• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pekik (2004:2) beberapa istilah yang sering digunakan, antara lain

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pekik (2004:2) beberapa istilah yang sering digunakan, antara lain"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

9 BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Hakikat Kesegaran Jasmani

Ada istilah – istilah yang sering digunakan dari kesegaran jasmani yang dapat kita temukan di beberapa penelitian TKJI. Menurut Djoko Pekik (2004:2) beberapa istilah yang sering digunakan, antara lain kesegaran, kesemaptaan, dan fitness. Istilah-istilah tersebut pada dasarnya memiliki pengertian yang sama. Menurut Rusli lutan (2002:7) kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melakukan tugas fisik yang memerlukan kekuatan, daya tahan dan fleksibilitas.

Menurut Toho Cholik Mutohir dan Ali Maksum (2007:51) bahwa kesegaran jasmani adalah kesanggupan tubuh untuk melakukan aktivitas tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Sedangkan menurut Surtiyo Utomo dan Suwandi (2008:60) kesegaran jasmani dapat diartikan sebagai kemampuan tubuh untuk melakukan aktivitas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Dekdikbud (1997:4) kesegaran jasmani pada hakikatnya berkenaan dengan kemampuan dan kesanggupan fisik seseorang untuk melaksanakan tugasnya sehari-hari secara efisien dan efektif dalam waktu yang relatif lama tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, dan masih memiliki cadangan tenaga untuk melaksanakan aktifitas lainya.

(2)

10

Dari berbagai pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kesegaran jasmani adalah kemampuan atau kesanggupan yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan pekerjaan dengan efisien tanpa mengalami kelelahan yang berarti, dan masih dapat menikmati waktu luang dengan baik. Jadi kesegaran jasmani adalah untuk meningkatkan fungsi tubuh manusia dan kesegaran jasmani merupakan bagian dari total fitness.

2. Komponen Kesegaran Jasmani

Dalam kesegaran jasmani ada beberapa komponen yang perlu diketahui yang dapat digunakan dalam penelitian ini yaitu Komponen kesegaran yang berhubungan dengan kesehatan memiliki empat komponen dasar meliputi : daya tahan paru jantung, kekuatan dan daya tahan otot, kelentukan dan komposisi tubuh (Djoko Pekik 2004:4). Menurut Rusli Lutan (2002:8) Kesegaran jasmani mencakup dua aspek yaitu: Kesegaran jasmani yang berkaitan dengan kesehatan dan kesegaran jasmani yang berkaitan dengan perfomen: Kesegaran jasmani yang berkaitan dengan kesehatan mengandung tiga unsur pokok yaitu: daya tahan aerobik, kekuatan otot dan fleksibilitas. Kesegaran jasmani yang berkaitan dengan perfoma mengandung unsur-unsur: koordinasi, keseimbangan, kecepatan, power, waktu reaksi. Toho Cholik Mutohir dan Ali Maksum (2007:53) Kesegaran jasmani terdiri dari beberapa komponen kemampuan fisik yaitu: 1) cardio-respiratory endurance yaitu daya tahan kardiovaskuler, 2) muscular endurance yaitu daya tahan otot, 3) strength muscle yaitu kekuatan otot skeletal, 4) muscular speed yaitu kecepatan otot dalam

(3)

11

berkontraksi, 5) flexibility yaitu kelentukan. Lebih lanjut Toho Cholik Mutohir dan Ali Maksum (2007:55-56) menyatakan bahwa Komponen penting dalam kesegaran jasmani terdiri atas :

a. Daya Ledak (Ekplosive strength, muscular power) adalah kemampuan untuk melakukan aktivitas secara tiba-tiba dan cepat dengan mengerahkan seluruh kekuatan dalam waktu yang singkat.

b. Kecepatan (Speed) adalah kemampuan untuk mengerjakan suatu aktivitas yang sama berulang-ulang serta berkesinambungan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. c. Kelentukan (Flexibility) adalah kesanggupan tubuh atau

anggota gerak tubuh dalam melakukan gerakan pada sebuah atau beberapa sendi seluas-luasnya.

d. Kelincahan (Agility) adalah kemampuan tubuh atau bagian tubuh untuk mengubah arah gerakan secara mendadak dalam kecepatan yang tinggi.

