LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU
DAN PENANAMAN MODAL
KOTA SALATIGA
TAHUN 2016
BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU
DAN PENANAMAN MODAL
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Salatiga Tahun 2016 dapat tersusun.
LKjIP Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Salatiga Tahun 2016 bertujuan memberikan informasi kinerja atas kinerja yang telah dicapai dan sebagai bagian dari upaya perbaikan berkesinambungan bagi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Salatiga untuk meningkatkan kinerja.
LKjIP Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Salatiga Tahun 2016 disusun melalui pengukuran data kinerja sesuai dengan indikator kinerja yang ditetapkan. Capaian kinerja diukur dengan membandingkan hasil pengukuran kinerja dengan target kinerja yang diperjanjikan dalam dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2016.
Akhirnya kami berharap Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Salatiga Tahun 2016 ini dapat dijadikan pedoman yang berarti.
KEPALA BADAN
PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL
KOTA SALATIGA,
PRIYONO SOEDHARTO, SH. Pembina Utama Muda NIP. 19570704 198603 1 010
DAFTAR ISI
IKHTISAR EKSEKUTIF KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1. Dasar Pembentukan ... 1 1.2. Landasan Hukum ... 11.3. Gambaran Umum Organisasi ... 2
1.4. Sumber Daya Manusia ... 4
1.5. Isu Strategis ... 4
BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 6
2.1. Perencanaan Strategis ... 6
2.1.1. Pernyataan Visi ... 6
2.1.2. Pernyataan Misi ... 7
2.1.3. Tujuan dan Sasaran ... 9
2.1.4. Strategi dan Kebijakan ... 10
2.1.5. Program dan Kegiatan ... 12
2.2. Ikhtisar Penetapan Kinerja ... 14
2.2.1. Indikator Kinerja Utama ... 14
2.2.2. Perjanjian Kinerja ... 15
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 16
3.1. Capaian Kinerja Organisasi ... 17
3.2. Realisasi Anggaran... 24
BAB IV PENUTUP ... 25 LAMPIRAN
IKHTISAR EKSEKUTIF
Laporan Kinerja Pemerintah Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Salatiga Tahun 2016 menyajikan kinerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Salatiga Tahun 2016 yang mencakup hasil-hasil yang telah dicapai. Analisis pencapaian tujuan dan sasaran strategis, serta kemajuan pencapaian tujuan dan sasaran strategis dalam rangka mencapai target Rencana Strategis Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Salatiga Tahun 2011-2016.
Dari 5 indikator kinerja yang dapat diukur kinerjanya, sebanyak 3 indikator kinerja (60%) telah mencapai target, dan sebanyak 2 indikator kinerja (40%) tidak mencapai target sehingga perlu dilakukan evaluasi dan perbaikan.
Dalam rangka mewujudkan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran sesuai Rencana Strategis Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Salatiga, dilakukan berbagai upaya perbaikan yang konsisten dan berkelanjutan, antara lain :
1. Pengkajian dan penyempurnaan produk hukum yang berkaitan dengan penyelenggaraan pelayanan perizinan secara terpadu;
2. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia aparatur guna menunjang keberhasilan pelaksanaan keseluruhan proses penyelenggaraan pelayanan perizinan secara terpadu;
3. Penataan dan penyempurnaan sistem aplikasi dan data base penyelenggaraan pelayanan perizinan secara terpadu, dengan melakukan update sistem aplikasi;
4. Perbaikan sistem pengendalian internal pelayanan perizinan, dengan melakukan penerapan ISO;
6. Peningkatan fungsi-fungsi sumber daya manusia sebagai dukungan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi meliputi pengelolaan sumber daya aparatur, keuangan, prasarana, sarana dan pengelolaan aset;
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. DASAR PEMBENTUKAN
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal dibentuk sesuai Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 8 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kota Salatiga, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kota Salatiga, dan Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu dan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Salatiga.
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal sebagai penyelenggara Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) melaksanakan kegiatan penyelenggaraan perizinan yang proses pengelolaannya dimulai dari tahap permohonan sampai dengan tahap terbitnya dokumen yang dilakukan secara terpadu dalam satu tempat, sedangkan kegiatan penyelenggaraan pelayanan perizinan bidang penanaman modal yang pengelolaannya terintegrasi dengan BKPM dan PDPPM menggunakan Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Secara Elektronik (SPIPISE).
Oleh karena itu sesuai Peraturan Daerah tersebut diatas, dalam penyelenggaraan pelayanan perizinan berdasarkan pada Peraturan Walikota Salatiga Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan Pengelolaan Perizinan Secara Terpadu Satu Pintu serta Peraturan Walikota Salatiga Nomor 26 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu di Bidang Penanaman Modal.
1.2. LANDASAN HUKUM
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Salatiga Tahun 2016 dilandasi dasar hukum sebagai berikut:
1. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat RI Nomor
XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
2. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Kinerja Instansi
Pemerintah;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Laporan
Keuangan dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
6. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 9 Tahun 2011 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu dan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Salatiga.
7. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 55 Tahun 2011 tentang
Tugas Pokok dan Fungsi Pejabat Struktural pada Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Salatiga.
1.3. GAMBARAN UMUM ORGANISASI
Susunan organisasi pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Salatiga, sebagai berikut:
a. Kepala Badan;
b. Sekretariat yang membawahi:
Subbagian Keuangan; dan
Subbagian Umum dan Kepegawaian.
c. Bidang Perizinan yang membawahi:
Subbidang Perizinan Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi;
Subbidang Perizinan Perhubungan, Komunikasi Informatika
dan Pariwisata.
d. Bidang Perizinan Tertentu yang membawahi:
Subbidang Perizinan Lingkungan Hidup, Sosial, Kesehatan,
Pendidikan dan Ketenagakerjaan;
Subbidang Perizinan Tata Ruang dan Pekerjaan Umum
e. Bidang Penanaman Modal yang membawahi:
Subbidang Promosi, Informasi dan Kerjasama Penanaman
Modal;
Subbidang Pengembangan dan Pengendalian Penanaman
Modal;
f. Bidang Pelayanan dan Pengaduan yang membawahi:
Subbidang Pengawasan dan Pengaduan
Subbidang Pelayanan Administrasi Perizinan
Sesuai dengan ketentuan Pasal 9 Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 9 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Dan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Salatiga, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Salatiga
mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan
pelaksanaan kebijakan daerah bidang pelayanan perizinan terpadu dan penanaman modal, yang menyelenggarakan fungsi:
a. Perumusan kebijakan teknis bidang pelayanan perizinan terpadu
b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan urusan Pemerintahan Daerah bidang pelayanan perizinan terpadu dan penanaman modal;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang perizinan, perizinan
tertentu, pelayanan pengaduan dan penanaman modal;
d. Pelaksanaan pelayanan kesekretariatan badan; dan
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan
tugas dan fungsinya. 1.4. SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber Daya Manusia Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Salatiga per 31 Desember 2016 berjumlah 38 orang yang diklasifikasikan berdasarkan golongan, jabatan dan pendidikan, sebagai berikut:
a. Berdasarkan Golongan Golongan a b c d Jumlah I - - - - - II - - 1 4 5 III 2 15 3 7 27 IV 4 1 1 - 6 Total 38 b. Berdasarkan Jabatan
No. Jabatan Jumlah
1 Eselon II 1 2 Eselon III 5 3 Eselon IV 9 5 Staf 23 Total 38 c. Berdasarkan Pendidikan
No. Pendidikan Jumlah
1 S-3 - 2 S-2 5 3 S1/DIV 22 4 D III 5 5 SLTA 5 6 SLTP 1 7 SD - Total 38
1.5. ISU STRATEGIS
Permasalahan pelayanan perizinan terpadu merupakan “gap expectation” antara kinerja pelayanan perizinan terpadu yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan serta antara apa yang ingin dicapai di masa datang dengan kondisi riil saat perencanaan dibuat. Potensi permasalahan pelayanan perizinan terpadu dan penanaman modal pada umumnya timbul dari kekuatan yang belum didayagunakan secara optimal, kelemahan yang tidak diatasi, peluang yang tidak dimanfaatkan, dan ancaman yang tidak diantisipasi.
