• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fasilitas Pelatihan. Fasilitas untuk pelatihan ini adalah Modul Pelatihan, Sertifikat dan Konsumsi (makan siang + 2X snack/hari).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Fasilitas Pelatihan. Fasilitas untuk pelatihan ini adalah Modul Pelatihan, Sertifikat dan Konsumsi (makan siang + 2X snack/hari)."

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Food Safety Management System

ISO 22000:2005 Interpretation

Jl. Raden Saleh, CikiniJakarta Pusat

Course date : 04-05 Januari 2010 Course fee = Rp. 1.760.000/person

Pendahuluan

Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang terpenting. Semakin maju suatu bangsa semakin besar perhatiannya terhadap mutu makanan yang dikonsumsi. Perkembangan teknologi yang pesat dalam produksi bahan pangan, pengolahan, pengepakan dan perdagangan telah memberikan kenyamanan bagi masyarakat dalam jumlah ataupun persiapan. Namun hal ini menjadi tidak berarti bila terjadi kontaminasi terhadap bahan pangan yang berdampak terhadap kesehatan manusia.

FOOD SAFETY MANAGEMENT SYSTEM - ISO 22000:2005 merupakan sebuah sistem pencegahan

yang didesain untuk meminimalkan atau menghilangkan bahaya-bahaya yang beresiko mencemari bahan/makanan yang dapat berdampak terhadap kesehatan manusia. Melalui identifikasi potensi bahaya-bahaya yang mungkin timbul mulai dari proses penerimaan sampai dengan produk terkirim ke pelanggan.

Tujuan

Tujuan pelatihan ini agar peserta dapat :

1. Menggambarkan lingkup penerapan FSMS.

2. Memahami persyaratan-persyaratan dalam ISO 22000.

3. Menggambarkan prinsip, proses dan teknik mengidentifikasi, serta mengendalikan titik kritis produksi pangan.

4. Menerapkan pengawasan sistem FSMS di Industri Pangan melaui audit dan assessment penerapan FSMS.

5. Memiliki kemampuan dalam penyusunan dokumentasi mutu sistem keamanan pangan.

Agenda

1. Introduction of Food Safety Management System 2. Clause 4 : Food safety management system 3. Food Safety Hazards & Control Measure 4. Clause 5 : Management responsibility. 5. Clause 6 : Resource management

6. Clause 8 : Validation, verification and improvement of the FSMS 7. Workshop 1 : Food Safety Elements

8. Workshop 2 : Hazard Identification

9. Food Safety Legislation dan Sistem Dokumentasi

Peserta. Pelatihan ini dapat diikuti oleh Factory Manager, QHSE Manager, Food Safety

Inspector/Specialist/Engineer, Quality Assurance, Production, General Services, Maintenance, Purchasing, dan Warehouse.

Fasilitas Pelatihan. Fasilitas untuk pelatihan ini adalah Modul Pelatihan, Sertifikat dan Konsumsi

(2)

Hazardous Waste

Management

Jl. Raden Saleh, CikiniJakarta Pusat

Course date : 07-08 Januari 2010 Course fee = Rp. 1.760.000/person

Pendahuluan

Limbah B3 adalah limbah yang mengandung racun dan bahan berbahaya, yang mungkin secara langsung dan tidak langsung merusak dan/atau mencemari lingkungan atau membahayakan kehidupan atau kesehatan manusia. Contoh kasus yang paling hangat adalah Kasus Buyat di Sulawesi, dampak yang diakibatkan dari pencemaran lingkungan yang disinyalir dari buangan proses sebuah industri pertambangan mengakibatkan rusaknya eksosistem (pencemaran terhadap ikan dan air) serta mengakibatkan sejumlah penyakit di masyarakat sekitar.

Aspek paling penting dalam pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) adalah aspek pertanggungjawaban hukum (law liability). Pada limbah B3, selain hasil akhir, cara pengelolaan juga harus memenuhi peraturan yang berlaku. Untuk itu, diperlukan sebuah pendalaman terkait dengan konsep pengelolaan limbah B3 dan aspek-aspek hukum pengelolaan limbah B3 sehingga menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman dimana alam dan mahluk hidup dapat hidup berdampingan dengan berusaha menanggulangi unsur-unsur kehidupan mahluk hidup.

