• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 KOMUNIKASI dan KOMUNIKASI MASSA. komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 KOMUNIKASI dan KOMUNIKASI MASSA. komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Terdapat perbedaan diantara kedua surat kabar dalam kompetisi memperebutkan types of content.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1KOMUNIKASI dan KOMUNIKASI MASSA

2.1.1 KOMUNIKASI

Komunikasi mengandung makna bersama-sama (common). Istilah komunikasi atau communication berasal dari bahasa Latin, yaitu

(2)

communicatio yang berarti pemberitahuan atau pertukaran. Kata sifatnya communis, yang bermakna umum atau bersama-sama (Wiryanto, 2004:5).

Banyak definisi tentang komunikasi yang telah dikemukakan para ahli komunikasi menurut sudut pandang mereka masing-masing. Ada yang berpendapat komunikasi adalah sebagai hubungan atau kegiatan-kegiatan yang ada kaitannya dengan masalah hubungan, adapula yang mengartikan sebagai kegiatan saling tukar pendapat dan pikiran. Dan selanjutnya, komunikasi juga dapat diartikan sebagai proses penyampaian pesan (berupa lambang, suara, gambar, dan lain-lain) dari suatu sumber kepada sasaran (audience) dengan menggunakan saluran tertentu.

Namun dalam rangka penelitian ini, definisi komunikasi yang dikemukakan oleh Hovland, Janis, dan Kelley (1953) :

[Communication is] the process by which an individual (the communicator) transmits stimuli (usually verbal) to modify the behavior of other individuals (the audiences) (Miller, 2005:4).

Menurut Hovland, Janis, dan Kelley (1953), komunikasi adalah sebagai proses penyampaian rangsangan (stimulus, yang biasanya

(3)

verbal) dari satu individu (komunikator) dengan tujuan untuk merubah tingkah laku individu lainnya (khalayak).

Dalam penelitian ini “satu individu (komunikator)” dan “individu lainnya (khalayak)” dalam definisi Hovland, Janis, dan Kelley (1953) di atas secara berturut-turut adalah surat kabar dan khalayak pembaca. Surat kabar sebagai komunikator sekaligus saluran berusaha mempengaruhi khalayak sebagai pihak lainnya dengan menyampaikan rangsangan (stimulus) dalam bentuk verbal melalui berita, peristiwa-peristiwa tertentu yang terjadi di dalam masyarakat sehingga memenuhi selera khalayak pembaca lewat isi yang ditampilkan.

2.1.2 KOMUNIKASI MASSA

Komunikasi melalui media massa (media cetak dan elektronik) disebut komunikasi massa. Tentang komunikasi massa Wright mengatakan :

This new distinguished from older types by the following major characteristics: it is directed toward relatively large, heterogenous, and anonymous audiences; messages are transmitted publicly, often-times to reach most audience members simultaneously, and are transient in character; the communicator tends to be, or to operate within, a complex organization that may involve great expense (Elvinaro Ardianto dan Lukiati Komala E., 2004:5).

(4)

Dari definisi ini, surat kabar sebagai media massa karena memiliki karakteristik utama sebagai berikut: diarahkan pada khalayak yang relatif besar, heterogen, dan anonim; pesan disampaikan secara terbuka, seringkali dapat mencapai kebanyakan khalayak secara serentak, bersifat sekilas; komunikator cenderung berada atau bergerak dalam organisasi yang kompleks yang melibatkan biaya besar. Dan dalam kompetisi antar media, surat kabar sebagai media massa menyampaikan pesan secara terbuka diarahkan pada khalayak yang relatif besar, heterogen dan anonim; dan cenderung berada atau bergerak dalam organisasi yang kompleks yang melibatkan biaya besar. Sehingga heterogenitas khalayak mengimplikasikan heterogenitas selera khalayak dalam mengkonsumsi isi surat kabar. Karenanya, surat kabar yang cenderung berada atau bergerak dalam organisasi yang kompleks yang melibatkan biaya besar mau tidak mau harus berusaha menarik perhatian khalayak untuk membaca surat kabar tersebut dengan memperhatikan isi surat kabarnya dengan cara menganekaragamkan isi yang ditampilkannya. Komunikasi massa memiliki beberapa sifat, yakni sifat khalayak, sifat pesan, sifat bentuk komunikasi dan sifat komunikator.

