• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Umum dan Analisis Kebijakan Kel

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Gambaran Umum dan Analisis Kebijakan Kel"

Copied!
190
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

PROFIL ASPEK KEBIJAKAN, KELEMBAGAAN, DAN PEMBIAYAAN

4.1 Gambaran Umum Kebijakan, Kelembagaan, dan Pembiayaan

4.1.1 Gambaran Umum Kebijakan

4.1.1.1.Kebijakan Eksternal

Kebijakan Spasial (Perda No 22 Tahun 2010 Tentang Rencana Tata Ruang Provinsi

Jawa Barat)

Kebijakan dan strategi pemanfaatan ruang Kebijakan pengembangan wilayah diwujudkan

melalui pembagian 6 (enam) WP serta keterkaitan fungsional antarwilayah dan antarpusat

pengembangan. Penetapan WP sebagaimana dimaksudkan untuk meningkatkan efektivitas

pengelolaan pembangunan. Penetapan WP merupakan penjabaran dari Kawasan Strategis

Nasional dan Kawasan Andalan pada sistem nasional. Kabupaten Karawang sebagai penjabaran

dari Kawasan Strategis Nasional Bodebek Karpur, dimana Wilayah Pengembangan Purwasuka

penjabaran dari kawasan andalan, meliputi Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, dan

Kabupaten Karawang. Untuk mendorong efektivitas keterkaitan fungsional antar WP

sebagaimana dilakukan pembangunan dan peningkatan infrastruktur wilayah yang mendukung

fungsi masing-masing kawasan.

A. Rencana Struktur Ruang Provinsi Jawa barat

(2)

Desa pusat produksi diproyeksikan menjadi pusat-pusat perdesaan yang menjadi basis produksi

di setiap kawasan andalan.

Pusat Kegiatan Lokal (PKL) yang ditetapkan terdiri dari pusat kegiatan lokal perkotaan

dan pusat kegiatan lokal perdesaan. Pusat kegiatan lokal perkotaan adalah kawasan perkotaan

yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala kabupaten/kota atau beberapa kecamatan.

Sedangkan pusat kegiatan lokal perdesaan adalah kawasan perkotaan yang berfungsi sebagai

pusat koleksi dan distribusi lokal yang menghubungkan desa sentra produksi dengan PKL

perkotaan.

Penetapan PKL perkotaan diarahkan pada pertimbangan teknis bahwa kota-kota yang

ditetapkan memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai kawasan perkotaan dengan

kegiatan-kegiatan yang berciri perkotaan, seperti industri, permukiman perkotaan, perdagangan dan jasa,

dan lainnya. PKL pedesaan diarahkan untuk menjadi pusat kegiatan koleksi dan distribusi bagi

wilayah-wilayah belakangnya dan ditetapkan sebagai kawasan yang dapat dikembangkan secara

terbatas untuk kegiatan industri berbasis pertanian

Rencana pengembangan sistem perkotaan Pusat Kegiatan Lokal (PKL) di Jawa Barat,

terdiri atas :

a. Penetapan kawasan Cikarang Pusat, Cibinong, Cimanggis, Cianjur, Sindangbarang,

Cibadak, Purwakarta, Karawang, Soreang, Padalarang, Cimahi, Pamanukan, Subang, Jalan

Cagak, Jatibarang, Sumber, Majalengka, Kuningan, Pameungpeuk, Singaparna, Sumedang,

Ciamis, Banjarsari, Parigi sebagai PKL perkotaan dengan wilayah pelayanan

Kabupaten/Kota dan beberapa kecamatan;

(3)

Dilihat dari pandangan kebijakan Provinsi Jawa Barat untuk Kabupaten Karawang

diarahkan sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL Perkotaan). Berikut tabel hirarki pusat Kegiatan

dari arahan kebijakan Provinsi, yaitu :

Tabel IV.1

Sistem Perkotaan Provinsi

No Kab./Kota PKN PKNp PKW PKWp PerkotaanPKL PKL Perdesaan 1. Kota Bekasi

Kawasan Perkotaa n Bodebek 2. Kab Bekasi

3. Kota Bogor 4. Kab Bogor 5. Kota Depok

6. Kota Sukabumi Sukabumi

7. Kab Sukabumi Palabuhanratu Palabuhanratu Cibadak Jampang kulon Sagaranten Jampang tengah

8. Kab Cianjur CianjurSindangbarang Sukanagara

9. Kab Purwakarta Cikopo-Cikampek Purwakarta WanayasaPlered

10. Kab Karawang Karawang RengasdengklokCilamaya

11. Kota Bandung

Kawasan Perkotaa n Bandung Raya 12. Kab Bandung

Soreang Ciwidey

Banjaran Majalaya Ciparay Cicalengka Rancaekek Cilengkrang

13. Kab BandungBarat

Ngamprah Cililin

Padalarang Cisarua Lembang

14. Kota Cimahi Cimahi

15. Kab Sumedang

Sumedang Tanjungsari Wado Tomo Conggeang

16. Kab Subang

Pamanukan Subang Jalan Jagak

Ciasem Pagaden Kalijati Pusakanagara 17. Kab

Indramayu Indramayu Jatibarang KarangampelKandanghaur

(4)

No Kab./Kota PKN PKNp PKW PKWp PerkotaanPKL PKL Perdesaan Gantar

18. Kota Cirebon

Cirebon 19. Kab Cirebon

Sumber Arjawinangun

Palimanan Lemahabang Ciledug

20. Kab Majalengka

Kadipaten Majalengka Kertajati

Jatiwangi Rajagaluh Cikijing Talaga

21. Kab Kuningan

Kuningan Cilimus Ciawigebang Luragung Kadugede

22. Kab Garut Rancabuaya Garut Pameungpeuk Cikajang Bungbulang

23. Kota Tasikmalaya Tasikmalaya

24. Kab Tasikmalaya Singaparna Karangnunggal

25. Kab Ciamis

Pangandaran Pangandaran Ciamis

Banjarsari Parigi

Kawali Cijeungjing Cikoneng Rancah Panjalu Pamarican Cijulang

26. Kota Banjar Banjar

Sumber : RTRW Provinsi Tahun 2009-2029

Berdasarkan arahan kebijakan Provinsi Jawab Barat bahwa untuk Karawang yang

diarahakan oleh provinsi sebagai Pusat Pelayanan Wilayah, Pusat Pelayanan Perkotaan, dan

Pusat Pelayanan Pedesaan. Selain itu dalam arahan Struktur Ruang Provinsi, Kabupaten

Karawang juga ditetapkan sebagai Wilayah pengembangan Purwasuka (Purwakarta, Subang, dan

Karawang), yaitu diantaranya sebagai berikut :

Tabel IV.2 Wilayah Pengembangan

Wilayah Pengembangan Arahan Pengembangan Lokasi

WP Purwasuka Pembangunan Pelabuhan LautInternasional Cilamaya Kabupaten Karawang Optimalisasi fungsi Pangkalan

(5)

Wilayah Pengembangan Arahan Pengembangan Lokasi Penyediaan Terminal Tipe A Kabupaten Karawang Pembangunan jalan lingkar

Karawang; dan Peningkatan kapasitas dan kondisi ruas jalan strategis

Kabupaten Karawang

Pembangunan Waduk

Sadawarna, Cilame,

Talagaherang, Cipunagara, Kandung dan Bodas

Kabupaten Subang

Revitalisasi dan optimalisasi

fungsi waduk dan danau/situ; Kabupaten Purwakarta Rehabilitasi hutan dan lahan

kritis di hulu DAS. WP Purwasuka

Pengembangan prospek panas bumi di lapangan panas bumi Sagalaherang dan Tangkuban Perahu

Kabupaten Subang

Pengembangan jaringan

pipanisasi gas (gas pipeline) dan gas kota

Kabupaten Karawang, Purwakarta dan Subang Pengembangan pemanfaatan

energi terbarukan berupa energi air skala kecil, energi surya, energi angin dan bioenergi

Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang

Pengembangan secara

terkoordinasi pemanfaatan gas alam (SPPBE, PLTG, dan LPG Plant)

Kabupaten Karawang dan Subang

Pengembangan pemanfaatan

batubara untuk industri; Kabupaten Karawang danKabupaten Purwakarta Peningkatan keandalan sistem

jaringan jalur KA lintas selatan yang menghubungkan kota-kota Cikampek-Purwakarta

Kabupaten Karawang dan Kabupaten Purwakarta

Elektrifikasi rel ganda KA Antar Kota Cikarang-Cikampek

Kabupaten Karawang dan kabupaten Bekasi

WP Bodebekpunjur Pengembangan Pelabuhan Laut Kabupaten Bekasi

Pembangunan dan

penyelenggaraan terminal tipe A Kota Bogor, Kabupaten Bekasidan Kota Depok Peningkatan/ Pembangunan rel

ganda KA Perkotaan

Manggarai-Cikarang Manggarai-Jatinegara-Bekasi

Pengembangan lapangan panas bumi eksisting di lapangan panas bumi Awi Bengkok dan Gunung Salak

Kabupaten Bogor

Pengembangan pipanisasi gas

regional dan gas kota di Kabupaten Bekasi dan KotaKota Bogor, Kota Depok, Bekasi

Pengembangan pengolahan air limbah yang memperhatikan baku mutu limbah cair dan

Kabupaten Bekasi, Kota Bogor, Kota Depok dan Kabupaten

(6)