e. Ketepatan (Accuracy) adalah kemampuan tubuh untuk mengendalikan gerakan bebas menuju suatu sasaran pada jarak tertentu.

f. Reaksi (Reaction) adalah kemampuan tubuh atau anggota tubuh untuk bereaksi secepat-cepatnya ketika ada rangsangan yang diterima oleh reseptor somatic,kinestetik atau vestibular.

g. Keseimbanggan (Balance) adalah kemampuan tubuh untuk melakukan reaksi atas perubahan posisi tubuh dimana tubuh tetap dalam keadaan stabil dan terkendali.

h. Koordinasi (Coordination) adalah kemampuan tubuh untuk mengintegrasikan berbagai gerakan berbeda menjadi sebuah gerakan tunggal yang harmonis dan efektif.

Surtiyo Utomo dan Suwandi (2008 : 60-62) Mengklasifikasikan kesegaran jasmani menjadi dua yaitu kesegaran yang berhubungan dengan kesehatan dan kesegaran jasmani yang berhubungan dengan ketrampilan.

a. Kesegaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan (healtih realated fitness) meliputi: daya tahan jantung paru, daya tahan otot, kekuatan otot, kelentukan dan komposisi tubuh. Komponen-komponen tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Daya tahan kardiovaskuler atau daya jantung dan paru-paru (cardiovaskuler endurance), yaitu kapasitas sistem jantung, paru-paru dan pembuluh darah untuk berfungsi secara optimal

(4)

12

dalam melakukan aktifitas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berarti.

2) Daya tahan otot (muscle endurance) yaitu kapasitas sekelompok otot untuk melakukan kontraksi yang beruntun terhadap suatu bahan dalam jangka waktu tertentu.

3) Kekuatan otot (muscle strenghth) yaitu tenaga, atau tegangan yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot pada suatu kontraksi dengan beban maksimal.

4) kelentukan (flexibility) yaitu kemampuan gerak seluas-luasnya pada sendi tubuh.

5) Komposisi tubuh (body composition) merupakan komposisi berat badan yang terdiri atas masa otot, tulang dan organ-organ tubuh.

b. Kesegaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan meliputi : kecepatan, kecepatan reaksi, daya ledak, kelincahan, keseimbangan, keseimbangan, kecepatan, dan koordinasi.

1) Kecepatan (speed) yaitu kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan secara berturut-turut dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

2) Kecepatan reaksi (reaction speed) yaitu waktu yang diperlukan untuk memberikan respon kinetik setelah menerima suatu stimulus atau rangsangan.

3) Daya ledak (power) yaitu kemampuan tubuh yang memungkinkan otot atau sekelompok otot untuk bekerja secara eksklusif

4) Kelincahan (agility) yaitu kemampuan tubuh untuk melakukan perubahan arah secara cepat tanpa adanya gangguan keseimbangan.

5) Keseimbangan (balance) yaitu kemampuan tubuh mempertahankan posisi tubuh secara tepat pada saat melakukan gerakan.

6) Ketepatan (accuracy) yaitu kemampuan tubuh atau anggota tubuh untuk menggerakkan sesuatu sesuai dengan sasaran yang dikehendaki.

7) Koordinasi (coordination) yaitu kemampuan tubuh untuk melakukan gerakan secara tepat, cermat dan efisien.

Depdikbud (1997:4-6) Secara umum komponen atau unsur-unsur kesegaran jasmani itu adalah sebagai berikut :

- Daya tahan (endurance)

- Kekuatan otot (muscle strength) - Kecepatan (speed)

- Kelincahan (agility) - Kelenturan (fleksibility)

(5)

13 - Keseimbangan (balance) - Koordinasi (coordination)

- Komposisi tubuh (body composition)

Dari berbagai pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa komponen kesegaran jasmani yang akan diukur meliputi :

a. Daya Tahan (Daya tahan kardiovaskuler, Daya tahan otot) b. Kekuatan otot

c. Kecepatan

d. Daya ledak ( Power )

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kesegaran Jasmani

Kesegaran jasmani akan mencapai hasil yang baik, ada hal-hal yang mempengaruhinya. Menurut Abdulkadir Ateng (1992:65) faktor-faktor yang mempengaruhi kesegaran jasmani dinyatakan sebagai berikut: a. Pemeriksaan kesehatan secara berkala atau teratur, imunisasi terhadap

berbagai penyakit, serta pemeriksaan dokter bila diperlukan.

b. Pemenuhan gizi yang memadai dengan makan makanan yang cukup baik kualitas maupun kuantitasnya.

c. Pemeliharaan kesehatan mulut dan pemeriksaan gigi secara berkala sehingga fungsi pengunyah menjadi lebih baik.

d. Latihan atau aktifitas jasmani yang disesuaikan umur, kondisi individu, kualitas serta kuantitas latihan.

e. Pekerjaan yang disesuaikan dengan minat dan kemampuan serta dilakukan dalam situasi yang menyenangkan sangat penting bagi kesegaran jasmani.

