• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS

1. Jadwal Kunjungan

Jadwal kunjungan bayi bbaru lahir dan neonatus yaitu :

a. 24 jam setelah pulang awal

1) Timbang berat badan bayi. Bandingkan berat badan dengan berat badan lahir dan berat badan pada saat pulang.

2) Jaga selalu kehangatan bayi

3) Komunikasikan kepada orangtua bayi bagaimana caranya merawat tali pusat. b. 1 minggu setelah pulang

1) Timbang berat badabn bayi. Bandingkan dengan berat badan saat ini dengan berat badan saat bayi lahir. Catat penurunan dan penambahan ulang BB bayi.

2) Perhatikan intake dan output bayi baru lahir. 3) Lihat keadaan suhu tubuh bayi

4) Kaji keadekuaatan suplai ASI c. 4 minggu setelah kelahiran

1) Ukur tinggi dan berat badan bayi dan bandingkan dengan pengukuran pada kelahiran dan pada usia 6 minggu.

2) Perhatikan intake dan output bayi baru lahir. 3) Perhatikan nutrisi bayi

4) Perhatikan keadaan penyakit pada bayi.

Kunjungan pertama oleh petugas kesehatan diantaranya :

1. Petugas pusskesmas hendaknya menjalankan kunjungan rumah tiap hari bagi tiap bayi yang dilahirkan dirumah, bila mungkin selama satu minggu pertama sesudah lahir. 2. Kartu anak harus diisi lengkap dan kelahiran bayi harus di daftar sebagai lahir atau

dibawa ke puskesmas.

3. Bidan hendaknya meneliti apakah petugas yang melayani persalinan sudah memberikan perhatian terhadap semua hal. Suatu bentuk kepedulian tenaga kesehatan Untuk pemeliharaan bayi selama 10 hari pertama dalam kehidupan yaitu :

(2)

b. Pada tiap kunjungan rumah :

1) Periksalah kemungkinan infeksi mata. 2) Periksa tali pusat

3) Bla kain kasa melekat, rendamlah dengan larutan antiseptik dan lepaskan dengan hati-hati.

4) Bersihkan pusat dengan alkohol 5) Berilah perban kering

6) Periksalah alat kelaamin dengan keberssihannya 7) Amatilah bahwa tinja normal.

2. Manajemen Pada Bayi Baru Lahir dan Neonatus

Manajemen Pada Bayi Baru Lahir dan Neonatus antara lain :

a. Pengkajian segera BBL 1) Pemeriksaan Awal

a) Nilai kondisi bayi :

 Apakah bayi menangis kuat/bernafas tanpa kesulitan?

 Apakah bayi bergerak dengan aktif/lemas?

 Apakah warna merah muda, pucat/biru?

Apgar score merupakan alat untuk mengkaji bayi sesaat setelah lahir meliputi 5 variabel yaitu pernapasan, frekuensi jantung, warna kulit, tonus otot & intabilitas reflek. Apgar score ditemukan oleh virginia apgar (1950).

b) Jenis kelamin

c) Kelainan kongentital d) Tali pusat

2) Pemeriksaan lengkap beberapa jam kemudian

a) Semua bayi harus diperiksa lengkap beberapa jam kemudian, setelah membiarkan bayi beberapa waktu untuk pulih karena kelahiran.Bayi secara keseluruhan. Bayi normal berbaring dengan posisi fleksi (menekuk). la mungkin meregang atau menguap. Warnanya merah muda. la menangis. Pernapas- annya teratur. la memberikan respon terkejut yang normal jika tiba-tiba diberi sentakan (ia akan melemparkan tangannya ke arah depan luar seperti hendak meraih seseorang). Ini disebut refleks Moro.

(3)

 Ukurlah lingkar kepala. Ukuran kepala yang tidak normal besarnya disebut

hidrosefalus. Ukuran kepala yang terlalu kecil disebut mikrosefalus. Lingkar kepala rata-rata adalah 33 cm.

 Rabalah fontanela anterior – seharusnya tidak menonjol (m]]]mbengkak).

 Lihatlah adanya celah bibir (seperti bibir kelinci) atau celah palatum.

c) Punggung.

Spina bifida merupakan kelainan tulang belakang pada bayi. Tidak didapatkan tulang dan kadang-kadang tidak ada kulit yang menutupi sumsum tulang belakang bayi.

d) Anus.

