• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Matematika - MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA SMK NEGERI 1 KUTASARI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Matematika - MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA SMK NEGERI 1 KUTASARI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) - repository perpustakaan"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Matematika

Dalam Kurikulum Mata Pelajaran Matematika, matematika

berfungsi mengembangkan kemampuan menghitung, mengukur,

menurunkan dan menggunakan rumus matematika yang diperlukan dalam

kehidupan sehari- hari melalui materi pengukuran dan geometri, aljabar,

peluang dan statistika, kalkulus dan geometri. Matematika juga berfungsi

mengembangkan kemampuan mengkomunikasikan gagasan melalui model

matematika yang dapat berupa kalimat persamaan matematika, diagram,

grafik atau tabel.

Menurut Suherman (2003:15) matematika berasal dari perkataan

latin mathematica, yang mulanya diambil dari bahasa yunani mathematike

yang berarti “relating to learning”. Bahasa itu mempunyai akar kata

mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu (knowledge, science). Bahasa

mathematike berhubungan sangat erat dengan sebuah kata lainnya yang

serupa, yaitu mathein yang mengandung arti belajar (berpikir).

Menurut Elea Tinggih (dalam Suherman, 2003:16) berdasarkan

etimologis perkataan matematika berarti “ilmu pengetahuan yang diperoleh

dengan nalar”. Hal ini dimaksudkan bukan berarti ilmu lain tidak melalui

penalaran, akan tetapi dalam matematika lebih menekankan pada aktifitas

(2)

2003: 17) bahwa matematika adalah pola berpikir, pola mengorganisasikan,

pembuktian yang logik, matematika itu adalah bahasa yang menggunakan

istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas dan akurat, representasinya

dengan simbol dan padat, lebih berupa bahasa simbol mengenai ide dari

pada bunyi. Reys (dalam Suherman, 2003: 17) juga mengatakan bahwa

matematika adalah telaah tentang pola dan hubungan, suatu jalan atau pola

berpikir, suatu seni, suatu bahasa, dan suatu alat.

Berdasarkan definisi diatas dapat dikatakan bahwa matematika

adalah pola pikir yang menekankan pada aktifitas dalam dunia penalaran

yang menelaah tentang pola dan hubungan, yang didefinisikan secara jelas,

cermat dan akurat, serta berupa bahasa simbol.

B. Pengertian Komunikasi

Menurut Mulyana (2005), komunikasi adalah proses berbagi makna

melalui perilaku verbal dan nonverbal. Segala sesuatu dapat disebut

komunikasi jika melibatkan dua orang atau lebih. Sedangkan menurut Agus

M. Hardjana (dalam Naim, 2011) komunikasi adalah proses penyampaian

makna dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang kepada orang

lain melalui media tertentu. Pertukaran makna merupakan inti yang

terdalam dalam kegiatan komunikasi karena disampaikan orang dalam

komunikasi bukan kata-kata, melainkan makna dari kata-kata. Karena

interaksi, komunikasi merupakan kegiatan yang dinamis. Selama

(3)

terjadi saling memberi dan menerima pengaruh dan dampak komunikasi

tersebut.

Menurut Shadiq (2009), komunikasi merupakan proses untuk

memberi dan menyampaikan arti dalam usaha untuk menciptakan

pemahaman bersama. Dalam sebuah pembelajaran, komunikasi atau

interaksi antara guru dan siswa ataupun siswa dengan siswa sangatlah

penting karena akan membuat pembelajaran menjadi lebih hidup.

Dalam setiap peristiwa komunikasi terkandung sejumlah unsur

seperti: pesan yang disampaikan, pihak-pihak yang terlibat dalam peristiwa

komunikasi tersebut, serta cara penyampaian pesan dan teknologi yang

dijadikan sarana. Sejumlah unsur tersebut tidak dapat dilepaskan dengan

konteks budaya masyarakat (lingkungan kelas) di mana peristiwa

komunikasi itu terjadi.

