• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

A. CABAI BESAR

 Produksi cabai besar segar dengan tangkai tahun 2014 sebesar 3.686,00 ton. Dibandingkan tahun 2013, terjadi kenaikan produksi sebesar 50,40 ton (1,39 persen). Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan produktivitas sebesar 0,08 ton per hektar (0,92 persen) dan kenaikan luas panen sebesar 2 hektar (0,46 persen) dibandingkan tahun 2013.

B. CABAI RAWIT

 Produksi cabai rawit segar dengan tangkai tahun 2014 sebesar 3.099,80 ton. Dibandingkan tahun 2013, terjadi penurunan produksi sebesar 250,90 ton (7,49 persen). Penurunan ini disebabkan oleh menurunnya produktivitas sebesar 0,92 ton per hektar (12,50 persen) meskipun untuk luas panen mengalami kenaikan sebesar 26 hektar (5,73 persen) dibandingkan tahun 2013.

C. BAWANG MERAH

 Produksi umbi bawang merah dengan daun tahun 2014 sebesar 3,20 ton. Dibandingkan tahun 2013, terjadi kenaikan produksi sebesar 3,20 ton (100,00 persen). Kenaikan ini disebabkan adanya kegiatan penanaman bawang merah oleh petani di tahun 2014 dengan luas 4 hektar.

No. 53/08/19/Th.XIII , 3 Agustus 2015

P

RODUKSI

C

ABAI

B

ESAR

,

C

ABAI

R

AWIT

,

DAN

B

AWANG

M

ERAH

T

AHUN

2014

PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 3.686,00 TON, CABAI RAWIT SEBESAR 3.099,80 TON, DAN BAWANG MERAH SEBESAR 3,20 TON

1. PENDAHULUAN

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2010 tentang Hortikultura, pasal 1 menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan hortikultura adalah segala hal yang berkaitan dengan buah, sayuran, bahan obat nabati, dan florikultura (tanaman hias). Data produksi tanaman hortikultura yang disajikan dalam Berita Resmi Statistik (BRS) ini hanya mencakup produksi dari tiga komoditas strategis yaitu cabai besar, cabai rawit, dan bawang merah. Data produksi yang disajikan merupakan angka tetap yang dikumpulkan dari laporan per bulan dalam tahun

(2)

2. METODOLOGI PENGUMPULAN DATA HORTIKULTURA

Pengumpulan data produksi dan luas panen hortikultura dilakukan oleh Kepala Cabang Dinas (KCD)/Mantri Tani/Petugas Pengumpul Data Tingkat Kecamatan dengan metode perkiraan pengamatan lapang. Pengumpulan data menggunakan daftar register kecamatan dan daftar isian Statistik Pertanian Hortikultura (SPH). Jumlah kecamatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang didata sebanyak 47 kecamatan keadaan bulan Desember 2014. Pemeriksaan kelengkapan dan kebenaran isian dokumen SPH dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten/Kota. Hasilnya diserahkan kepada BPS Kabupaten/Kota untuk diolah. Validasi data dilakukan dalam forum sinkronisasi hasil pencatatan dan pengolahan baik di tingkat kabupaten/kota, dan provinsi maupun tingkat nasional.

3. PRODUKSI CABAI BESAR

Produksi cabai besar Kepulauan Bangka Belitung tahun 2014 sebesar 3.686,00 ton

(Gambar 1), mengalami peningkatan sebesar 50,40 ton (1,39 persen) dibandingkan tahun 2013. Peningkatan produksi cabai besar tahun 2014 tersebut terjadi di Pulau Bangka sebesar 96,70 ton sedangkan di Pulau Belitung terjadi penurunan produksi sebesar 46,30 ton.