Wilayah Pengembangan Arahan Pengembangan Lokasi merupakan sistem yang terpisah

dari pengelolaan air limbah industri secara terpusat, terutama pada kawasan perumahan padat, pusat bisnis dan sentra industri

Pembangunan Tempat

Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah Regional Nambo

Kabupaten Bogor, Kota Bogor dan Kota Depok Pembangunan Pasar Induk

Regional Kabupaten Bogor

8. Pusat Kawasan Industri dan Pergudangan Bertaraf Internasional Marunda, terletak di Kawasan Industri Sentul

Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Bogor

10. Pusat Kawasan Industri Cibinong, terletak di Citeureup- Cileungsi-Klapanunggal-Gunungputri

Kabupaten Bogor

Optimalisasi Kawasan Industri Kawasan Industri MM2100 dan 7. Kawasan Industri Gobel

Cibitung, Kabupaten Bekasi

Optimalisasi Kawasan Industri Kawasan Industri EJIP (NEGAI), Kawasan Industri Jababeka, Kawasan Industri Lippo dan Kawasan Industri Patria Manunggal Jaya

Cikarang, kabupaten Bekasi

Optimalisasi Kawasan Industri Internasional

Desa Sukaresmi, Kabupaten Bekasi

Pusat Kawasan Industri dan

Pergudangan Bertaraf

Internasional Marunda Kabupaten Bekasi

WP Ciayumajakuning Pembangunan Bandara

Internasional Jawa Barat (BIJB) Kabupaten Majalengka Optimalisasi fungsi Bandara

Cakrabuwana (Penggung) sebagai Pusat Persebaran Tersier

Kota Cirebon

Peningkatan kapasitas dan fungsi

Pelabuhan Internasional Arjuna Kota Cirebon Pembangunan Waduk Cipasang,

Kadumanik, Cipanas, dan Cipanas Saat

Kabupaten Sumedang

Pembangunan Daerah Irigasi

Rengrang Kabupaten Sumedang

Pengembangan PLTA Waduk

Jatigede Kabupaten Sumedang

Pengembangan PLTU Kabupaten Indramayu dan

kabupaten Cirebon Pengembangan Sumber Energi

Panas Bumi Tampomas Kabupaten Sumedang

Pengembangan pemanfaatan batubara untuk industri dan

(7)

Wilayah Pengembangan Arahan Pengembangan Lokasi pembangkit listrik

Pembangunan kawasan

permukiman di Kertajati

Aerocity Kabupaten Majalengka

Pembangunan dan

pengembangan Pasar Induk Beras Regional

Kabupaten Indramayu

WP Priangan Timur-Pangandaran

Pengelolaan Terminal Tipe A Kota Tasikmalaya Optimalisasi fungsi Bandara

Nusawiru di Pangandaran sebagai Pusat Persebaran Tersier dan Pangkalan Udara Cibeureum

Kabupaten Tasikmalaya

Pembangunan dan peningkatan sitem jaringan jalur KA lintas utara-selatan antara Galunggung-Tasikmalaya

Kabupaten Tasikmalaya

Pembangunan Waduk Cibatarua di Kabupaten Garut, Waduk Lapangan Gagah Jurit, Sukahurip, Hyang, Cikembang dan Leuwikeris

Kabupaten Ciamis

Pembangunan Daerah Irigasi

Leuwigoong Kabupaten Garut

Pengembangan pemanfaatan sumber energi panas bumi

Kawah Drajat, Kawah

Kamojang, Papandayan, Cilayu, Ciarinem, Cikuray dan Guntur Masigit di Kabupaten Garut dan sebagian Kabupaten Bandung, Gunung Sawal Kabupaten Ciamis, Karaha Bodas, Gunung Galunggung, Cipacing, Ciheras, Cigunung, Cibalong, Cipanas-Ciawi dan Cakrabuana

Kabupaten Tasikmalaya

Peningkatan sistem pengelolaan air limbah

Pangandaran, Kota Tasikmalaya dan Kota Banjar WP Sukabumi dan Sekitarnya Pembangunan Jalan Lingkar

Sukabumi Kabupaten Sukabumi dan KotaSukabumi

Pembangunan Terminal Tipe A Kota Sukabumi Peningkatan kapasitas pelabuhan

laut perikanan samudera Pelabuhan ratu

Peningkatan sarana dan prasarana lalulintas angkutan

jalan dan alur pelayaran Sukabumi Selatan

Pembangunan Pangkalan Udara

Citarate Kabupaten Sukabumi

Pembangunan dan peningkatan sistem jaringan jalur KA lintas utara-selatan

kota Bogor-Sukabumi-Cianjur-Padalarang

1. Pembangunan Waduk

(8)

Wilayah Pengembangan Arahan Pengembangan Lokasi Cikarang, Waduk Cikaso, Waduk

Warungkiara dan Waduk Cibareno

Pengembangan PLTA pump

storage Cisokan Kabupaten Cianjur

Pengembangan lapangan panas

bumi Cisolok-Cisukarame Kabupaten Sukabumi

Pengembangan kawasan siap bangun dan lingkungan siap bangun

Kabupaten Sukabumi, Kota Sukabumi, dan Kabupaten

Cianjur Pengembangan sistem pelayanan

air bersih Kabupaten Cianjur dan KotaKabupaten Sukabumi, Sukabumi

Penyediaan TPA sampah

regional Kabupaten Sukabumi

Peningkatan infrastruktur dasar permukiman di desa tertinggal, desa terpencil, desa perbatasan dengan Provinsi Banten, permukiman kumuh nelayan, dan kawasan rawan bencana

Kabupaten Sukabumi

WP KK Cekungan Bandung Pembangunan jalan tol Soreang-Pasirkoja, jalan tol dalam Kota Bandung (Terusan Pasteur-Ujungberung-Cileunyi) dan

Ujungberung-Gedebage-Majalaya

Kabupaten Bandun dan Kota Bandung

Pembangunan jalan lingkar

Majalaya dan Banjaran Kabupaten Bandung

Pembangunan jalur ganda KA Perkotaan Kiaracondong-Rancaekek-Cicalengka

Kota Bandung dan Kabupaten Bandung

Reaktivasi jalur KA Perkotaan Rancaekek-Jatinangor-Tanjungsari Pembangunan DT Bandung

Urban Railway Transport

Development, Electrification Padalarang-Cicalengka Line Optimalisasi fungsi Bandara

Husein Sastranegara sebagai

Pusat Persebaran Tersier Kota Bandung

Pembangunan Waduk Sukawana, Santosa, Ciwidey, Cimeta, Cikapundung, Citarik dan Tegalluar

Kabupaten Bandung

Peningkatan energi panas bumi di Cibuni, Patuha, Wayang Windu, Kamojang, Papandayan, Tampomas, Gunung Malabar

Kabupaten Bandung dan Tangkubanparahu di Kabupaten

Bandung Barat

Pengembangan jaringan

pipanisasi gas regional dan gas kota

WP KK Cekungan Bandung

(9)

Wilayah Pengembangan Arahan Pengembangan Lokasi terutama di kawasan perkotaan,

industri dan pendidikan

Bandung, Kota Cimahi dan Jatinangor di Kabupaten

Sumedang

Pengembangan Kawasan

Pendidikan Tinggi Jatinangor Jatinangor di KabupatenSumedang Pengembangan kawasan siap

bangun dan lingkungan siap bangun

Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Sumedang Peningkatan pengelolaan

persampahan, revitalisasi TPA Leuwigajah, optimalisasi TPK Sarimukti, dan operasionalisasi Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah Regional Legok Nangka

Kabupaten Sumedang

(10)
(11)

B. Rencana Pola Ruang Provinsi Jawa Barat

C.

Kawasan budidaya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk

dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia,

dan sumber daya buatan. Kawasan budidaya yang menjadi kewenangan provinsi dan

merupakan kawasan strategis provinsi, dapat berupa kawasan peruntukan hutan produksi,

kawasan peruntukan hutan rakyat, kawasan peruntukan pertanian pangan, kawasan

peruntukan perkebunan, kawasan peruntukan perikanan, kawasan peruntukan

pertambangan, kawasan peruntukan industri, kawasan peruntukan pariwisata, kawasan

peruntukan lainnya.

1. Kawasan Pertanian Pangan

D.

Kawasan budidaya pertanian pangan merupakan kawasan yang ditujukan untuk

mewujudkan ketahanan pangan nasional. Karena memiliki fungsi yang demikian krusial

maka arahan pengembangan pertanian difokuskan pada :

Mempertahankan kawasan pertanian pangan irigasi teknis

Mendukung ketahanan pangan provinsi dan nasional

Meningkatkan produktivitas melalui pola intensifikasi, diversifikasi, dan pola tanam

yang sesuai dengan kondisi tanah dan perubahan iklim

Ditunjang dengan pengembangan infrastruktur sumberdaya air yang mampu menjamin

ketersediaan air

Meningkatkan kesejahteraan petani dan pemanfaatan yang lestari

E.

Pengembangan kawasan pertanian pangan merujuk pada ketentuan

sebagai berikut :

1. Memiliki kesesuaian lahan untuk dikembangkan sebagai kawasan pertanian

2. Terutama berada dalam di lahan beririgasi teknis

3. memiliki kesesuaian lahan untuk pengembangan kawasan hortikultura dan memperhatikan

aspek penetapan kawasan hortikultura sesuai ketentuan peraturan perundangan.

