• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Al-Asma Al-Husna dan Penafsirannya. dan terbaik. Nama-nama yang sesuai dengan sifat-sifat Allah SWT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Al-Asma Al-Husna dan Penafsirannya. dan terbaik. Nama-nama yang sesuai dengan sifat-sifat Allah SWT"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

33 A. Al-Asma’ Al-Husna dan Ayat-ayatnya

1. Pengertian Al-Asma’Al-Husna dan Penafsirannya

Al-Asma‟ Al-Husna adalah nama-nama Allah SWT yang Agung dan terbaik. Nama-nama yang sesuai dengan sifat-sifat Allah SWT jumlahnya ada 99 (Sembilan puluh sembilan) nama.1

Menurut Ahmad Taufik Nasution, kata asma‟ dalam bahasa Arab berarti nama-nama, bentuk jama‟ dari isim yaitu jama‟ taksir. Kata asma‟ berakar dari assumu, yang berarti “ketinggian”, atau assimah,yang berarti “tanda”. Bukankah nama merupakan tanda sesuatu, yang sekaligus harus dijunjung tinggi? Sedangkan, kata husna adalah sifat dari asma‟ yang bentuk muannats dari kata ahsan, yang artinya “terbaik”. Menurut Quraish Shihab, penyifatan nama-nama Allah SWT dengan kata yang berbentuk “superlatif” (bentuk kata yang menyatakan paling) itu menunjukkan bahwa nama-nama tersebut bukan saja “baik” tapi juga yang “terbaik” jika dibandingkan dengan yang baik lainnya. Kemudian pertanyaannya, apakah yang baik selain milik Allah SWT itu wajar disandang-Nya atau tidak? Misalnya, sifat “pengasih” adalah baik. Sifat ini juga bisa disandang oleh manusia.Tetapi, karena Allah SWT adalah yang terbaik, maka pastilah sifat kasih-Nya melebihi sifat kasih makhluk dalam kapasitas kasih

1Muhammad Fadlun, Keajaiban Sifat 20 dan Asmaul Husna, (Surabaya: Cahaya Agency,

(2)

maupun substansinya. Di sisi lain, sifat pemberani adalah sifat yang baik disandang oleh manusia. Namun, sifat ini tidak wajar disandang-Nya karena keberanian mengandung kaitan dalam substansinya dengan tubuh, sehingga tidak mungkin disandangkan kepada-Nya. Sifat berani berbeda

dengan sifat kasih, pemurah dan adil. Jadi, kesimpulannya, Al-Asma‟ Al-Husna secara bahasa bermakna nama-nama yang terbaik.

Menurut istilah, Al-Asma‟ Al-Husna adalah nama-nama terbaik yang disandarkan pada sifat-sifat Allah SWT. Namun, sifat-sifat itu bukanlah sifat yang sama dengan sifat manusia, karena Allah SWT, berbeda dan tidak serupa dengan manusia. 2

Mengenai hal ini, Allah SWT menegaskan dalam firman-Nya, Q.S al-Ikhlas/112: 4.      

Artinya: “Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."

Sifat-sifat itu hanya ada pada Allah SWT, tidak dimiliki oleh makhluk. Sedangkan, usaha yang dilakukan manusia adalah untuk mendekati atau menyerupai sifat-sifat Allah SWT secara manusiawi. Sifat-sifat tersebut menunjukkan kemahasempurnaan Allah SWT yang terangkum dalam segala sifat yang terpuji dan terbaik. Dan, sifat-sifat itu menunjukkan eksistensi (wujud) Allah SWT. Analoginya, seperti menyifati seseorang yang bernama Muhammad. Karena ia jujur dan dapat

2Muhammad Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur‟an:

(3)

dipercaya, ia diberi gelar sebagai Al-Amin, artinya orang yang dapat dipercayai. Sebaliknya, jika seorang suka menghalangi Nabi Muhammad SAW dalam menyampaikan ajaran Allah SWT karena sifatnya yang tidak mengetahui kebenaran ajaran-Nya, maka ia digelar Abu Jahal, artinya “ayah yang bodoh”. Jadi, panggilan nama-nama itu mencerminkan kepribadian seseorang.

Seseorang yang senantiasa menghayati atau menginternalisasikan sifat-sifat Allah SWT akan memancarkan sifat-sifat terpuji dalam setiap

perilakunya. Ia akan menjadi orang yang mengasihi sebagai sifat ar-Rahman, ia akan menjadi penyayang sesama manusia sebagai dorongan

aplikasi dari sifat ar-Rahiim, dan ia selalu memaknai sifat-sifat Allah SWT lainnya.

Kemudian, mengenai Asma‟ Allah merupakan permasalahan yang

sangat penting dalam Aqidah Islam. Ketika kita membaca ayat-ayat al-Qur‟an banyak perintah untuk mengetahui tentang Asma‟ Allah,

berpegang teguh dan berdo‟a dengan menggunakan Asma‟ Allah tersebut. Sebagaimana firman Allah, QS. Al-A‟raf/7: 180

                

Artinya: “Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.”

(4)

Allah SWT telah memerintahkan agar kita senantiasa berdo‟a dan ber-tawasul kepada-Nya dengan nama-nama-Nya. Karena, hal ini

menunjukkan keagungan dan kecintaan Allah SWT kepada do‟a yang

disertai dengan nama-nama-Nya. Selanjutnya, Firman Allah QS. Al-Isra‟/17: 110.                         

Artinya: "Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai Al asmaaul husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu."

Dalam sebuah riwayat dari ibnu Abbas, diceritakan bahwa ada salah seorang dari kaum musyrik mendengar Rasulullah SAW sedang memanjatkan do‟a dalam sujudnya, “Ya Allah, Ya Rahmaan”. Lalu, ia berkata, “Sesungguhnya Muhammad mengaku bahwa dirinya hanya menyembah kepada satu Tuhan, sedangkan ia memohon kepada dua Tuhan. ”Maka, Allah menurunkan ayat ini.3

Kemudian seorang sahabat yang bernama Makhul menceritakan pula bahwa pada suatu malam Rasulullah SAW, melakukan shalat Tahajjud, lalu beliau berseru dalam do‟anya, “Ya Rahmaan, Ya Rahiim.”Terdengar oleh seorang dari kalangan musyrik, sedang di

(5)

Yamamah ada seorang yang bernama Rahman. Maka berkatalah si musyrik itu, “Bagaimana Muhammad. Di samping memanggil nama Allah Ya Rahiim, dipanggilnya pula nama Ya Rahmaan. Apakah si Rahman yang ada di Yamamah?” Maka datanglah penjelasan pada ayat 110 ini: Baik diseru nama-Nya Ya Allah atau diseru nama-Nya Ya Rahman, adalah sama saja. Sebab Allah itu mempunyai berbagai nama-nama yang indah. Dan nama-nama-nama-nama yang menunjukkan sifat-sifat Allah

yang Maha Mulia dan Maha Agung itulah yang disebut Al-Asma‟ Al-Husna. Nama-nama yang indah.4

Demikian seperti disebutkan oleh Ibnu Katsir, Allah SWT menyuruh hamba-hamba-Nya untuk memanjatkan do‟a kepada-Nya dengan menyebut nama-nama-Nya sesuai dengan keinginannya. Jika mereka mau, mereka boleh memanggil, “Ya Allah.”Dan, jika mereka menghendaki, boleh juga memanggil, “Ya Rahmaan,” atau “Ya Rahiim,” dan yang lainnya merupakan nama-nama baik Allah SWT. Hal ini menunjukkan tetapnya nama-nama Allah SWT dan sesungguhnya setiap dari nama-Nya bisa digunakan untuk berdo‟a sesuai dengan apa yang diinginkan.5

Ayat-ayat di atas mengajak manusia untuk berdo‟a dengan sifat dan nama-nama yang terbaik itu, dalam arti mengajak untuk menyesuaikan kandungan permohonan dengan sifat yang dimiliki Allah SWT, sehingga

4Hamka, Tafsir Al-Azhar:Jilid 5, (Jakarta: Gema Insani, 2015) cet.1. h. 348. 5Ibid., h. 21-22.

