• Tidak ada hasil yang ditemukan

252101358 Hubungan Kebiasaan Merokok Dengan Penyakit Hipertensi Pada Laki

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "252101358 Hubungan Kebiasaan Merokok Dengan Penyakit Hipertensi Pada Laki"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

Hubungan Kebiasaan Merokok Dengan Penyakit Hipertensi pada Laki-laki usia 4o tahun keatas

HUBUNGAN ANTARA MEROKOK DENGAN PENYAKIT HIPERTENSI Di Dusun Jlupo Pinggiran Desa Kembang Kuning Kecamatan Windusari Kabupaten

Magelang Disusun oleh :

Eko Kristiyanto ( 200613783 ) AKADEMI KEPERAWATAN

KARYA BHAKTI NUSANTARA MAGELANG Jl. A. Yani Gg. Barito II Km. 1 Tromol Pos 2 Magelang

Tahun 2009

HALAMAN PENGESAHAN

Penelitian hubungan kebiasaan merokok dengan hipertensi di dusun Jlupo Pinggiran Desa Kembang Kuning Kecamatan Windusari Kabupaten Magelang ini telah disetujui dan disyahkan oleh pembimbing Akadeni pada :

(2)

Tanggal :

Pembimbing : ( Ns. Tri Ningsih, S. Kep )

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI

Telah disyahkan oleh tim penguji sidang laporan akhir AkademiKeperawatan Karya Bhakti Nusantara Magelang Tahun Akademik 2008 / 2009.

Hari: Tanggal:

Penguji I

Penguji II

Mengetahui,Direktur H. Syamsudin. Skep, Ns KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya, sehingga kami mampu menyelesaikan penelitian yang berjudul “Hubungan Antara Kebiasaan Merokok Dengan Penyakit Hipertensi”. Penulisan penelitian ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan guna menyelesaikan studi keperawatan

Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ns.Syamsudin S.Kep selaku direktur Akper Karya Bhakti Nusantara Magelang.

(3)

3. Dosen – dosen Akper Karya Bhakti Nusantara Magelang yang tak henti-hentinya menularkan ilmu pada kami.

4. Teman-teman angkatan 13 AKPER Karya Bhakti Nusantara Magelang.

5. Warga Dusun Jlupo Pinggiran Desa Kembang Kuning Kec. Windusari Kab. Magelang.

Semua pihak yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu, terima kasih. Semoga penelitian ini menjadi manfaat bagi mereka yang berkecimpung dalam bidang keperawatan.

Magelang, 2009 Penulis DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PENGESAHAN... ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... iii

KATA PENGANTAR... iv

DAFTAR ISI... vi

MOTTO... viii

PERSEMBAHAN... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah... 3

C. Tujuan Penlitian... 3

(4)

E. Keaslian Penelitian... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Merokok... 6

B. Hipertensi... 9

BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Desain Sampling... 12

B. Populasi dan Sampel... 12

C. Variabel Penelitian... 13

D. Definisi Operasional... 13

E. Kerangka Konsep... 14

F. Metode Pengumpulan Data... 14

G. Instrumen Pengumpulan Data... 15

H. Tehnik Pengolahan Data... 15

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian... 17

B. Pembahasan... 22

C. Keterbatasan Penelitian... 29

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 30

(5)

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

MOTTO

1. Harapan yang paling teguh adalah harapan seorang hamba kepada tuhannya persangkaan yang paling benar adalah berbaik sangka kepada Allah

2. Ilmu itu lebih baik dari harta, ilmu akan menjagamu sedangkan harta harus engkau jaga, harta itu akan terkikis habis dan penumpukan harta lenyap bersamaan dengan habisnya kekayaan 3. Semakin banyak seorang hamba mengharap melalui doa maka ia akan semakin dicintainya

(Allah ) dan didekatkan kepadanya serta semakin banyak dikabulkan doanya

4. Kelebihan orang yang beragama dan berfikir adalah dia dapat memanfaatkan kelebihannya saat dia masih miliki dan mampu memaksimalkan kesarabarannya saat dirasa sulit dan kekurangan

5. Dunia merupakan tempat kerendahan kehinaan, tapi itu bisa berubah menjadi ketinggian dan kemuliaan bila yang berada di tempat itu menghiasinya dengan nilai illahi

6. Kepekaan kolbu adalah gabungan antara akal yang sehat , hati yang suci dan kerelaan mendengarkan kebenaran , Tanpa itu semua, seorang akan disebut “ buta hati”.