F.

Kawasan pertanian pangan irigasi teknis, tersebar di Kabupaten Bogor,

Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung, Kabupaten Garut,

Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan,

Kabupaten Majalengka, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten

Karawang, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Subang, Kabupaten Purwakarta, Kota Bogor,

Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Bandung, Kota Cimahi, Kota Cirebon, Kota

Tasikmalaya, dan Kota Banjar.

(12)

2.

Kawasan Perikanan

H. Pengembangan kawasan perikanan, meliputi :

a.

Pengembangan kawasan budidaya air tawar

b.

Pengembangan kawasan budidaya air payau

c.

Pengembangan kawasan budidaya air laut

d.

Pengembangan kawasan industri pengolahan perikanan

I. Pengembangan kawasan perikanan, dilaksanakan untuk :

a. Meningkatkan produksi ikan

b. Meningkatkan konsumsi ikan

c. Meningkatkan ekspor hasil pertanian

d. Meningkatkan kesempatan berusaha dan kesempatan kerja

e. Meningkatkan pendapatan pembudidaya ikan dan udang

f. Meningkatkan pengelolaan dan pelestarian sumberdaya perikanan

J. Kawasan Perikanan, tersebar di Kabupaten Bekasi, Subang, Karawang,

Indramayu, Cirebon, Kuningan, Majalengka, Bogor, Sukabumi, Cianjur, Purwakarta,

Bandung, Bandung Barat, Sumedang, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Kota Bandung,

Bogor, dan Sukabumi.

3.

Kawasan Pariwisata

K.

Kawasan pariwisata adalah kawasan dengan luas tertentu yang dibangun atau

disediakan untuk memenuhi kebutuhan pariwisata. Pengembangan kawasan pariwisata di

Jawa Barat diarahkan kepada tiga jalur wisata unggulan, yaitu kawasan wisata unggulan

jalur utara, tengah dan selatan.

L.

Kawasan wisata unggulan yang terletak pada jalur utara adalah :

a. Kawasan Wisata Industri dan Bisnis Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang

b. Kawasan Wisata Agro di Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten

Purwakarta, Kabupaten Subang dan Kabupaten Cirebon

c. Kawasan Wisata Budaya Pesisir Cirebon

M.

Kawasan wisata yang terletak di jalur tengah adalah :

a. Kawasan Eko Wisata Puncak, Kebun Raya Cibodas, Gunung Gede-Pangrango, Talaga

Warna, Gunung Tangkubanparahu, Gunung Ciremai, Gunung Halimun dan Pegunungan

di kawasan Bandung Selatan

b. Kawasan Wisata Agro Kabupaten Bogor, Kota Bogor,Kabupaten Cianjur, Kota

Sukabumi, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Bandung Barat dan

Kabupaten Bandung

(13)

N.

Kawasan wisata yang terletak di jalur selatan adalah :

a. Kawasan Eko Wisata Palabuhanratu, Cipatujah, Hutan Sancang, Ujunggenteng,

Rancabuaya, Cilauteureun dan Cijayanti

b. Kawasan Wisata Agro di Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Garut, Kabupaten

Tasikmalaya dan Kota Banjar

c. Kawasan Wisata Minat Khusus Daerah bagian Selatan

d.

Kawasan Wisata Rekreasi Pantai Pangandaran

(14)
(15)

R. Rencana Strategis Provinsi Jawa barat

S. Kawasan Strategis Provinsi (KSP) adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan

karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup provinsi terhadap aspek pertahanan

keamanan negara, lingkungan hidup, ekonomi, sosial dan budaya, dan/atau pendayagunaan

sumberdaya alam dan teknologi tinggi.

T. Penetapan KSP Jawa Barat dilakukan dengan mempertimbangkan aspek kepentingan,

kriteria, dan arahan penanganan di masing-masing KSP yang ditetapkan, dapat dilihat pada tabel.

KSP Jawa Barat ditetapkan sebanyak 24 KSP yang memiliki sudut kepentingan pertahanan dan

keamanan, sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi, sudut kepentingan sosial dan budaya, sudut

kepentingan pendayagunaan sumberdaya alam dan/atau teknologi tinggi, serta sudut kepentingan

fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.

U. Tabel IV.3

V. Penetapan Dan Arahan Penanganan Kawasan Strategis Provinsi W.

N X. Kepenting an

Y. KSP Z. Kriteria AA.ArahanPenanganan BB. Lokasi

CC. memiliki fungsi pertahanan keamanan

GG.Penanganan kegiatan

pengamanan dan konservasi pulau

HH.Kec. Cimanuk, Kabupaten Tasikmalaya..

II.

2 JJ. Pertumbuh an publik tingkat Nasional

pelayanan publik tingkat nasional

RR. Kecamatan XX.Menjaga kelestarian

lingkungan pantai YY. Meningkatkan

aksesibilitas dan sarana penunjang wisata

ngkan kawasan agromarine bisnis dan wisata minat

HHH. Kec.

(16)

W. N

X. Kepe nting

an Y. KSP Z. Kriteria

AA.Arahan

kan aksesibilitas dan sarana penunjang wisata

sebagai kawasan ekonomi untuk

pembangunan antar daerah

QQQ. Perlu

dikendalikan agar tidak merambah kawasan lahan

ngkan kawasan wisata terpadu dan agroindustri

YYY. Pengemban

gan Technopark dan perkantoran

ZZZ. Mengoptim

alkan pemanfaatan Waduk Jatiluhur dan

Cirata untuk

kegiatan pariwisata & kegiatan khusus

sesuai daya

dukungnya

AAAA. Kab.

Purwakarta, kab. Bandung Barat

BBBB. CCCC. DDDD.

KSP bersifat lintas kabupaten/kota, bersifat fisik lingkungan dan ekonomi

FFFF. Kawas

GGGG. Merupakan

daerah lumbung padi nasional

HHHH. Mempertah

ankan luasan lahan sawah

(17)

W. N

X. Kepe nting

an Y. KSP Z. Kriteria

AA.Arahan

an potensial alih fungsi lahan

perbaikan irigasi

JJJJ. Memperke

cil resiko banjir dan kekeringan.

Kertajati, Desa Kertasari, Desa Bantarjati, Desa Sukamulya, Desa Babakan, Desa Mekarmulya, Desa Palasah dan Desa

dengan pihak swasta

XXXX. Desa

Kertajati, Desa Kertasari, Desa Bantarjati, Desa Sukamulya, Desa Babakan, Desa Mekarmulya, Desa Palasah dan Desa

ngkan kawasan agroindustri

DDDDD. Memanfaat kan hasil pertanian sebagai bahan olahan industri yang dikembangkan

an yang terletak di perbatasan provinsi dan

bersifat fisik lingkungan, kebencanaan

JJJJJ. Peningkata n infrastruktur KKKKK. Menyelaras

an struktur dan pola ruang, serta arah pengembangan

wilayah agar

terintegrasi dan saling mendukung dengan kawasan tetangga

LLLLL. Kab.

(18)

W. N

X. Kepe nting

an Y. KSP Z. Kriteria

AA.Arahan

ngkan kawasan agroindustri

RRRRR. Memanfaat kan hasil pertanian sebagai bahan olahan industri yang dikembangkan yang bersifat lintas

kabupaten/kota XXXXX.

YYYYY. Pengemban

gan kawasan

pendidikan tinggi, melalui revitalisasi kawasan, penataan lingkungan sekitar, peningkatan

aksesibilitas menuju kawasan dalam mendukung

peningkatan fungsi kawasan sebagai kawasan pendidikan

ZZZZZ. Pengemban

gan pembangunan vertikal

memiliki nilai sejarah dan vital untuk

dipertahankan sebagai simbol Jawa Barat

n citra kawasan

JJJJJJ. Kota

memiliki nilai sejarah dan adanya kegiatan yang mengganggu berfungsinya observatorium QQQQQQ.

RRRRRR. Kota Bandung

SSSSSS.TTTTTT. UUUUUU.

KSP panas

VVVVVV. Kawas

an yang

WWWWWW. Pe

manfaatan SDA

(19)

W. N

X. Kepe nting

an Y. KSP Z. Kriteria

AA.Arahan yang bersifat lintas

kabupaten/kota yang

memerlukan pengelolaan kawasan secara terpadu dan serasi

energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan XXXXXX. Sintegritas

dengan pengembangan wilayah sekitar

Bandung yang bersifat lintas

kabupaten/kota yang

memerlukan pengelolaan kawasan secara terpadu dan serasi

DDDDDDD.Pemanfaata n SDA energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan EEEEEEE. Sintegritas

dengan pengembangan wilayah sekitar FFFFFFF.

GGGGGGG.Kecama tan

Samarang ;Kecamatan Pasirwangi; dan Kecamatan Cisurupan ,Kab. Garut yang bersifat lintas

kabupaten/kota yang

memerlukan pengelolaan kawasan secara terpadu dan serasi

LLLLLLL. Pemanfaata n SDA energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan

MMMMMMM. Si

ntegritas dengan pengembangan wilayah sekitar

NNNNNNN.Kab. Sukabumi

OOOOOOO.PPPPPPP. QQQQQQQ. KSP Panas yang bersifat lintas

kabupaten/kota

SSSSSSS. Pemanfaata n SDA energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan TTTTTTT. Sintegritas

dengan pengembangan wilayah sekitar

(20)

W. N

X. Kepe nting

an Y. KSP Z. Kriteria

AA.Arahan kawasan secara terpadu dan yang bersifat lintas

kabupaten/kota yang

memerlukan pengelolaan kawasan secara terpadu dan serasi

ZZZZZZZ. Pemanfaata n SDA energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan

AAAAAAAA. Si

ntegritas dengan pengembangan wilayah sekitar

BBBBBBBB. Kab. Sukabumi

CCCCCCCC.

