menjawab dan hasilnya benar

3. Menjawab dan hasilnya benar

10. GP 1. Menjawab dan hasilnya kurang

tepat

2. Menjawab dan hasilnya kurang tepat

3. (X)

1. Menjawab dan hasilnya kurang tepat

2. Menjawab dan hasilnya kurang tepat

3. Menjawab dan hasilnya benar

11. GDPG 1. (X)

2. (X) 3. (X)

1. Menjawab tapi hasilnya kurang tepat

2. Menjawab tapi hasilnya kurang tepat

3. Menjawab dan hasilnya benar

12. JDKS 1. Menjawab dan hasilnya kurang

tepat

2. Menjawab dan hasilnya kurang tepat

3. Menjawab dan hasilnya kurang tepat

1. Menjawab dan hasilnya benar

2. Menjawab dan hasilnya benar

3. Menjawab dan hasilnya benar

13. LGLR 1. Belum pernah mempelajari

2. Belum pernah mempelajari 3. (X)

1. Menjawab tapi hasilnya kurang tepat

2. Menjawab tapi hasilnya kurang tepat

3. Menjawab dan hasilnya benar

1. Menjawab dan hasilnya kurang tepat

2. Menjawab dan hasilnya kurang tepat

3. Menjawab dan hasilnya benar

16. PW 1. (X)

2. (X)

(55)

3. Menjawab dan hasilnya kurang tepat

2. Menjawab dan hasilnya benar

3. Menjawab dan hasilnya benar

17. VKA 1. (X)

2. (X) 3. (X)

1. Menjawab dan hasilnya benar

2. Menjawab dan hasilnya benar

3. Menjawab dan hasilnya benar

18. WRP 1. (X)

2. (X) 3. (X)

1. Menjawab tapi hasilnya kurang tepat

2. Menjawab dan hasilnya salah

3. Menjawab dan hasilnya benar

19. YAWT 1. (X)

2. (X) 3. (X)

1. Menjawab dan hasilnya benar

2. Menjawab dan hasilnya benar

3. Menjawab dan hasilnya benar

20. YSP 1. (X)

2. (X) 3. (X)

1. Menjawab dan hasilnya benar

2. Menjawab dan hasilnya benar

3. Menjawab dan hasilnya benar

21. YUSJ 1. (X)

2. (X) 3. (X)

1. Menjawab dan hasilnya benar

2. Menjawab dan hasilnya benar

3. Menjawab dan hasilnya benar

Tabel 3. Jawaban Hasil Pretest dan Postest Seluruh SiswaTentang Penjumlahan Vektor dan Penjumlahan Skalar

No Nama Hasil Pretest Hasil Postest

1. ADCP 1.Menjawab dan hasilnya

benar 2. (X)

1. Menjawab dan hasilnya benar 2. Menjawab dan hasilnya benar

2. AA 1. Menjawab dan hasilnya

benar 2. (X)

(56)

benar 2. (X)

2. Menjawab dan hasilnya benar

4. ATD 1. Menjawab dan hasilnya

salah

2. Menjawab dan hasilnya salah

1. Menjawab dan hasilnya benar 2. Menjawab dan hasilnya benar

5. ASW 1. Menjawab dan hasilnya

benar 2. (X)

