• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menjadi perguruan tinggi kelas dunia berbasis intelektualitas, kreatifitas dan kewirausahaan, yang unggul dalam mutu pengelolaan dan hasil pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Menjadi perguruan tinggi kelas dunia berbasis intelektualitas, kreatifitas dan kewirausahaan, yang unggul dalam mutu pengelolaan dan hasil pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

STANDARISASI DATA DAN INTEROPERABILITAS PERTEMUAN-1

NOVIANDI

(2)

VISI UNIVERSITAS ESA UNGGUL

VISI UNIVERSITAS ESA UNGGUL

Menjadi perguruan tinggi

kelas dunia

berbasis

intelektualitas, kreatiftas

dan kewirausahaan

, yang

unggul dalam mutu

(3)

VISI PS MIK UNIVERSITAS ESA

UNGGUL

VISI PS MIK UNIVERSITAS ESA

UNGGUL

Menjadi penyelenggara Program

Studi Manajemen Informasi

Kesehatan berbasis

intelektualitas, kreatiftas

dan kewirausahaan

, yang

unggul dalam mutu pengelolaan

dan hasil pelaksanaan Tridarma

(4)

MISI PS MIK UNIVERSITAS ESA

UNGGUL

MISI PS MIK UNIVERSITAS ESA

UNGGUL

1. Menghasilkan Sarjana Manajemen Informasi

Kesehatan dengan keunggulan prodi yang

professional, bermoral tinggi, mandiri, inovatif

dan mampu berkontribusi dalam pengembangan

teknologi informasi dan komunikasi bidang

kesehatan.

2. Menyelenggarakan proses belajar mengajar yang

bermutu, efektif, efsien, akuntabel dan

berkelanjutan berbasis teknologi informasi dan

komunikasi.

(5)

KEUNGGULAN PS MIK

KEUNGGULAN PS MIK

Sarjana Manajemen Informasi

Kesehatan Universitas Esa Unggul

handal dalam

analisis data

dan

tata kelola informasi

kesehatan

untuk peningkatan

mutu dan efsiensi pelayanan

serta keselamatan pasien

(6)

PROFIL LULUSAN PS MIK

PROFIL LULUSAN PS MIK

1. Analis Data dan Manajer Informasi

Kesehatan

2. Spesialis Koding Klinis

3. Manajer Unit Kerja MIK (RMIK)

4. Spesialis

Clinical

Documentation

Improvement

(CDI)

5. Inisiator Perancang dan Pengembang

Electronic Health Records

(EHR) atau

(7)

Materi Sebelum UTS

02. Standar dan Jenis Data

07. Review

03. Healthcare Information Technology 04. Healthcare Standards Landscape

05. Healthcare Data Exchange Standards (HL7 V2.X)

06. FHIR (HL7)

(8)

Materi Setelah UTS

09. Conformance Keywords, Claim, Requirement

14. Review

10. Data Semantic

11. Refinement of a standard

12. Conformance testing 13. Testing in Practice

(9)

Konsep Dasar Interoperabilitas

What is health care interoperability?

Office of National Coordinator (ONC) definition

1. The ability of a system to exchange electronic health information with and use electronic health information from other systems without effort on the part of the user

(10)

Layers of Interoperability

(11)

What is health care interoperability?

Health Information Management Systems Society (HIMSS) definition

1. In health care, Interoperability is the ability of different information

technology systems and software application to communicate, exchange data, and use the information that has been exchanged

(12)

Interoperability within an organization

• Banyak sistem kesehatan TI berkomunikasi dalam sebuah organisasi untuk berbagi data guna meningkatkan perawatan dan efisiensi • Contoh pesan

 Penerimaan pasien

 Pemesanan tes laboratorium

 Pemesanan obat

(13)
(14)

Permasalahan Interoperabilitas

• Belum adanya standar yang sama dalam menerapkan sistem yang

mendukung interoperabilitas

• Belum adanya aplikasi-aplikasi sistem yang mendukung proses

interoperabilitas, sehingga sulitnya mengintegrasikan seluruh basis

data

Interoperabilitas

didefinisikan sebagai kemampuan organisasi

(15)

