• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAKIP. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAKIP. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

an

A

k

u

n

tab

il

ita

s Kin

er

ja I

n

stansi Pe

mer

in

ta

h

Tah

u

n

2

0

1

4

LAKIP

Laporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

TAHUN 2014

N

OMOR

: LAP-

28/PW29/1/2015

(3)

an

A

k

u

n

tab

il

ita

s Kin

er

ja I

n

stansi Pe

mer

in

ta

h

Tah

u

n

2

0

1

4

Ikhtisar Eksekutif

Salah satu prinsip dalam penerapan tata kepemerintahan yang baik adalah akuntabilitas. Akuntabilitas merupakan pertanggungjawaban dari amanah atau mandat yang diterima suatu organisasi. Dengan landasan pemikiran tersebut, maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2014 ini disusun berdasarkan capaian kinerja dari Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selama tahun 2014 yang merupakan pelaksanaan dari amanah/mandat yang diterima. Selain untuk memenuhi Inpres Nomor 7 Tahun 1999 yang mensyaratkan setiap instansi pemerintah wajib menyusun suatu laporan akuntabilitas, maka laporan ini juga merupakan kebutuhan kami dalam melakukan analisis dan evaluasi kinerja dalam rangka memperoleh umpan balik untuk perbaikan peningkatan kinerja organisasi secara menyeluruh.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2014 ini menyajikan berbagai keberhasilan maupun kegagalan dalam bidang tugas yang diembannya.

Capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Tahun 2014tersebar pada delapan sasaran strategis yaitu:

1. Sasaran strategis ”Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL, dan 90% LKPD” dengan rata-rata capaian indikator kinerja sebesar 119,07%. Hal ini didukung diantaranya oleh kegiatan pendampingan penyusunan laporan keuangan dan evaluasi penyerapan anggaran.

2. Sasaran strategis ”Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 75%” dengan rata-rata capaian indikator kinerja sebesar 124,64%. Hal ini didukung oleh kegiatan audit PNBP.

(4)

an

A

k

u

n

tab

il

ita

s Kin

er

ja I

n

stansi Pe

mer

in

ta

h

Tah

u

n

2

0

1

4

3. Sasaran strategis ”Terselenggaranya SPM pada 300 IPD dan terselenggaranya GG pada 65% BUMN/BUMD” dengan rata-rata capaian indikator kinerja sebesar 129,41%. Hal ini didukung oleh kegiatan evaluasi kinerja Pelayanan Pemda dan evaluasi kinerja BUMD.

4. Sasaran strategis ”Meningkatnya Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi menjadi 80%” dengan rata-rata capaian indikator kinerja sebesar 63,85%. Hal ini didukung oleh kegiatan sosialisasi anti korupsi, pemberian keterangan ahli, audit investigasi dan audit hambatan kelancaran pembangunan.

5. Sasaran strategis ”Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 60% K/L/Pemda” dengan rata-rata capaian indikator kinerja sebesar 87,50%. Hal ini didukung oleh kegiatan diklat SPIP kepada K/L/Pemda dan pendampingan dalam implementasi SPIP.

6. Sasaran strategis ”Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan intern Pemerintah yang Profesional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda” dengan rata-rata capaian indikator kinerja sebesar 109,38%. Hal ini didukung oleh pengiriman pegawai Perwakilan BPKP untuk mengikuti diklat penjenjangan jabatan dan substansi.

7. Sasaran strategis ”Meningkatnya Efektifitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100%” dengan rata-rata capaian indikator kinerja sebesar 91,13%. Hal ini didukung oleh kegiatan penyusunan dokumen perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan manajemen dan keuangan yang disampaikan tepat waktu.

Secara umum, faktor pendorong tercapainya target kinerja sebagaimana tersebut di atas adalah makin meningkatnya kepercayaan stakeholders untuk mendapatkan jasa konsultatif maupun asurans dari BPKP baik yang disampaikan melalui permintaan penugasan Direktorat Perencanaan dan Pengendalian (Rendal) maupun yang disampaikan langsung kepada Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

(5)

an

A

k

u

n

tab

il

ita

s Kin

er

ja I

n

stansi Pe

mer

in

ta

h

Tah

u

n

2

0

1

4

jajaran pada Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam upaya memperbaiki pelaksanaan kinerja di masa mendatang sehingga kinerja yang dihasilkan dapat lebih memberi manfaat kepada masyarakat maupun berbagai pihak yang berkepentingan dengan organisasi.

Pangkalpinang, 27 Januari 2015 Kepala Perwakilan

Ramli Midian Sihombing

(6)

an

A

k

u

n

tab

il

ita

s Kin

er

ja I

n

stansi Pe

mer

in

ta

h

Tah

u

n

2

0

1

4

Daftar Isi

Halaman HALAMAN JUDUL ... i IKHTISAR EKSEKUTIF ... ii DAFTAR ISI ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Tugas, Fungsi, dan KewenanganOrganisasi ... 2

B. Aspek Strategis Organisasi ... 5

C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi ... 6

D. Struktur Organisasi ... 8

E. Sistematika Penyajian ... 11

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ... 13

A. Perencanaan Strategis 2012-2014 ... 13

1. Pernyataan Visi ... 14

2. Pernyataan Misi ... 15

3. Tujuan Strategis ... 16

4. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama………. ... 17

5. Program dan Kegiatan ... 19

B. Perjanjian Kinerja Tahun 2014 ... 22

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 24

A. Capaian Kinerja ... 24

B. Realisasi Anggaran ……… 58

BAB IV PENUTUP ... 60

A. Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah ... 60

(7)

an

A

k

u

n

tab

il

ita

s Kin

er

ja I

n

stansi Pe

mer

in

ta

h

Tah

u

n

2

0

1

4

B. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya-BPKP ... 61

C. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPKP ... 61

D. Penyempurnaan Yang Dapat Dilakukan ... 62

TIM PENYUSUN ... 63 LAMPIRAN

(8)

an

A

k

u

n

tab

il

ita

s Kin

er

ja I

n

stansi Pe

mer

in

ta

h

Tah

u

n

2

0

1

4

Daftar Lampiran

Lampiran I Target Indikator Kinerja UtamaTahun 2014 Perwakilan BPKP Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung

Lampiran II Capaian Kinerja Indikator Kinerja UtamaTahun 2014 Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Lampiran III Perkembangan Target, Realisasi, dan Capaian IKU dari Tahun 2010 Sampai Dengan Tahun 2014 Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Lampiran IV Daftar Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemda Bangka Belitung Tahun

2011-2013

Lampiran V Daftar Nilai GCG/KPI BUMD/PDAM Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2011-2013

Lampiran VI Daftar Kinerja BUMD/PDAM Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2011-2013

(9)

an

A

k

u

n

tab

il

ita

s Kin

er

ja I

n

stansi Pe

mer

in

ta

h

Tah

u

n

2

0

1

4

Daftar Tabel

Tabel 1.1 Pejabat Struktural Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Tabel 1.2 Komposisi SDM Menurut Tingkat Pendidikan

Tabel 1.3 Mutasi SDM Selama Tahun 2014

Tabel 1.4 Mutasi Tambah/Masuk SDM Selama Tahun 2014

Tabel 1.5 Mutasi Kurang/Keluar SDM Selama Tahun 2014

Tabel 1.6 Komposisi SDM Menurut Jabatan dan Peran

Tabel 2.1 Tujuan Strategis Berdasarkan Misi

Tabel 2.2 Indikator Kinerja Utama (IKU) Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung

Tabel 2.3 Kegiatan Teknis Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Tabel 3.1 Ringkasan Capaian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka

Belitung Tahun 2014

Tabel 3.2 Perkembangan Realisasi Sasaran Strategis 1.1.1

Tabel 3.3 Perkembangan Realisasi Sasaran Strategis 1.1.2

Tabel 3.4 Perkembangan Realisasi Sasaran Strategis 1.2.1

Tabel 3.5 Perkembangan Realisasi Sasaran Strategis 1.3.1

Tabel 3.6 Perkembangan Realisasi Sasaran Strategis 2.1.1

Tabel 3.7 Perkembangan Realisasi Sasaran Strategis 3.1.1

Tabel 3.8 Perkembangan Realisasi Sasaran Strategis 3.1.2

Tabel 3.9 Realisasi Anggaran DIPA Perwakilan BPKP Per- Jenis Belanja

Tahun 2014

Tabel 3.10 Realisasi Anggaran DIPA Perwakilan BPKP Per - Program

(10)

an

A

k

u

n

tab

il

ita

s Kin

er

ja I

n

stansi Pe

mer

in

ta

h

Tah

u

n

2

0

1

4

Daftar Gambar

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Gambar 3.1 Perkembangan Realisasi IKU Persentase IPP yang Mendapat Pendampingan

Penyusunan Laporan Keuangan

Gambar3.2 Perkembangan Realisasi IKU Persentase IPD yang Laporan Keuangannya

Memperoleh Opini Minimal WDP

Gambar 3.3 Perkembangan Realisasi IKU Persentase Jumlah Laporan Keuangan Proyek PHLN yang Memperoleh Opini Dukungan Wajar

Gambar3.4 Perkembangan Realisasi IKU Persentase Hasil Pengawasan Lintas Sektor yang

Disampaikan ke Pusat

Gambar 3.5 Perkembangan Realisasi IKU Persentase Hasil Pengawasan Atas Permintaan Presiden yang Disampaikan ke Pusat

Gambar3.6 Perkembangan Realisasi IKU Persentase Hasil Pengawasan Atas Permintaan

Stakeholder yang Dijadikan Bahan Pengambilan Keputusan oleh Stakeholder

Gambar 3.7 Perkembangan Realisasi IKU Persentase BUMD yang Mendapatkan Pendampingan Penyelenggaraan Akuntansi

Gambar3.8 Perkembangan Realisasi IKU Persentase Hasil Pengawasan Optimalisasi

Penerimaan Negara/Daerah Yang Ditindaklanjuti

Gambar 3.9 Perkembangan Realisasi IKU Persentase Hasil Pengawasan BUN yang Disampaikan ke Pusat

Gambar3.10 Perkembangan Realisasi IKU IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD Beresiko

(11)

an

A

k

u

n

tab

il

ita

s Kin

er

ja I

n

stansi Pe

mer

in

ta

h

Tah

u

n

2

0

1

4

Gambar3.11 Perkembangan Realisasi IKU Persentase Pelaksanaan Penugasan HKP, Klaim dan Penyesuaian Harga

Gambar3.12 Perkembangan Realisasi IKU Persentase Pelaksanaan Audit

Investigasi/PKKN/PKA

Gambar3.13 Perkembangan Realisasi IKU Persentase Pemda yang Menyelenggarakan SPIP Sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008

Gambar3.14 Perkembangan Realisasi IKU Persentase Jumlah Rencana Penugasan Pengawasan yang Terealisasi

Gambar3.15 Perkembangan Realisasi IKU Persentase Kesesuaian Laporan Keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP

Gambar3.16 Perkembangan Realisasi IKU Jumlah Publikasi Kegiatan Perwakilan BPKP di Media Massa

Gambar3.17 Perkembangan Realisasi IKU Persentase Pemanfaatan Asset

Gambar3.18 Perkembangan Realisasi IKU Tingkat Persepsi Kepuasan Pemda atas Auditor Bersertifikat

(12)

an

A

k

u

n

tab

il

ita

s Kin

er

ja I

n

stansi Pe

mer

in

ta

h

Tah

u

n

2

0

1

4

PENDAHULUAN

Terwujudnya suatu tata kepemerintahan yang baik (good governance) merupakan harapan semua pihak. Upaya untuk mewujudkan good governance tersebut telah dituangkan dalam berbagai peraturan perundang-undangan, antara lain TAP MPR Nomor XI Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN, UU Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN, Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), dan Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi.

Salah satu inti pokok dari berbagai peraturan tersebut adalah bahwa setiap instansi pemerintah diwajibkan mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP). Tujuan mengimplementasikan Sistem AKIP ini adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai salah satu prasyarat untuk terciptanya pemerintahan yang baik dan terpercaya.

Sistem AKIP pada dasarnya merupakan sistem manajemen berorientasi pada hasil yang merupakan salah satu instrumen untuk menjadikan instansi pemerintah yang akuntabel sehingga dapat beroperasi secara efisien, efektif, dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungannya, terwujudnya transparansi instansi pemerintah, terwujudnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan nasional, dan terpeliharanya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Dengan menerapkan Sistem AKIP tersebut setiap instansi pemerintah tentunya akan membuat Rencana Strategis (Strategic Plan), Rencana Kinerja (Performance Plan), Penetapan Kinerja (Performance Agreement), serta Laporan Pertanggungjawaban Kinerja (Performance Accountability Report).

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2014 dimaksudkan sebagai perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau

(13)

an

A

k

u

n

tab

il

ita

s Kin

er

ja I

n

stansi Pe

mer

in

ta

h

Tah

u

n

2

0

1

4

kegagalan pelaksanaan pogram dalam mencapai misi dan tujuan yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2014 dan Penetapan Kinerja Tahun 2014 dan juga sebagai umpan balik untuk mendorong perbaikan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di tahun-tahun yang akan datang.

A. Tugas, Fungsi, dan Kewenangan Organisasi

Sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan pada Bab I (Pasal 1, 2, dan 3) mengenai Kedudukan, Tugas, dan Fungsi, BPKP mempunyai tugas melaksanakan tugas Pemerintahan di bidang pengawasan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, BPKP

menyelenggarakan fungsi:

1. Perumusan kebijakan nasional pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional meliputi kegiatan yang bersifat lintas sektoral, kegiatan kebendaharaan umum negara berdasarkan penetapan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara, dan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden;

2. Pelaksanaan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya terhadap perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban akuntabilitas penerimaan negara/daerah dan akuntabilitas pengeluaran keuangan negara/daerah serta pembangunan nasional dan/atau kegiatan lain yang seluruh atau sebagian keuangannya dibiayai oleh anggaran negara/daerah dan/atau subsidi termasuk badan usaha dan badan lainnya yang didalamnya terdapat kepentingan keuangan atau kepentingan lain dari Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah serta akuntabilitas pembiayaan keuangan negara/daerah;

3. Pengawasan intern terhadap perencanaan dan pelaksanaan pemanfaatan aset negara/daerah;

(14)

an

A

k

u

n

tab

il

ita

s Kin

er

ja I

n

stansi Pe

mer

in

ta

h

Tah

u

n

2

0

1

4

4. Pemberian konsultansi terkait dengan manajemen risiko, pengendalian intern, dan tata kelola terhadap instansi/badan usaha/badan lainnya dan program/kebijakan pemerintah yang strategis;