Tujuan

Tujuan pelatihan ini agar peserta dapat :

1. Memahami kebijakan pemerintah berkaitan dengan pengelolaan limbah beracun dan berbahaya.

2. Mampu menganalisa keperluan pengelolaan limbah B3 sesuai karakteristik limbah perusahaan. 3. Mampu merencanakan kebutuhan perusahaan terkait pengelolaan limbah B3.

Agenda

1. Kebijakan pemerintah bidang pengelolaan limbah B3.

2. Pendahuluan (konsep pengelolaan dan kejadian fatal lingkungan ). 3. Karakteristik dan identifikasi limbah B3

4. Transportasi limbah berbahaya (versi US-DOT)

5. Persyaratan penyimpanan dan pengumpulan Limbah B3. 6. Dokumen limbah B3.

7. Persyaratan teknis pengolahan limbah B3 (Fisika, Kimia, Biologis, dan Insinerator.

8. Persyaratan penimbunan hasil pengolahan, persyaratan lokasi bekas pengolahan dan lokasi bekas penimbunan limbah B3.

9. Simbol dan label limbah B3.

10. Persyaratan penyimpanan dan pengumpuan minyak pelumas bekas. 11. Program kemitraan dalam pengelolaan limbah B3.

12. Pengelolaan limbah Rumah Sakit dan Radiokatif.

Peserta. Pelatihan ini dapat diikuti oleh EHS Profesional/Manager/Superintendent/Officer/Engineer,

Project Manager, Warehouse Engineer/Coordinator, dan Procurement Officer/Staff.

Fasilitas Pelatihan. Fasilitas untuk pelatihan ini adalah Modul Pelatihan, Sertifikat dan Konsumsi

(3)

Laboratory Management System

ISO 17025:2005 Interpretation

Jl. Raden Saleh, CikiniJakarta Pusat

Course date : 11-12 Januari 2010 Course fee = Rp. 1.760.000/person

Pendahuluan

Laboratorium memiliki peran penting dalam industri dan perdagangan. Dalam dunia manufaktur, laboratorium diperlukan mulai dari tahap desain produk, pemilihan bahan baku, pengendalian mutu serta perawatan peralatan produksi dan pengelolaan lingkungan industri. Laboratorium juga diperlukan dalam kegiatan eksplorasi dan pemanfaatan sumber daya alam serta transaksi perdagangan.

Ketepatan hasil analisa dan pengujian serta kalibrasi merupakan cerminan keahlian dan keterampilan sumber daya manusia yang memiliki latar belakang pendidikan berbagai disiplin ilmu. ISO 17025:2005 merupakan panduan utama dalam pengembangan kompetensi laboratorium pengujian dan kalibrasi. Pelatihan ini dirancang untuk menggambarkan secara keseluruhan proses penerapan sistem manajemen laboratorium untuk mendukung terciptanya proses analisa yang baik dan mampu dipertanggungjawabkan.

Tujuan

Tujuan pelatihan ini agar peserta dapat :

1. Menggambarkan lingkup penerapan ISO 17025.

2. Menggambarkan persyaratan umum dan teknis yang harus dipenuhi sebuah laboratorium pengujian dan kalibrasi.

3. Mengimplementasikan ISO 17025 di lapangan sesuai dengan kondisi masing-masing. 4. Menggambarkan hubungan antara ISO 17025:2005 dengan ISO 9001:2008.

5. Menerapkan pengawasan dan monitoring melalui audit.

Agenda

1. Sekilas tentang ISO 17025:2005 - Laboratory Management System. 2. Organisasi, Sistem Mutu, Pengendalian Dokumen dan Rekaman. 3. Kaji Ulang permintaan, tender dan kontrak.

