BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tipe Penelitian
Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini tipe eksplanatif, yang dimaksudkan untuk
menguji hipotesis (Siagian, 2011:201). Yang bertujuan untuk menguji hipotesis secara
meyeluruh tentang sejauh mana pengaruh Program Keluarga Harapan terhadap peningkatan
sosial ekonomi masyarakat di Kelurahan Sei Agul Kecamatan Medan Barat Kota Medan.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Kelurahan Sei Agul Kecamatan Medan Barat Kota Medan. Alasan
saya memilih lokasi tersebut adalah karena saya tertarik mengenai program keluarga harapan
yang sudah berjalan kurang lebih 4 tahun. Lokasi penelitian merupakan bagian peneliti
selama mengikuti PKL II sehingga akan lebih mudah bagi peneliti mendapatkan data baik
dari masyarakat maupun dari instansi yang terkait dengan penelitian nantinya. Selain itu akan
lebih mudah untuk berinteraksi dengan masyarakat sehingga akan mempermudah dalam hal
memperoleh data dari responden.
3.3 Populasi dan Sampel
ini dapat dipahami bahwa mengenai populasi termasuk langkah awal dan penting dalam
proses penelitian (Siagian, 2011:155).
Populasi sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subjek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian di tarik kesimpulan. Dengan kata lain populasi merupakan jumlah keseluruhan
dari obyek atau subyek yang berada pada suatu wilayah dan memiliki keterkaitan dengan
masalah yang akan diteliti (Sugiono, 1997:59).
Bedasarkan pendapat tersebut, yang akan menjadi populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh masyarakat yang mendapatkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) di
Kelurahan Sei Agul Kecamatan Medan Barat Kota Medan yang mengikuti program ini
berjumlah 70 keluarga.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian yang bersifat representatif dari populasi yang diambil datanya
secara langsung. Hal ini berarti bahwa sampel bukan sekedar bagian dari populasi, melainkan
bagian yang benar-benar mewakili populasi (Siagian, 2011: 156). Penelitian ini menggunakan
sampel yang terdiri dari 70 kepala keluarga (KK) yang mendapat bantuan PKH.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang
berhubungan dengan penelitian, agar dapat menjawab permasalahan penelitian secara
skunder. Dimana data tersebut diperoleh dengan menggunakan teknik pengumpulan data
yang dapat digunakan didalam penelitian. Didalam penelitian ini digunakan teknik
pengumpulan data sebagai berikut :
1. Studi Kepustakaan, disini teknik pengumpulan data didapatkan memalui
sumber-sumber bacaan ilmiah yang berhubungan dengan penelitian, agar dapat menjadi
landasan dan reverensi dari penelitian yang akan dilakukan. Sumber-sumber bacaan
tersebut dapat berupa buku, jurnal, skripsi, laporan penelitian, dan data-data yang
diperoleh secara online dari internet.
2. Studi lapangan, yaitu pengumpulan data atau informasi melalui kegiatan penelitian
langsung turun ke lokasi penelitian untuk mencari fakta-fakta yang berkaitan dengan
masalah yang diteliti. Instrument penelitian yang digunakan dalam rangka studi
lapangan dalam penelitian ini yaitu :
a. Wawancara, yaitu merupakan cara pengumpulan data dimana peneliti dan
responden hadir dalam waktu dan tempat yang sama dalam rangka
memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam suatu penelitian. Yang
menjadi narasumber wawancara adalah seluruh populasi penelitian.
b. Kuesioner, yaitu kegiatan mengumpul data dengan cara menyebar daftar
pertanyaan untuk dijawab atau diisi oleh responden sehingga peneliti
memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian.
c. Data sekunder, yaitu data yang bersumber dari instansi terkait.
digunakan teknik korelasi product moment, yang digunakan untuk mencari koefisien korelasi
antara data-data interval atau juga rasio (Matias Siagian, 2011:230). Berikut rumusnya :
∑
∑
−∑
∑ ∑
∑
−∑
Keterangan :
𝑟𝑟𝑥𝑥𝑥𝑥 = Koefisien korelasi product moment
N = Jumlah sampel
X = Skor distribusi variabel X
Y = Skor distribusi variabel Y
BAB IV
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Wilayah Kelurahan Sei Agul
4.1.1. Sejarah Singkat Kelurahan Sei Agul
. Kelurahan Sei Agul berada di antara pusat Kota Medan, ini terbukti dari kemudahan
akses untuk mengunjungi mall/plaza, pusat hiburan, hotel dan restauran. Kelurahan Sei Agul
adalah salah satu dari 6 Kelurahan yang berada di wilayah Kecamatan Medan Barat, dengan
luas lebih kurang ± 107 Ha. Adapun 6 Kelurahan yang ada di Kecamatan Medan Barat, yaitu:
Kelurahan Kesawan, Kelurahan Silalas, Kelurahan Glugur Kota, Kelurahan Pulo Brayan
Kota, Kelurahan
Sebelum tahun 1993 Kelurahan Sei Agul digabung menjadi satu dengan Kelurahan
Karang Berombak, kemudian pada tahun 1993 Kelurahan Sei Agul dan Kelurahan Karang
Berombak di pecah menjadi 2 bagian. Pemecahan ini ditujukan untuk memberikan pelayanan
sosial yang lebih baik kepada masyarakat, wilayah yang terlalu luas menjadi sebab
pemecahan ini.
4.2. Profil Kelurahan Sei Agul
Kota : Medan
Provinsi : Sumatera Utara
Luas Wilayah : ± 107 Ha
4.3. Batas-Batas dan Luas Wilayah
Kelurahan Sei Agul adalah merupakan salah satu Kelurahan yang berada di Wilayah
Kecamatan Medan Barat yang menjadi daerah pemukiman penduduk.
Terdiri dari 16 lingungan dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
• Sebelah Utara berbatas dengan Kelurahan Karang Berombak.
• Sebelah Selatan berbatas dengan Kelurahan Sei Putih Timur/Barat.
• Sebelah Timur berbatas dengan Kelurahan Silalas atau Kelurahan Glugur Kota.
• Sebelah Barat berbatas dengan Kelurahan Helvetia Timur.
4.4. Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Pemerintah Kelurahan Sei Agul Kecamatan Medan Barat Kota Medan dalam
menjalankan tugas-tugas pemerintahan mengacu kepada Peraturan Daerah Kota Medan
Nomor 6 Tahun 2001 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kelurahan di
Lingkungan Pemerintahan Kota Medan yang mengacu kepada Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2003 tentang Pemerintahan Daerah.