Perumusan permasalahan pelayanan perizinan terpadu dan penanaman modal akan mengidentifikasi berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan/kegagalan kinerja pelayanan perizinan terpadu dan penanaman modal di masa lalu, dilakukan dengan menganalisis lingkungan internal maupun eksternal. Permasalahan
pelayanan perizinan terpadu dan penanaman modal yang
teridentifikasi menjadi input bagi perumusan tujuan dan sasaran yang bersifat prioritas sesuai platform Walikota. Permasalahan pelayanan perizinan terpadu dan penanaman modal dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Penciptaan iklim investasi yang kondusif
2. Peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat (pelaku
usaha)
3. Peningkatan tata kelola pelayanan perizinan
4. Peningkatan kualitas pegawai
5. Peningkatan dalam penerapan sistem teknologi informasi
6. Pengembangan sistem monitoring dan evaluasi
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
2.1. PERENCANAAN STRATEGIS
2.1.1. PERNYATAAN VISI
Visi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Salatiga adalah:
Visi tersebut mengandung makna yang sangat mendalam, yakni:
1. Pelayanan: adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan
dalam rangka pelayanan administrasi yang disediakan oleh Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal;
2. Perizinan: adalah pemberian legalitas kepada seseorang
atau pelaku usaha/kegiatan tertentu, baik dalam bentuk izin maupun tanda daftar usaha;
3. Pelayanan Terpadu Satu Pintu: adalah kegiatan
penyelenggaraan perizinan dan non perizinan yang proses pengelolaannya mulai dari tahap permohonan sampai ke tahap terbitnya dokumen dilakukan dalam satu tempat;
4. Iklim Investasi: adalah semua kebijakan, kelembagaan
dan lingkungan, baik yang sedang berlangsung maupun yang diharapkan terjadi di masa mendatang, yang bisa memengaruhi tingkat pengembalian dan resiko suatu investasi;
5. Iklim Investasi yang baik adalah iklim investasi yang
mampu memberikan manfaat kepada masyarakat secara keseluruhan tidak hanya bagi badan usaha saja.
“TERWUJUDNYA PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU DALAM RANGKA MENDUKUNG RAMAH
2.1.2. PERNYATAAN MISI
Misi yang dirumuskan dalam usaha mencapai Visi yaitu:
1. Meningkatkan Tata Kelola Pelayanan Terpadu Satu Pintu
dengan Prinsip-prinsip Good Governance;
2. Meningkatkan Kegiatan Investasi.
Penjelasan makna masing-masing Misi adalah sebagai berikut:
a. Misi Pertama
Hal ini mengandung maksud melalui Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal, Pemerintah
Kota Salatiga menegaskan komitmennya untuk
melaksanakan prinsip penyelenggaraan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (PTSP), sebagai berikut:
1) Kesederhanaan, prosedur pelayanan harus
dilaksanakan secara mudah, cepat, tepat, lancar, tidak
berbelit-belit, mudah dipahami dan mudah
dilaksanakan;
2) Kejelasan dan kepastian dalam hal :
a) Prosedur/tata cara pelayanan;
b) Persyaratan, baik persyaratan teknis maupun
persyaratan administratif;
c) Unit kerja atau pejabat yang bertanggung jawab;
d) Rincian biaya/tarif pelayanan termasuk tata cara
pembayarannya.
3) Kepastian waktu, pemrosesan permohonan perizinan
dan non-perizinan dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditetapkan tanpa memerhatikan skala usaha pemohon;
4) Kepastian hukum, proses, biaya dan waktu wajib
mengikuti aturan yang berlaku, sehingga dokumen perizinan yang dihasilkan memiliki kekuatan hukum
yang menjadi jaminan hukum dan rasa aman bagi pemiliknya;
5) Kemudahan akses, ditunjukkan dengan:
Ketersediaan informasi yang dapat dengan mudah
dan langsung diakses oleh masyarakat;
Layanan aparat yang responsif;
6) Kenyamanan, PTSP harus memiliki ruang pelayanan
dan sarana pelayanan lainnya yang memadai sehingga memberikan rasa nyaman bagi para pemohon.
7) Kedisiplinan, kesopanan dan keramahan:
Setiap petugas pelayanan memberikan pelayanan
kepada pemohon dengan memperhatikan etika dan kesopanan dalam berkomunikasi baik dalam hal tutur kata, raut muka maupun bahasa tubuh;
Setiap petugas memberikan pelayanan sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan;
Petugas penilai teknis memberikan penilaian secara
objektif keputusan berdasarkan pandangan
keahliannya tersebut, secara jujur dan bertanggung jawab termasuk memberikan rekomendasi apakah izin yang dimohon dapat disetujui atau harus ditolak.
b. Misi Kedua
Hal ini mengandung maksud bahwa dalam rangka meningkatkan kegiatan investasi sebagai langkah tindak lanjut percepatan penerapan standar pelayanan minimal di bidang penanaman modal yang merupakan salah satu kebijakan prioritas nasional yang perlu mendapat perhatian dan ditindaklanjuti pemerintah daerah melalui kegiatan:
a. Kebijakan penanaman modal;
c. Promosi penanaman modal;
d. Pelayanan penanaman modal;
e. Pengelolaan data dan system informasi penanaman
modal;
f. Penyebarluasan, pendidikan dan pelatihan
penanaman modal.