4. Sub kontrak pengujian dan kalibrasi. 5. Pembelian jasa dan perbekalan.

6. Pengendalian pekerjaan pengujian dan/atau kalibrasi yang tidak sesuai. 7. Tindakan perbaikan dan pencegahan.

8. Audit Internal, Kaji ulang Manajemen. 9. Pelayanan kepada pelanggan, Pengaduan.

10. Metode Pengujian, metode kalibrasi dan validasi metode.

11. Peralatan, Ketertelusuran pengukuran dan Pengambilan sample. 12. Penanganan barang yang diuji dan dikalibrasi.

13. Jaminan mutu hasil pengujian dan kalibrasi.

Peserta. Pelatihan ini dapat diikuti oleh Factory Manager, Laboratory Analyst/Specialist/Engineer,

Quality Assurance, Purchasing, dan Production.

Fasilitas Pelatihan. Fasilitas untuk pelatihan ini adalah Modul Pelatihan, Sertifikat dan Konsumsi

(4)

Environmental Management System

ISO 14001:2004 Interpretation

Jl. Raden Saleh, CikiniJakarta Pusat

Course date : 14-15 Januari 2010 Course fee = Rp. 1.760.000/person

Pendahuluan

Tuntutan masyarakat terhadap produk yang akrab lingkungan dan proses pembuatan melalui penerapan “produksi bersih” semakin meningkat setiap saat. Berbagai peraturan lingkungan berkembang dengan cepat dan semakin ketat di berbagai negara, seiring dengan kian terbatasnya daya dukung lingkungan dan mengikuti perkembangan internasional.

Untuk mengantisipasi perubahan tersebut, perusahaan memerlukan pengelolaan lingkungan yang lebih baik dan sistematis. ENVIRONMENTAL MANAGEMENT SYSTEM ISO 14001:2004 merupakan panduan utama bagi perusahaan untuk mencapai tujuan bisnis dengan cara memadukan kepedulian lingkungan dalam setiap proses kerja.

Tujuan

Tujuan pelatihan ini agar peserta dapat :

1. Menggambarkan tujuan dari Environmental Management System (EMS).

2. Menggambarkan prinsip, proses dan teknik dalam mengidentifikasi dan menilai aspek signifikan dalam EMS.

3. Menginterpretasikan persyaratan-persyaratan spesifikasi EMS dalam lingkup penerapan. 4. Memahami prinsip-prinsip dasar penerapan EMS dan metode audit.

Agenda

1. Overview EMS and Environmental policy 2. Environmental aspects

3. Legal and Other Requirement, 4. Objectives, targets, Programme 5. Communication

6. Resources, roles, responsibility and authority 7. Competence, training and awareness

8. Documentation and control of documents 9. Control of records

10. Emergency Preparedness and Response 11. Monitoring and measurement,

12. Evaluation of compliance

13. Nonconformity, corrective action and preventive action 14. Audit

15. Management Review

Peserta. Pelatihan ini dapat diikuti oleh tingkat Manager/Supervisor atau Officer dari Maintenance,

Operation, Technical, Warehouse, Legal, Laboratory, Purchasing, dan HSE Dept.

Fasilitas Pelatihan. Fasilitas untuk pelatihan ini adalah Modul Pelatihan, Sertifikat dan Konsumsi

(5)

OHS Management System

OHSAS 18001:2007 Interpretation

Jl. Raden Saleh, CikiniJakarta Pusat

Course date : 21-22 Januari 2010 Course fee = Rp. 1.760.000/person

Pendahuluan

Perkembangan sektor industri yang sangat cepat tidak hanya menyebabkan meningkatnya pendapatan perkapita akan tetapi juga menyebabkan semakin tinggi dan rentannya manusia terhadap kecelakaan kerja. Kecelakaan Kerja yang terjadi tidak hanya menyebabkan sebuah perusahaan rugi secara materi (uang) akan tetapi dapat menyebabkan kerugian secara moral, waktu dan kesempatan dalam sektor industri yang semakin kompetitif.