A. Sifat Khalayak

Khalayak dalam komunikasi massa, pertama, bersifat luas. Luas menandakan jumlah atau besar khalayak yang hendak dicapai dalam komunikasi massa. Charles R. Wright menegaskan titik batas luas

(5)

itu bersifat arbiter : ”Kita memandang ’luas’ suatu khalayak apabila suatu komunikasi dilakukan selama periode waktu tertentu dan selama periode waktu tertentu tersebut komunikator tidak dapat berinteraksi dengan khalayak secara tatap muka. ( Charles R. Wright, 1988: 4).

Sifat kedua adalah khalayak komunikasi massa bersifat heterogen. Berita yang dikomunikasikan oleh komunikasi massa ditujujan kepada sekumpulan orang dengan berbagai posisi di dalam masyarakat, terdiri dari berbagai macam usia, pria maupun wanita, tingkat pendidikan yang berbeda, dari berbagai lokasi geografis, dan sebagainya.

Sifat ketiga khalayak komunikasi massa adalah anonim. Sifat anonim berarti bahwa anggota khalayak secara individual tidak saling mengenal dan tidak diketahui siapa komunikatornya.

B. Sifat Pesan

Pesan (message) dalam komunikasi massa terdiri dari dua aspek, yakni isi pesan (content of message) dan lambang (symbol) untuk mengekspresikannya. Pada surat kabar, lambang utama dari sebuah pesan adalah bahasa tulisan dan gambar.

(6)

Selanjutnya, pesan komunikasi massa bersifat umum, karena ditujukan untuk khalayak umum yang luas. Khalayak sasaran yang luas, heterogen dan anonim mengharuskan media massa menyajikan isi pesan yang beranekaragam atau bersifat generalis agar dapat memenuhi kebutuhan khalayak yang luas tersebut. Karenanya, pesan-pesan yang hanya ditujukan kepada segelintir individu tidak dikategorikan sebagai pesan komunikasi massa misalnya melalui telepon, telegraf atau surat.

C. Sifat Bentuk Komunikasi

Karakteristik dari komunikasi massa adalah komunikasi yang umum, cepat dan sekilas. Komunikasi yang umum artinya, pesan-pesan tidak ditujukan kepada satu individu saja, melainkan terbuka untuk semua orang. Cepat artinya, pesan-pesan tersebut dimaksudkan untuk menjangkau khalayak luas dalam waktu relatif singkat atau segera. Sekilas berarti pesan-pesan yang dikomunikasikan biasanya dibuat agar dapat dikonsumsi dengan segera (Charles R. Wright, 1988 : 5).

(7)

Komunikator dalam media massa bersifat melembaga (instituonalized communicator), karena itu ia harus menyesuaikan ucapan/tulisannya kepada sifat dan kebijaksanaan lembaga dan menyelaraskan kepada sistem pemerintahan dimana lembaga tersebut beroperasi. Kesalahan tulisan dalam surat kabar atau majalah yang dilakukan seorang komunikator bisa menyebabkan eksistensi lembaga yang diwakilinya terancam.

Berdasarkan sifat-sifat komunikasi massa yang dipaparkan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa, surat kabar merupakan sebuah lembaga masyarakat yang berbentuk industri, dan sebagai industri – sesuai dengan kaidah-kaidah industri – setiap surat kabar saling bersaing memenuhi kebutuhan konsumen (kebutuhan akan isi surat kabar). Dan, konsumen surat kabar merupakan pembaca yang bersifat luas, heterogen dan anonim dengan kebutuhan beragam. Untuk itu industri surat kabar dituntut memenuhi beragam kebutuhan khalayak akan informasi dengan cara menganekaragamkan isi surat kabar.

