• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI. kesamaan antara orang yang menyampaikan pesan dengan orang yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 LANDASAN TEORI. kesamaan antara orang yang menyampaikan pesan dengan orang yang"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

8

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Teori Komunikasi

Dalam pengertian yang sederhana komunikasi akan terjadi saat adanya kesamaan antara orang yang menyampaikan pesan dengan orang yang menerima pesan. Terdapat banyak definisi tentang komunikasi yang dirumuskan oleh para ahli,masing-masing memiliki penekanan dan arti yang berbeda satu sama lainnya. Menurut Moor (dalam Rohim, 2009:8) definisi komunikasi adalah penyampaian pengertian antar individu. Dikatakan bahwa pada dasarnya manusia mempunyai kemampuan untuk menyampaikan maksud, keinginan, perasaan, pengetahuan, dan pengalaman dari orang yang satu kepada orang lain. Pada pokoknya komunikasi adalah keinginan dan kondisi yang terjadi dimana suatu sumber menyampaikan pesan kepada penerima dengan berupaya untuk mempengaruhi perilaku penerima pesan tersebut.

John R.Wenburg (dalam Rohim, 2009:9) mengatakan setidaknya ada tiga pemahaman mengenai komunikasi, yakni komunikasi sebagai tindakan satu arah, komunikasi sebagai interaksi, dan komunikasi sebagai transaksi. Komunikasi sebagai tindakan satu arah (linier), yaitu proses dimana pesan yang berasal dari sumber dengan melalui tahapan-tahapan menuju kepada komunikan. Pemahaman komunikasi sebagai proses satu arah ini oleh

(2)

Michael Burgoon (dalam Rohim, 2009:9) disebut sebagai “definisi berorientasi sumber” (source oriented definition). Pemahaman tersebut menegaskan bahwa komunikasi adalah proses yang disengaja untuk menyampaikan rangsangan untuk mendapatkan respons dari orang lain. Dalam konteks ini komunikasi dilakukan dengan sengaja oleh seseorang untuk menyampaikan pesan kepada orang lain demi kebutuhannya, seperti membujuk atau menjelaskan sesuatu. Dengan demikian, pemahaman komunikasi sebagai proses satu arah tersebut mengabaikan komunikasi yang disengaja atau tidak direncanakan.

Sedangkan yang dimaksud dengan interaksi adalah saling bertukar komunikasi. Transaksi terjadi pada saat komunikasi terjadi pada waktu yang bersamaan. Contohnya dalam situasi pengajaran di kelas antara guru dan murid seringkali memperlihatkan komunikasi transaksi ini (Muhammad, 2011:20). Pengertian lainnya disampaikan Gerald R. Miller (dalam Rohim, 2009: 9) yang mengatakan komunikasi pada dasarnya penyampaian pesan yang disengaja dari sumber terhadap penerima dengan tujuan mempengaruhi tingkah laku penerima.

Dari beberapa definisi yang dikemukakan para ahli tentang komunikasi disadari komunikasi merupakan menjadi bagian dasar dari kegiatan event yang dilakukan oleh Rumah Sakit Antam Medika. Jelas bahwa dalam kegiatannya, event yang dilakukan oleh Rumah Sakit Antam Medika merupakan wadah untuk berkomunikasi kepada khalayak sebagai bagian dari strategi yang dilakukan oleh public relations. Tujuan utama dari event itu sendiri adalah untuk menyampaikan pesan sekaligus mempengaruhi audience sehingga dapat memberikan keuntungan bagi Rumah Sakit Antam Medika.

(3)

2.1.2 Teori Komunikasi Organisasi

Zelko dan Dance (dalam Muhammad, 2011:66) mengatakan komunikasi organisasi suatu sistem yang saling tergantung mencakup komunikasi internal dan komunikasi eksternal. Komunikasi internal adalah komunikasi dalam organisasi itu sendiri seperti komunikasi dari bawahan kepada atasan, komunikasi dari atasan kepada bawahan, komunikasi sesama karyawan yang sama tingkatannya. Sedangkan komunikasi eksternal adalah komunikasi yang dilakukan organisasi terhadap lingkungan luarnya, seperti komunikasi dalam penjualan hasil produksi, pembuatan iklan, dan hubungan dengan masyarakat umum.