Model-model Pengukuran Iteroperabilitas

Peneliti/Organisasi Tahun Nama Model

Lavean 1980 Spektrum of Interoperability Amanowicz dan Gajewski 1996 Military communication and

information systems interoperability

Mensh et al. 1998 Quantification of

Interoperability methodology The US Department of

Defense C4ISR Working Group

1998 Levels of Informastion systems interoperability

Clark dan Jones 1998 Organizational Interoperability maturity model for c2

(16)

Model-model Pengukuran Iteroperabilitas

Peneliti/Organisasi Tahun Nama Model

Hamilton et al. 2002 Stoplight

NATO 2003 NATO C3 Technical

architecture reference model for interoperability

Andreas tolk dan James

Muguira 2003 Levels of Conceptual Interoperability Model Andreas Tolk 2003 Layers of Coalition

Interoperability Carnegie Mellon University

Software Engineering Institute

2004 System of Systems Interoperability

(17)

Model-model Pengukuran Iteroperabilitas

Peneliti/Organisasi Tahun Nama Model

The European Commision 2005 Enterprise Interoperability maturity model

Kingston et al. dari Australian defence science and

technology organization

2005 Organisational interoperability agility model

Ford et al. 2007 The layered interoperability score

Sarantis 2008 Government interoperability maturity matrix

Wided 2009 Maturirty model for enterprise interoperability

(18)

Model-model Pengukuran Iteroperabilitas

Peneliti/Organisasi Tahun Nama Model

Widergren et al. 2010 Smart grid interoperability maturity model

Guo dan Wang 2012 Quantitative measurement of interoperability by using petri net

Knight et al. 2013 Maturity model for advancing smart grid interoperability

(19)

Manfaat Interoperabilitas di

e-Government

Pemerintah dapat lebih mudah dalam hal pengelolaan dan

pengaksesan data.

Pelayanan public bagi masyarakat menjadi lebih efektif dan efisien

Pengambilan keputusan oleh pemerintah menjadi lebih baik,

relevan, akurat dan tepat waktu

Sharing

informasi, memudahkan koordinasi program antar institusi

Informasi yang diberikan akan lebih baik

(20)

Pendekatan Interoperabilitas

dan Integrasi

• Membantu

user

dalam setiap aktivitasnya, sehingga dapat

meningkatkan kecepatan dan kualitas kerja

(21)
(22)
(23)
(24)

 Learning Health System adalah ekosistem dimana semua stakeholder dapat secara aman, efektif, dan efisien berkontribusi, berbagi dan

menganalisis data

 Sistem kesehatan belajar ditandai dengan siklus belajar yang terus-menerus, yang mendorong terciptanya pengetahuan baru yang dapat dikonsumsi oleh berbagai macam sistem informasi kesehatan elektronik.

 Pengetahuan ini dapat mendukung pengambilan keputusan yang efektif dan menghasilkan hasil yang lebih baik

(25)

Low Confdence in Interoperability

Goals

(26)
(27)

Benefit of Interoperability

 Informasi yang tersedia mendukung perawatan yang lebih baik Koordinasi yang lebih baik antar wali

Data lebih lengkap tersedia lebih awal untuk membantu keputusan dokter

Data tersedia bagi lebih banyak peserta dalam proses perawatan

 Keterlibatan pasien dan pengasuh Akses tepat waktu ke data

Mampu menyumbangkan data

Mampu berkomunikasi

 Perawatan lebih efisien, lebih bernilai

Alur kerja yang lebih halus, sedikit penundaan

Kurang banyak pekerjaan

(28)

 Data capture untuk digunakan oleh klinisi dan orang lain di tempat perawatan

 Teknologi untuk terus menganalisa apa yang terjadi kapan dan dimana (memungkinkan untuk optimasi)