(6)

seseorang memohon rezeki, ia menyeru Allah dengan sifat Ar-Razzak

(Pemberi rezeki) dan seseorang jika memohonkan ampunan, maka sifat Al-Ghafur (Pengampun) yang ditonjolkannya.6

Dengan demikian, memaknai Al-Asma‟ Al-Husna adalah sebuah usaha menyelami diri sendiri dalam lautan jiwa yang luasnya tidak bertepi.7

2. Wacana Tentang Al-Asma’ Al-Husna

Setelah mengetahui pengertian Al-Asma‟ Al-Husna, pertanyaan berikutnya adalah berapakah jumlah bilangan Al-Asma‟ Al-Husna itu? Mengenai bilangan Al-Asma‟ Al-Husna ini, terjadi perbedaan pendapat dikalangan ulama. Dalam agama Islam, Al-Asma‟ Al-Husna adalah Sembilan puluh Sembilan (99) asma‟(nama) Allah SWT yang terbaik.

Sejak dahulu, para ulama telah banyak membahas dan menafsirkan Al-Asma‟ Al-Husna. Sebenarnya, timbul perbedaan pendapat tentang

jumlah bilangan Al-Asma‟Al-Husna, ada yang menyebut 132, 200, bahkan 1000 nama. Akan tetapi, menurut mereka yang terpenting adalah hakikat Dzat Allah SWT yang harus dipahami oleh orang-orang yang beriman.

Al-Qur‟an tidak berbicara apa-apa menyangkut jumlah nama-nama Allah SWT yang dikenal dengan istilah Al-Asma‟ Al-Husna. Adapun keterangan yang menyebutkan jumlahnya sebanyak 99 hanya bisa didapati

6Muhammad Quraish Shihab, Menyingkap Tabir Ilahi Asma al Husna dalam Perspektif

Al-Qur‟an, (Jakarta: Lentera Hati, 1998) h. xxxvii-xxxviii.

7Haikal H. Habibillah al-Jabaly, Ajaibnya Asmaul Husna Atasi Masalah-Masalah

(7)

dari sejumlah hadis. Di antaranya, riwayat al-Bukhari dan al-Tirmidzi sama-sama menyebutkan jumlahnya sebanyak 99 nama.8

Kemudian Ibnu Majah yang juga seorang periwayat hadis terkenal menyebutkan jumlah Al-Asma‟Al-Husna sampai 114 nama. Begitu juga dengan Imam Thabrani, yang meriwayatkan sampai 130 nama. Sedangkan, Al-Qurthubi menyebutkan hanya sampai 117 nama. Memang, para ulama yang merujuk kepada al-Qur‟an mempunyai hitungan yang berbeda-beda tentang bilangan Al-Asma‟ Al-Husna.Thabathaba‟i menyatakan 127, ini belum dilengkapi dengan hadis-hadis yang juga menguraikan nama-nama tersebut. Ibnu Barjam al-Andalusi (wafat 536 H) dalam karyanya Syarh al-asma‟ al-husna menghimpun 132 nama popular yang menurutnya termasuk dalam Al-Asma‟ Al-Husna. Nama-nama Allah SWT yang disepakati dan yang diperselisihkan serta yang bersumber dari para ulama sebelumnya keseluruhannya melebihi 200 nama.9

Dari sejumlah hadis, ditemukan juga nama-nama Allah SWT. Di antaranya adalah As-Sayyid, Ad-Dayyan, Al-Hannan dan Al-Mannan. Jika demikian, jelas bahwa nama-nama Allah SWT yang indah itu tidak hanya 99 nama, meskipun nama-nama yang popular dalam Al-Asma‟ Al-Husna itu berjumlah 99 nama.

Dengan demikian, secara global bisa dikatakan bahwa Allah SWT memiliki Al-Asma‟ Al-Husna yang tidak bisa tergenggam dalam suatu cakupan dan tidak terbatas dalam hitungan. Sebab, secara alamiah, semua

8Ibid,. h. 17. 9Ibid.

(8)

sifat-Nya telah terbentang di dalam setiap bentuk ciptaan-Nya di seluruh alam semesta raya. Sebagaimana firman Allah SWT Q.S. al-Kahfi/18:109.

                  

Artinya: “Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)".

Nama-nama Allah SWT berfungsi sebagai perantara agar semua ciptaan-Nya mengenal dan dekat dengan-Nya, bisa memanggil-Nya, serta mengagungkan nama-Nya. Jadi, dalam hal ini, setiap nama-Nya haruslah

dipahami sebagai cara Allah SWT menjalin hubungan dengan makhluk-Nya sebagai hasil kreasi-Nya.10

Untuk mengetahui lebih jelas dan detailnya tentang bilangan Al-Asma‟Al-Husna, terdapat beberapa variasi Al-Asma‟ Al-Husna

berdasarkan versi orang yang meriwayatkannya.

Pertama, Al-Asma‟ Al-Husna menurut versi al-Bukhari dan al-Tirmidzi, yang dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1. Jumlah Al-Asma‟ Al-Husna versi Bukhari dan al-Tirmidzi.11

No Al-Asma’ Al-Husna Arti

1 Ar-Rahman Maha Pengasih

2 Ar-Rahim Maha Penyayang

10Ibid., h.18-19. 11Ibid., h. 20.

(9)

3 Al-Malik Maha Merajai

4 Al-Quddus Maha Suci

5 As-Salam Maha Penyelamat

6 Al-Mu‟min MahaMengamankan

7 Al- Muhaimin Maha Pembela

8 Al-„Aziz Maha Mulia

9 Al-Jabbar Maha Pemaksa

10 Al-Mutakabbir Maha Besar

11 Al-Khaliq Maha Pencipta

12 Al-Mushawwir Maha Pembentuk

13 Al-Ghaffar Maha Pengampun

14 Al-Qahir Maha Keras

15 Al-Wahhab Maha Pemberi

16 Al-Razzaq Maha Penganugerah

17 Al-Fattah Maha Pembuka

18 Al-„Alim MahaMengetahui

19 Al-Qabidh Maha Memegang

20 Al-Basith Maha Menghamparkan

21 Al-Khafidh Maha Memudahkan

22 Ar-Rafi‟ MahaMengangkat

23 Al-Mu‟izzu Maha Memuliakan

24 Al-Mudzillu Maha Merendahkan

25 As-Sami‟ Maha Mendengar

26 Al-Bashir Maha Melihat

27 Al-Hakam Maha Bijaksana

28 Al-Adlu Maha Adil

29 Al-Lathif Maha Halus

30 Al-Khabir Maha Selidik

31 Al-Halim Maha Penyantun

(10)

33 Al-Ghafur Maha Pengampun

34 As-Syakur Maha Mensyukuri

35 Al-„Aliyyu Maha Tinggi

36 Al-Kabir Maha Besar

37 Al-Hafizh Maha Melindungi

38 Al-Muqith Maha Menentukan

39 Al-Hasib Maha Memperhitungkan

40 Al-Jalil Maha Utama

41 Al-Karim Maha Mulia

42 Ar-Raqib Maha Pengawas

43 Al-Mijib Maha Memperkenankan

44 Al-Wasi‟ Maha Luas

45 Al-Hakim Maha Bijaksana

46 Al-Wadud Maha Cinta

47 Al-Majid Maha Jaya

48 Al-Ba‟its Maha Pembangkit

49 Asy-Syahid Maha Menyaksikan

50 Al-Haqq Maha Hak

51 Al-Wakil Maha Mengatasi

52 Al-Qawiyyu Maha Kuat

53 Al-Matin Maha Teguh

54 Al-Waliyyu Maha Setia

55 Al-Hamid MahaTerpuji

56 Al-Muhshi Maha Menghitung

57 Al-Mubdi-u Maha Memulai

58 Al-Mu‟id Maha Mengembalikan

59 Al-Muhyi Maha Menghidupkan

60 Al-Mumit MahaMematikan

61 Al-Hayyu Maha Hidup

(11)

