• Tidak ada hasil yang ditemukan

JENIS DAN JADWAL KEGIATAN SEMINAR LOKAKARYA SOSIALISASI TAHUN 2007

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "JENIS DAN JADWAL KEGIATAN SEMINAR LOKAKARYA SOSIALISASI TAHUN 2007"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

Badan Geologi-Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral www.bgl.esdm.go.id

SAVE

OUR

EARTH

NOW !

Distance: 0.06

(2)

GEOLOGI

Daftar Isi

Volume 2 No. 1 Maret 2007

03

Editorial

Manfaat dan Pemanfaatan Informasi Geologi Lingkungan

52

Profil

Budi, Pengamat Gunung Api Gede

60

Seputar Geologi

informasi tentang kegiatan bidang geologi dan bidang lain terkait kegiatan kegeologian, khususnya kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dan diikuti oleh Badan Geologi.

04

Geologi Populer

Bahasan populer seputar geologi menurut kacamata masyarakat umum; dan bidang geologi yang terkait dengan bidang lainnya

22

Lintasan Geologi

Menyajikan keadaan geologi di Daerah dan pemanfaatan informasi geologi di daerah tertentu.

46

Geofakta

Mengenal lebih jauh konsep, teori-teori dan hukum-hukum dasar ilmu geologi berikut tokoh pencetusnya.

74

Agenda

Kegiatan Badan Geologi dalam 1 tahun

Penasehat Kepala Badan Geologi Penanggungjawab Sekretaris Badan Geologi Pemimpin Redaksi Eddy Mulyadi Wakil Pemimpin Redaksi Priatna Dewan Redaksi Oman Abdurahman,Prima M. Hilman, M. Taufik, Abdurahman, Igan Sutawidjaja, Agus Pujobroto, Sugiharto Nitihardjo, Ipranta Redaktur Pelaksana Joko Parwata, M. M. Saphick Nurjaman, Bunyamin Koresponden Nandang Sumarna, Evina Widyantini, Sumaryono, Nenen Andriyani Sirkulasi Asep Sofyan Fotografer & Dokumentasi Gatot Sugiharto, Titan Roskusumah Marketing & Humas Lilies M. Maryati Tata Letak & Artistik [V]Artstudio 022-70662366 Alamat Redaksi Gedung D Lantai IV Jl. Diponegoro No. 57 Bandung 40122 Telp. 022-7217321 Faks.022-7218154 website: http://www.bgl.esdm.go.id e-mail: warta@bgl.esdm.go.id

G e o f o t o

(3)

Pembaca yang budiman, geologi yang potensial atau mendukung untuk dimanfaatkan disebut potensi geologi atau faktor Tak terasa perjalanan ”Warta Geologi” (WG) sudah

geologi pendukung. Sedangkan komponen lingkungan sampai ke tahun kedua (Volume II). Ada perubahan

geologi yang menjadi kendala pembangunan tersebut penting dalam kebijakan tentang status WG. Yakni, dari

disebut faktor geologi pembatas atau kendala. Aplikasi status bulletin dalam (intern) yang ditujukan untuk

informasi geologi lingkungan yang utama ditujukan kalangan terbatas di lingkungan Badan Geologi pada

sebagai basis penataan ruang dan pengembangan tahun 2006, menjadi bulletin untuk lingkup nasional

wilayah atau secara umum: informasi geologi yang ditujukan untuk semua kalangan mulai Tahun

lingkungan untuk pengelolaan lingkungan. 2007 ini. Perubahan status tersebut, meskipun tidak

mengubah secara mencolok tampilannya, namun,

tentu saja mengubah benang merah, isi dan penyajian WG kali ini tepatlah kiranya jika kita sebut sebagai WG tulisan di dalamnya. Untuk itu, dalam setiap WG yang Edisi Geologi Lingkungan. Lebih dari 3 (tiga) tulisan terbit mulai edisi kedua ini dialokasikan selain rubrik yang terkait dengan geologi lingkungan disajikan. ”Editorial”, dan ”Profil”, juga rubrik-rubrik berikut: Pertama, tulisan yang mengupas tentang pemanfaatan ”Seputar Geologi”, ”Geologi Populer”, ”Lintasan informasi geologi lingkungan untuk penataan ruang Geologi”, dan ”Geofakta”. dan pengembangan wilayah, ditulis oleh Kepala Pusat Lingkungan Geologi, Badan Geologi, yaitu Dr. Ir. A. Djumarma Wirakusumah. Dalam tulisan yang disajikan ”Profil” sebagaimana pada WG edisi sebelumnya,

dengan gaya wawancara tersebut para pembaca dapat mengemukakan tentang tokoh atau pegawai di

mengekplorasi lebih jauh tentang seluk beluk informasi lingkungan Badan Geologi atau siapa saja yang

geologi lingkungan, mulai dari definisinya, cara dedikasinya di bidang geologi dipandang patut untuk

penyajiannya, pemanfaatannya dan kondisi Indonesia diketahui masyarakat luas. Rubrik ”Seputar Geologi”

dalam kaitannya dengan informasi geologi lingkungan. berisikan sekitar informasi tentang kegiatan bidang

Kedua, sebuah aplikasi penelitian dan pelayanan geologi atau bidang lain terkait kegiatan kegeologian,

informasi geologi lingkungan yang ditujukan untuk khususnya kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan atau

pemecahan persoalan banjir dengan kasus banjir diikuti oleh Badan Geologi. ”Geologi Populer” berisikan

Jakarta, 2007 dapat disimak dalam tulisan berjudul bahasan seputar geologi menurut kacamata

:”Arahan Geologi Lingkungan untuk Pengendalian masyarakat umum atau bidang geologi yang terkait

Banjir di Wilayah Jabodetabek Punjur”. Mudah-dengan bidang lainnya yang pada saat itu sedang

mudahan dengan penyajian tulisan-tulisan bertemakan populer di tengah masyarakat. ”Lintasan Geologi”

geologi lingkungan dan bidang lainnya yang terkait, diharapkan mampu menyajikan keadaan geologi di

kita dapat memperoleh wawasan dan inspirasi lebih daerah atau pemanfaatan informasi geologi di daerah

luas lagi tentang bagaimana cara memanfaatkan tertentu. Atau, ia berisikan gambaran kekayaan dan

sumber daya alam secara rasional yang sekaligus atau kandungan geologi yang perlu menjadi bahan

mengandung upaya perlindungan lingkungan atau pertimbangan dalam pemanfaatan sumber daya alam

mitigasi bencana. secara rasional dan perlindungan manusia, harta benda

dan lingkungannya di Daerah. Adapun rubrik

”Geofakta” dimaksudkan sebagai wahana untuk Pembaca yang budiman,

Selain menyampaikan fokus berkenaan dengan geologi mengenal lebih jauh konsep, teori-teori dan

hukum-lingkungan, WG Nomor I Volume II ini juga menyajikan hukum dasar ilmu geologi berikut tokoh pencetusnya.

tulisan-tulisan berkenaan dengan prospek karir bidang Pembaca yang budiman, geologi, survei gunung api aktif menggunakan kamera termal, geowisata untuk daerah Jawa Barat, tokoh Inti dari persoalan geologi lingkungan tiada lain adalah

geologi, profil geologi yang menampilkan seorang upaya untuk memanfaatkan lingkungan geologi secara

pengamat gunung api, dan beberapa laporan kegiatan rasional dan perlindungan manusia, harta benda dan

serta rencana kegiatan ke depan. lingkungannya dari bahaya yang mungkin ditimbulkan

oleh lingkungan geologi tersebut, baik karena sifat

alamiahnya maupun karena interaksinya dengan Dengan harapan para pembaca sekalian dapat kegiatan manusia. Lingkungan geologi yang dimaksud berkontribusi tulisan untuk WG penerbitan selanjutnya, adalah segenap bagian dari kulit bumi yang akhir kata kami ucapkan: ”Selamat menikmati WG mempengaruhi secara langsung terhadap kondisi dan dalam format baru, WG nomor perdana Tahun keberadaan masyarakat yang atasnya manusia 2007!!!”

melakukan eksploitasi dan perubahan. Karena itu, jelaslah bahwa komponen lingkungan geologi meliputi:

Bandung, Maret 2007 batuan (termasuk tanah), bentang alam, air tanah, dan

Oman Abdurahman fenomena geodinamik. Adapun komponen lingkungan

Manfaat dan Pemanfaatan Informasi Geologi Lingkungan

E d i t o r i a l

Editorial 3

A g e n d a

JENIS DAN JADWAL KEGIATAN

SEMINAR / LOKAKARYA / SOSIALISASI

TAHUN 2007

NO KEGIATAN TEMA WAKTU TEMPAT

1 Lokakarya Airtanah Dampak Pengambilan Airtanah terhadap kondisi Awal September 2007 Jakarta dan Lingkungan Airtanah serta pemulihannya

2 Workshop Geologi Lingkungan Peranan Geologi Lingkungan di dalam Sebagai 14 November 2007 Jakarta Dasar Pengendalian Pemanfaatan Ruang

3 Kolokium Kolokium kegiatan Pusat Lingkungan Geologi Desember 2007 Bandung 4 Sosialisasi Sosialisasi Geologi Lingkungan Untuk Penataan Minggu ketiga Mei 2007 Solo, Jawa Tengah