5 DDDDDDDD.Fungsi dan bersifat lintas kabupaten/kota, bersifat fisik lingkungan dan kebencanaan

GGGGGGGG. Re

habilitasi dan revitalisasi fungsi konservasi kawasan bersifat lintas kabupaten/kota, bersifat fisik lingkungan dan kebencanaan

OOOOOOOO. Re

habilitasi dan revitalisasi fungsi konservasi kawasan bersifat lintas kabupaten/kota, bersifat fisik lingkungan dan kebencanaan

onservasi kawasan sebagai kawasan resapan air dan

YYYYYYYY. Kec. Ciawi, kec.

(21)

W. N

X. Kepe nting

an Y. KSP Z. Kriteria

AA.Arahan Penanganan

BB. Lokasi

kawasan

perlindungan alam plasma nutfah. Pamulang (Kota Tangerang). bersifat lintas kabupaten/kota, bersifat fisik lingkungan dan kebencanaan

DDDDDDDDD. M

engembangkan Kota Garut Selatan secara terbatas sesuai daya dukung lingkungan Kec. Pamulihan, Kec. Pekenjeng, kec. Cikelet, Kec.

Pameungpeuk, Kec. Peundeuy, kec. Singajaya, Kec. Cihurip, bersifat fisik lingkungan dan kebencanaan KKKKKKKKK. Kawasan daratan

(kecamatan) sepanjang pesisir pantai serta perairan

LLLLLLLLL. Pe

ngendalian

pemanfaatan SDA yang melebihi daya

kegiatan ekonomi pesisir

OOOOOOOOO. Pe

ningkatan kualitas pemukiman nelayan

QQQQQQQQQ. Kabupaten

Indramayu, kab. Subang

(22)

W. N

X. Kepe nting

an Y. KSP Z. Kriteria

AA.Arahan Penanganan

BB. Lokasi

pantai

sepanjang 12 mil laut dari pasang tertinggi

PPPPPPPPP.

RRRRRRRRR. Sumber : RTRW Provinsi Jawa Barat Tahun 2011-2031

Masterplan Pengembangan Metropolitan BODEBEK KARPUR

SSSSSSSSS. Bodebek Karpur merupakan salah satu metropolitan yang ada di Provinsi

Jawa Barat. Metropolitan ini berlokasi persis bersebelahan dengan Metropolitan DKI Jakarta.

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan oleh tim WJPMDM sejak tahun 2011, pada

tahun 2010 Wilayah Metropolitan Bodebek Karpur memiliki luas areal kurang lebih 300.845

Ha, mencakup 82 kecamatan yang tersebar di tujuh kabupaten/ kota. Dengan

mempertimbangkan perkembangan jumlah penduduk, aktivitas ekonomi serta luas lahan

terbangun, diperkirakan hingga tahun 2025, luas Kawasan Metropolitan Bodebek Karpur

akan berkembang menjadi sekitar 503.634 Ha.

1.

Fungsi Bodebek karpur dalam RTRWP Jawa

Barat

PKW Cikampek-Cikopo, diarahkan untuk memenuhi fungsinya sebagai PKW dengan

melengkapi sarana dan prasarana yang terintegrasi dengan wilayah pengaruhnya

(hinterland).

Kabupaten Purwakarta, diarahkan untuk kegiatan industri polutif dan

non-ekstraktif atau tidak mengganggu irigasi dan cadangan air, industri kreatif, pariwisata

dan agroindustri, serta kegiatan pertambangan mineral logam dan non-logam.

Kabupaten Subang, diarahkan menjadi simpul pendukung pengembangan PKN

Kawasan Perkotaan Bandung Raya, untuk kegiatan pertanian lahan basah

berkelanjutan, industri non-polutif dan non-ekstraktif yang tidak mengganggu irigasi

dan cadangan air serta tidak mengakibatkan alih fungsi lahan sawah, kegiatan bisnis

kelautan, serta kegiatan pertambangan mineral non-logam.

Kabupaten Karawang, diarahkan menjadi simpul pendukung pengembangan PKN

Kawasan Perkotaan Bodebek, untuk kegiatan pertanian lahan basah berkelanjutan,

bisnis kelautan, industri non-polutif dan non-ekstraktif yang tidak mengganggu irigasi

dan cadangan air, serta kegiatan agroindustri.

2.

Keunggulan Wilayah Metropolitan Bodebek

(23)

TTTTTTTTT. Meskipun menghadapi berbagai isu dan permasalahan, Wilayah

Metropolitan Bodebek Karpur juga memiliki berbagai keunggulan.

Keunggulan-keunggulan tersebut dikelompokkan ke dalam tiga kategori: 1) Keunggulan-keunggulan absolut

(absolute advantage), 2) keunggulan komparatif (comparative advantage) serta 3)

keunggulan kompetitif (competitive advantage). Absolute advantage atau keunggulan

absolut dapat diartikan sebagai keunggulan yang dimiliki suatu wilayah dari keberadaan

sumber daya alam dan sejarah yang dimilikinya dibandingkan dengan yang dimiliki

wilayah lain. Sedangkan comparative advantage atau keunggulan komparatif yaitu

keunggulan yang dimiliki suatu wilayah karena memiliki sumber daya produksi yang

lebih banyak/unggul dibandingkan dengan yang dimiliki wilayah lain. Adapun yang

dimaksud dengan competitive advantage atau keunggulan kompetitif yaitu keunggulan

yang dimiliki suatu wilayah karena sudah berpengalaman atau karena penggunaan ilmu

pengetahuan dan teknologi sehingga menciptakan keunggulan dalam persaingan antar

wilayah.

UUUUUUUUU. Tabel IV.4

VVVVVVVVV. Keunggulan Metropolitan Bodebek Karpur

WWWWWWWWW.A dekat dengan Ibu Kota Pemerintahan

- Dekat dengan

pelabuhan dan bandara internasional

- Memiliki potensi alam

serta kekhasan

- Ketersediaan jumlah tenaga kerja (SDM) - Sumber daya air dan dan energi

FFFFFFFFFF. -bidang industri yang terampil

HHHHHHHHHH.

-Perguruan tinggi berbasis pertanian yang berkelas dunia

(24)

-Perguruan tinggi berbasis science & technology yang berkelas dunia JJJJJJJJJJ. - Pusat

research and development (R & D)

KKKKKKKKKK.

-Memiliki hasil pembangunan berbasis teknologi yang menjadi daya tarik wisata LLLLLLLLLL. MMMMMMMMMM. Sumber: Hasil Analisis WJP MDM, 2011

NNNNNNNNNN.

3.

Konsep Awal Pengembangan

Pengembangan Metropolitan Bodebek Karpur sebagai Metropolitan Mandiri

OOOOOOOOOO.

Sebagai upaya untuk mengembangkan Kawasan

Bodebek Karpur sebagai metropolitan mandiri, maka pengembangan Metropolitan

Bodebek Karpur memerlukan perhatian dan penanganan secara serius. Dalam

prosesnya, perlu diupayakan untuk mendorong percepatan pertumbuhan

Metropolitan Bodebek Karpur agar dapat menjadi 1st tier metropolitan, sejajar

dengan DKI Jakarta. Pemerintah Provinsi Jawa Barat menamakan konsep tersebut

sebagai Konsep Twin Metropolitan Bodebek Karpur- DKI Jakarta.

PPPPPPPPPP. Tidak hanya itu, disamping akan memberikan nilai tambah

bagi Metropolitan Bodebek Karpur pada khususnya dan Provinsi Jawa Barat pada

umumnya, pengembangan Metropolitan Bodebek Karpur melalui konsep Twin

Metropolitan Bodebek Karpur – DKI Jakarta ini juga akan dapat mengurangi

beban pembangunan di DKI Jakarta, sehingga diharapkan dapat berpengaruh

positif bagi wilayah di sekitarnya.

Pengembangan Metropolitan Bodebek Karpur dengan Sektor Unggulan Industri

Manufaktur, Jasa, Keuangan, serta Perdagangan, Hotel, dan Restoran

(25)

untuk mendukung terwujudnya konsep pengembangan Metropolitan Bodebek

Karpur, maka kawasan ini perlu ditunjang oleh infrastruktur pendukung kegiatan

jasa, keuangan serta perdagangan, hotel, dan restoran yang memiliki skala

metropolitan.

RRRRRRRRRR.

Konsep pengembangan Metropolitan Bodebek

Karpur sebagai metropolitan mandiri dengan sektor unggulan industri manufaktur,

jasa, keuangan, serta perdagangan, hotel, dan restoran tersebut dinilai potensial

dan dapat menjadi salah satu penghela ekonomi, kesejahteraan, modernisasi dan

keberlanjutan bagi Provinsi Jawa Barat.

SSSSSSSSSS.

