DAN NILAI JASA LINGKUNGAN DARI PRODUKSI O2 SERTA PERDAGANGAN KARBON PADA TEGAKKAN SENGON
OKTOBER 2017
Pendahuluan
Perubahan iklim secara global yang terjadi saat ini merupakan salah satu isu penting yang menjadi sorotan dunia. Dampak berubahnya iklim yaitu perubahan curah hujan serta naiknya intensitas dan frekuensi badai (Lukito dan Rohmatiah, 2013).
Hal ini disebabkan karena terganggunya keseimbangan energi bumi dan atmosfer. Keseimbangan tersebut dipengaruhi antara lain oleh
peningkatan gas-gas asam arang atau Karbondioksida (CO2), Metana
(CH4) dan Nitrogen Oksida (N2O) yang lebih dikenal dengan Gas
Rumah Kaca (GRK).
Siklus Emisi Karbon dari Kerusakan Hutan
TUJUAN
Mengestimasi Potensi Karbon
Mengestimasi Serapan Karbondioksida
(CO2)
Mengestimasi Nilai Jasa Lingkungan
Produksi Oksigen (O2) Perdagangan
MANFAAT
1. Pemerintah 2. Swasta 3. Pemerhati
Lingkungan 4. Instansi Terkait
INFORMASI
Potensi Karbon (C)
Nilai Jasa Lingkungan Produksi Oksigen (O2)
INFORMASI
Nilai Jasa Lingkungan Perdagangan Karbon
PERLINDUNGAN Kawasan
Mulai
Persiapan :
Peta Lokasi Penelitian, Tally sheet, GPS, laser distance meter (Alat pengukur tinggi), phiband (Pengukur Diameter), ribon (pita),
tagging (penomoran), Alat tulis, Buku Identifikasi Jenis Pohon
Data Sekunder: Kondisi Umum Lokasi, Lokasi Administratif dan Aksesibilitas,
Serta Biofisik Lingkungan
Estimasi Biomassa Bawah Permukaan Estimasi Potensi Karbon
Bawah Permukaan Pembuatan Petak Contoh Pengamatan
Estimasi Potensi Karbon Atas Permukaan
Estimasi Total Potensi Karbon
Estimasi
Serapan Karbondioksida (CO2)
Estimasi Biomassa Atas Permukaan
Nilai Jasa Lingkungan Produksi Oksigen O2 dan Perdagangan Karbon
Kesimpulan Selesai
Data Primer: Vegetasi (DBH, tinggi, jenis pohon)
Petak Contoh Pengamatan
(PCP)
1. Pembuatan Petak Contoh Pengamatan (PCP) menyesuaikan dengan kondisi areal yang diteliti atau metode yang digunakan.
2. Luas minimum Petak Contoh Pengamatan (PCP) sebesar 1,5 acre (0,6 ha) dan 3,5 acre (1,5 ha) cukup untuk mewakili tegakan
(Soerianegara & Indrawan, 1998).
Teknik Pengukuran Diameter pohon
✓ Pita ukur tegak lurus sumbu batang
✓ Gunakan tongkat 1,3 m
Teknik Pengukuran Tinggi Pohon
(b)
T
in
g
g
i
to
tal
(m
)
(m
)
Analisis Data
1) Estimasi Biomassa di Atas Permukaan Tanah
Estimasi biomassa di atas permukaan tanah dilakukan berdasarkan
Biomass Expansion Factor (BEF), dimana terlebih dahulu dihitung volume kayu dengan rumus sebagai berikut:
V =
π
DBH
2
. H . f
Keterangan:
V = Volume pohon (m3)
DBH = Diameter pohon setinggi dada (m)
H = Tinggi total pohon (m)
F = Faktor bentuk (0,6)
B
ap= V x BJ x BEF
Keterangan:
Bap = Biomassa di atas permukaan tanah (Kg)
V = Volume kayu (m3)
BJ = Berat Jenis Kayu (Kg/m3) (0,33 g/cm3)
BEF = Biomass Expansion Factor (1,47)
Shoot
Jika volume kayu telah diketahui, maka untuk menghitung
biomassa di atas permukaan tanah menggunakan rumus BSNI
nomor 7724 (2011):
2) Estimasi Biomassa di Bawah Permukaan Tanah (Akar)
Estimasi biomassa di bawah permukaan tanah (akar) dihitung dengan menggunakan rumus BSNI nomor 7724 (2011).
