• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN TEKNOLOGI PEMBUNGKUSAN BUAH DAN PRODUKSI MANGGA DILUAR MUSIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENERAPAN TEKNOLOGI PEMBUNGKUSAN BUAH DAN PRODUKSI MANGGA DILUAR MUSIM"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

636 SENASPRO 2017 | Seminar Nasional dan Gelar Produk

PENERAPAN TEKNOLOGI PEMBUNGKUSAN BUAH

DAN PRODUKSI MANGGA DILUAR MUSIM

Syarif Husen1, Erny Ishartati2 dan Sukardi3

1,2,3 Fakultas Pertanian-Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang, Malang Jalan Raya Tlogomas No. 246 65144 Malang, (0341) 463513

E-mail: 1)syarif.husenhasan.@gmail.com,

Abstrak

Potensi produksi dan prospek ekonomis mangga di kabupaten Situbondo ditandai dengan tingginya permintaan mangga yang berkualitas untuk pasar dalam negeri maupun ekspor, sehingga mangga ditetapkan sebagai komoditas buah unggulan, namun demikian peluang tersebut belum dapat tercapai karena sebagian besar produktivitas buah/pohon masih rendah( dibawah 60 kg/pohon) serta mutu buah juga masih rendah, hal ini diakibatkan belum diterapkannya teknologi budidaya yang baik dan benar . Sebagian besar produksi masih bersumber dari kebun produksi tradisional atau masyarakat yang sama belum mengenal dan menerapkan teknologi budidaya yang baik dan benar serta inovatif. Melihat potensi dan peluang usaha produksi mangga berkualitas, Tim FPP-UMM bekerjasam Dinas Pertanian Tanaman Pangan,Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Situbondo serta musyawarah dengan para kelompok tani, maka ditetapkan kelompok Tani Adil Dan Pasti jaya II sebaga rintisan awal kelompok tani binaan, Permasalahan yang dihadapi mitra adalah : (1)Produktivitas tanaman rendah dan harga pada saat panen raya sangat murah,(2) Kualitas mangga yang dihasilkan masih rendah,(3) Petani belum menerapkan manajemen dalam pra dan pasca panen untuk meningkatkan kualitas buah mangga. Hasil penerapan penggunaan zat pengatur tumbuh paklobutrazol menunjukkan pembungaan yang lebih awal dan serentak yaitu dua bulan lebih awal dibandingkan dengan tanpa pemberian paklobutrazol. Petani mau dan mampu menggunakan teknologi pembungkusan buah untuk meningkatkan kualitas buah, terutama pada kenampakan atau daya tarik buah. Dari berbagai jenis bahan pembungkus petani lebih memilih jenis pembungkus kain tangerine, karena mudah aplikasinya dan kualitas huah hasil pembungkusan lebih baik.

Kata kunci: Mangga, Paklobutrazol, Pembungkusan Buah 1. PENDAHULUAN

Mangga merupakan tanaman buah yang memberikan sumbangan terbesar ketiga terhadap produksi buah nasional yaitu 9,56% dan propinsi Jawa Timur merupakan penghasil buah mangga terbesar di Indonesia yaitu 604.952 ton atau 57,82% terhadap total produksi buah mangga nasional (Puslitbang Hortikultura,2012). Kabupaten Situbondo merupakan salah satu sentra produksi utama Mangga Indonesia. Secara geografis wilayah Kabupaten Situbondo berada pada ketinggian tempat antara 1 - 1.227 m dpl dengan jenis tanah Aluvial, Latosol dan Andosol. Menurut Schmidt Ferguson, Kabupaten Situbondo mempunyai tipe iklim E dan F dengan bulan basah 3-4 bulan dan bulan kering 8-9 bulan, curah hujan rata-rata 1.000-1.500 mm/tahun.