63 Al-Wajid Maha Mengadakan

64 Al-Majid Maha Mulia

65 Al-Wahid Maha Esa

66 Al-Ahad Maha Esa

67 Ash-Shamad Maha Pergantungan

68 Al-Qadir Maha Kuasa

69 Al-Muqtadir Maha Pemberi Kuasa

70 Al-Muqaddim Maha Mendahulukan

71 Al-Muakhir Maha Mengakhirkan

72 Al-Awwal Maha Permulaan

73 Al-Akhir Maha Kemudian

74 Azh-Zhahir Maha Zhahir

75 Al-Bathin Maha Batin

76 Al-Wali Maha Melindungi

77 Al-Muta‟alli Maha Meninggikan

78 Al-Barru Maha Penyantun

79 At-Tawwab Maha Penerima Taubat

80 Al-Muna‟am Maha Pemberi Nikmat

81 Al-Muntaqim Maha Pembela

82 Al-„Afuwwu Maha Pemaaf

83 Al-Ra‟uf Maha Belas Kasih

84 Malikul Mulki Maha Raja diraja 85 Dzul Jalaali wal Ikram Maha Luhur dan Mulia

86 Al-Muqsith Maha Menimbang

87 Al-Jami‟ Maha Mengumpulkan

88 Al-Ghani Maha Kaya

89 Al-Mughni Maha Mengayakan

90 Al-Mani‟ Maha Menghalangi

91 Adh-Dharru Maha Memudharatkan

(12)

93 An-Nur Maha Cahaya

94 Al-Hadi Maha Menunjuki

95 Al-Badi Maha Pencipta yang Baru

96 Al-Baqi Maha Kekal

97 Al-Warits Maha Pewaris

98 Ar-Rasyid Maha Cendikiawan

99 As-Shabur Maha Penyabar

Kedua, nama-nama tambahan dan urutan Al-Asma‟ Al-Husna versi Ibnu Majah. Di antaranya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2. Tambahan Al-Asma‟ Al-Husna versi Ibnu Majah.12 No Al-Asma’ Al-Husna Arti

1 Al-Bari‟ Maha Pemelihara

2 Ar-Rasyid Maha Cendikiawan

3 Al-Burhan Maha Pembukti

4 Asy-Syadid Maha Keras

5 Al-Waqi Maha Pemelihara

6 Al-Qa-im Maha Berdiri

7 Al-Hafizh Maha Menjaga

8 An-Nazhir Maha Melihat

9 As-Sami‟ Maha Mendengar

10 Al-Mu‟thi Maha Pemberi

11 Al-Abad Maha Abadi

12 Al-Munir Maha Menerangi

13 At-Taammu Maha Sempurna

14 Al-Qadim Maha Kekal

15 Al-Witru Maha Esa

(13)

Ketiga, nama-nama tambahan dan urutan Al-Asma‟ Al-Husna versi Thabrani, yang dapat dilihat pada tebel berikut:

Tabel 3. Tambahan Al-Asma‟ Al-Husna versi Thabrani.13 No Al-Asma’ Al-Husna Arti

1 Ar-Rabbu Maha Memelihara

2 Al-Ilah Ilahi

3 Al-Hannan Maha Kasih

4 Al-Mannan Maha Pemberi Anugerah

5 Al-Bari‟ Maha Menjadikan

6 Al-Qa-imul Fard Maha Berdiri Sendiri

7 Al-Qadir Maha Menentukan

8 Al-Farad Maha Sendiri

9 Al-Mughits Maha Membantu

10 Ad-Da-im Maha Kekal

11 Al-Hamid Maha Terpuji

12 Al-Jamil Maha Indah

13 Ash-Shadiq Maha Benar

14 Al-Muwalli Maha Memimpin

15 An-Nashir Maha Penolong

16 Al-Qadim Maha Dahulu

17 Al-Witru Maha Esa

18 Al-Fathir Maha Pencipta

19 Al-„Allam Maha Mengetahui

20 Al-Malik Maha Raja

21 Al-Ikram Maha Mulia

22 Al-Mudabbir Maha Mengatur

23 Al-Malik Maha Memiliki

24 Asy-Syakur Maha Mensyukuri

(14)

25 Ar-Rafi‟ Maha Tinggi

26 Dzuth Thawil Maha Mempunyai Kekuasaan 27 Dzul Ma‟arij Maha Mempunyai Jenjang/tahapan 28 Dzul Fadhlil Khalaq Maha Mempunyai Kelebihan Makhluk

29 Al-Mun‟im Maha Pemberi Nikmat

30 Al-Mutafadhal Maha Utama

31 As-Sari‟ Maha Cepat

Keempat, nama-nama tambahanAl-Asma‟ Al-Husna versi Ibnu Hazm,di antaranya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4. Tambahan Al-Asma‟ Al-Husna versi Ibnu Hazm.14 No Al-Asma’ Al-Husna Arti

1 Al-Kahfi Maha Tersembunyi

2 Al-Ghallab Maha Menang

3 Al-Musta‟an Maha Penolong

Itulah empat versi jumlah bilangan Al-Asma‟ Al-Husna menurut para periwayat. Berapa pun jumlah bilangan Al-Asma‟ Al-Husna, bukanlah soal yang penting, karena setiap nama tersebut mengandung khasiat dan makna yang sangat dalam. Dengan kata lain, setiap nama Allah SWT dalam Al-Asma‟ Al-Husna itu memiliki keistimewaan sendiri-sendiri. Maka dari itu, tidak diperlukan mencari pendapat yang paling benar tentang jumlah bilangan Al-Asma‟ Al-Husna, yang harus kita lakukan adalah mengamalkannya agar semakin dekat dan dikasihi oleh Allah SWT.

(15)

Sebab, sejatinya sifat-sifat Alah SWT yang dijelaskan dengan istilah Al-Asma‟ Al-Husna itu merupakan nama-nama yang baik.15

3. Nilai-nilai yang Terkandung dalam Al-Asma’ Al-Husna

Allah SWT telah memerintahkan agar senantiasa berdo‟a dan ber-tawasul kepada-Nya dengan nama-nama-Nya. Karena, hal ini

menunjukkan keagungan dan kecintaan Allah SWT kepada do‟a yang

disertai dengan nama-nama-Nya. Dan, Allah SWT mengancam orang-orang yang menyelewengkan nama-nama-Nya dari makna-makna

agung yang dikandungnya kepada makna-makna batilyang mustahil dikandungnya. Sesungguhnya, semua nama Allah SWT adalah baik, yakni mengandung makna dan nilai-nilai yang sempurna, dan bukan sekedar nama-nama kosong yang hampa makna atau tak mengandung arti dan nilai di dalamnya. Untuk lebih jelasnya penulis akan memaparkan nilai-nilai apa saja yang terkandung di dalam al-Asma‟ al-Husna tersebut.

3.1 Ar-Rahmaan (Maha Pengasih)

Nilai yang terkandung di dalam ar-Rahmaan:

Barangsiapa membaca “Ya Rahmaan” sebanyak 500 kali setiap selesai shalat fardhu yang lima waktu, Insya Allah akan mendapatkan ketenangan jiwa. Cepat atau lambat hilanglah sifat pelupa dan sifat gugup atau sifat-sifat lain yang sering mengganggu jiwa.16

15

Ibid.,h. 27.

