• Tidak ada hasil yang ditemukan

MIGAS DAN MINERBA DI INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MIGAS DAN MINERBA DI INDONESIA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PEREDARAN MIGAS DA MINERBA DI INDONESIA Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah:

EKONOMI MONETER

Dosen pengampuh

Rachmat Aldy Purnomo ME.MSI

Di Susun oleh:

Muhammad Ali Abdul Rozak (16420561)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO FAKULTAS EKONOMI

(3)

MIGAS DAN MINERBA DI INDONESIA BAB I

A.PENDAHULUAN

Pendapatan dari sektor migas masih menjadi salah satu andalan pendapatan pemerintah. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), target lifting migas selalu tertera. Pada dasarnya, berapa migas yang dapat diproduksi bergantung pada ketersediaan cadangan. Ketika cadangan ada, maka bisa diproduksi. Ketika ingin meningkatkan produksi migas, maka harus dilihat remaining reserves. Cadangan yang belum terambil itu harus dipelajari secara detail untuk menentukan teknologi atau metode pengambilannya seperti apa. Harus dicari jalan yang paling efisien dari teknik pengambilan cadangan migas tersebut.

Dari sisi produksi, perawatan atau maintenance fasilitas produksi menjadi kunci sehingga unplanned shutdown dapat ditekan serendah-rendahnya. Yang terjadi pada 2016 dan akan berlanjut pada 2017 adalah pendekatan maintenance produksi menjadi semakin baik. Kalau maintenance dilakukan dengan baik maka unplanned shutdown menurun. Jadi, maintenance yang menentukan. Ketika maintenance direncanakan dengan baik dan back up dipersiapkan, maka performance pasti tinggi. Pada akhirnya, angka produksi dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan.

Untuk dapat memenuhi target pencapaian lifting migas, pengembangan sumber daya manusia juga terus dilakukan agar selalu adaptif dengan perubahan yang terjadi di lapangan.

(4)
(5)

B.PEMBAHASAN

1.MIGAS DI INDONESIA Asa dari efisiensi hulu migas

Tak mau berpuas dengan pencapaian target lifting 2016, SKK Migas tetap tancap gas menggelar efisiensi. Bahkan tahun 2017 ini tagline “Efisiensi Hulu Migas” menjadi target utama agar efisiensi melekat dalam SKK Migas. Efisiensi tidak sekedar di satu titik, tetapi juga diterapkan pada pembenahan infrastruktur bisnis secara keseluruhan seperti perizinan, operasional, hingga produksi.

Hal itu diungkapkan Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi ketika berbincang dengan BUMI awal Januari lalu. “Infrastruktur bisnis yang lebih efisien sudah dapat dilaksanakan sepenuhnya pada 2017,” jelas Amien. Efisiensi dapat dilihat ke operasi hulu migas, ketika Kontraktor Kontrak Kerja Sama (Kontraktor KKS) membutuhkan sub kontraktor maka biaya lain-lain yang tidak ada hubungannya dengan business to business dapat dihilangkan sehingga efisiensi terjadi. Sejumlah langkah lain pada 2016 terkait efisiensi dapat terlihat dalam renegosiasi ulang dengan Kontraktor KKS agar dapat memberi fleksibilitas harga sehingga dapat menjaga keekonomian proyek yang telah direncanakan.

(6)

Dari sisi perizinan, semangat efisiensi juga menyeruak. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan pada 2017 nanti izin usaha migas akan dibuat seluruhnya online. Dua izin di sektor hulu dan sisanya untuk sektor hilir. Di sektor hulu hanya memerlukan izin survei dan izin pemanfaatan data migas. Sedangkan di sektor hilir, ada empat izin, yakni izin usaha pengolahan, usaha penyimpanan, usaha pengangkutan, dan usaha niaga.

Cost Recovery vs Gross Split

SKK Migas tetap mengawasi efisiensi cost recovery atau biaya operasi migas yang dapat dikembalikan tahun 2017, agar tidak membengkak. Tahun ini cost recovery dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2017 sebesar US$10,4 miliar, atau meningkat dari APBN-P 2016 sebesar US$8 miliar. Sementara realisasi cost recovery tahun 2016 membengkak menjadi US$ 13,1 miliar dari jumlah yang sudah dianggarkan. Saat ini, uji coba peningkatan (produksi) dengan cost recovery lebih efisien.

