BAB IV
PROFIL ASPEK KEBIJAKAN, KELEMBAGAAN, DAN PEMBIAYAAN
4.1 Gambaran Umum Kebijakan, Kelembagaan, dan Pembiayaan
4.1.1 Gambaran Umum Kebijakan
4.1.1.1.Kebijakan Eksternal
Kebijakan Spasial (Perda No 22 Tahun 2010 Tentang Rencana Tata Ruang Provinsi
Jawa Barat)
Kebijakan dan strategi pemanfaatan ruang Kebijakan pengembangan wilayah diwujudkan
melalui pembagian 6 (enam) WP serta keterkaitan fungsional antarwilayah dan antarpusat
pengembangan. Penetapan WP sebagaimana dimaksudkan untuk meningkatkan efektivitas
pengelolaan pembangunan. Penetapan WP merupakan penjabaran dari Kawasan Strategis
Nasional dan Kawasan Andalan pada sistem nasional. Kabupaten Karawang sebagai penjabaran
dari Kawasan Strategis Nasional Bodebek Karpur, dimana Wilayah Pengembangan Purwasuka
penjabaran dari kawasan andalan, meliputi Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, dan
Kabupaten Karawang. Untuk mendorong efektivitas keterkaitan fungsional antar WP
sebagaimana dilakukan pembangunan dan peningkatan infrastruktur wilayah yang mendukung
fungsi masing-masing kawasan.
A. Rencana Struktur Ruang Provinsi Jawa barat
Desa pusat produksi diproyeksikan menjadi pusat-pusat perdesaan yang menjadi basis produksi
di setiap kawasan andalan.
Pusat Kegiatan Lokal (PKL) yang ditetapkan terdiri dari pusat kegiatan lokal perkotaan
dan pusat kegiatan lokal perdesaan. Pusat kegiatan lokal perkotaan adalah kawasan perkotaan
yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala kabupaten/kota atau beberapa kecamatan.
Sedangkan pusat kegiatan lokal perdesaan adalah kawasan perkotaan yang berfungsi sebagai
pusat koleksi dan distribusi lokal yang menghubungkan desa sentra produksi dengan PKL
perkotaan.
Penetapan PKL perkotaan diarahkan pada pertimbangan teknis bahwa kota-kota yang
ditetapkan memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai kawasan perkotaan dengan
kegiatan-kegiatan yang berciri perkotaan, seperti industri, permukiman perkotaan, perdagangan dan jasa,
dan lainnya. PKL pedesaan diarahkan untuk menjadi pusat kegiatan koleksi dan distribusi bagi
wilayah-wilayah belakangnya dan ditetapkan sebagai kawasan yang dapat dikembangkan secara
terbatas untuk kegiatan industri berbasis pertanian
Rencana pengembangan sistem perkotaan Pusat Kegiatan Lokal (PKL) di Jawa Barat,
terdiri atas :
a. Penetapan kawasan Cikarang Pusat, Cibinong, Cimanggis, Cianjur, Sindangbarang,
Cibadak, Purwakarta, Karawang, Soreang, Padalarang, Cimahi, Pamanukan, Subang, Jalan
Cagak, Jatibarang, Sumber, Majalengka, Kuningan, Pameungpeuk, Singaparna, Sumedang,
Ciamis, Banjarsari, Parigi sebagai PKL perkotaan dengan wilayah pelayanan
Kabupaten/Kota dan beberapa kecamatan;
Dilihat dari pandangan kebijakan Provinsi Jawa Barat untuk Kabupaten Karawang
diarahkan sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL Perkotaan). Berikut tabel hirarki pusat Kegiatan
dari arahan kebijakan Provinsi, yaitu :
Tabel IV.1
Sistem Perkotaan Provinsi
No Kab./Kota PKN PKNp PKW PKWp PerkotaanPKL PKL Perdesaan 1. Kota Bekasi
Kawasan Perkotaa n Bodebek 2. Kab Bekasi
3. Kota Bogor 4. Kab Bogor 5. Kota Depok
6. Kota Sukabumi Sukabumi
7. Kab Sukabumi Palabuhanratu Palabuhanratu Cibadak Jampang kulon Sagaranten Jampang tengah
8. Kab Cianjur CianjurSindangbarang Sukanagara
9. Kab Purwakarta Cikopo-Cikampek Purwakarta WanayasaPlered
10. Kab Karawang Karawang RengasdengklokCilamaya
11. Kota Bandung
Kawasan Perkotaa n Bandung Raya 12. Kab Bandung
Soreang Ciwidey
Banjaran Majalaya Ciparay Cicalengka Rancaekek Cilengkrang
13. Kab BandungBarat
Ngamprah Cililin
Padalarang Cisarua Lembang
14. Kota Cimahi Cimahi
15. Kab Sumedang
Sumedang Tanjungsari Wado Tomo Conggeang
16. Kab Subang
Pamanukan Subang Jalan Jagak
Ciasem Pagaden Kalijati Pusakanagara 17. Kab
Indramayu Indramayu Jatibarang KarangampelKandanghaur
No Kab./Kota PKN PKNp PKW PKWp PerkotaanPKL PKL Perdesaan Gantar
18. Kota Cirebon
Cirebon 19. Kab Cirebon
Sumber Arjawinangun
Palimanan Lemahabang Ciledug
20. Kab Majalengka
Kadipaten Majalengka Kertajati
Jatiwangi Rajagaluh Cikijing Talaga
21. Kab Kuningan
Kuningan Cilimus Ciawigebang Luragung Kadugede
22. Kab Garut Rancabuaya Garut Pameungpeuk Cikajang Bungbulang
23. Kota Tasikmalaya Tasikmalaya