Berdasarkan situasi, kondisi dan permasalahan
pelayanan perizinan terpadu satu pintu (PTSP) dan penanaman modal diatas dan sesuai dengan visi, misi dan program Walikota dan Wakil Walikota Salatiga yang diselaraskan dengan prioritas peningkatan pelayanan PTSP dan penanaman modal, maka dirumuskan beberapa isu strategis yang perlu mendapat perhatian khusus yaitu:
1. Belum tersusunnya dokumen perencanaan di bidang
penanaman modal;
2. Belum tersedianya sistem informasi bagi penenam modal
dalam mengambil keputusan investasi yang berkaitan dengan arah kebijakan pemerintah;
3. Kurang optimalnya penerapan sistem teknologi informasi
pelayanan perizinan terpadu;
4. Kurang optimalnya kualitas SDM dalam bidang
manajemen perizinan;
5. Kurang optimalnya tata kelola PTSP;
6. Kurang optimalnya penyediaan sarana dan prasarana
pelayanan;
7. Kurang optimalnya kualitas pelayanan kepada
masyarakat (pelaku usaha);
8. Kurang optimalnya pelaksanaan kegiatan monitoring dan
2.1.3. TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis yang menunjukkan tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan pembangunan jangka menengah daerah yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan arsitektur kinerja SKPD selama lima tahun.
Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan, dan menangani isu strategis daerah yang dihadapi.
Rumusan tujuan merefleksikan konteks pembangunan yang dihadapi SKPD dan memiliki keterkaitan dengan visi SKPD yang ingin dicapai, yaitu:
1. Meningkatkan daya saing daerah melalui peningkatan
investasi;
2. Meningkatkan kinerja Pelayanan Terpadu Satu Pintu
dalam memberikan pelayanan publik;
3. Menyelenggarakan PTSP yang akuntabel.
Pernyataan tujuan tersebut diterjemahkan kedalam sasaran-sasaran yang ingin dicapai. Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan, yang dirumuskan sebagai berikut:
1. Meningkatkan daya saing daerah.
2. Meningkatnya promosi peluang investasi.
3. Terjaminnya keamanan berusaha.
4. Meningkatnya pelayanan penanaman modal.
5. Terwujudnya transparansi dalam penyelenggaraan PTSP.
6. Meningkatnya kinerja PTSP.
7. Meningkatnya profesionalisme PTSP.
2.1.4. STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta arah kebijakan program-program yang dituangkan pada Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 1 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Salatiga Tahun 2011-2016, maka strategi yang ditetapkan adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan iklim usaha yang kondusif.
2. Meningkatkan upaya kegiatan promosi dan kerjasama investasi.
3. Meningkatkan kegiatan pengembangan potensi unggulan
daerah, pengendalian penanaman modal, dan
meningkatkan kualitas SDM.
4. Melakukan penyederhanaan prosedur perizinan bidang penanaman modal.
5. Meningkatkan upaya kemudahan ketersediaan informasi yang dapat dengan mudah dan langsung diakses oleh masyarakat.
6. Meningkatkan tata kelola pelayanan PTSP melalui pembinaan penyelenggaraan PTSP.
7. Meningkatkan kinerja pelayanan PTSP.
8. Optimalisasi akuntabilitas penyelenggara PTSP.
Berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan pula, dalam upaya mempercepat pencapaian tujuan dan sasaran, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal
Kota Salatiga merumuskan beberapa kebijakan pada Tahun 2011-2016, antara lain:
1. Penyusunan dokumen perencanaan bidang penanaman
modal.
2. Penyusunan cetak biru (master plan) pengembangan
3. Pengembangan sistem informasi penanaman modal.
4. Melakukan kajian potensi sumber daya yang terkait
dengan investasi.
5. Peningkatan fasilitasi terwujudnya kerjasama strategis
antar usaha besar dan usaha kecil menengah.
6. Koordinasi antar lembaga dalam pengendalian
pelaksanaan investasi PMDN/PMA.
7. Peningkatan koordinasi dan kerjasama di bidang
penanaman modal dengan instansi pemerintah dan dunia usaha.
8. Penyelenggaraan pameran investasi.
9. Pengembangan potensi unggulan daerah.
10. Peningkatan kegiatan pemantauan, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan penanaman modal.
11. Peningkatan kualitas SDM guna peningkatan pelayanan penanaman modal.
12. Penyederhanaan prosedur perizinan dan peningkatan pelayanan penanaman modal.
13. Meningkatkan kegiatan pengelolaan data dan syatem informasi penanaman modal.
14. Pengembangan aplikasi sistem informasi pelayanan perizinan terpadu.
15. Sosialisasi penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu.
16. Pembinaan penyelenggaraan pelayanan perizinan. 17. Penerapan ISO.
18. Melaksanakan perencanaan, monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu.
2.1.5. PROGRAM DAN KEGIATAN
1. PROGRAM DAN KEGIATAN URUSAN UMUM
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran terdiri
a. Penyediaan Jasa Surat Menyurat.
b. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik.
c. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional.
d. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor. e. Penyediaan Alat Tulis Kantor.
f. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan.
g. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor.
h. Penyediaan Peralatan Rumah Tangga.
i. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan
Perundang-undangan.
j. Penyediaan Makanan dan Minuman.
k. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
terdiri dari 8 kegiatan, yaitu:
a. Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor. b. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor.
c. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor.
d. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/ Operasional.
e. Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor.
f. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung
Kantor.
g. Pemeliharaan Rutin/Berkala Mebeleur.
3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur terdiri dari 1
kegiatan, yaitu: Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya.
4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan terdiri dari 1 kegiatan, yaitu: Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD.
2. PROGRAM DAN KEGIATAN URUSAN WAJIB
1) Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
terdiri dari 7 kegiatan, yaitu:
a. Peningkatan Fasilitas Terwujudnya Kerjasama
Strategis antara Usaha Besar dan Usaha Kecil Menengah.
b. Pengembangan Potensi Unggulan Daerah.
c. Koordinasi antar Lembaga dalam Pengendalian Pelaksanaan Investasi PMA/PMDN.
d. Peningkatan Koordinasi dan Kerjasama di Bidang Penanaman Modal dengan Instansi Pemerintah dan Dunia Usaha.
e. Peningkatan Kegiatan Pemantauan, Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan Penanaman Modal.
f. Peningkatan Kualitas SDM Guna Peningkatan
Pelayanan Investasi.
g. Penyelenggaraan Pameran Investasi.
2) Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi
Investasi terdiri dari 3 kegiatan, yaitu:
a. Penyusunan Kebijakan Investasi bagi Pembangunan Fasilitas Infrastruktur.
b. Pengembangan Sistem Informasi Penanaman Modal.
3) Program Peningkatan Pelayanan Perizinan Terpadu
terdiri dari 5 kegiatan, yaitu:
a. Pembinaan Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan. b. Sosialisasi Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan
c. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pelayanan Perizinan Terpadu.
d. Penerapan ISO. 2.2. IKHTISAR PENETAPAN KINERJA
2.2.1. INDIKATOR KINERJA UTAMA
Dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja serta meningkatkan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU). IKU adalah ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi. Tujuan penetapan Indikator Kinerja Utama sebagai acuan ukuran kinerja yang digunakan untuk:
1. Menetapkan kinerja tahunan.
2. Menyusun rencana kerja dan anggaran.
3. Menyusun dokumen penetapan kinerja.
4. Menyusun laporan kinerja pemerintah daerah.
5. Menyusun laporan keterangan pertanggungjawaban.
6. Menyusun laporan penyelenggaraan pemerintahan
daerah.