Goldhaber (dalam Muhammad, 2011:67) mendefinisikan komunikasi organisasi sebagai proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau selalu berubah-ubah.

Dalam strategi event yang dilakukan oleh public relations Rumah Sakit Antam Medika pesan yang disampaikan kepada masyarakat umum adalah tentang Rumah Sakit Antam Medika secara keseluruhan jadi merupakan bagian dari komunikasi eksternal organisasi. Dalam event juga terjadi interaksi organisasi dengan audience sehingga bukan hanya konsep komunikasi satu arah saja.

(4)

2.1.3 Teori Public Relations

Didalam Buku Pengantar Public Relations Teori dan Praktik, Butterick (2012:6) mengatakan bahwa teori public relations digambarkan dari pemikiran yang berbeda namun semuanya tetap berkaitan, pertama teori komunikasi dan kedua yaitu analisis public relations dimasa lalu dan secara bersama keduanya menghasilkan teori public relations yang berbeda.

Public Relations memiliki berbagai definisi. Seperti yang dikemukakan Danandjaja (2011:14-16) menyebutkan berbagai macam definisi Public Relations menurut para ahli sebagai berikut: Pada tahun 1923 Edward Bernaya, Danandjaja (2011:14) mendefinisikan Public Relations sebagai berikut:

“Information given to the public, persuasion directed at the public to modify attitude and action, and efforts to integrate attitude and actions and actions of an institution with its publics and of public with those of that institution”.

Pandangan tersebut bila diterjemahkan dapat diuraikan sebagai menginformasikan langsung dan melakukan tindakan untuk mempengaruhi publik agar merubah tindakan dan pandangannya.

Akhir tahun 1960 “Webster’s Dictionary”,Danandjaja (2011:14) mendefinisikan public relations sebagai berikut:

“As relations with the general public through publicity: those function of corporation, organinization. Concerned with informing the public of its activities, politicies, etc. Ad attemping to create favourable public opinion”.

Yang berarti adalah public relations adalah sebagai penghubung dengan khalayak luas, individu maupun organisasi. Terkait dengan memberi tahu

(5)

publik-publik tentang aktivitas, kebijakan, dan mencoba untuk menciptakan pendapat umum yang baik.

Rex Harlow seperti yang dikutip dalam Butterick (2012:7) menghasilkan definisi atas semua rangkuman dan menghasilkan satu definisi global yaitu Public Relations adalah fungsi manajemen yang membantu membangun dan memelihara jalur komunikasi, memunculkan pemahaman, menjaga kerja sama antara organisasi dan publiknya, menganalisa permasalahan dan isu, membantu organisasi dalam menginformasikan dan menangkap opini publik, disini ditekankan tanggung jawab untuk melayani kepentingan organisasi dengan melihat pandangan umum, membantu organisasi untuk tetap mengikuti dan memanfaatkan perubahan dan perkembangan zaman, melihat lebih dini untuk mencegah kecenderungan negatif, serta menggunakan penelitian yang terpercaya dengan tetap memperhatikan etika komunikasi sebagai alat utamanya”.

Ardianto (2012:179) menjelaskan peranan public relations yang lebih besar, agar mencapai hasil optimal, harus mencakup empat tanggung jawab umum sebagai berikut:

1. Analyzing, yaitu menganalisa masalah sosial, ekonomi, politik dan sekitarnya dalam dalam ruang lingkup tugasnya serta mampu mengantisipasinya kemungkinan-kemungkinan yang terjadi.