Konsep Pengembangan Infrastruktur dan Prasarana Wilayah

TTTTTTTTTT.

Untuk dapat mewujudkan pengembangan Wilayah

Metropolitan Bodebek Karpur sebagai metropolitan mandiri yang bisa

berdampingan dengan DKI Jakarta, diperlukan pengembangan infrastruktur dan

prasarana wilayah yang memadai. Berikut ini merupakan konsep pengembangan

infrastruktur wilayah yang mencakup infrastruktur transportasi, perumahan,

jaringan air bersih, jaringan air kotor, fasilitas persamapahan, jaringan drainase,

dan jaringan energi.

UUUUUUUUUU.

Kebijakan Spasial (Perda No 3 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

Kabupaten Karawang Tahun 2011-2031)

1. Rencana Struktur Ruang Kabupaten Karawang

VVVVVVVVVV. Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem

jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi

masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional.

A. Rencana Sistem Pusat Kegiatan

(26)

manusia, sumberdaya alam dan sumberdaya buatan; sedang arah kebijakan pengembangan

didasarkan pada tujuan yang akan dicapai melalui pengembangan suatu pusat kegiatan yang

rencana pengembangan kedepan dalam kurun waktu perencanaan yaitu 20 (dua puluh) tahun

mendatang.

XXXXXXXXXX.

Rencana sistem perkotaan di wilayah kabupaten adalah rencana

susunan kawasan perkotaan sebagai pusat kegiatan di dalam wilayah kabupaten yang

menunjukkan keterkaitan saat ini maupun rencana yang membentuk hirarki pelayanan

dengan cakupan dan dominasi fungsi tertentu dalam wilayah kabupaten.

YYYYYYYYYY.

Mengacu pada pedoman Penyusunan RTRW Kabupaten (Permen

PU No 16 Tahun 2009), Pusat kegiatan di wilayah kabupaten merupakan simpul pelayanan

sosial, budaya, ekonomi, dan/atau administrasi masyarakat di wilayah kabupaten, terdiri atas

:

1.

Pusat Kegiatan Nasional (PKN) yang berada di wilayah kabupaten;

2.

Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) yang berada di wilayah kabupaten;

3.

Pusat Kegiatan Lokal (PKL) yang berada di wilayah kabupaten;

4.

Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) yang berada di wilayah kabupaten;

5.

Pusat-pusat lain di dalam wilayah kabupaten yang wewenang penentuannya ada

pada pemerintah daerah kabupaten, yaitu :

a.

Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) merupakan kawasan perkotaan yang berfungsi

untuk melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa;

b.

Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) merupakan pusat permukiman yang berfungsi

untuk melayani kegiatan skala antar desa.

ZZZZZZZZZZ. Tabel IV.5

AAAAAAAAAAA. Pusat Kegiatan di Kabupaten Karawang BBBBBBBBBBB.

Hierarki CCCCCCCCCCC.

Pusat Pelayanan

DDDDDDDDDDD. Lokasi EEEEEEEEEEE.

(Ibukota Kecamatan)

FFFFFFFFFFF. Fungsi yang Dikembangkan

GGGGGGGGGGG.

I HHHHHHHHHHH.PKL IIIIIIIIIII.mpek Cika JJJJJJJJJJJ. Merupakan bagian dari PKWCikampek – Cikopo diarahkan sebagai pusat pengembangan jasa, perdagangan, dan industri skala nasional..

KKKKKKKKKKK.LLLLLLLLLLL. MMMMMMMMMMM.

(27)

BBBBBBBBBBB.

FFFFFFFFFFF. Fungsi yang Dikembangkan

perkotaan serta pintu masuk atau interchange dari sistem jaringan jalan primer atau jalan tol.

OOOOOOOOOOO.PPPPPPPPPPP. QQQQQQQQQQQ.

Karawang Timur RRRRRRRRRRR.cakupan pelayanan beberapa kecamatan diPusat kegiatan dengan sekitarnya dan diarahkan untuk pengembangan kawasan peruntukan industri, serta permukiman perkotaan. SSSSSSSSSSS.TTTTTTTTTTT. UUUUUUUUUUU.

Rengasdengklok VVVVVVVVVVV. Kawasanberkembang dengan peran sebagai pusatyang koleksi dan distribusi hasil pertanian, khususnya pertanian lahan basah serta permukiman skala terbatas dan industri yang terkait dengan produk pertanian lahan basah. WWWWWWWWWWW.XXXXXXXXXXX.YYYYYYYYYYY.

Cilamaya Wetan ZZZZZZZZZZZ.pelabuhan internasional di KecamatanPendukung rencana Tempuran, dengan tetap mempertahankan ciri perdesaan dan keberadaan kawasan pertanian lahan basah.

AAAAAAAAAAAA.

I BBBBBBBBBBBB.PPK CCCCCCCCCCCC.Klari, Purwasari, Jatisati, Teluk Jambe Barat, Teluk Jambe Timur, Kota Baru,

DDDDDDDDDDDD.Kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa.

EEEEEEEEEEEE.

(28)

IIIIIIIIIIII.

B. Rencana Sistem Prasana Jaringan Wilayah

JJJJJJJJJJJJ. Rencana sistem jaringan prasarana wilayah Kabupaten Karawang, terdiri

atas rencana sistem prasarana utama yaitu rencana jaringan transportasi darat, rencana

jaringan perkeretapian, dan rencana jaringan transportasi laut serta rencana pengembangan

prasarana lainnya.

I.

Rencana Prasarana Utama meliputi Rencana jaringan transportasi darat, rencana

perkeretaapian, dan rencana jaringan transportasi

A. Rencana jaringan transportasi darat meliputi jaringan jalan, jaringan prasarana

lalu lintas dan angkutan jalan, pelayanan lalu lintas dan angkutan umum

1. Jaringan jalan

a)

Jaringan bebas hambatan merupakan bagian dari perencanaan pengembangan

sistem jalan bebas hambatan meliputi ruas jalan bebas hambatan

Jakarta – Cikampek dan Cikampek – Bandung.

b)

Jaringan jalan nasional yaitu :

a.

peningkatan jalan arteri primer terdiri atas:

o

ruas jalan Cikampek – Cirebon

o

ruas jalan Cikampek – Bandung, dan

o

ruas jalan Cikampek – Karawang

b.

peningkatan jalan kolektor primer yaitu ruas jalan lingkar utara perkotaan

Karawang (jalan alternatif Tanjungpura – Warungbambu),

c.

peningkatan status ruas jalan Cikalong – Cilamaya,

d.

pembangunan jalan baru terdiri atas:

(29)

o

ruas jalan lingkar timur perkotaan Karawang (ruas Telukjambe – Warung

bambu) dan

o

ruas jalan penghubung antara Kawasan Pelabuhan Internasional Cilamaya

dengan sistem arteri primer yang ada.

c)

Jaringan jalan provinsi yaitu :

KKKKKKKKKKKK.a.

peningkatan jalan kolektor primer terdiri atas:

o

ruas jalan Tanjungpura – Rengasdengklok – Batujaya

o

ruas jalan Kosambi – Curug – batas Purwakarta.

b. peningkatan status jalan kolektor primer terdiri atas:

o

ruas jalan Johar - Badami – Pangkalan – Loji – Kutamaneuh (batas

Purwakarta)

o

ruas jalan Pangkalan (Tegalloa) – Baged/batas Bogor

o

ruas jalan Johar – Telagasari – Lemahabang – Cilamaya Wetan (Krasak)

o

ruas jalan Johar – Belendung – Gempolhaji /batas Subang, dan

o

ruas jalan Telukjambe Barat – Kobakbiru/batas Bekasi (jalan terusan

Kalimalang).

LLLLLLLLLLLL.

c.

pembangunan jalan baru dan peningkatan jalan

eksisting ruas jalan Batujaya – Tirtajaya – Jayakerta – Pedes – Cilebar –

Tempuran – Cilamaya Kulon – Cilamaya Wetan (Jalan Lingkar Pantai Utara).

d)

Jaringan jalan kabupaten yaitu :

a. peningkatan jalan kolektor primer terdiri atas:

o

ruas jalan Johar – Krasak

o

ruas jalan Rengasdengklok – Batujaya

(30)

o

ruas jalan Karangjati – Cilamaya

o

ruas jalan Cikangkung – Cemara

o

ruas jalan Rengasdengklok - Sungai Buntu

o

ruas jalan Johar – Rengasdengklok

o

ruas jalan Cikampek – Tempuran

o

ruas jalan Telagasari – Pagadungan;

o

ruas jalan Telukjambe - Arteri Galuh Mas

o

ruas jalan Warungkebon – Cengkrong

o

ruas jalan Mekarjaya – Tamelang, dan

o

ruas jalan Kosambi – Telagasari.

b. pembangunan dan peningkatan jaringan jalan menuju ke objek wisata

c. peningkatan jalan lokal primer

d. peningkatan jalan lokal sekunder

e. peningkatan jalan lingkungan sekunder

f. jaringan jalan lokal primer, lokal sekunder dan lingkungan sekunder.

MMMMMMMMMMMM.