7. Menyusun laporan akuntabilitas kinerja.
8. Melakukan evaluasi pencapaian kinerja sesuai dengan
dokumen perencanaan strategis.
Indikator Kinerja Utama (IKU) Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Salatiga ditetapkan sebanyak 7 (tujuh) indikator kinerja yaitu:
1. Prosentase pelaku usaha yang mengisi LKPM.
2. Prosentase pelayanan perizinan dan non perizinan bidang
penanaman modal melalui PTSP dibidang penanaman modal.
3. Prosentase implementasi Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE).
4. Lama proses perizinan.
5. Prosentase penyelesaian pengaduan pelayanan perizinan.
6. Penerapan ISO.
7. Cakupan pelayanan perizinan yang sesuai dengan SOP.
Hal tersebut sejalan dengan tugas pokok Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Salatiga, yaitu melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah bidang pelayanan perizinan terpadu dan penanaman modal.
2.2.2. PERJANJIAN KINERJA
Penetapan kinerja adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu. Tujuan penetapan kinerja, antara lain:
a. meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur;
b. sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah;
c. sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan
pencapaian tujuan dan sasaran organisasi;
d. menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur;
e. sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi.
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Salatiga telah menyusun penetapan kinerja Tahun 2016 sesuai dengan kedudukan, tugas pokok dan fungsi.
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Indikator kinerja kegiatan adalah ukuran kualitatif dan kuantitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu kegiatan yang merupakan unsur utama akuntabilitas kinerja. Pengukuran
kinerja menjadi dasar penilaian keberhasilan/kegagalan
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran. Pada bagian ini akan diuraikan capaian kinerja utama Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Salatiga Tahun 2016 sebagai berikut :
Sasaran 1 : Terjaminnya Keamanan Berusaha Indikator Kinerja Utama
1. Jumlah pelaku usaha yang mengisi LKPM
a. Target dan Realisasi Tahun 2016
Target jumlah pelaku usaha yang mengisi LKPM tahun 2016 sebesar 60% dapat tercapai sebesar 72,5%. Yaitu dari 40 pelaku usaha yang mempunyai izin usaha penanaman modal, sebanyak 29 pelaku usaha yang mengisi LKPM.
b. Perbandingan realisasi kinerja tahun ini dan tahun lalu.
Capaian kinerja tahun 2015 sebesar 77,5% dibandingkan dengan capaian tahun 2016 sebesar 72,5%, sehingga mengalami penurunan sebesar 5%.
c. Perbandingan realisasi kinerja dengan perencanaan jangka
menengah.
Rencana kinerja jangka menengah pelaku usaha yang mengisi LKPM adalah 100%. Target pada tahun 2016 adalah 60% dapat tercapai sebesar 72,5% bila dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar 77,5%. Apabila realisasi dibandingkan
dengan rencana jangka menengah maka capaiannya sebesar 72,5%.
d. Membandingkan dengan capaian target nasional
-
e. Penyebab kegagalan capaian kinerja tahun 2016
Indikator ini tidak tercapai karena masih ada pelaku usaha yang mempunyai izin usaha penanaman modal tidak mengisi LKPM (Laporan Kegiatan Penanaman Modal).
f. Analisis efisiensi atas penggunaan sumber daya
Efisiensi penggunaan anggaran pada indikator ini sebesar 15,42% yaitu dengan capaian sebesar Rp. 9.799.100,- dari anggaran sebesar Rp. 11.585.000,-
g. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan
ataupun kegagalan
Program/kegiatan kinerja ini didukung oleh Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi dengan Kegiatan Peningkatan Kegiatan Pemantauan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaksanaan Penanaman Modal.
Kesimpulan Sasaran 1 :
1. Capaian kinerja tahun 2016 dari Indikator Kinerja Utama jumlah
pelaku usaha yang mengisi LKPM masuk dalam kategori berhasil.
2. Perbandingan realisasi kinerja dengan rencana jangka menengah
dari Indikator Kinerja Utama jumlah pelaku usaha yang mengisi LKPM masuk dalam kategori berhasil.
Sasaran 2 : Meningkatnya Pelayanan Penanaman Modal Indikator Kinerja Utama
1. Terselenggaranya pelayanan perizinan dan non perizinan bidang
penanaman modal melalui PTSP di bidang Penanaman Modal
a. Target dan Realisasi Tahun 2016
Target terselenggaranya pelayanan perizinan dan non perizinan bidang penanaman modal melalui PTSP di bidang
penanaman modal tahun 2016 sebesar 100% dapat tercapai 67%.
b. Perbandingan realisasi kinerja tahun ini dan tahun lalu.
Capaian kinerja Tahun 2015 sebesar 100% dibandingkan dengan capaian Tahun 2016 sebesar 67%, mengalami penurunan yaitu sebesar 33%.
c. Perbandingan realisasi kinerja dengan perencanaan jangka
menengah.
Rencana kinerja jangka menengah pada tahun 2016 untuk indikator terselenggaranya pelayanan perizinan dan non perizinan bidang penanaman modal melalui PTSP di bidang penanaman modal ini sebesar 100%. Apabila realisasi dibandingkan dengan rencana jangka menengah maka capaiannya sebesar 67%.
d. Membandingkan dengan capaian target nasional
Untuk target nasional sebesar 100%, sesuai dengan capaian target pada tahun 2016 yaitu dari target 6 jenis perizinan dan non perizinan dapat dilayani sebanyak 4 jenis pelayanan.
e. Penyebab kegagalan capaian kinerja tahun 2016
Indikator ini tidak tercapai karena masih kurangnya pemahaman dan kesadaran masyarakat dalam pengurusan perizinan.
f. Analisis efisiensi atas penggunaan sumber daya
Efisiensi atas penggunaan sumber daya dilakukan dengan meminimalkan biaya penyelesaian perizinan.
g. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan
ataupun kegagalan
Pencapaian indikator layanan perizinan bidang penanaman modal tidak sesuai target, karena masih belum optimalnya pemahaman masyarakat dalam pengurusan proses perizinan.
a. Target dan Realisasi Tahun 2016
Target terimplementasikannya sistem pelayanan informasi dan perizinan investasi secara elektronik (SPIPISE) pada Tahun 2016 sebesar 100% hanya terealisasi sebesar 75%, jadi target tidak tercapai.
b. Perbandingan realisasi kinerja tahun ini dan tahun yang lalu
Capaian kinerja tahun 2015 sebesar 25% dibandingkan dengan capaian tahun 2016 sebesar 75%, sehingga mengalami peningkatan sebesar 50%.
c. Perbandingan realisasi kinerja dengan perencanaan jangka
menengah.