Skema gross split sedang disiapkan pemerintah untuk kontrak baru migas. Konsep skema ini masih anyar dan butuh pematangan konsep karena Indonesia adalah negara pertama yang akan menjalankan skema ini. Di samping itu besaran variabel dasar dan pendukung butuh simulasi model ekonomi sehingga nanti akan berbeda untuk tiap lapangan migas. Tujuan dari gross split ini adalah efisiensi tanpa ada lagi penggantian biaya operasi (cost recovery) seperti pada skema production sharing contract (PSC). Tujuan bagi hasil gross split ini adalah mendorong efisiensi pengelolaan biaya, mempercepat dan mengefektifkan eksplorasi dan eksploitasi serta mendorong pengembangan dan penguatan industri dalam negeri.

(7)

Dengan skema itu, pemerintah memberi hak kelola Blok ONWJ sebesar 10 persen ke Pemerintah Daerah Jawa Barat. Hak kelola untuk daerah tersebut diambil dari 100 persen hak kelola yang dimiliki Pertamina di Blok ONWJ. Pemberian hak kelola kepada pemerintah daerah ini sejalan dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 37 Tahun 2016 tentang ketentuan penawaran hak kelola atau participating interest (PI) 10 persen pada wilayah kerja migas. Dalam aturan ini, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) juga mendapatkan talangan dana dari kontraktor untuk mendapatkan hak kelola migas.

Ladang baru harapan baru dari migas untuk kemajuan perekonomian

Bukan perkara mudah bisa melampaui target lifting migas sesuai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 atau target dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Tapi, bukan sesuatu yang tidak mungkin karena dengan sejumlah langkah, nyatanya setelah 12 tahun pun pada 2016, target lifting migas terlampaui. Harapannya, pada 2017 angka lifting migas dapat melampaui target Kementerian ESDM sebesar 825.000 barel per hari (bph).

Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Masalah yang terjadi karena perusahaan yang berminat untuk eksplorasi sedikit. Faktor utama rendahnya minat investasi migas karena harga minyak yang rendah. Logikanya, perusahaan enggan melakukan melakukan eksplorasi karena harga minyak yang rendah. Tapi tetap saja yang yang datang ke Indonesia dan mereka rupanya berpikir out of box kalau harga minyak rendah, biaya rig rendah dan biaya seismik juga rendah. Kalau ada lapangan yang dijual, harga jualnya dapat dipastikan rendah. Karena perusahaan punya dana, dan dananya bukan dari migas, bisa digunakan untuk pembelian. Jadi saat sekarang adalah masa yang tepat untuk investasi dan berharap ketika harga minyak membaik perusahaan-perusahaan yang notabene bukan perusahaan-perusahaan migas itu bisa memperoleh keuntungan.

(8)

Sumur pertama yang dibor adalah sumur eksplorasi Puspa 03 atau PPA-003 di Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi dan sumur kedua adalah sumur pengembangan OGN-A5 di Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan. Aktivitas pemboran di 2 lokasi ini merupakan wujud komitmen dalam mendukung ketahanan energi Indonesia. Di satu sisi melalui pengeboran eksplorasi mencari cadangan migas, sementara pengeboran pengembangan untuk mendukung pemenuhan target produksi minyak PT Pertamina EP sebesar 83.865 barel per hari dan gas sebesar 1,042 juta kaki kubik per hari.

Langkah pengeboran yang dilakukan Pertamina EP itu selanjutnya akan diikuti oleh Kontraktor KKS untuk meningkatkan produksi migas agar target lifting APBN 2017 dapat terpenuhi. Ladang minyak anyar pun akan memberi harapan baru bagi industri hulu migas nasional ke depan.

SUMBERDAYA MINERBA DI INDONESIA

Kegiatan usaha pertambangan mineral dan batubara memiliki peranan penting dalam memberikan nilai tambah secara nyata pada pertumbuhan ekonomi nasional dan pembangunan daerah secara berkelanjutan. Namun, pemberlakuan undang-undang ini menuai pro-kontra dari beberapa pihak khususnya pihak pekerja tambang dan pemilik usaha terkait dengan risiko yang dapat dihadapi setelah undang-undang ini diimplementasikan.

