• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. peran penting dalam perkembangan dan kemakmuran Amerika Serikat. 1 Amerika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. peran penting dalam perkembangan dan kemakmuran Amerika Serikat. 1 Amerika"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

Amerika Serikat telah melakukan perjanjian perdagangan sejak dahulu untuk mencapai kemakmurannya. Seperti yang dijelaskan oleh The United States Trade Representative (USTR) bahwa proses pembukaan pasar dunia dan perluasan perdagangan sudah dimulai di Amerika Serikat sejak tahun 1934 dan memiliki peran penting dalam perkembangan dan kemakmuran Amerika Serikat.1 Amerika telah bergabung dalam banyak kerjasama ekonomi global salah satunya WTO pada 1 Januari 1995. Namun tidak berjalan dengan baik. Hingga kemudian terbentuk blok perdagangan baru di kawasan Asia Pasifik yaitu TPP. Pada awalnya perjanjian TPP ini dirintis pada 3 juni 2005 oleh empat negara yaitu Brunei, Singapura, Chili, dan Selandia Baru.2 Trans Pacific Partnership (TPP) merupakan perjanjian perdagangan bebas yang memiliki tujuan liberalisasi di kawasan Asia Pasifik.

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Fokus kebijakan ekonomi Amerika Serikat dari masa ke masa terus mengalami perubahan. Bergsten (2005) menjelaskan tentang perubahan-perubahan tersebut. Pada tahun 1960an, pusat kebijakan ekonomi internasional Amerika Serikat adalah Eropa, karena saat itu Eropa merupakan kawasan industri dunia. Pada tahun

1 Andri, “Kebijakan Amerika Serikat untuk Memenuhi Kepentingan Ekonominya Melalui Trans

Pacific Partnership (TPP) periode 2011-2013,” diakses dari repository.uinjkt.ac.id 25 juni 2013, pada 25 Maret 2016

2 Wen Jin Yuan, “The Trans Pacific Partnership and China’s Corresponding Strategies” diakses

dari

(2)

2

1970an, Amerika Serikat fokusnya berpindah ke negara-negara anggota

Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) dikarenakan adanya

krisis minyak dunia. Tahun 1980an, muncul dua negara industri yaitu Korea Selatan dan Taiwan, dan membuat fokus Amerika Serikat beralih ke dua negara tersebut. Dan pada tahun 1990an berpindah ke Meksiko melalui North America Free Trade

Agreement (NAFTA) dan negara kawasan Asia Pasifik melalui forum Asia Pacific Economic Cooperation (APEC). Namun APEC bukanlah satu-satunya wadah

Amerika Serikat untuk memenuhi kepentingan ekonominya di kawasan Asia Pasifik. 3

Dalam pembentukan kerjasama perdagangan pada suatu kawasan, setiap negara yang ada dalam kawasan tersebut akan mencoba untuk berintegrasi, khususunya integrasi dalam bidang ekonomi. Seperti pembentukan Free Trade Agreements (FTAs) yang merupakan sebuah perjanjian perdagangan bebas. Setidaknya hingga awal tahun 2010, kurang lebih 462 FTAs/RTAs (Regional Trading Agreements) diantaranya sudah berlaku dan telah disampaikan oleh GATT atau WTO.

Fenomena integrasi tersebut juga berlangsung di kawasan Asia Pasifik, seperti pembentukan APEC. Amerika Serikat merupakan salah satu negara anggota APEC. Sebagai salah satu upaya integrasi di kawasan Asia Pasifik, pada tahun 2004 APEC Business Advisory Council’s (ABAC) Memberikan usulan mengenai FTAAP (Free Trade Area of the Asia Pacific). Namun FTAAP tidak berlangsung dengan baik, oleh karena itu beberapa negara anggota yang

3 Andri, Loc.Cit

(3)

3

tergabung dalam APEC berencana untuk membuat suatu perjanjian perdagangan. Yang dikenal dengan nama P4 atau pacific four, yang beranggotakan empat negara yaitu, Selandia Baru, Chili, Singapura dan Brunei Darussalam. Setelah melakukan beberapa kali negosiasi, terbentuklah sebuah kesepakatan pada tahun 2005 oleh P4 membentuk perjanjian perdagangan yang di kenal dengan Trans Pacific Strategic