OCCUPATIONAL HEALTH & SAFETY MANAGEMENT SYSTEM - OHSAS 18001:2007 merupakan

solusi terbaik dalam meningkatkan motivasi pekerja, menjamin pelayanan, meningkatkan kredibilitas perusahaan & pemenuhan peraturan yang terkait dengan K3.

Tujuan

Tujuan pelatihan ini agar peserta dapat :

1. Menggambarkan tujuan dari OHSAS 18001:2007.

2. Menggambarkan prinsip, proses dan teknik dalam mengidentifikasi, menilai dan menetapkan kendali risiko dalam OHSAS.

3. Menginterpretasikan persyaratan-persyaratan spesifikasi OHSAS dalam lingkup penerapan. 4. Memahami prinsip-prinsip dasar penerapan OHSAS dan metode audit.

Agenda

1. Overview OHSAS 18001:2007 2. Scope, Term and definitions 3. OH&S policy

4. Hazard identification, risk assessment and determining controls 5. Legal and other requirement and Evaluation of compliance 6. Objectives and programme(s)

7. Resources, roles, responsibility, accountability and authority 8. Competence, training and awareness

9. Communications, participation and consultation

10. Documentation, Control of documents and Control of record 11. Operational control

12. Emergency preparedness and response 13. Performance measurement and monitoring

14. Incident investigation, nonconformity, corrective action and preventive action 15. Internal audit and Management review

Peserta. Pelatihan ini dapat diikuti oleh tingkat Manager/Supervisor atau Officer dari Maintenance,

Operation, Technical, Warehouse, Legal, Laboratory dan HSE Dept.

Fasilitas Pelatihan. Fasilitas untuk pelatihan ini adalah Modul Pelatihan, Sertifikat dan Konsumsi

(6)

British Retail Consortium (BRC)

Introduction

Jl. Raden Saleh, CikiniJakarta Pusat

Course date : 22 Januari 2010 Course fee = Rp. 1.250.000/person

Pendahuluan

Perlunya memperlancar arus masuk barang atau produk Indonesia ke pasar Inggris serta Eropa yang memberlakukan standarisasi impor dengan ketat, dibutuhkan penjajakan kerjasama dibidang tersebut. Pemerintah melalui Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN) Departemen Perdagangan melakukannya dengan British Retail Consortium (BRC) dan British Standard Institution, sebagai badan yang memberlakukan standarisasi impor tersebut.

Standarisasi impor yang selalu berkembang dinamis menyebabkan Indonesia lebih mendalam melakukan kerjasama dengan kedua lembaga tersebut. Transfer informasi secara rinci dan berkesinambungan merupakan target dan sasaran jangka pendek dalam pembicaraan ini, khususnya dalam diseminasi informasi dan pelatihan standarisasi impor ke Inggris serta Uni Eropa. Perkembangan ini akan membuat standarisasi impor semua produk Indonesia yang berpeluang masuk ke pasar Eropa.

British Retail Consortium (BRC) merupakan Standar Teknis yang dikembangkan oleh pengecer

supermarket pada tahun 1998 di Inggris untuk membantu mereka dalam pemenuhan kewajiban hukum dan perlindungan konsumen. BRC pada Maret 2003 diubah namanya menjadi standar BRC Global Standar - Makanan (BRC Global Standard – Food) meskipun masih umum dikenal sebagai ‘BRC Akreditasi’.

Tujuan

Tujuan pelatihan ini agar peserta dapat :

1. Memastikan kegiatan perencanaan produk dan proses dan pengembangannya dikelola dengan baik sesuai dengan prinsip-prinsip BRC Global Standard.

2. Memahami secara benar elemen-elemen mengacu kepada BRC Global Standard.

3. Mengetahui perlakuan-perlakuan yang harus dilakukan sehubungan dengan BRC Global Standard.

Agenda

1. The BRC Global Standard – Food 2. Legislative Requirements

3. Benefits of the BRC Global Standard – Food 4. Principles of the BRC Global Standard – Food 5. Management of the BRC Global Standards

6. The Scope and Format of the BRC Global Standard – Food (HACCP System, Quality Management System, Factory Environment Standards, Product Control, Personnel, and Evaluation Protocol).