1. Menjawab dan hasilnya benar 2. Menjawab dan hasilnya benar

6. BAW 1. Menjawab dan hasilnya

benar

2. Belum tahu

1. Menjawab dan hasilnya benar 2. Menjawab dan hasilnya kurang tepat

7. BMAP 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab dan hasilnya benar 2. Menjawab dan hasilnya kurang tepat

8. CHA 1. Menjawab dan hasilnya

benar

2. Menjawab dan hasilnya kurang tepat

1. Menjawab dan hasilnya benar 2. Menjawab dan hasilnya kurang tepat

9. ELDM 1. Menjawab dan hasilnya

benar

2. Menjawab dan hasilnya salah

1. Menjawab dan hasilnya benar 2. Menjawab dan hasilnya benar

10. GP 1. Menjawab dan hasilnya

benar

2. Belum tahu

1. Menjawab dan hasilnya benar 2. Menjawab dan hasilnya benar

11. GDPG 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab dan hasilnya benar 2. Menjawab dan hasilnya benar

12. JDKS 1. Menjawab dan hasilnya

benar

2. Menjawab dan hasilnya salah

1. Menjawab dan hasilnya benar 2. Menjawab dan hasilnya benar

13. LGLR 1. Belum pernah mempelajari

2. Belum pernah mempelajari

1. Menjawab dan hasilnya benar 2. Menjawab dan hasilnya benar

14. MCVS Siswa tidak hadir

15. Pl 1. Menjawab dan hasilnya

benar

2. Belum tahu

1. Menjawab dan hasilnya benar 2. Menjawab dan hasilnya benar

16. PW 1. Menjawab dan hasilnya

benar

2. Menjawab dan hasilnya salah

1. Menjawab dan hasilnya benar 2. Menjawab dan hasilnya benar

17. VKA 1. Menjawab dan hasilnya

benar

(57)

salah

18. WRP 1. Belum pernah mendengar

2. Belum pernah mendengar

1. Menjawab dan hasilnya benar 2. Menjawab dan hasilnya benar

19. YAWT 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab dan hasilnya benar 2. Menjawab dan hasilnya benar

20. YSP 1. Menjawab dan hasilnya

benar 2. (X)

1. Menjawab dan hasilnya benar 2. Menjawab dan hasilnya benar

21. YUSJ 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab dan hasilnya benar 2. Menjawab dan hasilnya benar

Tabel 4. Jawaban Hasil Pretest dan Postest Seluruh Siswa Tentang Penjumlahan Vektor Dengan Metode Poligon

No Nama Hasil Pretest Hasil Postest

1. ADCP 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab tapi hasilnya kurang tepat

2. Menjawab dan hasilnya benar

2. AA 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab dan hasilnya benar 2. Menjawab dan hasilnya benar

3. AAF 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab tapi hasilnya kurang tepat

2. Menjawab dan hasilnya benar

4. ATD 1. Belum tahu

2. (X)

1. Menjawab tapi hasilnya kurang tepat

2. Menjawab dan hasilnya benar

5. ASW 1. Belum tahu

2. (X)

1. Menjawab tapi hasilnya kurang tepat

2. Menjawab dan hasilnya benar

6. BAW 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab dan hasilnya benar 2. Menjawab dan hasilnya benar

7. BMAP 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab dan hasilnya benar 2. Menjawab dan hasilnya benar

8. CHA 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab tapi hasilnya kurang tepat

2. Menjawab dan hasilnya benar

9. ELDM 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab dan hasilnya benar 2. Menjawab dan hasilnya benar

10. GP 1. Belum tahu

2. Belum tahu

1. Menjawab tapi hasilnya salah 2. Menjawab tapi hasilnya salah

11. GDPG 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab dan hasilnya benar 2. Menjawab dan hasilnya benar

12. JDKS 1. Menjawab dan hasilnya

salah

2. Menjawab dan hasilnya

(58)

salah

13. LGLR 1. Belum pernah mempelajari

2. Belum pernah mempelajari

1. Menjawab tapi hasilnya kurang tepat

2. Menjawab dan hasilnya benar

14. MCVS Siswa tidak hadir

15. Pl 1. Belum mempelajari

2. (X)