16Sadirman Endim M, Keajaiban Asma‟ul Husna dan Cara-cara Amaliyah Meraih

(16)

3.2 Ar-Rahiim (Maha Penyayang)

Nilai yang terkandung di dalam ar-Rahmiin:

Jika Asma‟ Allah SWT “Ya Rahiim” ini dibaca setiap hari 100x setelah shalat, maka orang yang membacanya akan dilindungi dan seluruh makhluk akan mengasihinya.17 Dan Insya Allah dirinya mempunyai daya tarik yang luar biasa, sehingga setiap orang yang melihatnya akan tumbuh benih-benih kasih sayang. Bahkan, semua orang yang dendam atau menjadi musuhnya akan menjadi kasih dan luluh hatinya.18

3.3 Al-Malik (Maha Merajai)

Nilai yang terkandung di dalam al-Malik:

Barangsiapa yang memperbanyak membaca “Ya Malik” pada setiap pagi dan sore (selesai shalat Subuh dan Maghrib), Insya Allah segala urusan akan dimudahkan oleh Allah SWT, sehingga apa pun yang dilakukannya akan mendatangkan berkah dan keberuntungan.19 3.4 Al-Qudduus (Maha Suci)

Nilai yang terkandung di dalam al-Malik:

Jika seseorang yang memilki hati yang bersih membaca “Ya Qudduus”sebanyak 100x setiap hari, hatinya akan terbebas dari semua

17Teguh Sulistyawati As-Sukoharj, Asmaul Husna dan Kisah-kisah Teladannya, (Jakarta:

Kunci Iman, 2012), h. 11.

18

Syaifurrahman El-Fati, Manfaat Dahsyat Dzikir Asma‟ul Husna,(Jakarta: Wahyu Qolbu, 2016), h. 7.

(17)

pikiran dan perhatian yang menimbulkan kesulitan, kekhawatiran dan penderitaan bagi diri kita sendiri.20

3.5 As-Salaam (Maha Pemberi Keselamatan)

Nilai yang terkandung di dalam as-Salaam:

Barangsiapa yang terus-menerus membaca lafaz “Ya Salaam” sebanyak 141x setiap hari, Insya Allah akan terhindar dari segala bencana.21

3.6 Al-Mu’min (Maha Memberi Keamanan)

Nilai yang terkandung di dalam al-Mu‟min:

Apabila seseorang yang beriman membaca “Ya Mu‟min” sebanyak 168x setelah selesai shalat fardhu maupun sunnah, maka Allah SWT akan melimpahkan rasa percaya diri kepadanya dan kekuatan memelihara amanah serta mengaruniai keamanan kepadanya.22

3.7 Al-Muhaimin (Maha Memelihara)

Nilai yang terkandung di dalam al-Muhaimin:

Jika seseorang yang beriman membaca “Ya Muhaimin” sebanyak176x sebelum shalat, maka ia akan dipelihara oleh Allah SWT dari segala sesuatu yang mengganggu kekhusyukannya. Bila dibaca sebelum memulai aktivitas, maka Allah SWT memeliharanya dari segala sesuatu yang dapat membahayakan dirinya.23

20Ibid., h. 8. 21

Sardiman Endim, op.cit, h. 41.

22Haikal H. Habibillah al-Jabaly, op.cit, h. 47-48. 23Ibid., h. 49-50.

(18)

3.8 Al-‘Aziiz (Maha Perkasa)

Nilai yang terkandung di dalam al-„Aziiz:

Apabila seseorang yang beriman membaca “Ya „Aziz” sebanyak 125x selama empat puluh hari setelah shalat subuh, Insya Allah orang tersebut akan memperoleh bantuan Allah SWT, tidak tergantung pada manusia, serta bisa membantu orang lain dengan baik.24

3.9 Al- Jabbaar(Maha Memaksa)

Nilai yang terkandung di dalam al-Jabbaar:

Barangsiapa yang beriman membaca “Ya Jabbaar” sebanyak 226x di kala waktu pagi dan sorehari, Insya Allah ia akan diselamatkan Allah SWT dari ancaman orang-orang zalim.25

3.10 Al-Mutakabbir (Maha Memiliki Kebesaran)

Nilai yang terkandung di dalam al-Mutakabbir:

Apabila seseorang yang beriman membaca “Ya Mutakabbir” secara istiqamah, sebanyak 693x pada pagi dan sore hari, Insya Allah ia akan terhindar dari kesombongan dan semakin taat kepada Allah SWT serta semakin yakin bahwa Allah-lah Yang Maha Besar.26

24

Ibid., h. 51.

25Teguh Sulistyawati As-Sukoharj, op.cit, h. 29. 26Haikal H. Habibillah al-Jabaly, op.cit, h. 54.

(19)

3.11 Al-Khaaliq (Maha Pencipta)

Nilai yang terkandung di dalam al-Khaaliq:

Siapa yang beriman dan membaca “Ya Khaaliq” sebanyak 100x, ia akan dilindungi Allah SWT dari semua malapetaka dan juga berguna untuk menerangi hati dan wajah.27

3.12 Al-Baari’ (Maha Mengadakan)

Nilai yang terkandung di dalam al-Baari‟:

Barangsiapa yang memperbanyak membaca “Ya Baari‟”,Insya Allah akan ditambahkan amal kebaikan, terbebas dari segala kesulitan dan segala macam penyakit akan sirna.28

3.13 Al-Mushawwir (Maha Membentuk Rupa)

Nilai yang terkandung di dalam al-Mushawwir:

Barangsiapa yang berdzikir dengan “Ya Mushawwir” dengan sebanyak-banyaknya, maka Allah SWT akan menuntun apa yang akan dikerjakannya dengan kebaikan.29

3.14 Al-Ghaffaar (Maha Pengampun)

Nilai yang terkandung di dalam al-Ghaffaar:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Ghaffaar” sebanyak 100x setelah shalat Jum‟at, Insya Allah segala dosanya pada minggu sebelumnya akan diampuni oleh Allah SWT.30

27Teguh Sulistyawati As-Sukoharj, op.cit, h. 34. 28

Syaifurrahman El-Fati, op.cit, h. 14.

29Teguh Sulistyawati As-Sukoharj, op.cit, h. 39. 30Sardiman Endim M, op.cit, h. 71.

(20)

3.15 Al-Qahhaar (Maha Penakluk)

Nilai yang terkandung di dalam al-Qahhaar:

Barangsiapa membiasakan berdzikir dengan “Ya Qahhaar” ini, insyaallah baginya akan dihilangkan rasa cinta yang berlebihan terhadap dunia dan pengagungan kepada selain Allah SWT.31

3.16 Al-Wahhaab (Maha Pemberi)

Nilai yang terkandung di dalam al-Wahhaab:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Wahhaab” sebanyak 300x pada setiap selesai shalat fardhu maka Allah SWT akan menjauhkan kesempitan dalam hidupnya, dimudahkan jalan rezekinya sehingga ia tidak pernah mendapat kemiskinan selama hidupnya.32 3.17 Ar-Razzaaq (Maha Pemberi Rezeki)

Nilai yang terkandung di dalam ar-Razzaaq:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Razzaaq” sebanyak mungkin, Insya Allah akan dikaruniai kemudahan rezeki dari Allah SWT.33

3.18 Al-Fattaah (Maha Pembuka)

Nilai yang terkandung di dalam al-Fattaah:

Barangsiapa yang meletakkan tangan kanannya di dada setelah shalat Shubuh sambil membaca “Ya Fattaah” sebanyak 70x, Insya Allah hatinya akan bersih dari kejahatan, egoisme, amarah dan

31

Ibid., h. 73.

32Syaifurrahman El-Fati, op.cit, h. 17. 33Sardiman Endim M, op.cit, h. 80.

(21)

kekotoran yang lainnya serta akan menerangi jiwanya dan memudahkan urusannya.34

3.19 Al-‘Aliim (Maha Mengetahui)

Nilai yang terkandung di dalam al-„Aliim:

Barangsiapa yang secara rutin beriman dan membaca “Ya „Aliim”sebanyak 181x setiap selesai shalat fardhu, Insya Allah akan dikaruniai ilmu pengetahuan dan pemahaman tentang hakikat segala sesuatu.35

3.20 Al-Qaabidh (Maha Menyempitkan)

Nilai yang terkandung di dalam al-Qaabidh:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Qaabidh” sebanyak 100x setiap hari secara rutin, Insya Allah akan diberi jalan dari kesempitan dan di samping itu juga akan diberi keselamatan dalam setiap menghadapi ancaman.36

3.21 Al-Baasith(Maha Melapangkan)

Nilai yang terkandung di dalam al-Baasith:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Baasith” sebanyak mungkin setiap hari secara rutin, terutama selesai shalat fardhu maka setiap urusannya akan mendapat keberhasilan serta mendapat keberuntungan yang berlipat ganda.37

34Ibid., h. 84. 35

Syaifurrahman El-Fati, op.cit, h. 19.