Ruang dan Pengembangan Wilayah

5 Sda Sda Minggu Keempat Mei 2007 U. Pandang, Sul-Sel

6 Sda Sda Minggu Pertama Juni 2007 Medan, Sumatera Utara

7 Sda Sda Minggu Kedua, Juni 2007 Palu, Sulawesi Tengah

UNIT- UNIT DI LINGKUNGAN BADAN GEOLOGI:

1. PUSAT LINGKUNGAN GEOLOGI

2. SEKRETARIAT BADAN GEOLOGI

NO KEGIATAN TEMA WAKTU TEMPAT

1 Sosialisasi Sosialisasi Bidang Geologi 25 April 2007 Provinsi Papua

2 Sda Sda Juni (Tentative) Provinsi Sulawesi Utara

3 Sda Sda Agustus (Tentative) Provinsi NTB

4 Sda Sda November (Tentative) Provinsi NTT

3. PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI

NO KEGIATAN TEMA WAKTU TEMPAT

1 Seminar Seminar Jcoal Prototype 18 April 2007 Jakarta

2 Workshop Workshop CBM Resources Indonesia 4 5 Juli 2007 Hotel Melia, Jogjakarta

3 Seminar Seminar Nasional Mineral 21 22 Agustus 2007 Hotel Bidakara, Jakarta

4. PUSAT SURVEI GEOLOGI

NO KEGIATAN TEMA WAKTU TEMPAT

1 Lokakarya Lokakarya Bedah Atlas Pulau-pulau Kecil 24 Mei 2007

2 Workshop International Workshop Juli 2007

on The Geology Of Indonesia

3 Penyuluhan Penyuluhan Guru-guru di Daerah 7-8 Agustus 2007 Malang, Jawa Timur 4 Seminar Seminar Nasional Hasil-hasil Kegiatan PSG 6 November 2007

5. PUSAT VULKANOLOGI DAN MITIGASI BENCANA GEOLOGI

NO KEGIATAN TEMA WAKTU TEMPAT

1 Workshop Workshop Nasional Kebencanaan Geologi 15 Mei 2007 Bandung

2 Sosialisasi Sosialisasi Bencana Geologi Juni 2007 Tentative

Provinsi Sulawesi Selatan

3 Sda Sosialisasi Bencana Geologi Provinsi NAD Agustus 2007 Tentative

4 Sda Sosialisasi Bencana Geologi Provinsi Bali Oktober 2007 Tentative

5 Kolokium Kolokium Hasil Penelitian 2006 2007 20 September 2007 Bandung

(4)

Geologi Populer 5

K

amera thermal dapat digunakan untuk monitoring gunung api aktif secara rutin, terutama pada gunung api yang kawahnya sulit dijangkau untuk mengukur suhu kegiatan vulkaniknya secara manual. Penggunaan kamera thermal menghasilkan gambaran pemanasan area sekitar kawah gunung api akibat kegiatan vulkanik, seperti solfatara, fumarola dan manifestasi panas lainnya. Fenomena tersebut akan terdeteksi oleh kamera thermal dalam bentuk gambar berkualitas tinggi.

Anomali thermal di sekitar kawah dapat diketahui berdasarkan pemotretan sinar infra

o

merah pada suhu lebih dari 50 C atau pemanasan ekstrim akibat terobosan magma, cairan panas atau gas ke permukaan. Pengukuran suhu ekstrim tersebut, apabila menggunakan thermome-ter atau thermocouple dapat melebihi k e m a m p u a n i n s t r u m e n t a s i d a n membahayakan bagi petugas yang melakukan pengukuran. Tele-thermometer pun dengan menggunakan sistem radio telemetri bisa mengalami gangguan bila terjadi peningkatan kegiatan gunung api, dan akan hancur apabila terjadi letusan.

Pada saat terjadi peningkatan kegiatan vulkanik, kamera thermal sangat efektif

Thermografi Infra Merah

Gunung Api Aktif dengan

Menggunakan Kamera Thermal

Oleh: Ir. Igan Supriatman Sutawidjaja, M. Sc

Kerinci di Jambi. Kerja sama BGR dengan Badan untuk pemantauan perubahan suhu akibat

Geologi dalam penggunaan kamera thermal kegiatan vulkanik, karena kamera ini dapat

dilakukan mulai Desember 2006, dan digunakan dalam jarak jauh atau dari udara.

pemantauan akan dilanjutkan pada seluruh Pengukuran suhu pada kawah aktif dapat

gunung api aktif di Indonesia menggunakan dilakukan sebelum dan setelah terjadi letusan,

pesawat terbang. sehingga dapat mengetahui thermografi selama

krisis vulkanik berlangsung. Pemantauan

Gunung api yang puncaknya tertutup salju, lebih kegiatan vulkanik dengan kamera thermal akan

m u d a h d i l i h a t instalasi listrik yang kemungkinan terjadi

yang melelehkan salju. Pengukuran suhu dengan hubungan arus pendek; tanur-tanur pada kilang

menggunakan kamera thermal dari pesawat minyak atau industri; aliran gas di gunung api,

pada puncak gunung api ini, dan dilakukan laboratorium atau di rumah tangga; serta

secara periodik menunjukan bahwa di samping perubahan suhu tubuh pada manusia atau

peningkatan suhu, juga memperlihatkan binatang.

pelebaran zona lelehan salju.

Penggunaan Kamera Thermal di Gunung

Penentuan perioda leleran lava yang dierupsikan

Api

dalam waktu yang tidak begitu jauh lamanya ( 1-Indonesia merupakan negara terkaya gunung api

10 tahun), dan arah leleran berbeda, secara kasat di dunia, sebanyak 129 gunung api aktif atau

mata akan menyulitkan untuk menentukan 13% dari jumlah gunung api di dunia tersebar di

kronologi waktu erupsinya. Franz Boeker, sepanjang Sumatera, Jawa Bali, Nusa Tenggara,

November 2002, melakukan pemotretan dengan Sulawesi dan Maluku. Setiap gunung api aktif

kamera thermal di Gunung Reventador, Ecuador, terutama Tipe-A sewaktu-waktu dapat

menghasilkan bahwa perioda erupsi lava dari meningkat aktifitasnya dan seringkali disertai

gunung api ini dapat ditentukan periodanya dengan letusan. Sifat letusannya pada umumnya

dengan melihat perbedaan suhu dari setiap eksplosif dan bila tidak diamati secara menerus

tubuh lelerannya, dan tentunya suhu tubuh dengan seksama, maka letusannya akan

leleran lava terpanas menunjukkan perioda membahayakan penduduk yang bermukim di

erupsi yang paling akhir. sekitar gunung api, serta akan merusak

infrastruktur yang dari ke hari semakin

Thermografi kawah Gunung Agung

meningkat kuantitas dan kualitasnya. Letusan

Gunung Agung merupakan gunung api tertinggi gunung api akan meninggalkan kawah pada

di Bali, 3014 m di atas permukaan laut pada puncak atau lerengnya, dan beberapa kawahnya

posisi geografi 8°20'30” Lintang Selatan dan sulit untuk dijangkau sampai ke dasarnya. Hal

115°30'30” Bujur Timur, mempunyai sebuah

tersebut mempersulit untuk melakukan 2

kawah berukuran 625 x 425 m dengan pemantauan manifestasi kegiatannya secara

kedalaman kawah sekitar 200 m. Kondisi kawah langsung, sebagai contoh kawah Gunung Agung

yang menyerupai sumur, mempersulit untuk di Bali, Gunung Raung di Jawa Timur, Gunung

4 W a r t a G e o l o g i . M a r e t 2 0 0 7

(5)

Geologi Populer 5

K

amera thermal dapat digunakan untuk monitoring gunung api aktif secara rutin, terutama pada gunung api yang kawahnya sulit dijangkau untuk mengukur suhu kegiatan vulkaniknya secara manual. Penggunaan kamera thermal menghasilkan gambaran pemanasan area sekitar kawah gunung api akibat kegiatan vulkanik, seperti solfatara, fumarola dan manifestasi panas lainnya. Fenomena tersebut akan terdeteksi oleh kamera thermal dalam bentuk gambar berkualitas tinggi.

Anomali thermal di sekitar kawah dapat diketahui berdasarkan pemotretan sinar infra

o

merah pada suhu lebih dari 50 C atau pemanasan ekstrim akibat terobosan magma, cairan panas atau gas ke permukaan. Pengukuran suhu ekstrim tersebut, apabila menggunakan thermome-ter atau thermocouple dapat melebihi k e m a m p u a n i n s t r u m e n t a s i d a n membahayakan bagi petugas yang melakukan pengukuran. Tele-thermometer pun dengan menggunakan sistem radio telemetri bisa mengalami gangguan bila terjadi peningkatan kegiatan gunung api, dan akan hancur apabila terjadi letusan.