Pada dokumen Renstra, indikator ini pada tahun 2016 ditarget sebesar 100%, sedangkan realisasinya hanya sebesar 75%, sehingga tidak tercapai sesuai target.
d. Membandingkan dengan capaian target nasional
Target nasional Tahun 2016 sebesar 100%, yaitu sebanyak 4 perizinan yang dapat dilayani dengan menggunakan
SPIPISE, tapi hanya terealisasi 3 perizinan.
e. Penyebab kegagalan capaian kinerja tahun 2016
Pada tahun 2016 hanya terealisasi sebanyak 3 perizinan yang
dapat dilayani menggunakan SPIPISE karena mash
kurangnya pemahaman calon pemohon ijin.
f. Analisis efisiensi atas penggunaan sumber daya
Sumber daya dalam pelaksanaan kegiatan ini dilakukan diantaranya dengan efisiensi SDM dalam alur proses perizinan menggunakan SPIPISE.
g. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan
ataupun kegagalan -
Kesimpulan Sasaran 2 :
1. Capaian kinerja tahun 2016 dari Indikator Kinerja Utama
penanaman modal melalui PTSP di bidang Penanaman Modal dan terimplementasikannya sistem pelayanan informasi dan perizinan investasi secara elektronik (SPIPISE) masuk dalam kategori berhasil.
2. Perbandingan realisasi kinerja dengan rencana jangka menengah
dari Indikator Kinerja Utama terselenggaranya pelayanan perizinan dan non perizinan bidang penanaman modal melalui PTSP di bidang Penanaman Modal dan terimplementasikannya sistem pelayanan informasi dan perizinan investasi secara elektronik (SPIPISE) masuk dalam kategori berhasil.
Sasaran 3 : Meningkatnya Pelayanan Perizinan Daerah yang Mendukung Kegiatan Penanaman Modal
Indikator Kinerja Utama
1. Lama Proses perizinan
a. Target dan Realisasi Tahun 2016
Realisasi indikator lama proses perizinan pada tahun 2016 tercapai 100%, waktu yang dicapai untuk menyelesaikan perizinan sesuai dengan waktu yang ditargetkan.
b. Perbandingan realisasi kinerja tahun ini dan tahun lalu
Pada tahun 2015 capaian indikator ini sebesar 100%, sama dengan capaian tahun 2016.
c. Perbandingan realisasi kinerja dengan perencanaan jangka
menengah.
Rencana kinerja jangka menengah lama proses perizinan tahun 2016 tercapai 100% tepat waktu, dan realisasi dari target ini adalah sebesar 100% pada tahun 2016.
d. Membandingkan dengan capaian target nasional
Target nasional Tahun 2016 sebesar 100%, permohonan perizinan dapat dilayani di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Salatiga tepat waktu sesuai dengan SOP.
e. Penyebab keberhasilan capaian kinerja tahun 2016
Penyebab keberhasilan capaian indikator lama proses
perizinan adalah konsisitensi terhadap SOP yang
diberlakukan terhadap setiap tahap pada masing-masing perizinan.
f. Analisis efisiensi atas penggunaan sumber daya
Efisiensi penggunaan anggaran pada indikator ini sebesar 9,47% yaitu dengan capaian sebesar Rp. 241.098.475,- dari anggaran sebesar Rp. 266.332.000,-
g. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan
ataupun kegagalan
Program/kegiatan kinerja ini didukung oleh Program Peningkatan Pelayanan Perizinan Terpadu dengan Kegiatan yaitu :
- Pembinaan Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan
- Sosialiasi Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Terpadu
2. Prosentase penyelesaian pengaduan pelayanan perizinan
a. Target dan Realisasi Tahun 2016
Capaian target prosentase penyelesaian pengaduan pelayanan perizinan tahun 2016 sebesar 100% dapat tercapai 100%.
b. Perbandingan realisasi kinerja tahun ini dengan tahun lalu
Prosentase penyelesaian pengaduan pelayanan perizinan pada tahun 2015 realisasi penyelesaian pengaduan pelayanan perizinan sebesar 84,62% sedangkan capaian target tahun 2016 yaitu 100% dan dapat terealisasi 100%.
c. Perbandingan realisasi kinerja dengan perencanaan jangka
menengah
Rencana kinerja jangka menengah prosentase penyelesaian pengaduan pelayanan perizinan pada tahun 2016 sebesar 100% sedangkan realisasi tahun 2016 sebesar 100%.
d. Membandingkan dengan capaian target nasional
Target nasional tahun 2016 sebesar 100%, yaitu pengaduan perizinan dapat dilayani di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Salatiga dan dapat terealisasi, dengan terselesaikannya setiap pengaduan yang masuk. Sedangkan yang tercapai adalah sebesar 100% pada Tahun 2016.
e. Penyebab keberhasilan capaian kinerja Tahun 2016
Pengaduan yang masuk ke BPPT PM, baik yang berhubungan langsung dengan perizinan atau pelayanan dapat diselesaikan dengan baik, hal ini didorong keinginan untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
f. Analisis efisiensi atas penggunaan sumber daya
Efisiensi penggunaan anggaran pada indikator ini sebesar 15,51% yaitu dengan capaian sebesar Rp. 20.891.750,- dari anggaran sebesar Rp. 24.727.000,-
g. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan
ataupun kegagalan
Program/kegiatan kinerja ini didukung oleh Program Peningkatan Pelayanan Perizinan Terpadu dengan Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pelayanan Perizinan Terpadu.
3. Terlaksananya kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan
penyelenggaraan PTSP
a. Target dan realisasi tahun 2016
Target terlaksananya kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan PTSP pada Tahun 2016 tercapai 100% dari target 100%
b. Perbandingan realisasi kinerja tahun ini dan tahun lalu
Indikator terlaksananya kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan PTSP capaian kinerja Tahun 2015
sebesar 100% dibandingkan dengan capaian Tahun 2016 sebesar 100% .
c. Perbandingan realisasi kinerja dengan perencanaan jangka
menengah
Target renstra pada Tahun 2016 untuk indikator ini sebesar 100% dibandingkan dengan capaian Tahun 2016 tetap sebesar 100%.
d. Membandingkan dengan capaian target nasional
-
e. Penyebab keberhasilan capaian kinerja Tahun 2016
Penyebab keberhasilan capaian indikator ini adalah
pelaksanaan monitoring dan evaluasi secara rutin terhadap penyelenggaraan pelayanan perizinan terpadu.
f. Analisis efisiensi atas penggunaan sumber daya
Efisiensi penggunaan anggaran pada indikator ini sebesar 15,51% yaitu dengan capaian sebesar Rp. 20.891.750,00 dari anggaran sebesar Rp. 24.727.000,-
g. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan
ataupun kegagalan
Program/kegiatan kinerja ini didukung oleh Program Peningkatan Pelayanan Perizinan Terpadu dengan Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pelayanan Perizinan Terpadu.