36Ibid., h. 20. 37Ibid., h. 21.

(22)

3.22 Al-Khaafidh (Maha Merendahkan)

Nilai yang terkandung di dalam al-Khaafidh:

Barangsiapa beriman dan membaca “Ya Khaafidh” sebanyak 500x Insya Allah semua hajatnya akan dipenuhi oleh Allah SWT dan kesulitannya akan hilang.38

3.23 Ar-Raafi’ (Maha Meninggikan)

Nilai yang terkandung di dalam ar-Raafi‟:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Raafi‟” sebanyak 70x Insya Allah ia akan selamat dari gangguan orang-orang zalim.39 3.24 Al-Mu’iz (Maha Memuliakan)

Nilai yang terkandung di dalam al-Mu‟iz:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Mu‟iz” sebanyak 148x pada siang dan malam hari dengan meresapi maknanya di dalam hati dan dilakukan secara kontinu, maka Allah SWT akan menganugerahinya kekuatan untuk menaklukkan kebatilan.40

3.25 Al-Mudzil (Maha Menghinakan)

Nilai yang terkandung di dalam al-Mudzil:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Mudzil” sebanyak 108x pada siang dan malam hari dengan meresapi maknanya di dalam hati dan dilakukan secara kontinu, maka Allah SWT akan

38

Sardiman Endim, op.cit, h. 98.

39Ibid., h. 101. 40Ibid., h. 102.

(23)

melepaskan dirinya dari ketergantungan hawa nafsu dan orang lain yang menindasnya.41

3.26 As-Samii’ (Maha Mendengar)

Nilai yang terkandung di dalam as-Samii‟:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Samii‟” sebanyak 500x pada setiap selesai shalat fardhu, terutama dibaca sesudah shalat Dhuha, Insya Allah do‟anya akan menjadi mustajab serta diberi jalan yang lapang dalam mencari rezeki.42

3.27 Al-Bashiir (Maha Melihat)

Nilai yang terkandung di dalam al-Bashiir:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Bashiir” sebanyak 100x setelah shalat Jum‟at secara istiqamah, Insya Allah akan dikaruniai penglihatan yang tajam dan hati yang bercahaya.43 3.28 Al-Hakam (Maha Menetapkan Hukum)

Nilai yang terkandung di dalam al-Hakam:

Barangsiapa yang membiasakan membaca “Ya Hakam” sebanyak kemampuannya sendiri pada setiap selesai shalat Tahajjud, Insya Allah akan diberi kecerdasaan di dalam mempelajari segala ilmu agama.44

41Haikal H. Habibillah al-Jabaly, op.cit. h. 77. 42

Syaifurrahman El-Fati, op.cit, h. 25.

43Sardiman Endim, op.cit, h. 112. 44Syaifurrahman El-Fati, op.cit, h. 26.

(24)

3.29 Al-‘Adl(Maha Adil)

Nilai yang terkandung di dalam al-„Adl:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya „Adl” sebanyak 133x pada setiap selesai shalat Shubuh dan Magrib, Insya Allah apa yang diniatkannya itu akan terlaksana serta bisa menjadi hakim yang benar-benar adil dalam menghakami suatu perkara.45

3. 30 Al-Lathiif (Maha Lembut)

Nilai yang terkandung di dalam al-Lathiif:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Lathiif” sebanyak 129x, Insya Allah akan menolong orang yang mengalami depresi dan stress.46

3.31 Al-Khabiir (Maha Teliti)

Nilai yang terkandung di dalam al-Khabiir:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Khabiir” sebanyak 100x setiap hari, Insya Allah hidupnya akan dilimpahi kemaslahatan.47

3.32 Al-Haliim (Maha Penyantu)

Nilai yang terkandung di dalam al-Haliim:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Haliim” sebanyak mungkin di setiap kesempatan, Insya Allah kita dituntun oleh Allah SWT untuk menjadi pribadi yang penyantun.48

45Ibid., h. 27. 46

Ibid.

47Syaifurrahman El-Fati, op.cit, h. 28. 48Syaifurrahman El-Fati, op.cit, h. 29.

(25)

3.33 Al-‘Azhiim (Maha Agung)

Nilai yang terkandung di dalam al-„Azhiim:

Apabila seseorang beriman dan membaca “Ya „Azhiim” sebanyak 1.051x setelah shalat Tahajjud, Insya Allah ia akan menjadi pribadi yang berwibawa terhadap orang lain.49

3.34 Al-Ghafuur (Maha Pengampun)

Nilai yang terkandung di dalam al-Ghafuur:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Ghafuur”

sebanyak mungkin setiap selesai shalat fardhu, Insya Allah dosa-dosanya akan diampuni oleh Allah SWT.50

3.35 Asy-Syakuur (Maha Mensyukuri)

Nilai yang terkandung di dalam asy-Syakuur:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Syakuur” sebanyak 50x. Insya Allah segala yang dicita-citakan akan cepat terkabulkan.51

3.36 Al-‘Aliy (Maha Tinggi)

Nilai yang terkandung di dalam al-„Aliy:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya „Aliy” sebanyak mungkin, Insya Allah akan dikaruniai oleh Allah SWT kemuliaan di dunia dan akhirat.52

49Haikal H. Habibillah al-Jabaly, op.cit. h. 93. 50

Syaifurrahman El-Fati, op.cit, h. 30.

51Ibid., h. 31.

(26)

3.37 Al-Kabiir (Maha Besar)

Nilai yang terkandung di dalam al-Kabiir:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Kabiir” sebanyak 263x setiap selesai shalat fardhu, Insya Allah akan dikaruniai cahaya kebesaran dan dibukakan pintu ilmu pengetahuan dan makrifat baginya.53

3.38 Al-Hafiizh (Maha Memelihara)

Nilai yang terkandung di dalam al-Hafiizh:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Hafiizh” sebanyak 999x ketika hendak akan berpergian, Insya Allah dengan pertolongan Allah SWT akan dijauhkan dari berbagai macam bentuk malapetaka.54

3.39 Al-Muqiit (Maha Pemberi Makan)

Nilai yang terkandung di dalam al-Muqiit:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Muqiit” sebanyak mungkin, Insya Allah badan akan tetap kuat bertenaga untuk menahan rasa lapar dan haus yang sedang dirasakan.55

3.40 Al-Hasiib (Maha Menghitung)

Nilai yang terkandung di dalam al-Hasiib:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Hasiib” sebanyak 777x di waktu pagi sebelum matahari terbit dan di saat

53

Ibid., h. 138-139.

54Syaifurrahman El-Fati, op.cit, h. 33. 55Ibid., h.33-34.

(27)

selesai shalat Magrib, Insya Allah kedudukannya tidak mudah digoyang karena satu perkara.56

3.41 Al-Jaliil (Maha Luhur)

Nilai yang terkandung di dalam al-Jaliil:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Jaliil” sebanyak 77x setiap selesai shalat Tahajjud, Insya Allah akan diberikan kemudahan dalam setiap usaha yang ia inginkan.57

3.42 Al-Kariim (Maha Mulia)

Nilai yang terkandung di dalam al-Kariim:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Kariim” sebanyak 300x secara rutin, Insya Allah dalam waktu dekat ia akan diangkat derajatnya, disegani, serta dihormati oleh semua orang.58 3.43 Ar-Rakiib (Maha Mengawasi)

Nilai yang terkandung di dalam al-Kariim:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Rakiib” sebanyak 50x setiap hari dengan niat supaya barangnya selamat dari pencurian atau kebakaran.59

56Syaifurrahman El-Fati, op.cit, h. 34. 57

Ibid., h. 35.