2. Counseling, menjadi penasihat bagi pimpinan dalam memutuskan kebijakan dan tatanan operasional agar dapat menciptakan hubungan yang harmonis dengan berbagai publik yang terkait.

(6)

3. Communicating, mengkomunikasikan informasi penting tentang kebijakan dalam struktur organisasi maupun yang berhubungan dengan publik.

4. Evaluating, mengevaluasi dan mengkaji apa yang sudah baik maupun kesalahan yang dilakukan, seberapa jauh yang telah dicapai dan bagaimana meningkatkan kinerja yang lebih produktif di masa mendatang.

Dari beberapa pendapat yang ada, dapatlah dijelaskan bahwasanya pengertian dari public relations itu sendiri mencakup kepada arti yang cukup luas dan sulit untuk didefinisikan seperti halnya pendapat publik. Namun, untuk memperoleh pemahaman akan Public Relations secara singkat seperti yang diuraikan Danandjaja (2011:17) antara lain:

1. Public Relations itu adalah pembedaan fungsi dalam struktur organisasi memiliki peran membantu organisasi dan publiknya untuk saling mempercayai dan saling menyesuaikan.

2. Public Relations itu selalu mengabdi kepada kepentingan publik.

3. Public Relations itu adalah sebagai decision maker bagi suatu kebijakan, dan dapat menciptakan stabilitas yang sehat.

4. Dalam prakteknya Public Relations itu membantu terciptanya kerjasama, saling pengertian, dan saling menerima antara publik dan organisasi, dan pada tahap lanjut akan tercipta keuntungan bersama.

5. Dilihat dari prosesnya, maka Public Relations mempunyai dua bentuk kegiatan yaitu Internal Public Pelations atau Internal Relations.

(7)

Dengan demikian pengertian public relations itu sendiri bila dilihat dalam studi ilmu komunikasi, maka akan mempunyai arti public relations merupakan salah satu bentuk spesialisasi dan ilmu komunikasi yang bertujuan untuk menumbuhkan saling pengertian dan kerjasama antar publik dengan jalan komunikasi timbal balik, untuk mencapai tujuan bersama atas dasar saling menguntungkan.

2.1.3.1 Tujuan Public Relations

Didalam buku Peranan Humas Dalam Perusahaan Danandjaja (2011:22) dijelaskan bahwa secara teoritis tujuan pembagian kegiatan Public Relations dijelaskan sebagai berikut:

1. Tujuan berdasarkan kegiatan internal Public Relations 2. Tujuan berdasarkan kegiatan eksternal Public Relations

Danandjaja (2011:22) menjelaskan tentang tujuan Public Relations berdasarkan kegiatan Internal Relation dalam hal ini dapat mencakup ke dalam beberapa hal yaitu:

1. Melakukan penilaian tingkah laku dan pendapat publik terhadap perusahaan, yang ditunjukan kepada kebijakan perusahaan yang sedang berlaku atau berjalan.

2. Membuat analisa dan perbaikan tentang kebijaksanaan yang sedang berjalan, untuk mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan dengan tidak melupakan kepentingan publik.

3. Memberikan informasi kepada para karyawan tentang kebijakan perusahaan yang bersifat objektif dan berhubungan dengan kegiatan rutin perusahaan, serta menjelaskan mengenai kemajuan perusahaan. Untuk

(8)

kedepannya diharapkan publik karyawan tetap memiliki informasi yang baik.

4. Membuat perencanaan dan susunan yang efektif bagi penugasan yang bersifat Internal Public Relations dalam perusahaan tersebut.

Lebih jauh dijelaskan oleh Danandjaja (2011:30-31) dijelaskan, pada negara yang sudah maju public relations menjadi suatu bagian yang berdiri sendiri dan dan dikenal dengan sebutan “The Big Bussiness”. Alasannya karena public relations bagian yang banyak menangani masalah dan berperan dengan kepentingan banyak orang dimana tujuan dari public relations itu bukan lagi hanya memberikan suatu pesan komunikasi yang bersifat informatif dan persuasif, tetapi juga menciptakan hubungan yang harmonis dengan semua pihak yang berkepentingan.