Economic Partnership (TPSEP). 4

Trans Pacific Partnership (TPP) adalah salah satu perjanjian perdagangan yang

merupakan kelanjutan dari Trans Pacific Strategic Economic Partnership (TPSEP). TPP adalah kerjasama perdagangan yang beranggotakan 12 negara yaitu: Australia, Brunei, Kanada, Chili, Jepang, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Peru, Singapura, Amerika Serikat dan Vietnam yang merupakan perjanjian standar tinggi karena berusaha untuk menghilangkan biaya pajak untuk perdagangan barang, jasa, dan pertanian, serta membangun dan memperluas peraturan yang membahas mengenai masalah hak kekayaan intelektual, investasi asing, dan isu-isu yang terkait dengan perdagangan lainnya.5 Perubahan dari TPSEP menjadi TPP berlangsung pada tahun 2008 yang merupakan gabungan dari negara anggota TPSEP dan beberapa negara anggota APEC.

Secara garis besar tujuan dari TPP adalah untuk menciptakan sebuah kawasan perdagangan bebas dan memperlancar jalur perdagangan di kawasan Asia Pasifik.

4 Puput Marta Binati, “Kepentingan Amerika Serikat Dalam Trans

Pacific Partnership (TPP)” Diakses dari http://ejournal.hi.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2016/11/9%20%2811-01-16-01-09-33%29.pdf pada 5 Februari 2017

5 Lydia Yancan Li “Trans Pacific Partnership Agreement: An Analysis of Opportunities and

Challenges” Diakses dari

https://www.cmc.edu/sites/default/files/keck/student/LiY%20Fellowship%20Paper.pdf pada 5 Februari 2017

(4)

4

Jenis integrasi yang dilakukan melalui TPP merupakan sebuah integrasi ekonomi regional yang cukup luas dan melibatkan tiga kawasan yaitu Asia, Pasifik dan Amerika Latin.6

Mengenai sejarah TPSEP dan peralihannya menjadi TPP, menjelaskan bahwa saat Leader’s Summit APEC di Meksiko pada tahun 2002, pemimpin negara dari Singapura, Chili, dan Selandia Baru mengumumkan bahwa mereka akan melakukan negosiasi untuk pembuatan perjanjian perdagangan bebas. Negosiasi negara-negara tersebut berlangsung sejak September 2003 hingga juli 2005 dengan menghasilkan TPSEP. Sedangkan Brunei Darussalam baru mengikuti proses negosiasi TPSEP sejak pertemuan kedua pada Juli 2004 sebagai observer dan akhirnya menyatakan diri bergabung dengan kerjasama tersebut pada April 2005. Setelah TPSEP berjalan, beberapa negara APEC lainnya tertarik untuk bergabung dengan perjanjian perdagangan ini. Dan Amerika Serikat merupakan negara anggota APEC pertama yang menyatakan diri untuk bergabung dengan TPSEP pada tahun 2008.7 Amerika Serikat resmi bergabung pada 14 Desember 2009.8 Amerika Serikat tertarik untuk bergabung dengan TPP dimana Pada saat itu Amerika juga sudah memiliki 20 perjanjian perdagangan bebas bilateral dan anggota perjanjian perdagangan multilateral World Trade Organization (WTO).9

6 Puput Marta Binati, Loc.Cit

7 “Kepentingan Amerika Serikat Untuk Memenuhi Kepentingan Ekonominya Melalui Trans

Pacific Partnership Periode 2011-2013” Diakses dari

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/24085/3/ANDRI%20-%20HI%20-%20FISIP%20-%20109083000032_NoRestriction.pdf pada 20 Februari 2017

8 Diakses dari http://eprints.unwahas.ac.id/450/2/BAB%20I.pdf pada 20 Februari 2017 9 Andri, Loc.Cit

(5)

5

Kawasan Asia Pasifik diprediksi akan menjadi bagian terbesar bagi sejarah politik dan ekonomi dunia abad ke-21. Dinamika geopolitik dan ekonomi global mulai terarah pada kawasan Asia Pasifik, terlihat dari semakin banyaknya New Emerging Countries (NEC) yang bermunculan dari kawasan ini. Adapun negara-negara yang termasuk dalam NEC adalah Jepang, Korea Selatan, India, dan Tiongkok khususnya.10