(6)

14

f. Meningkatkan kesegaran jasmani perlu rekreasi dan bermain dalam situasi yang menyenangkan dalam pergaulan yang menarik dan menyenangkan pikiran.

g. Relaksasi dan istirahat yang cukup adalah hal yang penting untuk kesehatan dan kesegaran jasmani.

Djoko Pekik Iriyanto (2004:7) menyatakan untuk mendapatkan kesegaran yang memadahi diperlukan perencanaan yang sistematik melalui pemahaman pola hidup sehat bagi setiap lapisan masyarakat, meliputi tiga upaya yaitu:

a. Makan

Makan adalah kebutuhan pokok manusia. Setiap hari kita harus makan supaya kita mempunyai energi untuk beraktivitas. Idealnya menurut teori, manusia perlu makan 3 kali sehari untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Bila sebelumnya, makan berarti harus mengkonsumsi nasi, maka seiring dengan perubahan gaya hidup, manusia tidak hanya mengkonsumsi nasi selama makan. Nasi sebagai sumber karbohidrat yang mensuplai prosentase terbesar untuk energi dapat digantikan dengan sumber karbohidrat yang lain. Seperti kentang, roti gandum, cereal, dll. Untuk memenuhi syarat makanan yang berimbang, cukup energi, dan nutrisi maka harus ditambah dengan lemak, protein, vitamin, mineral, dan air. Kebutuhan energi untuk kerja sehari-hari diperoleh dari makanan sumber energy dengan proporsi : karbohidrat 60%, lemak 25%, dan Protein 15%.

(7)

15 b. Istirahat

Tubuh manusia tersusun atas organ, Jaringan, dan sel yang memiliki kemampuan kerja terbatas seseorang tidak akan mampu bekerja terus-menerus sepanjang hari tanpa berhenti. Untuk itu istirahat sangat diperlukan. Jadi, Istirahat adalah menjaga keseimbangan antara kinerja dan istirahat agar proses recovery atau masa kembali asal berjalan dengan baik sehingga tubuh akan kembali bugar setelah istirahat. Dalam sehari semalam, waktu yang diperlukan untuk istirahat 7 sampai 8 jam.

c. Olahraga.

Banyak cara dilakukan oleh masyarakat untuk mendapatkan kesegaran jasmani misalnya dengan melakukan masase, mandi uap, berendam di air hangat, dan berolahraga. Sehingga semakin banyak masyarakat yang melakukan kegiatan olahraga baik sendiri maupun kelompok karena olahraga salah satu alternatif paling efektif dan aman untuk

memperoleh kesegaran jasmani yang mempunyai multi manfaat yaitu meningkatkan komponen kesegaran jasmani, lebih tahan terhadap stres, lebih mampu berkonsentrasi, menambah percaya diri dan sarana

berinteraksi. Maka olahraga adalah melakukan aktivitas jasmani secara teratur, terukur dan sesuai dengan tujuan atau sasaran dari olahraga yang dilakukan sehingga dapat secara aman dan efektif meningkatkan kesegaran jasmani. Di dalam latihan olahraga ada takaran atau dosis

(8)

16

yang harus diperhatikan agar mencapai latihan yang sempurna dijabarkan dalam konsep FIT (Frekuensi, intensitas dan time) yaitu : 1) Frekuensi

Adalah banyaknya unit latihan perminggu. Untuk meningkatkatkan kesegaran jasmani perlu latihan 3-5 kali perminggu.