1. Menjawab tapi hasilnya salah 2. Menjawab tapi hasilnya salah

16. PW 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab dan hasilnya benar 2. Menjawab dan hasilnya benar

17. VKA 1. Belum tahu

2. Belum tahu

1. Menjawab dan hasilnya benar 2. Menjawab dan hasilnya benar

18. WRP 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab dan hasilnya benar 2. Menjawab dan hasilnya benar

19. YAWT 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab dan hasilnya benar 2. Menjawab dan hasilnya benar

20. YSP 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab tapi hasilnya kurang tepat

2. Menjawab dan hasilnya benar

21. YUSJ 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab tapi hasilnya salah 2. Menjawab tapi hasilnya salah

Tabel 5. Jawaban Hasil Pretest dan Postest Seluruh Siswa Tentang Menjumlahkan Tiga Vektor Dengan Metode Poligon

No Nama Hasil Pretest Hasil Postest

1. ADCP 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab tapi hasilnya kurang tepat

2. Menjawab dan hasilnya benar

2. AA 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab dan hasilnya benar 2. Menjawab dan hasilnya benar

3. AAF 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab tapi hasilnya kurang tepat

2. Menjawab dan hasilnya benar

4. ATD 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab dan hasilnya benar 2. Menjawab dan hasilnya benar

5. ASW 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab tapi hasilnya kurang tepat

2. Menjawab dan hasilnya benar

6. BAW 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab tapi hasilnya kurang tepat

2. Menjawab dan hasilnya benar

7. BMAP 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab dan hasilnya benar 2. Menjawab dan hasilnya benar

(59)

2. (X) 2. Menjawab dan hasilnya benar

9. ELDM 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab dan hasilnya benar 2. Menjawab dan hasilnya benar

10. GP 1. Belum mempelajari

2. (X)

1. Menjawab tapi hasilnya salah 2. Menjawab dan hasilnya benar

11. GDPG 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab dan hasilnya benar 2. Menjawab dan hasilnya benar

12. JDKS 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab dan hasilnya benar 2. Menjawab dan hasilnya benar

13. LGLR 1. Belum pernah mempelajari

2. Belum pernah mempelajari

1. Menjawab tapi hasilnya kurang tepat

2. Menjawab dan hasilnya benar

14. MCVS Siswa tidak hadir

15. Pl 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab dan hasilnya benar 2. Menjawab dan hasilnya benar

16. PW 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab tapi hasilnya kurang tepat

2. Menjawab dan hasilnya benar

17. VKA 1. Menjawab tapi hasilnya

salah

2. Menjawab tapi hasilnya salah

1. Menjawab dan hasilnya benar 2. Menjawab dan hasilnya benar

18. WRP 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab dan hasilnya benar 2. Menjawab dan hasilnya benar

19. YAWT 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab dan hasilnya benar 2. Menjawab dan hasilnya benar

20. YSP 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab tapi hasilnya kurang tepat

2. Menjawab dan hasilnya benar

21. YUSJ 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab tapi hasilnya kurang tepat

2. Menjawab dan hasilnya benar

Tabel 6. Jawaban Hasil Pretest dan Postest Seluruh Siswa Tentang Penjumlahan Vektor Dengan Metode Jajaran Genjang

No Nama Hasil Pretest Hasil Postest

(60)