Dalam teori ekonomi kita mengenal istilah The Asian Miracle yang menandakan adanya pertumbuhan ekonomi Asia yang sangat cepat. Sebelumnya, pada pertengahan abad 20, negara-negara di Asia mengalami situasi yang sangat memprihatinkan dimana peperangan, kemiskinan, kelaparan melanda negara-negara di kawasan tersebut. China merupakan salah satu negara-negara yang tidak beruntung pada saat itu karena mengalami peperangan, revolusi, dan kelaparan sekaligus. Namun pada empat dekade terakhir, ekonomi Asia mengalami transformasi. Kini Asia menjadi kawasan dengan pertumbuhan ekonomi yang paling cepat dibandingkan seluruh kawasan di dunia. Bahkan ketika Asia diterpa krisis finansial dan resesi pada akhir 90an, Asia dapat dengan cepat bangkit dan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi dunia.11

Perjanjian perdagangan ini merepresentasikam 40 persen PDB dunia, dimana negara-negara yang tergabung di dalam TPP memiliki dominasi PDB global (IMF

10 Meilia Widad Angela, “Implementasi Strategi Rebalance Toward Asia Pacific Amerika Serikat

Terhadap Filipina Pada Tahun 2011-2016”, diakses dari jurnal-meilia.pdf, pada 8 Novmber 2016

11 Amelia Rahmawaty, “Kebangkitan Kekuatan China Di Awal Abad 21” pada 17 Februari 2015,

Diakses dari http://www.fkpmaritim.org/kebangkitan-kekuatan-china-di-awal-abad-21/ pada 5 Februari 2017

(6)

6

2015). Amerika Serikat khususnya, memiliki PDB sebesar US$ 17,41 triliun atau 16,3 persen terhadap total perekonomian global pada akhir 2014.12

Sebagai salah satu negara anggota TPP, Amerika Serikat sangat gencar mempromosikan TPP dalam setiap pertemuan baik multilateral maupun bilateral terutama ketika Amerika Serikat diberikan kesempatan menjadi tuan rumah dalam rangka negosisasi TPP dan pertemuan APEC pada tahun 2011. Pada pertemuan tersebut Amerika Serikat juga mencoba mengajak anggota APEC untuk ikut bergabung dalam kerjasama TPP. Dimana saat itu TPP masih dalam proses negosiasi, namun Amerika sudah memperlihatkan komitmennya akan kerjasama TPP ini. Hal ini mengindikasikan bahwa Amerika Serikat memiliki tujuan atau kepentingan dalam kerjasama TPP tersebut dengan mengajak negara-negara lain untuk masuk dalam kerjasama TPP. 13

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, hal utama yang menjadi pertanyaan adalah Apa kepentingan Amerika Serikat bergabung dalam Trans Pacific Partnership (TPP) ?

C. KERANGKA DASAR PEMIKIRAN

Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis alasan Amerika Serikat melihat TPP sebagai elemen yang penting dalam strategi peningkatan kerja sama ekonomi.

12 Gross, Donald. The World Post. 8 september 2013. Diakses dari

http://www.huffingtonpost.com/donald-gross/trans-pacific-partnership-china_b_3562801.html) pada 25 Maret 2016

(7)

7

Terdapat dua variabel utama yang perlu dijelaskan dalam rumusan masalah skripsi ini yaitu (1) kepentingan Amerika Serikat terhadap TPP, (2) alasan Amerika Serikat bergabung dalam TPP. Dalam skripsi ini digunakan konsep kepentingan nasional dan konsep regionalisme.

Kepentingan Nasional

Interaksi merupakan bagian pokok dari Hubungan Internasional. Didalam sebuah interaksi tentu terdapat suatu kepentingan yang melatarbelakangi adanya interaksi tersebut. Sebagai aktor utama dalam hubungan internasional, negara memiliki kepentingan yang melatarbelakangi mereka dalam melaksanakan hubungan internasional dengan negara lain. Secara umum kepentingan tersebut dikenal dengan national interest atau kepentingan nasional. Interest merupakan salah satu dari esensi hubungan internasional disamping actors dan power. Konsep kepentingan nasional ini sering digunakan untuk menjelaskan perilaku luar negeri suatu negara dalam hubungan internasional.

