• Tidak ada hasil yang ditemukan

TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI SURAKARTA JAWA TENGAH ARTIKEL PUBLIKASI. Di Susun oleh: DWI SETYANINGRUM B

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI SURAKARTA JAWA TENGAH ARTIKEL PUBLIKASI. Di Susun oleh: DWI SETYANINGRUM B"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH

TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)

DI SURAKARTA JAWA TENGAH TAHUN 1991

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

i

ANALISIS PENGARUH PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH

TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)

DI SURAKARTA JAWA TENGAH TAHUN 1991

ARTIKEL PUBLIKASI

Di Susun oleh:

DWI SETYANINGRUM

B 300 100 002

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

ANALISIS PENGARUH PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH

TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)

DI SURAKARTA JAWA TENGAH TAHUN 1991-2012

ARTIKEL PUBLIKASI

Di Susun oleh:

DWI SETYANINGRUM

B 300 100 002

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(2)
(3)

iii

ANALISIS PENGARUH PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH

TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)

DI SURAKARTA JAWA TENGAH TAHUN 1991-2012

Dwi Setyaningrum

B 300 100 002

Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Abstrak : Penelitian ini berjudul “Analisis Pengaruh Pajak dan Retribusi

Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Surakarta Jawa Tengah Tahun 1991-2012”. Tujuannya adalah untuk menganalisis pengaruh pajak daerah, retribusi daerah, produk domestik regional bruto, dan pengeluaran pemerintah terhadap pendapatan asli daerah di kota Surakarta tahun 1991-2012. Variabelnya meliputi pendapatan asli daerah sebagai variabel dependen, sedangkan pajak daerah, retribusi daerah, produk domestik regional bruto, dan pengeluaran pemerintah sebagai variabel independen.

Penelitian ini menggunakan data sekunder (time series) yang diperoleh dari badan pusat statistik (BPS) yang diolah dengan menggunakan analisis regresi berganda dengan metode Ordinary Least Square (OLS). Guna menguji kevaliditasan model maka dilakukan pengujian yaitu uji asumsi klasik (uji multikolinieritas, uji normalitas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi), uji spesifikasi model (uji ramsey-riset), uji kebaikan model (uji f), uji validitas pengaruh (uji t), dan uji koefisien determinasi. Dari analisis data menunjukkan bahwa secara keseluruhan semuanya memiliki pengaruh yang signifikan namun ada beberapa variabel yang tidak berpengaruh yaitu produk domestik regional bruto (PDRB)

Dari hasil tersebut, penulis menyarankan pemerintah harus lebih berhati-hati dalam menentukan kebijakan untuk mendongkrak Pendapatan Asli Daerah agar lebih maksimal lagi, dan untuk warga masyarakat umum diharapkan bisa menjadi warga negara yang baik dengan cara membayar pajak tepat waktu dan membayar retribusi sesuai dengan tarif yang berlaku atau yang telah ditentukan oleh PERDA.

Keyword : Pendapatan asli daerah (PAD), Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Ordinary Least Square (OLS)

(4)

1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Sesuai dengan Undang-undang No.25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional 2000-2004, bahwa program penataan pengelolaan keuangan daerah ditujukan untuk meningkatkan kemampuan pemerintah daerah dalam pengelolaan keuangan daerah secara profesional, efisien, transparan dan bertanggung jawab. Sasaran yang ingin dicapai adalah semakin meningkatnya proporsi pendapatan asli daerah secara signifikan dalam pembiayaan bagi kegiatan pelayanan masyarakat dan pembangunan

Pelaksanaan pembangunan daerah pada dasarnya merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah dan menserasikan laju pertumbuhan antar daerah di Indonesia. Dalam pengembangan daerah sudah barang tentu dibutuhkan peningkatan pendayagunaan, potensi daerah secara optimal. Undang-undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah adalah salah satu landasan yuridis bagi pengembangan otonomi daerah di Indonesia.

Pengertian Pendapatan Asli Daerah (PAD) menurut UU No.25 Tahun 1999 adalah penerimaan yang diperoleh daerah dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan Peraturan Daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sumber-sumber yang dapat digali dari dalam wilayah daerah yang bersangkutan terdiri dari hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah lainnya yang dipisahkan serta lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.