PERSEMBAHAN

Penelitian ini penyusun persembahkan kepeda :

1. Keluarga tercinta yang tiada hentinya memberikan semangat dan dukungan serta semuanya yang terbaik buat kami

2. Orang yang selalu memberikan support dan kasih sayang buat kami buat kami

3. Kepompong Community yang selalu setia mendampingi kami baik susah maupun senang

(6)

4. Untuk pembimbing kami Bu Tri yang selalu sabar memberi bimbingan (maaf atas segala kekurangan kami ).

5. Dosen – dosen Akper KBN Magelang yang telah mengajarkan ilmu – ilmu keperawatan kepada kami sehingga kami bias jadi seperti sekarang ini.

( thanks for all )

BAB I PENDAHULUAN A.LATAR BELAKANG

Semakin majunya jaman disaat ini dalam berbagai bidang dapat mendorong orang untuk lebih mudah bergaul dan berkomunikasi dengan orang lain. Saat ini orang dapat dengan mudah terpengaruh oleh perilaku orang lain dan turut mendorong munculnya perilaku yang cenderung menjadi kebiasaan orang lain. Salah satu kebiasaannya adalah merokok.

Diseluruh dunia rokok sudah tidak menjadi barang asing lagi. Hampir laki-laki didunia merokok. Departemen kesehatan melaluipusat promosi kesehatan menyatakan Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki tingkat konsumsi rokok dan produksi rokok tertinggi. Di Jakarta memperlihatkan 75% pria dewasa dan kurang dari 5% wanita dewasa mempunyai kebiasaan merokok. Mereka menghabisksn rokok lebih dari 20 batang per hari (Lasiyo,2004).

(7)

Pada awalnya orang merokok hanya ingin coba-coba, ikut-ikutan orang tua / dewasa yang merokok, pergaulan dengan orang yang mayoritas perokok, mengurangi stress dll.

Sebagai konsekuensi bagi perokok aktif adalah terkena berbagai macam penyakit, salah satunya adalah penyakit Hipertensi. Didalam rokok terdapat kandungan zat berbahaya yaitu nekotinn,tar, dan karbon monok sida. Nikotin adalah zat akditif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah. Sehingga dapat meningkatkan tekanan darah 10-20 mmHg. Tar adalah bahan yang dapat meningkatkan kekentalan darah. Karbon monoksida adalah zat yang mengikat hemoglobin dalam darah, sehingga membuat darah mengalami penurunan dalam mengikat oksigen.

Hipertensi adalah suatu keadaan terjadinya peningkatan tekanan darah yang memberi gejala berlanjut pada suatu target organ tubuh, sehingga dapat menyebabkan kerusakan lebih berat pasa tubuh. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi seperti merokok, mengkonusmsi kopi, usia, jenis kelamin, mengkonsumsi daging berlemak, keturunan, obesitas, mengkonsumsi alkhohol, mengkonsumsi garam berlebih.

Jlupo Pinggiran adalah salah satu dusun di Desa Kembangkuning Kecamatan Windusari Kabupaten Magelang yang terletak di daerah pegunungan. Di Jlupo Pinggiran banyak ditemukan orang tua / laki-laki usia > 40 tahun yang menderita hipertensi dan mempunyai kebiasaan merokok. Karena alasan tersebut peneliti memilih Dusun Jlupo Pinggiran untuk melaksanakan penelitian.

B.PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas maka muncul pertanyaan “Apakah ada hubungan antara merokok dengan hipertensi?”

C.MANFAAT PENELITIAN 1.Masyarakat

Agar masyarakat bisa lebih mengerti tentang hubungan merokok dengan hipertensi

(8)

Memberi suatu fakta yang dapat digunakan sebagai wacana dan wawasan tentang hubungan merokok dengan hipertensi.

D.TUJUAN

1.Tujuan umum

Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara merokok dengan hipertensi di Dusun Jlupo Gunung Desa Kembang Kuning Kecmatan Windusari Kabupaten Magelang. 2.Tujuan khusus

Untuk mengetahui : a.Perilaku merokok

b.Penyakit hipertensi

c.Hubungan antara merookok dengan hipertensi

E.KEASLIAN

Ada dua penelitian yang dilakukan sebelumnya. Penelitian yang pertama dilakukan oleh Sulistriani, dengan judul penelitian “Analisa Faktor Resiko Yang Berkaitan Dengnan Kejadian Hipertensi Pada Lansia Wilayah Kerja Puskesmas Kroya Cilacap Tahun 2005”. Tempat penelitian Puskesmas Kroya Kabupaten Cilacap dengan metodelogi penelitian merupakan penelitian case control studi dana hasil penelitian itu adalah faktor-faktor resiko hipertensi meliputi merokok, konsumsi kopi, konsumsi daging berlemak, umur, jenis kelamin, ada tidaknya hubungan antara stres dan hipertensi.