Konsep kepentingan nasional sampai saat ini termasuk konsep yang terkenal dan sering digunakan dalam menganalisa permasalahan yang timbul dalam kajian hubungan internasional, baik untuk mendeskripsikan, menjelaskan, maupun menganjurkan perilaku. Dengan adanya kepentingan nasional, suatu negara dapat mengarahkan kebijakan luar negerinya. Konsep kepentingan nasional juga

(8)

8

merupakan dasar bagi suatu negara untuk menjelaskan perilaku luar negeri serta sebagai alat ukur untuk menentukan keberhasilan politik luar negeri suatu negara.14

Tokoh yang pertama kali menjelaskan konsep kepentingan nasional adalah Hans J Morgenthau dengan pendekatan realisnya mengartikan kepentingan nasional sebagai usaha suatu negara untuk mencapai power, dimana power merupakan segala sesuatu yang dapat mengembangkan dan memelihara kontrol terhadap negara lain. Hubungan kekuasaan atau pengendalian ini dapat dilakukan melalui pemaksaan maupun kerjasama.15

Kepentingan nasional atau national interest yang dimiliki setiap negara berbeda-beda tergantung dari kebutuhan atau permasalahan yang dihadapi oleh negara tersebut. Negara dituntut untuk dapat menyelesaikan permasalahan dalam wilayahnya sendiri agar dapat bertahan (survive) dan menjaga eksistensinya dalam hubungan internasional.16

Paul Seabury mendefenisikan “kepentingan nasional secara normatif dan deskriptif : secara deskriptif kepentingan nasional adalah tujuan yang harus dicapai oleh suatu bangsa secara tetap melalui kepemimpinan pemerintah. Sedang secara normatif kepentingan nasional adalah kumpulan cita-cita suatu bangsa yang berusaha dicapainya dengan berhubungan dengan Negara lain”.

14 Dorothy Pickles, “Pengantar Ilmu Politik” (Jakarta: Rineka Cipta,2001), hal 18 Diakses pada 25

Februari 2017

15 “Kepentingan Nasional” pada 03 October 2013 diakses dari

http://rosaliajasmine-fisip13.web.unair.ac.id/artikel_detail84819SOH101%20%28Pengantar%20Ilmu%20Hubungan%2 0Internasional%29-Kepentingan%20Nasional.html pada 25 Februari 2017

16 “Kepentingan Nasional dalam Kajian Hubungan Internasional” diakses dari

(9)

9

Sementara itu Donald E Nuechterlin menyebutkan klasifikasi kepentingan nasional menjadi 4 jenis yaitu :17

1. Kepentingan Pertahanan

Diantaranya menyangkut kepentingan untuk melindungi warga negaranya serta wilayah dan sistem politiknya dari ancaman negara lain.

2. Kepentingan Ekonomi

Yaitu kepentingan pemerintah untuk meningkatkan perekonopmian negara melalui hubungan ekonomi dengan negara lain.

3. Kepentingan Tata Internasional

Yaitu kepentingan untuk mewujudkan dan mempertahankan sistem politik dan ekonomi internasional yang menguntungkan bagi negaranya.

4. Kepentingan Ideologi

Berkaitan dengan ideologi atau pandangan hidup.

Apa yang dilakukan oleh Amerika Serikat dengan bergabung dalam Trans Pacific Partnership (TPP) tentunya memiliki maksud dan tujuan yaitu untuk memenuhi kepentingan nasionalnya. berusaha menjalin hubungan baik dan melakukan kerjasama di kawasan Asia Pasifik demi kepentingan nasionalnya. Jika dilihat dari pemaparan Donald E Nuechterlin maka klasifikasi kepentingan

17 “Pengertian Kepentingan Nasional Indonesia Definisi Menurut Para Ahli” diakses dari

http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-kepentingan-nasional.html pada 25 Februari 2017

(10)

10

nasional Amerika Serikat yaitu kepentingan ekonomi dan Kepentingan Tata Internasional. Kepentingan ekonomi yaitu kepentingan pemerintah untuk meningkatkan perekonomian negara melalui hubungan ekonomi dengan negara lain. Kepentingan Tata Internasional yaitu kepentingan untuk mewujudkan dan mempertahankan sistem politik dan ekonomi internasional yang menguntungkan bagi negaranya.