Lurah mempunyai tugas: Membantu Camat dalam melaksanakan sebahagian
tugas-tugas yang dilimpahkan oleh Camat dalam bidang pemerintahan, ketentraman dan ketertiban,
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 3, Lurah
mempunyai fungsi :
a. Melaksanakan/menyelenggarakan pelimpahan sebagian wewenang di bidang
pemerintahan, ketentraman dan ketertiban, pembangunan kesejahteraan masyarakat
yang menjadi tanggung jawab Kelurahan.
b. Melaksanakan pelayanan administrasi publik yang menjadi tanggung jawab
Kelurahan.
c. Menyelenggarakan pelayanan teknis kesekretariatan.
d. Meningkatkan partisipasi dan swadaya gotong royong masyarakat.
e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah.
4.5. Keadaan Penduduk
Masalah kependudukan merupakan isu umum yang terdapat dalam suatu daerah atau
wilayah. Walaupun penduduk merupakan salah satu modal dasar pembangunan, namun bila
tidak diimbangi dengan kemampuan dan keterampilan yang memadai, maka akan
menimbulkan kendala dalam proses pembangunan itu sendiri. Kelurahan Sei Agul memiliki
16 lingkungan yang merupakan salah satu administratif kecil dalam tata pemerintahan di
Indonesia, memiliki ciri tersendiri tentang gambaran keadaan kependudukannya. Gambaran
kependudukan di Kelurahan Sei Agul dapat dilihat pada paparan dibawah ini :
Tabel 1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Jumlah (Jiwa) Persentase
1.
Sumber: Profil Kelurahan Sei Agul 2013
Pada tabel diatas diperoleh gambaran bahwa jenis kelamin laki-laki lebih banyak
dibanding dengan jenis kelamin perempuan. Laki-laki berjumlah 15.596 jiwa (50,37%) dan
perempuan berjumlah 15.363 jiwa (49,63%). Jadi ada selisih sekitar 233 jiwa (0,75%) antara
laki-laki dengan perempuan.
4.5.2. Penduduk berdasarkan Agama
Ditinjau dari segi agama yang dianut penduduk Kelurahan Sei Agul dapat di lihat
pada tabel 2 berikut ini :
Tabel 2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama
No. Agama Jumlah (Jiwa) Persentase
Dari tabel 2 jelas bahwa penduduk Kelurahan Sei Agul mayoritas memeluk agama
Islam yaitu sebanyak 17.767 jiwa (57,38%), agama Kristen Protestan 8.647 jiwa (27,93%),
agama Kristen Khatolik 894 jiwa (2,88%), agama Budha sebanyak 3.492 jiwa (11,27%), dan
agama Hindu sebanyak 159 jiwa (0,51%).
Adapun penduduk di Kelurahan Sei Agul yang beragama Islam sebagian besar dianut
oleh orang yang bersuku Jawa, Minang dan Mandailing.
4.5.3. Penduduk berdasarkan Pendidikan
Pendidikan merupakan sarana untuk mengembangkan Kemampuan dan Kepribadian,
Baik secara formal, non formal maupun informal. Dengan Pendidikan yang dimiliki
diharapkan seseorang dapat menunjang kehidupannya dikemudian hari secara mandiri,
sehingga tidak menjadi beban bagi orang lain.
Kelurahan Sei Agul yang memiliki jumlah penduduk sekitar 30.959 jiwa dapat dilihat
pada tabel 3 berdasarkan tingkat pendidikan berikut ini :
Tabel 3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan
No. Tingkat Pendidikan Jumlah (KK) Persentase
1.
2.
3.
4.
5.
Tidak Tamat SD
Total 30.959 100,00
Sumber: Profil Kelurahan Sei Agul 2013
Pada tabel 3 terlihat bahwa mayoritas penduduk Kelurahan Sei Agul adalah tamat
SLTA sebanyak 17.961jiwa (58,01%), disusul tamat SD sebanyak 3.062 jiwa (9,89%),
kemudian tamat Sarjana Strata Satu sebanyak 1.434 jiwa (4,63%). Selanjutnya tamat SLTP
sebanyak 6.465 jiwa (20,88%), tamat Akademi atau D3 sebanyak 1.697 jiwa (5,48%), tamat
Sarjana Strata Dua sebanyak 170 jiwa (0,54%), serta yang terakhir adalah yang tamat Sarjana
Strata Tiga sebanyak 98 jiwa (0,31%).
4.5.4. Penduduk berdasarkan Mata Pencaharian
Mata pencaharian adalah sumber utama dalam menunjang kebutuhan hidup
sehari-hari. Untuk melihat mata pencaharian penduduk di Kelurahan Sei Agul dapat dilihat pada
tabel 4 sebagai berikut :
Tabel 4. Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
No. Mata Pencaharian Jumlah (Jiwa) Persentase
1.
Pegawai Swasta/Karyawan/Buruh
Wiraswasta
Lain-lain
Tidak/Belum Bekerja
Pensiunan PNS/TNI/POLRI
337
Mata pencaharian penduduk Kelurahan Sei Agul mayoritas wiraswasta yaitu
sebanyak 1.412 jiwa (31,30%), selanjutnya pegawai swasta/karyawan/buruh sebanyak 1.343
jiwa (29,77%). Kemudian pada profesi lain-lain sebanyak 1.213
4.6. Sarana dan Prasarana
Sarana dan Prasarana merupakan hal yang sangat penting untuk pencapaian tujuan
suatu program atau kegiatan pembangunan. Suatu rencana yang disusun dengan baik, tanpa
didukung sarana dan prasarana yang baik dan memadai, maka tujuan dari perencanaan dalam
suatu program atau kegiatan kemasyarakatan akan sulit tercapai.
Untuk mendukung tugas pelayanan kepada masyarakat dalam rangka peningkatan
kesejahteraan masyarakat, maka di Kelurahan Sei Agul tersedia berbagai sarana dan
prasarana, seperti sarana pendidikan, sarana kesehatan dan sarana ibadah. Adapun sarana dan
prasarana tersebut adalah sebagai berikut :
4.6.1. Sarana Pendidikan
Dalam hal penyediaan sarana pendidikan formal di Kelurahan Sei Agul dapat dilihat
pada tabel 5 berikut ini :
Tabel 5. Keadaan Sarana Pendidikan
No. Sarana Pendidikan Jumlah (Unit) Keterangan
1.
2.
3.
SD
SLTP
SLTA
7
3
3
Baik
Baik
Pada tabel 5 tersebut dapat dilihat bahwa sarana pendidikan di Kelurahan Sei Agul
boleh dikatakan cukup memadai, walau lembaga pendidikan tinggi belum tersedia di daerah
tersebut, seperti akademi dan universitas.