2) Intensitas

Adalah kualitas yang menunjukkan berat ringannya latihan. Secara umum intensitas latihan kesegaran jasmani adalah 60% - 90% detak jantung maksimal (DJM)

3) Time/Durasi

Adalah waktu atau durasi yang diperlukan setiap kali berlatih. Untuk meningkatkan kesegaran jasmani diperlukan waktu berlatih 20 – 60 menit

Secara langsung anak di daerah pegunungan banyak yang melakukan aktivitas fisik karena tempat tinggal mereka di pegunungan yang menuntut untuk melakukan aktivitas fisik seperti naik turun bukit untuk pergi ke sekolah.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kesegaran jasmani dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:

a. Makanan / gizi b. Aktivitas (olahraga) c. istirahat

(9)

17

Aktivitas fisik dipengaruhi oleh kesempatan dalam melaksanakan aktivitas fisik itu sendiri. Bila sejak kecil anak selalu dikekang dalam melakukan aktivitas fisik maka minat untuk melakukan aktivitas fisik itu tidak akan berkembang, sebaliknya bila kesempatan untuk melakukan aktivitas fisik itu terbuka lebar maka minat untuk melakukan aktifitas fisik menjadi lebih berkembang.

4.Manfaat Kesegaran Jasmani

Kebiasaan kurang aktif dan gizi yang buruk, merupakan penyebab kesehatan jasmani berkurang tetapi dengan aktif berolahraga atau rajin melakukan aktivitas jasmani maka akan memperoleh banyak keuntungan sehingga akan mencapai kehidupan yang bahagia, sehat dan produktif. Menurut Rusli Lutan dan Adang Suherman (2000:156) bahwa kehidupan aktif yang teratur membawa kemaslahatan sebagai berikut:

a. Membangun kekuatan dan daya tahan otot seperti juga halnya tulang dan sendi yang lebih kuat/kokoh

b. Meningkatkan daya tahan aerobik c. Meningkatkan fleksibilitas

d. Membakar kalori sambil mempertahankan kerampingan masa otot yang menyebabkan berat badan terkontrol

e. Mengurangi stress

f. Meningkatkan kesan kesehatan paripurna (hidup tentram)

Lebih lanjut Rusli Lutan dan Andang Suherman (2000:157) menyatakan bahwa latihan teratur dapat mencegah :

a. Kematian dini pada umumnya b. Kematian karena penyakit jantung c. Tekanan darah tinggi

d. Kangker usus

(10)

18

Menurut Depdikbud (1997:1-2) seseorang yang memiliki tingkat kesegaran jasmani tinggi akan dapat melakukan pekerjaannya dengan baik tanpa kelelahan yang berarti, serta tubuhnya tetap segar ketika berhenti bekerja dan pada saat istirahat. Sebaliknya tingkat kesegaran jasmani yang rendah merupakan kendala dalam melaksanakan pekerjaan. Tidak terjadinya kelelahan pada seseorang dalam melakukan pekerjaaanya secara wajar setelah bekerja yang memungkinkan secara wajar melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam kehidupan sehari-hari.

Latihan-latihan kesegaran jasmani yang dilakukan secara tepat dan benar akan memberikan manfaat bagi tubuh, yaitu:

a. Memperkuat sendi-sendi dan ligament.

b. Meningkatkan kemampuan jantung dan paru-paru. c. Memperkuat otot tubuh.

d. Menurunkan tekanan darah. e. Mengurangi lemak tubuh. f. Memperbaikai bentuk tubuh. g. Mengurangi kadar gula.

h. Mengurangi resiko terkena penyakit jantung koroner. i. Memperlancar pertukaran gas.

Selain mempunyai manfaat secara biologis seperti tersebut di atas, latihan kesegaran jasmani juga mempunyai manfaat lainnya, yaitu:

a. Secara psikologis: mengendurkan ketegangan mental, suasana hati tenang, nyaman dan rasa terhibur.

b. Secara Sosial: persahabatan dengan orang lain meningkat dalam kualitas dan kuantitas serta menghargai lingkungan hidup dan alam sekitar.

c. Secara kultural: Kebiasaan hidup sehat teratur dan terencana, melestarikan nilai-nilai budaya yang berkaitan dengan jenis latihan kesegaran jasmani dan olahraga terpilih.

(11)

19

Untuk anak sekolah manfaat latihan kesegaran jasmani yang baik yaitu :

a. Meningkatkan kapasitas belajar anak. b. Meningkatkan ketahanan terhadap penyakit c. Menurunkan angka tidak masuk sekolah.