24. Kab Tasikmalaya Singaparna Karangnunggal
25. Kab Ciamis
Pangandaran Pangandaran Ciamis
Banjarsari Parigi
Kawali Cijeungjing Cikoneng Rancah Panjalu Pamarican Cijulang
26. Kota Banjar Banjar
Sumber : RTRW Provinsi Tahun 2009-2029
Berdasarkan arahan kebijakan Provinsi Jawab Barat bahwa untuk Karawang yang
diarahakan oleh provinsi sebagai Pusat Pelayanan Wilayah, Pusat Pelayanan Perkotaan, dan
Pusat Pelayanan Pedesaan. Selain itu dalam arahan Struktur Ruang Provinsi, Kabupaten
Karawang juga ditetapkan sebagai Wilayah pengembangan Purwasuka (Purwakarta, Subang, dan
Karawang), yaitu diantaranya sebagai berikut :
Tabel IV.2 Wilayah Pengembangan
Wilayah Pengembangan Arahan Pengembangan Lokasi
WP Purwasuka Pembangunan Pelabuhan LautInternasional Cilamaya Kabupaten Karawang Optimalisasi fungsi Pangkalan
Wilayah Pengembangan Arahan Pengembangan Lokasi Penyediaan Terminal Tipe A Kabupaten Karawang Pembangunan jalan lingkar
Karawang; dan Peningkatan kapasitas dan kondisi ruas jalan strategis
Kabupaten Karawang
Pembangunan Waduk
Sadawarna, Cilame,
Talagaherang, Cipunagara, Kandung dan Bodas
Kabupaten Subang
Revitalisasi dan optimalisasi
fungsi waduk dan danau/situ; Kabupaten Purwakarta Rehabilitasi hutan dan lahan
kritis di hulu DAS. WP Purwasuka
Pengembangan prospek panas bumi di lapangan panas bumi Sagalaherang dan Tangkuban Perahu
Kabupaten Subang
Pengembangan jaringan
pipanisasi gas (gas pipeline) dan gas kota
Kabupaten Karawang, Purwakarta dan Subang Pengembangan pemanfaatan
energi terbarukan berupa energi air skala kecil, energi surya, energi angin dan bioenergi
Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang
Pengembangan secara
terkoordinasi pemanfaatan gas alam (SPPBE, PLTG, dan LPG Plant)
Kabupaten Karawang dan Subang
Pengembangan pemanfaatan
batubara untuk industri; Kabupaten Karawang danKabupaten Purwakarta Peningkatan keandalan sistem
jaringan jalur KA lintas selatan yang menghubungkan kota-kota Cikampek-Purwakarta
Kabupaten Karawang dan Kabupaten Purwakarta
Elektrifikasi rel ganda KA Antar Kota Cikarang-Cikampek
Kabupaten Karawang dan kabupaten Bekasi
WP Bodebekpunjur Pengembangan Pelabuhan Laut Kabupaten Bekasi
Pembangunan dan
penyelenggaraan terminal tipe A Kota Bogor, Kabupaten Bekasidan Kota Depok Peningkatan/ Pembangunan rel
ganda KA Perkotaan
Manggarai-Cikarang Manggarai-Jatinegara-Bekasi
Pengembangan lapangan panas bumi eksisting di lapangan panas bumi Awi Bengkok dan Gunung Salak
Kabupaten Bogor
Pengembangan pipanisasi gas
regional dan gas kota di Kabupaten Bekasi dan KotaKota Bogor, Kota Depok, Bekasi
Pengembangan pengolahan air limbah yang memperhatikan baku mutu limbah cair dan
Kabupaten Bekasi, Kota Bogor, Kota Depok dan Kabupaten
Wilayah Pengembangan Arahan Pengembangan Lokasi merupakan sistem yang terpisah
dari pengelolaan air limbah industri secara terpusat, terutama pada kawasan perumahan padat, pusat bisnis dan sentra industri
Pembangunan Tempat
Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah Regional Nambo
Kabupaten Bogor, Kota Bogor dan Kota Depok Pembangunan Pasar Induk
Regional Kabupaten Bogor
8. Pusat Kawasan Industri dan Pergudangan Bertaraf Internasional Marunda, terletak di Kawasan Industri Sentul
Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Bogor
10. Pusat Kawasan Industri Cibinong, terletak di Citeureup- Cileungsi-Klapanunggal-Gunungputri
Kabupaten Bogor
Optimalisasi Kawasan Industri Kawasan Industri MM2100 dan 7. Kawasan Industri Gobel
Cibitung, Kabupaten Bekasi
Optimalisasi Kawasan Industri Kawasan Industri EJIP (NEGAI), Kawasan Industri Jababeka, Kawasan Industri Lippo dan Kawasan Industri Patria Manunggal Jaya
Cikarang, kabupaten Bekasi
Optimalisasi Kawasan Industri Internasional
Desa Sukaresmi, Kabupaten Bekasi
Pusat Kawasan Industri dan
Pergudangan Bertaraf
Internasional Marunda Kabupaten Bekasi
WP Ciayumajakuning Pembangunan Bandara
Internasional Jawa Barat (BIJB) Kabupaten Majalengka Optimalisasi fungsi Bandara
Cakrabuwana (Penggung) sebagai Pusat Persebaran Tersier
Kota Cirebon
Peningkatan kapasitas dan fungsi
Pelabuhan Internasional Arjuna Kota Cirebon Pembangunan Waduk Cipasang,
Kadumanik, Cipanas, dan Cipanas Saat
Kabupaten Sumedang
Pembangunan Daerah Irigasi
Rengrang Kabupaten Sumedang