4.6.2. Sarana Kesehatan
Untuk dapat melihat keadaan sarana kesehatan di Kelurahan Sei Agul dapat dilihat
pada tabel 6 berikut ini :
Tabel 6. Keadaan Sarana Kesehatan
No. Jenis Sarana Jumlah Keterangan
1.
Praktek Dokter
Posyandu
Puskesmas
Rumah Sakit
Balai Pengobatan/Poliklinik
Apotek
Sumber: Profil Kelurahan Sei Agul 2013
Bila melihat sarana kesehatan di Kelurahan Sei Agul, dapat dikatakan bahwa
keadaanya sudah memadai. Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa Pemerintah Kota Medan
dan masyarakatnya sudah semakin sadar untuk menyediakan fasilitas kesehatan guna
4.6.3. Sarana Ibadah
Dalam hal keagamaan dan sarana peribadatan di Kelurahan Sei Agul dapat dilihat
pada tabel 7 berikut ini :
Tabel 7. Keadaan Sarana Ibadah
No. Sarana Ibadah Jumlah Keterangan
1.
2.
3.
4.
5.
Masjid
Musholla
Gereja
Vihara
Kuil
11
3
7
3
2
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Total 26 Baik
Sumber: Profil Kelurahan Sei Agul 2013
Sarana peribadatan di Kelurahan Sei Agul terdiri dari 11 Masjid, 3 Musholla, 7
Gereja, 3 Vihara dan 2 Kuil. Ini menunjukkan bahwa mayoritas pemeluk agama di Kelurahan
Sei Agul adalah agama Islam, hal ini tergambar dari sarana ibadah yakni Masjid dan
4.6.4. Prasarana Olah Raga
Prasarana olah raga dapat dilihat pada tabel 8 berikut ini :
Tabel 8. Keadaan Prasarana Olah Raga
No. Jenis Prasarana Jumlah Keterangan
1.
2.
3.
Lapangan Futsal
Lapangan Bulu Tangkis
Meja Pimpong
2
1
1
Baik
Baik
Baik
Total 4 Baik
Sumber: Profil Kelurahan Sei Agul 2013
Prasarana olah raga yang tersedia di Kelurahan Sei Agul terdiri dari 2 bidang
lapangan futsal, 1 bidang lapangan bulu tangkis dan 1 unit meja pimpong. Untuk lapangan
olah raga yang lainnya seperti sepak bola, bola volly, basket dan lainnya belum tersedia,
sehingga masyarakat yang hobinya olah raga yang tidak tersedia fasilitasnya harus mencari
fasilitas tersebut ke daerah lain.
4.7. Pemerintahan Kelurahan Sei Agul
Untuk kelancaran dan pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintahan, Kelurahan Sei
Agul mempunyai struktur pemerintahan yang baku seperti tertera dalam skema struktur
organisasi pemerintahan Kelurahan Sei Agul.
Kepala Kelurahan mempunyai tugas menjalankan urusan rumah tangga sendiri,
urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Sekretaris Kelurahan bertugas
pelayanan adminstrasi kepada Lurah. Sedangkan kepala urusan bertugas menjalankan
kegiatan sekretariat desa sesuai bidang tugasnya masing-masing. Kepala lingkungan bertugas
membantu pelaksanaan pemerintahan kelurahan di lingkungan masing-masing. Ada pun
skema struktur oraganisasi pemerintahan Kelurahan Sei Agul dapat dilihat pada skema
berikut ini :
Struktur Organisasi Pemerintahan Kelurahan Sei Agul
Sumber: Profil Kelurahan Sei Agul 2013
L
Lurah
Kelompok Jabatan
Fungsional
Sekretaris
Kelurahan
Kasi
Pemerintahan
Kasi
Pembangunan
Kasi Trantib
STAF
Keterangan :
a. Kepala Kelurahan : Erfin Muharmansyah, S.sos
b. Sekretaris : Salwa
c. Kasi Pemerintahan : Wahyuti
d. Kasi Pembangunan : Rosliani
e. Kasi Trantib : Asnawati
BAB V
ANALISIS DATA
5.1. Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah seluruh warga miskin yang mendapatkan
Program Keluarga Harapan (PKH) di Kelurahan Sei Agul Kecamatan Medan Barat Kota
Medan. Jumlah responden di dalam penelitian ini berjumlah 70.
5.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Dari hasil penelitian dapat dilihat identitas responden berdasarkan jenis kelamin, yaitu
laki-laki tidak ada (0%) dan perempuan 70 orang (100%). Hasil persentase ini muncul karena
yang menjadi peserta PKH dan menerima bantuan PKH adalah perempuan atau ibu sebagai
pengurus rumah tangga dan tidak boleh laki-laki. Pada Program Keluarga Harapan (PKH)
menganggap ibu sebagai pengurus rumah tangga yang lebih mengetahui tentang
kebutuhan-kebutuhan keluarga, seperti kebutuhan-kebutuhan pokok, kebutuhan-kebutuhan untuk pendidikan anak dan
kebutuhan untuk kesehatan anak. Sehingga dengan diberikannya bantuan kepada ibu maka
ibulah yang mengatur semua kebutuhan untuk keluarganya dan dapat memilah apa yang
5.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Tabel. 9 Distribusi Responden Berdasarkan Umur
No. Umur Jumlah Persentase
1.
2.
3.
4.
20 – 29 Tahun
30 – 39 Tahun
40 – 49 Tahun
50 Tahun Ke Atas
4
22
33
11
5,71
31,42
47,14
15,71
Total 70 100,00
Sumber: Angket, Oktober 2014
Berdasarkan Tabel 9. dapat dilihat bahwa identitas responden berdasarkan umur yaitu
20 – 29 tahun berjumlah 4 orang (5,71%), 30 – 39 tahun berjumlah 22 orang (31,42%), 40 –
49 tahun berjumlah 33 orang (47,14%), sedangkan 50 tahun keatas berjumlah 11 orang
(15,71%). Dari data tersebut dapat dilihat bahwa sebahagian besar peserta PKH merupakan
usia produktif dan pada Kelurahan Sei Agul Kecamatan Medan Barat yang memiliki peran
aktif dalam pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) adalah RTSM yang berusia 30 –
5.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Agama
Tabel. 10 Distribusi Responden Berdasarkan Agama
No Agama Jumlah Persentase
1.
2.
3.
4.
5.