6. BAW Menjawab tapi hasilnya salah Menjawab dan hasilnya benar

7. BMAP (X) Menjawab dan hasilnya benar

8. CHA (X) Menjawab tapi hasilnya kurang

tepat

9. ELDM (X) Menjawab dan hasilnya benar

10. GP Belum pernah mempelajari Menjawab dan hasilnya benar

11. GDPG (X) Menjawab dan hasilnya benar

12. JDKS (X) Menjawab dan hasilnya benar

13. LGLR Belum pernah mempelajari Menjawab tapi hasilnya kurang

tepat

14. MCVS Siswa tidak hadir

15. Pl Belum tahu Menjawab dan hasilnya benar

16. PW (X) Menjawab dan hasilnya benar

17. VKA Belum tahu Menjawab dan hasilnya benar

18. WRP (X) Menjawab tapi hasilnya kurang

Tabel 7. Jawaban Hasil Pretest dan Postest Seluruh Siswa Tentang Komponen Vektor

No Nama Hasil Pretest Hasil Postest

1. ADCP 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab tapi hasilnya kurang tepat

1. Menjawab tapi hasilnya kurang tepat

2. Tidak dikerjakan

4. ATD 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab tapi hasilnya salah 2. Menjawab dan hasilnya benar

5. ASW 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab tapi hasilnya kurang tepat

2. Menjawab tapi hasilnya salah

6. BAW 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab tapi hasilnya salah 2. Menjawab dan hasilnya benar

7. BMAP 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab tapi hasilnya kurang tepat

2. Menjawab dan hasilnya benar

8. CHA 1. (X)

2. (X)

(61)

2. Menjawab dan hasilnya benar

9. ELDM 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab dan hasilnya benar 2. Menjawab dan hasilnya benar

10. GP 1. Belum pernah mempelajari

2. Belum pernah mempelajari

1. Menjawab tapi hasilnya kurang tepat

2. Menjawab dan hasilnya benar

11. GDPG 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab tapi hasilnya kurang tepat

2. Menjawab dan hasilnya benar

12. JDKS 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab dan hasilnya benar 2. Menjawab dan hasilnya benar

13. LGLR 1. Belum pernah mempelajari

2. Belum pernah mempelajari

1. Menjawab dan hasilnya benar 2. Menjawab dan hasilnya benar

14. MCVS Siswa tidak hadir

15. Pl 1. Belum mempelajari dan

bingung

2. Belum mempelajari dan bingung

1. Menjawab dan hasilnya benar

2. Menjawab dan hasilnya benar

16. PW 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab dan hasilnya benar 2. Menjawab dan hasilnya benar

17. VKA 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab dan hasilnya benar 2. Menjawab dan hasilnya benar

18. WRP 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab tapi hasilnya kurang tepat

2. Menjawab dan hasilnya benar

19. YAWT 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab dan hasilnya benar 2. Menjawab dan hasilnya benar

20. YSP 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab dan hasilnya benar 2. Menjawab dan hasilnya benar

21. YUSJ 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab tapi hasilnya kurang tepat

(62)

Tabel 8. Jawaban Hasil Pretest dan Postest Seluruh Siswa Tentang Menjumlahkan Dua Gaya Dengan Metode Analisis

No Nama Hasil Pretest Hasil Postest

1. ADCP 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab dan hasilnya benar 2. Menjawab tapi hasilnya kurang tepat

1. Menjawab dan hasilnya benar 2. Menjawab tapi hasilnya kurang tepat

4. ATD 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab dan hasilnya benar 2. Menjawab dan hasilnya benar

5. ASW 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab dan hasilnya benar 2. Menjawab tapi hasilnya kurang tepat

6. BAW 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab dan hasilnya benar 2. Menjawab dan hasilnya benar

7. BMAP 1. Menjawab tapi hasilnya

salah 2. (X)

1. Menjawab tapi hasilnya kurang tepat

2. Menjawab dan hasilnya benar

8. CHA 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab dan hasilnya benar 2. Menjawab dan hasilnya benar

9. ELDM 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab dan hasilnya benar 2. Menjawab dan hasilnya benar

10. GP 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab dan hasilnya benar 2. Menjawab dan hasilnya benar

11. GDPG 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab tapi hasilnya kurang tepat

2. Menjawab dan hasilnya benar

12. JDKS 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab dan hasilnya benar 2. Menjawab dan hasilnya benar

13. LGLR 1. Belum pernah mempelajari

2. Belum pernah mempelajari

1. Menjawab dan hasilnya benar 2. Menjawab dan hasilnya benar

14. MCVS Siswa tidak hadir

15. Pl 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab dan hasilnya benar 2. Menjawab dan hasilnya benar

16. PW 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab dan hasilnya benar 2. Menjawab dan hasilnya benar

17. VKA 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab dan hasilnya benar 2. Menjawab dan hasilnya benar

18. WRP 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab tapi hasilnya kurang tepat

(63)

kurang tepat

19. YAWT 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab tapi hasilnya kurang tepat

2. Menjawab tapi hasilnya kurang tepat

20. YSP 1. (X)

2. (X)