Kelompok Tani Adil dan Pasti jaya merupakan kelompok tani yang spesifik bertanam mangga, Pertanaman mereka dibudidayakan pada lahan kering tegalan, pekarangan dan tegal yang ditumpangsarikan dengan tanaman pangan serta sedikit yang monokultur dengan luas lahan pada umumnya masing-masing petani 0,50 -1,00 hektar, namun total luas dari kedua mitra 11 hektar dan 22 hektar. Varietas yang dibudidayakan Gadung 21 dan Arumanis 143, kisaran produksi masih rendah yaitu 40-50 kg/ pohon dengan kualitas yang masih rendah ,karena aspek produksi budidaya mangga belum diterapkan dengan benar, periode panen bulan September- November, pemasaran hasil panen umumnya dilakukan bebas melalui tebasan dan sedikit yang kemitraan dengan pedagang pengumpul sehingga keuntungan yang didapat petani belum optimal,apalagi waktu panen raya dengan produksi melimpah harga mangga mejadi sangat murah ditingkat petani ( hanya mencapai Rp.1.000- Rp.3.000/kg). Penanganan pra panen dan pasca panen mangga belum dilakukan dengan

(2)

Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2017 637 baik, walaupun untuk menghemat biaya produksi kelompok tani memiliki sarana dan prasarana yang bisa digunakan secara bergantian yaitu gudang, alat panen,timbangan duduk, keranjang panen dan hand sprayer.

Manajeman budidaya mangga yang dilakukan kelompok tani Adil dan Pasti Jaya II masih dilakukan secara sederhana dengan azas kekeluargaan dan musyawarah, jumlah anggota 22 sampai 25 orang dengan tingkat pendidikan yang masih rendah/SD-SMP, Susunan pengurus kelompok tani terdiri dari : ketua, sekretaris dan bendahara serta dibentuk tiga seksi yaitu seksi sarana/prasarana, seksi panen/ pasca panen dan seksi permodalan. Pertemuan untuk koordinasi dlakukan secara tentatif dan rutin melalui pengajian Yasinan setiap malam jumat,kendati telah ada kepengurusan namun dalam implementasi penerapan aspek budidaya mangga mulai pra panen sampai pasca panen untuk meningkatkan produksi dan mutu buah belum dilakukan dengan baik dan benar,sehingga untuk meningkatkan pendapatan dan mengembangkan usahanya diperlulan pengenalan dan pembinaan teknologi budidaya yang inovatif melalui kemitraan dan pendampingan.

Dari prioritas permasalahan yang telah disepakati bersama antara Tim FPP-UMM dengan kedua mitra, maka solusi yang dilakukan selama kegiatan deseminasi penerapan teknologi ini adalah : 1)Pengenalan dan penerapan teknologi produksi buah di luar musim , 2) Pengenalan dan penerapan teknologi pembungkusan buah pra panen ( fruit bagging ) dan 3) Penyusunan standar prosedur oprasional (SPO) peningkatan kualitas buah pra dan pasca panen.

2. METODE

Metode yang digunakan dalam pemecahan masalah ini dilakukan secara parsitipatif, tutorial, pendampingan, pelatihan dan demplot dilokasi Kelompok Mitra. Dalam pelaksanaan kegiatan kedua mitra berpartisipasi aktif dalam bentuk : menyediakan lahan untuk demplot,sanggup memelihara tanaman selama kegiatan berlangsung dan aktif dalam memenuhi jadual pertemuan yang telah disusun bersama.Adapun prosedur kerja untuk solusi yang ditawarkan sebagai berikut :

1. Teknologi Produksi Buah Mangga Di Luar Musim ( Off-Season) meliputi kegiatan ( Pemilihan Kebun dan Tanaman Mangga, Pemupukan, Penyiraman,Pemberian Zat Pengatur Tumbuh Paklobutrazol, dan Pengendalian organism pengganggu tanaman (OPT).

2. Metode Peningkatan Kualitas Buah Mangga dengan Teknik Pembungkusan Buah (Fruit Bagging) dengan kegiatan (,Persiapan Membuat Pembungkus,Penjarangan Buah,Pengendalian OPT,Pembungkusan Buah Pra Panen,Panen,Sortasi ,Grading dan Pengepakan Mangga Berkualitas.

3. Melakukan Kegiatan Pendampingan, Monitoring dan Evaluasi untuk Keberhasilan dan Keberlanjutan Program. Pelaksanaan iptek bagi masyarakat ini dilakukan dengan menggunakan metode parsitipatif, tutorial, pendampingan, pelatihan dan demplot dilokasi Kelompok Mitra.