58Ibid., h. 36. 59Ibid.

(28)

3.44 Al-Mujiib (Maha Mengabulkan)

Nilai yang terkandung di dalam al-Mujiib:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Mujiib” sebanyak 55x setelah mengerjakan shalat sunnah, terutama ketika matahari terbit, Insya Allah kebutuhannya akan dipenuhi.60

3.45 Al-Waasi’ (Maha Luas)

Nilai yang terkandung di dalam al-Waasi‟:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Waasi‟” sebanyak 170x, Insya Allah dapat menyembuhkan seseorang dari depresi.61

3.46 Al-Hakiim (Maha Bijaksana)

Nilai yang terkandung di dalam al-Hakiim:

Barangsiapa terus-menerus membaca “Ya Hakiim”, Insya Allah akan dibukakan baginya ilmu dan hikmah.62

3.47 Al-Waduud (Maha Mencintai)

Nilai yang terkandung di dalam al-Waduud:

Barangsiapa yang berdzikir dengan “Ya Waduud” sebanyak 1.000x, Insya Allah ia akan dicintai oleh Allah SWT.63

60Sardiman Endim M, op.cit, h. 153-155. 61

Ibid., h. 156-157.

62Ibid., h. 158-159. 63Ibid., h. 160-161.

(29)

3.48 Al-Majiid (Maha Mulia)

Nilai yang terkandung di dalam al-Majiid:

Barangsiapa yang beriman dan membaca ”Ya Majiid” sebanyak 99x setiap selesai shalat fardhu, lalu ditiupkan pada kedua telapak tangan, kemudian diusapkan ke wajah, Insya Allah semua orang akan menaruh rasa cinta terhadapnya.64

3.49 Al-Baa’its (Maha Membangkitkan)

Nilai yang terkandung di dalam al-Baa‟its:

Barangsiapa yang beriman dengan “Ya Baa‟its” sebanyak 100x dan dibaca secara rutin setiap hari dengan meletakkan kedua telapak tangan di dada, Insya Allah akan diberi kelapangan dada dengan berbagai macam ilmu seta hikmah.65

3.50 Asy-Syahiid (Maha Menyaksikan)

Nilai yang terkandung di dalam asy-Syahiid:

Barangsiapa berdzikir dengan “Ya Syahiid”,Insya Allah menjadikan orang yang mengamalkannya kembali kepada kebenaran dari kebatilan.66

3.51 Al-Haqq (Maha Benar)

Nilai yang terkandung di dalam al-Haqq:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Haqq” sebanyak yang ia sukai, Insya Allah akan diberi keteguhan iman serta ketaatan

64

Syaifurrahman El-Fati, op.cit, h. 39-40.

65Ibid.

(30)

dalam menjalankan syariat Islam. Di samping itu juga ia akan disegani oleh setiap orang.67

3.52 Al-Wakiil (Maha Mewakili)

Nilai yang terkandung di dalam al-Wakiil:

Jika seseorang yang bertawakkal kepada Allah SWT berada dalam bahaya bencana alam atau diserang musuh, membaca “Ya Wakiil” ini secara terus-menerus sebanyak 66x, Insya Allah dia akan selamat.68

3.53 Al-Qawiyy (Maha Kuat)

Nilai yang terkandung di dalam al-Qawiyy:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Qawiyy”sehabis shalat fardhu sebanyak 21x. Insya Allah ia akan mempunyai daya tahan tubuh yang kuat. Dan di samping itu juga ia tidak pernah mempunyai sifat pemalas.69

3.54 Al-Matiin (Maha Kokoh)

Nilai yang terkandung di dalam al-Matiin:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Matiin” setiap hari secara rutin sebanyak 30x. Insya Alah akan diberi kekuatan yang sangat luar biasa serta penuh kewibawaan yang besar.70

67Ibid., h. 42.

68Sardiman Endim M, op.cit, h. 170-171. 69

Abdurrahim Al-Qahthani, Khasiat dan Keutamaan Ayat-ayat Al-Qur‟an dan Asmaul

Husna ,(Jakarta: Sandro Jaya, tth) h. 83.

(31)

3.55 Al-Waliyy (MahaMelindungi)

Nilai yang terkandung di dalam al-Waliyy:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Waliyy” sebanyak 21x dengan secara rutin setiap selesai shalat fardhu. Insya Allah jika ia mempunyai jabatan atau kedudukan Ia akan dilanggengkan, serta tidak mudah digoyangkan oleh siapapun jua.71 3.56 Al-Hamiid (Maha Terpuji)

Nilai yang terkandung di dalam al-Hamiid:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Hamiid” sebanyak 70x setiap selesai shalat fardhu. Insya Allah semua orang akan menaruh rasa hormat kepadanya.72

3.57 Al-Muhshii (Maha Menghitung)

Nilai yang terkandung di dalam al-Muhshii:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Muhshii” sebanyak 100x setiap selesai shalat fardhu. Insya Allah ia akan menjadi orang yang tidak gegabah di dalam mengerjakan sesuatu, sehingga akan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.73

3.58 Al-Mubdi (Maha Memulai)

Nilai yang terkandung di dalam al-Mubdi:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Mubdi” sebanyak 300x setiap selesai shalat fardhu. Insya Allah ia akan dapat mencapai

71

Abdurrahim Al-Qahthani, op.cit. h. 84.

72Labib Mz, op.cit. h. 105. 73Ibid., h. 106.

(32)

kesuksesan dalam semua usahanya serta mencapai ketenangan lahir batin.74

3.59 Al-Mu’iid (Maha Mengembalikan)

Nilai yang terkandung di dalam al-Mu‟iid:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Mu‟iid” sebanyak 100x setiap selesai shalat fardhu. Insya Allah ia akan diberi petunjuk jalan keluar, sehingga dapat membedakan mana yang haq dan mana yang batil.75

3.60 Al-Muhyii (Maha Menghidupkan)

Nilai yang terkandung di dalam al-Muhyii:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Muhyii” sebanyak 50x setiap selesai shalat fardhu. Insya Allah ia akan diberikan derajat yang tinggi, di samping itu, akan dijauhkan darisegala macam penyakit.76

3.61 Al-Mumiit (Maha Mematikan)

Nilai yang terkandung di dalam al-Mumiit:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Mumiit” sebanyak 90x setiap selesai shalat fardhu. Insya Allah baginya akan dibangkitkan semangatnya yang asalnya ia sudah berputus asa.77

74Ibid. 75

Abdurrahim Al-Qahthani, op.cit. h. 85.

76Labib Mz, op.cit. h. 107. 77Ibid., h. 108.

(33)

3.62 Al-Hayyu (Maha Hidup)

Nilai yang terkandung di dalam al-Hayyu:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Hayyu” sebanyak 500x setiap selesai shalat fardhu. Insya Allah ia akan diberi kedamaian dan akan hilang semua rasa tertekan dan kesulitan yang ia alami.78 3.63 Al-Qayyuum (Maha Berdiri Sendiri)

Nilai yang terkandung di dalam al-Hayyu:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Hayyu” sebanyak 700x setiap selesai shalat fardhu. Insya Allah ia akan diberi jalan kelancaran rezeki.79

3.64 Al-Waajid (Maha Menemukan)

Nilai yang terkandung di dalam al-Waajid:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Waajid” sebanyak 145x setiap selesai shalat fardhu. Insya Allah ia akan terhindar dari tipu daya orang-orang jahat dan memilki pendirian yang teguh.80

3.65 Al-Maajid (Maha Mulia)

Nilai yang terkandung di dalam al-Maajid:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Maajid” sebanyak 90x setiap selesai shalat fardhu. Insya Allah baginya akan dibangkitkan semangatnya di dalam mencapai cita-cita.81

78Teguh Sulistyawati As-Sukoharj, op.cit, h. 166. 79

Haikal H. Habibillah al-Jabaly, op.cit, h. 139.