Gambar 1

Perkembangan Produksi Cabai Besar Menurut Wilayah Pulau Bangka dan Pulau Belitung, Tahun 2012–2014 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000

Pulau Bangka Pulau Belitung Bangka Belitung

2 397.40 831.00 3 228.40 2 729.40 906.20 3 635.60 2 826.10 859.90 3 686.00 Pr odu ksi (ton ) 2012 2013 2014

(3)

Persentase produksi cabai besar pada tahun 2014 menurut wilayah di Pulau Bangka sebesar 76,67 persen dan di Pulau Belitung sebesar 23,33 persen. Dalam periode 2012–2014 (Tabel 1), produksi tertinggi di Pulau Bangka terjadi pada tahun 2014 yaitu sebesar 2.826,10 ton, sedangkan produksi tertinggi di Pulau Belitung terjadi tahun 2013 sebesar 906,20 ton. Luas panen tertinggi di Pulau Bangka terjadi pada tahun 2012 seluas 400 hektar, sedangkan Pulau Belitung terjadi pada tahun 2014 yaitu seluas 67 hektar. Produktivitas tertinggi untuk Pulau Bangka terjadi pada tahun 2014 sebesar 7,72 ton per hektar, sedangkan Pulau Belitung terjadi pada tahun 2013 yaitu sebesar 13,94 ton per hektar.

Kenaikan absolut produksi cabai besar pada tahun 2014 yang relatif besar terjadi di Kabupaten Bangka, Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka Barat. Sementara itu, penurunan produksi terjadi di Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Belitung dan Kabupaten Belitung Timur.

Perkembangan produksi cabai besar per triwulan dari tahun 2012 ke tahun 2014 disajikan pada Tabel 2. Pada periode tahun 2013-2014, peningkatan produksi cabai besar terjadi pada triwulan II sebesar 238,70 ton (26,47 persen), triwulan III sebesar 29,40 ton (3,47 persen), dan triwulan IV sebesar 9,00 ton (1,21 persen) sedangkan pada triwulan I terdapat penurunan produksi cabai besar sebesar 226,70 ton (19,84).

Tabel 1

Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Cabai Besar Menurut Wilayah Pulau Bangka dan Pulau Belitung, Tahun 2012-2014

Uraian 2012 2013 2014 Perkembangan 2012−2013 2013−2014 Absolut % Absolut % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Produksi (ton) Pulau Bangka 2 397,40 2 729,40 2 826,10 332 13,85 96,70 3,54 Pulau Belitung 831,00 906,20 859,90 75,2 9,05 -46,30 -5,11 Bangka Belitung 3 228,40 3 635,60 3 686,00 407,2 12,61 50,40 1,39 Luas Panen (ha)

Pulau Bangka 400 366 366 -34 -8,50 0 0,00 Pulau Belitung 61 65 67 4 6,56 2 3,08 Bangka Belitung 461 431 433 -30 -6,51 2 0,46 Produktivitas (ton/ha) Pulau Bangka 5,99 7,46 7,72 1,46 24,42 0,26 3,42 Pulau Belitung 13,62 13,94 12,83 0,32 2,34 -1,11 -8,63 Bangka Belitung 7,00 8,44 8,51 1,43 20,45 0,08 0,91

(4)

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV 2012 181 170 159 156 2013 180 157 141 138 2014 153 179 159 128 0 50 100 150 200 Luas Panen (hekt ar ) Tabel 2

Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Cabai Besar Menurut Triwulan, Tahun 2012-2014

Uraian 2012 2013 2014 Perkembangan 2012−2013 2013−2014 Absolut % Absolut % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Produksi (ton) Triwulan I 898,60 1 142,70 916,00 244,10 27,16 -226,70 -19,84 Triwulan II 831,60 901,80 1 140,50 70,20 8,44 238,70 26,47 Triwulan III 817,10 847,20 876,60 30,10 3,68 29,40 3,47 Triwulan IV 681,10 743,90 752,90 62,80 9,22 9,00 1,21 Luas Panen (ha)