(8)

2.2.1 PENGERTIAN PERS

Pengertian pers dibagi menjadi dua bagian, yaitu pengertian pers dalam arti luas dan pers dalam arti sempit. Pers dalam arti sempit adalah pers yang meliputi segala media massa cetak, seperti surat kabar, majalah, tabloid, bulletin-bulletin kantor berita dan sebagainya. Sedangkan pers dalam arti luas adalah pers meliputi semua media massa, baik cetak maupun elektronik (Effendy, 2003: 90).

Secara yuridis formal, seperti dinyatakan dalam Pasal 1 ayat (1) UU Pokok Pers No. 40/1999, pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia (Sumadiria, 2005: 31).

Namun pers yang menjadi obyek penelitian ini adalah pengertian pers dalam arti sempit, yaitu surat kabar.

2.2.2 SURAT KABAR

2.2.2.1 Definisi Surat Kabar

Secara etimologis kata “surat kabar” atau koran berasal dari terjemahan kata “newspaper” dalam bahasa Inggris atau “krant” dalam bahasa Belanda. Kata surat kabar berasal dari dua kata yaitu

(9)

kata “surat” dan “kabar”. Kata “surat” dapat diartikan sebagai lembaran kertas-kertas yang berisi tulisan-tulisan. Kata “kabar” menandakan bahwa tulisan-tulisan tadi merupakan pernyataan-pernyataan yang ingin disampaikan kepada seseorang atau sekelompok orang. Namun, karena surat kabar merupakan media komunikasi massa, maka pernyataan-pernyataan tersebut ditujukan kepada khalayak umum. Dengan demikian, dapat disimpulkan pengertian surat kabar adalah lembaran kertas yang berisi tulisan-tulisan berupa pernyataan-pernyataan yang ingin disampaikan kepada sejumlah besar orang.

Pengertian surat kabar dari Wikipedia The Free Encyclopedia adalah “A newspaper is a publication containing news, information and advertising, usually printed on low-cost paper called newsprint. It may be general or special interest, most often published daily or weekly diterjemahkan sebagai berikut surat kabar adalah publikasi yang memuat berita, informasi, dan iklan, biasanya dicetak pada kertas murah yang disebut dengan kertas koran. Biasanya mengangkat topik umum atau topik khusus, paling sering dicetak harian atau mingguan.

(10)

Surat kabar dapat dibedakan atas periode terbit, ukuran, dan sifat penerbitannya. Dari segi periode terbit ada surat kabar harian dan ada surat kabar mingguan. Surat kabar harian adalah surat kabar yang terbit setiap hari baik dalam bentuk edisi pagi maupun sore, sementara surat kabar mingguan ialah surat kabar yang terbit paling sedikit satu kali dalam seminggu. Dari segi ukurannya, ada yang terbit dalam bentuk plano dan ada pula yang terbit dalam bentuk tabloid. Sementara itu, isinya dapat dibedakan atas dua macam, yakni surat kabar yang bersifat umum yang isinya terdiri atas berbagai macam informasi untuk masyarakat umum, sedangkan surat kabar yang bersifat khusus, isinya memiliki ciri khas tertentu dan memiliki pembaca tertentu pula, misalnya surat kabar untuk pedesaan, surat kabar untuk wanita, dan semacamnya (Cangara, 2007:127-128).

Dan yang menjadi obyek penelitian ini adalah surat kabar umum yang terbit di kota Medan. Seperti yang diisyaratkan surat kabar umum, yang isinya terdiri atas berbagai macam informasi untuk masyarakat umum kota Medan mengenai kejadian-kejadian lokal. Hal ini sesuai dengan prinsip proksimitas dalam memuat suatu kejadian berita.

(11)

Kategori surat kabar menurut Melvin DeFleur dibagi menjadi dua kategori, yaitu: surat kabar yang isinya serius atau selera tinggi (high taste) dan surat kabar selera rendah (low taste). Sedangkan menurut Jacob Oetama, surat kabar dikategorikan dalam surat kabar kualitas dan surat kabar populer. Surat kabar yang isinya serius atau surat kabar kualitas sesuai dengan bentuk surat kabar umum. Sehingga berita-berita yang dimuat didalamnya bersifat serius dan bermanfaat bagi masyarakat (Oetama, 1989: 123).

