• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH NON PERFORMING LOAN DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO TERHADAP RETURN ON ASSET Rosyid Arifin 4

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PENGARUH NON PERFORMING LOAN DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO TERHADAP RETURN ON ASSET Rosyid Arifin 4"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL ILMIAH – VIDYA Vol. 24 No.1

29

ANALISIS PENGARUH NON PERFORMING LOAN DAN LOAN TO DEPOSIT

RATIO TERHADAP RETURN ON ASSET

Rosyid Arifin4

Abstrak : Kegiatan perbankan yang kompleks dapat menyebabkan potensi risiko yang tinggi dan

pada umumnya tidak dapat dipisahkan dari risiko kredit atau dikenal dengan istilah Non Performing Loan (NPL). NPL merupakan rasio yang dipergunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam meng-cover risiko kegagalan pengembalian kredit oleh debitur. Salah satu ukuran untuk menghitung likuiditas bank adalah Loan to Deposit Ratio (LDR), yaitu seberapa besar dana bank di lepaskan ke perkreditan. Berdasarkan uraian di atas, sangat penting bagi sepuluh bank terbesar di Indonesia memperhatikan nilai Non Performing Loan (NPL) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) sebagai alat ukur untuk menilai kinerja keungannya. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh secara simultan dan parsial Non Performing Loan (NPL) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Return on Asset (ROA) sepuluh Bank Terbesar di Indonesia Yang Terdaftar di BEI.Sampel penelitian ini adalah 10 bank terbesar yang terdaftar di BEI. Hasil penelitian menjelaskan Non Performing Loan (NPL) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) secara simultan dan parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap Return On Asset (ROA) perbankan pada sepuluh bank terbesar yang terdaftar di BEI.

Kata Kunci : Non Performing Loan (NPL) dan Loan to Deposit Ratio (LDR), Return On Asset

(ROA).

PENDAHULUAN

Bank merupakan salah satu lembaga keuangan depositori yang mengemban fungsi utama untuk menghimpun dana dari masyarakat dan memobilisasi dana masyarakat tersebut dengan menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk aktivitas pemanfaatan dana atau investasi. Fungsi tersebut dapat dikatakan sebagai nafas bagi perkembangan perekonomian negara. Keberadaan bank sangat penting bagi perekonomian suatu negara karena bank berfungsi memperlancar lalu lintas keuangan yang berperan dalam mobilitas pertumbuhan ekonomi suatu negara dan merupakan bagian dari sistem moneter yang memiliki kedudukan strategis sebagai penunjang pembangunan ekonomi.

Aset bank yang berwujud kepercayaan masyarakat sangat penting untuk dipelihara guna menjaga fungsi intermediasi bank serta mencegah terjadinya bank runs and panics mengingat bank juga merupakan sebuah lembaga kepercayaan masyarakat yang sebagian besar dananya berasal dari masyarakat, sekaligus sebagai agen pembangunan perekonomian masyarakat melalui penyaluran kredit. Menurut Pandia (2010), dalam kondisi persaingan antar bank yang semakin ketat, bank-bank akan semakin sulit melakukan prediksi apa yang akan terjadi, sehingga tingkat risiko yang dihadapi juga meningkat. Persaingan antar bank, bank membutuhkan manajemen umum yang memadai dan pengelolaan risiko agar risiko yang ada dapat ditekan seminimal mungkin, mengingat banyak bank yang ambruk karena menanggung risiko yang besar. Bank merupakan institusi yang mengelola uang sebagai aktivitas utamanya, memiliki risiko yang melekat (inhernt) secara sistematis. Risk loss yang terjadi pada suatu bank akan menimbulkan dampak tidak hanya terhadap bank yang bersangkutan, tetapi juga akan berdampak pada nasabah dan perekonomian secara keseluruhan. Bank sangat rentan terhadap risiko sistemik yang melekat pada industri perbankan (Merkuziwati,2007). Dalam kalangan perbankan, implementasi manajemen risiko

(2)

30 JURNAL ILMIAH – VIDYA Vol. 24 No. 1

Analisis Pengaruh Non Performing Loan dan Loan To Deposit Ratio Terhadap Return On Asset

menjadi keharusan karena kebangkrutan sebuah bank dapat menimbulkan eksternalitas negatif yang sangat besar (Ridjin,2000).