(9)

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah tempat penelitian. Penelitian ini menggunakan tempat di Dusun Jlupo Gunung Desa Kembang Kuning Kecamatan Windusari Kabupaten Magelang. Perbedaan yang lain adalah variabel penelitian. Dengan variabel bebas yaitu kebiasaan merokok, konsumsi ikan asin, konsumsi kopi, konsumsi daging berlemak, status gizi, umur, jenis kelamin, dan pemakaian alat kontrasepsi. Sedangkan dalam penelitian ini hanya diteliti satu variabel bebas yaitu kebiasaan merokok.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.ROKOK 1.Pengertian

Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70mm – 120mm dengan diameter 10mm (tergantung negara yang memproduksi) dan berisi daun – daun tembakau yanag telah dicacah. Cara menggunakan rokok, salah satu ujung rokok dibakar dan salah satu ujung yang lainnya dihisap (www.ngebulblogspot.com).

2.Jenis – jenis Rokok

a.Berdasarkan bahan pembungkus

1)Klobot : Rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun jagung 2)Kawung : Rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren. 3)Sigaret : Rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas.

4)Cerutu : Rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau.

(10)

1)Rokok Putih : Rokok yang bahan baku / isinya hanya daun tembakau yangdisaos untuk mendapat efek rasa dan aroma tertentu. 2)Kretek : Rokok yang bahan baku / isinyaberupa daun tembakau dan cengkeh

yang berisi saos untuk mendapat efek rasa dan aroma tertentu.

3)Klembak : Rokok yang bahan baku / isinya berupa daun tembakau, cengkeh dan menyan yang berisi saos untuk mendapat rasa dan aroma tertentu.

c.Berdasarkan pembuatan

1)Sigaret kretek tangan : Rokok yang proses pembuatannya dengan cara digiling atau dilinting dengan tangan.

2)Sigaret kretek mesin : Rokok yang cara pembuatanya digiling dengan mesin. d.Berdasarkan penggunaan filter

1)Rokok filter : Rokok yang pada pangkalnya terdapat gabus 2)Rokok non filter : Rokok yang tidak ada gabusnya.

B.MEROKOK

Merokok adalah suatu kebiasaan orang menghisap batangrokok. Banyak orang menganggap merokok dilakukan atas berbagai alasan. Dari yang ingin coba – coba, ikut – ikutan orang tua / dewasa yang merokok, pergaualn dengan orang yang mayoritas perokok, mengurangi stress dan lain – lain.

(11)

Didalam rokok terdapat ribuan zat kimia yang berbahaya bagi tubuh. Diantaranya yang membahayakan adalah bahan radioaktif, aceton, ammonia, naphatalon, racun serangga, arsenic, hidrogen syamic. Yang paling berbahaya adalah tar, nikotin, karbon monoksida.

1.Tar adalah bahan yang dapat meningkatkan kekentalan darah ( terdapat pula substansi hidrokarbon yang bersifat lengket menempel keparu – paru ). Sehingga memaksa jantung memmompa darah lebih kuat lagi.

2.Nikotin adalah zat yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah yang bersifat karsingen, mampu memicu kanker paru – paru yang mematikan. Nikotin juga dapat memacu pengeluaran zat cathecolamin tubuh seperti hormon adrenalin. Hormon adrernalin memacu kerja jantung untuk berdetak 10 – 20 kali/menit dan meningkatkan tekanan darah 10 – 20 skala. Hal ini berakibat volume darah meningkat dan jantung menjadi lebih cepat lelah. Zat ini juga menimbulkan rasa ketagihan untuk terus merokok.

3.Karbon monoksida adalah zat yang mengikat hemoglobin dalam darah, membuat darah mengalami penurunan dalam mengikat O2. zat ini juga dapat meningkatkan keasaman sel darah sehingga darah menjadi lebih kental dan menempel didinding pembuluh darah. Penyempitan pembuluh darah memaksa jantung memompa darah lebih cepat lagi sehingga telkanan darah meningkat.

( Aditama, 1992 ) C.HIPERTENSI

1.Pengertian

(12)

mengetahui setelah tekanan darahnay tinggi yang didertanay menyebabkan berbagai komplikasi. Pada beberapa penderita, tekanan darah meningakat dengan cepat sehingga tekanan sistolenya menjadi lebih besar dari 140 mmHg. Gejala yang sering muncul adalah sakit kepala serasa ingin pingsan dan penglihatan kabur.