2.2.2.4 Karakteristik Surat Kabar

Surat kabar memiliki karakteristik/ ciri-ciri antara lain:

1. Publisitas, yaitu surat kabar harus disebarluaskan kepada semua lapisan masyarakat, hal ini berarti surat kabar diperuntukkan buat umum. Oleh sebab itu berita, tajuk rencana, artikel, dan sebagainya harus menyangkut kepentingan umum.

2. Periodesitas, yang berarti surat kabar tersebut terbit secara periodik atau teratur dan diproduksi secara tetap, misalnya terbit tiap hari, seminggu sekali, dan sebagainya.

3. Universalitas, maksudnya surat kabar harus memuat aneka berita mengenai kejadian-kejadian di seluruh dunia,

(12)

dan tentang segala aspek kehidupan manusia tanpa mengurangi kebijaksanaan dari pimpinan dan redaksinya. 4. Aktualitas, maksudnya berita yang disajikan dalam surat

kabar adalah berita-berita hangat atau baru saja terjadi, dengan ulasan yang cukup menarik, memiliki ilustrasi foto atau gambar yang sesuai dengan peristiwa yang dilaporkan. Kecepatan penyampaian laporan mengenai kejadian di masyarakat kepada khalayak harus diperhitungkan.(Elvinaro Ardianto dan Lukiati Komala E., 2004:104-105).

2.3 EKOLOGI

Berbicara mengenai kompetisi surat kabar, sebetulnya kita berbicara tentang hubungan timbal balik surat kabar dengan lingkungan tempat surat kabar tersebut terbit. Dan ketika kita berbicara tentang hubungan mahkluk hidup dengan lingkungannya, sebetulnya kita berbicara tentang ekologi. Jadi, boleh dibilang ekologi merupakan konsep sentral dalam penelitian ini. Dalam hal ini surat kabar dianalogikan sebagai mahkluk hidup. Selanjutnya akan dibahas sejumlah konsep mengenai dasar ekologi.

(13)

Istilah ekologi pertama sekali di pergunakan seorang biologi berkebangsaan Jerman Ernst Haeckel pada tahun 1869. Secara etimologis, istilah ekologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikos yang berarti rumah (kemudian diartikan dengan rumah tangga) dan logos yang berarti ilmu. Jadi yang dimaksud dengan ekologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan timbal balik antara mahkluk hidup dengan lingkungannya (Siahaan, 1986:14).

Istilah ekologi memang merupakan istilah yang biasanya digunakan dalam membahas masalah lingkungan hidup. Inti permasalahan lingkungan hidup adalah hubungan timbal balik mahkluk hidup dengan lingkungannya (Soemarwoto, 1991: 22).

Ekologi dan ekonomi mempunyai banyak persamaan. Oikos sebagai pembentuk kata ekologi sama dengan akar kata ekonomi. Dengan demikian, ekologi berkaitan erat dengan ekonomi. Otto Soemarwotto menjelaskan tentang kaitan ekologi dan ekonomi sebagai berikut, dalam ekologi mata uang yang dipakai dalam transaksi bukanlah uang rupiah atau dollar, melainkan materi, energi dan informasi. Arus materi, energi, dan informasi dalam suatu komunitas atau antara beberapa komunitas mendapat perhatian utama dalam ekologi, seperti halnya arus uang dalam ekonomi. Oleh karena itu ekologi dapat juga dikatakan ekonomi alam, yang melakukan transaksi dalam bentuk materi,energi, dan informasi (Soemarwoto, 1991: 22).

(14)

Dalam penelitian ini surat kabar saling bertukar informasi dengan masyarakat – dengan cara memanfaatkan peristiwa-peristiwa yang terjadi di masyarakat untuk dijadikan informasi – dan kemudian masyarakat mengonsumsi informasi yang dimuat dalam surat kabar tersebut. Pertukaran informasi ini akan bermuara pada perolehan keuntungan materi (ekonomi).

2.3.2 Ekosistem

Suatu konsep sentral dalam ekologi ialah ekosistem, yaitu suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal-balik antara mahkluk hidup dengan lingkungannya. Pengertian ekosistem adalah suatu sistem yang terdiri dari komponen yang berkerja secara teratur sebagai satu kesatuan.