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files//MENINGKATKAN KEBUGARAN ANAK MELALUI LATIHAN OLAHRAGA diSD_0.pdf

5.Karakteristik anak usia 9 – 10 tahun ( usia Sekolah Dasar kelas atas ) Ada beberapa karakteristik anak usia 9 – 13 tahun yang duduk pada kelas 4, 5, dan 6 atau kelas atas di Sekolah Dasar yang perlu diketahui dan dipahami, karena dalam setiap umur karakter anak akan berbeda. Ciri-ciri pada masa kelas-kelas tinggi (9/10-12/13 tahun) :

1. Minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret. 2. Amat realistik, rasa ingin tahu dan ingin belajar.

3. Menjelang akhir masa ini telah ada minat kepada hal-hal atau mata pelajaran khusus sebagai mulai menonjolnya bakat-bakat khusus. 4. Sampai usia 11 tahun anak membutuhkan guru atau orang dewasa

lainnya untuk menyelesaikan tugas dan memenuhi keinginannya. Selepas usia ini pada umumnya anak menghadapi tugas-tugasnya dengan bebas dan berusaha untuk menyelesaikannya.

5. Pada masa ini anak memandang nilai (angka rapor) sebagai ukuran tepat mengenai prestasi sekolahnya.

6. Gemar membentuk kelompok sebaya untuk bermain bersama. Dalam permainan itu mereka tidak terikat lagi dengan aturan permainan tradisional (yang sudah ada), mereka membuat peraturan sendiri.

(http://www.psb-psma.org/content/blog/perkembangan-individu).

Selanjutnya tugas perkembangan yang harus dicapai pada masa remaja (12,0–21.0) adalah :

1. Mencapai hubungan yang lebih matang dengan teman sebaya. 2. Mencapai peran sosial sebagai pria atau wanita.

(12)

20

4. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya.

5. Mencapai jaminan kemandirian ekonomi. 6. Memilih dan mempersiapkan karier.

7. Mempersiapkan pernikahan dan hidup berkeluarga.

8. Mengembangkan keterampilan intelektual dan konsep-konsep yang diperlukan bagi warga negara.

9. Mencapai perilaku yang bertanggung jawab secara sosial.

Arma Abdulah dan Agus Manadji (1994: 127) menyatakan bahwa : dalam tahun-tahun sekolah dasar anak-anak menguasai macam-macam ketrampilan dasar yang akan digunakan dalam kehidupan nantinya. Guru pendidikan jasmani harus dapat mengenal akan hal ini, karena dalam menguasai suatu ketrampilan dasarnya harus diletakan pada masa anak-anak usia sekolah dasar. Menurut Sri Rumini (1993: 28-29) Karakteristik remaja awal usia sekitar 12/13-17/18 tahun adalah :

1. Keadaan Perasaan dan Emosi

Keadaan perasaan dan emosinya sangat peka sehingga tidak stabil. 2. Keadaan Mental

Keadaan mental khususnya kemampuan pikiranya mulai sempurna atau kritis dan dapat melakukan abstraksi.

3. Keadaan Kemauan

Kemauan atau keinginan mengetahui beberapa hal dengan jalan mencoba segala hal yang dilakukan orang lain/orang dewasa. 4. Keadaan Moral

Pada awal remaja dorongan seks sedah cenderung memperoleh pemuasan sehingga mulai berani menunjukan sikap-sikap agar menarik perhatian (sex appeal).

Dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa karakteristik anak usia SD kelas atas adalah sebagai berikut :

1. Minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret 2. Amat realistik, rasa ingin tahu dan ingin belajar

(13)