80Labib Mz, op.cit. h. 109. 81Ibid., h. 110.

(34)

3.66 Al-Waahid (Maha Tunggal)

Nilai yang terkandung di dalam al-Waahid:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Waahid” sebanyak 100x setiap selesai shalat fardhu. Insya Allah akan dapat menumbuhkan kedekatan antara anggota keluarga.82

3.67 Ash-Shamad (Maha Dibutuhkan)

Nilai yang terkandung di dalam ash-Shamad:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Shamad” sebanyak 100x setiap selesai shalat fardhu. Insya Allah akan menjadi penyabar, sedikit amarahnya sekalipun berat tanggungannya.83

3.68 Al-Qaadir (Maha Kuasa)

Nilai yang terkandung di dalam al-Qaadir:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Qaadir” sebanyak 100x setiap selesai shalat fardhu. Insya Allah baginya segala yang ia hajatkan akan dapat tercapai.84

3.69 Al-Muqtadir (Maha Menentukan)

Nilai yang terkandung di dalam al-Muqtadir:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Muqtadir” sebanyak 336x setiap selesai shalat fardhu. Insya Allah akan dijauhkan dari berbagai macam penyakit batin. Seperti dengki, sombong, dendam dan lain sebagainya.85

82Teguh Sulistyawati As-Sukoharj, op.cit, h. 178. 83

Abdurrahim Al-Qahthani, op.cit. h. 87.

84Labib Mz, op.cit. h. 111.

(35)

3.70 Al-Muqaddim (Maha Mendahulukan)

Nilai yang terkandung di dalam al-Muqaddim:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Muqaddim” sebanyak 100x setiap selesai shalat fardhu. Insya Allah apa yang dihajatkan akan cepat dikabulkan oleh Allah SWT.86

3.71 Al-Muakhkhir(Maha Mengakhirkan)

Nilai yang terkandung di dalam al-Muakhkhir:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Muakhkhir” sebanyak 100x setiap selesai shalat fardhu. Insya Allah dapat meningkatkan amal kebaikannya dalam mengabdikan diri kepada Allah SWT.87

3.72 Al-Awwal (Maha Awal)

Nilai yang terkandung di dalam al-Awwal:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Awwal” sebanyak 70x setiap selesai shalat fardhu. Insya Allah dipermudahkan oleh Allah SWT setiap mendapat kesulitan.88

3.73 Al-Aakhir (Maha Akhir)

Nilai yang terkandung di dalam al-Aakhir:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Aakhir” sebanyak 100x setiap selesai shalat fardhu. Insya Allah dimudahkan jalan rezeki dan dijauhkan dari kesulitan hidup.89

86Abdurrahim Al-Qahthani, op.cit. h. 89. 87

Teguh Sulistyawati As-Sukoharj, op.cit, h. 193.

88Syaifurrahman El-Fati, op.cit, h. 54. 89Ibid., h. 55.

(36)

3.74 Azh-Zhaahir(Maha Nyata)

Nilai yang terkandung di dalam azh-Zhaahir:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Zhaahir” sebanyak 100x setiap selesai shalat fardhu. Insya Allah dapat menentramkan batin yang resah.90

3.75 Al-Baathin (Maha Tersembunyi)

Nilai yang terkandung di dalam al-Baahin:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Baathin” sebanyak 70x setiap selesai shalat fardhu. Insya Allah dapat mencerdaskan akal fikiran.91

3.76 Al-Waalii (Maha Memerintah)

Nilai yang terkandung di dalam al-Waalii:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Waalii” sebanyak 100x setiap selesai shalat fardhu. Insya Allah, Allah SWT akan menjauhkan segala macam penyakit batin.92

3.77 Al-Muta’aali (Maha Tinggi)

Nilai yang terkandung di dalam al-Muta‟aali:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Muta‟aali” sebanyak 70x setiap selesai shalat fardhu. Insya Allah dapat memudahkan menghadap orang besar.93

90Sardiman Endim M, op.cit, h. 224. 91

Labib Mz, op.cit. h. 115.

92Abdurrahim Al-Qahthani, op.cit. h. 90. 93Ibid.

(37)

3.78 Al-Barru (Maha Baik)

Nilai yang terkandung di dalam al-Barru:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Barru” sebanyak mungkin setiap selesai shalat fardhu. Insya Allah akan diberikan kebaikan jasmani dan kebaikan rohani serta dihindarkan dari segala hal-hal yang buruk.94

3.79 At-Tawwaab (Maha Penerima Taubat)

Nilai yang terkandung di dalam at-Tawwaab:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Tawwaab” sebanyak 400x setiap selesai shalat fardhu. Insya Allah maka taubatnya akan diterima oleh Allah SWT dengan diampuni semua dosa-dosanya.95

3.80 Al-Muna’am (Maha Pemberi Nikmat)

Nilai yang terkandung di dalam al-Muna‟am:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Muna‟am” sebanyak-banyaknya sesudah shalat fardhu. Insya Allah, Allah SWT akan memberikan kellancaran rezeki kepadanya.96

3.81 Al-Muntaqim (Maha Memberi Siksa)

Nilai yang terkandung di dalam al-Muntaqim:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Muntaqim” sebanyak 300x setiap selesai shalat fardhu. Insya Allah akan terhindar dari fitnah orang-orang jahat.97

94

Syaifurrahman El-Fati, op.cit, h. 57.

95Labib Mz, op.cit. h. 117. 96Ibid., h. 118.

(38)

3.82 Al-‘Afuww (Maha Pemaaf)

Nilai yang terkandung di dalam al-„Afuww:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya „Afuww” sebanyak 187x setiap selesai shalat fardhu. Insya Allah dapat menghapus segala kesalahan dan semua orang akan menaruh rasa cinta kepadanya.98

3.83 Ar-Rauuf (Maha Pengasih)

Nilai yang terkandung di dalam ar-Rauuf:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Rauuf” sebanyak 100x setiap selesai shalat fardhu. Insya Allah akan disegani oleh semua orang dan melancarkan setiap yang diusahakan.99

3.84 Al-Maalikul Mulk (Maha Menguasai Kerajaan) Nilai yang terkandung di dalam al-Maalikul Mulk:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Maalikul Mulk” sebanyak 90x setiap selesai shalat fardhu. Insya Allah akan memiliki kewibawaan yang besar, sehingga disegani oleh semua orang.100

3.85 Dzul Jalaali Wal Ikraam (Memiliki Kebesaran dan Kemuliaan) Nilai yang terkandung di dalam Dzul Jalaali Wal Ikram:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Dzul Jalaali Wal Ikram” sebanyak 90x setiap selesai shalat fardhu. Insya Allah akan

97Teguh Sulistyawati As-Sukoharj, op.cit, h. 218. 98

Haikal H. Habibillah al-Jabaly, op.cit, h. 165.

99Sardiman Endim M, op.cit, h. 246. 100Labib Mz, op.cit. h. 119.

(39)

diberi perlindungan yang luar biasa dari berbagai macam marabahaya.101

3.86 Al-Muqsith (Maha Adil)

Nilai yang terkandung di dalam al-Muqsith:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Muqsith” sebanyak 70x setiap selesai shalat fardhu. Insya Allah akan dikaruniai sifat adil dari Allah SWT.102

3.87 Al-Jaami’ (Maha Mengumpulkan)

Nilai yang terkandung di dalam al-Jaami‟:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Jaami‟” sebanyak 70x setiap selesai shalat fardhu. Insya Allah akan dimudahkan jalan rezekinya oleh Allah SWT.103

3.88 Al-Ghaniyy (Maha Kaya)

Nilai yang terkandung di dalam al-Ghaniyy:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Ghaniyy‟” sebanyak 300x setiap selesai shalat fardhu. Insya Allah akan diberi kecukupan di dalam kehidupannya. Di samping itu setiap rezeki yang didapatnya akan membawa keberkahan.104

101Syaifurrahman El-Fati, op. cit, h. 61. 102

Sardiman Endim M, op.cit, h. 252.