Oleh karenanya dalam prakteknya antara fungsi, tujuan dan bentuk kegiatan public relations saling berhubungan. Dengan demikian bentuk kegiatan dari public relations terbagi atas dua hal yaitu:

1. Internal Public Relations 2. Eksternal Public Relations

2.1.3.2 Internal Public Relations

Disebutkan oleh Danandjaja (2011:31-33) bahwa yang dimaksud dengan Internal Public Relations adalah salah satu bentuk kegiatan dari Public Relations yang menitik beratkan kegiatannya ke dalam. Istilah ke “dalam” maksudnya kegiatan tersebut hanya berlaku kepada bentuk hubungan dengan publik yang ada dalam istansi atau perusahaan tersebut.

(9)

Oleh sebab itu publik dalam kegiatan Internal Public Relations ini dapat dilihat dalam beberapa bentuk yang terbatas seperti:

1. Publik karyawan.

2. Publik pemegang saham.

3. Publik dari masing-masing departemen, biro atau unit-unit terkecil dalam perusahaan atau instansi tersebut.

2.1.3.3 Eksternal Public Relations

Eksternal Public Relations menurut Danandjaja (2011:34-41) adalah salah satu bentuk dari kegiatan Public Relations yang ditujukan kepada publik yang berada diluar perusahaan atau instansi.Didalam prakteknya, Eksternal Public Relations ini bertujuan untuk mencari serta mendapatkan dukungan dari publik yang berada di luar perusahaan tersebut.

Dalam memperoleh dukungan dari publik diperlukan sikap saling mempercayai oleh karena itu maka dibutuhkan kejujuran. Pengertian kejujuran yaitu bahwa pihak perusahaan harus selalu memperhatikan kepentingan publik dan tidak meremehkan kepentingan atau keinginan publik terhadap perusahaan.

Bertram R. Canfield (dalam Danandjaja 2011:34) menjelaskan suatu perbandingan, terutama sekali ketika melaksanakan kegiatan dari external public relations ini antara lain sebagai berikut:

1. Public Relations itu pada menjadi bagian dasar manajemen

2. Ketika menyelenggarakan setiap tindakan dan keputusan yang ada, Public Relations harus mengutamakan kepentingan publik.

(10)

3. Terhadap suatu kebijaksanaan yang dijalankan Public Relations yang ditujukan kepada publik, harus saling pengertian guna memperoleh kerjasama.

Dari uraian diatas ditegaskan bahwa kegiatan komunikasi yang dijalankan oleh public relations haruslah dapat menyesuaikan diri terhadap publik diluar perusahaan itu. Tujuannya agar kegiatan komunikasi yang dilakukan dapat mencapai hasil yang diinginkan.

Dalam mendapatkan hasil yang maksimal dari kegiatan eksternal public relations itu berupa dukungan dari publik seorang harus memperhatikan hal dibawah ini (dalam Danandjaja, 2011:35)

1. Menilai sikap dan opini publik terhadap perusahaan,melalui tanggapan publik terhadap kebijakan perusahaan

2. Memberi saran dan bimbingan kepada pimpinan melalui pengamatan dan penilaian yang dilakukan berdasarkan tanggapan publik, sehingga pimpinan memiliki gambaran untuk mengambil tindakan atau keputusan. 3. Memberi penerangan yang objektif kepada publik agar publik mengenai

kegiatan dan perkembangan perusahaan.

4. Menyiapkan staff yang terlatih dan mampu menjalankan kegiatan dari Eksternal Public Relations.

Adapun kegiatan eksternal public relations antara lain (Danandjaja,2011:36):

a. Hubungan dengan Press (Press Relations)

Merupakan salah satu bentuk kegiatan external public relations yang ditujukan kepada pihak pers.