Pada saat terjadi peningkatan kegiatan vulkanik, kamera thermal sangat efektif

Thermografi Infra Merah

Gunung Api Aktif dengan

Menggunakan Kamera Thermal

Oleh: Ir. Igan Supriatman Sutawidjaja, M. Sc

Kerinci di Jambi. Kerja sama BGR dengan Badan untuk pemantauan perubahan suhu akibat

Geologi dalam penggunaan kamera thermal kegiatan vulkanik, karena kamera ini dapat

dilakukan mulai Desember 2006, dan digunakan dalam jarak jauh atau dari udara.

pemantauan akan dilanjutkan pada seluruh Pengukuran suhu pada kawah aktif dapat

gunung api aktif di Indonesia menggunakan dilakukan sebelum dan setelah terjadi letusan,

pesawat terbang. sehingga dapat mengetahui thermografi selama

krisis vulkanik berlangsung. Pemantauan

Gunung api yang puncaknya tertutup salju, lebih kegiatan vulkanik dengan kamera thermal akan

m u d a h d i l i h a t instalasi listrik yang kemungkinan terjadi

yang melelehkan salju. Pengukuran suhu dengan hubungan arus pendek; tanur-tanur pada kilang

menggunakan kamera thermal dari pesawat minyak atau industri; aliran gas di gunung api,

pada puncak gunung api ini, dan dilakukan laboratorium atau di rumah tangga; serta

secara periodik menunjukan bahwa di samping perubahan suhu tubuh pada manusia atau

peningkatan suhu, juga memperlihatkan binatang.

pelebaran zona lelehan salju.

Penggunaan Kamera Thermal di Gunung

Penentuan perioda leleran lava yang dierupsikan

Api

dalam waktu yang tidak begitu jauh lamanya ( 1-Indonesia merupakan negara terkaya gunung api

10 tahun), dan arah leleran berbeda, secara kasat di dunia, sebanyak 129 gunung api aktif atau

mata akan menyulitkan untuk menentukan 13% dari jumlah gunung api di dunia tersebar di

kronologi waktu erupsinya. Franz Boeker, sepanjang Sumatera, Jawa Bali, Nusa Tenggara,

November 2002, melakukan pemotretan dengan Sulawesi dan Maluku. Setiap gunung api aktif

kamera thermal di Gunung Reventador, Ecuador, terutama Tipe-A sewaktu-waktu dapat

menghasilkan bahwa perioda erupsi lava dari meningkat aktifitasnya dan seringkali disertai

gunung api ini dapat ditentukan periodanya dengan letusan. Sifat letusannya pada umumnya

dengan melihat perbedaan suhu dari setiap eksplosif dan bila tidak diamati secara menerus

tubuh lelerannya, dan tentunya suhu tubuh dengan seksama, maka letusannya akan

leleran lava terpanas menunjukkan perioda membahayakan penduduk yang bermukim di

erupsi yang paling akhir. sekitar gunung api, serta akan merusak

infrastruktur yang dari ke hari semakin

Thermografi kawah Gunung Agung

meningkat kuantitas dan kualitasnya. Letusan

Gunung Agung merupakan gunung api tertinggi gunung api akan meninggalkan kawah pada

di Bali, 3014 m di atas permukaan laut pada puncak atau lerengnya, dan beberapa kawahnya

posisi geografi 8°20'30” Lintang Selatan dan sulit untuk dijangkau sampai ke dasarnya. Hal

115°30'30” Bujur Timur, mempunyai sebuah

tersebut mempersulit untuk melakukan 2

kawah berukuran 625 x 425 m dengan pemantauan manifestasi kegiatannya secara

kedalaman kawah sekitar 200 m. Kondisi kawah langsung, sebagai contoh kawah Gunung Agung

yang menyerupai sumur, mempersulit untuk di Bali, Gunung Raung di Jawa Timur, Gunung

4 W a r t a G e o l o g i . M a r e t 2 0 0 7

(6)

6 W a r t a G e o l o g i . M a r e t 2 0 0 7

FLIR-P640, Therma Cam buatan Swiss, yang digunakan untuk pemotretan thermal di kawah Gunung Agung.

mencapai dasarnya untuk melakukan kabel ke monitor/notebook di dalam pesawat,

pengukuran suhu pada manifestasi panas yang dengan demikian pemilihan obyek dikontrol dari

terjadi di dasar kawahnya. monitor. Kamera thermal yang digunakan adalah

jenis Flir-SC640, kamera ini sangat peka dan Penggunaan kamera thermal pada Desember cukup akurat mengukur suhu dari jarak jauh, 2006 di gunung api tersebut mempergunakan serta menghasilkan gambar berkualitas tinggi. pesawat jenis Piper Chieftain. Penggunaan Kamera ini dilengkapi dua lensa, yaitu lensa pesawat jenis ini atau Cassa sangat cocok untuk untuk thermal (lensa besar) dan untuk foto digital pemotretan, karena tidak ada getaran yang (lensa kecil), mempunyai resolusi sangat tinggi cukup berpengaruh, dibandingkan dengan (640 x 480 pixels) sehingga dapat mengukur menggunakan helikopter, di samping itu obyek sangat kecil, dan dapat mengukur suhu umumnya mempunyai fasilitas jendela pada sangat rendah sampai sangat tinggi, serta menghasilkan gambar dalam format JPEG. Untuk pengukur suhu dan kelembaban udara digunakan Testo-625 buatan Jerman, seperti halnya thermocouple genggam.

P e n e r b a n g a n d i l a k u k a n d e n g a n memperhitungkan cuaca saat melakukan pemotretan, karena diharapkan mendapat pengukuran suhu pada dasar kawah lebih akurat. Pemotretan dilakukan sebelum matahari terbit untuk menghindari penambahan panas dari sinar matahari. Pemotretan pada malam hari akan menghasilkan pengukuran lebih baik, tetapi pemotretan dengan kamera digital tidak dapat dilakukan. Oleh sebab itu pemotretan yang terbaik adalah pada pagi hari sebelum matahari

lambungnya sehingga memudahkan untuk terbit, langsung dengan kamera thermal,

pemotretan vertikal. Bagi pesawat sejenis yang kemudian setelah matahari terbit dilakukan tidak mempunyai jendela, kamera disimpan di pemotretan digital.

luar pesawat dengan menggunakan casing

khusus, kemudian kamera dihubungkan dengan Pemotretan di Gunung Agung dilakukan dari

Bandara Ngurah Rai dengan lepas landas pada pukul 6:00 waktu setempat. Rute penerbangan melalui Selat Bali, kemudian membelok ke arah barat laut searah dengan posisi Gunung Agung dan Gunung Batur. Pemotretan dengan kamera thermal dan digital dilakukan selama dua jam. Pengukuran suhu

o

pada saat lepas landas adalah 26 C dan kelembaban udara 86. Pemotretan miring ke arah kawah dilakukan pertama kali pada ketinggian 9.000 - 10.000 kaki untuk mengantisipasi manifestasi panas pada bibir dan dinding kawah, kemudian dilakukan pemotretan vertikal di atas kawah pada ketinggian

o pesawat 13.000 kaki, suhu udara 6,5 C dan kelembaban udara 13. Pemotretan vertikal ditujukan pada dasar kawah Gunung Agung untuk mendapat kisaran suhu yang terjadi pada dasar kawah. Suhu

o maksimum pada dasar kawah adalah 40,2 C dan

o

suhu minimum 27 C, pemotretan dilakukan pada jarak 3.000 kaki antara kamera pada pesawat (13.000 kaki) dan kawah Gunung Agung (+ 3014 m atau 9.880 kaki), sedangkan kisaran suhu dapat dilihat pada grafik .

Pemotretan infra merah dilakukan juga secara miring pada ketinggian 10.000 - 12.000 kaki pada saat matahari sudah menyinari kawasan puncak Gunung Agung, suhu pada dasar kawahnya masih tercatat baik pada kamera, dan selanjutnya dilakukan

Anomali panas kawah Gunung Cotopaxi, Ecuador hasil pemotretan kamera thermal pada akhir November 2001, memperlihatkan rona kontras antara bagian yang tertutup salju dengan yang terpanaskan.

Piper Chieftain yang telah diberi jendela pada lambungnya, sehingga memudahkan pemotretan vertikal.

Geologi Populer 7

(7)

6 W a r t a G e o l o g i . M a r e t 2 0 0 7

FLIR-P640, Therma Cam buatan Swiss, yang digunakan untuk pemotretan thermal di kawah Gunung Agung.

mencapai dasarnya untuk melakukan kabel ke monitor/notebook di dalam pesawat,

pengukuran suhu pada manifestasi panas yang dengan demikian pemilihan obyek dikontrol dari

terjadi di dasar kawahnya. monitor. Kamera thermal yang digunakan adalah

jenis Flir-SC640, kamera ini sangat peka dan Penggunaan kamera thermal pada Desember cukup akurat mengukur suhu dari jarak jauh, 2006 di gunung api tersebut mempergunakan serta menghasilkan gambar berkualitas tinggi. pesawat jenis Piper Chieftain. Penggunaan Kamera ini dilengkapi dua lensa, yaitu lensa pesawat jenis ini atau Cassa sangat cocok untuk untuk thermal (lensa besar) dan untuk foto digital pemotretan, karena tidak ada getaran yang (lensa kecil), mempunyai resolusi sangat tinggi cukup berpengaruh, dibandingkan dengan (640 x 480 pixels) sehingga dapat mengukur menggunakan helikopter, di samping itu obyek sangat kecil, dan dapat mengukur suhu umumnya mempunyai fasilitas jendela pada sangat rendah sampai sangat tinggi, serta menghasilkan gambar dalam format JPEG. Untuk pengukur suhu dan kelembaban udara digunakan Testo-625 buatan Jerman, seperti halnya thermocouple genggam.