Triwulan I 181 180 153 - 1 -0,55 -27 -15,00 Triwulan II 170 157 179 - 13 -7,65 22 14,01 Triwulan III 159 141 159 - 18 -11,32 18 12,77 Triwulan IV 156 138 128 - 18 -11,54 -10 -7,25 Produktivitas (ton/ha) Triwulan I 4,96 6,35 5,99 1,39 28,02 -0,36 -5,69 Triwulan II 4,89 5,74 6,37 0,85 17,38 0,63 10,93 Triwulan III 5,14 6,01 5,51 0,87 16,93 -0,50 -8,24 Triwulan IV 4,37 5,39 5,88 1,02 23,34 0,49 9,12

Perkembangan luas panen cabai besar pada tahun 2012- 2013 (Gambar 2) menunjukkan pola yang menurun dari setiap triwulan ke triwulan berikutnya. Hal ini berbeda dengan pola luas panen pada tahun 2014 yang menunjukkan peningkatan pada triwulan II dan menurun pada triwulan selanjutnya.

Gambar 2

(5)

4. PRODUKSI CABAI RAWIT

Produksi cabai rawit tahun 2014 (Gambar 3) sebesar 3.099,80 ton, mengalami penurunan sebanyak 250,90 ton (7,49 persen) dibandingkan tahun 2013. Penurunan produksi cabai rawit dari tahun 2013 ke tahun 2014 terjadi di Pulau Bangka dan Pulau Belitung sebesar 197,30 ton (8,16 persen) dan 53,60 ton (5,75 persen).

Persentase produksi cabai rawit tahun 2014 sebesar 71,67 persen di Pulau Bangka dan 28,33 persen di Pulau Belitung. Hal ini menunjukkan bahwa sejak tahun 2012–2014, Pulau Bangka masih menjadi sentra produksi cabai rawit Kepulauan Bangka Belitung (Tabel 3). Produksi cabai rawit tertinggi di Pulau Bangka terjadi pada tahun 2013 yaitu sebesar 2.418,90 ton, sedangkan produksi tertinggi di Pulau Belitung terjadi tahun 2013 sebesar 931,80 ton. Luas panen tertinggi di Pulau Bangka terjadi pada tahun 2012 seluas 383 hektar, sementara di Pulau Belitung terjadi di tahun 2013 seluas 102 hektar. Produktivitas tertinggi di Pulau Bangka dan Pulau Belitung terjadi pada tahun 2013 masing-masing sebesar 6,87 ton per hektar dan 9,14 ton per hektar.

Gambar 3

Perkembangan Produksi Cabai Rawit Menurut Wilayah Pulau Bangka dan Pulau Belitung,

Tahun 2012–2014

Kenaikan absolut produksi cabai rawit pada tahun 2014 yang relatif besar terjadi di Kabupaten Bangka, Kabupaten Bangka Barat dan Kabupaten Belitung. Sementara penurunan

0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500

Pulau Bangka Pulau Belitung Bangka Belitung

2 050.80 822.30 2 873.10 2 418.90 931.80 3 350.70 2 221.60 878.20 3 099.80 Pr odu ksi (ton ) 2012 2013 2014

(6)

produksi cabai rawit pada tahun 2014 terjadi di Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Belitung Timur dan Kota Pangkalpinang.

Tabel 3

Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Cabai Rawit Menurut Wilayah Pulau Bangka dan Pulau Belitung, Tahun 2012-2014

Uraian 2012 2013 2014 Perkembangan 2012−2013 2013−2014 Absolut % Absolut % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Produksi (ton) Pulau Bangka 2 050,80 2 418,90 2 221,60 368,10 17,95 -197,30 -8,16 Pulau Belitung 822,30 931,80 878,20 109,50 13,32 -53,60 -5,75 Bangka Belitung 2 873,10 3 350,70 3 099,80 477,60 16,62 -250,90 -7,49 Luas Panen (ha)