2. Rencana prasarana lalu lintas dan angkutan jalan

o

peningkatan terminal penumpang tipe C menjadi tipe A di Kawasan Perkotaan

Cikampek

o

pembangunan terminal penumpang tipe B di Kawasan Perkotaan Karawang

o

revitalisasi terminal penumpang tipe C di Kawasan Perkotaan Karawang

(31)

o

pembangunan terminal penumpang tipe C di Batujaya, Cilamaya Wetan,

Lemahabang, Tegalwaru/Pangkalan dan Pedes

o

pembangunan terminal peti kemas pendukung pelabuhan Internasional

Cilamaya

o

pembangunan terminal barang yang diarahkan di sekitar jalan negara/arteri

primer

o

pengembangan interchange tol di Kabupaten Karawang, dan

o

pembangunan dan peningkatan jaringan jalan lingkungan sekunder yang

melayani pergerakan skala lingkungan.

NNNNNNNNNNNN.

3. Rencana pelayanan lalu lintas dan angkutan umum

o

mengoptimalkan trayek angkutan perdesaan dan perkotaan yang sudah ada

melalui peremajaan moda dan penggunaan jenis moda yang aman, nyaman

dan ramah lingkungan sesuai dengan permintaan pengguna angkutan umum;

o

mengembangkan moda angkutan jalan umum yang bersifat massal dan cepat

serta berjarak jauh yang menghubungkan antara Karawang Timur –

Cikampek, Cikampek – Cilamaya Wetan, serta Karawang Timur –

Rengasdengklok – Cilamaya Wetan

o

menyediakan fasilitas jalur pedestrian yang aman dan nyaman serta bebas dari

gangguan di kawasan perkotaan dan kawasan permukiman perdesaan

o

menyediakan fasilitas penyeberangan yang cukup untuk kenyamanan dan

keamanan pejalan kaki, dan

o

menyediakan rambu dan lampu lalu lintas yang cukup untuk kenyamanan dan

keamanan pengguna jalan.

(32)

o

peningkatan kapasitas rel kereta api ruas Cikampek – Karawang Barat untuk

digunakan sebagai jaringan rel kereta api komuter

o

pembangunan jaringan rel kereta api Cikampek – Pelabuhan untuk angkutan

barang dan penumpang

o

Pengembangan jaringan kereta api lokal

o

pembangunan jalur rel kereta api baru di Desa Pangulah Kecamatan Kotabaru dan

Desa Barugbug Kecamatan Jatisari untuk mendukung rencana pembangunan jalur

pintas rel kereta api Cibungur – Tanjungrasa

o

peningkatan jalur KA lintas Cikampek-Padalarang termasuk peningkatan bantalan

rel kereta api

o

elektrifikasi rel ganda KA antarkota Cikarang-Cikampek

o

peningkatan keandalan sistem jaringan KA lintas utara Jakarta – Cikampek

o

pembangunan jalur KA cepat lintas Jakarta-Surabaya yang melewati Kecamatan

Karawang Barat, Karawang timur, Klari, Purwasari, Cikampek, Kotabaru dan

Kecamatan Jatisari

o

stasiun kereta api meliputi:

OOOOOOOOOOOO.

1. Stasiun Cikampek

PPPPPPPPPPPP. 2. Stasiun Dawuan

QQQQQQQQQQQQ.

3. Stasiun Kosambi

RRRRRRRRRRRR.

4. Stasiun Klari, dan

SSSSSSSSSSSS. 5. Stasiun Karawang.

TTTTTTTTTTTT.

C. Rencana Jaringan Transportasi Laut

o

Pembangunan Pelabuhan Internasional Cilamaya di Kecamatan Tempuran; dan

o

Pengembangan Pelabuhan Pengumpul, Pelabuhan Pengumpan dan Terminal

Khusus di Kabupaten.

(33)

a. rencana sistem jaringan energi

b. rencana sistem jaringan sumber daya air

c. rencana sistem jaringan telekomunikasi

d. rencana sistem jaringan prasarana wilayah lainnya, dan

e. rencana pengembangan sarana wilayah.

A. Rencana Sistem Jaringan Energi

a. Rencana pengembangan jaringan energi listrik, meliputi:

o

pembangunan jalur SUTET 500 KV PLTU Indramayu – GITET Cibatu di

Kecamatan Klari, Ciampel, Teluk Jambe Barat, Teluk Jambe Timur,

Purwasari, dan Kecamatan Cikampek

o

pembangunan jaringan kabel dalam tanah energi listrik di kawasan perkotaan

o

pembangunan jaringan kabel udara energi listrik bertegangan menengah dan

rendah di kawasan perdesaan

o

pembangunan gardu distribusi menengah, pembangkit baru untuk kawasan

industri atau penambahan kapasitas di sistem pembangkit yang sudah ada

o

peningkatan pelayanan kelistrikan untuk fasilitas umum serta unit industri

besar, kecil, sosial, instansi, dan komersial, baik di perkotaan maupun di

perdesaan dan

o

daerah yang berada di bawah jalur SUTET harus menjadi daerah perlindungan

setempat untuk menjaga tingkat keamanan.

b. Rencana pengembangan jaringan minyak dan gas bumi meliputi pembangunan

jaringan pipa gas bumi di wilayah utara Kabupaten Karawang.

c. Rencana pengembangan sistem jaringan energi lainnya, meliputi:

(34)

yaitu di: Kecamatan Cikampek, Kecamatan Telukjambe Timur, Kecamatan

Telukjambe Barat, Kecamatan Klari, Kecamatan Ciampel, dan Kecamatan

Pangkalan.

o

pemanfaatan sumber energi gas alam untuk industri dilayani melalui jaringan

pipa gas alam bawah tanah.

o

pemanfaatan bahan bakar gas untuk kendaraan dilayani oleh SPPBE yang

akan dikembangkan di : Kecamatan Karawang Barat, Kecamatan Karawang

Timur, Kecamatan Rengasdengklok, Kecamatan Purwasari, Kecamatan

Jatisari, Kecamatan Lemah Abang, Kecamatan Cikampek dan Kecamatan

lainnya.

B. Rencana Sistem Sumber Daya Air

UUUUUUUUUUUU.

Rencana sistem jaringan sumberdaya air meliputi :

a.

wilayah sungai, bendung dan situ

b.

sistem jaringan irigasi

c.

sistem jaringan air minum, dan

d.

sistem pengendalian banjir.

1. Pengelolaan wilayah sungai, bendung meliputi :

a.

pengelolaan wilayah sungai lintas Kabupaten dan dalam kabupaten, meliputi:

a) sungai-sungai lintas Kabupaten meliputi:

o

Sungai Citarum, batas Kabupaten dengan Kabupaten Bekasi

o

Sungai Cilamaya, batas Kabupaten Karawang dengan Kabupaten Subang

o

Sungai Cipamingkis, batas Kabupaten dengan Kabupaten Bogor, dan

(35)

o

Sungai Cigentis

o

Sungai Citaman

o

Sungai Cihambulu

o

Sungai Cipagaduren

o

Sungai Cikaranggelam

o

Sungai Cibayat

o

Sungai Ciawitemen

o

Sungai Cijati

o

Sungai Cacaban

o

Sungai Cibarengkok, dan

o

Sungai Cipicung.

b.

keseluruhan sungai tersebut harus dijaga keberadaan dan fungsinya sebagai

sumber air baku untuk air minum, irigasi maupun sebagai bagian dari sistem

drainase wilayah.

c.

pengelolaan sungai akan dilakukan bersama-sama oleh Pemerintah Kabupaten,

Pemerintah Provinsi, Pemerintah dan pemerintah daerah di sekitar Kabupaten

yang juga dilintasi oleh sungai-sungai tersebut

d.

peningkatan dan pembangunan bendung dan pengelolaan wilayah situ meliputi:

o

pemeliharaan Bendung Walahar berada di Kecamatan Klari

o

pemeliharaan Situ Kamojing berada di Kecamatan Cikampek

o

pemeliharaan Situ Cipule berada di Kecamatan Ciampel

(36)

o

untuk kepentingan irigasi dan pengendalian rob dapat dikembangkan bendung

karet di daerah muara sungai.

2. Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Irigasi

a) rencana pengembangan sistem jaringan irigasi meliputi saluran irigasi primer,

sekunder dan tersier,

b) pengelolaan saluran irigasi primer, sekunder dan tersier berturutturut merupakan

kewenangan Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten,

c) jaringan irigasi teknis yang ada di kabupaten meliputi:

o

Daerah Irigasi Jatiluhur seluas 100.049 Ha

o

Daerah Irigasi Tarum Utara seluas 66.943 Ha

o

Daerah Irigasi Selatan Jatiluhur seluas 3.507 Ha

o

Daerah Irigasi Barugbug berada di Kecamatan Jatisari seluas kurang lebih 769

Ha

o

Daerah Irigasi Huni berada di Kecamatan Pangkalan seluas kurang lebih 30

Ha

o

Daerah Irigasi Lio berada di Kecamatan Pangkalan seluas kurang lebih 59 Ha

o

Daerah Irigasi Citaman berada di Kecamatan Pangkalan seluas kurang lebih

170 Ha

o

Daerah Irigasi Cihambulu berada di Kecamatan Pangkalan seluas kurang lebih

50 Ha

o

Daerah Irigasi Pagadungan berada di Kecamatan Pangkalan seluas kurang

lebih 40 Ha

(37)