Pengembangan PLTA Waduk
Jatigede Kabupaten Sumedang
Pengembangan PLTU Kabupaten Indramayu dan
kabupaten Cirebon Pengembangan Sumber Energi
Panas Bumi Tampomas Kabupaten Sumedang
Pengembangan pemanfaatan batubara untuk industri dan
Wilayah Pengembangan Arahan Pengembangan Lokasi pembangkit listrik
Pembangunan kawasan
permukiman di Kertajati
Aerocity Kabupaten Majalengka
Pembangunan dan
pengembangan Pasar Induk Beras Regional
Kabupaten Indramayu
WP Priangan Timur-Pangandaran
Pengelolaan Terminal Tipe A Kota Tasikmalaya Optimalisasi fungsi Bandara
Nusawiru di Pangandaran sebagai Pusat Persebaran Tersier dan Pangkalan Udara Cibeureum
Kabupaten Tasikmalaya
Pembangunan dan peningkatan sitem jaringan jalur KA lintas utara-selatan antara Galunggung-Tasikmalaya
Kabupaten Tasikmalaya
Pembangunan Waduk Cibatarua di Kabupaten Garut, Waduk Lapangan Gagah Jurit, Sukahurip, Hyang, Cikembang dan Leuwikeris
Kabupaten Ciamis
Pembangunan Daerah Irigasi
Leuwigoong Kabupaten Garut
Pengembangan pemanfaatan sumber energi panas bumi
Kawah Drajat, Kawah
Kamojang, Papandayan, Cilayu, Ciarinem, Cikuray dan Guntur Masigit di Kabupaten Garut dan sebagian Kabupaten Bandung, Gunung Sawal Kabupaten Ciamis, Karaha Bodas, Gunung Galunggung, Cipacing, Ciheras, Cigunung, Cibalong, Cipanas-Ciawi dan Cakrabuana
Kabupaten Tasikmalaya
Peningkatan sistem pengelolaan air limbah
Pangandaran, Kota Tasikmalaya dan Kota Banjar WP Sukabumi dan Sekitarnya Pembangunan Jalan Lingkar
Sukabumi Kabupaten Sukabumi dan KotaSukabumi
Pembangunan Terminal Tipe A Kota Sukabumi Peningkatan kapasitas pelabuhan
laut perikanan samudera Pelabuhan ratu
Peningkatan sarana dan prasarana lalulintas angkutan
jalan dan alur pelayaran Sukabumi Selatan
Pembangunan Pangkalan Udara
Citarate Kabupaten Sukabumi
Pembangunan dan peningkatan sistem jaringan jalur KA lintas utara-selatan
kota Bogor-Sukabumi-Cianjur-Padalarang
1. Pembangunan Waduk
Wilayah Pengembangan Arahan Pengembangan Lokasi Cikarang, Waduk Cikaso, Waduk
Warungkiara dan Waduk Cibareno
Pengembangan PLTA pump
storage Cisokan Kabupaten Cianjur
Pengembangan lapangan panas
bumi Cisolok-Cisukarame Kabupaten Sukabumi
Pengembangan kawasan siap bangun dan lingkungan siap bangun
Kabupaten Sukabumi, Kota Sukabumi, dan Kabupaten
Cianjur Pengembangan sistem pelayanan
air bersih Kabupaten Cianjur dan KotaKabupaten Sukabumi, Sukabumi
Penyediaan TPA sampah
regional Kabupaten Sukabumi
Peningkatan infrastruktur dasar permukiman di desa tertinggal, desa terpencil, desa perbatasan dengan Provinsi Banten, permukiman kumuh nelayan, dan kawasan rawan bencana
Kabupaten Sukabumi
WP KK Cekungan Bandung Pembangunan jalan tol Soreang-Pasirkoja, jalan tol dalam Kota Bandung (Terusan Pasteur-Ujungberung-Cileunyi) dan
Ujungberung-Gedebage-Majalaya
Kabupaten Bandun dan Kota Bandung
Pembangunan jalan lingkar
Majalaya dan Banjaran Kabupaten Bandung
Pembangunan jalur ganda KA Perkotaan Kiaracondong-Rancaekek-Cicalengka
Kota Bandung dan Kabupaten Bandung
Reaktivasi jalur KA Perkotaan Rancaekek-Jatinangor-Tanjungsari Pembangunan DT Bandung
Urban Railway Transport
Development, Electrification Padalarang-Cicalengka Line Optimalisasi fungsi Bandara
Husein Sastranegara sebagai
Pusat Persebaran Tersier Kota Bandung
Pembangunan Waduk Sukawana, Santosa, Ciwidey, Cimeta, Cikapundung, Citarik dan Tegalluar
Kabupaten Bandung
Peningkatan energi panas bumi di Cibuni, Patuha, Wayang Windu, Kamojang, Papandayan, Tampomas, Gunung Malabar
Kabupaten Bandung dan Tangkubanparahu di Kabupaten
Bandung Barat
Pengembangan jaringan
pipanisasi gas regional dan gas kota
WP KK Cekungan Bandung
Wilayah Pengembangan Arahan Pengembangan Lokasi terutama di kawasan perkotaan,
industri dan pendidikan
Bandung, Kota Cimahi dan Jatinangor di Kabupaten
Sumedang
Pengembangan Kawasan
Pendidikan Tinggi Jatinangor Jatinangor di KabupatenSumedang Pengembangan kawasan siap
bangun dan lingkungan siap bangun
Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Sumedang Peningkatan pengelolaan
persampahan, revitalisasi TPA Leuwigajah, optimalisasi TPK Sarimukti, dan operasionalisasi Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah Regional Legok Nangka
Kabupaten Sumedang
B. Rencana Pola Ruang Provinsi Jawa Barat
C.