Islam
Kristen
Katholik
Hindu
Budha
25
17
12
6
10
35,71
24,28
17,14
8,57
14,28
Total 70 100,00
Sumber: Angket, Oktober 2014
Dari Tabel.10 dapat dilihat bahwa identitas responden berdasarkan agama yaitu
Agama Islam sebanyak 25 orang (35,71%), beragama Kristen berjumlah 17 orang (24,28%),
beragama Katholik berjumlah 12 orang (17,14%), beragama Hindu berjumlah 6 orang
5.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Suku Bangsa
Tabel. 11 Distribusi Responden Berdasarkan Suku Bangsa
No. Suku Bangsa Jumlah Persentase
1.
2.
3.
4.
5.
Batak
Jawa
Melayu
Minang
Keturunan
26
23
7
5
9
37,14
32,85
10,00
7,14
12,85
Total 70 100,00
Sumber: Angket, Oktober 2014
Berdasarkan Tabel 11. diatas dapat kita lihat bahwa identitas responden berdasarkan
suku bangsa, yaitu suku Batak berjumlah 26 orang (37,14%), suku Jawa berjumlah 23 orang
(32,85%), suku Melayu berjumlah 7 orang (10,00%), suku Minang berjumlah 5 orang
5.1.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Tabel 12. Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan
No. Pekerjaan Jumlah Persentase
1.
2.
3.
4.
Ibu Rumah Tangga
Buruh Cuci/Gosok
Pedagang Keliling
Lainnya
19
28
13
10
27,14
40,00
18,57
14,28
Total 70 100,00
Sumber: Angket, Oktober 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden adalah
buruh cuci/gosok yaitu sebanyak 28 orang (40,00%), dan responden sebagai ibu rumah
tangga sebanyak 19 orang (27,14%). Sedangkan responden dengan pekerjaan sebagai pedang
keliling sebanyak 13 orang (18,57%) dan pekerjaan lainnya seperti tukang kusuk, buruh jahit,
mengumpulkan barang bekas untuk didaur ulang dan sebagainya sebanyak 10 orang
(14,28%). Para responden rata-rata bersuami yang pekerjaannya supir angkot, buruh
bangunan dan tukang becak. Hal ini dapat dimengerti karena mempunyai tingkat pendidikan
yang kurang memadai sehingga tidak memungkinkan untuk mendapatkan pekerjaan yang
5.1.6. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Tabel 13. Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
No. Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase
1.
2.
3.
SD
SLTP
SLTA
51
15
4
72,85
21,42
5,71
Total 70 100,00
Sumber: Angket, Oktober 2014
Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan sebagian responden adalah
tamat SD yaitu 51 orang (72,85%) dan responden yang tamat SLTP sebanyak 15 orang
(21,42%). Sedangkan responden yang sudah tamat SLTA sebanyak 4 orang (5,71%). Tingkat
pendidikan yang memadai akan menentukan terhadap jenis pekerjaan yang diperoleh. Jika
tingkat pendidikannya rendah tentu saja sulit untuk memperoleh pekerjaan yang layak.
5.2 Teknik Analisis Jawaban Responden
Pertanyaan mengenai variabel penelitian akan diberikan skor atau nilai dan
selanjutnya dianalisa dengan menggunakan teknik analisa kuantitatif dengan menggunakan
5.2.1 Tabulasi Jawaban Responden untuk variabel bebas (x), Program Keluarga Harapan (PKH)
Berikut ini distribusi jawaban hasil penelitian mengenai pengaruh Program Keluarga
Harapan (PKH) terhadap sosial ekonomi masyarakat di Kelurahan Sei Agul Kecamatan
Medan Barat Kota Medan.
Tabel 14.
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN PENGETAHUAN TENTANG PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentase
1.
2.
3.
4.
Sangat Tahu
Tahu
Kurang Tahu
Tidak Tahu
33
35
2
-
47,15
50,00
2,85
Total 70 100,00
Sumber: Angket, Oktober 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa ada 33 orang atau 47,15 % menjawab
sangat tahu, yang menjawab tahu 35 orang (50,00%). Sedangkan yang menjawab kurang tahu
sebanyak 2 orang (2,85%) dan yang menjawab tidak tahu tidak ada. Hal ini menunjukkan
bahwa sosialisasi Program Keluarga Harapan (PKH) sudah berjalan baik sehingga responden
Tabel 15
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN PENGETAHUAN TENTANG PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) KOMPONEN PENDIDIKAN
No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase
1.
2.
3.
4.
Sangat Tahu
Tahu
Kurang Tahu
Tidak Tahu
17
51
2
-
24,30
72,85
2,85
-
Total 70 100,00
Sumber: Angket, Oktober 2014
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa responden seluruhnya mengetahui
tentang Program Keluarga Harapan (PKH) dalam komponen pendidikan. Hal ini dibuktikan
ada 17 orang (24,30%) yang sangat tahu, yang menjawab tahu sebanyak 51 orang (72,85%),
yang menjawab kurang tahu sebanyak 2 orang (2,85%) dan yang menjawab tidak tahu tidak
ada Hal ini menunjukkan bahwa para penerima bantuan sudah mengerti bagaimana syarat
dalam penerimaan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dalam komponen pendidikan.
Dengan demikian diharapkan responden lebih memperhatikan dan meningkatkan pendidikan
Tabel 16
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN PENGETAHUAN TENTANG PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) KOMPONEN KESEHATAN
No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase
1.
2.
3.
4.
Sangat Tahu
Tahu
Kurang Tahu
Tidak Tahu
17
52
1
-
24,30
74,28
1,42
-
Total 70 100,00
Sumber: Angket, Oktober 2014
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa responden seluruhnya mengetahui
tentang Program Keluarga Harapan (PKH) dalam komponen kesehatan. Hal ini dibuktikan
ada 17 orang (24,30%) yang sangat tahu, yang menjawab tahu sebanyak 52 orang (74,28%),
yang menjawab kurang tahu sebanyak 1 orang (1,42%) dan yang menjawab tidak tahu tidak
ada. Hal ini menunjukkan bahwa para penerima bantuan sudah mengerti bagaimana syarat
dalam penerimaan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dalam komponen kesehatan.
Dengan demikian diharapkan responden lebih memperhatikan dan menjaga kesehatan ketika
Tabel 17
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN SIKAP TERHADAP PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)
No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase
1.
2.
3.
4.