(11)

Pers dalam pengartiannya merupakan bagian dari media massa yang bersifat tercetak seperti surat kabar harian, mingguan, dan majalah.

Tujuan Press Relations ini adalah untuk memberikan informasi tentang kegiatan yang dilakukan perusahaan. Pada tahap selanjutnya pers akan menyebarkan informasi tersebut melalui pemberitaannya kepada masyarakat luas.

b. Hubungan dengan Pihak Pemerintah (Government Relations)

Adalah salah satu bentuk dari kegiatan eksternal public relations yang ditujukan kepada kegiatan menyelenggarakan hubungan dengan pihak pemerintahan.

c. Hubungan dengan Publik Pelanggan (Costumer Relations)

Merupakan salah satu bentuk kegiatan eksternal public relations yang kegiatannya ditujukan untuk menciptakan hubungan kepada konsumen. d. Hubungan dengan masyarakat (Community Relations)

Salah satu bentuk kegiatan eksternal public relations yang ditujukan kegiatannya kepada usaha untuk menciptakan hubungan dengan masyarakat luas dengan mempergunakan bentuk-bentuk komunikasi seperti: 1. Periklanan 2. Publisitas 3. Pekan raya 4. Public Speaking 5. Pameran

(12)

e. Hubungan dengan pihak pengedar (Supplier Relations)

Merupakan salah satu bentuk dari kegiatan external public relations yang merupakan hubungan dengan dengan pihak pengecer.

f. Hubungan dengan pihak pendidikan (Educational Relations)

Merupakan salah satu bentuk kegiatan external public relations, yaitu kegiatan ditujukan kepada publik yang berhubungan dengan dunia pendidikan.

2.1.3.4 Strategi Public Relations

Dalam buku Crisis Public Relations (2011:54-55) dijelaskan oleh Firsan Nova tentang strategi Public Relations atau yang lebih dikenal dengan bauran public relations, diantaranya adalah:

a. Publications (publikasi) yaitu cara public relations dalam menyampaikan informasi, gagasan, atau ide kepada khalayaknya.

b. Event (penyusunan acara) yaitu merupakan bentuk kegiatan yang dilakukan oleh public relations dalam dalam menyebarkan informasi kepada khalayak.

c. News (Pesan/Berita) yaitu informasi yang dikomunikasikan kepada masyarakat luas yang disampaikan secara langsung maupun tidak langsung. Penyampaian informasi bertujuan agar dapat diterima oleh khalayak serta mendapatkan respons yang positif.

d. Corporate Identity (citra perusahaan) adalah cara pandang khalayak kepada suatu perusahaan terhadap aktivitas yang dilakukan. Citra yang

(13)

terbentuk bisa berupa citra positif maupun negatif tergantung dari apa yang dilakukan perusahaan.

e. Community Involvement (hubungan dengan khalayak) adalah sebuah hubungan yang dibangun dengan pihak lainnya (stakeholder, shareholder, media, masyarakat di sekitar perusahaan, dan lain-lain).

f. Lobbying and Negotiation (lobi dan negosiasi) adalah sebuah rencana dalam jangka panjang maupun jangka pendek yang dibuat oleh public relations mengenai kebutuhan dan keinginan perusahaan. Dengan perencanaan yang matang akan membuat persiapan pada kegiatan dapat berjalan dengan lancar dan meminimalisasi kegagalan. Kemampuan negosiasi juga diperlukan untuk memperoleh setiap dukungan bagi semua pihak yang terkait sehingga dapat menciptakan situasi yang saling menguntungkan.

g. Corporate Social Responsibility (CSR), merupakan sebuah bentuk dari kepedulian perusahaan terhadap masyarakat merupakan suatu strategi yang menjadi andalan banyak perusahaan sekarang ini. Langkah ini digunakan perusahaan untuk mengambil peran untuk secara bersama melaksanakan aktivitasnya dalam rangka mensejahterakan masyarakat atau memperbaiki lingkungan di sekitar perusahaan. Kemudian secara tidak langsung dapat menaikan citra perusahaan.