 Dukungan keputusan dengan peringatan otomatis dan pemberitahuan

 Transfer informasi yang tidak sempurna antara dan di dalam setting perawatan

 Bantuan bagi penyedia layanan untuk mengikuti pasien mereka selama perawatan mereka

 Remote pengiriman perawatan

 Dukungan analisis data untuk kepentingan populasi yang lebih luas

(29)

Benefits of Interoperability: Patient perspective

1. Masa depan: perawatan kesehatan di dunia interoperabel

2. Dengan persetujuan pasien, informasi perawatan kesehatan akan

dipertukarkan dengan mulus dan aman antara dan di antara beragam sistem 3. Diadaptasi dari panel standar teknologi informasi kesehatan

4. Penyedia perawatan akan memiliki akses instan ke data dari penyedia layanan dan pengaturan perawatan lainnya, termasuk:

• Daftar obat aktif dan masa lalu • Alergi

• Masalah dan diagnosis terkini dan sebelumnya • Discharge dan ringkasan kunjungan

• Hasil lab dan hasil tes lainnya, termasuk gambar • Pendaftaran dan informasi asuransi

(30)

Model Organisasi

• Model organisasi data tersentralisasi

Memberikan kemudahan dalam pengembangan dan

pemeliharaan

• Model organisasi terdistribusi

Mudahnya mengembangkan

database.

Dampak model

organisasi terdistribusi adalah:

1. Menghasilkan keragaman data

2. Dinamis

(31)

Masalah keragaman interoperabilitas terjadi

pada berbagai jenis, yaitu:

• Keragaman Informasi

Syntatic Interoperability

: nama, attribute, format

Structural Interoperability

:

struktur, skema informasi

Sematic Interoperability

:

sematik/arti konsep

• Keragaman Sistem

Digital Media Repository Management System

Database Management System

Operating System

(32)

Generasi Sistem Interoperabilitas Informasi

Generasi Sistem

Interoperabilitas Informasi

70’an Keragaman Komunikasi, merupakan maslah utamaHardware, OS dan

Keragaman model dalam tahap sematik (Query, Concurrency, Control)

Isu semantic menjadi perhatian

dikarenakan besar sumber informasi

80’an

(33)

Generasi Sistem Interoperabilitas Informasi

80’an

90’an

Uraian Generasi 1

(… - 1985) Generasi 2(1986 – 1995) Generasi 3(1996 - …)

Tingkat

interoperabilitas menitikberatkan pada

Sistem, data Sistem, data,

informasi Sistem, data, informasi, knowledge

Tipe interoperabilitas Komputer,

komunikasi, bahasa, lokasi, distribusi, model

syntax (tipe data dan format), struktur (semantic, query language, interface) Semantik (meningkatnya spesifikasi pada sebuah domain)

Domain arsitektur Multi database atau

(34)

Lanjut >>

80’an

90’an

Uraian Generasi 1

(… - 1985) Generasi 2(1986 – 1995) Generasi 3(1996 - …)

Cakupan sistem

interoperabillitas Handfull interkoneksi database dan komputer

Puluhan sistem pada

LAN Enterprise-wide dan cakupan global

Infrastruktur

komunikasi Proprietary (dominasi oleh IBM) TCP/IP, http, CORBA Internet, web, java, distributed object, multi agent, mobile

Tipe data Database structured

dan file Database structured, text, repositories, semi structured dan specific formats

Semua bentuk media digital termasuk

visual/spatio-temporal/

(35)

Lanjut >>

80’an

90’an

Uraian Generasi 1

(… - 1985) Generasi 2(1986 – 1995) Generasi 3(1996 - …)

Dominan data

model relational dan E-R object oriented Componentbased, multi Modal

Pendekatan

(36)

Lanjut >>

80’an

90’an

Uraian Generasi 1

(… - 1985) Generasi 2(1986 – 1995) Generasi 3(1996 - …)

Teknik

interoperabilitas data levelrelationships, common data model, mappings, database exchange, remote database interface, query transformation , schema translation, schema integration schematic dan metadata level relationships, wrapper, extractor, single ontology, metadatabase, keragaman skema, mediator multiple ontologies, semantic level relationships, context, media independent ifnormation correlation, metadata consistency Person yang terlibat dalam interoperabilitas database administator, pengguna yang berpengalaman, programmer software developer utuk membuat

(37)

Lanjut >>

80’an

90’an

Uraian Generasi 1

(… - 1985) Generasi 2(1986 – 1995) Generasi 3(1996 - …)

Opsi untuk akses

database query language,

keyword

untuk text data.