Dengan adanya konsep ekosistem, kita memandang unsur-unsur lain dalam lingkungan hidup kita secara terintegrasi sebagai komponen yang berkaitan dalam satu sistem.

Dalam ekosistem, setiap komponen menjaga dan mempertahankan eksistensi dan fungsinya. Selama keteraturan fungsi dan interaksi dapat dipertahankan, maka proses interaksi akan tetap terkendali dan tetap tercapai keseimbangan.

Dalam ekosistemnya surat kabar menjalankan fungsi informasi, hiburan, pendidikan, dan kontrol sosial. Dalam menjalankan fungsi-fungsi tersebut surat kabar dituntut untuk

(15)

menjaga keseimbangan ”ekosistemnya” yaitu ekosistem politik. Jika surat kabar melenceng dari arah keseimbangan maka sistem politik akan melakukan represi terhadap surat kabar tersebut.

2.3.3 Lingkungan Hidup dan Pola Interaksi

Lingkungan hidup adalah semua benda, daya dan kondisi yang terdapat dalam suatu tempat atau ruang dimana mahkluk hidup berada dan dapat mempengaruhi hidupnya.

Pembagian lingkungan hidup menurut Undang-Undang Ketentuan Pokok Lingkungan Hidup (UKPLH) No. 4 Tahun 1980 adalah:

a. Lingkungan fisik berupa benda-benda dan daya (energi). b. Lingkungan biologi berupa manusia, binatang,

tumbuh-tumbuhan, dan mahkluk-mahkluk organis lainnya.

c. Lingkungan sosial berupa tabiat, watak, perilaku manusia. d. Lingkungan institusional, yaitu lingkungan hidup berupa

lembaga-lembaga yang terdapat di masyarakat yang bertujuan mencapai kesejahteraannya.

Sedangkan pembagian lingkungan hidup menurut L.L Bernard dalam Bukunya yang berjudul ”Introduction to Social Psychology” terdiri atas 4 macam yakni:

(16)

a. Lingkungan fisik, atau anorganik, yaitu lingkungan yang terdiri dari gaya kosmik dan fisiogeografis seperti tanah, udara, laut, radiasi, gaya tarik, ombak, dan sebagainya. b. Lingkungan biologi atau organik, yaitu segala sesuatu

yang bersifat biotis berupa mkroorganisme, parasit, hewan, tumbuh-tumbuhan. Termasuk juga lingkungan prenatal dan proses biologi seperti reproduksi, pertumbuhan dan sebagainya.

c. Lingkungan sosial ini dapat dibagi dalam 3 bagian : - Lingkungan fisiososial, yaitu meliputi kebudayaan

materil: peralatan, senjata, mesin, gedung-gedung dan lain-lain.

- Lingkungan biososial manusia dan bukan manusia, yaitu manusia dan interaksinya terhadap sesama dan tumbuhan berserta hewan domestik dan semua bahan yang digunakan manusia yang berasal dari sumber organik.

- Lingkungan psikososial, yaitu yang berhubungan dengan tabiat batin manusia seperti sikap, pandangan, keinginan, keyakinan. Hal ini terlihat melalui kebiasaan, agama, ideologi, bahasa dan lain-lain.

(17)

d. Lingkungan komposit, yaitu lingkungan yang diatur secara institusional, berupa lembaga-lembaga masyarakat, baik yang terdapat di daerah kota atau desa.

Merujuk pada pembagian lingkungan hidup menurut Undang-Undang Pokok Ketentuan Lingkungan Hidup (UPKLH) diatas dapat disimpulkan bahwa surat kabar termasuk dalam kategori lingkungan institusional, sedangkan merujuk pada pembagian lingkungan L.L Bernard surat kabar termasuk pada lingkungan komposit.

Mahkluk hidup senantiasa berinteraksi dengan mahkluk hidup lain dan dengan lingkungannya. Selanjutnya, interaksi dapat digolongkan sebagai berikut:

a. Interaksi Simbiosa, yaitu interaksi yang terjadi antara komponen di mana kedua belah pihak tidak ada yang dirugikan. Salah satu atau keduanya memperoleh keuntungan. Simbiosa terdiri dari:

- Simbiosis mutualisme yaitu kedua komponen atau organisme saling mendapat keuntungan.