Kesimpulan Sasaran 3 :
1. Capaian kinerja tahun 2016 dari Indikator Kinerja Utama : Lama
Proses perizinan, prosentase penyelesaiannya pengaduan
pelayanan perizinan, dan terlaksananya kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan PTSP masuk dalam kategori berhasil.
2. Perbandingan realisasi kinerja dengan rencana jangka menengah
dari Indikator Kinerja Utama Lama Proses perizinan, prosentase penyelesaiannya pengaduan pelayanan perizinan, penerapan ISO
dan terlaksananya kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan PTSP masuk dalam kategori berhasil.
3.2. REALISASI ANGGARAN
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Salatiga pada Tahun 2016 melaksanakan kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dengan alokasi anggaran Belanja Langsung dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebesar Rp. 1.394.508.000,- (satu milyar tiga ratus sembilan puluh empat
juta lima ratus delapan ribu rupiah) yang terealisasi sebesar Rp. 1.261.941.751,- (satu milyar dua ratus enam puluh satu juta
sembilan ratus empat puluh satu ribu tujuh ratus lima puluh satu rupiah) atau sebesar 90,49% sehingga terdapat efisiensi anggaran sebesar Rp. 132.566.249,- (seratus tiga puluh dua juta lima ratus enam puluh enam ribu dua ratus empat puluh sembilan rupiah) atau sebesar 9,51%.
BAB IV
PENUTUP
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Salatiga Tahun 2016 merupakan wujud pertanggungjawaban serta bahan evaluasi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Salatiga dalam mencapai visi, misi dan tujuan organisasi.
Masih terdapat beberapa indikator yang tidak tercapai sesuai target yang telah ditetapkan. Ke depan komitmen pelaksana kegiatan dan kerjasama dari segenap elemen yang terlibat diperlukan untuk dapat melaksanakan kegiatan sesuai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Akhir kata, semoga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Kota Salatiga Tahun 2016 ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.
KEPALA BADAN
PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL
KOTA SALATIGA,
PRIYONO SOEDHARTO, SH Pembina Utama Muda NIP. 19570704 198603 1 010
Lampiran 1
PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016
BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
(1) (2) (3) (4)
1. Terjaminnya
keamanan berusaha
Jumlah pelaku usaha yang mengisi LKPM 60 % 2. Meningkatnya pelayanan penanaman modal Terselenggaranya pelayanan perizinan dan non perizinan
bidang penanaman modal melalui PTSP di bidang Penanaman
Modal
100 %
Terimplementasikan nya Sistem Pelayanan Informasi dan
Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE) 100 % 3. Meningkatnya pelayanan perizinan daerah yang mendukung kegiatan penanaman modal
Lama proses perizinan 100 %
Terlaksananya kegiatan monitoring, evaluasi dan
pelaporan penyelenggaraan PTSP
Lampiran 2
FORMULIR PENGUKURAN KINERJA
BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Target Realisasi %
(1) (2) (3) (4) (5)
Terjaminnya keamanan berusaha
Prosentase pelaku usaha yang mengisi LKPM 60% 72.5% 120% Meningkatnya pelayanan penanaman modal Terselenggaranya pelayanan perizinan dan non perizinan bidang penanaman modal melalui PTSP di bidang Penanaman Modal 100% 67% 67% Terimplementasikannya Sistem Pelayanan
Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE) 100% 75% 75% Meningkatnya pelayanan perizinan daerah yang mendukung kegiatan penanaman modal
Lama proses perizinan 100% 100% 100%
Terlaksananya kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan
penyelenggaraan PTSP
Lampiran 3
FORMULIR KEGIATAN PENDUKUNG DAN ANGGARAN
BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA
No Sasaran
Strategis
Program dan
Kegiatan Indikator Kinerja
Utama
Anggaran Tahun 2015 Anggaran Tahun 2016
Target Realisasi % Target Realisasi %
1 Terjaminnya keamanan berusaha Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi - Koordinasi Antar Lembaga dalam Pengendalian Pelaksanaan Investasi PMA/PMDN Prosentase pelaku usaha yang mengisi LKPM 20.000 16.071 80.36 11.585 9.799 84,58 2 Meningkatnya pelayanan penanaman modal Terselenggaranya pelayanan perizinan dan non perizinan bidang penanaman modal melalui PTSP di bidang
Penanaman Modal
No Sasaran Strategis
Program dan
Kegiatan Indikator Kinerja
Utama
Anggaran Tahun 2015 Anggaran Tahun 2016
Target Realisasi % Target Realisasi %
2 Meningkatnya pelayanan penanaman modal Terselenggaranya pelayanan perizinan dan non perizinan bidang penanaman modal melalui PTSP di bidang Penanaman Modal - - - - Terimplementasikan nya Sistem Pelayanan Informasi dan Perizinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE) - - - - 3 Meningkatnya pelayanan perizinan daerah yang mendukung kegiatan penanaman modal Program Peningkatan Pelayanan Perizinan Terpadu - Pembinaan Penyelengga-raan Pelayanan Perizinan - Sosialisasi Penyelengga-raan Pelayanan Perizinan Terpadu Lama proses perizinan 313.234 229.572 73.29 266.332 241.098 90,53
No Sasaran Strategis Program dan Kegiatan Indikator Kinerja Utama
Anggaran Tahun 2015 Anggaran Tahun 2015
Target Realisasi % Target Realisasi %
Program Peningkatan Pelayanan Perizinan Terpadu - Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pelayanan Perizinan Terpadu Terlaksananya kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan PTSP 30.000 24.811 82.71 24.727 20.891 84,49
Lampiran 4
JENIS LAYANAN PERIZINAN
BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL KOTA SALATIGA
TAHUN 2016
No Jenis Perizinan Lama Proses
(hari) BIDANG PENDIDIKAN
1. Izin Penyelenggaraan Kursus dan Sanggar 3