Kegiatan perbankan yang kompleks dapat menyebabkan potensi risiko yang tinggi dan pada umumnya tidak dapat dipisahkan dari risiko kredit atau dikenal dengan istilah Non Performing Loan (NPL). Menurut Darmawan (2004) NPL merupakan rasio yang dipergunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam meng-cover risiko kegagalan pengembalian kredit oleh debitur. Bank harus berhati-hati dalam menyalurkan kredit agar tidak terjadi NPL yang tinggi. Salah satu cara untuk mengurangi risiko yang ada bank biasanya mencari alternatif investasi lainnya yang lebih rendah risiko salah satunya menempatkan dananya pada instrumen keuangan seperti Sertifikat Bank Indonesia yang memiliki risiko rendah tetapi memberikan kepastian hasil.

Non Performing Loan (NPL) menunjukkan kemampuan kolektibilitas sebuah bank dalam mengumpulkan kembali kredit yang dikeluarkan oleh bank sampai lunas. Non Performing Loan (NPL) merupakan persentase jumlah kredit bermasalah (dengan kriteria kurang lancar, diragukan, dan macet) terhadap total kredit yang dikeluarkan bank (Meydianawathi, 2007). Apabila suatu bank mempunyai Non Performing Loan (NPL) yang tinggi, maka akan memperbesar biaya, baik biaya pencadangan aktiva produktif maupun biaya lainnya, dengan kata lain semakin tinggi Non Performing Loan (NPL) suatu bank, maka hal tersebut akan mengganggu kinerja bank tersebut.

Salah satu ukuran untuk menghitung likuiditas bank adalah Loan to Deposit Ratio (LDR), yaitu seberapa besar dana bank di lepaskan ke perkreditan. Ketentuan Bank Indonesia tentang Loan to Deposit Ratio (LDR) yaitu antara rasio 80% hingga 110% (Werdaningtyas, 2002). Semakin tinggi Loan to Deposit Ratio (LDR) maka laba bank semakin meningkat (dengan asumsi bank tersebut mampu menyalurkan kreditnya dengan efektif), dengan meningkatnya laba bank, maka kinerja bank juga meningkat. Dengan demikian besar-kecilnya rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) suatu bank akan mempengaruhi kinerja bank tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, sangat penting bagi sepuluh bank terbesar di Indonesia memperhatikan nilai Non Performing Loan (NPL) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) sebagai alat ukur untuk menilai kinerja keungannya. Salah satu fungsi bank adalah sebagai lembaga intermediary atau penghubung antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana. Bank Indonesia (BI) melalui Peraturan Bank Indonesia (PBI) menetapkan bahwa rasio kredit bermasalah (NPL) adalah sebesar 5%. Sedangkan rasio profitabilitas mengukur efektifitas manajemen berdasarkan hasil pengembalian yang dihasilkan dari pinjaman dan investasi. ROA (Return on Assets) yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan dari keseluruhan aktiva yang ada dan yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan.

Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan penelitian mengetahui pengaruh secara Non Performing Loan (NPL) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Return on Asset (ROA) sepuluh Bank Terbesar di Indonesia Yang Terdaftar di BEI

TINJAUAN PUSTAKA Return On Asset (ROA)

Return on Assets (ROA) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh profitabilitas dan mengelola tingkat efisiensi usaha bank secara keseluruhan. Semakin besar nilai rasio ini menunjukkan tingkat rentabilitas usaha bank semakin baik atau sehat (Mahrinasari, 2003). Sedangkan menurut Bank Indonesia, Return On Asset (ROA) merupakan perbandingan antara laba sebelum pajak dengan rata-rata total asset dalam satu periode. Semakin besar Return On

(3)

31 JURNAL ILMIAH – VIDYA Vol. 24 No. 1

Analisis Pengaruh Non Performing Loan dan Loan To Deposit Ratio Terhadap Return On Asset

Asset (ROA) menunjukkan kinerja perusahaan semakin baik, karena return semakin besar. Sehingga dalam penelitian ini menggunakan Return On Asset (ROA) sebagai indikator pengukur kinerja keuangan perusahaan perbankan.