Sangat setuju
Setuju
Kurang Setuju
Tidak Setuju
31
Sumber: Angket, Oktober 2014
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa responden menjawab bersikap setuju
terhadap Program Keluarga Harapan (PKH) sebanyak 31 orang (44,28%), yang menjawab
setuju sebanyak 39 orang (55,72%), yang menjawab kurang setuju tidak ada dan yang
menjawab tidak setuju tidak ada. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Kelurahan Sei
Agul Kecamatan Medan Barat Kota Medan bersikap setuju terhadap Program Keluarga
Harapan (PKH) yang dilaksanakan membantu perekonomian mereka di bidang pendidikan
dan bidang kesehatan. Untuk di bidang pendidikan dapat mencegah anak putus sekolah
karena krisis yang terjadi saat ini cukup rentan terhadap penghasilan masyarakat sehingga
harapan untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi semakin terbuka. Untuk di
bidang kesehatan dapat mengurangi angka kematian ibu melahirkan dan mengurangi angka
Tabel 18
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN SASARAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)
No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase
1.
2.
3.
4.
Sangat Tepat
Tepat
Kurang Tepat
Tidak Tepat
38
30
2
-
54,28
42,85
2,85
-
Total 70 100,00
Sumber: Angket, Oktober 2014
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sasaran Program Keluarga Harapan
sudah sangat tepat.Hal ini dapat dibuktikan oleh jawaban responden, karena dari 70
responden mayoritas responden menjawab sangat tepat yaitu sebanyak 38 orang (54,28%),
yang menjawab tepat sebanyak 30 orang (42,85%), yang menjawab kurang tepat sebanyak 2
orang (2,85%) dan yang menjawab tidak tepat tidak ada.
Hal ini menunjukkan bahwa Program Keluarga Harapan (PKH) dianggap telah tepat
sasaran dalam artian tepat ditujukan kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM). Dengan
adanya program ini diharapkan tingkat pendidikan dan kesehatan masyarakat dapat
meningkat, serta mendukung program wajib belajar 9 tahun yang dicanangkan oleh
Tabel 19
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN JUMLAH BANTUAN YANG DITERIMA DARI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) SETIAP TAHUNNYA
No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase
1.
2.
3.
4.
Rp. 800.000,- hingga Rp. 1.000.000,- per tahun
Rp. 1.200.000,- hingga Rp. 1.400.000,- per
tahun
Rp. 1.600.000,- hingga Rp. 1.800.000,- per
tahun
Rp. 2.000.000,- hingga Rp. 2.200.000,- per
tahun
Sumber: Angket, Oktober 2014
Dari tabel diatas menerangkan bahwa mayoritas responden mengatakan jumlah
bantuan yang diterima dari PKH sebesar Rp. 1.200.000,- hingga Rp. 1.400.000,- setiap
tahunnya. Hal ini terlihat dari jawaban responden yang mengatakan demikian sebanyak 33
orang (47,14%) dan yang mengatakan Rp. 1.600.000,- hingga Rp. 1.800.000,- sebanyak 19
orang (27,14%). Sedangkan responden yang menerima bantuan sebesar Rp. 800.000,- hingga
Rp. 1.000.000,- sebanyak 12 orang (17,14%) dan yang menerima bantuan sebesar Rp.
Tabel 20
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN JUMLAH BESARNYA BANTUAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)
No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase
1.
2.
3.
4.
Sangat Cukup
Cukup
Kurang Cukup
Tidak Cukup
11
50
7
2
15,72
71,42
10,00
2,86
Total 70 100,00
Sumber: Angket, Oktober 2014
Berdasarkan tabe di atas, dapat diketahui hasil jawaban responden menunjukkan
bahwa besarnya jumlah bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) didominasi oleh jawaban
cukup sebanyak 50 orang (71,42%), yang menjawab sangat cukup sebanyak 11 orang
(15,72%), yang menjawab kurang cukup sebanyak 7 orang (10,00%) dan yang menjawab
tidak cukup sebanyak 2 orang (2,86%).
Alasan responden menjawab kurang cukup dan tidak cukup karena mereka
mempunyai anak sekolah diluar tanggungan PKH dan maksimal bantuan yang diberikan
Tabel 21.
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN BANTUAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)
No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase
1.
2.
3.
4.
Sangat Tepat
Tepat
Kurang Tepat
Tidak Tepat
33
30
7
-
47,14
42,85
10,00
-
Total 70 100,00
Sumber: Angket, Oktober 2014
Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa sebagian besar responden menjawab
sangat tepat yaitu sebanyak 33 orang (47,14%) dan yang menjawab tepat sebanyak 30 orang
(42,85%). Responden ini merasa jadwal pemberian bantuan sesuai dengan jadwal yang
direncanakan, sedangkan bagi responden yang menjawab kurang tepat sebanyak 7 orang
(10,00%). Alasan responden ini karena merasa jadwal pemberian bantuan kurang tepat dalam
Tabel 22
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN PROSES PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)
No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase
1.
2.
3.
4.
Sangat Lancar
Lancar
Kurang Lancar
Tidak Lancar
34
30
5
1
48,57
42,85
7,14
1,42
Total 70 100,00
Sumber: Angket, Oktober 2014
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui sebagian besar responden merasa proses
pelaksanaan Program Keluarga Harapan berjalan dengan lancar. Hal ini dibuktikan oleh data
yang ada yaitu sebanyak 34 orang (48,57%) menjawab sangat lancar, yang menjawab lancar
yaitu sebanyak 30 orang (42,85%), sedangkan yang menjawab kurang lancar yaitu sebanyak
5 orang (7,14%) dan yang menjawab tidak lancar sebanyak 1 orang (1,42%).
Ini menunjukkan bahwa proses pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) di
Kelurahan Sei Agul Kecamatan Medan Barat berjalan dengan lancar, hal ini terjadi karena
adanya peran petugas dalam menjalankan program ini secara benar-benar sehingga program
Tabel 23
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN KENDALA ATAU MASALAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)
No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase
1.
2.
3.
4.
Sangat Merasa
Merasa
Kurang Merasa
Tidak Merasa
-
3
21
46
-
4,28
30,00
65,71
Total 70 100,00
Sumber: Angket, Oktober 2014
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas responden tidak merasa
dan kurang merasa ada kendala atau masalah dalam pelaksanaan Program Keluarga Harapan
(PKH). Ini terbukti dari jawaban responden yang mengatakan tidak merasa yaitu sebanyak 46
orang (65,71%) dan yang menjawab kurang merasa sebanyak 21 orang (30,00%). Akan
tetapi, masih ditemukan juga responden yang menjawab merasa ada kendala atau masalah
dalam pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) yaitu sebanyak 3 orang (4,28%) dan
Tabel 24
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN KEAKTIFAN DALAM SETIAP KEGIATAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)
No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase
1.