- Simbiosa komensalisme yaitu apabila salah satu pihak saja dari komponen yang berinteraksi mendapat keuntungan tetapi pihak lain tidak merasa dirugikan.

(18)

b. Interaksi Antagonisme. Pada interaksi ini terjadi sifat mengeksploitasi, menguasai, bermusuhan atau persaingan (kompetisi). Golongan ini terbagi dalam tiga sifat:

- Antibiosa, yaitu suatu komponen atau organisme mengeluarkan zat-zat seperti karbondioksida atau asam organik untuk menghambat hidup mahkluk hidup lain. Bahkan ada komponen yang mengeluarkan zat-zat pembunuh spesies lain.

- Eksploitasi, yaitu menguras atau merampok mahkluk-mahkluk lain untuk dikonsumsi. Mahkluk-mahkluk yang mengeksploitasi mahkluk-mahkluk lainnya disebut predator (pemangsa). Ke dalam eksploitasi, juga digolongkan parasitisme, yaitu sifat menempel sambil menghirup sumber-sumber hidup yang diperoleh komponen-komponen lain yang dinaunginya.

- Kompetisi. Pada interaksi ini timbul persaingan antara sesama komponen untuk mendapatkan sumber kehidupan. Persaingan ini timbul apabila sumber kehidupan/ kebutuhan kurang.

Surat kabar adalah institusi sosial yang senantiasa melakukan interaksi sosial yang bersifat kompetisi. Kompetisi itu terjadi antar

(19)

surat kabar, yang dalam hal ini kompetisi memperebutkan types of content. Kompetisi ini seperti yang dikemukakan oleh Darwin memegang peranan penting untuk menimbulkan perubahan ke arah kemajuan, yakni peningkatan kualitas informasi yang disajikan surat kabar.

Dan untuk menuju ke arah perbaikan tersebut, surat kabar harus dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di lingkungan sekitarnya agar tetap bertahan (survive). Kemampuan menyesuaikan diri ini disebut adaptasi. Untuk surat kabar harus menyesuaikan diri terhadap perkembangan yang sedang terjadi. Surat kabar dituntut untuk senantiasa melakukan perbaikan isi, struktur dan format sesuai dengan perkembangan yang terjadi. Karena surat kabar hidup di tengah masyarakat yang terus mengalami perkembangan maka adaptasi sangat diperlukan agar surat kabar tetap bertahan (survive) di tengah-tengah masyarakat.

2.3.4 Habitat dan Niche

Habitat adalah tempat hidup mahkluk hidup. Dalam suatu habitat boleh jadi terdapat lebih dari satu jenis populasi. Namun masing-masing populasi tersebut memiliki tempat hidup sendiri-sendiri dalam satu habitat tersebut. Tempat-tempat hidup populasi di

(20)

dalam habitat itulah yang disebut dengan niche. Masing-masing populasi mengonsumsi makanan di dalam niche-nya masing-masing.

Niche menurut Kamus Inggris – Indonesia karangan John M. Echols dan Hassan Sadily berarti ceruk, relung atau tempat. Jadi, dalam suatu habitat terdapat banyak relung atau ceruk yang ditempati masing-masing populasi tertentu. Karenanya, Menurut Otto Soemarwoto, niche merupakan cara hidup mahkluk hidup dalam habitatnya.

Niche surat kabar sebagai fungsi atau profesi adalah menyampaikan informasi, edukasi, hiburan dan kontrol sosial. Fungsi atau ”niche” surat kabar tercermin dari isi yang ditampilkannya, yang kemudian dikonsumsi khalayak, dan pada akhirnya akan mendatangkan iklan.

Setiap surat kabar mencari sumber penunjang kehidupan pada niche yang sama. Karena itu kompetisi dalam memperebutkan sumber penunjang kehidupan antar surat kabar tidak dapat dihindari.