B
bp
= NAP x Bap
Keterangan:
Bbp = Biomassa di bawah permukaan atau akar (Kg)
NAP = Nilai nisbah akar pucuk (0,37)
Bap = Nilai biomassa di atas permukaan (Kg)
Cadangan karbon di atas permukaan tanah dan Cadangan karbon di bawah permukaan tanah (akar) dihitung menggunakan rumus BSNI nomor 7724 (2011):
Cap = Kandungan karbon dari biomassa di atas permukaan tanah (Kg)
Cbp = Kandungan karbon dari biomassa di bawah permukaan tanah atau akar (Kg)
Bap = Total biomassa di atas permukaan tanah (Kg)
Bbp = Total biomassa di bawah permukaan tanah (Kg)
% C organik = Nilai persentase kandungan karbon (0,47)
4) Estimasi Potensi Karbon Total
Penghitungan cadangan karbon total menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
Ct = Karbon total (Kg)
Cap = Kandungan karbon dari biomassa di atas permukaan tanah (Kg)
Cbp = Kandungan karbon dari biomassa di bawah permukaan tanah/akar (Kg)
Perhitungan karbon diakumulasi ke dalam luasan perhektar menggunakan rumus rumus BSNI nomor 7724 (2011):
C
n=
Dimana : Cn = Kandungan karbon persatuan luas (Ton/Ha)
Cx = Total karbon seluruh PCP (Kg)
L = Luas petak contoh pengamatan (m2)
5) Estimasi Serapan Karbondioksida (CO
2)
Serapan
karbondioksida
(CO
2)
di
estimasi
dengan
menggunakan rumus menurut Hardjana (2009) sebagai
berikut:
CO
2
= C
n
x 3,67
Keterangan:
CO
2= Serapan karbondioksida (Ton/Ha)
C
n= Kandungan karbon persatuan luas (Ton/Ha)
3,67 =Angka ekivalen atau konversi unsur karbon (C)
ke CO
2(massa atom C=12 dan O=16, CO
2
6) Nilai Jasa Lingkungan dari Estimasi Produksi Oksigen (O
2)
Produksi Oksigen (O
2) di estimasi dengan menggunakan
rumus pengembangan dari rumus serapan CO
2sebagai
berikut:
O
2
= CO
2n
x 0,73
Keterangan:
O
2= Serapan Oksigen (Ton/Ha)
CO
2n= Serapan CO
2persatuan luas (Ton/Ha)
0,73 = Angka ekivalen atau konversi unsur CO
2ke O
2(massa atom C=12 dan O =16, CO
2
(1x12)+(2x16)
7) Nilai Jasa Lingkungan dari Perdagangan Karbondioksida
(CO2)
• Nilai jasa lingkungan dari serapan CO2 diperoleh dengan
mengalikan nilai serapan CO2 dan harga karbon yang
berlaku dikurangi biaya transaksi.
• Harga karbon yang digunakan mengacu pada The World
Bank (2011) sebesar US$5,8 per ton CO2. Besarnya biaya
transaksi pengurangan emisi serapan karbondioksida pada sektor kehutanan adalah US$1,23 (Antinori dan Sathaye 2007).
• Dengan demikian harga bersih serapan CO2 sebesar
US$ 4,57 per ton. Nilai tukar rupiah terhadap dollar yaitu US$1 adalah sebesar Rp 14.610,- (BII, 2015).
Rumus:
N
JL= H
JCx CO
2Keterangan: NJL = Nilai Jasa Lingkungan (Rp/Ha)