Dari definisi di atas secara umum komunikasi dapat diartikan proses

penyampaian pesan (message) dalam bentuk gagasan atau informasi dari

seseorang pemberi pesan (communicator) kepada penerima pesan

(communicatee) melalui media tertentu dengan menggunakan bahasa

sebagai alat penyalurnya sehingga saling terjadi pertukaran makna/ gagasan.

C. Komunikasi Matematika

Dalam pembelajaran matematika, interaksi antar siswa, seperti juga

komunikasi siswa dengan guru merupakan bagian penting. Ketika sebuah

konsep atau informasi matematika diberikan oleh seorang guru kepada

(4)

itu sedang terjadi transformasi informasi matematika dari komunikator

kepada komunikan. Respon yang diberikan komunikan merupakan

interprestasi dan respon itu sering kali menjadi masalah. Hal ini sebagai

salah satu akibat dari karakteristik matematika itu sendiri yang sarat dengan

istilah dan simbol. Oleh karena itu , situasi belajar matematika harus dibuat

sedemikian rupa sehingga dapat menyertakan dan membuat berbagai

kesempatan untuk berkomunikasi dalam berbagai bentuk.

Menurut Cockroft (dalam Shadiq, 2009) bahwa matematika

merupakan alat komunikasi yang sangat kuat, teliti, dan tidak

membingungkan. Hal ini terbukti dari banyaknya persoalan ataupun yang

disampaikan dalam bahasa matematika karena mengkomunikasikan ide

dengan bahasa matematika justru lebih praktis, sistematis, dan efisien.

Sedangkan menurut Herdian (2010) kemampuan komunikasi matematika

dapat diartikan sebagai suatu kemampuan siswa dalam menyampaikan

sesuatu yang diketahuinya melalui peristiwa dialog atau saling hubungan

yang terjadi di lingkungan kelas, dimana terjadi pengalihan pesan. Pesan

yang dialihkan berisi tentang materi matematika yang dipelajari siswa,

misalnya berupa konsep, rumus, atau strategi penyelesaian suatu masalah.

Pihak yang terlibat dalam peristiwa komunikasi di dalam kelas adalah guru

dan siswa. Cara pengalihan pesannya dapat secara lisan maupun tertulis.

Menurut Syaban (dalam NCTM, 1989 : 214), indikator komunikasi

matematika dapat dilihat dari: (1) Kemampuan mengekspresikan ide-ide

(5)

menggambarkannya secara visual; (2) Kemampuan memahami,

mengiterpretasikan, dan mengevaluasi ide-ide matematis baik secara lisan,

tulisan, maupun dalam bentuk visual lainnya; (3) Kemampuan dalam

menggunakan istilah-istilah, notasi-notasi matematika dan

struktur-strukturnya untuk menyajikan ide-ide, menggambarkan hubungan-hubungan

dengan model-model situasi.

Dengan demikian komunikasi matematika adalah suatu kemampuan

siswa dalam menyampaikan sesuatu yang diketahuinya melalui peristiwa

dialog atau saling hubungan yang terjadi di lingkungan kelas, dimana terjadi

pengalihan pesan. Pesan yang dialihkan berisi tentang materi matematika

yang dipelajari siswa, misalnya berupa konsep, rumus, atau strategi

penyelesaian suatu masalah.

D. Model Pembelajaran Missouri Mathematics Project 1. Definisi Missouri Mathematics Project

Missouri adalah nama sebuah kota di Amerika Tengah.

Sedangkan proyek adalah suatu cara penyajian pelajaran yang bertitik

tolak dari suatu permasalahan, kemudian dibahas dari berbagai segi

yang saling berhubungan sehingga pemecahannya secara keseluruhan

dan bermakna ( Djamarah dan Zain, 2006 : 83 ). MMP adalah suatu

model pembelajaran matematika yang berdasarkan pada suatu masalah

(6)

2. Langkah-langkah Pelaksanaan Missouri Mathematics Project

Menurut Krismanto dan Widyaiswara (2006 : 29),

langkah-langkah pembelajaran Missouri Mathematics Project sebagai berikut :

Langkah 1 : Review

Guru dan siswa meninjau ulang apa yang telah tercangkup pada

pelajaran yang lalu (pertemuan sebelumnya) dan yang ditinjau adalah

PR, mencongak, atau membuat prakiraan.