7. The BRC Global Standard – Food and its Relationship with Other Standards

Peserta. Pelatihan ini dapat diikuti oleh Factory Manager, QHSE Manager, Food Safety

Inspector/Specialist/Engineer, Quality Assurance, Production, General Services, Maintenance, Purchasing, dan Warehouse.

Fasilitas Pelatihan. Fasilitas untuk pelatihan ini adalah Modul Pelatihan, Sertifikat dan Konsumsi

(7)

SMK3 (Permenaker 05/96)

Internal Audit

Hotel Bintang Griyawisata Jl. Raden Saleh, Cikini Jakarta Pusat

Course date : 28-29 Januari 2010 Course fee = Rp. 1.760.000/person

Pendahuluan

Sistem manajemen yang efektif dapat diketahui melalui verifikasi oleh pihak independen yang dapat mengukur sejauh mana pencapaian berkaitan dengan persyaratan pada standard internasional yang dijadikan acuan. Salah satu bentuk verifikasi adalah Internal Audit yang dengan kompetensi dan keahliannya sebagai profesional Auditor mampu melakukan audit secara efektif terhadap sistem manajemen yang diterapkan.

Untuk itu maka pelatihan ini menjadi penting bagi setiap organisasi yang telah menerapkan sebuah sistem manajemen sesuai dengan UU No.1 tahun 1970 dan Permenaker No.Per.05/Men/1996, menjadikan inrernal audit sebagai salah satu bentuk pemastian terhadap sebuah sistem operasi. Hasil yang baik dan efektif bagi perkembangan system manajemen keamanan pangan tentunya tidak lepas dari kompetensi sumber daya manusia terkait yaitu Internal Auditor yang ada di organisasi. Dengan mengacu pada standar ISO 19011 maka akan memberikan panduan yang detil tentang perencanaan dan implementasi audit yang efektif.

Dasar Hukum

1. Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. 2. Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. 3. Permenaker RI No. 05/Men/1996 tentang Sistem Manajemen K3.

Tujuan

1. Menjabarkan tujuan dari Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja. 2. Menjelaskan tujuan, isi dan iterelasi antar SMK3, ISO 9000 series dan ISO 19011. 3. Mengintepretasikan persyaratan SMK3 dalam konteks audit.

4. Menjabarkan peran dan tanggung jawab auditor dan lead auditor. 5. Merencanakan dan melaksanakan audit sesuai dengan ISO 19011.

6. Mampu menyusun laporan audit yang valid, berdasarkan fakta dan memiliki nilai tambah (opportunity for improvement).

7. Melakukan follow up audit mencakup evaluasi efektifitas tindakan perbaikan.

Agenda

1. Undang-undang No. 01 tahun 1970.

2. Interpretasi Elemen-elemen SMK3 meliputi : § Maksud dan Tujuan SMK3

§ Komitmen dan kebijakan § Perencanaan

§ Penerapan

§ Pengukuran dan evaluasi

§ Peninjauan ulang dan peningkatan oleh pihak manajemen. 3. Pedoman Teknis Audit dan Sertifikasi SMK3 meliputi :

(8)

§ Pelaksanaan Audit Mutu Internal § Pelaporan Audit dan tindak lanjut Audit § Potensi Improvement

4. Workshop.

Peserta. Pelatihan ini dapat diikuti oleh tingkat Manager/Supervisor atau Officer dari Maintenance,

Operation, Technical, Warehouse, Legal, Laboratory dan HSE Dept.

Fasilitas Pelatihan. Fasilitas untuk pelatihan ini adalah Modul Pelatihan, Sertifikat, Surat Penunjukan

Petugas K3 Madya Ruang Terbatas dari Departemen Tenaga Kerja dan Konsumsi (makan siang + 2X snack/hari).

Syarat Peserta Pelatihan.