Dilihat dari kegiatan event yang merupakan bagian dari strategi public relations yang peran Public Relations disini sebagai pelaksana, penanggung jawab sekaligus pengambil keputusan. Dalam aplikasinya kepada Rumah Sakit Antam Medika untuk membangun citra perusahaan, peneliti

(14)

memfokuskan penelitian tersebut pada strategi event yang dilakukan walaupun strategi lainnya tetap berkaitan dalam usaha membangun membentuk citra perusahaan. Fungsi eksternal public relations berperan penting dalam membangun hubungan dengan masyarakat dalam pelaksaan event, dengan hubungan yang baik maka tidak akan sulit dalam melakukan sosialisasi tujuan dari event.

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Teori Event

Konsep perkembangan event telah berubah dengan sesuai kemajuan teknologi dan perkembangan zaman, jika dulu event merupakan kegiatan penting yang terikat secara adat, budaya, tradisi, agama, kini event yang berlangsung lebih beraneka ragam dan tidak terbatas pada kegiatan mengikat.

Getz (dalam Noor, 2013:9) mendefinisikan event sebagai berikut:

“Those non routine occasions set apart from the normal activity of daily life of a group of people”

Pendapat tersebut menjelaskan tentang pengertian event sebagai kegiatan diluar acara rutin dalam keseharian orang atau kelompok. Event telah berkembang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan manusia.

Noor (2013:19) mengategorikan events berdasarkan ukuran dan besarnya menjadi :

(15)

1. Mega Event

Merupakan event besar yang mempunyai dampak ekonomi besar pada masyarakat atau bahkan negara tempat penyelenggaraan event. Event ini diliput dan ditayangkan oleh berbagai media. Contoh: Olimpiade, Piala Dunia FIFA

2. Hallmark Events

Event berukuran sedang ini identik dengan karatkter suatu wilayah kota atau daerah serta mampu mendatangkan keuntungan secara ekonomi untuk masyarakat selama event diselenggarakan.

3. Major Events

Merupakan events yang secara ukuran mampu menarik perhatian media untuk meliput dan menarik perhatian pengunjung yang cukup besar. Event jenis ini biasanya kegiatan yang diadakan secara rutin.

Menurut Noor (2013:19), Event berdasarkan bentuk dan isi yaitu:

1. Event Festival

Merupakan event yang erat dengan budaya masyarakat yang biasa berkembang dari budaya. Dengan tradisi yang terus berkembang kemudian menjadi sebuah satu hiburan biasanya diadakan secara terbuka.

2. Sport Event

Sport event diadopsi dengan perkembangan sport masa kini dan mempunyai beragam tingkatan dengan beragam skala event mulai dari daerah, wilayah, regional bahkan internasional.

(16)

3. Event Bisnis (Corporate Event)

Merupakan kegiatan yang banyak dilakukan perusahaan yang bertujuan untuk kepentingan perusahaan. Jenis event ini lebih dikenal dengan istilah MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition).

2.2.1.2 Jenis Event

Dalam bukunya (Nova,2011:54-55) dijelaskan tentang jenis-jenis event, antara lain:

1. Calender Event (regular event) yang rutin, yang dilaksanakan pada waktu atau bulan tertentu sepanjang tahun.

2. Special Event, yaitu kegiatan khusus yang dilaksanakan pada momen-momen tertentu diluar acara rutin dari program kerja public relations. 3. Moment Event, yaitu event atau acara yang kegiatannya bersifat momental

dan lebih khusus.

Dalam merancang strategi event yang digunakannya, public relations Rumah Sakit Antam Medika mengkategorikan event Car Free Day, Open Table dan Seminar Kesehatan Awam yang diadakan merupakan bagian dari kategori Major Events dan bagian dari Corporate Events yang diadakan secara rutin setiap bulannya (Calender Event).