Return on Asset (ROA) dipilih sebagai indikator pengukur kinerja keuangan perbankan karena Return on Asset (ROA) digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan didalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Return on Asset (ROA) merupakan rasio antara laba sebelum pajak terhadap total asset. Semakin besar Return on Asset menunjukkan kinerja keuangan yang semakin baik, karena tingkat kembalian semakin besar. Apabila Return on Asset meningkat, berarti profitabilitas perusahaan meningkat, sehingga dampak akhirnya adalah peningkatan profitabilitas yang dinikmati oleh pemegang saham (Husnan, 1998).

Non Performing Loan (NPL)

Salah satu risiko usaha bank menurut Peraturan Bank Indonesia adalah risiko kredit, yang didefinisikan : risiko yang timbul sebagai akibat kegagalan counterparty memenuhi kewajiban. Sementara menurut Susilo, et al. (1999), risiko kredit merupakan risiko yang dihadapi bank karena menyalurkan dananya dalam bentuk pinjaman kepada masyarakat. Karena berbagai hal, debitur mungkin saja menjadi tidak memenuhi kewajibannya kepada bank seperti pembayaran pokok pinjaman, pembayaran bunga dan lain-lain. Tidak terpenuhinya kewajiban nasabah kepada bank menyebabkan bank menderita kerugian dengan tidak diterimanya penerimaan yang sebelumnya sudah diperkirakan. Manajemen piutang merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan yang operasinya memberikan kredit, karena makin besar piutang akan semakin besar resikonya (Riyanto, 2000).

Rasio keuangan yang digunakan sebagai proksi terhadap nilai suatu resiko kredit adalah rasio Non Performing Loan (NPL). Rasio ini menunjukan bahwa kemampuan manajemen bank dalam mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank. Non Performing Loan (NPL) mencerminkan risiko kredit, semakin kecil Non Performing Loan (NPL), maka semakin kecil pula resiko kredit yang ditanggung pihak bank. Bank dalam memberikan kredit harus melakukan analisis terhadap kemampuan debitur untuk membayar kembali kewajibannya. Setelah kredit diberikan, bank wajib melakukan pemantauan terhadap penggunaan kredit serta kemampuan dan kepatuhan debitur dalam memenuhi kewajiban. Bank melakukan peninjauan, penialian, dan pengikatan terhadap agunan untuk memperkecil resiko kredit (Ali, 2004).

Loan to Deposit Ratio (LDR)

Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank. LDR tersebut menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan oleh deposan dengan mengandalkan kredit sebagai sumber likuiditasnya. Dengan kata lain, seberapa jauh pemberian kredit kepada nasabah kredit dapat mengimbangi kewajiban bank untuk segera memenuhi permintaan deposan yang ingin menarik kembali uangnya. Semakin tinggi rasio tersebut mengindikasikan bahwa semakin rendahnya likuiditas bank yang bersangkutan. Hal ini disebabkan karena jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai kredit menjadi semakin besar. Rasio ini merupakjan indikator kelemahan dan kemampuan suatu bank.

(4)

32 JURNAL ILMIAH – VIDYA Vol. 24 No. 1

Analisis Pengaruh Non Performing Loan dan Loan To Deposit Ratio Terhadap Return On Asset

METODE Jenis penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian explanatory research, yaitu penelitian terhadap masalah-masalah yang berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi dengan tujuan untuk menguji hipotesa atau menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan current status dari subyek yang diteliti (Arikunto,2003).

Obyek Penelitian

Obyek penelitian ini adalah PT. Bank Nasional Indonesia, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Data yang dikumpulkan berada dalam kurun waktu tahun buku 2005-2008. Pengambilan data 4 tahun ini cukup untuk menggambarkan kondisi keuangan PT. Bank Negara Indonesia, Tbk untuk dilakukan penelitian.

Teknik Analisis Data

A. Rasio Kinerja Keuangan Perbankan

Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode kuantitatif diskriptif yaitu mengolah data-data yang bersifat kuantitatif dengan menggunakan analisa horisontal yaitu membandingkan laporan keuangan selama tiga tahun untuk mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi. Menganalisa laporan keuangan dengan menggunakan teknik analisa rasio bank.

1. Rasio Likuiditas, perbandingan antara aktiva lancar dengan utang jangka pendek.

Pendek jangka Utang Lancar Aktiva (Subagyo, 1999).