Pulau Bangka 383 352 382 -31 -8,09 30,00 8,52 Pulau Belitung 96 102 98 6 6,25 -4,00 -3,92 Bangka Belitung 479 454 480 -25 -5,22 26,00 5,73 Produktivitas (ton/ha) Pulau Bangka 5,35 6,87 5,82 1,52 28,34 -1,06 -15,37 Pulau Belitung 8,57 9,14 8,96 0,57 6,65 -0,17 -1,91 Bangka Belitung 6,00 7,38 6,46 1,38 23,05 -0,92 -12,50 Tabel 4

Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Cabai Rawit Menurut Triwulan, Tahun 2012-2014

Uraian 2012 2013 2014 Perkembangan 2012−2013 2013−2014 Absolut % Absolut % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Produksi (ton) Triwulan I 687,70 982,10 815,60 294,40 42,81 -166,50 -16,95 Triwulan II 635,80 854,20 879,30 218,40 34,35 25,10 2,94 Triwulan III 880,10 771,30 800,10 -108,80 -12,36 28,80 3,73 Triwulan IV 669,50 743,10 604,80 73,60 10,99 -138,30 -18,61 Luas Panen (ha)

Triwulan I 181 168 187 - 13 -7,18 19 11,31 Triwulan II 161 167 189 6 3,73 22 13,17 Triwulan III 184 160 178 - 24 -13,04 18 11,25 Triwulan IV 173 166 144 - 7 -4,05 -22 -13,25 Produktivitas (ton/ha) Triwulan I 3,80 5,85 4,36 2,05 53,95 -1,48 -25,39 Triwulan II 3,95 5,11 4,65 1,16 29,37 -0,46 -9,04 Triwulan III 4,78 4,82 4,49 0,04 0,84 -0,33 -6,76 Triwulan IV 3,87 4,48 4,20 0,61 15,76 -0,28 -6,18

(7)

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV 2012 181 161 184 173 2013 168 167 160 166 2014 187 189 178 144 0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 Luas Panen (hekt ar )

Perkembangan produksi cabai rawit per triwulan dari tahun 2012 ke tahun 2014 disajikan pada Tabel 4. Pada periode tahun 2013-2014, kenaikan terjadi pada triwulan II sebesar 25,10 ton (2,94 persen) dan triwulan III sebesar 28,80 ton (3,73), sedangkan pada triwulan I dan triwulan IV mengalami penurunan masing masing sebesar 166,50 ton (16,95 persen) dan 138,30 ton (18,61 persen).

Gambar 4 menunjukkan bahwa luas panen cabai rawit selama periode 2012-2014 memiliki pola yang cenderung berbeda. Pada tahun 2012 kenaikan terjadi pada triwulan III sedangkan pada triwulan II dan IV mengalami penurunan. Tahun 2013, terjadi penurunan luas panen pada triwulan II dan III sedangkan pada triwulan IV terjadi kenaikan luas panen, namun kenaikan luas panen tersebut masih dibawah luas panen triwulan I. Tahun 2014 terjadi kenaikan luas panen pada triwulan II sedangkan pada triwulan III dan IV mengalami penurunan.

Gambar 4

Pola Luas Panen Cabai Rawit, 2012–2014

5. PRODUKSI BAWANG MERAH

Produksi bawang merah tahun 2014 sebesar 3,20 ton, mengalami kenaikan sebanyak 3,20 ton (100,00 persen) dibandingkan pada tahun 2013. Kenaikan produksi tersebut disebabkan adanya petani yang menanam bawang merah di Kabupaten Bangka dan Kabupaten Bangka Tengah. Luas panen di Pulau Bangka sebesar 4 hektar atau sebesar 100,00 persen sedangkan di Pulau Belitung tidak ada penanaman komoditas bawang merah (Gambar 5).

Persentase produksi bawang merah Kepulauan Bangka Belitung tahun 2014 menurut wilayah Pulau Bangka dan Pulau Belitung masing-masing sebesar 100,00 persen dan 0,00

(8)

persen. Produksi dan luas panen tertinggi di Pulau Bangka dicapai pada tahun 2012, dimana produksi sebesar 21 ton dan luas panen mencapai 6 hektar (Tabel 5).