5. Pengawasan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program dan/atau kegiatan yang dapat menghambat kelancaran pembangunan, audit atas penyesuaian harga, audit klaim, audit investigatif terhadap kasus-kasus penyimpangan yang berindikasi merugikan keuangan negara/daerah, audit penghitungan kerugian keuangan negara/daerah, pemberian keterangan ahli, dan upaya pencegahan korupsi;

6. Pengoordinasian dan sinergi penyelenggaraan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional bersama- sama dengan aparat pengawasan intern pemerintah lainnya;

7. Pelaksanaan reviu atas laporan keuangan dan laporan kinerja pemerintah pusat;

8. Pelaksanaan sosialisasi, pembimbingan, dan konsultansi penyelenggaraan sistem pengendalian intern kepada instansi pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan badan-badan yang di dalamnya terdapat kepentingan keuangan atau kepentingan lain dari Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah;

9. Pelaksanaan kegiatan pengawasan berdasarkan penugasan Pemerintah sesuai peraturan perundang- undangan;

10. Pembinaan kapabilitas pengawasan intern pemerintah dan sertifikasi jabatan fungsional auditor;

11. Pelaksanaan pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengembangan di bidang pengawasan dan sistem pengendalian intern pemerintah;

12. Pembangunan dan pengembangan, serta pengolahan data dan informasi hasil

pengawasan atas penyelenggaraan akuntabilitas keuangan negara

Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah;

13. Pelaksanaan pengawasan intern terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di BPKP; dan

(15)

an

A

k

u

n

tab

il

ita

s Kin

er

ja I

n

stansi Pe

mer

in

ta

h

Tah

u

n

2

0

1

4

14. Pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum, kehumasan, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.

Sehubungan dengan tugas dan fungsi BPKP tersebut di atas, berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor KEP-06.00.00-286/K/2001 tanggal 30 Mei 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan yang telah diubah beberapa kali dan terakhir diubah dengan Peraturan Kepala BPKP Nomor 20 Tahun 2014, Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah instansi vertikal BPKP di daerah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala BPKP mempunyai tugas menyelenggarakan tugas BPKP di daerah, berdasarkan kebijakan pengawasan yang telah digariskan Kepala BPKP.

Fungsi BPKP sebagaimana tersebut di atas saat ini telah diperluas dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 tanggal 28 Agustus 2008. Sebagai auditor yang bertanggung jawab kepada Presiden seperti dinyatakan dalam Pasal 49 PP tersebut, BPKP berperan mendukung akuntabilitas Presiden dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan negara melalui fungsi Pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan tertentu yang meliputi:

1. Kegiatan yang bersifat lintas sektoral, yaitu kegiatan yang dalam pelaksanaannya melibatkan dua atau lebih kementerian/lembaga atau pemerintah daerah yang tidak dapat dilakukan pengawasan oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah pada kementerian/lembaga, provinsi, atau kabupaten/kota karena keterbatasan kewenangan;

2. Kegiatan kebendaharaan umum negara berdasarkan penetapan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN). Khusus dalam rangka pelaksanaan pengawasan intern atas kegiatan kebendaharaan umum negara, Menteri Keuangan melakukan koordinasi kegiatan yang terkait dengan instansi pemerintah lainnya;

(16)

an

A

k

u

n

tab

il

ita

s Kin

er

ja I

n

stansi Pe

mer

in

ta

h

Tah

u

n

2

0

1

4

3. Kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden:

a. Reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat sebelum disampaikan Menteri Keuangan kepada Presiden (Pasal 57 ayat 4);

b. Pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.

B. Aspek Strategis Organisasi

Semangat reformasi telah mendorong BPKP untuk melakukan reposisi dan redefinisi terhadap tugas, fungsi, dan perannya di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan dalam rangka mendukung terwujudnya tuntutan masyarakat agar Pemerintah memberikan perhatian yang sungguh-sungguh dalam menanggulangi korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) sebagaimana diamanatkan oleh TAP MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN.

Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pengawasan keuangan dan pembangunan merupakan peluang sekaligus tantangan yang harus ditangani secara sistematis dan berkelanjutan. Di sisi lain, penyelenggaraan tata pemerintahaan yang baik dan pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah merupakan perwujudan responsibilitas dan sensitivitas pemerintah terhadap tuntutan dan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan serta cita-cita berbangsa dan bernegara.

Sehubungan dengan hal tersebut, sebagai aparat pengawasan intern pemerintah, Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung juga memfokuskan kegiatannya dalam mendorong terselenggaranya otonomi daerah, akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dalam rangka mewujudkan good governance dan good coorporate governance, optimalisasi penerimaan negara/daerah, dan berperan aktif dalam pemberantasan KKN. Lebih jauh lagi, sesuai dengan kemampuan sumber daya manusia yang dimiliki, Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berusaha berperan membantu mempercepat perbaikan manajemen pemerintahan daerah.

(17)

an

A

k

u

n

tab

il

ita

s Kin

er

ja I

n

stansi Pe

mer

in

ta

h

Tah

u

n

2

0

1

4

C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi

Sebagai auditor yang bertanggung jawab kepada Presiden seperti yang dinyatakan dalam Pasal 49 Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008, Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berperan mendukung akuntabilitas Presiden di daerah dalam rangka pelaksanaan pengelolaan keuangan negara/daerah melalui fungsi pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara/daerah.

Untuk mendukung perannya tersebut sebagaimana yang diamanatkan oleh BPKP Pusat, Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melakukan kegiatan yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung peningkatan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara/daerah sebagai berikut:

1. Kegiatan Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat a. Audit Keuangan Pinjaman Luar Negeri (loan); b. Audit Kinerja;

c. Audit Operasional;

d. Audit Operasional Peningkatan Penerimaan Negara, termasuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP);

e. Verifikasi dan Validasi Tagihan dan Piutang pada Instansi Vertikal; f. Evaluasi Program;

g. Evaluasi Penyerapan Anggaran;

h. Sosialisasi dan Pendampingan Penerapan Laporan Keuangan Instansi Pemerintah;

i. Pendampingan Inventarisasi Barang Milik Negara; j. Penugasan atas Permintaan UKP4 dan KPK;

k. Pendampingan Penyelenggaraan SPIP Instansi Vertikal. 2. Kegiatan Pengawasan Akuntabilitas Pemerintah Daerah

a. Audit Kinerja;

b. Evaluasi Kinerja Pemerintah Daerah; c. Evaluasi LAKIP Pemerintah Daerah; d. Evaluasi Penyerapan Anggaran;