P e n e r b a n g a n d i l a k u k a n d e n g a n memperhitungkan cuaca saat melakukan pemotretan, karena diharapkan mendapat pengukuran suhu pada dasar kawah lebih akurat. Pemotretan dilakukan sebelum matahari terbit untuk menghindari penambahan panas dari sinar matahari. Pemotretan pada malam hari akan menghasilkan pengukuran lebih baik, tetapi pemotretan dengan kamera digital tidak dapat dilakukan. Oleh sebab itu pemotretan yang terbaik adalah pada pagi hari sebelum matahari

lambungnya sehingga memudahkan untuk terbit, langsung dengan kamera thermal,

pemotretan vertikal. Bagi pesawat sejenis yang kemudian setelah matahari terbit dilakukan tidak mempunyai jendela, kamera disimpan di pemotretan digital.

luar pesawat dengan menggunakan casing

khusus, kemudian kamera dihubungkan dengan Pemotretan di Gunung Agung dilakukan dari

Bandara Ngurah Rai dengan lepas landas pada pukul 6:00 waktu setempat. Rute penerbangan melalui Selat Bali, kemudian membelok ke arah barat laut searah dengan posisi Gunung Agung dan Gunung Batur. Pemotretan dengan kamera thermal dan digital dilakukan selama dua jam. Pengukuran suhu

o

pada saat lepas landas adalah 26 C dan kelembaban udara 86. Pemotretan miring ke arah kawah dilakukan pertama kali pada ketinggian 9.000 - 10.000 kaki untuk mengantisipasi manifestasi panas pada bibir dan dinding kawah, kemudian dilakukan pemotretan vertikal di atas kawah pada ketinggian

o pesawat 13.000 kaki, suhu udara 6,5 C dan kelembaban udara 13. Pemotretan vertikal ditujukan pada dasar kawah Gunung Agung untuk mendapat kisaran suhu yang terjadi pada dasar kawah. Suhu

o maksimum pada dasar kawah adalah 40,2 C dan

o

suhu minimum 27 C, pemotretan dilakukan pada jarak 3.000 kaki antara kamera pada pesawat (13.000 kaki) dan kawah Gunung Agung (+ 3014 m atau 9.880 kaki), sedangkan kisaran suhu dapat dilihat pada grafik .

Pemotretan infra merah dilakukan juga secara miring pada ketinggian 10.000 - 12.000 kaki pada saat matahari sudah menyinari kawasan puncak Gunung Agung, suhu pada dasar kawahnya masih tercatat baik pada kamera, dan selanjutnya dilakukan

Anomali panas kawah Gunung Cotopaxi, Ecuador hasil pemotretan kamera thermal pada akhir November 2001, memperlihatkan rona kontras antara bagian yang tertutup salju dengan yang terpanaskan.

Piper Chieftain yang telah diberi jendela pada lambungnya, sehingga memudahkan pemotretan vertikal.

Geologi Populer 7

(8)

8 W a r t a G e o l o g i . M a r e t 2 0 0 7 Geologi Populer 9

pemotretan dengan kamera digital sampai ke pada dasar kawah yang sulit dijangkau atau gunung api di daerah remote.

arah Gunung Batur. Cuaca cerah dan sinar matahari pagi sangat mendukung untuk

Percobaan penggunaan kamera thermal di melakukan pemotretan dengan kamera digital.

Gunung Tangkubanparahu, Jawa Barat dan Gunung Agung, Bali, menghasilkan thermografi Thermografi infra merah dapat dilakukan dari

infra merah sangat baik, terutama di kawah daratan atau di sekitar obyek pemotretan,

Gunung Agung yang belum pernah dilakukan sebagai contoh manifestasi panas di kawah

pengukuran. Gunung Tangkubanparahu, yaitu di Kawah Ratu,

Kawah Baru dan Kawah Domas. Pemotretan infra

Peningkatan dan kesinambungan pemantauan merah pada Kawah Domas menghasilkan

suhu pada gunung api aktif sangat disarankan, thermografi cukup baik, karena suhu yang terjadi

o dengan menggunakan jaringan data loggers

di kawah ini > 50 C .

thermal dan pengukuran dengan kamera infra merah.n

Kesimpulan

Pemakaian kamera thermal yang menghasilkan thermografi infra merah dapat dilakukan secara rutin dalam rangka pemantauan kegiatan gunung api, di samping pemantauan seismik, deformasi dan lainnya.Kamera thermal sangat efektif untuk pengukuran suhu manifestasi panas

Penulis adalah Penyelidik Bumi Madya pada Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi - Badan Geologi

Foto inframerah (kiri) dan foto digital (kanan) dasar kawah Gunung Agung.

Thermografi kawah GunungAgung,

o

grafik suhu berkisar antara 27

-o

40,2 C.

Grafik Kisaran Suhu

Thermografi infra merah Kawah Domas, Gunung Tangkubanparahu menunjukkan suhu maksimum

o

85 C dikalibrasi dengan thermocouple.

Foto inframerah (kiri) dan foto digital (kanan) Kawah Domas, Gunung Tangkubanparahu.

Aplikasi Penggunaan Kamera Thermal

Kamera thermal selain untuk mengukur manifestasi panas di permukaan bumi, juga dapat digunakan untuk keperluan lainnya, seperti pemeriksaan instalasi-instalasi pada industri, listrik, kebocoran gas, tubuh manusia dan lain sebagainya.

Thermografi infra merah pada kondisi

(9)

8 W a r t a G e o l o g i . M a r e t 2 0 0 7 Geologi Populer 9

pemotretan dengan kamera digital sampai ke pada dasar kawah yang sulit dijangkau atau gunung api di daerah remote.

arah Gunung Batur. Cuaca cerah dan sinar matahari pagi sangat mendukung untuk

Percobaan penggunaan kamera thermal di melakukan pemotretan dengan kamera digital.

Gunung Tangkubanparahu, Jawa Barat dan Gunung Agung, Bali, menghasilkan thermografi Thermografi infra merah dapat dilakukan dari

infra merah sangat baik, terutama di kawah daratan atau di sekitar obyek pemotretan,

Gunung Agung yang belum pernah dilakukan sebagai contoh manifestasi panas di kawah

pengukuran. Gunung Tangkubanparahu, yaitu di Kawah Ratu,

Kawah Baru dan Kawah Domas. Pemotretan infra

Peningkatan dan kesinambungan pemantauan merah pada Kawah Domas menghasilkan

suhu pada gunung api aktif sangat disarankan, thermografi cukup baik, karena suhu yang terjadi

o dengan menggunakan jaringan data loggers

di kawah ini > 50 C .

thermal dan pengukuran dengan kamera infra merah.n

Kesimpulan

Pemakaian kamera thermal yang menghasilkan thermografi infra merah dapat dilakukan secara rutin dalam rangka pemantauan kegiatan gunung api, di samping pemantauan seismik, deformasi dan lainnya.Kamera thermal sangat efektif untuk pengukuran suhu manifestasi panas

Penulis adalah Penyelidik Bumi Madya pada Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi - Badan Geologi

Foto inframerah (kiri) dan foto digital (kanan) dasar kawah Gunung Agung.

Thermografi kawah GunungAgung,

o

grafik suhu berkisar antara 27

-o

40,2 C.

Grafik Kisaran Suhu

Thermografi infra merah Kawah Domas, Gunung Tangkubanparahu menunjukkan suhu maksimum

o

85 C dikalibrasi dengan thermocouple.

Foto inframerah (kiri) dan foto digital (kanan) Kawah Domas, Gunung Tangkubanparahu.

Aplikasi Penggunaan Kamera Thermal

Kamera thermal selain untuk mengukur manifestasi panas di permukaan bumi, juga dapat digunakan untuk keperluan lainnya, seperti pemeriksaan instalasi-instalasi pada industri, listrik, kebocoran gas, tubuh manusia dan lain sebagainya.

Thermografi infra merah pada kondisi

(10)

Informasi Geologi Lingkungan

untuk Penataan Ruang dan

Pengembangan Wilayah di Indonesia

alam beberapa tahun terakhir, terutama setelah terjadinya bencana

D

gempa bumi dan tsunami di Aceh tahun 2004, mengemuka istilah penataan ruang dan pengembangan wilayah berbasis geologi, lebih tepat lagi: berbasis geologi lingkungan. Untuk memahami lebih jauh mengenai hal ini, Warta Geologi telah mewawancarai Dr. Ir. A. Djumarma Wirakusumah, Kepala Pusat Lingkungan Geologi, Badan Geologi. Berikut adalah hasil wawancara tersebut.

Oleh: Dr. Ir. A. Djumarma Wirakusumah

Apa yang dimaksud dengan geologi tergolong baru. Baru sebagian kecil masyarakat yang telah memahami geologi lingkungan.

lingkungan?