Pada setiap tahap kegiatan dilakukan evaluasi dengan rancangan sebagai berikut :

1. Evaluasi terhadap partisipasi aktif dan peningkatan ketrampilan mitra dalam menerapkan Teknologi Produksi Buah Mangga Di Luar Musim (Off-Season) mulai tahap awal sampai akhir yaitu :Pemilihan kebun/tanaman, pemangkasan produktif, pemupukan , penyiraman, aplikasi zpt Paklobutrazol, melindungi buah dimusi hujan dan pengndalian organism penggangu tanaman (OPT)

2. Evaluasi kemampun dan ketrampilan petani dalam penerapan metode pembungkusan buah hingga panen yang meliputi : Persiapan membuat pembungkus, penjarangan buah, pengendalian OPT, Pembungkusan buah pra panen, panen, sortasi, grading dan pengepakan. 3. Evaluasi terhadap produk mangga yang berkualitas.

4. Evaluasi sikap dan hasil praktek, dilakukan selama kegiatan dan sampai pada akhir kegiatan. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Peningkatan Pengetahuan Mitra Tentang Budidaya Tanaman Mangga

Penyuluhan ini dilakukan untuk menyamakan persepsi dan meningkatkan ketrampilan petanian tentang budidaya mangga arumanis yang sesuai dengan standar operasinal prosedur,

(3)

638 SENASPRO 2017 | Seminar Nasional dan Gelar Produk

sehingga sebelum pelaksanaan aplikasi pembuahan mangga diluar musim, petani telah memahami apa yang akan dilakukan dilapang, kegiatan ini disertai dengan tinjauan kelapang untuk melihat dan memilih lokasi yang akan dikerjakan.

3.2 Aplikasi Teknologi Produksi Buah Mangga di Luar Musim

Kegiatan ini dilakukan dengan para kelompok tani dengan metode tutorial, diskusi dan peragaan. Petani sangat antusias dalam melakukan aplikasi penggunaan zat pengatur tumbuh untuk mempercepat pembungaaan atau memproduksi buah diluar musim, khususnya para pengurus kelompok tani,namun kendala yang dihadapi adalah kurangnya air untuk penyiraman pasca aplikasi, untuk mengatasi masalah ini , petani bergotong royong mengadakan air dengan membawa jirigen untuk disiramkan disekitar tanaman mangga.

Hasil aplikasi menunjukkan bahwa tanaman yang diperlakukan dengan zat pengatur tumbuh berbunga lebih awal dan pembungaan bisa serentak. Rata umur berbunga 1-2 bulan setelah pemberian Paklobutrazol yaitu pada periode bulan Mei dan Juni. Kondisi ini sesuai dengan pendapat , bahwa Paklobutral dapat digunakan untuk mengatur musim berbunga dan berbuah mangga Arumanis, 1 minggu lebih awal dan meningkatkan ranting berbunga 8-10% tetapi belum mampu meningkatkan ranting berbuah . Pada mangga Gadung Pakobutrazol mampu merangsang pembungaan dan pembuahan dua kali musim , induksi pembungaan 2 bulan lebih awal dari musim berbunga pada umumnya. Dengan Aplikasi 3750 ppm lewat tanah dapat meningkatkan hasil buah 59% dibanding tanpa pakobutrazol pada tanaman mangga umur 15 tahun.

Aplikasi paklobutrazol ataupun kombinasi dengan CEPA atau KNO3 pada bulam November-Desember pada mangga Arumanis umur 17 tahun dapat merangsang pembungaan sampai 2 periode berbunga, meskipun pada pembungaan periode 1 gagal menjadi buah karena hujan. Sekitar 1 bulan setelah bunga rontok terjadi pembungaan periode 2 yang berhasil menjadi buah. Dengan pemberian pakobutrazol dapat mempercepat pembungaan sekitas 3 bulan lebih awal dibanding tanpa pakobutrazol dan meningkatkan banyaknya ranting berbunga maupun hasil buah. Hasil buah tertinggi diperoleh dari dari kombinasi pakobutrazol 5000 ppm + CEPA 750 + KNO3 1% dengan peningkatan 32 % disbanding tanpa paklobutrazol [3].