21

3. Keadaan perasaan dan emosinya sangat peka sehingga tidak setabil.

4. Keadaan mental khususnya kemampuan pikiranya mulai sempurna atau kritis dan dapat melakukan abstraksi

5. Gemar membentuk kelompok sebaya untuk bermain bersama. 6.Perkembangan Anak Daerah Dataran Rendah

Dataran rendah adalah dataran yang berada diantara 0-200 m di bawah permukaan laut dengan suhu antara 23°C-28°C sehingga hawa yang dirasakan panas. http://www.anneahira.com/dataran-rendah.htm. Tanah di daerah ini, datar sehingga pembangunan daerah seluas mungkin banyak bangunan bertingkat, jalan, jembatan dan rumah-rumah bertingkat. Alat tranportasi dan pengaruh jalannya lebih nyaman, tidak naik turun. Dataran ini lebih diminati sebagai tempat tinggal karena aktivitas yang dapat dilakukan warga jauh lebih beragam dan lebih dinamis. Mata pencaharian yang dilakukan tidak hanya bertani, berkebun, dan berternak tetapi juga membuka home industri, aktivitas lain di dataran ini adalah sebagai sentra bisnis, perkantoran jadi penduduknya banyak yang menjadi pegawai swasta, pekerja pabrik dan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Di daerah ini juga banyak berkembang kemajuan iptek seperti layanan internet dan permaianan-permaianan dengan teknologi canggih maka di dataran ini sangat padat penduduknya. Pesatnya kemajuan iptek juga membawa dampak yang kurang baik bagi anak-anak di daerah dataran rendah, mereka lebih akrab dengan teknologi cangih, aneka permainan modern telah menggantikan permainan-permainan tradisional yang sebenarnya lebih banyak melibatkan fisik. Hal ini dapat menyebabkan anak menjadi

(14)

22

kurang gerak (Hipokinetik) dan dapat menurunkan tingkat kesegaran jasmani.

Bukan orang-orang tua yang bergaya hidup “modern”, anak-anak pun, termasuk anak-anak SD mulai ikut-ikutan. Mereka lebih suka berjam-jam duduk di depan TV, video game atau permainan elektronik lainnya daripada bermain sepakbola, berkejar-kejaran dengan teman sebaya atau beraktifitas fisik lainnya.

(http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/131121717/5.%20perbedaan%20pe ngaruh%20model%20bermain%20terpadu%20ketrampilan%20fisik.pdf)

Jadi anak-anak di daerah dataran rendah pola makan dan kandungan gizi lebih diperhatikan, namun mereka kurang aktif bergerak karena keterbatasan waktu dan tempat. Hal tersebut tentunya tidak berlaku bagi mereka yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler olahraga atau kegiatan sejenis.

Anak yang tinggal di daerah dataran rendah telah mengalami kurang gerak karena telah dimanjakan oleh permainan-permainan moderen seperti game di komputer yang tidak menuntut gerak/aktifitas fisik yang berat karena secara materi mereka lebih tercukupi.

7. Perkembangan Anak Daerah Pegunungan

Daearah Pegunungan adalah bagian dari daratan yang bergunung-gunung dengan ketinggian lebih dari 700 meter di atas permukaan laut. http://heppymitha.blogspot.com/2010/01/materi-ips-sd-kelas-iv.html. Bentuk permukaan bumi yang beraneka ragam dan memiliki kemampuan atau potensi sumber daya alam berbeda-beda, akan berpengaruh atau berdampak terhadap kehidupan manusia sesuai dengan kondisi alam setempat. Mata pencaharian yang dilakukan di daerah ini bertani,

(15)

23

berkebun, dan berternak. Di daerah ini belum berkembang kemajuan iptek seperti layanan internet dan permaianan-permaianan dengan teknologi canggih. Belum berkembangnya jalan dan alat tranportasi maka di dataran ini penduduk belum padat.

Kedaan alam sekitar tempat tinggal anak juga berpengaruh bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Alam tempat tinggal manusia memiliki bentuk yang berbeda, seperti pegunungan, dataran rendah dan daerah pantai. Keadaan alam sekitar adalah lokasi tempat anak bertempat tinggal. Sebagai contoh, anak yang tinggal di daerah pegunungan akan cenderung bersifat lebih keras daripada anak yang tinggal di daerah pantai, anak yang tinggal di daerah dingin akan berbeda dengan anak yang tinggal di daerah panas. Perbedaan di atas adalah akibat pengaruh keadan alam yang berbeda. Keadaan alam yang berbeda akan berpengaruh terhadap perkembangan pola pikir atau kejiwaan anak.

(http://izzaucon.blog.uns.ac.id/2011/04/20/faktor-perkembangan-anak/) Maka dari itu anak-anak di daerah pegunungan lebih bebas bergerak karena luangnya waktu dan keadaan alam yang mendukung. Dalam bermain mereka masih menggunakan permainan-permainan tradisional karena jenis permainan moderen belum begitu di kenal sama mereka. Anak-anak di daerah pegunungan masih familier dengan rutinitas yang berhubungan langsung dengan aktivitas fisik seperti jalan kaki atau berlari naik turun bukit untuk berangkat ke sekolah karena keadaan jalan yang naik turun bukit sehingga tidak memungkinkan untuk menggunakan sepeda.