Risiko yang pasti akan dihadapi perusahaan adalah risiko regulasi dikarenakan perubahan regulasi yang ada akan berdampak pada perubahan aktivitas perusahaan. Pelarangan ekspor bahan mentah membuat perusahaan harus menambah proses produksi dan pengadaan smelter untuk menunjang proses produksi selanjutnya. Selain itu, dengan adanya pelarangan dan kewajiban tersebut, perusahaan juga akan menghadapi risiko stratejik yang muncul akibat keputusan bisnis yang merugikan atau pelaksanaan yang tidak tepat dan berujung pada pendapatan atau modal.

(9)

smelter hingga batas waktu yang diberikan pemerintah, yakni tahun 2014, pemerintah akan melakukan penutupan perusahaan.

Risiko lain yang dapat dihadapi oleh perusahaan yaitu risiko kehilangan pangsa pasar yang selama ini telah menampung supply barang mentah yang dikirim perusahaan-perusahaan Indonesia. Dengan penetapan peraturan ini, perusahaan-perusahaan perlu mencari pangsa pasar baru untuk produk mereka.

Para pekerja tambang juga menghadapi risiko dari pemberlakuan Undang-Undang Minerba ini, yakni risiko kehilangan pekerjaan akibat adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh pihak perusahaan dan kehilangan sumber pendapatannya. Hingga 19 Januari 2014, perusahaan pertambangan telah memutus hubungan kerja buruhnya dan sekitar 2.700 buruh tambang telah terkena dampak ini. Secara keseluruhan, Indonesia pun dapat menghadapi risiko keuangan akibat pelarangan ekspor bahan mentah ini. Penurunan angka ekspor diperkirakan akan terjadi selama satu tahun sampai dengan 1,5 tahun pasca-penetapan Undang-Undang Minerba, namun hal ini tetap perlu dilakukan untuk menekan defisit neraca perdagangan Indonesia kedepannya.

Penetapan Undang-Undang Minerba ini memang diharapkan dapat memberi kontribusi positif pada pertumbuhan ekonomi Indonesia secara nasional dan untuk mengurangi eksploitasi berlebih pada lingkungan (akibat harga produk yang terlalu rendah). Namun di sisi lain, penetapan peraturan ini membawa risiko-risiko yang diatas. Untuk memitigasi terjadinya risiko tersebut, perusahaan dapat mencari investor untuk pembangunan smelter sehingga perusahaan dapat memenuhi peraturan pemerintah tanpa terbelit masalah biaya.

(10)

Jakarta - Pasca berakhirnya relaksasi ekspor konsentrat (mineral yang sudah diolah tetapi belum sampai tahap pemurnian) per 11 Januari 2017, pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2017 (PP 1/2017), Peraturan Menteri ESDM Nomor 5 Tahun 2017 (Permen ESDM 5/2017), dan Peraturan Menteri ESDM Nomor 6 Tahun 2017 (Permen ESDM 6/2017).

Aturan baru pemerintah ini dikritik, ada yang menilai kebijakan baru sebagai langkah mundur. Sebab bukan hanya konsentrat saja yang bisa ekspor, aturan-aturan baru ini membuka kembali keran ekspor beberapa komoditas mineral mentah (ore) yang sebelumnya ditutup pada 11 Januari 2014.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam uraian penjelasan sebelumnya bahwa karya seni merupakan refleksi dari seniman terhadap lingkungannya, diiringi dengan proses kreatif menggali pengalaman, menghasilkan

Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 194/M/KPT/2019 tentang Biaya Kuliah Tunggal dan Uang Kuliah Tunggal Pada Perguruan Tinggi Negeri di

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar IPA antara kelas yang menerapkan model pembelajaran TGT dengan bantuan media audio visual dan kelas

47 86,1% dengan kriteria sangat baik, berdasarkan hasil kriteria yang didapatkan dari respon guru menunjukkan bahwa tingkat kepraktisan dari alat evaluasi

Dari hasil perhitungan pula diperoleh efisiensi internal sebesar 75,4% yang menunjukkan besarnya energi yang dimanfaatkan secara efektif oleh sudu turbin dan sisanya

*entukan tempat perawatan selan+utnya (setelah pasien dipulangkan dari rumah sakit) yang disesuaikan dengan k&ndisi dan kebutuhan pasien.. Penentuan tempat ini dilakukan

Uji coba kefektifan pemartisian basis data pada basis data non transaksional prosessing(master) dilakukan dengan 9 macam kueri yang memiliki karakteristik yang

Penelitian ini selain melihat perbedaan respon pemberian etomidate terhadap rerata agregasi maksimal trombosit juga dapat dijadikan pertimbangan tambahan dalam memilih obat