3.3 Metode Peningkatan Kualitas Buah Mangga dengan Teknik Pembungkusan Buah

Pembungkusan dapat dilakukan 1 hari setelah tanaman disemprot pestisida yang bertujuan untuk, Untuk meningkatkan kualitas penampilan buah. Melindungi buah dari benturan, sengatan sinar matahari dan gesekan antar buah, melindungi buah dari serangan hama dan penyakit (penggerek buah, kumbang buah dan lalat buah, melindungi buah dari kerusakan dan gesekan pada saat panen serta melindungi permukaaan kulit buah dari getah. Pembungkusan buah dilakukan setelah penjarangan buah selesai dilakukan. Pembungkusan buah dilakukan pada saat buah berukuran sebesar telur ayam. Kertas pembungkus sebaiknya diberi tanda dengan pewarna, untuk membedakan umur buah, sehingga memudahkan saat panen, kemudian bagian atas kantong diikat dengan tali yang telah terpasang pada kantong pembungkus pada tangkai buah, pada bagian bawah pembungkus diberi sedikit saluran udara. Aktivitas saat pembungkusan buah oleh kelompok tani disajikan pada gambar 1 dibawah ini.

(4)

Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2017 639 Gambar 2. Penerapan Teknik Pembungkusan di Kebun

Pembungkusan dilakukan secata bertahap dimulai pada periode bulan juni sampai dengan juli, petani sangat antusias dengan teknologi pembungkusan buah ini, terutama yang menggunakan kain tangerine karena sangat mudah aplikasinya, periode panen setelah pembungkusan buah pada bulan September sampai dengan bulan Oktober, pada saat ini harga cukup tinggi yaitu Rp. 10.000/kg, karena panen lebih awal , disamping itu penampilan buah juga lebih menarik, tidak ada serangan lalat buah dan rata-rata ukuran buah masuk gread A yaitu dengan ukuran lebih dari 450 gr.buah. Aktivitas awal panen disajikan pada gambar 3.

Gambar 3. Saat Panen dan Kenampakan Buah yang Dibungkus Kertas dengan Kain Tangerin.

Hasil analisi kualitas buah secara kimia dilakukan dengan melihat parameter kandungan vitamin C, total padatan terlarut, total asam, kandungan klorofil dan tingkat warna buah yang disajikan pada tabel 1.

Tabel 1. Hasil Analisis Kualitas Mangga Arumanis dari Berbagai Jenis Bahan Pembungkus JENIS PEMBUNGKUS Vit C (mg/g) TAT (%) O BRIX KLOROFIL L a +/- b Kertas Coklat 2.16 8.07 14.4 6.1 61.9 2.8 39.8 Kertas Putih 2.48 2.71 14.2 19.3 54 -2.2 34.2 Kain Tangerin 2.01 2.05 13.4 24 48.8 -5.2 28.3 Tidak dibungkus 2.05 3.65 17 57.7 54.8 -7.1 27.2 Keterangan : L = tingkat kecerahan a+ = tingkat kemerahan a- = tingkat kehijauan

(5)

640 SENASPRO 2017 | Seminar Nasional dan Gelar Produk b+ = tingkat kekuningan

Dari tabel 1. Dapat dilihat bahwa jenis pembungkus tidak mempengaruhi kadar vitamin C pada mangga yang dipanen dan siap dikonsumsi, yaitu berkisa 2.01 -2,48%, namun total asam tertinggi pada pembungkus kertas warna coklat, begitu pula pada kandungan kklorofil warna coklat menunjukkan kandungan yang terendah, sehingga memili tingkat kecerahan yang tinggi, brix menunjukkkan kandungan sukrosa atau tingkat kemanisan, tanpa pembungkusan masih menunjukkan brix yang tertinggi yaitu 17.

Cita rasa buah-buahan dipengaruhi oleh tektur dan konsintensi buah, senyawa kimia yang dikandungnya seperti rasa asam disebakan oleh asam-asam organik, rasa manis ditimbulkan oleh adanya senyawa karbohidrat sederhanan misalnya glukosa dan fruktosa. Sedangkan rasa pahit disebakan oleh senyawa-senyawa alkaloid. Aroma buah ditimbulkan oleh berbagai ester yang bersifat mudah menguap. Namun demikian perubahan cita rasa untuk buah-buahan kadang jarang terlihat dengan jelas dan nyata. Bau dan rasa yang khas dari buah yang telah matang disebabkan oleh adanya campuran yang komplek dari senyawa yang mudah menguap, beberapa diantaranya terdapat dalam jumlah kecil yang hanya dapat dideteksi dengan gas kromatografi. Aroma dan Flavour yang khas pada buah mangga disebabkan oleh minyak atsiri. Kebanyakan penyusun aroma dari buah mangga dapat dikelompokkan manjadi hidrokarbon, alkohol, ester, lakton dan senyawa lain.