Sebagian besar masyarakat mengenal geologi hanya terkait dengan pencarian mineral dan Informasi geologi secara garis besar terbagi

minyak bumi. Pada awalnya kegiatan menjadi 2 bagian yaitu: sumber daya geologi

kegeologian memang lebih dititikberatkan pada (georesources) dan bahaya geologi (geohazard).

kegiatan-kegiatan hulu seperti pencarian Sumber daya geologi antara lain adalah minyak

mineral, minyak bumi, dan kegunungapian. Oleh dan gas bumi, panas bumi, batubara, mineral

karena itu pembangunan di Indonesia tidak akan logam, mineral non-logam, air tanah, bahan

lepas dari pengaruh kondisi geologinya. Akan bangunan dan sebagainya. Sedangkan bahaya

tetapi, pada kenyataanya, secara umum geologi dapat berkembang menjadi bencana

masyarakat di Indonesia banyak yang tidak geologi seperti halnya letusan gunung api,

paham tentang pengertian dan pekerjaan gempa bumi, tsunami, dan gerakan tanah.

geologi apalagi geologi lingkungan karena Adapun geologi lingkungan (environmental

pekerjaan geologi itu merupakan suatu

geology) adalah penggabungan informasi

pekerjaan sangat hulu yang hasilnya berupa geologi selengkap mungkin yang mencakup

informasi awal suatu wilayah yang sangat jarang sumber daya geologi dan potensi kebencanaan

terdengar, dan juga mungkin dinilai terlalu teknis geologi, termasuk juga keunikan geologi dan

oleh masyarakat umum. daya dukung batuan pada suatu wilayah apabila

di wilayah tersebut akan dikembangkan jaringan

Kemudian apa pengaruhnya kondisi

infrastruktur, kawasan budidaya, kawasan

lindung, dan sebagainya. geologi lingkungan Indonesia ini

t e r h a d a p p e n a t a a n r u a n g d a n

Bagaimana keadaan geologi lingkungan pengembangan wilayahnya?

di Indonesia dikaitkan dengan

Agar penataan ruang dapat optimal,

kedudukan tektonik regionalnya?

berwawasan lingkungan, dan berkelanjutan, Perlu disadari oleh kita semua bahwa letak maka diperlukan pertimbangan atau masukan Indonesia dalam tatanan tektonik dunia berada berbagai informasi, baik fisik maupun non-fisik, pada wilayah pertumbukan tiga lempeng besar, termasuk informasi geologi lingkungan. Apabila yaitu: Lempeng Eura-Asia (di bagian barat laut informasi geologi lingkungan tersebut ikut seluas Benua Asia dan Eropah secara bersatu), dipertimbangkan pada saat kita menata ruang Lempeng Samudera Hindia-Australia (di bagian dan mengembangkan suatu wilayah, maka selatan seluas Samudera Hindia sampai dengan diyakini hasilnya akan membantu mewujudkan Australia), dan Lempeng Samudera Pasifik (di pembangunan yang optimal, berwawasan bagian timur laut seluas Samudera Pasifik) yang lingkungan, dan berkelanjutan karena pilihan saling bergerak. Rata-rata ketebalan lempeng penggunaan atau pemanfaatan lahan telah tersebut 33 km. Kondisi tektonik ini yang sesuai dengan daya dukung lingkungan geologi membuat Indonesia sangat kompleks, beragam serta dapat meminimalkan dampak dari bencana dan dinamis dalam hal distribusi keadaan alam beraspek geologi. Dalam hal ini, penataan topografi, morfologi, dan geologinya. Sebagai ruang berbasis geologi, lebih tepat disebut contoh, ada wilayah-wilayah yang sangat berbasis geologi tata lingkungan. Tanpa dinamis yang dicirikan oleh adanya jalur gunung informasi tersebut, penataan ruang dan api aktif dan jalur rawan gempa bumi. Di wilayah pengembangan wilayah dapat berakibat fatal. lainnya terdapat akumulasi sumber daya mineral Pusat Lingkungan Geologi sejak lama telah dan energi. Potensi air tanah dapat berlimpah di mempromosikan tentang pentingnya informasi suatu wilayah namun di wilayah lainnya sangat geologi lingkungan dalam penataan ruang. Hal langka. Demikian pula ada lapisan tanah atau ini kemudian lebih ditegaskan dengan batuan yang sifatnya keras namun ada pula yang pernyataan lisan Menteri Pekerjaan Umum, sifatnya sangat lunak atau mudah longsor. Djoko Kirmanto, dalam pertemuan Badan Koordinasi Tata Ruang Nasional pada tahun

Seberapa jauh masyarakat Indonesia 2005, bahwa mulai saat ini dalam penataan

ruang dan pengembangan wilayah di Indonesia

telah memahami bidang geologi

harus lebih memperhitungkan kebencanaan

lingkungan?

geologi. Maksudnya bahwa semua informasi geologi termasuk kebencanaan geologi harus Di Indonesia, geologi lingkungan memang

36 W a r t a G e o l o g i . M e i 2 0 0 7 Geologi Populer 11

(11)

Informasi Geologi Lingkungan

untuk Penataan Ruang dan

Pengembangan Wilayah di Indonesia

alam beberapa tahun terakhir, terutama setelah terjadinya bencana

D

gempa bumi dan tsunami di Aceh tahun 2004, mengemuka istilah penataan ruang dan pengembangan wilayah berbasis geologi, lebih tepat lagi: berbasis geologi lingkungan. Untuk memahami lebih jauh mengenai hal ini, Warta Geologi telah mewawancarai Dr. Ir. A. Djumarma Wirakusumah, Kepala Pusat Lingkungan Geologi, Badan Geologi. Berikut adalah hasil wawancara tersebut.

Oleh: Dr. Ir. A. Djumarma Wirakusumah

Apa yang dimaksud dengan geologi tergolong baru. Baru sebagian kecil masyarakat yang telah memahami geologi lingkungan.

lingkungan?

Sebagian besar masyarakat mengenal geologi hanya terkait dengan pencarian mineral dan Informasi geologi secara garis besar terbagi

minyak bumi. Pada awalnya kegiatan menjadi 2 bagian yaitu: sumber daya geologi

kegeologian memang lebih dititikberatkan pada (georesources) dan bahaya geologi (geohazard).

kegiatan-kegiatan hulu seperti pencarian Sumber daya geologi antara lain adalah minyak

mineral, minyak bumi, dan kegunungapian. Oleh dan gas bumi, panas bumi, batubara, mineral

karena itu pembangunan di Indonesia tidak akan logam, mineral non-logam, air tanah, bahan

lepas dari pengaruh kondisi geologinya. Akan bangunan dan sebagainya. Sedangkan bahaya

tetapi, pada kenyataanya, secara umum geologi dapat berkembang menjadi bencana

masyarakat di Indonesia banyak yang tidak geologi seperti halnya letusan gunung api,

paham tentang pengertian dan pekerjaan gempa bumi, tsunami, dan gerakan tanah.

geologi apalagi geologi lingkungan karena Adapun geologi lingkungan (environmental

pekerjaan geologi itu merupakan suatu

geology) adalah penggabungan informasi

pekerjaan sangat hulu yang hasilnya berupa geologi selengkap mungkin yang mencakup

informasi awal suatu wilayah yang sangat jarang sumber daya geologi dan potensi kebencanaan

terdengar, dan juga mungkin dinilai terlalu teknis geologi, termasuk juga keunikan geologi dan

oleh masyarakat umum. daya dukung batuan pada suatu wilayah apabila

di wilayah tersebut akan dikembangkan jaringan

Kemudian apa pengaruhnya kondisi

infrastruktur, kawasan budidaya, kawasan

lindung, dan sebagainya. geologi lingkungan Indonesia ini

t e r h a d a p p e n a t a a n r u a n g d a n

Bagaimana keadaan geologi lingkungan pengembangan wilayahnya?

di Indonesia dikaitkan dengan

Agar penataan ruang dapat optimal,

kedudukan tektonik regionalnya?

berwawasan lingkungan, dan berkelanjutan, Perlu disadari oleh kita semua bahwa letak maka diperlukan pertimbangan atau masukan Indonesia dalam tatanan tektonik dunia berada berbagai informasi, baik fisik maupun non-fisik, pada wilayah pertumbukan tiga lempeng besar, termasuk informasi geologi lingkungan. Apabila yaitu: Lempeng Eura-Asia (di bagian barat laut informasi geologi lingkungan tersebut ikut seluas Benua Asia dan Eropah secara bersatu), dipertimbangkan pada saat kita menata ruang Lempeng Samudera Hindia-Australia (di bagian dan mengembangkan suatu wilayah, maka selatan seluas Samudera Hindia sampai dengan diyakini hasilnya akan membantu mewujudkan Australia), dan Lempeng Samudera Pasifik (di pembangunan yang optimal, berwawasan bagian timur laut seluas Samudera Pasifik) yang lingkungan, dan berkelanjutan karena pilihan saling bergerak. Rata-rata ketebalan lempeng penggunaan atau pemanfaatan lahan telah tersebut 33 km. Kondisi tektonik ini yang sesuai dengan daya dukung lingkungan geologi membuat Indonesia sangat kompleks, beragam serta dapat meminimalkan dampak dari bencana dan dinamis dalam hal distribusi keadaan alam beraspek geologi. Dalam hal ini, penataan topografi, morfologi, dan geologinya. Sebagai ruang berbasis geologi, lebih tepat disebut contoh, ada wilayah-wilayah yang sangat berbasis geologi tata lingkungan. Tanpa dinamis yang dicirikan oleh adanya jalur gunung informasi tersebut, penataan ruang dan api aktif dan jalur rawan gempa bumi. Di wilayah pengembangan wilayah dapat berakibat fatal. lainnya terdapat akumulasi sumber daya mineral Pusat Lingkungan Geologi sejak lama telah dan energi. Potensi air tanah dapat berlimpah di mempromosikan tentang pentingnya informasi suatu wilayah namun di wilayah lainnya sangat geologi lingkungan dalam penataan ruang. Hal langka. Demikian pula ada lapisan tanah atau ini kemudian lebih ditegaskan dengan batuan yang sifatnya keras namun ada pula yang pernyataan lisan Menteri Pekerjaan Umum, sifatnya sangat lunak atau mudah longsor. Djoko Kirmanto, dalam pertemuan Badan Koordinasi Tata Ruang Nasional pada tahun