Langkah 2 : Pengembangan

Guru menyampaikan ide baru dan perluasan konsep matematika

terdahulu. Siswa diberi tahu tujuan pembelajaran yang menginspirasi

tentang sasaran pelajaran. Pelajaran dan diskusi interaktif antar guru

dan siswa harus disajikan termasuk demonstrasi konkret yang sifatnya

piktorial dan simbolik. Guru merekomendasikan 50% waktu pelajaran

untuk pengembangan. Pengembangan akan lebih bijaksana bila

dikombinasikan dengan latihan-latihan untuk meyakinkan bahwa siswa

mengikuti penyajian materi baru.

Langkah 3 : Kerja Kooperatif / Latihan Terkontrol

Siswa diminta merespon satu rangkaian soal dalam kelompok

sambil diamati oleh guru kalau-kalau terjadi miskonsepsi. Pada latihan

terkontrol ini respon setiap siswa sangat menguntungkan bagi guru dan

siswa itu sendiri. Pengembangan dan latihan terkontrol dapat saling

mengisi. Guru harus memasukkan rincian khusus tanggung jawab

(7)

dipelajari. Siswa belajar sendiri atau dalam kelompok belajar

kooperatif.

Langkah 4 : Seat Work / Kerja Mandiri

Pada tahap ini siswa dituntut untuk bisa mengerjakan soal

latihan sendiri/individual agar bisa menguasai materi yang sedang

diajarkan. Selain itu juga pada tahap ini digunakan untuk perluasan

mempelajari konsep yang disajikan guru pada langkah 2

(pengembangan).

Langkah 5 : Penugasan / PR

Guru melakukan evaluasi hasil belajar siswa tentang materi

yang telah dipelajari siswa, serta memberikan penugasan PR kepada

siswa jika memungkinkan.

3. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Missouri Mathematics

Project

a. Kelebihan :

1) Banyak materi yang tersampaikan kepada siswa karena tidak

memerlukan banyak waktu. Artinya, penggunaan waktu dapat

diatur relatif ketat.

2) Banyak latihan sehingga siswa mudah terampil dengan beragam

soal.

b. Kekurangan :

1) Kurang menempatkan siswa pada posisi aktif.

(8)

E. Materi Pokok Bahasan

Menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pokok bahasan

Program Linier terdapat pada kelas X untuk Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) pada semester genap. Pokok bahasan Program Linier mempunyai

sub pokok bahasan sebagai berikut :

1. Menentukan daerah penyelesaian pertidaksamaan linier

2. Menentukan daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan linier dengan

dua variabel

3. Menterjemahkan soal matematika ke kalimat matematika

4. Menentukan daerah penyelesaian dari kalimat matematika

5. Menentukan fungsi objektif dari soal

6. Menentukan nilai optimum berdasar fungsi objektif

F. Kerangka Berpikir

Berdasarkan landasan teori di atas, kerangka berpikir penelitian ini

digambarkan sebagai berikut :

Komunikasi Matematika

(1) Kemampuan mengekspresikan ide-ide matematis melalui lisan, tulisan, dan mendemonstrasikannya serta menggambarkannya secara visual.

(2) Kemampuan memahami, mengiterpretasikan, dan mengevaluasi ide- ide matematis baik secara lisan, tulisan, maupun dalam bentuk visual lainnya.

(9)

Berdasarkan kerangka di atas menyatakan bahwa hubungan antara

indikator kemampuan komunikasi matematika siswa yang masih rendah.

Dengan menggunakan model pembelajaran Missouri Mathematics Project

diharapkan dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan

komunikasi matematika siswa.