2. Rasio Solvabilitas, perbandingan antara total aktiva dengan Total utang jangka panjang. Panjang jangka Utang Total Aktiva Total (Subagyo, 1999).

3. Rasio Rentabilitas, terdiri dari dua bagian (1) Perbandingan antara laba sebelum pajak dengan aktiva dan laba sebelum pajak dengan Equity.

Aktiva Total Pajak Sebelum Laba ROA: (Subagyo, 1999). Equity Total Pajak Sebelum Laba ROE: (Subagyo, 1999).

4. Capital Adequate Ratio, perbandingan antara modal dengan asset yang berisiko.

Asset Total

Modal

(Subagyo, 1999).

5. Loan Deposit Ratio, yaitu perbandingan antara pinjaman dengan simpanan.

Simpanan Pinjaman

(Subagyo, 1999). B. Teknik Analisis Regresi

Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier berganda dengan formula sebagai berikut :

Y = β0 + β 1X1 + β 2X2 + e Keterangan :

X1 : Non Performing Loan (NPL) X2 : Loan to Deposit Ratio (LDR) Y : Return on Asset (ROA)

(5)

33 JURNAL ILMIAH – VIDYA Vol. 24 No. 1

Analisis Pengaruh Non Performing Loan dan Loan To Deposit Ratio Terhadap Return On Asset

β0 : Konstanta

β 1.. β 4 : Koefisien Regresi e : Standard Error PEMBAHASAN

Analisa Data

Hasil regresi analisa regresi linier berganda melihat pengaruh Non Performing Loan (NPL), Loan to Deposit Ratio (LDR) sebagai berikut:

Tabel 1. Hasil regresi analisa regresi linier berganda

Dengan memperhatikan nilai-nilai data tabel di atas maka dapat disusun suatu persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

Y = 33,028 - 0,258 X1 + 0,021 X2

Berdasarkan persamaan di atas maka maknanya dapat di uraikan sebagai berikut: Besarnya koefisien untuk variabel Non Performing Loan (NPL) sebesar 0,258 atau -25,8% dengan arah koefisien negatif. Hal ini mempunyai makna bahwa apabila Non Performing Loan (NPL) mengalami peningkatan sebesar-25,8% maka penyaluran kredit yang diberikan kepada nasabah justru mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan hubungan antara Non Performing Loan (NPL) dengan penyaluran kredit bersifat negatif. Besarnya koefisien untuk variabel Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar -0,021 atau 2,1% dengan arah koefisien positif. Hal ini mempunyai makna bahwa pada saat nilai Loan to Deposit Ratio (LDR) mengalami peningkatan sebesar 0,021 atau 2,1% maka penyaluran kredit yang diberikan kepada nasabah mengalami peningkatan. Hal ini dikarenakan hubungan antara Loan to Deposit Ratio (LDR) dengan penyaluran kredit bersifat positif.

Sedangkan nilai korelasi berganda R atau multiple R dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 2. nilai korelasi berganda R atau multiple R Model Summary (b) Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 ,864(a) ,747 ,707 ,38718 1,550

Besarnya nilai koefisien korelasi berganda R atau multiple R sebesar 0,864 atau 86,4% hal ini menunjukan bahwa besarnya hubungan Return on Asset (ROA), Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Loan to Deposit Ratio (LDR) dengan penyaluran kredit perbankan sebesar 86,4% sedangkan sisanya sebesar 13,6% merupakan bentuk hubungan variabel-variabel (rasio-rasio perbankan) lain yang belum dimasukkan dalam penelitian.

Daya prediksi dari model regresi (R-square) yang dibentuk dalam pengujian ini sebesar 0,747 atau 74,7%. Hal ini menunjukan bahwa besarnya hubungan antara Non Performing Loan (NPL) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Return On Asset

(6)

34 JURNAL ILMIAH – VIDYA Vol. 24 No. 1

Analisis Pengaruh Non Performing Loan dan Loan To Deposit Ratio Terhadap Return On Asset

(ROA) sebesar 74,7%, sedangkan sisanya sebesar 25,3% dipengaruhi variabel-variabel lain yang belum dimasukkan dalam penelitian. Nilai adjusted R square sebesar 0,707 atau 70,7%, sehingga bermakna bahwa ketepatan model dalam penelitian ini sebesar 70,7%.

Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis digunakan untuk menjelaskan kekuatan dan arah pengaruh beberapa variabel bebas (independent variable) terhadap satu variabel terikat (dependent variable).

Pengujian Hipotesis Satu (H1)

Analisis secara simultan digunakan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama antara variabel bebas dengan variabel terikat. Pengujian hipotesis satu dalam penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi adanya tidak adanya pengaruh secara simultan variabel Non Performing Loan (NPL) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Return On Asset (ROA). Dalam pengujian hipotesis satu ini akan diuji dengan uji F yang dihasilkan dari model regresi linier berganda. Nilai signifikansi uji F dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3. Nilai Signifikansi Uji F

Tabel 3diperoleh nilai F hitung sebesar 18,479 dengan signifikansi F sebesar 0,000. Tingkat signifikansi variabel sebesar 0.000 tersebut lebih kecil dari nilai alpha (α) dalam penelitian ini adalah sebesar 5% (0,05). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa secara simultan variabel Non Performing Loan (NPL) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset (ROA).

Pengujian Hipotesis Dua (H2)

Pengujian hipotesis dua dalam penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi ada atau tidaknya pengaruh secara parsial dari variabel Non Performing Loan (NPL) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) terhadap Return On Asset (ROA). Dalam pengujian hipotesis kedua diuji dengan uji t yang dihasilkan dari model regresi linier berganda. Nilai signifikansi t dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 4. Nilai Signifikansi Uji t

Variabel t hitung Signifikansi t (nilai prob) Keterangan

NPL -2,971 0,006 Signifikan

LDR 3,486 0,002 Signifikan

Besarnya nilai t untuk variabel Non Performing Loan/NPL (X1) sebesar -2,971 dan memiliki nilai probabilitas sebesar 0,006 lebih kecil dari signifikan statistik pada α = 5% (0,05), sehingga mempunyai arti bahwa β3 signifikan. Hal ini mempunyai arti bahwa variabel Non Performing Loan (NPL) berpengaruh signifikan negatif terhadap Return On Asset (ROA).

Besarnya nilai t untuk variabel Loan to Deposit Ratio/LDR (X2) sebesar 3,486 dan memiliki nilai probabilitas sebesar 0,002 lebih kecil dari signifikan statistik pada α = 5% (0,05), sehingga mempunyai arti bahwa β2 signifikan negatif. Hal ini mempunyai arti

(7)

35 JURNAL ILMIAH – VIDYA Vol. 24 No. 1

Analisis Pengaruh Non Performing Loan dan Loan To Deposit Ratio Terhadap Return On Asset

bahwa Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset (ROA).

Pembahasan

Penilaian kesehatan bank meliputi beberapa aspek, yaitu faktor permodalan, kualitas aset, resiko manajemen, rentabilitas, likuiditas, dan aspek lainnya yang terkait dengan kegiatan usaha bank, misalnya tingkat kepatuhan terhadap peraturan-peraturan perbankan, Dua tujuan utama ditetapkannya ketentuan mengenai tingkat kesehatan bank, yaitu: (1) Tolak ukur manajemen untuk menilai apakah pengelolaan bank telah dilakukan sejalan dengan asas-asas perbankan yang sehat dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku (2) Tolak ukur untuk menetapkan arah pembinaan dan pengembangan bank baik secara individual mupun industri perbankan secara keseluruhan, Time Series Analysis merupakan suatu cara mengevaluasi dengan cara membandingkan hasil yang dicapai perusahaan perbankan dari periode satu ke periode lainnya, Dengan metode ini akan diketahui apakah hasil yang dicapai perusahaan perbankan mengalami kemajuan atau kemunduran.

Tingkat kesehatan PT, Bank Negara Indonesia,Tbk apabila di lihat dari metode Time Series Analysis dengan periode pengamatan empat tahun (tahun 2004 sampai tahun 2008), apabila dilihat dari rasio likuiditas relatif stabil meskipun tahun 2008 mengalami penurunan, Hal ini menunjukkan kemungkinan indikator kemampuan PT, Bank Negara Indonesia,Tbk untuk membayar kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar mengalami penurunan di tahun 2008, Likuiditas tidak hanya berkenaan dengan keadaan keseluruhan keuangan perusahaan, tetapi juga berkaitan dengan kemampuan untuk mengubah aktiva lancar tertentu menjadi uang kas, Kemungkinan penurunan rasio likuiditas PT, Bank Negara Indonesia,Tbk di tahun 2008 di karenakan adanya perubahan aktiva lancar menjadi uang kas, dibandingkan membayar kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo.