(18)

an

A

k

u

n

tab

il

ita

s Kin

er

ja I

n

stansi Pe

mer

in

ta

h

Tah

u

n

2

0

1

4

f. Pendampingan Penyusunan RPJMD, Renstra, Tapkin dan LAKIP Pemda; g. Sosialisasi Good Governance di Pemda;

h. Manajemen Risiko Sektor Publik;

i. Asistensi/Bimbingan Teknis Implementasi Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD);

j. Asistensi/Bimbingan Teknis Penyusunan Laporan Keuangan Pemda; k. Optimalisasi Penerimaan Asli Daerah;

l. Bimbingan Teknis Pengelolaan Aset Daerah;

m. Pendampingan dan Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah; n. Sosialisasi, Asistensi, Pendampingan SPIP Pemerintah Daerah. 3. Kegiatan Akuntan Negara

a. Audit Keuangan; b. Audit Kinerja BUMD;

c. Asistensi Good Corporate Governance pada BUMN/D; d. Asistensi Penerapan Sistem Informasi Akuntansi PDAM; e. Asistensi Penyusunan Corporate Plan (CP);

f. Asistensi Manajemen Asset BUMD;

g. Asistensi Key Performance Indicator/Balance Scorecard;

h. Sosialisasi dan Asistensi Implementasi Badan Layanan Umum RSUD; i. Asistensi Pengembangan Manajemen Risiko;

j. Bimbingan Teknis Pengembangan Pengendalian Intern Berbasis COSO; k. Asistensi dan Pendampingan Penerapan SAK ETAP pada PDAM. 4. Kegiatan Pengawasan Investigasi

a. Pemeriksaan Khusus (Audit Investigasi) untuk mengungkapkan adanya indikasi praktik Tindak Pidana Korupsi (TPK) dan penyimpangan lain;

b. Pemberantasan KKN;

c. Membantu pemerintah memerangi KKN dengan membentuk gugus tugas anti korupsi dengan keahlian audit forensic;

d. Membantu Perhitungan Kerugian Keuangan Negara; e. Pemberian Keterangan Ahli;

(19)

an

A

k

u

n

tab

il

ita

s Kin

er

ja I

n

stansi Pe

mer

in

ta

h

Tah

u

n

2

0

1

4

h. Sosialisasi dan Pendampingan Penyusunan Program Anti Korupsi/Fraud

Control Plan (FCP);

i. Bimbingan Teknis Audit Investigasi bagi APIP; j. Diagnostic Assesment Fraud Control Plan (FCP);

k. Sosialisasi Wilayah Tertib Administrasi/ Zona Integritas menuju wilayah bebas korupsi.

5. Peningkatan Kapasitas SDM berupa pemberian bantuan tenaga instruktur dan narasumber di bidang:

a. Akuntansi; b. Auditing;

c. Manajemen Pengawasan;

d. Manajemen Anggaran dan Perbendaharaan; e. Pengadaan Barang dan Jasa;

f. Fasilitator Ujian Sertifikasi Jabatan Fungsional Auditor bagi para Pejabat Fungsional Auditor.

6. Kegiatan Lainnya

a. Asistensi Tata Kelola APIP;

b. Penyelenggaraan Diklat SPIP bagi Instansi Vertikal dan Pemerintah Daerah; c. Konsultasi pengadaan barang dan jasa.

D. Struktur Organisasi

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dipimpin oleh seorang Kepala Perwakilan (Eselon II A). Kepala Perwakilan dibantu Kepala Bagian Tata Usaha (Eselon III A) yang membawahi dua Pejabat Eselon IV A yaitu Kepala Subbagian Kepegawaian dan Umum, dan Kepala Subbagian Keuangan. Untuk kegiatan teknis pengawasan, Kepala Perwakilan juga dibantu oleh lima orang Koordinator Pengawasan JFA setara Eselon III A untuk Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat, Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah, Bidang Akuntan Negara, Bidang Investigasi, dan Bidang Program dan Pelaporan serta Pembinaan APIP. Selain pejabat struktural dan Koordinator Pengawasan JFA, terdapat juga

(20)

an

A

k

u

n

tab

il

ita

s Kin

er

ja I

n

stansi Pe

mer

in

ta

h

Tah

u

n

2

0

1

4

Pejabat Fungsional Auditor (PFA), Pejabat Fungsional Tertentu Lainnya, dan Pejabat Fungsional Umum (PFU).

Gambaran lebih lanjut dapat dilihat pada struktur organisasi di bawah ini.

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Total jumlah SDM pada Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung per 31 Desember 2014 sebanyak 79 orang. Pejabat struktural sebanyak empat orang terdiri dari:

Tabel 1.1

Pejabat Struktural di Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Uraian (Orang) Jumlah

 Kepala Perwakilan 1

 Kepala Bagian Tata Usaha 1

 Kepala Subbagian Keuangan 1

 Kepala Subbagian Kepegawaian dan Umum 1

Jumlah 4 KEPALA PERWAKILAN KOORDINATOR PENGAWASAN JFA BIDANG IPP KOORDINATOR PENGAWASAN JFA BIDANG APD KOORDINATOR PENGAWASAN JFA BIDANG AN KOORDINATOR PENGAWASAN JFA BIDANG INVESTIGASI KOORDINATOR PENGAWASAN JFA BIDANG P3APIP KEPALA BAGIAN TATA USAHA KEPALA SUBBAGIAN KEUANGAN KEPALA SUBBAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM

PEJABAT FUNGSIONAL UMUM

(21)

an

A

k

u

n

tab

il

ita

s Kin

er

ja I

n

stansi Pe

mer

in

ta

h

Tah

u

n

2

0

1

4

Komposisi SDM berdasarkan tingkat pendidikan disajikan sebagai berikut:

Tabel 1.2

Komposisi SDM Menurut Tingkat Pendidikan

Uraian (Orang) Jumlah

 S2 4

 SI/DIV 44

 DIII 29

 SLTA 2

Jumlah 79

Mutasi pegawai selama tahun 2014 dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 1.3

Mutasi SDM Selama Tahun 2014

Uraian (Orang) Jumlah

 Jumlah SDM per 31 Desember 2013 59

 Penambahan selama tahun 2014 (mutasi masuk) 34

 Pengurangan selama tahun 2014 14

Jumlah SDM per 31 Desember 2014 79

Mutasi tambah/masuk pegawai ke Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selama tahun 2014 sebanyak tiga puluh empat orang, terdiri dari:

Tabel 1.4

Mutasi Tambah/Masuk SDM Selama Tahun 2014

Uraian Jumlah

(Orang)

 Pejabat Struktural 3

 Pejabat Fungsional Auditor Madya 7

 Pejabat Fungsional Auditor Muda 3

 Pejabat Fungsional Auditor Pertama 19

 Pejabat Fungsional Auditor Pelaksana 2

 Pejabat Fungsional Umum -

(22)

an

A

k

u

n

tab

il

ita

s Kin

er

ja I

n

stansi Pe

mer

in

ta

h

Tah

u

n

2

0

1

4

Mutasi kurang/keluar pegawai dari Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selama tahun 2014 sebanyak empat orang, terdiri dari:

Tabel 1.5

Mutasi Kurang/Keluar SDM Selama Tahun 2014

Uraian (Orang) Jumlah

 Mutasi antar unit kerja BPKP lainnya 1

 Dipekerjakan ke Kementerian Lain 1

 Dipekerjakan ke Pemerintah Daerah 1

Jumlah 14

Sesuai dengan fungsi/perannya, komposisi SDM tersebut di atas dapat diuraikan sebagai berikut:

Tabel 1.6

Komposisi SDM Menurut Jabatan dan Peran

Uraian (Orang) Jumlah

 Pejabat Struktural 4

 Pejabat Fungsional Auditor Madya 11

 Pejabat Fungsional Auditor Muda 8

 Pejabat Fungsional Auditor Pertama 24

 Pejabat Fungsional Auditor Penyelia 5

 Pejabat Fungsional Auditor Pelaksana Lanjutan 2

 Pejabat Fungsional Auditor Pelaksana 21

 Pejabat Fungsional Umum 4

Jumlah 79

E. Sistematika Penyajian

Pada dasarnya Laporan Akuntabilitas Kinerja ini mengkomunikasikan pencapaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selama tahun 2014. Capaian kinerja (performance results) 2014 tersebut diperbandingkan dengan Rencana Kinerja (performance plan) 2014 dan Penetapan Kinerja (Performance

(23)

an

A

k

u

n

tab

il

ita

s Kin

er

ja I

n

stansi Pe

mer

in

ta

h

Tah

u

n

2

0

1

4

Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa datang.