2.Jenis – jenis hipertensi

Hipertensi dibagi menjadi dua yaitu hipertensi primer dan hipertensi sekunder. Hipertensi primer artinya belum diketahui penyebabnya dengan jelas. Hipertensi skunder penyebabnya adalah usia, jenis kelamin, pola atau gaya hidup, dll. Ada juga yang membagi hipertensi menjadi tiga yaitu hipertensi ringan, hipertensi sedang dan hipertensi berat.

( Gunawan, 2001 ) Kriteria hipertensi

Kategori Sistolik ( mmHg ) Diastolik (mmHg)

Optimal Normal

Normal tinggi / pra hipertensi

Hipertensi derajat I

( Sumber Unda Brookes, 2004 Cit Aris )

(13)

Jika seseorang mempunyai orang tua yang salah satunya menderita hipertensi maka orang tersebut mempunyai resiko lebih besar terkena hipertensi.

b.Jenis Kelamin

Pria lebih sering terkena hipertensi karena pri mempunya faktor yang mendorong terjadinya hipertensi seperti stress, kelelahan dan makan tidak terkontrol.

c.Umur

Hipertensi pada pria biasanya terjadi pada usia 31 tahun sedangkan pada wanita setelah umur 45 tahun.

d.Kurang Olah Raga

Orang yang kurang aktif melakukan olah raga cenderung mengalami kegemukandan kegemukan akan menaikkan BB.

e.Merokok

Kadar nikotin yang terdapat dalam rokok sangat membahayakan kesehatan, neotin menyebabakan pengapuran pada dinding pembuluh darah sehingga menyebabkan hipertensi.

f.Alkhohol

Alkhohol akan meningkatkan asistesis kalekholamin. Adanya kalekholamin daalm jumlah besar akan memicu kenaikan tekanan darah.

( Gunawan, 2001 ) BAB III

(14)

Penelitian ini merupakan jenis penelitian korelasi dimana desain penelitian yang digunakan adalah case control.

B.POPULASI SAMPEL 1.Populasi

Dalam penelitian ini populasi yang dimaksud adalah warga Dusun Jlupo Pinggiran yang mempunyai penyakit hipertensi dan mempunyai riwayat merokok dimasa lalu berjumlah 45 orang.

2.Sampel

Jumlah sampel penelitian yaitu 30 responden

a.Kriteria Iklusi : Warga yang teramasuk dalam sampel 1)TD : ≥ 140 / 90 mmHg

2)Mempunyai riwayat merokok 3)Laki – laki > 40 tahun

4)Bersedia menjadi responden

b.Kriteria Eklusi : Warga ysng tidak masuk menjadi sampel 1)TD : ≤ 140 / 90 mmHg

2)Tidak mempunyai riwayat merokok

3)Laki – laki <>

4)Tidak bersedia menjadi responden

Teknik Sampel yang digunakan adalah purposive sampling.

C.VARIABEL PENELITIAN

(15)

b.Variabel Dependen : Hipertensi

D.DEFINISI OPERASIONAL

Tabel 3.1 Distribusi Frekuensi tentang merokok

No Variabel Jenis KategoriData

1 Merokok adalah suatu kebiasaan orang

menghisap batang rokok.

Ringan <>

Sedang 10 – 20 batang / hari

Berat > 20 batang / hari

Ordinal

Tabel 3.2 Distribusi Frekuensi tentang hipertensi

No Variabel Jenis Kategori

Data

1 Hipertensi adalah tekanan darah yang mempunyai ukuran sistolik >140 mmHg dan diastolik > 90 mmHg Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian Merokok

(16)

Hipertensi ·Ringan ·Sedang ·Berat

(17)

: variabel yang diteliti : variabel

yang tidak di teliti

F.METODE PENGUMPULAN DATA

Langkah – langkah yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1.Study pendahuluan di Puskesmas Windusari untuk mengetahui populasi dan sampel penelitian yang terkena hipertensi.

2.Mengukur tekanan darah.

3.Memberikan surat pernyataan kesediaan menjadi responden dan kuisioner kepada responden.