Melalui pengelolaan likuiditas secara cermat dan berhati-hati, PT, Bank Negara Indonesia, Tbk mampu menjaga rata-rata Giro Wajib Minimum (GWM) pada tingkat 5,03% untuk Rupiah dan 1,03% untuk valuta asing, PT, Bank Negara Indonesia, Tbk aktif melakukan transaksi valuta asing dalam mendukung berbagai layanan perbankan internasional yang ada, Pada tahun 2008, transaksi valuta asing di pasar antar-bank tercatat sebesar USD 46,25 miliar, meningkat dibandingkan USD 25,47 miliar di tahun 2007, sementara pendapatan dari transakasi valuta asing mencapai Rp 613,61 miliar, dibandingkan Rp 259,5 miliar di tahun 2007, Di lain pihak, aktivitas surat berharga yang diperdagangkan terimbas oleh krisis global, dimana volume perdagangan menurun 50% dari tahun 2007, menjadi Rp 29,44 triliun untuk transaksi domestik dan USD 299 juta untuk transaksi internasional.

Sekalipun terjadi penurunan pendapatan dari perdagangan surat-surat berharga di tahun 2008, prospeknya paska pemulihan perekonomian global tetap cerah, mengingat Indonesia masih tetap menarik sebagai lokasi berinvestasi dan penyedia komoditas ekspor, Dalam pada itu, Divisi Treasuri akan mengupayakan portofolio yang berimbang yang memberikan imbal hasil valuta asing lebih besar dan sekaligus paparan risiko minimal.Apabila dilihat dari rasio rentabilitas yang terdiri dari rasio Net Profit Margin (NPM), Return On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE) PT, Bank Negara Indonesia,Tbk secara keseluruhan di tahun pengamatan tahun 2004 sampai tahun 2008), mengalami penurunan yang cukup drastis, Hal ini menunjukkan adanya penurunan dalam menghasilkan laba di PT, Bank Negara Indonesia,Tbk pada empat tahun periode pengamatan, Hal ini dikarenakan dampak dari adanya krisis ekonomi global di tahun

(8)

36 JURNAL ILMIAH – VIDYA Vol. 24 No. 1

Analisis Pengaruh Non Performing Loan dan Loan To Deposit Ratio Terhadap Return On Asset

2008,Dalam kondisi krisis ekonomi global, sistem persetujuan fasilitas pembiayaan akan lebih diperhatikan, disamping kajian yang lebih cermat terhadap risiko, Pada saat bersamaan, profitabilitas akan dipertahankan melalui penataan sistem manajemen dan pengembangan produk baru yang menarik, sehingga dapat meningkatkan perolehan laba PT, Bank Negara Indonesia, Tbk di masa datang, Selain tiu langkah untuk peningkatan laba dan kemajuan perusahaan, PT, Bank Negara Indonesia, Tbk telah mendirikan sejumlah perusahaan anak dalam rangka pengembangan usaha ke industri keuangan non-perbankan, sehingga dapat menciptakan sinergi sambil mempertahankan cost center yang independen, Perusahaan-perusahaan anak PT, Bank Negara Indonesia, Tbk menyediakan layanan asuransi, pembiayaan, remitansi dan perdagangan efek sekuritas untuk memenuhi kebutuhan nasabah.

Apabila dilihat dari rasio solvabilitas PT, Bank Negara Indonesia, Tbk pada periode empat tahun pengamatan (tahun 2004 sampai tahun 2008) diperoleh nilai rasio yang cukup stabil, Hal ini menunjukkan bahwa perbandingan modal kerja dengan total aktiva yang dimiliki PT, Bank Negara Indonesia, Tbk cukup stabil pada 4 tahun periode pengamatan, Hal ini menunjukkan bahwa komposisi dari struktur modal perusahaan cukup kuat.