Amerika Serikat merupakan salah satu negara yang menganut sistem perdagangan bebas dan TPP merupakan peluang besar untuk mengembangkan perdagangannya. Melihat kondisi ekonomi Amerika Serikat yang belum stabil karena mengalami krisis ekonomi yang disebabkan oleh krisis finansial pada tahun 2007. Masalah keuangan ini telah menyinggung kepentingan nasional yang mendasar bagi Amerika terutama dalam hal keamanan ekonomi yang dampaknya tidak hanya disektor finansial saja, tetapi juga pada ekspor dan impor, tingkat pertumbuhan pengangguran dan pendapatan serta pengeluaran pemerintah. Krisis finansial juga menyebabkan perusahaan-perusahaan besar Amerika Serikat bangkrut, yang tentunya membuat banyak pegawainya kehilangan pekerjaan, melemahnya mata uang Amerika Serikat yang juga mata uang perdagangan internasional sehingga membuat aktivitas perdagangan internasional berkurang dan mengurangi pemasukan negara. Krisis finansial telah membuat Amerika Serikat kehilangan setidaknya $12,8 triliun perekonomiannya dengan 23,1 juta pengangguran, $19 triliun jumlah kekayaan negara, dan 46,2 juta masyarakat Amerika berada di bawah garis kemiskinan. Amerika perlu menyelesaikan masalah tersebut, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan kerjasama

(11)

11

perdagangan dengan negara lainnya untuk mendorong perekonomian, meningkatkan perdagangan, dan menambah lapangan pekerjaan. Selain itu, Amerika Serikat juga merasa tidak puas akan kerjasama global dan bilateral, seperti gagalnya negosiasi organisasi yang berskala global (WTO) dengan Doha Development Agenda dan tidak maksimalnya keuntungan yang didapat Amerika Serikat. 18

Seperti yang dijelaskan oleh pejabat USTR Schwab, yaitu:

“We make this announcement... at a time when attention is focused on the challenges confronting the financial markets and our economy. The Administration is taking extraordinary measures to address these challenges and will continue to act to strengthen and stabilize the financial markets. Meanwhile, we have an opportunity to build on one of the strengths of our economy... Robust international trade is crucial to the health of the U.S. economy, particularly during the uncertain times we are experiencing.”19 “Kami membuat pengumuman ini (bergabungnya Amerika Serikat dalam TPSEP)... pada saat perhatian difokuskan pada tantangan yang dihadapi pasar keuangan dan perekonomian kami. Administrasi (negara) mengambil langkah-langkah yang luar biasa untuk mengatasi tantangan ini dan akan terus bertindak untuk memperkuat dan menstabilkan pasar keuangan. Sementara itu, kami (USTR) memiliki kesempatan untuk membangun salah satu kekuatan ekonomi kami... perdagangan internasional yang kuat sangat penting untuk kesehatan ekonomi

18 Andri, Loc.cit

19 “Schwab Statement on launch of the U.S. Negotiations to join the Trans-Pacific Strategic

Economic Partnership Agreement” Diakses dari https://ustr.gov/schwab-statement-launch-us-negotiations-join-trans-pacific-strategic-economic-partnership-agreement pada 14 Maret 2017

(12)

12

Amerika Serikat, terutama selama masa yang tidak menentu yang kami alami.”

Amerika menyadari bahwa kawasan Asia memiliki tingkat perekonomian yang baik, dimana perekonomian kawasan Asia saat ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan pasca krisis 1990an. Tentunya kawasan Asia akan menjadi kawasan yang sangat menguntungkan bagi Amerika Serikat jika Amerika melakukan kerjasama dengan negara di kawasan Asia yaitu dengan bergabung dalam TPP.

Regionalisme

“Pendukung pendekatan regional untuk mencapai perdamaian biasanya berpendapat bahwa integrasi regional adalah tahapan “setengah jalan”, yaitu sudah meninggalkan anarki internasional (kenyataan masakini) dan sedang menuju integrasi dunia (impian masadepan)”. Disana mereka menemukan bahwa lebih mudah diciptakan suatu kerjasama dalam sebuah region karena terdapat kesamaan-kesamaan dalam beberapa hal seperti dalam hal kultural, ekonomi, politik dan geografik. Kaum regionalis fungsionalis juga mempercayai bahwa integrasi lebih laju dalam sektor ekonomi, akan tetapi mereka juga meyakini dengan berjalannya waktu, kerjasama ekonomi akan mengalir ke sektor politik.20

Didalam regionalisme terdapat pembagian-pembagian aktor berdasarkan region, dimana hal tersebut merupakan bagian dari hubungnan internasional. Region yang dikatakan disini bukan hanya merujuk pada geografi. Dapat dikatakan