Seberapa jauh masyarakat Indonesia 2005, bahwa mulai saat ini dalam penataan

ruang dan pengembangan wilayah di Indonesia

telah memahami bidang geologi

harus lebih memperhitungkan kebencanaan

lingkungan?

geologi. Maksudnya bahwa semua informasi geologi termasuk kebencanaan geologi harus Di Indonesia, geologi lingkungan memang

36 W a r t a G e o l o g i . M e i 2 0 0 7 Geologi Populer 11

(12)

dilibatkan dalam penataan ruang dan potensi sumber daya mineral lainnya, dsb.,

pengembangan wilayah. disajikan dalam bentuk digital. Faktor

Bagaimana bentuk penyajian informasi penghambat atau kendala dalam pemanfaatan

atau penataan ruang seperti informasi

geologi lingkungan yang dihasilkan

kebencanaan geologi juga dalam bentuk peta

Pusat Lingkungan Geologi?

digital. Kedua faktor geologi tersebut dianalisis secara holistik dengan menggunakan metoda Informasi geologi lingkungan disajikan dalam

tumpang susun dan pembobotan secara digital bentuk laporan yang dilengkapi peta geologi

(analisis kriteria geologi lingkungan). Selain lingkungan skala 1:250.000 atau 1:100.000.

analisis kriteria geologi lingkungan, analisis Peta ini memuat faktor-faktor pendukung dan

terhadap kriteria penyisih perlu dilakukan. kendala geologi serta arahan penggunaan lahan.

Analisis kriteria penyisih meliputi analisis Hasil penyelidikan dan penelitian geologi

peraturan perundangan yang sudah berlaku lingkungan disajikan dalam bentuk laporan yang

sehingga kawasan tersebut tidak dapat disertai peta-peta tematik geologi lingkungan.

difungsikan lagi untuk penggunaan budi daya lainnya terutama berdasarkan aspek hukum.

Apakah masyarakat dapat memperoleh i n f o r m a s i g e o l o g i l i n g k u n g a n ,

Hasil analisis-analisis tersebut di atas berupa peta

bagaimana caranya?

keruangan (spatial map) memberikan gambaran tingkat keleluasaan penggunaan atau Peta-peta geologi lingkungan yang telah terbit

pemanfaatan lahan atau wilayah di suatu lokasi dapat diperoleh di perpustakaan Pusat

tertentu. Wilayah leluasa berarti wilayah Lingkungan Geologi. Semua laporan hasil

lingkungan geologi yang leluasa dalam penyelidikan dan penelitian juga tersimpan di

pengorganisasian ruang dan kegiatan serta perpustakaan dan terbuka untuk umum.

leluasa dalam penentuan pilihan penggunaan/ Informasi geologi lingkungan juga dapat diakses

pemanfaatan lahannya serta relatif aman dari melalui website: www.plg.esdm.go.id. Alamat

bencana alam geologi. Wilayah leluasa berarti Pusat Lingkungan Geologi adalah Jln.

wilayah yang dapat dikembangkan misalnya Diponegoro 57 Bandung.

sebagai kawasan pemukiman, perkantoran, kawasan industri, pertambangan dan atau

Bagaimana menterjemahkan informasi

pertanian, tanpa masalah lingkungan geologi

geologi lingkungan tersebut untuk

yang berarti. Inilah yang dimaksud dengan

diperhitungkan dalam penyusunan

geologi lingkungan (environmental geology)

penataan ruang dan pengembangan

yang di Indonesia akan lebih tepat dinamakan

wilayah?

geologi tata lingkungan artinya penataan lingkungan berbasis geologi.

Informasi geologi yang dikandung di suatu wilayah yang mencakup sumber daya geologi

Seberapa jauh informasi geologi

dan aspek bahaya geologi tersebut di atas harus

lingkungan telah tersedia untuk

tergabung kemudian dianalisis dan ditransfer

penataan ruang di Indonesia?

menjadi informasi yang tersaji untuk pemanfaatan, penggunaan atau penataan ruang

Belum semua wilayah di Indonesia memiliki peta pada suatu wilayah. Peta tersebut biasa disebut

geologi (tata) lingkungan sebagai bahan untuk Peta Geologi Lingkungan dengan skala

menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah. Karena 1:250.000 atau lebih besar. Informasi geologi

keterbatasan Pemerintah selama ini, penyediaan lingkungan pada suatu wilayah sebagaimana

informasi geologi lingkungan tersebut dilakukan dalam laporan dan peta geologi lingkungan

berdasarkan kriteria prioritas, antara lain daerah dikategorikan menjadi dua faktor, yaitu: faktor

yang diprioritaskan adalah: wilayah kota yang geologi pendukung (faktor pendukung) dan

sedang tumbuh, Kawasan Pengembangan f a k t o r g e o l o g i p e n g h a m b a t ( f a k t o r

Ekonomi Terpadu (KAPET), Kawasan Perbatasan penghambat).

Negara, dan lain-lain. Oleh karena masalah Penataan Ruang dan Pengembangan Wilayah Faktor pendukung adalah faktor yang memberi

adalah masalah multidisiplin, maka perlu sering dukungan atau positif untuk pemanfaatan atau

dilakukan koordinasi di antara berbagai disiplin penataan ruang, seperti informasi tentang

ilmu pengetahuan dan atau instansi Pemerintah bentang alam, daya dukung pondasi, potensi air

yang terkait agar kelengkapan analisis informasi tanah, potensi panas bumi, bahan bangunan,

tersebut dapat terpenuhi dan hasilnya dapat

dimanfaatkan oleh berbagai fihak yang dan gas bumi sampai penambangan pasir, yang memerlukan. Institusi yang mempunyai tugas tidak tercantum di dalam RTRW.

pokok berkaitan dengan penanganan Informasi

geologi (tata) lingkungan serta rekomendasi Sesuai dengan UUNo. 24/1992 tentang Penataan kelayakan atau penataannya adalah Pusat Ruang dan PP No. 47/1997 tentang Rencana Tata Lingkungan Geologi, Badan Geologi, Ruang Wilayah Nasional tersirat bahwa sudah Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral seharusnya informasi geologi dan lingkungan seperti tersirat dalam Peraturan Menteri Energi digunakan sebagai data dalam penyusunan dan Sumber Daya Mineral No. 0030 tahun 2005 R T R W. K e d u a p e r a t u r a n t e r s e b u t tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen mengamanatkan perlunya pemanfaatan ruang Energi dan Sumber Daya Mineral. atau penggunaan lahan yang sesuai dengan daya dukung lingkungan (termasuk daya dukung

B a g a i m a n a i n f o r m a s i g e o l o g i lingkungan geologi), serta menghindarkan lokasi pembangunan dan hasil pembangunan dari

lingkungan harus diimplementasikan

kerusakan lingkungan dan bencana alam

dalam penataan ruang?

(termasuk bencana geologi). Selain itu, UU 23/1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Kegiatan sektor geologi khususnya dan sektor

juga mengamanatkan perlunya perlindungan energi dan sumber daya mineral umumnya

objek-objek geologi tertentu. mempunyai ciri terikat dengan lokasi,

kegiatannya sulit bahkan tidak dapat

Seperti diketahui, banyak dijumpai jenis dipindahkan dari lokasi yang semestinya. Oleh

informasi geologi untuk suatu daerah, namun karena itu, untuk kepentingan pembangunan,

masih berserakan di berbagai instansi dan seharusnya ruang kegiatan sektor geologi,

stakeholder. Oleh karena itu, perlu ada upaya termasuk energi dan sumber daya mineral yang

mengintegrasikan semua informasi untuk daerah prospek (faktor pendukung) maupun yang

tersebut dalam satuan skala yang sama. mengandung aspek bencana geologi (faktor

Disamping itu, juga diperlukan kelengkapan kendala), dialokasikan di dalam Rencana Tata

aturan yang berkaitan dengan pekerjaan tata Ruang, Wilayah, baik di tingkat nasional,

ruang khususnya pekerjaan berbasis geologi. propinsi, maupun kabupaten/kota. Masih

Dengan demikian basis penataan ruang di banyak kegiatan terkait geologi seperti

Indonesia akan lebih komprehensif lagi.n

penambangan, mulai dari penambangan minyak

Peta geologi lingkungan daerah Banda Aceh sebagai hasil analisis terhadap 9 peta dijital berupa informasi geologi di daerah tersebut baik yang bersifat faktor pendukung maupun faktor penghambat yang ditumpang susun satu dengan lainnya; suatu contoh Peta Geologi Lingkungan.