Apabila dilihat dari Capital Adequate ratio (CAR) PT, Bank Negara Indonesia, Tbk pada periode empat tahun pengamatan (tahun 2004 sampai tahun 2008) relatif stabil meskipun di tahun 2008 mengalai penurunan yang cukup signifikan dikarenakan dampak krisis global, Hal ini menunjukkan tingkat kecukupan modal PT, Bank Negara Indonesia, Tbk cukup stabil

Apabila dilihat dari Loan Deposit Ratio (LDR) PT, Bank Negara Indonesia, Tbk pada periode empat tahun pengamatan (tahun 2004 sampai tahun 2008) terus mengalami peningkatan meskipun tahun 2006 sempat mengalami penurunan, namun secara keseluruhan nilai LDR PT, Bank Negara Indonesia, Tbk pada periode empat tahun pengamatan cukup stabil, Hal ini menunjukkan PT, Bank Negara Indonesia, Tbk dalam mengelola dana dengan membandingkan besarnya pinjaman yang diberikan oleh bank dengan besarnya simpanan.

Untuk tetap mempertahankan tingkat LDR yang stabil PT, Bank Negara Indonesia, Tbk bekerjasama dengan dana pihak ketiga dari nasabah korporasi dan institusi menunjukkan tingkat pertumbuhan yang sehat, meskipun terjadi pergeseran dari giro ke deposito yang memberikan tingkat bunga lebih tinggi, Hal ini mencerminkan keberhasilan upaya Divisi Jasa dan Dana Institusi (JDI) dalam mempertahankan nasabah institusi, Melalui hubungan yang terbina erat dengan nasabah utama melalui penempatan Account Service Manager khusus yang melayani para nasabah secara ‘one-on-one’, PT, Bank Negara Indonesia, Tbk berhasil menggalang penempatan dana pihak ketiga oleh nasabah korporasi dan institusi, Selain pengembangan dana pihak ketiga, PT, Bank Negara Indonesia, Tbk juga melihat peluang untuk mengembangkan layanan cash management, Didukung penuh oleh teknologi yang telah siap, PT, Bank Negara Indonesia, Tbk dengan leluasa dapat mengupayakan sambungan host-to-host dengan berbagai penyedia jasa untuk memudahkan transaksi pembayaran, menyempurnakan pelayanan cash management dan pembayaran tagihan dengan cakupan yang lebih luas kepada nasabah segmen korporasi.

Berdasarkan pembahasan di atas, pihak PT. Bank Negara Indonesia, Tbk harus melakukan berbagai inisiatif untuk mengoptimalkan kontribusi perusahaan anak, PT, Bank Negara Indonesia, Tbk melakukan penambahan modal pada perusahaan anak yang menguntungkan dan bersifat komplementer pada aktivitas bisnis PT, Bank Negara

(9)

37 JURNAL ILMIAH – VIDYA Vol. 24 No. 1

Analisis Pengaruh Non Performing Loan dan Loan To Deposit Ratio Terhadap Return On Asset

Indonesia, Tbk, Untuk perusahaan anak yang masih merugi namun mempunyai posisi strategis dalam mendukung bisnis PT, Bank Negara Indonesia, Tbk, maka BNI melakukan upaya revitalisasi termasuk perombakan tim manajemen, Sementara itu, PT, Bank Negara Indonesia, Tbk akan mendivestasikan kepemilikannya pada perusahaan anak yang non-produktif dan non-strategis, seperti PT Sarana Bersama Pembiayaan Indonesia (8%) dan PT Pembiayaan Artha Negara (3,90%).

Secara keseluruhan, kinerja perusahaan anak PT, Bank Negara Indonesia, Tbk, dan terutama PT BNI Multifinance dan PT BNI Securities, mengalami penurunan di tahun 2008 seiring dengan terjadinya krisis keuangan global, Namun demikian, BNI melakukan penambahan modal disetor pada perusahaan anak yang memiliki prospek yang baik, Di PT BNI Life Insurance, PT, Bank Negara Indonesia, Tbk melakukan penyuntikan modal segar sebesar Rp 100 miliar, dan Rp 10 miliar di BNI Nakertrans untuk memperkuat posisinya di bisnis remitansi,