20 Mohtar Mas’oed, “Studi Hubungan internasional Tingkat Analisis dan Teorisasi tahun 1989”,

(13)

13

bahwa regionalisme adalah sebuah proses menuju dunia yang lebih baik, sehingga membentuk sebuah perubahan terhadap posisi aktor-aktor yang ada didalamnya. Hal tersebut terus berlanjut dan menjadi ciri khusus dalam dunia internasional, terutama setelah Perang Dunia kedua berakhir, dalam hal keamanan internasional dan perekonomian dan diikuti aktor yang mengarah pada perekonomian dan perdagangan bebas, yang mengakibatkan timbulnya blok-blok perdagangan demi menjaga keberlangsungan bisnis mereka. Tujuan dari dibentuknya regionalisasi ini adalah untuk mempermudah jalinan hubungan kerjasama antar aktor-aktor yang menjadi anggotanya. Kerjasama yang dimaksud disini adalah menyangkut berbagai bidang seperti kerjasama ekonomi, politik, ,militer dan pertahanan, dan bidang-bidang lainnya. 21

Implementasi kerjasama regionalisme pasca perang dingin cukup mengalami peningkatan yang signifikan. Kerjasama regionalisme ini, kemudian dikembangkan dalam beberapa bentuk atau aliansi seperti kerjasama regionalisme ekonomi dan pertahanan keamanan atau militer. Terlihat mengalami peningkatan yang pesat sejak tahun 1990an. Hingga 31 juli 2005 terdapat 351 Regional Trade

Agreements (RTAs) yang dibentuk dibawah pasal 24 GATT 1994, 31 RTAs dibawa

Enabling Clause, 92 RTAs dibawah pasal 5 GATS.

Menurut Ravenhill, regionalisme merupakan proses formal dari kolaborasi antar pemerintahan dua negara atau lebih. Regionalisme dapat dikategorikan menjadi formal maupun informal. Regionalisme informal dapat dijelaskan melalui

21 Indira Agustin, “Regionalisme” diakses dari indira

(14)

14

rasa keterlibatan di dalam suatu komunitas sosio-kultural yang disebut sebagai identitas. Sedangkan dalam hal formal, regionalisme dibentuk untuk fungsi tertentu, misalnya dalam bidang ekonomi, keamanan, dan lingkungan.

Regionalisme dapat berbentuk regionalisme keamanan maupun regionalisme ekonomi. Dalam kasus TPP, regionalisme ini berbentuk regionalisme ekonomi. Regionalisme ekonomi adalah sebuah institutional arrangement yang didesain untuk memfasilitasi aliran bebas dari barang dan jasa dan untuk mengkoordinasikan kebijakan ekonomi di wilayah geografis tertentu.

Bentuk regionalisme ekonomi itu sendiri dapat dibedakan berdasarkan tingkat integrasi, antara lain free trade area, custom union, common market, dan

economic union.22 Free Trade Area (FTA) adalah salah satu bentuk dari blok perdagangan yang sepakat untuk menghilangkan tarif, kuota preferensi akan keseluruhan atau sebagian barang dan jasa yang diperdagangkan di antara negara anggota. Common market adalah Pasar bersama yang merupakan gabungan dari FTA yang memiliki regulasi produk yang sama dan kebebasan dalam memobilisasi faktor-faktor produksi dalam hal modal dan tenaga kerja. Tujuan dari adanya pasar bersama agar mobilitas produk dan faktor produksi semakin mudah. Prosedur pindah antar negara, pajak atau visa dihapus dan dikurangi hingga ke tingkat yang paling rendah. Custom union pada dasarnya adalah suatu FTA (Free Trade Area) yang memiliki suatu kebijakan tarif eksternal bersama melalui tarif umum antar

22 Shabrina Annisarasyiq “Trans Pacific Partnership Sebagai Bagian Dari Rebalancing Amerika

Serikat Di Kawasan Asia Pasifik” Diakses dari etd.repository.ugm.ac.id/.../69408/.../S1-2014-296691-chapter1.pdf... pada 8 November2016

(15)

15

negara bukan anggota. Negara-negara anggota akan membuat suatu kebijakan perdagangan bersama dengan pihak luar, meskipun terdapat beberapa kasus seperti negara yang menggunakan kuota impor berbeda. Economic union atau uni ekonomi adalah suatu bentuk blok perdagangan yang merupakan gabungam dari common market dan custom union. Negara-negara anggota uni ekonomi memiliki suatu kebijakan bersama yang mengatur regulasi produk, mobilitas faktor-faktor produksi yang tinggi dan suatu kebijakan ekonomi eksternal bersama. Aturan ekonomi yang disepakati bersama akan mengikat kepada seluruh anggota. 23 Jika dilihat dari sudut pandang idealis, kebijakan regional dibentuk untuk menciptakan keuntungan secara regional dan para anggota mendapat keuntungan yang sama.