Dengan pola pikir seperti itu, sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2014 disusun dalam masing-masing bab sebagai berikut:

Bab I – Pendahuluan

Menjelaskan secara ringkas latar belakang penyusunan LAKIP, gambaran umum Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dan sistematika penyajian LAKIP 2014.

Bab II – Perencanan Kinerja

Menjelaskan muatan ringkas Rencana Strategis 2012-2014 dan perjanjian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2014.

Bab III – Akuntabilitas Kinerja

Menjelaskan capaian kinerja menyeluruh dari Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selama tahun 2014 sebagai hasil implementasi keseluruhan program dan kegiatan dalam periode tersebut serta perbandingan capaian dengan tahun-tahun sebelumnya.

Bab IV – Penutup

Menjelaskan simpulan umum atas capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2014 dan langkah-langkah yang diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa datang.

(24)

an

A

k

u

n

tab

il

ita

s Kin

er

ja I

n

stansi Pe

mer

in

ta

h

Tah

u

n

2

0

1

4

PERENCANAAN KINERJA

A. Perencanaan Strategis 2012-2014

Perencanaan Strategis (Renstra) Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah dokumen perencanaan pembangunan tahun 2012-2014 untuk periode tiga tahun terhitung sejak tahun 2012 sampai dengan tahun 2014. Dokumen Renstra Perwakilan BPKP merupakan penjabaran dari visi, misi, tujuan, dan program BPKP Pusat dengan mengacu kepada Kebijakan Pengawasan Nasional berdasarkan kondisi Perwakilan.

Penetapan periode Renstra selama tiga tahun ini disesuaikan dengan saat mulai beroperasinya secara penuh Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada awal tahun 2012 dan periode Renstra BPKP Pusat dan RPJMN yang berakhir pada tahun 2014.

Perencanaan Strategis dimaksud merupakan rencana jangka panjang Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang dibuat secara bersama-sama antara pimpinan dan seluruh komponen organisasi. Perencanaan strategis bersifat adaptif terhadap perubahan-perubahan, baik yang berasal dari internal maupun dari lingkungan eksternal organisasi.

Peningkatan mutu dalam implementasi sistem akuntabilitas instansi diwujudkan salah satunya dengan melakukan perbaikan terhadap keselarasan dokumen perencanaan yang telah disusun. Hal ini terlihat dengan ditetapkannya perubahan kedua Renstra BPKP 2011-2014 yang diikuti oleh Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan menetapkan Suplemen Perubahan Kedua Renstra 2012-2014 Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Uraian ringkas komponen Perencanaan Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2012-2014 adalah sebagai berikut:

(25)

an

A

k

u

n

tab

il

ita

s Kin

er

ja I

n

stansi Pe

mer

in

ta

h

Tah

u

n

2

0

1

4

1. P

ERNYATAAN

V

ISI

Sejalan dengan perubahan lingkungan strategis, termasuk terbitnya mandat sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008, BPKP menegaskan jati dirinya sebagai APIP yang bertanggung jawab kepada Presiden. Konsekuensinya, BPKP dituntut untuk dapat memberikan informasi yang berharga bagi Presiden dari hasil pengawasan yang dilakukan dan mampu memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi pemerintah. Kontribusi BPKP tersebut dimaksudkan untuk membantu pemerintah mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas merupakan tujuan akhir yang ingin dicapai BPKP yang merepresentasikan manfaat yang dapat diberikan BPKP kepada shareholder/stakeholder-nya.

Visi Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memberikan penekanan pada pemberian bantuan kepada pihak manajemen pemerintah. Meskipun demikian, Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam bekerja tetap mempertahankan independensinya.

Independensi ini sangat tepat untuk menggambarkan Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai suatu aparat pengawasan intern yang dapat dipercaya. Kepercayaan adalah modal utama dalam hubungan antara prinsipal dengan agen. Sebagai salah satu Kantor Perwakilan BPKP, Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam pernyataan visinya mengacu dan mengelaborasi visi dan misi dari BPKP Pusat. Komitmen ini selanjutnya dituangkan dalam pernyataan visi yang sudah disetujui oleh jajaran Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yaitu:

VISI

A

UDITOR

P

RESIDEN

Y

ANG

R

ESPONSIF

,

I

NTERAKTIF

,

D

AN

T

ERPERCAYA

U

NTUK

M

EWUJUDKAN

A

KUNTABILITAS

K

EUANGAN

N

EGARA

Y

ANG

(26)

an

A

k

u

n

tab

il

ita

s Kin

er

ja I

n

stansi Pe

mer

in

ta

h

Tah

u

n

2

0

1

4

2. P

ERNYATAAN

M

ISI

Misi merupakan menjabarkan lebih lanjut visi dan berisi pernyataan tentang apa yang akan dilakukan untuk mencapai visi. Perumusan misi mengacu kepada tugas dan kewenangan yang telah diberikan kepada BPKP. Tugas dan kewenangan BPKP semula diatur dalam Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 1983 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, kemudian diperbarui dengan Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non-Departemen. Selanjutnya, dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, maka BPKP berperan penting dalam mendukung akuntabilitas Presiden terutama dalam lingkup penyelenggaraan keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).

Empat misi Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah sebagai berikut:

MISI

1. M

ENINGKATKAN

P

ENGAWASAN

I

NTERN

T

ERHADAP

A

KUNTABILITAS

K

EUANGAN

N

EGARA YANG MENDUKUNG

T

ATA KEPEMERINTAHAN YANG BAIK DAN BEBAS

KKN

DI

P

ROVINSI

K

EPULAUAN

B

ANGKA

B

ELITUNG

;

2. M

ENINGKATKAN

E

FEKTIVITAS

P

EMBINAAN

S

ISTEM

P

ENGENDALIAN

I

NTERN

I

NSTANSI

P

EMERINTAH DI

P

ROVINSI

K

EPULAUAN

B

ANGKA

B

ELITUNG

;

3. M

ENGEMBANGKAN KAPASITAS PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH YANG

PROFESIONAL DAN KOMPETEN DI

P

ROVINSI

K

EPULAUAN

B

ANGKA

B

ELITUNG

;

4. M

ENYELENGGARAKAN SISTEM DUKUNGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

YANG ANDAL BAGI PEMERINTAH DI

P

ROVINSI

K

EPULAUAN

B

ANGKA

(27)

an

A

k

u

n

tab

il

ita

s Kin

er

ja I

n

stansi Pe

mer

in

ta

h

Tah

u

n

2

0

1

4

3. T

UJUAN

S

TRATEGIS

Tujuan strategis merupakan penjabaran dari misi yang telah ditetapkan dan bersifat lebih operasional yang merupakan hasil akhir yang ingin dicapai atau dihasilkan dalam batas waktu satu sampai dengan lima tahun. Masing-masing tujuan dirumuskan dengan mempertimbangkan keseimbangan empat perspektif yaitu dari perspektif manfaat bagi pihak stakeholders, manfaat kepada auditan/pengguna jasa, perspektif proses internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki enam tujuan yang dikelompokkan berdasarkan misi, dengan uraian sebagaimana terlihat pada tabel berikut:

Tabel 2.1

Tujuan Strategis Berdasarkan Misi

Misi Tujuan Strategis

Misi 1:

Meningkatkan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara yang mendukung tata

kepemerintahan yang baik dan bebas KKN di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

1.1 Meningkatnya kualitas akuntabilitas Program Pemerintah dan Kebendaharaan Umum Negara

1.2 Meningkatnya Tata Kepemerintahan daerah yang baik

1.3 Terciptanya iklim yang memudahkan pengungkapan kasus Kerugian Keuangan Negara

Misi 2:

Meningkatkan efektifitas Pembinaan Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

2.1 Meningkatnya kualitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah

Misi 3:

Mengembangkan kapasitas

pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

3.1 Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) yang profesional dan kompeten

Misi 4:

Menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi pemerintah di Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung

4.1 Terimplementasinya sistem dukungan pengambilan keputusan

(28)

an

A

k

u

n

tab

il

ita

s Kin

er

ja I

n

stansi Pe

mer

in

ta

h

Tah

u

n

2

0

1

4

4. S

ASARAN

S

TRATEGIS DAN

I

NDIKATOR

K

INERJA

U

TAMA

Sasaran adalah hasil dari suatu program atau keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan. Pencapaian sasaran didukung oleh program dan kegiatan. Setiap program dan kegiatan dalam Renstra dinyatakan dalam suatu indikator kinerja yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berjangka waktu. Hanya dengan indikator kinerja yang memenuhi kelima karakterisitik kualitatif inilah keberhasilan pencapaian program dan kegiatan nantinya dapat dilakukan. Keberhasilan program diukur dengan indikator hasil (outcome), sedangkan keberhasilan kegiatan diukur dengan menggunakan indikator keluaran (output). Penetapan indikator program dilakukan dengan mempertimbangkan tujuan program dan kegiatan-kegiatan yang mendukung program tersebut.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 5 Tahun 2009, pencapaian indikator hasil (outcome) merupakan tanggung jawab unit Eselon I sedangkan pencapaian indikator keluaran (output) merupakan tanggung jawab unit Eselon II atau unit Eselon III mandiri. Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai sebuah unit kerja Eselon II mandiri yang merupakan perpanjangan tangan BPKP Pusat di daerah bertanggung jawab atas pencapaian indikator-indikator output sebagai dukungan terhadap pencapaian indikator outcome BPKP Pusat.

Sasaran Strategis dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung disajikan pada tabel berikut ini:

(29)

an

A

k

u

n

tab

il

ita

s Kin

er

ja I

n

stansi Pe

mer

in

ta

h

Tah

u

n

2

0

1

4

Tabel 2.2

Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Tujuan 1.1 : Meningkatnya Akuntabilitas Keuangan Negara

Sasaran Strategis: 1.1.1 Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL, dan 90% LKPD

1.1.1.1 Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan 1.1.1.2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP 1.1.1.3 Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini

dukungan wajar

1.1.1.4 Persentase hasil pengawasan lintas sektor yang disampaikan ke Pusat

1.1.1.5 Persentase hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang disampaikan ke Pusat 1.1.1.6 Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholder yang dijadikan bahan

pengambilan keputusan oleh stakeholder

1.1.1.7 Persentase BUMD yang mendapatkan pendampingan penyelenggaraan akuntansi

Sasaran Strategis: 1.1.2: Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 75%

1.1.2.1 Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti

1.1.2.2 Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat

Tujuan 1.2 : Meningkatnya Tata Pemerintahan yang Baik

Sasaran Strategis: 1.2.1 Terselenggaranya SPM pada 300 IPD dan terselenggaranya GG pada 65% BUMN/BUMD

1.2.1.1 Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal 1.2.1.2 Persentase BUMN/BLI/BUMD yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI 1.2.1.3 Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja

Tujuan 1.3 : Terciptanya Iklim yang Mencegah Kecurangan dan Memudahkan Pengungkapan Kasus yang Merugikan Keuangan Negara

Sasaran Strategis: 1.3.1 Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi menjadi 80%

1.3.1.1 Kelompok masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi 1.3.1.2 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD beresiko fraud yang mendapatkan

sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP

1.3.1.3 Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK

1.3.1.4 Persentase pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga 1.3.1.5 Persentase pelaksanaan audit investigasi/PKKN/PKA

1.3.1.6 Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang

Tujuan 2.1 : Terciptanya Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

Sasaran Strategis 2.1.1: Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di K/L, Pemda sebesar 60%

2.1.1.1 Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP seseuai PP Nomor 60 Tahun 2008 2.1.1.2 Jumlah Pemda yang dilakukan Asistensi Penyelenggaraan SPIP Sesuai PP Nomor

60 Tahun 2008

2.1.1.3 Jumlah Pemda yang dilakukan monitoring SPIP

Tujuan 3.1 : Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten

Sasaran Strategis 3.1.1: Meningkatnya kapasitas aparat pengawas intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% KL/Pemda

(30)

an

A

k

u

n

tab

il

ita

s Kin

er

ja I

n

stansi Pe

mer

in

ta

h

Tah

u

n

2

0

1

4

Sasaran Strategis 3.1.2: Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100%

3.1.2.1 Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi 3.1.2.2 Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP 3.1.2.3 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian 3.1.2.4 Persentase pagu dana yang tidak diblokir dalam DIPA

3.1.2.5 Persentase kepuasan pegawai perwakilan atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai prosedur

3.1.2.6 Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media massa 3.1.2.7 Persentase pemanfaatan aset

3.1.2.8 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras 3.1.2.9 Persentase tindaklanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat

3.1.2.10 Jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan ke Puslitbangwas

3.1.2.11 Jumlah instansi APIP yang telah disosialisasikan dan atau di assessment tata kelola APIP

3.1.2.12 Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditor bersertifikat

5. P

ROGRAM DAN

K

EGIATAN

Program merupakan kumpulan kegiatan nyata, sistematis, dan terpaduyang dilaksanakan oleh seluruh komponen organisasi guna mencapai tujuan. Hal-hal yang menjadi landasan penetapan program kerja PerwakilanBPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah:

a. Memperhatikan kepentingan masing-masing kelompok/gugus tugas. b. Memperhatikan Program Kerja BPKP Pusat.

c. Mempertimbangkan keadaan masa lampau, kini dan masa datang. d. Memperhatikan skala prioritas yang menunjang visi dan misi.

Program Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2014 disusun dengan memperhatikan:

a. Tugas Pokok dan Fungsi

b. Visi dan Misi yang telah ditetapkan c. Penetapan Kinerja tahun 2014

Program kerja yang dimaksud terdiri dari:

a. Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara danPembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah;

b. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP;

(31)

an

A

k

u

n

tab

il

ita

s Kin

er

ja I

n

stansi Pe

mer

in

ta

h

Tah

u

n

2

0

1

4

c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-BPKP.

Berdasarkan program-program tersebut selanjutnya disusun kegiatan-kegiatan. Kegiatan merupakan bagian dari program, dimana pada level kantor Perwakilan dilaksanakan oleh koordinator pengawasan yang terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya berupa personil, barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana dan atau kombinasi dari beberapa atau semua jenis sumber daya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa. Koordinator pengawasan bersifat memberikan pelayanan eksternal dengan melaksanakan kegiatan teknis. Sedangkan kegiatan generik dilaksanakan oleh koordinator administrasi ketatausahaan yang bersifat memberikan pelayanan internal, yaitu Bagian Tata Usaha.