2. Izin Penyelenggaraan Pendidikan Non Formal 3
BIDANG KESEHATAN
3. Izin Apotek 7
4. Izin Pengobatan Tradisional 7
5. Izin Penyelenggaraan Optikal 7
BIDANG LINGKUNGAN HIDUP
6. Izin Gangguan 7
7. Izin Pembuangan Limbah Cair 5
8. Izin Tempat Penyimpanan Sementara Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
5
BIDANG PEKERJAAN UMUM
9. Izin Mendirikan Bangunan 7
10. Izin Penggunaan Bangunan 7
11. Izin Usaha Jasa Konstruksi 7
12. Tanda Daftar Usaha Orang Perseorangan 7
BIDANG PENATAAN RUANG
13. Izin Lokasi 7
14. Izin Penggunaan Lapangan Pancasila 7
15. Izin Reklame 7
16. Penetapan Lokasi 7
17. Keterangan Rencana Kota 7
BIDANG KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
18. Izin Pendirian Kantor Cabang Dan Loket Pelayanan Operator
7 19. Izin Penyelenggaraan Jasa Titipan Untuk Kantor
Agen
7
20. Izin Penyelenggaraan Menara Telekomunikasi 7
No Jenis Perizinan Lama Proses (hari)
22. Izin Usaha Warnet 7
23. Izin Penyelenggaraan Angkutan Sewa 7
BIDANG PARIWISATA
24. Izin Penggunaan Gedung Pertemuan Daerah 1
25. Izin Penyelenggaraan Gedung Pertemuan 7
26. Tanda Daftar Usaha SPA, Salon Kecantikan dan Tata Rias Pengantin
7
27. Tanda Daftar Usaha Wisata Tirta 7
28. Tanda Daftar Usaha Daya Tarik Wisata 7
29. Tanda Daftar Usaha Jasa Penyediaan Akomodasi 7
30. Tanda Daftar Usaha Jasa Perjalanan Wisata 7
31. Tanda Daftar Usaha Jasa Transportasi Wisata 7
32. Tanda Daftar Usaha Penyediaan Jasa Makanan dan Minuman
7 33. Tanda Daftar Usaha Penyelenggaraan Kegiatan
Hiburan dan Rekreasi
7 34. Tanda Daftar Usaha Penyelenggaraan Pertemuan,
Perjalanan Insentif, Konferensi dan Pameran
7
BIDANG PERDAGANGAN
35. Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol 7
36. Izin Usaha Pengelolaan Pasar Tradisional 5
37. Izin Usaha Pusat Perbelanjaan 5
38. Izin Usaha Toko Modern 5
39. Izin Usaha Perdagangan 3
40. Izin Usaha Perdagangan Minuman Beralkohol 5
41. Tanda Daftar Gudang 5
42. Tanda Daftar Perusahaan 3
BIDANG PERINDUSTRIAN
43. Izin Perluasan Industri 7
44. Izin Usaha Industri 7
45. Tanda Daftar Industri 5
BIDANG KETENAGAKERJAAN
46. Izin Mendirikan Lembaga Pelatihan Kerja Swasta 6
47. Izin Pemasangan Instalasi Penyalur Petir 5
BIDANG PENANAMAN MODAL
48. Izin Prinsip Penanaman Modal 3
49. Izin Prinsip Penggabungan Penanaman Modal 3
50. Izin Prinsip Perluasan Penanaman Modal 3
No Jenis Perizinan Lama Proses (hari)
52. Izin Usaha Penanaman Modal 3
53. Izin Usaha Penggabungan Penanaman Modal 3
54. Izin Usaha Perluasan Penanaman Modal 3
Lampiran 5
DOKUMEN PENETAPAN KINERJA TAHUN 2016
NO PROGRAM/KEGIATAN TOLOK UKUR KINERJA
INDIKATOR TARGET
I. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1 Penyediaan Jasa Surat Input Rp 2.662.000,-
Menyurat Output Terkirimnya surat-surat dan tertib administrasi 1 tahun
keuangan
Tersedianya materai 6000 80 lbr
Tersedianya materai 3000 120 lbr
Outcome Lancarnya pelayanan administrasi surat- 12 bulan
menyurat dan penatausahaan keuangan
2 Penyediaan Jasa Komunikasi, Input Rp 64.300.000,-
Sumber Daya Air dan Listrik Output Terbayarnya tagihan rekening telepon, air dan 3 jenis
listrik
Outcome Lancarnya kegiatan administrasi perkantoran 12 bulan
3 Penyediaan Jasa Pemeliharaan Input Rp 7.700.000,-
dan Perizinan Kendaraan Output Terlaksananya tertib perizinan kendaraan dinas/ 1 tahun
Dinas/Operasional operasional
Outcome Terlaksananya tertib perizinan kendaraan dinas/ 1 tahun
operasional
4 Penyediaan Jasa Kebersihan Input Rp 34.000.000,-
Kantor Output Terbayarnya honor penjaga malam, petugas 4 orang
kebersihan dan tenaga harian lepas
NO PROGRAM/KEGIATAN TOLOK UKUR KINERJA
INDIKATOR TARGET
5 Penyediaan Alat Tulis Kantor Input Rp 44.953.000,-
Output Terlaksananya pembelian alat tulis kantor 82 jenis
Outcome Meningkatnya tugas kedinasan dan pelayanan 12 bulan
publik
6 Penyediaan Barang Cetak dan Input Rp 31.462.000,-
Penggandaan Output Terbayarnya barang cetakan dan biaya 23 jenis
penggandaan
Outcome Tersedianya kebutuhan barang-barang cetakan 1 tahun
dan fotocopy dokumen
7 Penyediaan Komponen Instalasi Input Rp 2.640.000,-
Listrik/Penerangan Bangunan Output Terbayarnya komponen instalasi listrik/ 12 jenis
Kantor penerangan bangunan kantor
Outcome Terwujudnya penyediaan komponen peralatan 12 bulan
listrik dan kelancaran administrasi perkantoran
8 Penyediaan Peralatan Rumah Input Rp 2.640.000,-
Tangga Output Tersedianya peralatan rumah tangga di kantor 31 jenis
Outcome Terwujudnya kebersihan dan kerapian ruangan 12 bulan
kantor
9 Penyediaan Bahan Bacaan dan Input Rp 3.850.000,-
Peraturan Perundang-undangan Output Terbayarnya biaya langganan surat kabar 12 bulan
Tersedianya peraturan perundang-undangan/ 1 paket
referensi pustaka
Outcome Meningkatnya pengetahuan, informasi dan 12 bulan
wawasan SDM pegawai BPPT & PM serta peningkatan pelayanan publik
NO PROGRAM/KEGIATAN TOLOK UKUR KINERJA
INDIKATOR TARGET
10 Penyediaan Makanan dan Input Rp 4.200.000,-
Minuman Output Terbayarnya pembelian snack rapat/tamu dan 3 jenis
jamuan makan tamu
Outcome Terpenuhinya jamuan snack rapat/tamu dan 12 bulan
jamuan makan tamu
11 Rapat-rapat Koordinasi dan Input Rp 223.850.000,-
dan Konsultasi ke Luar Daerah Output Terselenggaranya koordinasi dan optimalisasi Regional,
kerjasama antar daerah dalam investasi Nasional
Outcome Terwujudnya peningkatan kinerja BPPT dan PM 12 bulan
II. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
12 Pengadaan Perlengkapan Input Rp 51.500.000,-
Gedung Kantor Output Terlaksananya pengadaan perlengkapan gedung 7 jenis
kantor
Outcome Terwujudnya kelancaran penyimpanan arsip 1 tahun
13 Pengadaan Peralatan Gedung Input Rp 45.500.000,-