Kawasan budidaya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk
dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia,
dan sumber daya buatan. Kawasan budidaya yang menjadi kewenangan provinsi dan
merupakan kawasan strategis provinsi, dapat berupa kawasan peruntukan hutan produksi,
kawasan peruntukan hutan rakyat, kawasan peruntukan pertanian pangan, kawasan
peruntukan perkebunan, kawasan peruntukan perikanan, kawasan peruntukan
pertambangan, kawasan peruntukan industri, kawasan peruntukan pariwisata, kawasan
peruntukan lainnya.
1. Kawasan Pertanian Pangan
D.
Kawasan budidaya pertanian pangan merupakan kawasan yang ditujukan untuk
mewujudkan ketahanan pangan nasional. Karena memiliki fungsi yang demikian krusial
maka arahan pengembangan pertanian difokuskan pada :
Mempertahankan kawasan pertanian pangan irigasi teknis
Mendukung ketahanan pangan provinsi dan nasional
Meningkatkan produktivitas melalui pola intensifikasi, diversifikasi, dan pola tanam
yang sesuai dengan kondisi tanah dan perubahan iklim
Ditunjang dengan pengembangan infrastruktur sumberdaya air yang mampu menjamin
ketersediaan air
Meningkatkan kesejahteraan petani dan pemanfaatan yang lestari
E.
Pengembangan kawasan pertanian pangan merujuk pada ketentuan
sebagai berikut :
1. Memiliki kesesuaian lahan untuk dikembangkan sebagai kawasan pertanian
2. Terutama berada dalam di lahan beririgasi teknis
3. memiliki kesesuaian lahan untuk pengembangan kawasan hortikultura dan memperhatikan
aspek penetapan kawasan hortikultura sesuai ketentuan peraturan perundangan.
F.
Kawasan pertanian pangan irigasi teknis, tersebar di Kabupaten Bogor,
Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung, Kabupaten Garut,
Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan,
Kabupaten Majalengka, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten
Karawang, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Subang, Kabupaten Purwakarta, Kota Bogor,
Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Bandung, Kota Cimahi, Kota Cirebon, Kota
Tasikmalaya, dan Kota Banjar.
2.
Kawasan Perikanan
H. Pengembangan kawasan perikanan, meliputi :
a.
Pengembangan kawasan budidaya air tawar
b.
Pengembangan kawasan budidaya air payau
c.
Pengembangan kawasan budidaya air laut
d.
Pengembangan kawasan industri pengolahan perikanan
I. Pengembangan kawasan perikanan, dilaksanakan untuk :
a. Meningkatkan produksi ikan
b. Meningkatkan konsumsi ikan
c. Meningkatkan ekspor hasil pertanian
d. Meningkatkan kesempatan berusaha dan kesempatan kerja
e. Meningkatkan pendapatan pembudidaya ikan dan udang
f. Meningkatkan pengelolaan dan pelestarian sumberdaya perikanan
J. Kawasan Perikanan, tersebar di Kabupaten Bekasi, Subang, Karawang,
Indramayu, Cirebon, Kuningan, Majalengka, Bogor, Sukabumi, Cianjur, Purwakarta,
Bandung, Bandung Barat, Sumedang, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Kota Bandung,
Bogor, dan Sukabumi.
3.
Kawasan Pariwisata
K.
Kawasan pariwisata adalah kawasan dengan luas tertentu yang dibangun atau
disediakan untuk memenuhi kebutuhan pariwisata. Pengembangan kawasan pariwisata di
Jawa Barat diarahkan kepada tiga jalur wisata unggulan, yaitu kawasan wisata unggulan
jalur utara, tengah dan selatan.
L.
Kawasan wisata unggulan yang terletak pada jalur utara adalah :
a. Kawasan Wisata Industri dan Bisnis Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang
b. Kawasan Wisata Agro di Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten
Purwakarta, Kabupaten Subang dan Kabupaten Cirebon
c. Kawasan Wisata Budaya Pesisir Cirebon
M.