Gambar 5

Perkembangan Produksi Bawang Merah Menurut Wilayah Pulau Bangka dan Pulau Belitung, Tahun 2012–2014

Produksi bawang merah pada tahun 2014 terjadi di Kabupaten Bangka dan Kabupaten Bangka Tengah. Perkembangan produksi bawang merah per triwulan dari tahun 2012 ke tahun 2014 ditunjukkan pada Tabel 6. Pada periode 2013-2014, peningkatan produksi terjadi pada triwulan I sebesar 0,20 ton (100,00 persen), triwulan II sebesar 0,50 ton (100,00 persen) dan triwulan IV sebesar 2,50 ton (100,00 persen).

0 5 10 15 20 25

Pulau Bangka Pulau Belitung Bangka Belitung

21 .0 0 0. 00 21 .0 0 0. 00 0.00 0.00 3. 20 0. 00 3. 20 Pr odu ksi (ton ) 2012 2013 2014

(9)

Tabel 5

Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Bawang Merah Menurut Wilayah Pulau Bangka dan Pulau Belitung, Tahun 2012–2014

Uraian 2012 2013 2014 Perkembangan 2012−2013 2013−2014 Absolut % Absolut % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Produksi (ton) Pulau Bangka 21,00 0,00 3,20 -21,00 -100,00 3,20 100,00 Pulau Belitung 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Bangka Belitung 21,00 0,00 3,20 -21,00 -100,00 3,20 100,00 Luas Panen (ha)

Pulau Bangka 6 0 4 -6 -100,00 4 100,00 Pulau Belitung 0 0 0 0 0,00 0 0,00 Bangka Belitung 6 0 0 -6 -100,00 4 100,00 Produktivitas (ton/ha) Pulau Bangka 3,50 0,00 0,80 -3,50 -100,00 0,80 100,00 Pulau Belitung 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Bangka Belitung 3,50 0,00 0,80 -3,50 -100,00 0,80 100,00 Tabel 6

Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Bawang Merah Menurut Triwulan, Tahun 2012–2014

Uraian 2012 2013 2014 Perkembangan 2012−2013 2013−2014 Absolut % Absolut % (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Produksi (ton) Triwulan I 0,00 0,00 0,20 0,00 0,00 0,20 100,00 Triwulan II 0,60 0,00 0,50 -0,60 -100,00 0,50 100,00 Triwulan III 11,30 0,00 0,00 -11,30 -100,00 0,00 0,00 Triwulan IV 9,10 0,00 2,50 -9,10 -100,00 2,50 100,00

Luas Panen (ha)

Triwulan I 0 0 1 0 0,00 1 100,00 Triwulan II 1 0 1 - 1 -100,00 1 100,00 Triwulan III 4 0 0 - 4 -100,00 0 0,00 Triwulan IV 1 0 2 - 1 -100,00 2 100,00 Produktivitas (ton/ha) Triwulan I 0,00 0,00 0,20 0,00 0,00 0,20 100,00 Triwulan II 0,60 0,00 0,50 -0,60 -100,00 0,50 100,00 Triwulan III 2,83 0,00 0,00 -2,83 -100,00 0,00 0,00 Triwulan IV 9,10 0,00 1,25 -9,10 -100,00 1,25 100,00

(10)

Perkembangan luas panen bawang merah sejak tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 menunjukkan tidak adanya luas panen pada tahun 2013. Hal tersebut disebabkan tidak adanya kegiatan penanaman komoditas bawang merah oleh petani. Pada tahun 2014, pola luas panen bawang merah mengalami peningkatan pada triwulan IV sedangkan triwulan I dan I luas panen hanya 1 hektar. (Gambar 6).