Selanjutnya menjelaskan cara pengisian kuisioner, selanjutnya peneliti mengumpulkan dan memeriksa kembali kelengkapannya dan kuisioner diisi lengkap oleh rersponden. G.INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

Alat yang digunaan dalam penelitian ini adalah lembar kuisioner. Kuisioner dengan 5 pertanyaan tentang kebiasaan merokok yaitu jumlah rokok yang dihisap perhari, pengetahuan tentang bahaya merokok, usia merokok dan 1 pertanyaan mengenai hipertensi. H.TEHNIK PENGOLAHAN DATA

1.PENGOLAHAN DATA

Penelitian ini menggunakan instrumen yaitu kuisioner untuk mengumpulkan data dasar. Adapun tahap pengolahan data dalam penelitian ini adalah

a.Editing

(18)

b.Koding

Memberikan kode dan klasifikasian data untuk mepermudah pengolahan data.

c.Tabulasi Data

Mengelompokkan data kedalam suatu data tertentu menurut sifat yang dimiliki sesuai tujuan penelitian.

d.Entry Data

Memasukkan data yang telah tabulasi. 2.ANALISA DATA

Analisa dilakukan dengan menggunakan uji chi square (X2) dengan a = 0,05 dan 95% Confidence Interval (CI)

BAB IV

HASIL PENELITIAN A.KARAKTERISTIK RESPONDEN

1.Usia

Table 4.1 : Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia di Dusun Jlupo Pinggiran Desa Kembang Kuning Kec. Windusari kab. Magelang pada bulan Mei 2009.

Umur Frekuensi Prosentase

40 – 50 tahun 51 – 56 tahun

61 – 70 tahun

18 orang 8 orang

4 orang

60 % 26,67 %

13,33 %

(19)

Dari pengumpulan data yang telah ditetapkan didapatka data yaitu menunjukkan bahwa jumlah responden yang berusia 40 – 50 tahun sejumlah 18 orang (60 %) yang terbanyak, sedangkan yang berusia 61 – 70 tahun sejumlah 4 orang (13,33 %) yang terendah.

2.Pendidikan

Table 4.2 : Distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat pendidikan di Dusun Jlupo Pinggiran Desa Kembang Kuning Kec. Windusari kab. Magelang pada bulan Mei 2009.

Pendidikan Frekuensi Prosentase

SD

SMP Tidak Sekolah

18 orang

1 orang 11 orang

60 %

3,33 % 36,67 %

Total 30 orang 100 %

Dari pengumpulan data yang telah dilaksanakan didapat jumlah tingkat pendidikan responden yang terbanyak yaitu SD sejumlah 18 orang ( 60 % ) dan terendah yaitu SMP sejumlah 1 orang ( 3,33 % ).

3.Pekerjaan

Table 4.3 : Distribusi frekuensi responden berdasarkan Pekerjaan di Dusun Jlupo Pinggiran Desa Kembang Kuning Kec. Windusari kab. Magelang pada bulan Mei 2009.

Pekerjaan Frekuensi Prosentase

(20)

Tani

Total 30 orang 100 %

Dari pengumpulan data yang telah dilaksanakan didapat jumlah responden terbanyak pada tingkat pekerjaan buruh yaitu sejumlah 14 orang ( 46,67 % ) dan jumlah terendah yaitu responden dengan pekerjaan sebagai PNS yaitu 1 orang ( 3,33 % ). B.ANALISIS UNIVARAT

Table 4.4 : Distribusi frekuensi menurut kebiasaan merokok pada warga laki – laki di Dusun Jlupo Pinggiran Desa Kembang Kuning Kec. Windusari Kab. Magelang pada bulan Mei 2009.

Total 30 orang 100 %

(21)

Table 4.5 : Distribusi frekuensi menurut penyakit hipertensi yang diderita laki – laki usia > 40 tahun di dusun Jlupo Pinggiran.

Kategori Frekuensi Prosentase

140/90 mmHg – 159/99 mmHg

160/100 mmHg – 179/109 mmHg ≥ 180/110 mmHg

Total 30 orang 100 %

Dari hasil pengumpulan data tenteng penyakit hipertensi yang diderita laki – laki usia > 40 tahun di Dusun Jlupo Pinggiran didapatkan data bahwa dari 30 responden yang paling banyak menderita hipertensi dengan kategori 160/100 mmHg – 179/109 mmHg adalah 12 orang (40 %), sedangkan responden yang paling sedikit menderita hipertensi adalah pada kategori ≥ 180/110 mmHg yaitu 8 orang (26,67 %).