Kawasan wisata yang terletak di jalur tengah adalah :
a. Kawasan Eko Wisata Puncak, Kebun Raya Cibodas, Gunung Gede-Pangrango, Talaga
Warna, Gunung Tangkubanparahu, Gunung Ciremai, Gunung Halimun dan Pegunungan
di kawasan Bandung Selatan
b. Kawasan Wisata Agro Kabupaten Bogor, Kota Bogor,Kabupaten Cianjur, Kota
Sukabumi, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Bandung Barat dan
Kabupaten Bandung
N.
Kawasan wisata yang terletak di jalur selatan adalah :
a. Kawasan Eko Wisata Palabuhanratu, Cipatujah, Hutan Sancang, Ujunggenteng,
Rancabuaya, Cilauteureun dan Cijayanti
b. Kawasan Wisata Agro di Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Garut, Kabupaten
Tasikmalaya dan Kota Banjar
c. Kawasan Wisata Minat Khusus Daerah bagian Selatan
d.Kawasan Wisata Rekreasi Pantai Pangandaran
R. Rencana Strategis Provinsi Jawa barat
S. Kawasan Strategis Provinsi (KSP) adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan
karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup provinsi terhadap aspek pertahanan
keamanan negara, lingkungan hidup, ekonomi, sosial dan budaya, dan/atau pendayagunaan
sumberdaya alam dan teknologi tinggi.
T. Penetapan KSP Jawa Barat dilakukan dengan mempertimbangkan aspek kepentingan,
kriteria, dan arahan penanganan di masing-masing KSP yang ditetapkan, dapat dilihat pada tabel.
KSP Jawa Barat ditetapkan sebanyak 24 KSP yang memiliki sudut kepentingan pertahanan dan
keamanan, sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi, sudut kepentingan sosial dan budaya, sudut
kepentingan pendayagunaan sumberdaya alam dan/atau teknologi tinggi, serta sudut kepentingan
fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.
U. Tabel IV.3
V. Penetapan Dan Arahan Penanganan Kawasan Strategis Provinsi W.
N X. Kepenting an
Y. KSP Z. Kriteria AA.ArahanPenanganan BB. Lokasi
CC. memiliki fungsi pertahanan keamanan
GG.Penanganan kegiatan
pengamanan dan konservasi pulau
HH.Kec. Cimanuk, Kabupaten Tasikmalaya..
II.
2 JJ. Pertumbuh an publik tingkat Nasional
pelayanan publik tingkat nasional
RR. Kecamatan XX.Menjaga kelestarian
lingkungan pantai YY. Meningkatkan
aksesibilitas dan sarana penunjang wisata
ngkan kawasan agromarine bisnis dan wisata minat
HHH. Kec.
W. N
X. Kepe nting
an Y. KSP Z. Kriteria
AA.Arahan
kan aksesibilitas dan sarana penunjang wisata
sebagai kawasan ekonomi untuk
pembangunan antar daerah
QQQ. Perlu
dikendalikan agar tidak merambah kawasan lahan
ngkan kawasan wisata terpadu dan agroindustri
YYY. Pengemban
gan Technopark dan perkantoran
ZZZ. Mengoptim
alkan pemanfaatan Waduk Jatiluhur dan
Cirata untuk
kegiatan pariwisata & kegiatan khusus
sesuai daya
dukungnya
AAAA. Kab.
Purwakarta, kab. Bandung Barat
BBBB. CCCC. DDDD.
KSP bersifat lintas kabupaten/kota, bersifat fisik lingkungan dan ekonomi
FFFF. Kawas
GGGG. Merupakan
daerah lumbung padi nasional
HHHH. Mempertah
ankan luasan lahan sawah
W. N
X. Kepe nting
an Y. KSP Z. Kriteria
AA.Arahan
an potensial alih fungsi lahan
perbaikan irigasi
JJJJ. Memperke
cil resiko banjir dan kekeringan.
Kertajati, Desa Kertasari, Desa Bantarjati, Desa Sukamulya, Desa Babakan, Desa Mekarmulya, Desa Palasah dan Desa
dengan pihak swasta
XXXX. Desa
Kertajati, Desa Kertasari, Desa Bantarjati, Desa Sukamulya, Desa Babakan, Desa Mekarmulya, Desa Palasah dan Desa
ngkan kawasan agroindustri
DDDDD. Memanfaat kan hasil pertanian sebagai bahan olahan industri yang dikembangkan
an yang terletak di perbatasan provinsi dan
bersifat fisik lingkungan, kebencanaan
JJJJJ. Peningkata n infrastruktur KKKKK. Menyelaras
an struktur dan pola ruang, serta arah pengembangan
wilayah agar
terintegrasi dan saling mendukung dengan kawasan tetangga
LLLLL. Kab.
W. N
X. Kepe nting
an Y. KSP Z. Kriteria
AA.Arahan
ngkan kawasan agroindustri
RRRRR. Memanfaat kan hasil pertanian sebagai bahan olahan industri yang dikembangkan yang bersifat lintas
kabupaten/kota XXXXX.
YYYYY. Pengemban
gan kawasan
pendidikan tinggi, melalui revitalisasi kawasan, penataan lingkungan sekitar, peningkatan
aksesibilitas menuju kawasan dalam mendukung
peningkatan fungsi kawasan sebagai kawasan pendidikan
ZZZZZ. Pengemban
gan pembangunan vertikal
memiliki nilai sejarah dan vital untuk
dipertahankan sebagai simbol Jawa Barat
n citra kawasan
JJJJJJ. Kota
memiliki nilai sejarah dan adanya kegiatan yang mengganggu berfungsinya observatorium QQQQQQ.