Telah diketahui bahwa pemerintah daerah terdiri dari pemerintah propinsi dan pemerintah kabupaten/kota seperti yang dinyatakan dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 di mana tidak dikenal lagi pembagian daerah sebagai daerah tingkat I dan daerah tingkat II. Pemerintah daerah hanya dibedakan menjadi daerah propinsi dan daerah kabupaten/kota, tidak ada lagi daerah kotamadya. Seperti halnya dengan pemerintah pusat yang menarik pajak untuk membiayai kegiatannya, maka pemerintah daerah juga menarik pajak untuk

(5)

2

membiayai kegiatan pemerintah daerah, di samping sumber-sumber pendapatan lainnya.

Pendapatan daerah dapat berasal dari pendapatan asli daerah sendiri, pendapatan asli daerah yang berasal dari pembagian pendapatan asli daerah, dana perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, pinjaman daerah, dan pendapatan daerah lainnya yang syah. Pendapatan asli daerah terdiri dari pajak dan retribusi daerah, keuntungan perusahaan milik daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah, dan lain-lain pendapatan asli daerah. Adapun yang dimaksud dengan pajak daerah hampir tidak ada bedanya dengan pengertian pajak pada umumnya yaitu merupakan iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada pemerintah (daerah) tanpa balas jasa langsung yang dapat ditunjuk, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Penerimaan dari pajak ini digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan daerah.

Jenis-jenis pajak daerah yang menjadi sumber pendapatan pemerintah tingkat propinsi adalah :

1. Pajak kendaraan bermotor

2. Bea balik nama kendaraan bermotor 3. Pajak bahan bakar kendaraan bermotor

4. Pajak pemanfaatan air bawah tanah dan air permukaan

Jenis-jenis pajak daerah yang menjadi sumber pendapatan pemerintah tingkat kabupaten/kota adalah :

1. Pajak hotel dan restoran 2. Pajak hiburan

3. Pajak reklame

4. Pajak penerangan jalan

5. Pajak pengambilan dan pengelolaan bahan galian golongan C

Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang merupakan gambaran potensi keuangan daerah pada umumnya mengandalkan unsur pajak daerah dan reribusi daerah. Berkaitan dengan pendapatan asli daerah dari sektor retribusi, maka

(6)

3

daerah dapat menggali potensi dari berbagai sektor yang terkait dengan retribusi. Pemerintah menyadari bahwa sektor pajak dan retribusi daerah merupakan sektor penyumbang terbesar dalam peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Menurut Robinson Tarigan (2004:63) Pajak yang dipungut dari masyarakat terbagi atas pajak yang dipungut pemerintah pusat, pajak yang dipungut oleh pemerintah propinsi, dan pajak yang dipungut pemerintah kota atau kabupaten.

Dalam perekonomian ada beberapa indikator yang digunakan untuk menentukan keberhasilan dalam pelaksanaan pembangunan daerah salah satunya yaitu Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kondisi Pendapatan Asli Daerah (PAD) di wilayah Surakarta dari tahun ke tahun mengalami kenaikan yang berarti. Pada tahun 2005 sebesar 62,6 milyar, dan terus meningkat menjadi 96,1 milyar pada tahun 2008 sedangkan pada tahun 2012 bahkan lebih besar dari tahun sebelumnya dan merupakan angka yang sangat besar kenaikannya yaitu sebesar 231,6 milyar.

Sedangkan penerimaan pajak dan retribusi daerah Surakarta juga mengalami kenaikan. Hal ini dapat dilihat dari penerimaan pajak daerah pada tahun 2006 sebesar 35,7 milyar dan naik menjadi 61,6 milyar pada tahun 2010. Kenaikan ini juga terlihat pada penerimaan reribusi daerah yang mengalami kenaikan dari 28,5 milyar pada tahun 2006 menjadi 41,5 milyar pada tahun 2010 (BPS Surakarta 2006-2012). Dari gambaran tersebut, penelitian ini akan meneliti Analisis Pengaruh Pajak dan Retribusi Daerah Terhadap PAD di Surakarta dari tahun 1991-2012.

2. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pajak daerah (PD), retribusi daerah (RD), produk domestik regional bruto (PDRB), dan pengeluaran pemerintah (PP) berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah di kota surakarta tahun 1991-2012.

(7)

4

TINJAUAN PUSTAKA

1. Pembangunan Daerah

Indonesia adalah negara berkembang dalam pelaksanaan pembangunan tidak lain merupakan suatu proses perubahan yang berlangsung secara sadar, terencana dan berkelanjutan dengan sasaran utamanya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia atau masyarakat suatu bangsa. Ini berarti bahwa pembangunan senantiasa beranjak dari suatu keadaan atau kondisi kehidupan yang kurang baik menuju suatu kehidupan yang lebih baik, dalam rangka mencapai tujuan nasional suatu bangsa (Siagian,1985:12).

2. Pembangunan Ekonomi Daerah

Saat ini tidak ada satu teori pun yang mampu untuk menjelaskan pembangunan ekonomi suatu daerah secara komprehensif. Namun demikian, ada beberapa teori yang secara parsial yang dapat membantu kita untuk memahami arti penting pembangunan ekonomi daerah. Pada hakekatnya, inti dari teori-teori tersebut berkisar pada dua hal, yaitu pembahasan yang berkisar tentang metode dalam menganalisis perekonomian suatu daerah dan teori-teori yang membahas tentang faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi suatu daerah tertentu (Arsyad, 1999).

3. Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan Asli Daerah adalah Pendapatan semua hak daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih dalam periode anggaran tertentu (UU.No 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah), pendapatan daerah berasal dari penerimaan dari dana perimbangan pusat dan daerah, juga yang berasal daerah itu sendiri yaitu pendapatan asli daerah serta lain-lain pendapatan yang sah.

4. Pajak Daerah

Adapun yang dimaksud dengan pajak daerah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemeintah daerah dan pembangunan daerah (PP.65/2001:Ps.1). Pajak daerah dapat disebut

(8)

5

pula pajak regional ialah pungutan-pungutan yang dikutip oleh pemerintah regional dengan kewenangan hukum yang manapun (Davey, 1988;30)

5. Retribusi Daerah

Yang dimaksud dengan retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan (M.Suparmoko,2002). Sedangkan menurut Abdul Halim (2004:121)”Retribusi dapat diartikan sebagai pungutan yang dilakukan oleh pemerintah sebagai akibat adanya kontraprestasi yang diberikan oleh Pemda tersebut didasarkan aas prestasi/pelayanan yang diberikan Pemda didasarkan atas peraturan yang berlaku”.

6. Produk domestik regional bruto (PDRB)

Pengertian PDRB menurut Badan Pusat Statistik (2008:8) yaitu jumlah nilai tambah yang dihasilkan untuk seluruh wilayah usaha dalam suatu wilayah atau merupakan jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan seluruh unit ekonomi di suatu wilayah.

7. Pengeluaran Pemerintah

Dalam penggunaannya, belanja daerah dipriorotaskan untuk melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan provinsi atau kabupaten/kota yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan yang ditetapkan berdasarkan ketentuan perundangan.(Abdul Halim 2014, 227).

METODE PENELITIAN

1. Regresi linier berganda

Dalam penelitian ini alat analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Analisis regresi merupakan studi dalam menjelaskan dan mengevaluasi hubungan antara suatu peubah bebas (independent variabel) dengan satu peubah tak bebas (dependent variabel) dengan tujuan untuk mengestimasi atau meramalkan nilai peubah tak bebas didasakan pada nilai peubah bebas yang diketahui (Gujarati,1999)

Untuk menguji pengaruh penerimaan pajak daerah, retribusi daerah, PDRB,dan pengeluaran pemerintah digunakan analisis Regresi Linier Berganda

(9)

6

dengan metode OLS (Ordinary Least Square) menggunakan model awal yang telah ditetapkan kemudian diuji terhadap kemungkinan terjadinya multikolinieritas.

Model penelitian ini diformulasikan hubungan atau fungsi sebagai berikut: PADt = β0 +β1PDRB+ β2PDt+β3ReDt+β4PPt+ Ut

2. Uji Asumsi Klasik

Untuk mengetahui apakah model yang digunakan dalam penelitian tersebut baik atau tidak dan apakah penelitian ini valid atau tidak, maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang meliputi uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, uji normalitas, dan uji autokorelasi.