8. Tes Pengukuran Tingkat Kesegaran Jasmani

Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian. tes adalah alat pengukur yang mempunyai standar yang obyektif sehingga dapat digunakan secara meluas, serta dapat

(16)

24

betul-betul dapat digunakan untuk mengukur dan membandingkan keadaan psikis dan tingkah laku individu.

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa tes adalah cara ( yang dapat digunakan ) atau prosedur ( yang perlu ditempuh ) dalam rangka pengkuran dan penilaian dibidang pendidikan yang

berbentuk pemberian tugas atau serangkaian tugas baik berupa pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau perintah, sehingga dapat dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi teeste.

Dalam mengukur tingkat kesegaran jasmani seseorang dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa tes kesegaran jasmani antara lain :

a. Tes Kesegaran Jasmani Indonesia ( TKJI 2010) untuk anak umur 10-12 tahun

Tes Kesegaran Jasmani (TKJI) meliputi 5 butir tes yaitu lari cepat, angkat tubuh untuk putra dan gantung siku untuk putri, baring duduk, loncat tegak, dan lari jauh. Di setiap tingkatan jumlah proporsi tes TKJI untuk anak umur 10-12 tahun berbeda-beda hal ini disesuaikan berdasarkan jenis kelamin dan umur.

b. Tes Harvard

Merupakan tes pengukuran dengan naik turun bangku selama 5 menit, digunakan untuk mengukur kardiorespirasi, yang merupakan salah satu bagian dari komponen kesegaran jasmani. Pelaksanaannya yaitu dengan menggunakan bangku dengan ukuran 20 inchi ( 50 cm ), irama

(17)

25

langkah pada waktu naik trun bangku ( NTB ) 30 langkah per menit. Jadi 1 langkah setiap 2 detik.

c. Tes Multi Stage

Merupakan tes yang menggunakan irama musik dan pelaksanaannhya yaitu iramanya secara bertahap dari tahap satu ketahap berikutnya yang frekuensinya semakin meningkat.

d. Tes Cooper

Merupakan tes selama 12 menit dimana dalam tes cooper ini menggunakan kapasitas aerobic karena program dan standar penafsiran hasil tes disusun berdasarkan prediksi langsung terhadap VO2 maks ( Rusli Lutan dan Adang Suharman, 2000 : 158 – 159 ).

e. Tes A.C.S.P.F.T

Merupakan tes yang terdiri dari beberapa item yaitu lari cepat 50 m, lompat jauh tanpa awalan, lari jauh, angkat tubuh atau gantung siku, shuttle run, baring duduk, tekuk togok ke muka. Dalam penelitian ini menggunakan TKJI karena didalamnya mencakup 5 komponen kesegaran jasmani yaitu daya tahan jantung paru, daya tahan otot, daya ledak, kekuatan dan kecepatan, karena komponen tersebut mempengaruhi tingkat kesegaran jasmani seseorang.

Dalam penelitian ini tes pengukuran tingkat kesegaran jasmani akan menggunakan TKJI 2010 untuk usia 10-12 tahun. Pemilian tes ini dikarenakan tes ini telah lazim digunakan dan berlaku untuk seluruh wilayah Indonesia. Selain itu tes ini relatif mudah untuk dilakukan dengan

(18)

26

intrumen yang telah teruji validitas putra 0,884 putri 0,897 dan nilai reliabilitas untuk putra 0,911 dan untuk putri 0,942. sehingga layak digunakan untuk pengambilan data penelitian.

Tes yang digunakan untuk mengetahui tingkat kesegaran jasmani adalah tes TKJI yang terdiri atas lima tes antara lain :

1) Lari 40 m, tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan.

2) Tes gantung siku tekuk, tes ini bertujuan untuk mengukur ketahanan otot lengan dan otot bahu.

3) Baring duduk 30 detik, tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan otot perut

4) Loncat tegak, tes ini bertujuan untuk daya ledak otot dan tenaga eksplosif.

5) Lari 600 m, tes ini bertujuan untuk mengukur daya tahan jantung, peredaran darah dan pernafasan.

B. Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Sundoyo (2010) yang meneliti tentang ” Perbedaan kesegaran jasmani siswa kelas V SD N Kepatihan di daerah perkotaan dengan kesegaran jasmani siswa kelas V SD N Benowo di daerah pegunungan” Dengan menggunakan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) edisi revisi tahun 1999 untuk umur 10-12 tahun. Hasil yang diperoleh Ada perbedaan yang signifikan antara tingkat kesegaran jasmani siswa SDN Kepatihan yang berada di daerah perkotaan dengan tingkat kesegaran jasmani siswa SDN Benowo yang berada di daerah pegunungan

(19)

27

di Kabupaten Purworejo. Dimana tingkat kesegaran jasmani siswa SDN Benowo yang berada di daerah pegunungan lebih baik dari pada tingkat kesegaran jasmani siswa SDN Kepatihan yang berada di daerah perkotaan. C. Kerangka Berpikir

Kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang melakukan aktivitas sehari-hari secara efisien, dan tidak menimbulkan kelelahan yang berarti serta masih mempunyai tenaga untuk melakukan aktivitas yang lain. Bugar merupakan keadaan yang didambakan oleh setiap orang, mereka melakukan berbagai cara ataupun aktivitas dengan tujuan untuk meningkatkan kesegaran jasmani.

Pendidikan jasmani diajarkan di semua jenjang sekolah dari tingkat SD, SMP, SMA sampai Perguruan Tinggi dengan harapan terbentuk generasi muda yang sehat. Diharapkan semua terlaksana dengan baik di seluruh pelosok negeri, mulai dari dataran rendah, pegunungan dan pedesaan yang terpencil sekalipun. Usia SD adalah masa pertumbuhan dan perkembangan yang akan menentukan bagi pertumbuhan dan perkembangan di masa dewasanya. Siswa usia SD di daerah dataran rendah kurang dalam aktivitas fisik karena keterbatasan ruang dan pengaruh kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ( IPTEK ), sedang siswa di daerah pegunungan setiap hari lebih banyak melakukan kegiatan yang berhubungan langsung dengan fisik. Hal tersebut dikarenakan keadaan alam, serta aktivitas sehari-hari yang memang menuntut mereka untuk beraktivitas. Perbedaan wilayah tersebut juga

(20)

28

mengakibatkan perbedaan aktivitas fisik mereka, sedangkan aktivitas fisik sangat berpengaruh terhadap tingkat kesegaran jasmani seseorang.

Untuk mengetahui dan menilai kesegaran jasmani seseorang dilakukan dengan melaksanakan pengukuran. Pengukuran kesegaran jasmani dilakukan dengan test kesegaran jasmani. Untuk melakukan test diperlukan adanya alat atau instrumen. Tes Kesegaran Jasmani Indonesia ( TKJI ) merupakan salah satu bentuk instrumen untuk mengukur tingkat kesegaran jasmani seseorang.

Referensi

Dokumen terkait

Polda Lampung / Polres Metro, Kebersihan adalah sebagian dari iman dan bersih itu indah, Polres Metro bahu membahu membersihkan lingkungan sekitaran lingkungan Polres Metro,

Hasil analisis dinamik respon spektrum berdasarkan Applied Technology Council-40 (ATC-40), level kinerja struktur gedung baik arah X maupun arah Y termasuk dalam kategori level

Dengan sasaran seramai 3000 orang penerima sumbangan untuk BKR tahun 2018, Yayasan Ikhlas bersedia untuk menggerakkan para sukarelawan di lokasi-lokasi terpilih ini dalam

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah hasil belajar siswa SMP Negeri 220 Jakarta Barat dalam

Sedangkan pada pengolahan data variabel diperoleh nilai DPMO,Cp dan Cpk untuk proses shaping pada spesifikasi panjang adalah 800, nilai Cp yaitu 1.11, dan nilai Cpk

Ablasio retina dapat dihubungkan dengan malformasi congenital, sindrom metabolik, trauma mata (termasuk riwayat operasi mata), penyakit vaskuler, tumor  koroid,

Pada pemeriksaan total Sel Darah Merah ini, langkah yang harus kita lakukan adalah mengambil sampel darah ikan dengan menggunakan syringe, yang kita gunakan untuk mengambil darah

Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung refrigeration cycle comprising evaporator , compressor , condenser ,. and expansion valve can be