2.
3.
4.
Sangat Aktif
Aktif
Kurang Aktif
Tidak Aktif
36
30
4
-
51,42
42,85
5,71
-
Total 70 100,00
Sumber: Angket, Oktober 2014
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah responden yang kurang aktif
dalam kegiatan Program Keluarga Harapan (PKH) yaitu sebanyak 4 orang (5,71%). Alasan
responden kurang aktif dalam kegiatan rutin yang dilaksanakan sebulan sekali karena
bertepatan dengan pekerjaan yang harus diselesaikan sehingga tidak dapat hadir dalam
kegiatan tersebut. Akan tetapi, secara keseluruhan didapatkan responden yang sangat aktif
yaitu sebanyak 36 orang (51,42%) dan responden yang aktif sebanyak 30 orang (42,85%).
Dari pernyataan ini, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden aktif dalam
kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh Program Keluarga Harapan (PKH) sebulan sekali
Tabel 25
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN MENYENANGI KEGIATAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)
No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase
1.
2.
3.
4.
Sangat Senang
Senang
Kurang Senang
Tidak Senang
38
30
2
-
54,28
42,85
2,85
-
Total 70 100,00
Sumber: Angket, Oktober 2014
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas responden sangat senang
dengan kegiatan Program Keluarga Harapan (PKH) yang dilaksanakan sebulan sekali. Hal ini
dibuktikan ada 38 orang (54,28%) yang menjawab sangat senang dan ada 30 orang (42,85%)
yang menjawab senang. Akan tetapi, masih ditemukan responden yang menjawab kurang
senang yaitu sebanyak 2 orang (2,85%).
Dari pernyataan ini, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden merasa senang
dalam kegiatan tersebut. Sementara yang merasa kurang senang, hal ini disebabkan oleh
Tabel 26
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN KETEPATAN WAKTU PETUGAS KESEHATAN DALAM MELAKSANAKAN TUGAS
No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase
1.
2.
3.
4.
Sangat Tepat
Tepat
Kurang Tepat
Tidak Tepat
37
Sumber: Angket, Oktober 2014
Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa sebagian besar responden menjawab
sangat tepat yaitu sebanyak 37 orang (52,85%) dan yang menjawab tepat sebanyak 30 orang
(42,85%). Responden ini merasa petugas kesehatan tepat waktu dalam menjalankan tugas,
sedangkan bagi responden yang menjawab kurang tepat sebanyak 3 orang (4,28%).
Tabel 27
DISTRBUSI JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN PENINGKATAN KUALITAS KERJA PETUGAS KESEHATAN
No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase
1.
2.
3.
4.
Sangat Perlu
Perlu
Kurang Perlu
Tidak Perlu
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas jawaban responden yaitu
tidak perlu sebanyak 43 orang (61,42%) dan yang menjawab kurang perlu sebanyak 23 orang
(32,85%). Ini menunjukkan bahwa kualitas kerja petugas kesehatan sudah bagus dengan
sebagaimana mestinya. Akan tetapi, masih ada responden yang menjawab perlu sebanyak 3
orang (4,28%) dan yang menjawab perlu sebanyak 1 orang (1,42%). Alasan responden yang
menjawab perlu dan sangat perlu agar kualitas kesehatan balita penerima bantuan PKH lebih
baik.
Tabel 28
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN MEMBAWAKAN BALITA KE PUSKESMAS SESUAI JADWAL PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)
No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase
1.
Tidak Pernah
Tidak Tahu
57
Sumber: Angket, Oktober 2014
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden pernah
tidak membawakan balitanya ke puskesmas sesuai jadwal yaitu sebanyak 57 orang (81,42%).
Hal ini disebabkan pada jadwal ke puskesmas berpapasan dengan keperluan lain yang tidak
bisa ditinggalkan. Sedangkan yang menjawab kadang-kadang sebanyak 7 orang (10,00%) dan
yang menjawab tidak pernah sebanyak 6 orang (8,57%).
Tabel 29
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN PENGARUH PKH DALAM PENDIDIKAN
No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase
1.
2.
3.
4.
Sangat Berpengaruh
Berpengaruh
Kurang Berpengaruh
Tidak Berpengaruh
40
27
3
-
61,42
38,57
4,28
-
Total 70 100,00
Sumber: Angket, Oktober 2014
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat hasil jawaban responden tentang pengaruh
Program Keluarga Harapan (PKH) dalam pendidikan mayoritas sangat berpengaruh yaitu
sebanyak 40 orang (61,42%) dan yang berpengaruh sebanyak 27 orang (38,57%). Sementara
itu masih ada juga responden yang menjawab kurang berpengaruh yaitu sebanyak 3 orang
(4,28%). Dari pernyataan ini, dapat disimpulkan bahwa Program Keluarga Harapan (PKH)
sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat di Kelurahan Sei Agul Kecamatan
Medan Barat, karena dengan adanya program ini merasa sangat terbantu untuk meringankan
Tabel 30
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN PENGARUH PKH DALAM KESEHATAN
No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase
1.
2.
3.
4.
Sangat Berpengaruh
Berpengaruh
Kurang Berpengaruh
Tidak Berpengaruh
50
18
2
-
71,42
25,71
2,85
-
Total 70 100,00
Sumber: Angket, Oktober 2010
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat hasil jawaban responden tentang pengaruh
Program Keluarga Harapan (PKH) dalam kesehatan mayoritas sangat berpengaruh yaitu
sebanyak 50 orang (71,42%) dan yang berpengaruh sebanyak 18 orang (25,71%). Sementara
itu masih ada juga responden yang menjawab kurang berpengaruh yaitu sebanyak 2 orang
(2,85%). Dari pernyataan ini, dapat disimpulkan bahwa Program Keluarga Harapan (PKH)
sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat di Kelurahan Sei Agul Kecamatan
Medan Barat, karena dengan adanya program ini merasa sangat terbantu untuk meringankan
Tabel 31
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN PENTINGNYA PENDIDIKAN DAN KESEHATAN UNTUK PERKEMBANGAN KEHIDUPAN
No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase
1.
2.
3.
4.
Sangat Penting
Penting
Kurang Penting
Tidak Penting
39
31
-
-
55,72
44,28
-
-
Total 70 100,00
Sumber: Angket, Oktober 2014
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas responden mengatakan
bahwa pendidikan dan kesehatan sangat penting untuk kehidupan di kemudian hari . Hal ini
terbukti dari jawaban responden yang mengatakan sangat penting yaitu sebanyak 39 orang
(55,72%) dan yang mengatakan penting sebanyak 31 orang (44,28%).