103Ibid., h. 254-256. 104Ibid., h.256-257.

(40)

3.89 Al-Mughnii (Maha Pemberi Kekayaan)

Nilai yang terkandung di dalam al-Mughnii:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Mughnii” sebanyak 1.000x setiap selesai shalat fardhu. Insya Allah akan dianugerahi kekayaan oleh Allah SWT.105

3.90 Al-Maani’ (Maha Mencegah)

Nilai yang terkandung di dalam al-Maani‟:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Maani‟” sebanyak 90x setiap selesai shalat fardhu. Insya Allah dapat memberikan perlindungan dari bencana dan orang-orang yang berniat buruk kepadanya.106

3.91 Adh-Dhaarr (Maha Pemberi Mudharat)

Nilai yang terkandung di dalam adh-Dhaarr:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Dhaarr‟” sebanyak 100x setiap selesai shalat fardhu. Insya Allah akan dapat menyembuhkan penyakit serta menolak kedurhakaan orang.107

3.92 An-Naafi’ (Maha Pemberi Manfaat)

Nilai yang terkandung di dalam an-Naafi‟:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Naafi‟”sebanyak 70x setiap selesai shalat fardhu. Insya Allah dapat menentramkan hati yang risau.108

105Ibid., h. 258-259. 106

Ibid., h. 260-261.

107Syaifurrahman El-Fati, op.cit, h. 65. 108Ibid., h. 68.

(41)

3.93 An-Nuur (Maha Bercahaya)

Nilai yang terkandung di dalam an-Nuur:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Nuur” sebanyak 70x setiap selesai shalat fardhu. Insya Allah akan diberi pancaran sinar illahi dalam menerima petunjuk-Nya.109

3.94 Al-Haadii (Maha Pemberi Petunjuk)

Nilai yang terkandung di dalam al-Haadii:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Haddii” sebanyak 100x setiap selesai shalat fardhu. Insya Allah dapat dijauhkan dari kesulitan hidup dan menentramkan hati yang risau.110 3.95 Al-Badii’ (Maha Pencipta Pertama)

Nilai yang terkandung di dalam al-Badii‟:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Badii‟” sebanyak 300x setiap selesai shalat fardhu. Insya Allah dapat menjauhkan dari berbagai kesulitan dan mempercepat keberhasilan hajat.111

3.96 Al-Baaqii (Maha Kekal)

Nilai yang terkandung di dalam al-Baaqii:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Baaqii” sebanyak 100x setiap selesai shalat fardhu. Insya Allah akan diberi perlindungan dari berbagai musibah yang akan menimpa.112

109Labib Mz, op.cit. h. 124. 110

Abdurrahim Al-Qahthani, op.cit. h. 95.

111Labib Mz, op.cit. h. 125. 112Ibid.

(42)

3.97 Al-Waarits (Maha Mewarisi)

Nilai yang terkandung di dalam al-Waarits:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Waarits” sebanyak 300x setiap selesai shalat fardhu. Insya Allah akan dikaruniai umur panjang dari Allah SWT serta dijauhkan dari kesulitan hidup.113 3.98 Ar-Rasyiid (Maha Membimbing)

Nilai yang terkandung di dalam ar-Rasyiid:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Rasyiid” sebanyak mungkin setiap selesai shalat fardhu. Insya Allah dapat memudahkan urusan keuangan dan agar selamat dari malapetaka dan bencana.114

3.99 Ash-Shabuur (Maha Penyabar)

Nilai yang terkandung di dalam ash-Shabuur:

Barangsiapa yang beriman dan membaca “Ya Shabuur” sebanyak 90x setiap selesai shalat fardhu. Insya Allah baginya akan diberi anugerah sifat kesabaran, sehingga tahan di dalam menerima berbagai macam cobaan. Di samping itu, akan dijauhkan dari kesulitan hidupnya.115

Jadi, sudah sangat jelas sekali nilai-nilai yang terkandung di dalam al-Asma‟ al-Husna yang terdapat pada tiap-tiap nama, dari 99 nama di atas. Dan dari sekian nama itu dapat kita pilih salah satu nama yang sesuai dengan tujuan kita memohon sesuatu kepada Allah SWT.

113

Sardiman Endim M, op.cit, h. 278-279.

114Ibid., h. 280-281.

(43)

Sementara mengenai banyaknya hitungan tidak menjadi batasan yang ditentukan, melainkan boleh dibaca berapa saja menurut kemauan kita. Bahkan dibaca sebanyak-banyaknya malah lebih baik. Karena bila kita baca lebih banyak, maka kemungkinan besar akan bisa menimbulkan kemantapan hati di dalam mengharapkan pengabulan apa yang diidam-idamkan.

Diterimanya suatu permohonan, di samping keyakinan dan kesabaran yang penuh, sehingga bila kita meluangkan waktu sebentar di tempat yang dirasakan berat tidak akan jadi soal.

B. Sekilas Tentang Living Al-Qur`an 1. Pengertian Living al-Qur`an

Living al-Qur`an adalah teks al-Qur`an yang hidup dalam masyarakat. Yang dimaksudkan dengan teks al-Quran yang hidup dalam masyarakat tidak lain adalah respon masyarakat terhadap teks al-Qur`an dan hasil penafsiran seseorang.116

Living al-Qur`an bermula dari al-Qur`an in Everyday Life yakni makna dan fungsi al-Qur`an yang dapat dipahami dan dialami masyarakat muslim.117Living al-Qur`an juga diartikan sebagai fenomena yang hidup di tengah masyarakat Muslim terkait dengan al-Qur`an ini sebagai objek studi al-Qur`an. Oleh karena itu, kajian tentang Living al-Qur`an dapat

116Heddy Shari Ahimsa-Putra, The Living Qur`an: beberapa Perspektif Antropologi,

h. 237-238.

117Sahiron Syamsuddin, Metodologi Penelitian Living Qur`an dan Hadis, (Yogyakarta:

(44)

diartikan sebagai kajian tentang berbagai peristiwa sosial terkait dengan kehadiran al-Qur`an atau keberadaan masyarakat di sebuah komunitas Muslim tertentu.118

Living al-Qur`an juga disebut The Dead Qur`an karena banyak peristiwa sosial tersebut yang membuat teks-teks al-Qur`an tidak berfungsi, karena hidayah al-Qur`an terkandung dalam tekstualitasnya dan hanya diaktualitaskan secara benar jika bertolak dari pemahaman teks dan kandungannya. Sementara banyak dari praktek perlakuan atas al-Qur`an dalam kehidupan kaum Muslim sehari-hari tidak bertolak dari pemahaman yang benar (secara agama) atas kandungan teks ayat.119

2. Pendekatan-pendekatan dalam Kajian Living Qur`an a. Interaksi Simbolik

1) Pengertian Interaksi Simbolik 2) Macam-macam Interaksi Simbolik 3) Fungsi Interaksi Simbolik

4) Tujuan Interaksi Simbolik b. Teori Pemahaman

1) Pengertian Pemahaman 2) Kategori Pemahaman 3) Indikator Pemahaman

4) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemahaman

118Heddy Shari Ahimsa-Putra, op. cit., h. 238. 119Sahiron Syamsuddin, op. cit., h. 8.

Gambar

Tabel 2. Tambahan Al-Asma‟ Al-Husna versi Ibnu Majah. 12 No   Al-Asma’ Al-Husna  Arti
Tabel 3. Tambahan Al-Asma‟ Al-Husna versi Thabrani. 13 No  Al-Asma’ Al-Husna  Arti
Tabel 4. Tambahan Al-Asma‟ Al-Husna versi Ibnu Hazm. 14 No  Al-Asma’ Al-Husna  Arti

Referensi

Dokumen terkait