1. Menjawab dan hasilnya benar 2. Menjawab dan hasilnya benar

21. YUSJ1 1. (X)

2. (X)2

1. Menjawab tapi hasilnya kurang tepat

2. Menjawab dan hasilnya benar

1

Kode : singkatan dari nama siswa

(64)

Jumlah siswa seluruhnya 21 orang Jumlah siswa yang hadir 20 orang Jumlah siswa yang tidak hadir 1 orang

Tabel 9. Perubahan Konsep Secara Umum Sebelum dan Sesudah Proses Pembelajaran

Sebelum Proses Pembelajaran Sesudah Proses Pembelajaran

Jumlah Jawaban Siswa Jumlah Jawaban Siswa

Salah Kurang Tepat Benar Salah Kurang Tepat Benar

(65)

Sebelum Proses Pembelajaran Sesudah Proses Pembelajaran Jumlah Jawaban Siswa Jumlah Jawaban Siswa Salah Kurang Tepat Benar Salah tetap

Salah

Salah→Kurang Tepat

(66)

D. Pembahasan

I.Konsep Vektor dan Skalar

Konsep vektor : besaran yang selain memiliki besar juga memiliki arah.

Konsep skalar : besaran yang hanya memiliki besaran saja dan cukup

dinyatakan dengan sebuah angka dan sebuah satuan.

Dari pertanyaan nomor satu yang diberikan sebelum pembelajaran

ditunjukkan bahwa, yang belum memiliki pengetahuan tentang mendifinisikan

besaran vektor ada 65% sedangkan 35% siswa sudah memiliki konsep vektor

atau memiliki pengetahuan tentang konsep vektor. Yang menyebabkan siswa

telah memiliki konsep tentang mendifinisikan vektor sebelum pembelajaran

mungkin karena (1) siswa telah membaca uraian tentang vektor dari buku yang

dimilikinya, (2) sudah dipelajari meskipun secara singkat di SMP. Sedangkan,

setelah melakukan kegiatan belajar dengan menjawab pertanyaan pada

kegiatan 1 dalam LKS ditunjukkan bahwa 85% siswa mampu membangun

konsep vektor yaitu 35% siswa mampu membangun konsep vektor dari salah

menjadi kurang tepat, 20% siswa mampu membangun konsep vektor dari

kurang tepat menjadi benar dan 30% siswa mampu membangun konsep salah

menjadi konsep benar.

Jawaban pertanyaan nomor dua yang diberikan sebelum pembelajaran

menunjukkan bahwa yang belum memiliki pengetahuan tentang pengertian

skalar ada 85%. Sedangkan, setelah melakukan kegiatan belajar dengan

menjawab pertanyaan pada kegiatan 2 dalam LKS yang sudah memiliki konsep

Gambar

Gambar 2
Gambar 4
 Gambar 5
Gambar 6
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Interaksi persaingan perebutan pengaruh Amerika Serikat dan Cina melalui TPP dan RCEP di kawasan Asia Pasifik disebabkan upaya penyeimbangan kekuatan ( balance of

Dalam menganalisis data hasil jawaban responden dilakukan analisa crosstab yaitu merupakan analisis yang dilakukan untuk melihat apakah terdapat hubungan deskriptif antara

[r]

klasifikasi akan memanfaatkan teknik SSVM (smooth support vector machine) untuk mengklasifikasi nilai fitur citra mammogram yang telah melalui proses fitur

[r]

Berdasarkan analisis data diatas maka didapat citra merek (X2) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan konsumen karena tingkat signifikansi yang

dari perjuangan Mahatma Gandhi dalam menentang diskriminasi rasial di