1. Berpendidikan minimal D3 (Semua jurusan).

2. Berpengalaman kerja sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun pada kegiatan industri yang bekerja di dalam ruang terbatas/tertutup.

3. Sehat jasmani dan rohani

4. Membawa Surat Permohonan dari perusahaan untuk ditunjuk sebagai Internal Auditor SMK3 yang ditujukan kepada Direktur PNK3 Depnakertrans RI.

5. Untuk keperluan pembuatan sertifikat dan surat penunjukan sebagai Internal Auditor SMK3, maka para peserta diharuskan menyerahkan:

§ Photo berwarna ukuran 4x6 sebanyak 4 lembar, dan ukuran 2x3 sebanyak 2 lembar § Fotocopy ijazah terakhir sebanyak 2 lembar.

(9)

Quality Management System

ISO 9001:2008 Interpretation

Jl. Raden Saleh, CikiniJakarta Pusat

Course date : 28-29 Januari 2010 Course fee = Rp. 1.760.000/person

Pendahuluan

Kepuasan pelanggan adalah kunci penting bagi setiap perusahaan. Semakin tinggi tingkat kemajuan suatu masyarakat, semakin tinggi pula tuntutan kepuasan pelanggan terhadap sebuah perusahaan tersebut. Setiap perusahaan dituntut untuk mampu memenuhi konsistensi mutu/produk pengiriman/jasa tepat waktu dan layanan purna jual yang terjamin. QUALITY MANAGEMENT SYSTEM ISO

9001:2008 merupakan solusi terbaik dalam menangani, mengatur dan mengendalikan mutu produk

atau jasa yang akan diberikan kepada pelanggan.

Tujuan

Tujuan pelatihan ini agar peserta dapat :

1. Menjabarkan tujuan dari Sistem Manajemen Mutu. 2. Memahami persyaratan-persyaratan dalam ISO 9001.

3. Memahami prinsip-prinsip dasar penerapan Sistem Manajemen Mutu.

4. Memiliki kemampuan dalam penyusunan dokumentasi mutu Sistem Manajemen Mutu.

Agenda

1. Sekilas tentang ISO 9001:2008 - Quality Management System

2. Elemen 4. Sistem Manajemen Mutu (Persyaratan Umum dan Persyaratan Dokumentasi)

3. Elemen 5. Tanggungjawab Manajemen (Komitmen Manajemen, Fokus kepada Pelanggan, Kebijakan Mutu, Tanggungjawab, wewenang dan komunikasi, Kajian Manajemen).

4. Elemen 6. Manajemen Sumberdaya (Penyediaan Sumberdaya dan Sumberdaya Manusia, Infrastruktur dan Lingkungan Kerja).

5. Elemen 7. Realisasi Produk (Perencanaan dari proses terkait, Proses yang terkait dengan Pelanggan, Desain dan Pengembangan, Pembelian, Operasi Produksi dan Pelayanan, Pengendalian Alat Ukur dan Pemantauan).

6. Elemen 8. Pengukuran, Analisis & Perbaikan (Umum, Pemantauan dan Pengukuran, Pengendalian Ketidaksesuaian Produk, Analisis Data dan Peningkatan/Perbaikan).

7. Studi Kasus & Presentasi.

Peserta. Pelatihan ini dapat diikuti oleh Factory Manager, Quality Manager, HSE Manager, Engineer,

Quality Assurance, Purchasing, dan Production.

Fasilitas Pelatihan. Fasilitas untuk pelatihan ini adalah Modul Pelatihan, Sertifikat dan Konsumsi

(10)