Gambar 6

Pola Luas Panen Bawang Merah, Tahun 2012–2014

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

2012 0 1 4 1 2013 0 0 0 0 2014 1 1 0 2 0 1 2 3 4 5 Luas Panen (hekt ar )

(11)

Tabel 7

Perkembangan Produksi Cabai Besar, Cabai Rawit, dan Bawang Merah Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2013-2014 (Ton)

Absolut % Absolut % Absolut %

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) Bangka 782,30 844,10 61,80 7,90 341,80 428,70 86,90 25,42 0,00 0,20 0,20 100,00 Belitung 844,30 802,00 -42,30 -5,01 703,20 715,00 11,80 1,68 0,00 0,00 0,00 0,00 Bangka Barat 366,20 400,90 34,70 9,48 437,40 470,60 33,20 7,59 0,00 0,00 0,00 0,00 Bangka Tengah 1 116,70 1 117,70 1,00 0,09 1 071,60 998,90 -72,70 -6,78 0,00 3,00 3,00 100,00 Bangka Selatan 424,20 368,90 -55,30 -13,04 509,10 271,00 -238,10 -46,77 0,00 0,00 0,00 0,00 Belitung Timur 61,90 57,90 -4,00 -6,46 228,60 163,20 -65,40 -28,61 0,00 0,00 0,00 0,00 Pangkalpinang 40,00 94,50 54,50 136,25 59,00 52,40 -6,60 -11,19 0,00 0,00 0,00 0,00 Pulau Bangka 2 729,40 2 826,10 96,70 3,54 2 418,90 2 221,60 -197,30 -8,16 0,00 3,20 3,20 100,00 Pulau Belitung 906,20 859,90 -46,30 -5,11 931,80 878,20 -53,60 -5,75 0,00 0,00 0,00 0,00 Bangka Belitung 3 635,60 3 686,00 50,40 1,39 3 350,70 3 099,80 -250,90 -7,49 0,00 3,20 3,20 100,00 2013 2014 Cabe Besar Kabupaten/Kota Cabe Rawit 2013 2014 2013−2014 2013−2014 Bawang Merah 2013 2014 2013−2014

(12)

BPS PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Informasi lebih lanjut hubungi:

Ir. Herum Fajarwati, MM

Kepala BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Telepon: 0717-439422 Fax: 0717-439425 Email: bps1900@bps.go.id

Gambar

Gambar 4 menunjukkan bahwa luas panen cabai rawit selama periode 2012-2014 memiliki  pola  yang  cenderung  berbeda

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan Antara Waist-Hip Ratio dengan Derajat Nyeri Penyakit Osteoartritis Lutut pada Pasien di RSUP.H.Adam Malik.. NAMA :

Ari matéri poko mangrupa poko bahasan jeung subpoko bahasan tina kompeténsi dasar (KD) anu kudu dipimilik ku murid. Éta sababna, matéri pokok basa Sunda patali jeung

Métode déskriptif nya éta panalungtikan anu mangrupa akumulasi data dasar dina cara déskriptif wungkul, teu nguji hipotésis, teu nyieun ramalan, atawa teu meunangkeun

Mampu mengelola riset yang hasilnya berpotensi untuk diaplikasikan untuk menyelesaikan permasalahan manusia (khususnya permasalahan perkotaan) dengan menggunakan

Sifat penelitian dalam skripsi ini adalah deskriptif. Penelitian deskriptif bertujuan menggambarkan secara tepat sifat–sifat suatu individu, keadaan, gejala atau

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh spiritual leadership terhadap kepuasan kerja dan kinerja manajer Bank Syariah di Surabaya.. Populasi dalam

Berdasarkan uraian pada sebelumnya maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “ Pengaruh Pelaksanaan Promosi terhadap Pengambilan Keputusan

Berdasarkan hasil pengamatan pada sifat produksi dan kualitas telur yang dihasilkan dapat diketahui bahwa kestabilan dari sifat produksi itik Alabio cukup tinggi bahkan