Pada Rumah Sakit Antam Medika pelaksanaan event ditangani langsung oleh divisi Public Relations dan pemasaran, sebagai penanggung jawab dan pelaksana kegiatan event. Tujuan dilakukannya agar dapat memberikan pandangan positif masyarakat terhadap Rumah Sakit Antam Medika. Noor (2013:37) mengatakan bahwa event akan berpengaruh terhadap masyarakat

(17)

yang terlibat dalam penyelenggaraan event, sehingga diharapkan dengan dapat memenuhi tujuan utamanya dalam membentuk citra positif Rumah Sakit Antam Medika.

2.2.2 Citra

Di dalam buku Crisis Public Relations (2011:297), Nova menyatakan bahwa citra terhadap perusahaan di masyarakat dapat terlihat dari pendapat atau pola pikir komunikan pada saat mempersepsikan realitas yang terjadi. Yang perlu dipahami yaitu dengan terbentuknya sebuah citra perusahaan adalah adanya persepsi yang berkembang di benak publik terhadap realitas. Realitas dalam Rumah Sakit Antam Medika ini dilihat dari antusiasme masyarakat terhadap event yang diselenggarakan.

Citra atau image didefinisikan sebagai a picture of mind, yaitu suatu gambaran yang ada dibenak seseorang. Citra dapat berubah menjadi buruk atau negatif apabila kemudian ternyata tidak didukung oleh kemampuan atau keadaan yang sebenarnya.

Dari teori-teori tersebut dapat dilihat bahwa citra merupakan persepsi dari publik terhadap perusahaan sebagai gambaran identitas yang melekat benak masyarakat..

2.2.2.1 Jenis Citra

Menurut Jefkins (2004: 20-23) di dalam bukunya yang berjudul Public Relations terdapat lima jenis citra, yaitu:

(18)

1. Citra Bayangan

Citra anggota dalam struktur organisasinya biasanya pemimpin atau orang yang cukup berpengaruh dalam organisasi dari pihak luar tentang organisasinya. Citra bayangan dapat juga diartikan citra yang dianut oleh orang didalam organisasi mengenai pandangan luar terhadap organisasinya. Citra ini tidak bisa menggambarkan keadaan yang sesungguhnya, bahkan hanya sekedar ilusi, dikarenakan tidak memadainya informasi, pengetahuan atau pun pemahaman yang dimiliki oleh pihak dalam organisasi itu mengenai pendapat atau pandangan pihak luar.

2. Citra yang Berlaku

Merupakan kebalikan dari citra bayangan, citra yang berlaku (current image) ini adalah suatu pandangan yang dianut oleh pihak-pihak di luar mengenai suatu organisasi. Seperti juga dengan citra bayangan, citra yang berlaku tidak menggambarkan keadaan yang sesungguhnya karena semata-mata terbentuk dari pengalaman atau pengetahuan orang-orang luar yang biasanya serba terbatas dan biasanya citra ini cenderung negatif. 3. Citra yang Diharapkan

Citra harapan (wish image) adalah suatu citra yang diinginkan oleh pihak yang terkait. Citra ini juga tidak sama dengan citra yang sebenarnya. Biasanya citra ini terlihat lebih baik atau lebih menyenangkan daripada citra yang sebenarnya.

4. Citra Perusahaan

Citra perusahaan adalah citra organisasi secara keseluruhan, tidak hanya citra atas produk dan pelayanannya. Citra perusahaan ini terdiri dari

(19)

banyak hal, seperti sejarah atau riwayat hidup perusahaan yang baik, keberhasilan dan stabilitas di bidang keuangan, kualitas produk, dan lain sebagainya.

5. Citra Majemuk

Dalam citra majemuk ini banyaknya jumlah pegawai (individu), cabang, atau perwakilan organisasi dapat memunculkan citra yang belum tentu sama dengan citra organisasi secara keseluruhan. Organisasi dapat mempunya citra yang sama banyaknya dengan jumlah pegawai yang dimilikinya.