RRRRRR. Kota Bandung
SSSSSS.TTTTTT. UUUUUU.
KSP panas
VVVVVV. Kawas
an yang
WWWWWW. Pe
manfaatan SDA
W. N
X. Kepe nting
an Y. KSP Z. Kriteria
AA.Arahan yang bersifat lintas
kabupaten/kota yang
memerlukan pengelolaan kawasan secara terpadu dan serasi
energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan XXXXXX. Sintegritas
dengan pengembangan wilayah sekitar
Bandung yang bersifat lintas
kabupaten/kota yang
memerlukan pengelolaan kawasan secara terpadu dan serasi
DDDDDDD.Pemanfaata n SDA energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan EEEEEEE. Sintegritas
dengan pengembangan wilayah sekitar FFFFFFF.
GGGGGGG.Kecama tan
Samarang ;Kecamatan Pasirwangi; dan Kecamatan Cisurupan ,Kab. Garut yang bersifat lintas
kabupaten/kota yang
memerlukan pengelolaan kawasan secara terpadu dan serasi
LLLLLLL. Pemanfaata n SDA energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan
MMMMMMM. Si
ntegritas dengan pengembangan wilayah sekitar
NNNNNNN.Kab. Sukabumi
OOOOOOO.PPPPPPP. QQQQQQQ. KSP Panas yang bersifat lintas
kabupaten/kota
SSSSSSS. Pemanfaata n SDA energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan TTTTTTT. Sintegritas
dengan pengembangan wilayah sekitar
W. N
X. Kepe nting
an Y. KSP Z. Kriteria
AA.Arahan kawasan secara terpadu dan yang bersifat lintas
kabupaten/kota yang
memerlukan pengelolaan kawasan secara terpadu dan serasi
ZZZZZZZ. Pemanfaata n SDA energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan
AAAAAAAA. Si
ntegritas dengan pengembangan wilayah sekitar
BBBBBBBB. Kab. Sukabumi
CCCCCCCC.
5 DDDDDDDD.Fungsi dan bersifat lintas kabupaten/kota, bersifat fisik lingkungan dan kebencanaan
GGGGGGGG. Re
habilitasi dan revitalisasi fungsi konservasi kawasan bersifat lintas kabupaten/kota, bersifat fisik lingkungan dan kebencanaan
OOOOOOOO. Re
habilitasi dan revitalisasi fungsi konservasi kawasan bersifat lintas kabupaten/kota, bersifat fisik lingkungan dan kebencanaan
onservasi kawasan sebagai kawasan resapan air dan
YYYYYYYY. Kec. Ciawi, kec.
W. N
X. Kepe nting
an Y. KSP Z. Kriteria
AA.Arahan Penanganan
BB. Lokasi
kawasan
perlindungan alam plasma nutfah. Pamulang (Kota Tangerang). bersifat lintas kabupaten/kota, bersifat fisik lingkungan dan kebencanaan
DDDDDDDDD. M
engembangkan Kota Garut Selatan secara terbatas sesuai daya dukung lingkungan Kec. Pamulihan, Kec. Pekenjeng, kec. Cikelet, Kec.
Pameungpeuk, Kec. Peundeuy, kec. Singajaya, Kec. Cihurip, bersifat fisik lingkungan dan kebencanaan KKKKKKKKK. Kawasan daratan
(kecamatan) sepanjang pesisir pantai serta perairan
LLLLLLLLL. Pe
ngendalian
pemanfaatan SDA yang melebihi daya
kegiatan ekonomi pesisir
OOOOOOOOO. Pe
ningkatan kualitas pemukiman nelayan
QQQQQQQQQ. Kabupaten
Indramayu, kab. Subang
W. N
X. Kepe nting
an Y. KSP Z. Kriteria
AA.Arahan Penanganan
BB. Lokasi
pantai
sepanjang 12 mil laut dari pasang tertinggi
PPPPPPPPP.
RRRRRRRRR. Sumber : RTRW Provinsi Jawa Barat Tahun 2011-2031
Masterplan Pengembangan Metropolitan BODEBEK KARPUR
SSSSSSSSS. Bodebek Karpur merupakan salah satu metropolitan yang ada di Provinsi
Jawa Barat. Metropolitan ini berlokasi persis bersebelahan dengan Metropolitan DKI Jakarta.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan oleh tim WJPMDM sejak tahun 2011, pada
tahun 2010 Wilayah Metropolitan Bodebek Karpur memiliki luas areal kurang lebih 300.845
Ha, mencakup 82 kecamatan yang tersebar di tujuh kabupaten/ kota. Dengan
mempertimbangkan perkembangan jumlah penduduk, aktivitas ekonomi serta luas lahan
terbangun, diperkirakan hingga tahun 2025, luas Kawasan Metropolitan Bodebek Karpur
akan berkembang menjadi sekitar 503.634 Ha.
1.
Fungsi Bodebek karpur dalam RTRWP Jawa
Barat
PKW Cikampek-Cikopo, diarahkan untuk memenuhi fungsinya sebagai PKW dengan
melengkapi sarana dan prasarana yang terintegrasi dengan wilayah pengaruhnya
(hinterland).