Warna merupakan salah satu petunjuk kualitas bagian luar pada buah karena dapat dilihat secara visual. Pada saat konsumen membeli buah, konsumen hanya mungkin untuk mengevaluasi petunjuk kualitas bagian luar saja dan apabila warna dari sebuah komoditas buah tidak menarik atau tidak seperti seharusnya maka konsumen akan segan untuk mempertimbangkan rasa dan aromanya. Namun, warna yang hanya dilihat secara visual bersifat subjektif. Oleh karena itu diperlukan instrument agar diperoleh hasil warna yang objektif.. Menyatakan proses perubahan warna hasil tanaman merupakan proses yang berlangsung ke arah masaknya hasil tanaman tersebut, yang mana selama proses itu terjadi pembongkaran klorofil. Berkaitan dengan pembongkaran tersebut maka timbulah warna-warna lainnya yang menunjukkan tingkat masaknya hasil tanaman (buah) antara lain warna kuning, merah jambu, merah tua.

Pengukuran warna buah dapat dilihat dari tingkat kecerahan (nilai L), tingkat kehijauan (nilai a), tingkat kemerahan (a+) dan tingkat kekuningan (nilai b). Nilai L menyatakan tingkat kecerahan suatu bahan dan merupakan cahaya pantul yang menghasilkan warna akromatik putih, abu-abu, dan hitam. Parameter L mempunyai nilai dari 0 (hitam) sampai 100 (putih), Perubahan warna dapat dijadikan petunjuk untuk melihat tingkat kematangan buah, tanda pertama kematangan umumnya ditandai dengan hilangnya warna hijau. Nilai a yang menunjukkan nilai negatif menyatakan warna buah pada tingkat kehijauan sedangkan nilai positif menunjukkan warna buah semakin merah. Peningkatan kualitas buah melalui pembungkusan utamanya dalam meningkatkan daya taraik warna kulit buah telah berhasil pada Apel, leci dan Anggur, namun pada mangga masih merupakan masalah. 4. KESIMPULAN

Dari hasil kegiatan samapi tahap ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Hasil penggunaan zat pengatur tumbuh paklobutrazol pada tanaman mangga milik kelompok tani menunjukkan pembungaan yang lebih awal dan serentak dua bulan lebih awal dibandingkan dengan tanpa pemberian paklobutrazol yaitu pada perode bulan Mei dan Juni dan umur panen yang lebih awal yaitu periode September sampai dengan Oktober sedang panen raya mangga terjadi pada bulan November .

2. Petani mau dan mampu menggunakan teknologi pembungkusan buah untuk meningkatkan kualitas buah, terutama pada kenampakan atau daya tarik buah. Dari berbagai jenis bahan pembungkus petani lebih memilih jenis pembungkus kain tangerine, karena mudah aplikasinya dan kualitas huah hasil pembungkusan lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Anonymous. 2006. Statistik Hortikultura Tahun 2005. Direktorat Jenderal Hortikultura, Departemen Pertanian. Jakarta. 2004 hal.

(6)

Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2017 641 [2] Liszt,R.E. 2009. The Mango,Botany,Production and Uses. 2 nd Edition.CAB

International.Wallingford,UK.

[3] Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura.Kementrian Pertanian Republik Indonesia.2012.

[4] Anonymous. 2000. Pengembangan Buah-buahan Unggulan Indonesia Tahun 2000. Laporan Utama Riset Unggulan Strategis Nasional. Kantor Menteri Riset dan Teknologi RI & PKBT Institut Pertanian Bogor. 153 hal.

[5] Purnomo, S., Rebin, dan A. R. Effendy. 2002. Persilangan mangga varietas Arumanis 143 x klon merah CKG. Laporan Hasil Penelitian, Balitbu Solok. 12 hal.