(13)

dilibatkan dalam penataan ruang dan potensi sumber daya mineral lainnya, dsb.,

pengembangan wilayah. disajikan dalam bentuk digital. Faktor

Bagaimana bentuk penyajian informasi penghambat atau kendala dalam pemanfaatan

atau penataan ruang seperti informasi

geologi lingkungan yang dihasilkan

kebencanaan geologi juga dalam bentuk peta

Pusat Lingkungan Geologi?

digital. Kedua faktor geologi tersebut dianalisis secara holistik dengan menggunakan metoda Informasi geologi lingkungan disajikan dalam

tumpang susun dan pembobotan secara digital bentuk laporan yang dilengkapi peta geologi

(analisis kriteria geologi lingkungan). Selain lingkungan skala 1:250.000 atau 1:100.000.

analisis kriteria geologi lingkungan, analisis Peta ini memuat faktor-faktor pendukung dan

terhadap kriteria penyisih perlu dilakukan. kendala geologi serta arahan penggunaan lahan.

Analisis kriteria penyisih meliputi analisis Hasil penyelidikan dan penelitian geologi

peraturan perundangan yang sudah berlaku lingkungan disajikan dalam bentuk laporan yang

sehingga kawasan tersebut tidak dapat disertai peta-peta tematik geologi lingkungan.

difungsikan lagi untuk penggunaan budi daya lainnya terutama berdasarkan aspek hukum.

Apakah masyarakat dapat memperoleh i n f o r m a s i g e o l o g i l i n g k u n g a n ,

Hasil analisis-analisis tersebut di atas berupa peta

bagaimana caranya?

keruangan (spatial map) memberikan gambaran tingkat keleluasaan penggunaan atau Peta-peta geologi lingkungan yang telah terbit

pemanfaatan lahan atau wilayah di suatu lokasi dapat diperoleh di perpustakaan Pusat

tertentu. Wilayah leluasa berarti wilayah Lingkungan Geologi. Semua laporan hasil

lingkungan geologi yang leluasa dalam penyelidikan dan penelitian juga tersimpan di

pengorganisasian ruang dan kegiatan serta perpustakaan dan terbuka untuk umum.

leluasa dalam penentuan pilihan penggunaan/ Informasi geologi lingkungan juga dapat diakses

pemanfaatan lahannya serta relatif aman dari melalui website: www.plg.esdm.go.id. Alamat

bencana alam geologi. Wilayah leluasa berarti Pusat Lingkungan Geologi adalah Jln.

wilayah yang dapat dikembangkan misalnya Diponegoro 57 Bandung.

sebagai kawasan pemukiman, perkantoran, kawasan industri, pertambangan dan atau

Bagaimana menterjemahkan informasi

pertanian, tanpa masalah lingkungan geologi

geologi lingkungan tersebut untuk

yang berarti. Inilah yang dimaksud dengan

diperhitungkan dalam penyusunan

geologi lingkungan (environmental geology)

penataan ruang dan pengembangan

yang di Indonesia akan lebih tepat dinamakan

wilayah?

geologi tata lingkungan artinya penataan lingkungan berbasis geologi.

Informasi geologi yang dikandung di suatu wilayah yang mencakup sumber daya geologi

Seberapa jauh informasi geologi

dan aspek bahaya geologi tersebut di atas harus

lingkungan telah tersedia untuk

tergabung kemudian dianalisis dan ditransfer

penataan ruang di Indonesia?

menjadi informasi yang tersaji untuk pemanfaatan, penggunaan atau penataan ruang

Belum semua wilayah di Indonesia memiliki peta pada suatu wilayah. Peta tersebut biasa disebut

geologi (tata) lingkungan sebagai bahan untuk Peta Geologi Lingkungan dengan skala

menyusun Rencana Tata Ruang Wilayah. Karena 1:250.000 atau lebih besar. Informasi geologi

keterbatasan Pemerintah selama ini, penyediaan lingkungan pada suatu wilayah sebagaimana

informasi geologi lingkungan tersebut dilakukan dalam laporan dan peta geologi lingkungan

berdasarkan kriteria prioritas, antara lain daerah dikategorikan menjadi dua faktor, yaitu: faktor

yang diprioritaskan adalah: wilayah kota yang geologi pendukung (faktor pendukung) dan

sedang tumbuh, Kawasan Pengembangan f a k t o r g e o l o g i p e n g h a m b a t ( f a k t o r

Ekonomi Terpadu (KAPET), Kawasan Perbatasan penghambat).

Negara, dan lain-lain. Oleh karena masalah Penataan Ruang dan Pengembangan Wilayah Faktor pendukung adalah faktor yang memberi

adalah masalah multidisiplin, maka perlu sering dukungan atau positif untuk pemanfaatan atau

dilakukan koordinasi di antara berbagai disiplin penataan ruang, seperti informasi tentang

ilmu pengetahuan dan atau instansi Pemerintah bentang alam, daya dukung pondasi, potensi air

yang terkait agar kelengkapan analisis informasi tanah, potensi panas bumi, bahan bangunan,

tersebut dapat terpenuhi dan hasilnya dapat

dimanfaatkan oleh berbagai fihak yang dan gas bumi sampai penambangan pasir, yang memerlukan. Institusi yang mempunyai tugas tidak tercantum di dalam RTRW.

pokok berkaitan dengan penanganan Informasi

geologi (tata) lingkungan serta rekomendasi Sesuai dengan UUNo. 24/1992 tentang Penataan kelayakan atau penataannya adalah Pusat Ruang dan PP No. 47/1997 tentang Rencana Tata Lingkungan Geologi, Badan Geologi, Ruang Wilayah Nasional tersirat bahwa sudah Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral seharusnya informasi geologi dan lingkungan seperti tersirat dalam Peraturan Menteri Energi digunakan sebagai data dalam penyusunan dan Sumber Daya Mineral No. 0030 tahun 2005 R T R W. K e d u a p e r a t u r a n t e r s e b u t tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen mengamanatkan perlunya pemanfaatan ruang Energi dan Sumber Daya Mineral. atau penggunaan lahan yang sesuai dengan daya dukung lingkungan (termasuk daya dukung

B a g a i m a n a i n f o r m a s i g e o l o g i lingkungan geologi), serta menghindarkan lokasi pembangunan dan hasil pembangunan dari

lingkungan harus diimplementasikan

kerusakan lingkungan dan bencana alam

dalam penataan ruang?

(termasuk bencana geologi). Selain itu, UU 23/1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Kegiatan sektor geologi khususnya dan sektor

juga mengamanatkan perlunya perlindungan energi dan sumber daya mineral umumnya

objek-objek geologi tertentu. mempunyai ciri terikat dengan lokasi,

kegiatannya sulit bahkan tidak dapat

Seperti diketahui, banyak dijumpai jenis dipindahkan dari lokasi yang semestinya. Oleh

informasi geologi untuk suatu daerah, namun karena itu, untuk kepentingan pembangunan,

masih berserakan di berbagai instansi dan seharusnya ruang kegiatan sektor geologi,

stakeholder. Oleh karena itu, perlu ada upaya termasuk energi dan sumber daya mineral yang

mengintegrasikan semua informasi untuk daerah prospek (faktor pendukung) maupun yang

tersebut dalam satuan skala yang sama. mengandung aspek bencana geologi (faktor

Disamping itu, juga diperlukan kelengkapan kendala), dialokasikan di dalam Rencana Tata

aturan yang berkaitan dengan pekerjaan tata Ruang, Wilayah, baik di tingkat nasional,

ruang khususnya pekerjaan berbasis geologi. propinsi, maupun kabupaten/kota. Masih

Dengan demikian basis penataan ruang di banyak kegiatan terkait geologi seperti

Indonesia akan lebih komprehensif lagi.n

penambangan, mulai dari penambangan minyak

Peta geologi lingkungan daerah Banda Aceh sebagai hasil analisis terhadap 9 peta dijital berupa informasi geologi di daerah tersebut baik yang bersifat faktor pendukung maupun faktor penghambat yang ditumpang susun satu dengan lainnya; suatu contoh Peta Geologi Lingkungan.

(14)

Geologi Populer 15 gelas dan perlengkapan makan lainnya dicuci dengan air bersih.

Jika guruku mengajarkan tentang apa itu air bersih, dan apa manfaatnya, kini aku tahu dimana mendapatkan air bersih, dan bagaimana cara mendapatkannya. Air bersih penting untuk kehidupan kita. Setiap hari kita menggunakan air bersih untuk minum, memasak, mandi, mencuci, menyiram bunga, mencuci mobil dan bahkan menyiram jalan supaya tidak berdebu jika kemarau panjang. Petani menggunakan air bersih untuk irigasi, pengusaha menggunakannya untuk kegiatan industri, dan kini telah berkembang cukup pesat industri air minum dalam kemasan.