C.ANALISA BIVARAT

Table 4.6 : Hubungan antara Kebiasaan merokok Dengan penyakit hipertensi

Kebiasaan merokok Penyakit hipertensi Total

140/90 –

> 20 batang/hari (Berat) 0 9 8 17

Total 10 12 8 30

Table 4.6 : Chi – Square Tests

(22)

(2-sided)

Pearson Chi-Square 20.837a 2 .000

a. 3 cells (50,8%) have axpected count less than 5. the minimum expected count is 3.47.

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kebiasaan merokok dengan penyakit hipertensi.

D.PEMBAHASAN

Dari pengumpulan data yang telah dilaksanakan pada responden berdasarkan tingkat usia didapatkan data yang menunjukkan bahwa responden yang berusia 40–50 tahun berjumlah 18 orang (60%), sedangkan responden usia 51-60 tahun berjumlah 8 orang (26,67%) dan responsen yang berusia 61-70 tahun berjumlah 4 orang (13,33%) di dusun Jlupo Pinggiran mempunyaui kebiasaan merokok dan mempunyai penyakit hipertensi.

Pada usia 40-50 tahun, kemungkinan mangalami stress pada laki-laki sangat tinggi, baik itu karena pekerjaan maupun kehidupan seks. Semakin bertambahnya usia manusia mengalami penurunan kondisi fisik yang akan berpengaruh pada aktivitas sehari – hari, sehingga dapat menurunkan produktivitas kerja (www.bloggspot.com/php/org).

Semakin tua usia, semua fungsi organ tubuh menurun. Begitu pula dalam kehidupan seks. Pada laki-laki kemampuan ereksi menurun sehingga aktivitas seksual yang dilakukan berakhir dengan kekecewaan (www.compas.com).

Stress adalah salah satu alasan orang untuk menghisap rokok. Sehingga pada usia inilah paling banyak ditemukan orang yang mengalami penykit hipertensi. Alasan lain orang pada usia ini adalah karena kebanyakan waktu luang. Merokok mereka lakukan karena untuk mengisi waktu luang.

(23)

Pendidikan adalah sarana untuk memperoleh ketrampilan, pengetauan-pengetahuan yang akan menjadi bekal dan acuan manusia untuk menjalani kehidupan di dunia. Definisi tingkat pendidikan yaitu suatu cara untuk mengembangkan keterampilan, kebiasaan dan sikap – sikap yang diharapkan dapat membuat seseorang menjadi warga negara yang baik. Tujuannya untuk mengembangkan / mengubah kognisi, afeksi dan konasi seseorang. (www.scribd.com, 2008)

Menurut Susenas (2004), pendidikan terdiri dari tidak / belum pernah sekolah, tidak / belum tamat SD, tamat SD, SLTP, SLTA, DIPLOMA I/II, Akademi / DIII dan Perguruan Tinggi. (www.datastatistik-indonesia.com, 2007). Tingkat pendidikan di wilayah pedesaan lebih rendah dibandingkan dengan daerah perkotaan. Hal ini dipengaruhi oleh factor sosial – ekonomi dan kultur dari masing – masing daerah.

Pengelompokan data dari jenis pekerjaan di dusun Jlupo Pinggiran didapatkan sebagian besar bekerja sebagai buruh yaitu berjumlah 14 orang (46,67%) dari 30 orang responden. Kemudian yang kedua bekerja sebagai tani yaitu 10 orang (33,33%), dan yang laen PNS 1 oarng (3,33%), dan yang tidak bekerja ada 5 orang (16,67%). Rendahnya tingkat pendidikan di dusun Jlupo Pinggiran menyebabkan jenis pekerjaaan yang mereka dapatkan juga rendah yaitu sebagai buruh.

Pekerjaan adalah suatu kegiatan yang dimiliki seseorang untuk menghasilkan uang (Aditama, 2007). Suatu profesi yang dimiliki seseorang baik anak, dewasa, ataupun orang tua yang mampu menghasilkan uang, Kepuasan, wawasan dan keterampilan yang biasanya untuk hidup sehari-hari berupa sandang, pangan dan papan (Siswanto, 1999), sedangkan menurut kami pekerjaan adalah suatu kegiatan yang dimiliki seseorang untuk menghasilkan uang sebagai modal dasar untuk tetap bertahan hidup didunia ini.

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilakukan pada 30 responden didapat data bahwa hampir smua responden mempunyai kebiasaan merokok yang dikategorikan perokok berat > 20 batang / hari yaitu berjumlah 17 orang (56,37%), sedangkan yang dikategorikan perokok sedang yaitu 10 – 20 batang / hari adalah 13 orang (43,33%).