2.3 Kerangka Teori

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Komunikasi Komunikasi Organisasi

EVENT

Citra Rumah Sakit Antam Medika Strategi Public Relations

(20)

Berdasarkan kerangka teori di atas, penulis akan meneliti tentang strategi event dalam membentuk citra positif Rumah Sakit Antam Medika. Sebagai salah satu dari strategi public relations teori komunikasi turut mempengaruhi proses berjalannya event sebagai sarana untuk menyampaikan pesan serta mempengaruhi masyarakat dan teori komunikasi organisasi yang menjadi bagian dari komunikasi eksternal Rumah Sakit Antam Medika secara keseluruhan, terakhir adalah teori citra sebagai tujuan yang ingin dibentuk oleh Rumah Sakit Antam Medika dalam mendapatkan pencitraan yang positif di mata masyarakat.

(21)

2.4 Kerangka Pikir

Gambar 2.2 Teori Pemikiran Public Relations

Strategi Public Relations

Event

Pembentukan Citra Positif Rumah Sakit Antam Medika

(22)

2.5 Penetlitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Artikel Hasil Kesimpulan Metodolgi

1 Yuan, Liu (2010). The Effect of Festivals and Special Events on City Image Design. Frontiers of Architecture and Civil Engineering in China, 1(2): 255-259.

Events atau acara khusus memiliki fungsi yang luar biasa dalam pembangunan citra juga untuk peningkatan prestise dan menjadi sebuah lompatan bagi keberhasilan sebuah image. Dalam hal ini keberhasilan event mempengaruhi tujuan utama dari perushaan.

Research Qualitative

2 Hallmann, K. (2010). The Impact of Image Congruence Between Sport Event and Destination on Behavioral Intentions. Tourism Review of AIEST - International Association of Scientific Expert in Tourism, 66-74.

Hasilnya menunjukan bahwa peran event olah raga mempunyai daya tarik emosional terhadap pengunjung. Event memainkan peran penting dalam mempengaruhi perilaku pengunjung dan dapat meningkatkan kesadaran berolah raga sehingga memberikan dampak positif kepada audience

Research Qualitative

3 Gwinner, K. (2009). Building Brand Image Through Event Sponsorship: The Role of Image Transfer. Journal of Advertising, 47-57.

Sponsorhip pada kegiatan event memiliki fungsi transfer citra yang kuat. Kegiatan event dapat menarik perhatian secara luas sehingga sangat cocok dalam kegiatan pencitraan untuk perusahaan. Dan kegiatan event yang dipilih dapat mencerminkan karakter perusahaan.

Research Qualitative

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Teori
Gambar 2.2 Teori Pemikiran Public Relations
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Referensi

Dokumen terkait

Maserasi dilakukan dengan cara memasukkan 10 bagian simplisia dengan derajat yang cocok ke dalam bejana, kemudian dituangi dengan penyari 75 bagian, ditutup dan dibiarkan

Seperti telah diuraikan di atas, masalah yang dapat diidentifikasi adalah banyaknya anak dan remaja yang mengakses internet dengan pola konsumsi yang cukup sering

Definisi lain mengatakan bahwa aditif makanan atau bahan tambahan makanan adalah bahan yang ditambahkan dengan sengaja ke dalam makanan dalam jumlah kecil, dimana bahan aditif

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan penyertaan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Program Simulasi Eksperimen Difraksi

Tidur merupakan kondisi tidak sadar dimana individu dapat dibangunkan oleh stimulasi atau sensori yang sesuai (Guyton dalam Aziz Alimul H) atau juga dapat dikatakan sebagai

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan proses pembelajaran dan hasil belajar Bahasa Jawa materi wayang dengan menggunakan media kartu kata bergambar wayang

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa lokasi bank yang jauh dari rumah adalah alasan utama yang paling mendominasi siswa tidak berkeinginan menabung di bank syariah dengan jumlah