3. Uji Spesifikasi Model (Uji Ramsey-Reset)

Untuk menguji asumsi CLRM tentang linearitas model, sehingga sering disebut juga sebagai linearitas model. Pada penelitian ini digunakan uji Romsey Reset yang terkenal dengan sebutan uji kesalahan spesifikasi umum atau general test of specification error.

4. Uji Validitas Pengaruh (Uji t)

Untuk menguji pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen digunakan uji t. Uji statistik ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen secara dua sisi (two tail)

5. Uji Kebaikan Model (Uji F)

Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah model yang digunakan eksis atau tidak

6. Uji Determinasi (R 2 )

Nilai koefisien determinasi R 2 menunjukkan prosentase total variasi variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen dalam model.

ANALISIS HASIL PENELITIAN

1. Regresi linier berganda

Hasil estimasi berdasarkan perilaku data time series dengan pendekatan model analisis regresi linier berganda dengan menggunakan metode Ordinary

(10)

7

Least Square (OLS). Pengeolahan data menggunakan program komputer Eviews. Pembahasan dan analisis menggunakan uji secara statistik maupun secara ekonometri. Hasil analisis regresi tersebut apabila ditulis dalam bentuk persamaan linier menjadi:

PADt = β0 +β1PDt+ β2ReDt+β3PDRBt+β4PPt+ Ut

PADt=(8.99000000)+(1,045012) PD+(1,004483) RED - (1199.460) PDRB+(0.025201) PP+ Ut

Keterangan :

α : 0,01

2. Uji asumsi klasik

a. Multikolinieritas

Dari hasil Uji Multikolinieritas dengan menggunakan Uji Klien didapatkan hasil sebagai berikut:

R2 = 0,999076 R21 = 0,849389 R22 = 0,965513 R23 = 0,978744 R24 = 0,971228

Dari hasil perhitungan diatas tidak terdapat Ri2 < R2. Dengan demikian berdasarkan hasil Uji Klein tidak ditemui masalah multikolinearitas yang serius pada model statistik terpilih.

b. Normalitas

Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode Jarque Bera. Nilai χ²hitung 0,082526 ≤ 0,01sehingga H0 diterima.Kesimpulan : Distribusi Ut normal (hipotesis Null : distribusi normal diterima)

c. Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan uji white. Jika 0,0821 < 0,01 maka H0 diterima berarti tidak ada masalah heteroskedatisitas dalam model.

(11)

8 d. Autokorelasi

Dalam penelitian ini uji autokorelasi dilakukan dengan Durbin Watson Test. Nilai DW hitung0,0192 > 0,01 Kesimpulan : H0 diterima artinya tidak terjadi autokolerasi pada pengujian model

3.Uji Spesifikasi Model (Uji Ramsey-Reset)

Uji spesifikasi model pada dasarnya digunakan untuk menguji asumsi CLRM tentang linearitas model, jika 0, 0702> 0,01 sehingga H0 diterima Kesimpulan : model yang digunakan linier (spesifikasi model benar)

4. Uji Kebaikan Model (Uji F)

Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah model yang digunakan eksis atau tidak, jika Nilai signifikan statistik F sebesar 0,000 < 0,01, Ho ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa model yang dipakai eksis sehingga dengan demikian variabel Pajak Daerah, Retribusi Daerah, PDRB,Pengeluaran Pemerintah secara bersama-sama berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Surakarta.

5. Uji validitas pengaruh (Uji t)

Uji statistik ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen secara dua sisi (two tail).

- Variabel Pajak Daerah

Pada pengujian t menunjukkan bahwa signifikan ti sebesar 0,000 > 0,01 maka Ho ditolak. Kesimpulan: Variabel Pajak Daerah memiliki pengaruh signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Surakarta dengan derajat kepercayaan sebesar 95%.

- Variabel Retribusi Daerah

Pada pengujian t menunjukkan signifikan ti sebesar 0,000 < 0,01 maka jadi Ho ditolak. Kesimpulan: Variabel Retribusi Daerah memiliki pengaruh signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Surakarta dengan derajat kepercayaan sebesar 95%.