(38)

Beberapa Arsitektur Interoperabilitas

80’an

90’an

 ANSI/SPARC

Mengatasi keragaman database, yang terdiri atas 3 level, yaitu:

External level: view dari setiap user

Conceptual level: conceptual schema yang terdiri atas data logic struktur dan hubungan antar struktur

Internal level: memberikan skema internal untuk data

 ANSI/SPARC

 Federated Database

 Data Warehouse

(39)

Arsitektur ANSI/SPARC

80’an

90’an

(40)

80’an

90’an

 Federated Database

(41)

80’an

90’an

Tansforming processor untuk membuat dan memelihara mapping antara local dan skema elemen, termasuk untuk menghadle translasi query dan format.

Filtering processor untuk mengontorl operasi dan akses kontrol pada export schema.

Construction procesor untuk mengintegrasikan beberapa sumber yang berbeda dalam mengatasi ketiak konsistensian dan juga konflik

(42)

80’an

90’an

Arsitektur Federated Database

(43)

80’an

Data Warehouse

(44)

80’an

(45)

80’an

Prinsip-prinsip Interoperabilitas

Tujuan prinsip-prinsip interoperabilitas adalah untuk menjadi dasar penyusunan kebijakan dan pengambilan keputusan adminisratif

Prinsip-prinsip Interoperabilitas adalah:

1. Setiap instansi pemerintah pusat wajib memiliki skema data yang

teknologinya ditentukan oleh gugus tugas untuk interoperabilitas terkait dengan tupoksinya.

2. Skema data sebagaimana dimaksud dikoordinasikan oleh Government dalam suatu gugus tugas (task-force) inter institusi.

3. Pemerintah daerah dapat menyesuaikan atau mengacu pada skema data yang teknologinya ditentukan oleh gugus tugas (sesuai rujukan ketentuan Internasional) dari masing-masing instansi terkait.

4. Jenis data yang terbuka dan tertutup akan ditentukan oleh gugus tugas. 5. Transaksi data untuk interoperabilitas dilakukan dalam format terbuka

(46)

80’an

Dampak Perkembangan Internet

dan Teknologi WEB

• Web and data is massive

Ukuran dari web dan data baik dalam arti jumlah sumber maupun isi data semakin bertambah dari waktu ke waktu dengan sangat cepat.

• Web and data is distributed

Sumber data dan data terdistribusi atau tersebar pada berbagai sumber data.

• Web and data is dynamic

Sumber data akan menjadi sangat dinamis, bukan saja dalam arti pembaharuan isi data, tetapi juga pembaharuan dari skema data. • Web and data is open world

(47)

80’an

Referensi

Dokumen terkait

1) KPN Bina Sejahtera dari pihak manajemen perlu adanya pegawai yang mempunya keahlian khusus di bidang IT dalam menangani masalah di bidang sistem informasi manajemen berbasis

Dari gambar kurva resistansi – temperatur yang telah mengalami proses penuaan pada berbagai temperatur terlihat bahwa resistans turun dengan turunnya temperatur,

Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran yang dilaksanakan pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol telah terlaksanan dengan baik dalam meningkatkan kemampuan

Nara sumber jero balian mengenal semua spesies tanaman obat (47 spesies), nara sumber masyarakat bali setempat mengenal 40 spesies dari 47 tanaman obat dan pedagang ceraken di

Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together dan pembelajaran Konvensional Dalam Mata Pelajaran IPS Terpadu di SMP

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada sampel penelitian, penelitian sebelumnya menggunakan sampel usaha kecil dan menengah sedangkan