Ini berarti bahwa walaupun para responden mempunyai tingkat pendidikan yang
kurang memadai namun para responden menyadari pendidikan dan kesehatan sangat penting
bagi perkembangan kehidupannya di kemudian hari. Dengan adanya pendidikan yang
memadai akan memungkinkan para responden mendapatkan pekerjaan yang lebih baik
Tabel 32
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN PERKEMBANGAN KESEHATAN BALITA
No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase
1.
2.
3.
4.
Sangat Tahu
Tahu
Kurang Tahu
Tidak Tahu
52
17
1
-
74,28
24,30
1,42
-
Total 70 100,00
Sumber: Angket, Oktober 2014
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa responden seluruhnya mengetahui
tentang perkembangan kesehatan balitanya. Hal ini dibuktikan ada 52 orang (74,28%) yang
sangat tahu, yang menjawab tahu sebanyak 17 orang (24,30%), yang menjawab kurang tahu
sebanyak 1 orang (1,42%) dan yang menjawab tidak tahu tidak ada Hal ini menunjukkan
bahwa para penerima bantuan sudah menyadari bahwa kesehatan balitanya sangat penting.
Dengan demikian diharapkan responden lebih memperhatikan perkembangan kesehatan
Tabel 33
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN BANTUAN BIMBINGAN PENDAMPING PKH DALAM MEWUJUDKAN KESEHATAN BALITA
No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase
1.
2.
3.
4.
Sangat Membantu
Membantu
Kurang Membantu
Tidak Membantu
41
28
1
-
74,28
24,30
1,42
-
Total 70 100,00
Sumber: Angket, Oktober 2014
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa bimbingan pendamping dalam
mewujudkan kesehatan balita sudah sangat membantu responden yaitu sebanyak 41 orang
(74,28%), yang menjawab membantu sebanyak 28 orang (24,30%). Sementara itu responden
yang menjawab kurang membantu sebanyak 1 orang (1,42%) dan yang menjawab tidak
membantu tidak ada. Ini menunjukkan bahwa bimbingan dari pendamping sudah di pahami
Tabel 34
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN MENERIMA BANTUAN SELAIN DARI PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) UNTUK BIAYA PENDIDIKAN ANGGOTA KELUARGA
No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase
1.
2.
3.
4.
Pernah
Kadang-kadang
Tidak Pernah
Tidak Tahu
57
7
6
-
81,42
10,00
8,57
-
Total 70 100,00
Sumber: Angket, Oktober 2014
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas responden mengatakan pernah
menerima bantuan selain dari Program Keluarga Harapan (PKH) untuk meringankan biaya
pendidikan anak-anaknya yang masih bersekolah.
Hal ini dibuktikan yaitu sebanyak 57 orang (81,42%) yang mengatakan pernah, yang
mengatakan kadang-kadang yaitu sebanyak 7 orang (10,00%), sedangkan yang mengatakan
Tabel 35
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN BERDASARKAN PERKEMBANGAN ANAK DI SEKOLAH
No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase
1.
2.
3.
4.
Sangat Tahu
Tahu
Kurang Tahu
Tidak Tahu
46
21
3
-
65,71
30,00
4,28
-
Total 70 100,00
Sumber: Angket, Oktober 2014
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden sangat tahu akan
perkembangan anaknya di sekolah. Hal ini dibuktikan ada 46 orang (65,71%) menjawab
sangat tahu, yang menjawab tahu sebanyak 21 orang (30,00%), yang menjawab kurang tahu
sebanyak 3 orang (4,28%) dan menjawab tidak tahu tidak ada. Sebagai orang tua sudah
seharusnya mengetahui perkembangan anaknya di sekolah, karena dengan perhatian dari
orang tua tentang perkembangan anaknya dapat memacu semangat belajar dan motivasi bagi
Tabel 36
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN TENTANG ANAK MEMBOLOS DARI SEKOLAH
No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase
1.
2.
3.
4.
Sangat Pernah
Pernah
Kurang Pernah (jarang)
Tidak Pernah
-
17
21
32
-
24,28
30,00
45,71
Total 70 100,00
Sumber: Angket, Oktober 2014
Dari tabel di atas, dapat diterangkan bahwa anak responden sangat pernah membolos
dari sekolah tidak ada, pernah membolos dari sekolah sebanyak 17 orang (24,28%), kurang
pernah (jarang) sebanyak 21 orang (30,00%) dan yang menyatakan tidak pernah membolos
sekolah sebanyak 32 orang (45,71%).
Alasan responden menjawab membolos dari sekolah, hal ini dikarenakan adanya
kendala biaya dan orang tua tidak mampu membayar uang sekolah anaknya sehingga pihak
sekolah terpaksa tidak memperbolehkan si anak masuk kelas. Jadi, dengan adanya Program
Keluarga Harapan (PKH) dapat membantu anak terus bersekolah dan beban orang tua
Tabel 37
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN TENTANG ANAK TIDAK MASUK SEKOLAH KARENA SAKIT
No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase
1.
2.
3.
4.
Sangat Pernah
Pernah
Kurang Pernah (jarang)
Tidak Pernah
-
53
10
7
-
75,71
14,28
10,00
Total 70 100,00
Sumber: Angket, Oktober 2014
Dari tabel di atas, dapat diterangkan bhawa mayoritas anak responden pernah tidak
masuk sekolah karena sakit, hal ini dibuktikan dengan jawaban sebanyak 53 orang (75,71%),
yang menyatakan sangat pernah tidak ada. Sedangkan yang menjawab kurang pernah (jarang)
sebanyak 10 orang (14,28%) dan yang menjawab tidak pernah sebanyak 7 orang (10,00%).
Banyaknya anak responden yang tidak mampu sekolah karena sakit hal ini
dikarenakan kurangnya asupan gizi yang diterima anak sejak lahir. Karena ketidakmampuan
ekonomi orang tua untuk memenuhi kebutuhan gizi anak. Jadi, dengan adanya Program
Tabel 38
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN TENTANG PRESTASI ANAK DI SEKOLAH
No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase
1.
2.
3.
4.