(12)

9

- Variabel Produk Domestik Regional Bruto

Pada pengujian t menunjukkan signifikan ti sebesar 0,1746 > 0,01 maka Ho diterima. Kesimpulan: Variabel PDRB Perkapita tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Surakarta dengan derajat kepercayaan sebesar 95%.

- Variabel Pengeluaran Pemerintah

Pada pengujian t menunjukkan signifikan ti sebesar 0,0027 > 0,01 maka Ho ditolak. Kesimpulan: Variabel Pengangguran memiliki pengaruh signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Surakarta dengan derajat kepercayaan sebesar 95%.

6.Uji Determinasi

Koefisien determinasi menyatakan proporsi atau presentasi tata varian dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen dalam model. Nilai R2 terletak antara 0 dan 1, jika R2, berarti garis regresi tersebut menjelaskan 100% variasi atau proporsi dan variabel dependen. Dari hasil estimasi persamaan tersebut besarnya koefisien determinasi (R2) sebesar 0,999 Artinya 99,9% variabel independent dapat menjelaskan variabel dependent.

KESIMPULAN

Berdasarkan analisa regresi berganda dengan metode Ordinary Least Square (OLS) tentang pengaruh variabel Pajak daerah, Retribusi Daerah, PDRB, dan Pengeluaran Pemerintah terhadap Pendapatan Asli Daerah, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

- Berdasarkan Hasil pengujian asumsi klasik untuk uji multikolinieritas bahwa variabel Pajak Daerah, Retribusi Daerah, PDRB, dan Pengeluaran Pemerintah tidak ditemukannya adanya masalah multikolinieritas . Untuk uji heteroskedastisitas tidak ditemukan adanya masalah heteroskedastisitas dalam model. Dalam uji autokorelasi juga tidak ditemukan terdapat autokorelasi. Pada uji normalitas data berdistribusi normal.

- Uji kebaikan model, pada uji F menunjukkan model yang digunakan eksis, sehingga dengan demikian Pajak daerah, Retribusi Daerah, PDRB, dan

(13)

10

Pengeluaran Pemerintah berpengaruh terhadap paendapatan asli daerah Kota Surakarta

- Dari hasil uji validitas pengaruh (Uji t), diketahui bahwa variabel Pajak Daerah, Retribusi Daerah, dan Pengeluran Pemerintah memiliki pengaruh signifikan terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kota Surakarta. Sedangkan variabel Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah di Kota Surakarta.

- Uji kebaikan model, pada R2 (Koefisien Determinasi Majemuk) menunjukkan variasi peningkatan PAD tahun 1991 – 2012 dapat dijelaskan oleh variasi variabel Pajak daerah, Retribusi Daerah, PDRB, dan Pengeluaran Pemerintah dalam model statistik.

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, Dina.2010.”Analisis Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah(Studi Empiris Pada Propinsi Bengkulu)”.Skripsi: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis,Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Anonim. Undang-undang No.25 Tahun 1999 Tentang Pendapatan Asli Daerah. Anonim.1999.Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 Pasal 79 Tentang Keuangan

Daerah.

Anonim.2004.Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.

Anonim.Undang-undang No.25 tahun 2000 tentang”Program Pembangunan Nasional Tahun 2000-2004”.

Badan Pusat Statistik.”Surakarta Dalam Angka”.Surakarta.

Davey, K.J.1998, Pembiayaan Pemerintah Daerah, Penerjemah: Amanullah, dkk UI-Press, Jakarta.

Devas, Nick, Brian Binder, Anne Both, Kenneth Davey.1989, Keuangan Pemerintah Daerah di Indonesia, Penerjemah : Masri Maris, Ui-Press, Jakarta.

(14)

11

Koswara, E.2000. Menyongsong Pelaksanaan Otonomi daerah Berdasarkan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999: Suatu Talahan dan Menyangkut Kebijakan 1-Pelaksanaan dan Kompleksitasnya, CSIS XXIX No.1,51-52.Jakarta.

Kurniawan, Septian Dwi.2010.”Pengaruh Penerimaan Pajak Dan Retribusi Daerah

Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Di kab.

Ponorogo”.Skripsi:Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri Maulana malik Ibrahim Malang.