Pembelajaran Missouri Mathematics Project adalah pembelajaran

matematika yang berdasarkan pada suatu masalah kemudian dibahas dari

berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahannya secara

keseluruhan dan bermakna dan di dalamnya terdapat pembelajaran

kooperatif.

matematika siswa masih rendah.

Diberi perlakuan melalui model pembelajaran Missouri Mathematics Project, adapun langkah-langkahnya adalah : :

1. Review

2. Pengembangan

3. Kerja Kooperatif/Latihan Terkontrol 4. Seatwork/Kerja Mandiri

5. Penugasan/PR

(10)

Dalam pembelajaran MMP, langkah pertama adalah review

digunakan strategi meninjau ulang apa yang tercakup pada pelajaran yang

lalu (materi prasyarat), yang ditinjau adalah PR, mencongak, atau membuat

prakiraan. Langkah kedua adalah pengembangan, pada fase ini diharapkan

siswa dapat mengekspresikan ide-ide matematis melalui tulisan, dan

mendemonstrasikannya serta menggambarkannya secara visual yang

diberikan oleh guru.

Langkah ketiga adalah kerja kooperatif/latihan terkontrol, dalam

pembelajaran siswa dibentuk kelompok dan bersama-sama dengan

anggotanya masing-masing mengerjakan serangkaian soal untuk

memecahkan suatu masalah, sehingga kesulitan bisa didiskusikan dalam

intern kelompok tersebut, siswa terlatih untuk dalam memahami,

mengiterpretasikan, dan mengevaluasi ide- ide matematis baik secara

tulisan, maupun dalam bentuk visual lainnya serta terlatih dalam

menggunakan istilah-istilah, notasi-notasi matematika dan

struktur-strukturnya untuk menyajikan ide-ide, menggambarkan hubungan-hubungan

dengan model-model situasi.

Langkah keempat adalah seatwork/kerja mandiri, siswa mengerjakan

sendiri soal-soal yang diberikan oleh guru dengan tujuan untuk

latihan/perluasan konsep yang disajikan oleh guru pada fase kedua sehingga

siswa dapat menyelesaikan soal secara mandiri. Langkah kelima adalah

(11)

Dari sinilah diharapkan dengan menggunakan model pembelajaran

Missouri Mathematics Project dapat meningkatkan kemampuan komunikasi

matematika siswa dalam proses pembelajaran berlangsung khususnya siswa

kelas X-A SMK Negeri 1 Kutasari.

G. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka berfikir di atas, hipotesis dalam penelitian ini

adalah dengan menggunakan model pembelajaran Missouri Mathematics

Project (MMP) kemampuan komunikasi matematika siswa kelas X-A SMK

Gambar

grafik atau tabel.

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, dibuat penjadwalan mesin sesuai dengan karakteristik perusahaan yang memiliki aliran proses masing-masing order melewati jumlah stasiun kerja yang

Praktik Pengalaman Lapangan adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa Universitas Negeri Semarang sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang

With the aim of developing a simple methodology for use as a preliminary screening test for pediculicidal activity, various substances and herb extracts previously

Permasalahan pada penelitian ini adalah adanya gerakan bolak-balik (back tracking) yang merupakan salah satu faktor yang mengakibatkan target produksi yang ditetapkan

This paper presents an assessment of the present management of Polychlorinated Biphenyls (PCBs) in the Philippines with emphasis on its inventory to develop safe and

Berdasarkan Surat Penetapan Pemenang Lelang Nomor : 07/TAP/DPU/SDA-04/POKJA/2015 tanggal 29 April 2015 tentang Penetapan Pemenang Lelang Paket Pekerjaan Pembangunan Pengaman

Tujuh ratus sembilan puluh tujuh juta delapan ratus empat belas ribu rupiah,- termasuk PPN 10 %. PENGUMUMAN

7.2.1 Tuliskan jumlah kegiatan Pelayanan/Pengabdian kepada Masyarakat (*) yang sesuai dengan bidang keilmuan PS selama tiga tahun terakhir yang dilakukan oleh dosen tetap yang