Kabupaten Purwakarta, diarahkan untuk kegiatan industri polutif dan
non-ekstraktif atau tidak mengganggu irigasi dan cadangan air, industri kreatif, pariwisata
dan agroindustri, serta kegiatan pertambangan mineral logam dan non-logam.
Kabupaten Subang, diarahkan menjadi simpul pendukung pengembangan PKN
Kawasan Perkotaan Bandung Raya, untuk kegiatan pertanian lahan basah
berkelanjutan, industri non-polutif dan non-ekstraktif yang tidak mengganggu irigasi
dan cadangan air serta tidak mengakibatkan alih fungsi lahan sawah, kegiatan bisnis
kelautan, serta kegiatan pertambangan mineral non-logam.
Kabupaten Karawang, diarahkan menjadi simpul pendukung pengembangan PKN
Kawasan Perkotaan Bodebek, untuk kegiatan pertanian lahan basah berkelanjutan,
bisnis kelautan, industri non-polutif dan non-ekstraktif yang tidak mengganggu irigasi
dan cadangan air, serta kegiatan agroindustri.
2.
Keunggulan Wilayah Metropolitan Bodebek
TTTTTTTTT. Meskipun menghadapi berbagai isu dan permasalahan, Wilayah
Metropolitan Bodebek Karpur juga memiliki berbagai keunggulan.
Keunggulan-keunggulan tersebut dikelompokkan ke dalam tiga kategori: 1) Keunggulan-keunggulan absolut
(absolute advantage), 2) keunggulan komparatif (comparative advantage) serta 3)
keunggulan kompetitif (competitive advantage). Absolute advantage atau keunggulan
absolut dapat diartikan sebagai keunggulan yang dimiliki suatu wilayah dari keberadaan
sumber daya alam dan sejarah yang dimilikinya dibandingkan dengan yang dimiliki
wilayah lain. Sedangkan comparative advantage atau keunggulan komparatif yaitu
keunggulan yang dimiliki suatu wilayah karena memiliki sumber daya produksi yang
lebih banyak/unggul dibandingkan dengan yang dimiliki wilayah lain. Adapun yang
dimaksud dengan competitive advantage atau keunggulan kompetitif yaitu keunggulan
yang dimiliki suatu wilayah karena sudah berpengalaman atau karena penggunaan ilmu
pengetahuan dan teknologi sehingga menciptakan keunggulan dalam persaingan antar
wilayah.
UUUUUUUUU. Tabel IV.4
VVVVVVVVV. Keunggulan Metropolitan Bodebek Karpur
WWWWWWWWW.A dekat dengan Ibu Kota Pemerintahan
- Dekat dengan
pelabuhan dan bandara internasional
- Memiliki potensi alam
serta kekhasan
- Ketersediaan jumlah tenaga kerja (SDM) - Sumber daya air dan dan energi
FFFFFFFFFF. -bidang industri yang terampil
HHHHHHHHHH.
-Perguruan tinggi berbasis pertanian yang berkelas dunia
-Perguruan tinggi berbasis science & technology yang berkelas dunia JJJJJJJJJJ. - Pusat
research and development (R & D)
KKKKKKKKKK.
-Memiliki hasil pembangunan berbasis teknologi yang menjadi daya tarik wisata LLLLLLLLLL. MMMMMMMMMM. Sumber: Hasil Analisis WJP MDM, 2011
NNNNNNNNNN.
3.
Konsep Awal Pengembangan
Pengembangan Metropolitan Bodebek Karpur sebagai Metropolitan Mandiri
OOOOOOOOOO.
Sebagai upaya untuk mengembangkan Kawasan
Bodebek Karpur sebagai metropolitan mandiri, maka pengembangan Metropolitan
Bodebek Karpur memerlukan perhatian dan penanganan secara serius. Dalam
prosesnya, perlu diupayakan untuk mendorong percepatan pertumbuhan
Metropolitan Bodebek Karpur agar dapat menjadi 1st tier metropolitan, sejajar
dengan DKI Jakarta. Pemerintah Provinsi Jawa Barat menamakan konsep tersebut
sebagai Konsep Twin Metropolitan Bodebek Karpur- DKI Jakarta.
PPPPPPPPPP. Tidak hanya itu, disamping akan memberikan nilai tambah
bagi Metropolitan Bodebek Karpur pada khususnya dan Provinsi Jawa Barat pada
umumnya, pengembangan Metropolitan Bodebek Karpur melalui konsep Twin
Metropolitan Bodebek Karpur – DKI Jakarta ini juga akan dapat mengurangi
beban pembangunan di DKI Jakarta, sehingga diharapkan dapat berpengaruh
positif bagi wilayah di sekitarnya.
Pengembangan Metropolitan Bodebek Karpur dengan Sektor Unggulan Industri
Manufaktur, Jasa, Keuangan, serta Perdagangan, Hotel, dan Restoran
untuk mendukung terwujudnya konsep pengembangan Metropolitan Bodebek
Karpur, maka kawasan ini perlu ditunjang oleh infrastruktur pendukung kegiatan
jasa, keuangan serta perdagangan, hotel, dan restoran yang memiliki skala
metropolitan.
RRRRRRRRRR.