(24)

yang merokok dan pergaulan. Sehingga banyak orang yang ingin merokok dan tidak mengetahui efek samping dari merokok tersebut.

Menurut Aditama 2002, didalam rokok mengandung beberapa zat berbahaya bagi tubuh yaitu bahan radioaktif, acetone, ammonia, racun serangga, arsenic, hydrogen siyamic, dan yang paling berbahaya adalah Tar, nikotin dan karbon monoksida.

Menurut Gunawan 2001, kadar nikotin yang terdapat dalam rokok sangat membahayakn tubuh, nikotin menyebabkan pengapuran pada dinding pembuluh darah sehingga menyebabkan tekanan darah tinggi. Perokok aktif adalah sebutan bagi orang yang merokok.

Menurut kami, kebiasaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara teratur yang tidak bisa ditinggalkan . kebiasaan meerokok adalah suatu kebiasaan merokok yang dilakukan secara teratur dan tidak bisa ditingalkan. Nilai yang dapat disimpulkan Dari hasil pengumpulan data adalah 30 responden didusun Jlupo Pinggiran mempunyai kebiasaan merokok dan sudah menjadi perokok aktif.

Sebagian besar warga menjadi perokok berat dikarenakan tingkat pekerjaan yang rendah serta penurunan produktivitas membuat warga menjadi stress dan melampiaskan dengan merokok.

Dari hasil pengumpulan data yang kami lakukan sebagian besar respomden mempunyai penyakit hipertensi. Untuk urutan terbesar adalah responden dengan penyakit hipertensi sedang yaitu dengan kisaran antara 160/100 mmHg-179/109 mmHg sejumlah 12 orang (40%), sedangkan responden yang mempunyai penyakit hipertensi kategori berat yaitu ≥ 180/110 mmHg adalah 8 orang (26,67%) dan sisanya di kategorikan responden dengan penyakit hipertensi ringan 140/90 mmHg-159/99 mmHg yang berjumlah 10 0rang (33,33%).

(25)

Faktor-faktor yang mempengaruhi hipertensi adalah keturunan, jenis kelamin, umur, kegemukan, kurang olahraga, alkohol dan merokok. Di dalam rokok terdapat zat yang berbahaya bagi tubuh yaitu nikotin. Nikotin dapat meningkatkan penggumpalan darah dalam pembuluh darah dan menyebabkan pengapuran pada dinding pembuluh darah sehingga dapat meningkatkan tekanan darah..

Jika hipertensi tidak di atasi maka akan timbul beberapa komplikasi antar lain jantung koroner, gagal jantung, kerusakan pembuluh darah otak dan stroke.

Menurut Admil Basha (2004 : 1) hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal yang menyebabkan angka kesakitan dan kematian.

Menurut WHO batas normal tekanan darah sistolik adalah 120-140mmHg dan takanan diastolik adalah 80-90 mmHg. Seseorang dikatakan mengalami hipertensi bila tekanan darahnya diatas 140/90 mmHg.

Dari hasil penelitian yang kami lakukan pada tanggal bulan mei 2009 di dusun Jlupo Pinggiran Desa Kembang Kuning Kec. Windusari Kab. Magelang di dapatkan bahwa terdapat hubungan antara kebiasaan merokok yang dilakukan warg a dengan penyakit hipertensi yang mereka derita. Ditunjukkan dengan hasil chi square test 20,837a.

Berdasarkan laporan dari Puskesmas Windusari, dusun Jlupo Pinggiran merupakan dusun yang mempunyai tingkat penyakit hipertensi yang tinggi. Hal ini dipengaruhi oleh kebiasaan merokok yang dilakukan sebagian besar warga. Dengan latar belakang pendidikan yang rendah mereka cenderung tidak mengetahui bahwa rokok berbahya bagi tubuh dan dapat mengakibatkan kenaikan tekanan darah.

Dalam rokok terdapat zat-zat yang berbahaya untuk tubuh manusia seperti Nekotin yang dapat menyebabkan terjadinya pengapuran pada pembuluh darah sehingga pembuluh darah menjadi sempit dan laju darah akan menjadi lebih cepat.