Sangat Bagus
Bagus
Kurang Bagus
Tidak Bagus
17
52
1
-
24,30
74,28
1,42
Total 70 100,00
Sumber: Angket, Oktober 2014
Dari tabel di atas, dapat diterangkan bahwa mayoritas anak responden berprestasi
bagus yaitu sebanyak 52 orang (74,28%), yang menyatakan berprestasi sangat bagus
sebanyak 17 orang (24,30%). Sedangkan yang menjawab kurang bagus sebanyak 1 orang
(1,42%) dan yang menjawab tidak berprestasi tidak ada. Hal ini menunjukkan bahwa adanya
keinginan dan motivasi yang tinggi untuk meningkatkan taraf kehidupan menjadi lebih baik
Tabel 39
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN TENTANG KEAKTIFAN ANAK MENGIKUTI KEGIATAN DI SEKOLAH
No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase
1.
2.
3.
4.
Sangat Aktif
Aktif
Kurang Aktif
Tidak Aktif
-
34
36
-
-
48,57
51,42
-
Total 70 100,00
Sumber: Angket, Oktober 2014
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas anak responden kurang aktif dalam
mengikuti kegiatan di sekolah, hal ini dibuktikan dengan jawaban sebanyak 36 orang
(51,42%) yang menyatakan kurang aktif, yang menyatakan aktif sebanyak 34 orang
(48,57%). Sedangkan yang menjawab sangat aktif dan tidak aktif tidak ada. Alasan
responden menjawab kurang aktif adalah karena setelah anak pulang sekolah mereka
Tabel 40
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN TENTANG MEMBERI NASEHAT KEPADA ANAK
No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase
1.
2.
3.
4.
Sangat Sering
Sering
Kurang Sering (jarang)
Tidak Sering
55
11
4
-
78,57
15,71
5,71
-
Total 70 100,00
Sumber: Angket, Oktober 2014
Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas responden sangat sering
menasehati anaknya yaitu sebanyak 55 orang (78,57%), yang menyatakan sering sebanyak 11
orang (15,71%). Sedangkan yang menyatakan kurang sering memberi nasehat yaitu sebanyak
4 orang (5,71%) dan yang menyatakan tidak sering tidak ada.
Hal ini menunjukkan bahwa rasa kasih sayang orang tua terhadap anaknya dan
kebiasaan memarahi anak akan tetapi tidak berlebihan adalah salahsatu bentuk kasih sayang
orang tua terhadap anaknya, orang tua menginginkan anaknya lebih maju lagi dan dapat
berkembang lebih baik lagi sehingga rasa kasih sayang tersebut dituangkan dalam bentuk
Tabel 41
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN TENTANG BANTUAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) SUDAH MEMBANTU DALAM MENCEGAH ANAK PUTUS SEKOLAH
No. Kategori Jawaban Frekuensi Persentase
1.
2.
3.
4.
Sangat Membantu
Membantu
Kurang Membantu
Tidak Membantu
51
Sumber: Angket, Oktober 2014
Dari tabel di atas, dapat diterangkan bahwa Program Keluarga Harapan (PKH) sudah
sangat membantu, hal ini dibuktikan dengan dengan jawaban responden yaitu sebanyak 51
orang (72,85%) yang menyatakan sangat membantu, 19 orang (27,14%) yang menyatakan
membantu untuk mencegah anak putus sekolah serta tidak ada responden yang menyatakan
kurang membantu dan tidak membantu.
Hal ini menunjukkan bahwa responden merasa sangat terbantu dengan adanya
Program Keluarga Harapan (PKH) untuk mencegah anak putus sekolah. Keadaan ini
meringankan beban kehidupan bagi orang tua yang tidak mampu untuk menyekolahkan
anaknya, biaya-biaya sekolah tadi sudah teratasi dengan kehadiran Program Keluarga
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Untuk memberantas masalah sosial, pengaruh program merupakan hal yang sangat
penting diketahui dilakukan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pengaruh
program dalam upaya memberantas masalah sosial dapat dirumuskan sebagai tingkat
perwujudan sasaran yang menunjukkan sejauh mana sasaran telah di capai.
Dari analisa data yang diperoleh maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengaruh Program Keluarga Harapan (PKH) terhadap sosial ekonomi masyarakat
sudah dirasakan oleh peserta PKH. Biaya sekolah dan biaya kesehatan balita yang
selama ini menjadi persoalan Rumah Tangga Sangat Miskin sudah terbantu dengan
adanya kucuran dana dari Program Keluarga Harapan (PKH).Dengan adanya Program
Keluarga Harapan (PKH), peserta PKH dapat menabung karena biaya sekolah dan
kesehatan ibu hamil dan balita sudah diringankan oleh Program Keluarga Harapan
(PKH). Dengan menabung, peserta PKH dapat merencanakan kebutuhan hidupnya di
masa yang akan datang serta dapat mempunyai tabungan untuk hal tidak terduga.
2. Program Keluarga Harapan (PKH) sudah tepat sasaran yang ditujukan untuk keluarga
miskin. Hal ini terwujud karena adanya kinerja yang baik dan peran yang baik dari
pendamping, tanpa adanya kinerja dan peran yang baik maka sudah bisa dipastikan
PKH yang ditujukan untuk keluarga miskin tidak tepat sasaran.
3. Peserta PKH sangat senang dengan PKH dan kegiatannya memberikan hal yang
anak usia sekolah, mengurangi tingkat anak putus sekolah, sudah terlaksana sesuai
dengan yang diharapkan walaupun belum mencapai hasil yang maksimal.
4. Adapun kendala atau hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan PKH di Kelurahan
Sei Agul Kecamatan Medan Barat adalah partisipasi peserta PKH masih kurang.
Kesibukan peserta PKH bekerja di luar rumah, dan anggapan bahwa pertemuan
kelompok hanya membuang waktu. Sesungguhnya kegiatan pertemuan kelompok
adalah sarana menggali informasi tentang perkembangan PKH.
B. Saran
Adapun saran untuk memberikan pengaruh yang positif untuk Program Keluarga
Harapan (PKH) selanjutnya adalah :
1. Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan program lintas sektor sehingga dalam
melaksanakan kegiatan PKH, hendaknya pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan
PKH seperti: Pendamping PKH, peserta/penerima manfaat PKH, Petugas pendidikan
dan kesehatan, UPPKH Kecamatan, dan UPPKH Kab/Kota terbangun hubungan
kerjasama yang baik.
2. Untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam Program Keluarga Harapan (PKH) di
bidang pendidikan dan kesehatan yaitu meningkatnya status pendidikan anak usia
sekolah, mengurangi tingkat pekerja anak, anak jalanan, putus sekolah, dan menjaga
kesehatan janin ibu dan kesehatan balita maka diperlukan kerja keras pendamping
Program Keluarga Harapan di Kecamatan. Perlu dilakukan sosialisasi, motivasi dan