Konsep pengembangan Metropolitan Bodebek
Karpur sebagai metropolitan mandiri dengan sektor unggulan industri manufaktur,
jasa, keuangan, serta perdagangan, hotel, dan restoran tersebut dinilai potensial
dan dapat menjadi salah satu penghela ekonomi, kesejahteraan, modernisasi dan
keberlanjutan bagi Provinsi Jawa Barat.
SSSSSSSSSS.
Konsep Pengembangan Infrastruktur dan Prasarana Wilayah
TTTTTTTTTT.
Untuk dapat mewujudkan pengembangan Wilayah
Metropolitan Bodebek Karpur sebagai metropolitan mandiri yang bisa
berdampingan dengan DKI Jakarta, diperlukan pengembangan infrastruktur dan
prasarana wilayah yang memadai. Berikut ini merupakan konsep pengembangan
infrastruktur wilayah yang mencakup infrastruktur transportasi, perumahan,
jaringan air bersih, jaringan air kotor, fasilitas persamapahan, jaringan drainase,
dan jaringan energi.
UUUUUUUUUU.
Kebijakan Spasial (Perda No 3 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Karawang Tahun 2011-2031)
1. Rencana Struktur Ruang Kabupaten Karawang
VVVVVVVVVV. Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem
jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi
masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional.
A. Rencana Sistem Pusat Kegiatan
manusia, sumberdaya alam dan sumberdaya buatan; sedang arah kebijakan pengembangan
didasarkan pada tujuan yang akan dicapai melalui pengembangan suatu pusat kegiatan yang
rencana pengembangan kedepan dalam kurun waktu perencanaan yaitu 20 (dua puluh) tahun
mendatang.
XXXXXXXXXX.
Rencana sistem perkotaan di wilayah kabupaten adalah rencana
susunan kawasan perkotaan sebagai pusat kegiatan di dalam wilayah kabupaten yang
menunjukkan keterkaitan saat ini maupun rencana yang membentuk hirarki pelayanan
dengan cakupan dan dominasi fungsi tertentu dalam wilayah kabupaten.
YYYYYYYYYY.
Mengacu pada pedoman Penyusunan RTRW Kabupaten (Permen
PU No 16 Tahun 2009), Pusat kegiatan di wilayah kabupaten merupakan simpul pelayanan
sosial, budaya, ekonomi, dan/atau administrasi masyarakat di wilayah kabupaten, terdiri atas
:
1.
Pusat Kegiatan Nasional (PKN) yang berada di wilayah kabupaten;
2.
Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) yang berada di wilayah kabupaten;
3.
Pusat Kegiatan Lokal (PKL) yang berada di wilayah kabupaten;
4.
Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) yang berada di wilayah kabupaten;
5.
Pusat-pusat lain di dalam wilayah kabupaten yang wewenang penentuannya ada
pada pemerintah daerah kabupaten, yaitu :
a.
Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) merupakan kawasan perkotaan yang berfungsi
untuk melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa;
b.
Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) merupakan pusat permukiman yang berfungsi
untuk melayani kegiatan skala antar desa.
ZZZZZZZZZZ. Tabel IV.5
AAAAAAAAAAA. Pusat Kegiatan di Kabupaten Karawang BBBBBBBBBBB.
Hierarki CCCCCCCCCCC.
Pusat Pelayanan
DDDDDDDDDDD. Lokasi EEEEEEEEEEE.
(Ibukota Kecamatan)
FFFFFFFFFFF. Fungsi yang Dikembangkan
GGGGGGGGGGG.
I HHHHHHHHHHH.PKL IIIIIIIIIII.mpek Cika JJJJJJJJJJJ. Merupakan bagian dari PKWCikampek – Cikopo diarahkan sebagai pusat pengembangan jasa, perdagangan, dan industri skala nasional..
KKKKKKKKKKK.LLLLLLLLLLL. MMMMMMMMMMM.
BBBBBBBBBBB.
FFFFFFFFFFF. Fungsi yang Dikembangkan
perkotaan serta pintu masuk atau interchange dari sistem jaringan jalan primer atau jalan tol.
OOOOOOOOOOO.PPPPPPPPPPP. QQQQQQQQQQQ.
Karawang Timur RRRRRRRRRRR.cakupan pelayanan beberapa kecamatan diPusat kegiatan dengan sekitarnya dan diarahkan untuk pengembangan kawasan peruntukan industri, serta permukiman perkotaan. SSSSSSSSSSS.TTTTTTTTTTT. UUUUUUUUUUU.
Rengasdengklok VVVVVVVVVVV. Kawasanberkembang dengan peran sebagai pusatyang koleksi dan distribusi hasil pertanian, khususnya pertanian lahan basah serta permukiman skala terbatas dan industri yang terkait dengan produk pertanian lahan basah. WWWWWWWWWWW.XXXXXXXXXXX.YYYYYYYYYYY.
Cilamaya Wetan ZZZZZZZZZZZ.pelabuhan internasional di KecamatanPendukung rencana Tempuran, dengan tetap mempertahankan ciri perdesaan dan keberadaan kawasan pertanian lahan basah.
AAAAAAAAAAAA.
I BBBBBBBBBBBB.PPK CCCCCCCCCCCC.Klari, Purwasari, Jatisati, Teluk Jambe Barat, Teluk Jambe Timur, Kota Baru,
DDDDDDDDDDDD.Kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa.
EEEEEEEEEEEE.