[6] Karsinah, S. Purnomo, Rebin, Sukartini, dan L. Sadwiyanti. 2003. Pewarisan warna merah buah mangga klon Cukurgondang pada Arumanis 143. Laporan Hasil Penelitian, Balitbu Solok. 15 hal.

[7] Anwaruddinsyah, J., Rebin, Sukartini, dan L. Sadwiyanti. 2004. Pewarisan warna merah buah mangga klon CKG pada AR 143. Laporan Hasil Penelitian, Balitbu Solok.

[8] Husen, S., A.N. Sugiharto, dan Karsinah. 2009. Seleksi dini dan karakterisasi hibrid hasil persilangan mangga Arumanis 143 x klon merah Cukurgondang dengan teknik Simple Sequence Repeat (SSR) guna mendapatkan mangga kualitas ekspor. Laporan Hasil Penelitian KKP3T. Universitas Muhammadiyah Malang. 48 hal.

[9] Estrada.C,G,2007. Effect of Fruit Bagging on Sanitation and Pigmentation of Six Mango Cultivar, VII International Mango Symposium.ISHS Acta Horticulturae 645.

[10] Hofman,P.J;L.G Smith;D.C.Joyce;G.I Jhonson and G.F Meiburg,1997. Bagging of Mango (mangifera indica.cv.Keitt ) Fruit Influences Fruit Quality and Mineral Composition,Postharvest Biology and Technology, 12(1).

[11] Lyn,G.; D.I.Joyce,..G.I Johnson and G.F.Meiburg,1997. Bagging of Mango(Mangifera indica cv.Keitt) Fruit Influence Quality and Mineral Composition,Postharvest Biology and Technology.12(1):83-91.

[12] Bo Yu,C.H, Qun Shu ang L.Zeng, 2009. Effects of Fruit Bagging on Coloring ang Related Physiology, and Qualities of Red Chinese Sand Pears During Fruit Maturation. Scientia Horticulturae.121(2). 149-158.

[13] Sasaki,K and N.Utsunomiya,2002. Coloration of Irwin Mango Frut Affected by Cut-Off Film Under Plastic House Conditions, The Japanes Society for Horticultural Science.1(3):191-194.

[14] Jenkins GI., JM.Chistie, F. geeta and J.A Jackson. 1995. Plant responses to UV ang Blue Light: Biochemical ang genetic approaches.Plant Sci.112:117-138.

Gambar

Gambar 1. Persiapan Pembungkusan Buah di Sanggar Tani dan di Kebun Mangga
Gambar 3.  Saat Panen dan Kenampakan Buah yang Dibungkus Kertas dengan Kain Tangerin.

Referensi

Dokumen terkait

Hanya karena rahmat, taufik dan hidayah-Nya semata penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGARUH FREKUENSI TRANSCUTANEOUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION

Jawaban tabel 2, menunjukkan bahwa dari 60 responden yang menyatakan rasa suka terhadap seni dapat mempengaruhi minat belajar pada mata pelajaran seni budaya sebesar 70

Upaya mitigasi bencana banjir yang diterapkan untuk pengurangan resiko bencana yaitu dengan Pengembangan Masyarakat Tangguh Bencana di Desa Tegalmade yang terletak

Nema razvoja turizma na nekom području, pa makar i ograničenog značenja, ako to područje ne posjeduje neki prirodni ili anatropogeni resurs visokog stupnja

Salah satu alasan utama saya untuk melanjutkan bekerja untuk organisasi ini adalah bahwa meninggalkan organisasi akan membutuhkan pengorbanan pribadi yang besar,

Hasil analisa mean menunjukkan bahwa nilai total Mean yang tertinggi yaitu sebesar 4,47 terdapat pada Continuance Commitment dengan nilai Mean terbesar yaitu

lingkungan, hal ini terlihat dari tingginya ketergantungan petani terhadap pupuk sintetis (kimia) dan obat-obatan pertanian (insektisida, fungisida, herbisida, dll) dalam

Semakin lama vonis hukuman, semakin lama seorang narapidana mendekam di penjara dan kehilangan pekerjaan atau sumber penghasilannya maka semakin mudah para narapidana