2.4 EKOLOGI MEDIA

Ilmu komunikasi merupakan ilmu pengetahuan yang bersifat eklektik. Artinya, ilmu komunikasi banyak mengadopsi teori-teori dari disiplin ilmu lain.

(21)

Secara sosiologis, ekologi adalah hubungan antara penyebaran kelompok-kelompok manusia berkenaan dengan sumber materi, dan menyebabkan terbentuknya pola-pola sosial dan budaya.

Dan dalam lembaga surat kabar terdapat dua bentuk interaksi yaitu: a. Interaksi internal, yaitu interaksi yang terjadi di antara

kelompok manusia pengelola surat kabar.

b. Interaksi ekstrenal, yaitu interaksi yang terjadi antara kelompok manusia pengelola surat kabar dengan kelompok manusia pembaca.

Interaksi-interaksi ini berkenaan dengan sumber material terutama informasi. Informasi yang disajikan surat kabar dapat membentuk pola sosial budaya masyarakat – sesuai dengan kenyataan bahwa surat kabar dapat membentuk opini publik. Pada akhirnya, pola sosial budaya masyarakat akan mempengaruhi orientasi surat kabar.

Pengaplikasian teori ekologi pada media massa bisa disebut sebagai ”ekologi media”. Ekologi Media berkenaan dengan hubungan timbal balik antara media massa dengan lingkungan penunjangnya. Media berinteraksi dengan lingkungannya. Kondisi ini sama dengan hubungan yang terjadi antara mahkluk hidup dengan lingkungan tempatnya hidup. Dalam proses interaksi ini memungkinkan terjadi kompetisi dalam mempertahankan kehidupannya (Rahmat Kriyantono, 2006:271-272).

(22)

Teori niche dapat digunakan untuk riset tingkat kompetisi antar media massa, baik surat kabar, radio maupun televisi. Teori ini juga dapat digunakan untuk mengukur persaingan antar program PR beberapa perusahaan. Bagi prakitisi PR, riset ini berguna sebagai upaya melakukan monitorring lingkungan eksternal, misalnya untuk mengukur persaingan dengan kompetitor (Rahmat Kriyantono, 2006:271).

Teori niche sudah dikembangkan sejak tahun 1960-an oleh para pakar ekologi seperti R. Levins (1968), S.A. Levins (1957), Ricklefs (1979), E.R. Pianka (1975), dan R.H. Whittaker (1973). Yang menjadi fokus utama pembahasannya adalah mengenai proses, ciri-ciri, hubungan dan interaksi antar populasi dalam upaya mempertahankan kehidupanya.

Dan dalam upaya mempertahankan kehidupan setiap mahkluk hidup membutuhkan sumber penunjang kehidupan yang ada disekitar lingkungannya. Oleh karena itu, perebutan untuk memperoleh sumber penunjang kehidupan tidak dapat dihindari. Perebutan sumber-sumber penunjang kehidupan terjadi baik antar sesama warga populasi maupun antar populasi. Perebutan sumber-sumber penunjang kehidupan tersebut merupakan suatu interaksi yang bersifat kompetisi. Dan kompetisi antar sesama warga populasi cenderung lebih ketat dibandingkan dengan kompetisi antar populasi (Tevfik Dalgic, 2007:90).

Niche oleh Dimmick didefinisikan sebagai semua komponen dari lingkungan dimana organisasi atau populasi berinteraksi. Menurut Levin,

(23)

sifat interaksi antar mahkluk hidup yang tinggal dalam lingkungan populasi tertentu, tergantung pada tiga faktor,yaitu:

1. Niche Breadth: daerah atau ruang sumber penunjang kehidupan yang ditempati oleh masing-masing individu atau tingkat hubungan antara populasi dengan sumber penunjang.

2. Niche Overlap: penggunaan sumber penunjang kehidupan yang sama dan terbatas oleh dua mahkluk hidup atau lebih sehingga terjadi tumpang tindih atau derajat persamaan ekologis atau kompetisi antarpopulasi dalam memperebutkan sumber penunjang.