Integrated Management System

QHSE Management System

-Internal Audit

Hotel Bintang Griyawisata Jl. Raden Saleh, Cikini Jakarta Pusat

Course date : 18-20 Januari 2010 Course fee = Rp. 3.000.000/person

Pendahuluan

Sistem manajemen yang efektif dapat diketahui melalui verifikasi oleh pihak independen yang dapat mengukur sejauh mana pencapaian berkaitan dengan persyaratan pada standard internasional yang dijadikan acuan. Salah satu bentuk verifikasi adalah Internal Audit yang dengan kompetensi dan keahliannya sebagai profesional Auditor mampu melakukan audit secara efektif terhadap integrasi Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001 dan OHSAS 18001 serta Sistem Manajemen K3 (SMK3) yang diterapkan sebuah organisasi. Untuk itu maka pelatihan ini menjadi penting bagi setiap organisasi yang telah menerapkan sebuah sistem manajemen sebagai salah satu bentuk pemastian terhadap sebuah sistem operasi. Hasil yang baik dan efektif bagi perkembangan system manajemen keamanan pangan tentunya tidak lepas dari kompetensi sumber daya manusia terkait yaitu Internal Auditor yang ada di organisasi. Dengan mengacu pada standar ISO 19011 maka akan memberikan panduan yang detil tentang perencanaan dan implementasi audit yang efektif.

Tujuan

Tujuan pelatihan ini agar peserta dapat :

1. Mengintepretasikan persyaratan ISO 9000 series, ISO 14001, OHSAS 18001, dan SMK3 dalam konteks audit. sesuai ISO 1901.

2. Menjabarkan peran dan tanggung jawab auditor dan lead auditor. 3. Merencanakan dan melaksanakan audit sesuai dengan ISO 19011.

4. Mampu menyusun laporan audit yang valid, berdasarkan fakta dan memiliki nilai tambah (opportunity for improvement).

5. Melakukan follow up audit mencakup evaluasi efektifitas tindakan perbaikan.

Agenda

1. Kebutuhan Sistem Manajemen Integrasi.

2. Overview persyaratan-persyaratan dalam ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 dan SMK3 (Permenaker 05/96).

3. Pedoman Teknis Audit meliputi :

§ Kompetensi & kriteria auditor internal § Prinsip Dasar Audit

§ Perencanaan Audit Mutu Internal § Program Audit dan Audit Plan § Pelaksanaan Audit Mutu Internal § Pelaporan Audit dan tindak lanjut Audit 4. Potensi Improvement

5. Studi Kasus dan Presentasi

Peserta. Pelatihan ini dapat diikuti oleh Factory Manager, QHSE Manager, Engineer, Quality

Assurance, Production, General Services, Maintenance, Purchasing, dan Warehouse.

Fasilitas Pelatihan. Fasilitas untuk pelatihan ini adalah Modul Pelatihan, Sertifikat dan Konsumsi

Referensi

Dokumen terkait

mengetahui pengaruh tes potensi akademik terhadap pencapaian nilai pendidikan yang diukur menggunakan indek prestasi kumulatif dari mahasiswa program sarjana kedokteran

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 11 ordo yang terdiri dari 21 famili dan 307 populasi untuk arthropoda tajuk (Sweep net) sedangkan arthropoda permukan tanah terdapat 5 ordo

Dari ungkapan informan, penyebab persalinan oleh tenaga kesehatan menurun terus adalah karena masih ada dukun paraji yang menolong persalinan, kurangnya sosialisasi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen (Y) pada jasa Pangkas 88 Jalan Gagak Hitam Ringroad Medan telah dibuktikan melalui hasil uji hipotesis

Dengan berpedoman kepada SKN-Subsistem Obat dan Perbekalan Kesehatan dan RPJM-N 2004-2009 maka Rencana Strategis Departemen Kesehatan Tahun 2005-2009 telah ditetapkan kegiatan

Hubungan antara NTotal (NT) pada akar serta daun lamun Enhalus acoroides dengan NTotal (NT) pada pore water pada lokasi penelitian di perairan pulau Barrang Lompo

 Gerakan reformasi Indonesia yang terjadi tahun 1998 merupakan suatu gerakan untuk mengadakan pembaharuan dan perubahan terutama perbaikan dalam bidang politik,

Bagi peneliti, penelitian ini berguna untuk mendalami pengaruh etnis seseorang, pendapatan yang diterima, jumlah anggota keluarga dan tingkat pendidikan terhadap perilaku