TASAWUF DALAM HIERARKI ILMU-ILMU ISLAM
Dr.Ja‟far,MA yang diterbitkan oleh PERDANA PUBLISHING yang dicetak pada September 2016 menerangkan mengenai akhlak tashawuf yang dimana kelak nantinya kita mahasiswa/mahasiswi dapat mengintegrasikan antara tashawuf dengan bidang keilmuwan mereka masing-masing dan juga kita diharapkan mampu menginternalisasikan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam ajaran tasawuf dalam kehidupan akademik dan sosial mereka dimasa mendatang.
PEMBAHASAN
Artikel ini mengkaji tentang Tasawuf dalam Hierarki ilmu-ilmu islam. Tujuan kajian ini adalah untuk mengetahui perilaku positif dan untuk memperkuat keimanan serta mendapatkan ilmu-ilmu yang bermanfaat.kajian ini menggunakan metode deskriptif analisis.
Tasawuf Dalam Hierarki Ilmu-Ilmu Islam
Menurut Ibn Khaldun ilmu dibagi menjadi 2 jenis,pertama,ilmu-ilmu hikmah dan filsafat yang diperoleh dengan akal manusia.Kedua,Ilmu yang diajarkan dan ditransformasikan yang bersumber pada syariat islam.
Menurut al-Ghazali berdasarkan cara perolehan ilmu,disebutkan bahwa ilmu terdiri atas 2 yaitu ilmu yang dihadirkan („ilm al-hudhuri/persential) dan ilmu yang dicapai („ilm al-hushuli/attained).sedangkan tasawuf dikategorikan sebagai „ilm-hudhuri.
Menurut Ibn al-Qayyim al-Jauziyah membagi ilmu memjadi 3 derajat : „ilm jaliyun(didasari observasi,ekperimen dan silogisme),‟ilm khafiyun (ilmu makrifat),dan „ilm laduniyun (didasari ilham dari allah).
Syed Muhammad Naquib al Attas membagi ilmu menjadi 2 jenis : ilmu pemberian allah yang disebut ilmu-ilmu agama dan ilmu capaian yang disebut ilmu-ilmu rasional,intelektual dan filosofis.
Dari aspek tujuan,pelajar sufi harus terus meningkatkan kualitas ibadahnya dan beranjak dari tingkat rendah sampai tingkat tertinggi (al-maqamat) sampai mencapai kemantapan tauhid (al-tauhid) dan makrifat (al-ma‟rifah).sedangkan dari aspek pembahasan Tasawuf membicarakan 4 pokok persoalan yakni :
1. Pembahasan tentang mujahadah ,Zauq,introspeksi diri,dan tingkatan-tingkatan spiritual.
2. Penyingkapan spiritual dan hakikat-hakikat alam gaib.
3. Keramat Wali (al-kharamat).
4. Istilah-istilah kaum sufi yang diungkap pasca „mabuk‟ spiritual.
1
PENUTUP
Dari kajian materi diatas dapat disimpulkan bahwa dengan mempelajari ilmu tasawuf ini kita dapat menyucikan diri atau sering disebut membersihkan jiwa dari hal-hal buruk. Serta membuat kita bersikap lebih bersabar meskipun ada rintangan yang menghadang sekaligus memper dalam ilmu-ilmu
Daftar Pustaka
Dr.Ja’far,MA. 6,Gerba g Tasawuf Di e si Teoritis Da Praktis Ajara Kau “ufi.Meda , 6:Perda a