Periksalah apakah anus terbuka dan mekonium dapat keluar. Ini untuk meyakinkan tidak adanya anus imper-forata.

e) Anggota tubuh

Asuhan bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi baru lahir selama satu jam pertama setelah kelahiran. Sebagian besar BBL akan menunjukkan usaha pernafasan spontan dengan sedikit bantuan/gangguan oleh karena itu penting diperhatikan dalam memberikan asuhan SEGERA, yaitu jaga bayi tetap kering & hangat, kotak antara kulit bayi dengan kulit ibu sesegera mungkin.

a. Membersihkan jalan nafas

1) Sambil menilai pernafasan secara cepat, letakkan bayi dengan handuk di atas perut ibu

2) Bersihkan darah/lendir dari wajah bayi dengan kain bersih dan kering/ kassa

3) Periksa ulang pernafasan

4) Bayi akan segera menagis dalam waktu 30 detik pertama setelah lahir.

Jika tidak dapat menangis spontan dilakukan :

1) Letakkkan bayi pada posisi terlentang di tempat yang keras dan hangat.

2) Gulung sepotong kain dan letakkan di bawah bahu sehingga leher bayi ekstensi.

3) Bersihkan hidung, rongga mulut, dan tenggorokan bayi dengan jari tangan yang dibungkus kassa steril.

4) Tepuk telapak kaki by sebanyak 2-3x / gosok kulit bayi dengan kain kering dan kasar.

(4)

Setelah plasenta lahir dan kondisi ibu stabil, ikat atau jepit tali pusat.Caranya :

1)

Celupkan tangan yang masih menggunakan sarung tangan ke dalam klorin 0,5% untuk membersihkan darah & sekresi tubuh lainnya. 2)

bilas tangan dengan air matang /DTT 3)

keringkan tangan (bersarung tangan) 4)

letakkan bayi yang terbungkus diatas permukaan yang bersih dan hangat.

5)

Ikat ujung tali pusat sekitar 1 cm dari pusat dengan menggunakan benang DTT. Lakukan simpul kunci/ jepitkan

6)

Jika menggunakan benang tali pusat, lingkarkan benang sekeliling

ujung tali pusat & lakukan pengikatan kedua dengan simpul kunci dibagian TP pd sisi yang berlawanan.

7)

Lepaskan klem penjepit & letakkan di dalam larutan klorin 0,5% 8)

Mempertahankan suhu tubuh, Dengan cara : o Keringkan bayi secara seksama

o Selimuti bayi dengan selimut/kain bersih, kering 8 hangat o Tutup bagian kepala bayi

o Anjurkan ibu untuk memeluk 8 menyusukan bayinya o Lakukan penimbangan setelah bayi mengenakan pakaian o Tempatkan bayi di lingkungan yang hangat

d. Pencegahan infeksi

1) Memberikan obat tetes mata/salep

2) diberikan 1 jam pertama bayi lahir ryaitu ; eritromysin 0,5%/ tetrasiklin 1%.

3) Yang biasa dipakai adalah larutan perak nitrat/ neosporin 8 langsung diteteskan pd mata bayi segera setelah bayi lahir.

(5)

1) Cuci tangan sebelum 8 setelah kontak dengan bayi

2) Pakai sarung tangan bersih pada saat menangani bayi yang blm dimandikan

3) Pastikan semua peralatan (gunting, benang tali pusat) telah di DTT, jika menggunakan bola karet penghisap, pastikan dalam keadaan bersih

4)

Pastikan semua pakaian, handuk, selimut serta kain yang digunakan untuk bayi dalam keadaan bersih

5) Pastikan timbangan, pipa pengukur, termometer, stetoskop 8 benda2 lainnya akan bersentuhan dengan bayi dalam keadaan bersih (dekontaminasi setelah digunakan)

Asuhan bayi baru lahir 1-24 jam pertama kelahiran Tujuan :

Mengetahui aktivitas bayi normal/tidak dan identifikasi masalah kesehatan BBL yang memerlukan perhatian keluarga 8 penolong persalinan serta tindak lanjut petugas kesehatan.

Pemantauan 2 jam pertama meliputi : • Kemampuan menghisap (kuat/lemah) • Bayi tampak aktif/lunglai

• Bayi kemerahan /biru

Sebelum penolong meninggalkan ibu, harus melakukan pemeriksaan 8 penilaian ada tidaknya masalah kesehatan terutama pada :

• Bayi kecil masa kehamilan/KB • Gangguan pernafasan

• Hipotermia • Infeksi

• Cacat bawaan/trauma tahir Jika tidak ada masalah,

a. Lanjutkan pengamatan pernafasan, warna 8 aktivitasnya b. Pertahankan suhu tubuh bayi dengan cara :

1) Hindari memandikan min. 6 jam/min suhu 36,5 C

2) Bungkus bayi dengan kain yang kering & hangat, kepala bayi harus tertutup

c. Lakukan pemeriksaan fisik

1) Gunakan tempat yang hangat 8 bersih

(6)

tangan 8 bertindak lembut

3) LIHAT, DENGAR, dan RASAkan 4) Rekam /catat hasil pengamatan

5) jika ditemukan faktor risiko/masalah segera Cari bantuan lebih lanjut

d. Pemberian vitamin K

1) Untuk mencegah terjadinya perdarahan karena defisiensi vit. K 2) Bayi cukup bulan/normal 1 mg/hari peroral selama 3 hari 3) Bayi berisiko 0,5mg – 1mg perperenteral/ IM

4) Ajarkan pada orang tua cara merawat bayi, meliputi : a)

Pemberian nutrisi

• Berikan asi sesering keinginan bayi atau kebutuhan ibu (jika payudara ibu penuh)

• Frekuensi menyusui setiap 2-3 jam

• Pastikan bayi mendapat cukup colostrum seiama 24 jam. Colostrum memberikan zat perlindungan terhadap infeksi dan membantu pengeluaran mekonium.