Terdapat dua motivasi sebuah negara mengikuti regionalisme, yaitu motivasi politik dan motivasi ekonomi. Dari segi politik yang membuat suatu negara memilih regionalisme yaitu, untuk meningkatkan rasa percaya diri dan sebagai sarana dalam kerjasama ekonomi, memperkuat sistem keamanan mereka baik dari segi tradisional maupun non-tradisional, serta meningkatkan bargaining

position mereka di level internasional. Regionalisme juga sebagai sarana untuk

membantu memberikan sinyal kepada para investor bahwa mereka mempunyai keinginan untuk mereformasi sistem perekonomian khususnya negara berkembang. 24

23 “Integrasi Ekonomi” diakses dari https://www.scribd.com/doc/98073932/Integrasi-Ekonomi,

pada 9 Februai 2017

(16)

16

Secara hubungan kerjasama, terdapat tiga tipe utama regionalisme. Yang pertama adalah regionalisme bilateral, yaitu kerja sama oleh dua negara. kemudian regionalisme trilateral yang terdiri dari tiga negara yang saling bekerja sama. Dan yang terakhir adalah regionalisme multilateral yang melibatkan banyak negara dalam kerja samanya.

Dari segi ekonomi suatu negara memilih regionalisme daripada multilateralisme, bilateralisme dan unilateralisme yaitu karena regionalisme membantu memberikan akses yang lebih besar terhadap pasar domestik. Selain itu regionalisme juga memberikan kesempatan untuk menarik investor asing, kesempatan untuk terlibat ke integrasi yang lebih dalam serta memberikan proteksi bagi sektor yang tidak kompetitif di level global.25

Ketika kerjasama internasional tidak berlangsung dengan baik dan pendekatan nasional tidak sesuai harapan, regionalisme dapat dijadikan sebagai jalan keluar. Selain itu regionalisme juga bisa dijadikan penghubung antara masalah nasional maupun global. Dengan cara ini sebuah negara kawasan bukan hanya dapat mengendalikan perilaku negara di kawasan, tetapi juga memperkuat posisi tawar menawar dengan negara yang ada di luar kawasan.

Perspektif regionalisme sendiri digunakan untuk memahami alasan Amerika Serikat tertarik dalam regionalisme seperti TPP dalam kepentingan nasionalnya. Seperti yang sudah disebutkan di atas dari segi ekonomi suatu negara memilih regionalisme daripada multilateralisme, bilateralisme dan unilateralisme

25 Shabrina Annisarasyiq, Loc.Cit

(17)

17

yaitu karena regionalisme membantu memberikan akses yang lebih besar terhadap pasar domestik. Selain itu regionalisme juga memberikan kesempatan untuk menarik investor asing, kesempatan untuk terlibat ke integrasi yang lebih dalam serta memberikan proteksi bagi sektor yang tidak kompetitif di level global.

TPP merupakan sarana untuk mengikatkan komitmen Amerika Serikat terhadap Asia Pasifik serta menjadi pintu masuk bagi Amerika untuk meningkatkan kerjasama di kawasan Asia Pasifik. Hal ini terlihat dari perubahan pendekatan AS di Asia-Pasifik yang kini lebih memilih menggunakan regionalisme. Dimana Amerika Serikat pada awalnya lebih sering melakukan kerjasama bilateral dengan negara-negara di kawasan Asia Pasifik. Amerika Serikat membutuhkan kerjasama ekonomi yang tidak terlalu multilatreal dan tidak terlalu kecil seperti bilateral. Melalui kerjasama TPP kawasan Asia Pasifik akan menjadi kawasan prioritas bagi Amerika Serikat dan terlibat lebih di dalam integrasi regional Asia-Pasifik.