Mangkoesoebroto Guritno.1994.”Ekonomi Publik”.Edisi3.Yogyakarta:BPFE-Yogyakarta.

Miyasto.1998.Reformasi Pajak dan Retribusi Daerah,Jurnal Bisnis dan Ekonomi Politik, Vol.2(4),Oktober, hlm.71-84.

Munawir Slamet.1998.”Perpajakan”.Edisi1.Yogyakarta:BPFE-Yogyakarta.

Musgrave, Richard A, and Peggy B.Musgrave, 1993. Keuangan Negara – Dalam Teori dan Praktek, Edisi kelima, Alih Bahasa: Alfonsus Sirait, dkk. Erlangga, Jakarta.

Nugroho Hendri.2012.”Analisis Pengaruh Pajak dan Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kab.Sleman 1989-2009”.Skripsi:Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Nugroho, Riant.2000. Otonomi Desentralisasi Tanpa Revolusi, Kajian dan Kritik atas Kebijakan Desentralisasi di Indonesia, PT. Elek Media Komputindo,Jakarta.

Setyawan, Adhi.2012.”Analisis Pengaruh Retribusi Parkir KendaraanTerhadap Pendapatan Asli Daerah(PAD) Di Kota Surakarta Tahun 1990-2010”.Skripsi:Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Surakara. Sufraeni, Dewi.2010.”Tinjauan Atas Efektifitas Pajak Parkir dan Kontribusinya

Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Pada Dinas Pendapatan Daerah Pengelolaan Keuangan Kabupaten Bandung”.Skripsi:Fakultas Ekonomi, Universitas Komputer Indonesia Bandung.

Sukirno, Sadono.2008.”Makroekonomi Teori Pengantar”Jakarta:PT Raja Grafindo Persada-Jakarta.

Suparmoko,M.2000.”Keuangan Negara dalam teori dan praktek”edisi 5.Yogyakarta.BPFE-YOGYAKARTA.

Suparmoko,M.2002.”Ekonomi Publik Untuk Keuangan dan Pembangunan Daerah”edisi 1.Yogyakarta;Andi Yogyakarta.

(15)

12

Sutrisno.2002.”Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Pajak Daerah Kab.Semarang”.Tesis.Program PascaSarjana Magister Ilmu Ekonomi Dan Studi Pembangunan.Universitas Diponegoro.

Utomo, Yuni Prihadi.2012.”Buku Praktek komputer Statistik 2 Eviews”.Surakarta:Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Pembangunan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Widayat, Wahyu.1994.”Maksimalisasi Pendapatan Asli Daerah Sebagai Kekuatan Ekonomi Daerah”,Jurnal Akuntansi dan Manajemen, STIE-YKPN,Vol.VI,23-47,Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

(pemilik bisnis ritel Islam) memiliki strategi yang baik, seperti right product, produk yang ia jual sesuai dengan kriteria Islam dan pelayanan yang ramah,

Laporan Penelitian Evaluasi Kenyamanan Termal Pada Ruang Dalam Bangunan Gading Nias Residence (Studi kasus: Tower Crysant).. Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana | i

Adapun dengan pemberlakuan PP-23/2018 yang memiliki ketentuan tarif tunggal lebih rendah yaitu sebesar 0,5% dan nilai PTKP yang lebih tinggi pada tahun 2018 yaitu

Uurimuse eesmärk on selgitada välja, millisena tajuvad õpilased õpetaja tegevust tunnis, sealhulgas millised on erinevused hinnangutes algajatele ja kogenud õpetajatele,

Hasil penelitian menunjukkan cadangan karbon di atas permukaan tanah di hutan Bukit Tangah Pulau termasuk dalam kategori tinggi dengan jumlah 63572,85 ton, dan jumlah serapan

This research was aimed at finding out the correlation between Indonesian passive voice mastery and English passive voice mastery of the third semester of English

Sebaliknya kemahiran berucap boleh dipupuk dan diasah melalui proses pemelajaran, pendedahan dan amalan dengan panduan dan bimbingan dari pengucap-pengucap yang

Iako je prisutno manje povećanje potrebne energije za grijanje i potrebne električne energije za rasvjetu, smanjena je potrebna energija za hlađenje (Slika 45) u