Sebenarnya air bersih tersedia dalam jumlah yang tidak terbatas jika kita mengingat bahwa air terdapat dalam semua bahan alam; menutupi tigaperlima luas bumi, sebagai sungai, danau, laut; terlarut dalam batuan dan mineral; merupakan bagian u t a m a d a r i m a h l u k h i d u p , y a i t u mikroorganisma, hewan, tumbuhan dan manusia; dan 70 % tubuh manusia pun

Jika Aku Mencari

Air Bersih

Oleh: Dra.Bethy C. Matahelumual, M. Sc

Berkurang dan rusaknya daerah tangkapan air terdiri dari air. Kita mengenal jenis air dalam

yang diakibatkan oleh kerusakan lingkungan dan kehidupan sehari-hari seperti air hujan, air tanah,

tata ruang yang tidak mengindahkan adanya air permukaan, air mineral, air suling, dan

lain-daerah tangkapan air, menyebabkan sulitnya kita lain.

mendapatkan air bersih, disamping terjadinya kekeringan di musim kemarau dan sebaliknya Pembangunan yang sekarang berkembang pesat

banjir di musim hujan. Air bersih yang kita adalah pemukiman, dimana banyak lahan

perlukan semakin turun kualitasnya, karena telah pertanian, perkebunan, bahkan hutan lindung

mengalami pencemaran baik oleh limbah rumah yang telah berubah fungsi menjadi pemukiman

tangga maupun limbah industri. modern yang dilengkapi dengan misalnya kolam

renang, pertokoan, atau bahkan lapangan golf.

Sumber pencemaran air dapat berasal dari Pembangunan tersebut dapat mengurangi

pertanian dan peternakan (misalnya: aliran irigasi tersedianya kebutuhan air bersih.

yang tidak terpakai, kotoran hewan, pupuk, tumbuhan yang membusuk, hewan yang mati, Jika kita berkunjung ke daerah utara kota

dan residu pestisida), industri (misalnya: Bandung, tepatnya Cekungan Air Tanah

buangan limbah padat dan cair pada permukaan

tumpukan sampah pada permukaan tanah. Oleh baru mencapai 5% itupun sering mati. Oleh

karena itu, sebaiknya sumber pengambilan air karena itu mereka bekerjasama dengan

berada pada jarak antara 20-30 meter dari kelurahan setempat mengelola mata air di

sumber pencemar. Cibodas dan tetap membayar retribusi sebagai

pemasukan bagi kas kelurahan.

Tidak jarang air yang kita peroleh melalui distribusi PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Suatu daerah dikatakan mempunyai potensi air

terlihat keruh, terutama bila terjadi kebocoran tanah tinggi apabila di daerah tersebut dijumpai

pipa. Air PDAM akan terhenti pasokannya air tanah dalam jumlah besar dengan kualitas

dengan adanya perbaikan pipa bocor, dan jika layak untuk air minum. Sedangkan Cekungan Air

berlangsung beberapa hari maka persediaan air Tanah Lembang mempunyai wilayah potensi air

di rumah tangga habis. Ironisnya, ada

membeli air PDAM tersebut yang kualitasnya Parongpong dan Kec. Lembang (dalam peta

meragukan, karena terkadang berbau amis dan berwarna hijau dan kuning muda). Sedangkan

keruh. wilayah potensi air tanah langka dapat dijumpai

setempat-setempat di Kec. Cikalong Wetan, Kec.

Air yang keruh dapat dijernihkan secara mudah Parongpong dan Kec. Lembang (dalam peta

dengan pemasangan saringan di mulut keran air, berwarna jingga). Gambar/peta dibawah ini

dan saringan ini mudah diperoleh di toko memperlihatkan potensi air tanah di Cekungan

swalayan. Kendatipun air telah jernih, tetapi tidak Air Tanah Lembang (titik-titik merah

berarti air tersebut telah layak sebagai air minum, menunjukkan batas cekungan air tanah).

(15)

Geologi Populer 15 gelas dan perlengkapan makan lainnya dicuci dengan air bersih.

Jika guruku mengajarkan tentang apa itu air bersih, dan apa manfaatnya, kini aku tahu dimana mendapatkan air bersih, dan bagaimana cara mendapatkannya. Air bersih penting untuk kehidupan kita. Setiap hari kita menggunakan air bersih untuk minum, memasak, mandi, mencuci, menyiram bunga, mencuci mobil dan bahkan menyiram jalan supaya tidak berdebu jika kemarau panjang. Petani menggunakan air bersih untuk irigasi, pengusaha menggunakannya untuk kegiatan industri, dan kini telah berkembang cukup pesat industri air minum dalam kemasan.

Sebenarnya air bersih tersedia dalam jumlah yang tidak terbatas jika kita mengingat bahwa air terdapat dalam semua bahan alam; menutupi tigaperlima luas bumi, sebagai sungai, danau, laut; terlarut dalam batuan dan mineral; merupakan bagian u t a m a d a r i m a h l u k h i d u p , y a i t u mikroorganisma, hewan, tumbuhan dan manusia; dan 70 % tubuh manusia pun

Jika Aku Mencari

Air Bersih

Oleh: Dra.Bethy C. Matahelumual, M. Sc

Berkurang dan rusaknya daerah tangkapan air terdiri dari air. Kita mengenal jenis air dalam

yang diakibatkan oleh kerusakan lingkungan dan kehidupan sehari-hari seperti air hujan, air tanah,

tata ruang yang tidak mengindahkan adanya air permukaan, air mineral, air suling, dan

lain-daerah tangkapan air, menyebabkan sulitnya kita lain.

mendapatkan air bersih, disamping terjadinya kekeringan di musim kemarau dan sebaliknya Pembangunan yang sekarang berkembang pesat

banjir di musim hujan. Air bersih yang kita adalah pemukiman, dimana banyak lahan

perlukan semakin turun kualitasnya, karena telah pertanian, perkebunan, bahkan hutan lindung

mengalami pencemaran baik oleh limbah rumah yang telah berubah fungsi menjadi pemukiman

tangga maupun limbah industri. modern yang dilengkapi dengan misalnya kolam

renang, pertokoan, atau bahkan lapangan golf.

Sumber pencemaran air dapat berasal dari Pembangunan tersebut dapat mengurangi

pertanian dan peternakan (misalnya: aliran irigasi tersedianya kebutuhan air bersih.

yang tidak terpakai, kotoran hewan, pupuk, tumbuhan yang membusuk, hewan yang mati, Jika kita berkunjung ke daerah utara kota

dan residu pestisida), industri (misalnya: Bandung, tepatnya Cekungan Air Tanah

buangan limbah padat dan cair pada permukaan

tumpukan sampah pada permukaan tanah. Oleh baru mencapai 5% itupun sering mati. Oleh

karena itu, sebaiknya sumber pengambilan air karena itu mereka bekerjasama dengan

berada pada jarak antara 20-30 meter dari kelurahan setempat mengelola mata air di

sumber pencemar. Cibodas dan tetap membayar retribusi sebagai

pemasukan bagi kas kelurahan.

Tidak jarang air yang kita peroleh melalui distribusi PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Suatu daerah dikatakan mempunyai potensi air

terlihat keruh, terutama bila terjadi kebocoran tanah tinggi apabila di daerah tersebut dijumpai

pipa. Air PDAM akan terhenti pasokannya air tanah dalam jumlah besar dengan kualitas

dengan adanya perbaikan pipa bocor, dan jika layak untuk air minum. Sedangkan Cekungan Air

berlangsung beberapa hari maka persediaan air Tanah Lembang mempunyai wilayah potensi air

di rumah tangga habis. Ironisnya, ada

membeli air PDAM tersebut yang kualitasnya Parongpong dan Kec. Lembang (dalam peta

meragukan, karena terkadang berbau amis dan berwarna hijau dan kuning muda). Sedangkan

keruh. wilayah potensi air tanah langka dapat dijumpai

setempat-setempat di Kec. Cikalong Wetan, Kec.

Air yang keruh dapat dijernihkan secara mudah Parongpong dan Kec. Lembang (dalam peta

dengan pemasangan saringan di mulut keran air, berwarna jingga). Gambar/peta dibawah ini

dan saringan ini mudah diperoleh di toko memperlihatkan potensi air tanah di Cekungan

swalayan. Kendatipun air telah jernih, tetapi tidak Air Tanah Lembang (titik-titik merah

berarti air tersebut telah layak sebagai air minum, menunjukkan batas cekungan air tanah).

Referensi

Dokumen terkait

menambah nilai guna alga merah untuk dijadikan suatu sediaan yang praktis, dan mudah untuk digunakan, dirasa perlu dilakukan penelitian untuk pembuatan sediaan gel

Dari hasil pengukuran parameter QoS dan analisa yang dilakukan pada layanan packet data dapat mengetahui adanya faktor-faktor yang mempengaruhi QoS pada jaringan seperti

Kuva Vihin aineistosta alkaa vähitellen seljetä kun huomio kiinnitetään levintäluokkien 1, 2 ja 3 välisiin eroihin. Näillä luokillahan esitettiin olevan ajallinen ulottuvuus kuvassa

DEPARTMENT OF SUNNI THEOLOGY ALIGARH MUSLIM UNIVERSITY. ALIGARH (INDIA)

Berdasarkan tingkat efisiensi pemasaran dari tiap lembaga dan berdasarkan ukuran ikan, maka dapat disimpulkan bahwa rantai pemasaran ikan betutu ini termasuk dalam kategori

Pembilasan dengan proses menggunakan asam asetat dan air, dilakukan dengan cara mencampur larutan asam cuka dengan konsentrasi 0,215 dengan 20 liter air tanah

Komputer merupakan alat bantu pengolah data yang dapat diandalkan untuk melakukan pemrosesan data dalam jumlah besar, selain komputer sebagai alat bantu secara

1, Juni 2012 hadir ke hadapan sidang pembaca dengan mengetengahkan 5 (lima) artikel sebagai berikut: Analisis Implementasi E-Government pada Pemerintah Daerah