D. HIPOTESA

Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka pemikiran, maka hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah, Amerika Serikat bergabung dalam Trans Pacific Partnership karena:

1. Peluang bagi Amerika Serikat untuk mengatasi krisis finansial melalui kerjasama TPP.

2. TPP merupakan pintu masuk bagi Amerika Serikat untuk meningkatkan kerjasama dengan Asia Pasifik dalam peningkatan kondisi ekonomi kawasan Asia Pasifik.

(18)

18 E. TUJUAN PENELITIAN

Ada pun tujuan dari penulis dalam membahas kajian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui mengapa Amerika Serikat bergabung dalam Trans Pacific Partnership (TPP).

2. Untuk memenuhi pesyaratan akademis pada jenjang studi strata I di

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

F. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah kualitatif yaitu penelitian yang menggunakan pendekatan dengan jangkauan yang luas, untuk memberikan suatu deskripsi, penjelasan dan gambaran yang akurat berdasrkan fakta terkait kajian ini. Ada pun teknik pengumpulan data yang digunkan penulis dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan. Dengan menggunakan teknik studi kepustakaan diharap akan menemukan fakta-fakta terkait kajian ini. Data kepustakaan yang diambil oleh penulis yaitu berupa buku, jurnal ilmiah, internet, surat kabar dan artikel terkait penelitian yang di teliti.

G. JANGKAUAN PENELITIAN

Untuk membatasi ruang lingkup penelitian maka diperlukan adanya jangkauan penelitian terhadap penulisan penelitian ini, supaya tidak terjadi perluasan pembahasan dan memudahkan penulis dalam melakukan penelitian. Untuk itu data penulisan dalam penelitian ini yaitu dari tahun 2008-2016. Namun penulis juga menggunakan data-data yang relevan dari tahun-tahun sebelumnya.

(19)

19

H. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan dari penelitian ini terdiri dari lima bab yang menjelaskan kepentingan AS dalam Trans-Pacific Partnership dan alasan AS bergabung dalam TPP.

Bab I Pendahuluan yang berisi latar belakang, rumusan masalah, kerangka dasar pemikiran, hipotesa, tujuan penelitian, metode penelitian, jangkauan penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II Penulis akan membahas TPP, sejarah TPP, negosiasi-negosiasi dalam TPP, isi kesepakatan TPP, kawasan Asia Pasifik pasca Perang Dingin serta TPP dan RCEP.

Bab III Dalam bab ini penulis akan membahas kondisi perekonomian AS, krisis finansial dan keterlibatan AS dalam Trans Pacific Partnership dan potensi TPP.

Bab IV Membahas kepentingan atau tujuan AS dalam TPP.

Bab V Merupakan bab terakhir yaitu kesimpulan yang berupa ringkasan dari bab-bab yang sudah dijelaskan dalam penelitian.

Referensi

Dokumen terkait

Sejak perolehan informasi memerlukan biaya, dan investor tidak dapat mengharapkan untuk melawan pasar ketika harga pasar telah menggambarkan informasi yang telah

Capaian Indikator SPM Interpretasi Belum Tercapai/ Sesuai/ Melampaui Target Nasional 2009 2010 2011 2012 2013 1 Tersedianya pelabuhan sungai dan danau untuk

Tujuan Pembelajaran Umum : Mahasiswa memahami prinsip-prinsip perencanaan bangunan pengatur muka air di saluran irigasi (Kompetensi). Jumlah Pertemuan : kali

Contohnya biaya memasang seubuah iklan di koran untuk sebuah ritel dengan 20 toko dalam suatu area akan sama besarnya dengan biaya iklan yang di keluarkan untuk ritel yang

Akantetapi secara keseluruhan nilai indeks keanekaragaman (H’) yaitu 1<H<3, sehingga keanekaragaman Artropoda permukaan tanah (epifauna) pada lahan pertanian

Dikatakan sangat penting, karena penilaian dapat digunakan dalam memberikan informasi penting, diantaranya adalah menentukan hasil belajar peserta didik, mengukur

Program deteksi interaksi obat dengan menggunakan algoritma C4.5 dapat dilakukan untuk 300 data obat dengan akurasi diatas 97% dan dengan kecepatan pembentukan rule

Oleh karena itu, dapat disimpulkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pemahaman isu-isu kritis lingkungan (X) dengan perspektif global (Y). Dari hasil