3. Jumlah seluruh sumber daya yang dapat digunakan oleh seliuruh populasi.

Selanjutnya, kompetisi antar industri media adalah kompetisi untuk memperebutkan sumber penunjang kehidupan. Menurut John W. Dimmick dan Eric Rothenbuhler, terdapat tiga sumber utama yang menjadi sumber kehidupan industri media yaitu capital (misalnya pemasukan iklan), types of content (jenis isi media yang disajikan oleh suatu media, baik media elektronik maupun media nonelektronik), dan types of audience (jenis khalayak sasarannya).

Dengan demikian, kompetisi antar media pada dasarnya adalah kompetisi memperebutkan ketiga sumber tersebut. Namun penelitian ini hanya difokuskan pada analisis berdasarkan types of content (Rachmat Kriyantono, 2006:272-273).

(24)

Secara ekologis ruang kehidupan dan tingkat persaingan media dapat diriset secara kuantitatif dengan menghitung besaran niche-nya yaitu niche breadth dan niche overlap. Dalam niche breadth dikenal istilah spesialis dan generalis. Dikatakan spesialis apabila suatu media menggantungkan kehidupannya terhadap satu jenis sumber penunjang. Dan dikatakan generalis apabila suatu media mempunyai sumber penunjang kehidupan yang beragam. Sedangkan konsep niche overlap berkaitan dengan tingkat persaingan antarmedia dalam memperebutkan tiga sumber kehidupannya (Rachmat Kriyantono, 2006:273).

Niche (Ekologi Media) dalam penelitian ini membahas kompetisi antara dua surat kabar yaitu Harian ANALISA dan Harian GLOBAL dalam memperebutkan types of content. Berkenaan dengan konsep niche breadth akan diidentifikasi di antara kedua surat kabar yang lebih spesialis, moderat, atau generalis types of content-nya. Berkenaan dengan konsep niche overlap akan diidentifikasi seberapa ketat tingkat kompetisi antara kedua surat kabar dalam memperebutkan types of content tersebut.

Kompetisi antar industri surat kabar dalam memperebutkan types of content menurut Jacob Oetama meliputi kompetisi interen dan eksteren. Kompetisi interen terletak pada jalur kesatuan proses produksi. Semua bidang berlomba menghasilkan kualitas kerja yang optimal. Kompetisi eksteren terletak pada kompetisi dengan kejadian-kejadian yang harus menjadi nilai pokok isi surat kabar. Kompetisi eksteren dan interen ini bermuara pada kompetisi suatu surat kabar dengan surat kabar lain dalam

(25)

menampilkan peristiwa-peristiwa menjadi isi surat kabar masing-masing (Jakob Oetama, 1989:135).

Referensi

Dokumen terkait

pemasaran lainnya. Amaroossa Hotel merupakan hotel dengan konsep butik yang berdiri kurang dari tiga tahun, sejak dibuka pada akhir 2009. Masih banyak diantara

Koreksi geometrik sistematik melakukan koreksi geomertri dengan menggunakan informasi karakteristik sensor yaitu orientasi internal ( internal orientation ) berisi informasi

bukaan 2.5 cm menunjukkan nyala api paling baik yang ditandai dengan hasil nyala api yang stabil serta serbuk gergaji dari pengumpan bahan bakar yang dihasilkan

Cabang eksekutif itu sendiri memiliki dua pemimpin: Presiden Republik, yang merupakan Kepala Negara dan dipilih memiliki dua pemimpin: Presiden Republik, yang

Namun pengaruh penambahan beban pada respon frekuensi dan respon tegangan tidak dapat dibuat pola, karena masing-masing beban mempunyai presentase penambahan beban yang

Sistem pengolahan air siap minum ini merupakan kombinasi proses oksidasi dengan kalium permanganat atau khlorine, penyaringan dengan filter pasir, filter mangan zeolit dan

Simulasi dilakukan dengan memasukkan data hasil percobaan difraksi sinar-X seperti parameter sel a, b, c, space group kemudian dalam data input itu akan

02/12 Pandowoh arjo, Sleman Pandowoharjo, Sewon, Bantul, YK dan Penanganan Terhadap Demam Berdarah serta Swamedika dan Penggunaan Obat Tradisional 21 Annas Binarjo,