• Berikan ASI saja sampai umur 6 bulan. b)

Mempertahankan kehangatan tubuh bayi • Suhu ruangan setidaknya 18-21°C

• Jika bayi kedinginan, harus didekap erat ke tubuh ibu • Jangan menggunakan alat penghangat buatan di tempat tidur (misalnya botol berisi air panas)

c)

Mencegah infeksi

• Cuci tangan sebelum memegang bayi dan setelah menggunakan toilet untuk BAK/BAB

• Jaga tali pusat bayi dalam keadaan bersih, selalu dan letakkan popok di bawah tali pusat. Jika tali pusat kotor cuci dengan air bersih dan sabun. Laporkan segera ke bidan jika timbul perdarahan, pembengkakan, keluar cairan, tampak merah atau bau busuk.

• Ibu menjaga kebersihan bayi dan dirinya terutama payudara dengan mandi setiap hari

(7)

hangat, dan sabun setiap hari.

• Jaga bayi dari orang-orang yang menderita infeksi dan pastikan setiap orang yang memegang bayi selalu cuci tangan tertebih dahulu

Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan kepada bayi tersebut selama jam pertama seetelah persalinan. Aspek-aspek penting ynag harus dilakukan bayi baru lahir ;

a.

Beri ASI, jangan beri makanan lain

1) Segera teteki / susui bayi dalam 30 menit setelah bersalin untuk merangsang ASI cepat keluar

2) ASI yang pertama keluar mengandung zat kekebalan tubuh, berikan langsung kepada bayi jangan dibuang.

b.

Jaga bayi tetap hangat

1) Tunda memandikan bayi sekurang-kurangnya 6 jam setelah lahir 2) Bungkus bayi dengan kain yang kering. Ganti kain atau handuk yang basah.

3) Jangan meletakan bayi ditempat yang dingin.

4) Jika berat lahir bayi kurang dari 2500 gram, dekap bayi agar kulit bayi menempel pada dada ibu (metode kanguru )

c.

Cegah infeksi pada bayi baru lahir

1) Minta salep antibiotik untuk mata segera setelah lahir

2) Jaga agar tali pusat selalu bersih dan selalu dalam keadaan kering. 3) Jangan bubuhkan ramuan atau bahan lain pada tali pusat.

d.

Beri rangsangan perkembangan

1) Peluk dan timang bayi dengan penuh kasih sayang sesering mungkin.

2) Gantung bendaa bergerak warna cerah agar bayi dapat melihat benda tersebut.

Referensi

Dokumen terkait

Feeding yang segera setelah kelahiran sangat penting dalam hubungannya untuk mendukung proses adaptasi kehidupan ekstra-uteri sistem gastro-intestinal bayi baru lahir (BBL)

ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA KEHAMILAN, PERSALINAN, BAYI BARU LAHIR (BBL) DAN NEONATUS, NIFAS DAN MENYUSUI, SERTA PERENCANAAN KELUARGA BERENCANA (KB) PADA NY.R UMUR 29..

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA KEHAMILAN, PERSALINAN, BAYI BARU LAHIR (BBL), NIFAS DAN KELUARGA

Dalam evaluasi selama pengajian setelah kelahiran pada asuhan kebidanan bayi Ny”l” yang telah dilakukan untuk bayi BBLR dengan hiotermi sedang diperoleh hal yaitu penambahan

Dengan demikian, asfiksia pada bayi baru lahir adalah suatu keadaan bayi baru lahir yang gagal bernafas secara spontan dan teratur sehingga bayi tidak dapat memasukkan

RSUD Palembang BARI dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya ditunjang dengan SDM yang tenaga baik PNS maupun honor dengan kontrak kerja. Asuhan bayi baru lahir adalah

Feeding yang segera setelah kelahiran sangat penting dalam hubungannya untuk mendukung proses adaptasi kehidupan ekstra-uteri sistem gastro-intestinal bayi baru lahir (BBL)

N, bayi baru lahir normal di RSIA Malebu Husada Makassar, yaitu asuhan yang telah diberikan berhasil ditandai dengan keadaan umum bayi baik, bayi tidak mengalami gangguan metabolisme,