Kegiatan-kegiatan Teknis BPKP yang merupakan pelaksanaan Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah terdiri atas:

Tabel 2.3

Kegiatan Teknis Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No. Uraian Outcome Kegiatan Teknis

1. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP pada Instansi Pemerintah Pusat Bidang Perekonomian

a. Pengawasan Lintas Sektor Bidang Perekonomian

b. Bimbingan Teknis/Asistensi Penyusunan LK K/L Bidang Perekonomian

c. Pengawasan Atas Penerimaan Negara Bidang Perekonomian

d. Pengawasan Atas Permintaan Stakeholder Bidang Perekonomian

e. Pengawasan Atas Proyek PHLN

f. Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Bidang Perekonomian

2. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan

a. Pengawasan Lintas Sektor Bidang Polsoskam

b. Pengawasan BUN Bidang Polsoskam c. Pengawasan Atas Permintaan Presiden

(32)

an

A

k

u

n

tab

il

ita

s Kin

er

ja I

n

stansi Pe

mer

in

ta

h

Tah

u

n

2

0

1

4

No. Uraian Outcome Kegiatan Teknis penyelenggaraan SPIP pada

Instansi Pemerintah Pusat Bidang Polsoskam

Bidang Polsoskam

d. Bimbingan Teknis/Asistensi Penyusunan LK K/L Bidang Polsoskam

e. Pengawasan Atas Penerimaan Negara Bidang Polsoskam

f. Pengawasan Atas Permintaan Stakeholder Bidang Polsoskam

g. Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Bidang Polsoskam

3. Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP pada Instansi Pemerintah Daerah

a. Pengawasan Lintas Sektor Bidang Keuangan Daerah

b. Pengawasan BUN bidang Keuangan Daerah c. Pengawasan Atas Permintaan Presiden

Bidang Keuangan Daerah

d. Bimtek/Asistensi Penyusunan LKPD e. Pengawasan Atas Kinerja Pelayanan Publik

Bidang Keuangan Daerah f. Sosialisasi dan Bimbingan Teknis

Penerapan JFA APIP Daerah g. Sosialisasi dan Bimbingan Teknis

Penerapan Tata Kelola APIP Daerah h. Evaluasi Penerapan Tata Kelola APIP

Daerah

i. Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Bidang Keuangan Daerah

4. Meningkatnya kualitas pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan

penyelenggaraan SPI pada badan usaha milik negara/daerah

a. Pengawasan Atas Permintaan Presiden Bidang Akuntan Negara

b. Pengawasan Atas Kinerja BUMD

c. Bimtek/Asistensi Penyusunan LK BUMD d. Pengawasan Atas Penerimaan Negara

Sektor Korporat 5. Meningkatnya kualitaspengawasan

intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP terkait kegiatan Investigasi

a. Sosialisasi Masalah Korupsi

b. Bimtek/Asistensi Implementasi FCP c. Kajian Pengawasan

d. Audit Investigasi Atas HKP, Eskalasi dan Klaim

e. Audit Investigasi, Perhitungan Kerugian Negara, dan Pemberian Keterangan Ahli

(33)

an

A

k

u

n

tab

il

ita

s Kin

er

ja I

n

stansi Pe

mer

in

ta

h

Tah

u

n

2

0

1

4

No. Uraian Outcome Kegiatan Teknis Atas Permintaan Instansi Penyidik

f. Audit Investigasi Atas Permintaan Instansi Lainnya

g. Reviu Terhadap Laporan dan Pengaduan Masyarakat

Sedangkan kegiatan-kegiatan generik adalah sebagai berikut:

Tabel 2.4

Kegiatan Generik Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No. Uraian Kegiatan Generik

1. Kegiatan yang berada pada Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP

a. Pelayanan Gaji Honorarium dan Tunjangan b. Pelayanan Operasional Perkantoran c. Penyusunan Rencana Kerja/Teknis

d. Pembinaan Administrasi Pengelolaan Kepegawaian e. Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Keuangan

f. Penyuluhan dan Penyebaran Informasi

g. Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Perlengkapan h. Peer Reviw Pengawasan Perwakilan

i. Pembinaan dan Penilaian Jabatan Fungsional j. Penyelenggaraan SIM di internal BPKP

2. Kegiatan yang berada pada Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-BPKP

B. Perjanjian Kinerja Tahun 2014

Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dituangkan dalam dokumen Penetapan Kinerja Tahunan. Dasar hukum penyusunan Penetapan Kinerja Tahun 2014 adalah Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Peraturan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

(34)

an

A

k

u

n

tab

il

ita

s Kin

er

ja I

n

stansi Pe

mer

in

ta

h

Tah

u

n

2

0

1

4

Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk:

1. Meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur; sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah; sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi;

2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur; dan sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi.

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung telah membuat penetapan kinerja tahun 2014 secara berjenjang sesuai dengan kedudukan, tugas, dan fungsi yang ada. Penetapan kinerja ini merupakan tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2014. Penetapan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung disusun dengan berdasarkan pada Rencana Kinerja Tahun 2014 yang telah ditetapkan sehingga secara substansial Penetapan Kinerja Tahun 2014 tidak ada perbedaan dengan Rencana Kinerja Tahun 2014. Subtansi yang ada dalam Rencana Kinerja Tahunan maupun Penetapan Kinerja memuat tentang indikator output pada program teknis dan program generik yang akan dicapai pada tahun 2014 mengacu pada Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Rincian Penetapan Kinerja Tahun 2014 selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran I.

(35)

an

A

k

u

n

tab

il

ita

s Kin

er

ja I

n

stansi Pe

mer

in

ta

h

Tah

u

n

2

0

1

4

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja merupakan perwujudan kewajiban untuk

mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan dalam mencapai visi organisasi secara terukur dengan target kinerja telah ditetapkan melalui pelaporan yang disusun secara periodik.

A. Capaian Kinerja

Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja. Cara pengukuran kinerja adalah dengan membandingkan realisasi kinerja dengan target kinerja dalam Perjanjian Kinerja tahun berjalan serta membandingkan realisasi capaian kinerja program sampai dengan tahun berjalan dengan target sampai dengan akhir tahun Renstra. Analisis lebih mendalam dilakukan terutama terhadap capaian yang di bawah target untuk mengenali faktor penyebab sebagai bahan penetapan strategi peningkatan kinerja di tahun 2014 dan atau tahun-tahun selanjutnya (performance improvement).

Pengukuran pencapaian sasaran strategis, dihitung berdasarkan jumlah IKU dominan yang tercapai dibagi dengan jumlah IKU dominan. Hal ini dilakukan untuk menghindari distorsi perhitungan capaian kinerja sasaran strategis BPKP.

Capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2014 secara ringkas disajikan menurut tujuan dan sasaran strategis sebagaimana terlihat pada Tabel 3.1 berikut ini:

(36)

an

A

k

u

n

tab

il

ita

s Kin

er

ja I

n

stansi Pe

mer

in

ta

h

Tah

u

n

2

0

1

4

Tabel 3.1

Ringkasan Capaian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2014

No Uraian Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%)

Tujuan 1.1 : Meningkatnya Akuntabilitas Keuangan Negara

Sasaran Strategis: 1.1.1 Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL, dan 90% LKPD 1.1.1.1 Persentase IPP yang mendapat

pendampingan penyusunan laporan keuangan

% 95,00 100,00 105,26

1.1.1.2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP

% 90,00 100,00 111,11 1.1.1.3 Persentase jumlah laporan keuangan proyek

PHLN yang memperoleh opini dukungan wajar

% 82,00 100,00 121,95

1.1.1.4 Persentase hasil pengawasan lintas sektor

yang disampaikan ke Pusat % 86,25 100,00 115,94 1.1.1.5 Persentase hasil pengawasan atas

permintaan Presiden yang disampaikan ke Pusat

% 68,00 100,00 147,06

1.1.1.6 Persentase hasil pengawasan atas

permintaan stakeholder yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholder

% 93,33 100,00 107,15

1.1.1.7 Persentase BUMD yang mendapatkan

pendampingan penyelenggaraan akuntansi % 80,00 100,00 125,00 Sasaran Strategis: 1.1.2: Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 75%

1.1.2.1 Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang

ditindaklanjuti

% 75,00 100,00 133,33 1.1.2.2 Persentase hasil pengawasan BUN yang

disampaikan ke Pusat

% 86,25 100,00 115,94 Tujuan 1.2 : Meningkatnya Tata Pemerintahan yang Baik

Sasaran Strategis: 1.2.1 Terselenggaranya SPM pada 300 IPD dan terselenggaranya GG pada 65% BUMN/BUMD

1.2.1.1 Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal

% 60,00 50,00 83,33

1.2.1.2 Persentase BUMN/BLI/BUMD yang

dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI % 65,00 80,00 123,08 1.2.1.3 Persentase BUMD yang dilakukan audit

kinerja

% 55,00 100,00 181,82 Tujuan 1.3 : Terciptanya Iklim yang Mencegah Kecurangan dan Memudahkan Pengungkapan Kasus yang Merugikan Keuangan Negara

Sasaran Strategis: 1.3.1 Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi menjadi 80%

1.3.1.1 Kelompok masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi

Klpk 80,00 100,00 125,00 1.3.1.2 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD

beresiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP

(37)

an

A

k

u

n

tab

il

ita

s Kin

er

ja I

n

stansi Pe

mer

in

ta

h

Tah

u

n

2

0

1

4

No Uraian Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%)

1.3.1.3 Jumlah

IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK

Instansi 5 0,00 0,00

1.3.1.4 Persentase pelaksanaan penugasan HKP,

klaim dan penyesuaian harga % 84,00 100,00 119,05 1.3.1.5 Persentase pelaksanaan audit

investigasi/PKKN/PKA

% 85,00 100,00 117,65 1.3.1.6 Persentase TL hasil audit investigasi non

TPK oleh instansi berwenang

% 50,00 0,00 0,00 Tujuan 2.1 : Terciptanya Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

Sasaran Strategis 2.1.1: Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di K/L, Pemda sebesar 60% 2.1.1.1 Persentase Pemda yang menyelenggarakan

SPIP seseuai PP Nomor 60 Tahun 2008

% 60,00 37,50 62,50 2.1.1.2 Jumlah Pemda yang dilakukan Asistensi

Penyelenggaraan SPIP Sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008

Pemda 7 7 100,00

2.1.1.3 Jumlah Pemda yang dilakukan monitoring SPIP

Pemda 7 7 100,00 Tujuan 3.1 : Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan

Kompeten

Sasaran Strategis 3.1.1: Meningkatnya kapasitas aparat pengawas intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% KL/Pemda

3.1.1.1 Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA

% 80,00 87,5 109,38 Sasaran Strategis 3.1.2: Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100%

3.1.2.1 Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi

% 90,00 100,00 111,11 3.1.2.2 Persentase kesesuaian laporan keuangan

Perwakilan BPKP dengan SAP

% 100,00 100,00 100,00 3.1.2.3 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan

terhadap layanan kepegawaian

Skala Likert (1-10)

8 7,12 89,00 3.1.2.4 Persentase pagu dana yang tidak diblokir

dalam DIPA

% 100,00 100,00 100,00 3.1.2.5 Persentase kepuasan pegawai perwakilan

atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai prosedur

% 8,5 7,23 85,06

3.1.2.6 Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media massa

% 83,00 83,00 100,00 3.1.2.7 Persentase pemanfaatan aset % 100,00 100,00 100,00 3.1.2.8 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan

terhadap layanan sarpras

Skala Likert (1-10)

8,3 7,28 87,71 3.1.2.9 Persentase tindaklanjut rekomendasi hasil

audit Inspektorat

% 80,00 80,00 100,00 3.1.2.10 Jumlah masukan topik penelitian yang

disampaikan ke Puslitbangwas

Topik 80 0,00 0,00 3.1.2.11 Jumlah instansi APIP yang telah

disosialisasikan dan atau di assessment tata kelola APIP

(38)

an

A

k

u

n

tab

il

ita

s Kin

er

ja I

n

stansi Pe

mer

in

ta

h

Tah

u

n

2

0

1

4

No Uraian Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capaian (%)

3.1.2.12 Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditor bersertifikat

Skala Likert (1-10)

8 7,65 95,63

Secara umum, faktor pendorong tercapainya target kinerja sebagaimana tersebut di atas adalah makin meningkatnya kepercayaan stakeholders untuk mendapatkan jasa konsultatif maupun asurans dari BPKP baik yang disampaikan melalui permintaan penugasan Direktorat Perencanaan dan Pengendalian (Rendal) maupun yang disampaikan langsung kepada Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Analisis capaian kinerja masing-masing sasaran strategis selengkapnya dapat dijelaskan berikut:

Tujuan Strategis 1.1:

Meningkatnya Akuntabilitas Keuangan Negara

Sasaran Strategis 1.1.1:

Meningkatnya Kualitas 1 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 90% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Sasaran strategis ini diukur dengan tujuh indikator kinerja outcome, dengan 2 IKU dominan, yaitu “Persentase IPP yang Mendapat Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan” dan “Persentase IPD yang Laporan Keuangannya Memperoleh Opini Minimal WDP”. Rata-rata capaian IKU sebesar 119,07%. Rincian realisasi kinerja dan capaian masing-masing IKU dari sasaran strategis ini dapat dilihat pada tabel berikut.

Gambar

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Referensi

Dokumen terkait

Arends (2008) menyatakan bahwa guru-guru harus siap untuk menerapkan model-model pembelajaran yang beragam dan.. menghubungkannya secara kreatif dalam satu kegiatan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah analisis sentimen dengan algoritma Naïve Bayes menggunakan seleksi fitur Chi square dengan jumlah fitur yang

Berdasarkan hasil uji organoleptik ikan cakalang (katsuwonus pelamis L) asap utuh yang dikemas vakum dan non vakum di uji dari segi kenampakan, rasa, dan bau, ikan

(1) Retribusi terutang berdasarkan SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan, SKRDKBT, STRD dan Surat Keputusan Keberatan yang menyebabkan jumlah Retribusi yang

Pernyataan dari responden pada indikator kehadiran yang telah diberikan kepada Perawathonorer di rumah sakit umum majene yang tercermin melalui instrumen terlaksana

Pada tahapan ini dilakukan analisis masalah dan analisis komponen pembelajaran. Analisis masalah dilakukan dengan melaksanakan observasi ke sekolah yang bersangkutan

Kelompok ibu bersalin dengan paritas risiko memiliki risiko 1,96 kali lebih tinggi untuk melahirkan bayi dengan BBLR dibandingkan dengan ibu bersalin dengan paritas

Pemecahan masalah teresbut maka akan diterapkan sebuah metode alternatif dalam penerapan keputusan penetapan harga, yaitu metode target profit pricing yang merupakan suatu