o

Daerah Irigasi Tonjong berada di Kecamatan Pangkalan seluas kurang lebih

424 Ha

o

Daerah Irigasi Pagelaran berada di Kecamatan Pangkalan seluas kurang lebih

297 Ha

o

Daerah Irigasi Cibayat berada di Kecamatan Tegalwaru seluas kurang lebih

105 Ha

o

Daerah Irigasi Jati berada di Kecamatan Tegalwaru seluas kurang lebih 476

Ha

o

Daerah Irigasi Waru berada di Kecamatan Tegalwaru seluas kurang lebih 345

Ha

o

Daerah Irigasi Pangkalan berada di Kecamatan Pangkalan seluas kurang lebih

911 Ha

o

Daerah Irigasi Cibubut II berada di Kecamatan Tegalwaru seluas kurang lebih

255 Ha

o

Daerah Irigasi Cirawa berada di Kecamatan Tegalwaru seluas kurang lebih 60

Ha

o

Daerah Irigasi Cigunung Bubut berada di Kecamatan Tegalwaru seluas kurang

lebih 60 Ha

o

Daerah Irigasi Cibarengkok berada di Kecamatan Pangkalan seluas kurang

lebih 64 Ha

o

Daerah Irigasi Cimanggu berada di Kecamatan Tegalwaru seluas kurang lebih

173 Ha

o

Daerah Irigasi Cipicung berada di Kecamatan Tegalwaru seluas kurang lebih

76 Ha

(38)

o

Daerah Irigasi Panembahan berada di Kecamatan Pangkalan seluas kurang

lebih 105 Ha

o

Derah Irigasi Parakan Badak berada di Kecamatan Tegalwaru seluas kurang

lebih 175 Ha dan

o

Daerah Irigasi Cibeet berada di Kecamatan Telukjambe Barat seluas kurang

lebih 485 Ha.

d) pengembangan Daerah Irigasi baru meliputi:

o

Daerah Irigasi Cilesung berada di Kecamatan Cibuaya seluas kurang lebih 150

Ha

o

Daerah Irigasi Jaya Mulya berada di Kecamatan Cibuaya seluas kurang lebih

150 Ha

o

Daerah Irigasi Dongkal berada di Kecamatan Pedes seluas kurang lebih 425

Ha

o

Daerah Irigasi Srikamulyan berada di Kecamatan Tirtajaya dan Cibuaya

seluas kurang lebih 400 Ha

o

Daerah Irigasi Tanah Baru berada di Kecamatan Pakisjaya seluas kurang lebih

150 Ha

o

Daerah Irigasi Dariwan berada di Kecamatan Cibuaya seluas kurang lebih 100

Ha

o

Daerah Irigasi Solokan berada di Kecamatan Pakisjaya seluas kurang lebih

200 Ha

o

Daerah Irigasi Tanjungbungin berada di Kecamatan Pakisjaya seluas kurang

lebih 100 Ha

(39)

o

Daerah Irigasi Segarjaya berada di Kecamatan Batujaya seluas krang lebih

100 Ha

o

Daerah Irigasi Tanjung Pakis berada di Kecamatan Pakisjaya seluas kurang

lebih 100 Ha

o

Daerah Irigasi Tambaksari berada di Kecamatan Tirtajaya seluas kurang lebih

150 Ha

o

Daerah Irigasi Tambaksumur berada di Kecamatan Tirtajaya seluas kurang

lebih 200 Ha

o

Daerah Irigasi Telagajaya berada di Kecamatan Pakisjaya seluas kurang lebih

200 Ha

o

Daerah Irigasi Kamojing berada di Kecamatan Cikampek seluas kurang lebih

176 Ha

o

Daerah Irigasi Bolang berada di Kecamatan Pangkalan seluas kurang lebih

200 Ha

o

Daerah Irigasi Kaciong berada di Kecamatan Pangkalan seluas kurang lebih

70 Ha, dan

o

Daerah Irigasi Cikatulampa berada di Kecamatan Tegalwaru seluas kurang

lebih 200 Ha.

e) pengelolaan sistem jaringan irigasi meliputi :

o

pencegahan pendangkalan saluran irigasi

o

pembangunan dan perbaikan pintu-pintu air, dan

o

peningkatan kualitas saluran irigasi

(40)

o

peningkatan pelayanan air bersih hingga 90% di kawasan perkotaan dengan

sistem perpipaan dan 70% di kawasan perdesaan dengan sistem hidran umum,

dan

o

peningkatan kemampuan dan kualitas instalasi pengolahan dan penampungan

yang ada

b) peningkatan jaringan air minum, terdiri atas:

o

peningkatan kapasitas WTP di Kecamatan Karawang Barat, Cikampek,

Rengasdengklok, Karawang Timur, Kotabaru, Klari, dan Kecamatan Telukjambe

Timur

o

pembangunan WTP baru yang disesuaikan dengan pola penyebaran penduduk

dan

o

pembangunan jaringan distribusi air minum untuk wilayah yang belum terlayani

4. Rencana pengembangan sistem pengendalian banjir

a) perlindungan DAS, melalui penataan sempadan sungai, melindungi sungai dari

kegiatan manusia yang dapat menganggu dan merusak kualitas air sungai,

menjaga kondisi fisik badan sungai, serta mengamankan aliran sungai

b) revitalisasi Sungai Citarum yang melintasi Kabupaten

c) pengembangan mitigasi bencana banjir, terdiri atas:

o

pemetaan daerah potensial banjir

o

penyediaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pengendali banjir, meliputi

penyediaan pompa, polder, bendung, dan embung.

C. Rencana Sistem Prasarana Telekomunikasi

a) Rencana pengembangan sistem jaringan telekomunikasi ditujukan untuk

(41)

b) Rencana pengembangan sistem jaringan telekomunikasi diarahkan pada:

o

perluasan jaringan telepon tetap dan seluler hingga ke seluruh desa

o

penyediaan fasilitas telepon umum di seluruh kantor pemerintahan hingga ke

tingkat desa dan kawasan perumahan

o

penggunaan jaringan bawah tanah untuk jaringan kabel telepon di Kecamatan

Karawang Barat, Kecamatan Karawang Timur dan permukiman di kawasan

perkotaan

o

pembangunan menara bersama telekomunikasi; dan

o

mendukung pengembangan cyber province.

D. Rencana Sistem Jaringan Prasarana Wilayah Lainnya

VVVVVVVVVVVV.

Rencana sistem jaringan prasarana wilayah lainnya

meliputi :

a. sistem jaringan prasarana persampahan

b. sistem jaringan pengelolaan limbah

c. sistem jaringan drainase, dan

d. jalur dan ruang evakuasi bencana alam.

I. Sistem jaringan prasarana persampahan

a. Sistem jaringan prasarana persampahan di kabupaten merupakan konsep

pengolahan sampah yang mengubah sampah menjadi bahan yang lebih berguna

dan tidak mencemari lingkungan.

b. Jaringan prasarana persampahan di kabupaten mencakup

o

sistem pengangkutan sampah

(42)

o

sistem pengolahan sampah terpadu yang terdiri dari kegiatan pengumpulan,

pemilahan, penggunaan ulang, pengolahan, dan pemrosesan akhir sampah

dengan prinsip pengelolaan sampah tuntas di tempat secara mandiri dan

berkesinambungan.

c. Pengembangan jaringan prasarana persampahan meliputi:

o

peningkatan cakupan layanan sistem persampahan di kawasan perkotaan dan

permukiman perdesaan

o

revitaliasi TPPAS Jalupang yang berada di Kecamatan Kotabaru dan TPPAS

Leuwisisir yang berada di Kecamatan Telukjambe Barat

o

pembangunan TPPAS sebagai cadangan bagi kebutuhan tempat pemrosesan

dan pengolahan akhir sampah Kabupaten di masa dating

o

penyediaan fasilitas pemilah sampah di kawasan permukiman, kawasan

komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas lainnya

o

penyediaan transfer depo dan tempat pembuangan sampah sementara di setiap

kawasan permukiman, komersial dan industri di kawasan perkotaan

o

perluasan pelayanan persampahan hingga ke kawasan perdesaan terutama di

kawasan permukiman

o

pengembangan jaringan persampahan di kawasan perdesaan direncanakan

terdiri atas :

WWWWWWWWWWWW.

1. pengolahan sampah dalam jangka pendek

masih diperbolehkan secara mandiri dengan pengawasan dan pembinaan dari

instansi terkait

XXXXXXXXXXXX.

2. pengolahan sampah dalam jangka menengah

diarahkan pada pengolahan sampah secara komunal, dan

(43)

o

pengembangan teknologi komposting sampah organik dan sistem 3R (Reduce,

Reuse, Recycle) lainnya yang sesuai pada kawasan permukiman.

II. Sistem jaringan pengelolaan limbah

a.

Sistem jaringan pengolahan limbah bertujuan memperhatikan layanan bagi

kawasan permukiman kepadatan tinggi, kawasan perdagangan dan jasa,

kawasan pengembangan industri di kawasan perkotaan.

b.