Kantor Output Terlaksananya pengadaan peralatan gedung 4 jenis
kantor
Outcome Terwujudnya kelancaran pelaksanaan tugas 1 tahun
14 Pemeliharaan Rutin/Berkala Input Rp 33.000.000,-
Gedung Kantor Output Pengecatan gedung kantor 1 paket
Outcome Terpeliharanya bangunan gedung 1 tahun
15 Pemeliharaan Rutin/Berkala Input Rp 93.900.000,-
Kendaraan Dinas/Operasional Output Terbayarnya biaya servis, suku cadang, 5 mobil,
Pembelian BBM dan pelumas 2 genset
NO PROGRAM/KEGIATAN TOLOK UKUR KINERJA
INDIKATOR TARGET
16 Pemeliharaan Rutin/Berkala Input Rp 7.700.000,-
Perlengkapan Gedung Kantor Output Terwujudnya pemeliharaan perlengkapan kantor 1 tahun
Outcome Meningkatnya kelancaran pelayanan publik 1 tahun
17 Pemeliharaan Rutin/Berkala Input Rp 13.990.000,-
Peralatan Gedung Kantor Output Terbayarnya biaya servis dan pemeliharaan 1 tahun
peralatan gedung kantor
Outcome Terwujudnya kelancaran pelaksanaan tugas 1 tahun
18 Pemeliharaan Rutin/Berkala Input Rp 3.300.000,-
Mebelair Output Terlaksananya pemeliharaan mebelair kantor 12 bulan
Outcome Meningkatnya kenyamanan pelayanan publik 12 bulan
II. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
19 Pengadaan Pakaian Dinas Input Rp 35.550.000,-
Beserta Perlengkapannya Output Tersedianya pakaian dinas harian 90 stel
Outcome Meningkatnya disiplin PNS 1 tahun
III. Program Peningkatan Pengembangan Sistem dan Pelaporan Capaian Kinerja Keuangan
20 Penyusunan Laporan Capaian Input Rp 13.000.000,-
Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Output Tersusunnya buku laporan capaian kinerja 7 dokumen
Kinerja SKPD Outcome Meningkatnya pelaporan realisasi kinerja 1 tahun
IV. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
21 Peningkatan Fasilitas Input Rp 22.339.000,-
Terwujudnya Kerjasama Output Terselenggaranya fasilitasi pemerintah dalam 1 kegiatan
Strategis antara Usaha Besar dan Usaha Kecil Menengah
rangka kemitraan antara UMKM tingkat kota
dengan provinsi/nasional
Outcome Terselenggaranya fasilitasi pemerintah dalam 1 kegiatan
rangka kemitraan antara UMKM tingkat kota dengan provinsi/nasional
NO PROGRAM/KEGIATAN TOLOK UKUR KINERJA
INDIKATOR TARGET
22 Pengembangan Potensi Input Rp 79.307.000,-
Unggulan Daerah Output Tersusunnya Buku Profil Potensi Unggulan 140 buku
Investasi
Tersusunnya Buku Profil Perusahaan 240 buku
PMA/PMDN
Tersusunnya leaflet 300 leaflet
Tersusunnya booklet 500 booklet
Tersusunnya CD 100 CD
Outcome Jumlah informasi peluang usaha sektor/bidang 2 sektor/
usaha yang tersedia bid usaha
23 Koordinasi Antar Lembaga Input Rp 22.992.000,-
dalam Pengendalian Output Terselenggaranya Rakor Investasi 3 kali
Pelaksanaan Investasi PMDN/ Terselenggaranya Sosialisasi Peta Zona Industri 3 kali
PMA Outcome Terselenggaranya rakor investasi 12 bulan
24 Peningkatan Koordinasi dan Input Rp 22.179.000,-
Kerjasama di Bidang Output Terlaksananya workshop 50 orang
Penanaman Modal dengan Terlaksananya pengembangan investasi dan 1 kegiatan
Instansi Pemerintah dan pembahasan peluang investasi
Dunia Usaha Outcome Tergali dan tersosialisasinya potensi-potensi 1 dokumen
unggulan investasi Kota Salatiga
25 Peningkatan Kegiatan Input Rp 11.585.000,-
Pemantauan Pembinaan dan Output Terlaksananya kegiatan pemantauan, bimbingan 1 kali per
Pengawasan Pelaksanaan dan pelaksanaan Penanaman Modal tahun
Penanaman Modal Outcome Terselenggarakannya bimbingan pelaksanaan 1 kali per
kegiatan penanaman modal kepada masyarakat tahun
NO PROGRAM/KEGIATAN TOLOK UKUR KINERJA
INDIKATOR TARGET
26 Peningkatan Kualitas SDM Input Rp 14.902.000,-
Guna Peningkatan Pelayanan Output Terselenggaranya Sosialisasi Kebijakan 1 kegiatan
Investasi Penanaman Modal kepada masyarakat dunia
usaha
Outcome Terkoordinasi dan terkendalinya pelaksanaan 60 pelaku
investasi di Kota Salatiga usaha
27 Penyelenggaraan Pameran Input Rp 109.906.000,-
Investasi Output Terselenggarannya pameran investasi regional/ 3 kali
nasional
Outcome Tercapainya penyebaran informasi dan potensi 1 tahun
Investasi Kota Salatiga
V. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
28 Penyusunan Kebijakan Investasi Input Rp 49.483.000,-
bagi Pembangunan Fasilitas Output Tersusunnya kajian strategi pengembangan 1 dokumen
Infrastruktur penanaman modal berbasis sektor unggulan
Outcome Terciptanya iklim usaha yg kondusif bagi 1 tahun
penanam modal 29
Pengembangan System
Informasi Input Rp 19.270.000,-
Penanaman Modal Output Terwujudnya database penanaman modal 1 kegiatan
Outcome Tersedianya informasi data perusahaan 1 data
VI. Program Peningkatan Pelayanan Perizinan Terpadu
30 Pembinaan Penyelenggaraan Input Rp 205.383.000,-
Pelayanan Perizinan Output Terselenggaranya pelayanan perizinan dan 58 jenis
pemeriksaan lapangan perizinan
NO PROGRAM/KEGIATAN TOLOK UKUR KINERJA
INDIKATOR TARGET
31 Sosialisasi Penyelenggaraan Input Rp 60.949.000,-
Pelayanan Perizinan Terpadu Output Terlaksananya sosialisasi PTSP 1 kali
Tersusunnya leaflet PTSP 4.500 exp
Tersusunnya buku SKM Perizinan 50 buku
Outcome Tersebarluaskannya informasi penyelenggaraan 180 orang
pelayanan perizinan terpadu kepada masyarakat
Tercetaknya leaflet PTSP 4.500 exp
Tercetaknya buku SKM Perizinan 50 buku
32 Monitoring, Evaluasi dan Input Rp 24.727.000,-
Pelaporan Pelayanan Output Peningkatan kinerja PTSP 12 bulan
Terselesaikannya pengaduan dan pelayanan 12 bulan
perizinan terpadu
Outcome Terlaksananya monitoring, evaluasi dan 12 bulan
pelayanan pengaduan
33 Penerapan ISO Input Rp 31.789.000,-
Output Surveilance sertifikasi ISO 9001:2008 1 paket
Outcome Terimplementasikannya Prosedur Pelayanan 1 tahun
Perizinan dan Penanaman Modal sesuai standar