(26)

Sehingga memaksa jantung memmompa darah lebih kuat lagi. Nikotin dapat mempengaruhi syaraf dan peredaran darah yang bersifat karsingen dan yang mampu memicu kanker paru-paru yang mematikan. Nikotin juga dapat memacu pengeluaran zat cathecolamin tubuh seperti hormon adrenalin. Hormon adrernalin memacu kerja jantung untuk berdetak 10 – 20 kali/menit dan meningkatkan tekanan darah 10 – 20 skala. Hal ini berakibat volume darah meningkat dan jantung menjadi lebih cepat lelah. Zat ini juga menimbulkan rasa ketagihan untuk terus merokok. Karbon monoksida adalah zat yang mengikat hemoglobin dalam darah, membuat darah mengalami penurunan dalm mengikat O2. zat ini juga dapat meningkatkan keasaman sel darah sehingga darah menjadi lebih kental dan menempel diidnding pembuluh darah. Penyempitanpembuluh darah memaksa jantung memompa darah lebih cepat lagi sehingga telkanan darah meningkat.

Peran Perawat disini pada tindakan primer yaitu preventif dan promotif untuk mencegah hipertensi dengan melakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit hipertensi dan hubungan dengan kebiasaan merokok pada warga laki-laki usia > 40 tahun.

E.Keterbatasan Peneliti

1. Kurangnya peneliti dalam penguasaan materi sehingga hasil penelitian masih jauh dari sempurna.

2. Keterbatasan dan pembagian waktu yang kurang efektif sehubungan dengan jadwal bersamaan dengan PKL

dan UAP.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A.KESIMPULAN

1.Perilaku Merokok

Sebagian besar laki-laki di Dusun Jlupo Pinggiran adalah perokok. Terutama laki-laki usia > 40 tahun.

(27)

Sebagian besar laki-laki usia > 40 tahun di Dusun Jlupo Pinggiran mempunyai penyakit hipertensi.

3.Dari penelitian yang sudah dilakukan pada warga laki-laki di Dusun Jlupo Pinggiran Desa Kembang Kuning Kec. Windusari kab. Magelang dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kebiasaan merokok dengan penyakit hipertensi.

B.SARAN

1.Penderita Hipertensi

a.Pentingnya pemeriksaan tekanan darah dan pengobatan rutin serta menjalani pola hidup sehat.

b.Menghentikan kebiasaan merokok untuk mencegah komplikasi lebih lanjut 2.Masyarakat

Perlunya pencegahan terjadinya penyakit hipertensi sedini mungkin terutama pada warga laki-laki yang memiliki kebiasaan merokok.

3.Tenaga Kesehatan

Perlunya peran serta program promosi kesehatan tentang bahaya merokok dan penyakit hipertensi untuk peningkatan pengetahuan warga Dusun Jlupo Pinggiran Desa Kembang Kuning Kec. Windusari Kab. Magelang.

DAFTAR PUSTAKA Aditama. 2000. Hipertensi. EGC:Jakarta

Armstrong. 1995. Pengaruh Rokok Terhadap Kesehatan. Jakarta:Arcan Basha, Adnil. 2004. Pengertian Hipertensi. Balai Pustaka :Jakarta

(28)

Arcan

Lasiyo. 2004. Rokok dan Akibatnya. Balai Pustaka:Jakarta

www.bloggspot.com/php/org.

www.compass.com.

www.ngebulbloggspot.com

Diposkan oleh panzer di 08.18

Gambar

Tabel 3.2 Distribusi Frekuensi tentang hipertensi
Table 4.1 : Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia di Dusun Jlupo
Table 4.2 : Distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat pendidikan di
Table 4.4 : Distribusi frekuensi menurut kebiasaan merokok pada warga laki – laki di
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil wawancara mendalam mengenai frekuensi hubungan LSL baik dengan istri ataupun pasangan sesama jenis menunjukkan bahwa dua orang subyek hanya melakukan 3

 Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun

Berdasarkan Rencana Struktur Ruang di RTRW Kota Padang Tahun 2010 – 2030 Koridor Ampang termasuk kedalam Pusat Kota bagian tengah yaitu Pusat Kota Lama

Dari hasil uji t antara nilai yang dirasakan terhadap loyalitas merek menunjukkan t hitung sebesar 3,254 &gt; t tabel sebesar 1,660 dengan demikian dinyatakan hipotesis keempat

Satu siklus untuk gaya punggung dan gaya bebas sama dengan dua dayungan lengan (kanan dan kiri), gaya kupu- kupu sama dengan satu gerakan tarikan penuh dan

Persepsi siswa terhadap kompetensi profesional guru agama akan berhubungan erat dengan intensitas belajar mereka pada mata pelajaran pendidikan agama Islam, maka dari

Bagi peserta didik SDN Cindai Alus 1 Martapura yang ingin meningkatkan prestasi khususnya dalam lari cepat 40 meter hendaknya mempunyai badan yang tinggi dan daya ledak