Pengembangan jaringan pengolahan limbah meliputi:

o

pembangunan sistem limbah dengan memperhatikan kebutuhan

masing-masing kecamatan di Kabupaten

o

pembangunan IPAL di kawasan industri secara mandiri yang melayani seluruh

kegiatan yang ada di kawasan industri

o

penyediaan sistem pengolahan limbah di kawasan peruntukan industri yang

dilakukan secara terpadu untuk melayani seluruh industri yang ada secara

terpisah dengan sistem wilayah

o

penyediaan sistem pengelolaan limbah B3 oleh rumah sakit, industri besar di

luar kawasan industri dan kawasan peruntukan industri

o

pengolahan limbah di kawasan permukiman dan kawasan perdagangan dan

jasa di kawasan perkotaan dilayani dengan menyediakan beberapa IPAL

bersama

o

penyediaan sarana mobil tinja di kawasan permukiman dan kawasan

perdagangan dan jasa di kawasan perdesaan

o

penyediaan MCK umum di setiap lingkungan permukiman di kawasan

perdesaan

(44)

o

penyediaan IPAL dan IPLT dalam skala wilayah Kabupaten dibangun di lokasi

yang berjarak aman sesuai ketentuan dari kawasan permukiman, perkotaan

serta perdagangan dan jasa

o

seluruh perencanaan pengembangan sistem limbah harus menjadi bagian dari

Rencana Induk Pengelolaan Limbah Daerah yang akan disusun sesuai

ketentuan peraturan perundang-undangan, dan

o

hingga tahun 2031 tingkat pelayanan sistem air limbah di Kabupaten adalah

90 % penduduk perkotaan, 70 % penduduk perdesaan dan 100 % industri

besar dan kecil, perdagangan dan jasa, dan instansi mendapat pelayanan air

limbah.

III. Sistem jaringan drainase

a. Sistem jaringan drainase bertujuan untuk menjaga kualitas keruangan wilayah

terhadap kemungkinan penurunan kualitas akibat terjadinya genangan.

b. Sistem jaringan drainase wilayah direncanakan untuk mengantisipasi genangan

meliputi:

o

meningkatnya aliran permukaan akibat semakin luasnya tutupan lahan

o

air pasang atau gelombang tinggi di perairan sekitar pantai utara Kabupaten

menyebabkan rob, dan

o

banjir dari bagian hulu sungai Citarum.

c. Pengembangan drainase meliputi:

a) saluran pembuangan primer meliputi:

o

Sungai Citarum

o

Sungai Cilamaya

o

Sungai Cikalong

(45)

o

Sungai Ciwadas

o

Sungai Citapen

o

Sungai Ciherang, dan

o

Sungai Cibulan-bulan

b) saluran pembuangan sekunder meliputi:

o

Sungai Cigentis

o

Sungai Citaman

o

Sungai Cihambulu

o

Sungai Cipagaduren

o

Sungai Ciomas

o

Sungai Cibuyat

o

Sungai Ciawitemen

o

Sungai Cijati

o

Sungai Cacaban

o

Sungai Cibarengkok, dan

o

Sungai Cipicung

c) pembangunan saluran drainase tertutup untuk daerah komersial dan pusat kota

d) pemeliharaan dan penataan jaringan drainase perkotaan dari endapan lumpur,

sampah, dan bangunan

e) pembangunan jaringan drainase di seluruh kawasan peruntukan industri;

(46)

g) pembangunan sumur resapan di kawasan permukiman perdesaan, kawasan

permukiman perkotaan berkepadatan tinggi dan kawasan industri

h) pembangunan saluran drainase di seluruh jalan arteri sekunder, kolektor

primer, dan kolektor sekunder; dan

i) membangun tanggul di sepanjang Sungai Citarum dan sungai besar lainnya

yang melintasi kawasan industri, perkotaan, dan permukiman.

d. Pengelolaan drainase diutamakan di kawasan perkotaan dan kawasan

permukiman perdesaan.

IV. Jalur dan ruang evakuasi bencana alam

a. jalur evakuasi penanganan bencana secara umum meliputi titik bencana menuju

ke jalan kolektor terdekat yang tidak terkena bencana dan/atau menuju ke jalan

arteri terdekat yang tidak terkena bencana

b. di sekitar jalan kolektor dan arteri yang berdekatan dengan kawasan rawan

bencana, sebagaimana disebutkan pada huruf a disediakan lokasi pengungsian

sementara

c. lokasi pengungsian tingkat Kabupaten disediakan di kawasan perkotaan

d. bangunan pengungsian dapat berupa:

o

Kantor Pemerintah Desa, Kecamatan, dan/atau Pemerintah Kabupaten

o

Sarana pendidikan SD, SMP, dan/atau SMA

o

Sarana olah raga berupa lapangan dan gedung olah raga

o

Sarana ibadah, dan

o

Fasilitas umum lainnya.

(47)

f. jaringan jalan di sekitar kawasan rawan bencana banjir harus disiapkan sebagai

jalur evakuasi bencana banjir yaitu meliputi jaringan jalan di :

ZZZZZZZZZZZZ. Kecamatan Pangkalan, Kecamatan Ciampel, Kecamatan

Telukjambe Timur, Kecamatan Telukjambe Barat, Kecamatan Jatisari,

Kecamatan Banyusari, Kecamatan Kotabaru, Kecamatan Cilamaya Wetan,

Kecamatan Karawang Barat, Kecamatan Karawang Timur, Kecamatan

Rengasdengklok, Kecamatan Batujaya, dan Kecamatan Pakisjaya.

g. Penanganan bencana alam di kabupaten akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan

Daerah tentang Rencana Induk Penanggulangan Bencana.

E. Rencana Pengembangan Sarana Wilayah

I. Pembangunan sarana kesehatan meliputi :

a. pengembangan dan peningkatan status RSUD Karawang

b. peningkatan dan pembangunan puskesmas di setiap ibukota Kecamatan

c. peningkatan dan pembangunan puskesmas pembantu di setiap desa

d. pembangunan rumah sakit tipe C di Kecamatan Rengasdengklok dan Cilamaya

Wetan, dan

e. pembangunan rumah sakit tipe B di Kecamatan Cikampek.

II. Pengembangan sarana pendidikan dasar hingga perguruan tinggi meliputi:

a. pengembangan sarana Pendidikan Dasar atau yang sederajat di setiap

Kecamatan

b. pengembangan sarana Pendidikan SMP atau yang sederajat di setiap Kecamatan

c. pengembangan sarana Pendidikan SMA atau yang sederajat di setiap Kecamatan

di kawasan perkotaan meliputi:

o

Kecamatan Karawang Barat

(48)

o

Kecamatan Telukjambe Barat

o

Kecamatan Telukjambe Timur

o

Kecamatan Cikampek

o

Kecamatan Klari

o

Kecamatan Purwasari

o

Kecamatan Kotabaru

o

Kecamatan Rengasdengklok, dan

o

Kecamatan Cilamaya Wetan.

d. pengembangan sarana Pendidikan SMA atau yang sederajat di setiap Ibukota

Kecamatan di luar kawasan perkotaan

e. pengembangan Sarana Perguruan Tinggi di kawasan perkotaan.

III. Pengembangan sarana olah raga meliputi:

a. pembangunan kawasan olah raga di perkotaan karawang

b. pembangunan sarana olah raga di berada di:

o

Kecamatan Cikampek

o

Kecamatan Karawang Timur

o

Kecamatan Karawang Barat

o

Kecamatan Rengasdengklok, dan

o

Kecamatan Cilamaya Wetan.

IV. Pembangunan penanda kawasan meliputi :

(49)

b. pembangunan gerbang masuk ke setiap kawasan pariwisata.

V. Pengembangan sarana sosial lainnya sesuai skala pelayanan dan sebarannya

berupa sarana pemerintahan, peribadatan dan gedung pertemuan yang meliputi:

a. pengembangan sarana pemerintahan yang memiliki karakteristik bangunan yang

identik di setiap desa dan kecamatan

b. pengembangan sarana peribadatan, dan

(50)

AAAAAAAAAAAAA. Gambar 4.3 Peta Rencana Struktur Ruang Kabupaten

Karawang

Gambar

Tabel IV.1Sistem Perkotaan Provinsi
Tabel  IV.2Wilayah Pengembangan
UUUUUUUUU.Tabel IV.4VVVVVVVVV.Keunggulan Metropolitan Bodebek Karpur
DDDDDDDDDDDDD.Tabel IV.6EEEEEEEEEEEEE.Klasifikasi Pola Ruang Wilayah Kabupaten
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeskrifsikan proses pembeajaran AkidahAkhlak di kelas VIII MTs Sabilal Muhtadin Samuda, yaitu mendeskripsikan

Beton ini dicampur memanfaatkan pengaturan ukuran agregat, porsi agregat dan admixture superplastiziser untuk mencapai kekentalan khusus yang memungkinkannya mengalir

KOTA KCU/KCP CABANG ALAMAT KODE TELEPON 1 Bekasi KCP Cikarang Ruko Cikarang Plaza, Jl.. Yos Sudarso Blok

Jumlah timbulan sampah tersebut dihitung dengan asumsi bahwa setiap jiwa menghasilkan 2,5 liter sampah dengan jumlah penduduk 1.642.875 jiwa pada tahun 2000 (BPS Kab.

talian sebagai instrumen penyeiidikan, (ii) menilai tahap keboiehgunaan g-Zgnzp/a/g soal selidik yang dibangunkan untuk proses pengumpuian data penyeiidikan, (iii) menilai

1) Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya. Kemampuan ini sangat ditentukan oleh tinggi

Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan akses pembiayaan Emiten atau Perusahaan Publik di Pasar Modal sehingga membuat Pasar Modal sebagai pilihan alternatif utama sumber

Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini bertjuan untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan guru-guru mata pelajaran PPKn dalam mengembangkan Suplemen Materi dan