Untuk mengantisipasi tekanan kompetisi dan menjawab kebutuhan nasabah individu dan korporat, PT, Bank Negara Indonesia, Tbk telah merancang langkah-langkah strategis untuk meningkatkan daya saing dan kapabilitas perusahaan anak, Langkah-langkah strategis di tahun-tahun mendatang yang dilakukan oleh PT, Bank negara Indonesia, Tbk sebagai berikut: (1) Meningkatkan struktur permodalan dan kompetensi inti perusahaan anak yang potensial dengan menggandeng mitra strategis. (2) Melanjutkan divestasi penyertaan pada perusaahan anak yang non-strategis dan tidak menguntungkan (3) Memaksimalkan sinergi dan aliansi strategis antara PT, Bank Negara Indonesia, Tbk dan perusahaan anak dan (4) Meningkatkan kualitas tata kelola pada anak perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Z., 1999. Intermediate Accounting. Edisi Ketujuh, BPFE, Yogyakarata Faisal, A., 2004. Manajemen Perbankan. Cetakan Kedua, Penerbitan Universitas

Muhammadiyah, Malang

Husnan, S.,1999. Manajemen Keuangan. Edisi Keempat, BPFE, Yogayakarta

Husein, Umar. 2000. Research Methods In Finance and Banking. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Kasmir., 2001. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi revisi. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta

Larasati., 2001. Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja PT. Industri

Sandang Simping Probolinggo. SRIPSI Universitas Brawijaya Malang.

Mulyadi, 2002. Pemeriksaan Akuntansi. Edisi Keempat, Penerbitan STIE YKPN, Yogyakarta

Mulyono, T.P., 1999. Analisa Laporan Keuangan Untuk Perbankan. Edisi Revisi. Djambatan IKAPI

Munawir, S.,2001. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Keempat, Liberty, Yogyakarta Nurlaila, A., 1999. Analisa Laporan Keuangan dalam Upaya Menilai Kinerja

Perusahaan Sebelum dan Sesudah Go publik di PT. BES (Studi kasus PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI). SRIPSI Universitas Brawijaya Malang.

Riyanto, B.,2002. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Kedua, Penerbit Gajah Mada, Yogyakarta

Sinungan, M.,1999. Manajemen dan Bank. Cetakan Pertama, Rieneka Cipta, Jakarta Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. (Editor).,1999. Metode Penelitian Survai.

(10)

38 JURNAL ILMIAH – VIDYA Vol. 24 No. 1

Analisis Pengaruh Non Performing Loan dan Loan To Deposit Ratio Terhadap Return On Asset

Subagyo, 1999., Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya. Yogyakarta. STIE YKPN Suharsimi, A. 2002. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatasn Praktek). Jakarta: Rikena

Cipta

Widjaya, A ., 2004. Dasar-Dasar Akuntansi Bank. Jakarta. PT. Rineka Cipta

Weston, J.F., dan Thomas, E.C., 1999. Manajemen Keuangan. Edisi Kesembilan, Ahli Bahasa A.Jaka Wasana,MSM dan Kibrandono,MSM, Binarupa Aksara, Jakarta

Gambar

Tabel 3. Nilai Signifikansi Uji F

Referensi

Dokumen terkait

Untuk pembetulan jawaban, Bapak/Ibu dapat memperbaikinya dengan memberi tanda (=) pada jawaban sebelumnya yang salah lalu memberikan tanda silang (X) pada

Kegiatan pembelajaran tentu akan memiliki aspek penilaian dalam setiap kegiatan. Kegiatan mendengarkan, berbicara, membaca, dan juga menulis. Pada tahap ini peneliti

Dalam madrasah yang memiliki mutu yang tinggi terdapat kepala madrasah yang bermutu, yang menjalankan kepemimpinan tranformasional dengan baik, tugas serta fungsinya

Membawa Dokumen Penawaran Asli dan Foto copy sesuai dengan yang telah di unggah. dalam

Bapak dan ibu dosen Jurusan Akuntansi Fakultas Bisnis Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya yang telah memberikan bimbingan dan ilmu kepada penulis..

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari analisis deskriptif dan setelah diadakan pengujian-pengujian, maka secara umum ditemukan Kecerdasan Emosi Terhadap Perkembangan Jiwa

Identifikasi Isolat Bakteri Penghasil Zat Antibakteri Dari Cairan Kantung Tanaman Kantung Semar (Nepenthes ampullaria, Jack).. Bandung:

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan