• Tidak ada hasil yang ditemukan

Biologi Kontraksi dan Relaksasi Otot

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Biologi Kontraksi dan Relaksasi Otot"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Relaksasi otot:

Relaksasi otot terjadi ketika troponin (salah satu protein penyusun thin filaments) tidak

terikat dengan ion Ca2+ . Protein ini menstabilkan tropomyosin pada posisi memblok “binding

site” pada aktin. Dengan begitu, terbentuklah kompleks troponin-tropomyosin yang menutupi

binding site pada aktin. Karena binding site aktin tertutup, maka miosin dan aktin tidak dapat

melakukan “cross-bridge binding” dan serat otot mengalami relaksasi.

Kontraksi otot:

Kontraksi otot terjadi ketika ion Ca2+

berikatan dengan troponin. Susunan protein menjadi

berubah ,di mana tropomiosin bergerak dari posisi blockingnya. Akibatnya, aktin dan miosin

dapat berinteraksi pada Cross Bridge, menghasilkan kontraksi otot.

Ketika terjadi kontak antara aktin dan miosin pada cross bridge, maka jembatan tersebut

berubah bentuk, yaitu melipat kira-kira 45 derajat ke arah tengah sarkomer. Akibat lipatan

ini, terjadi Power Stroke yang menarik thin filament. Siklus ini terjadi berkali-kali untuk

menyelesaikan proses pemendekan.

Pada akhir 1 siklus cross-bridge, sambungan aktin dan miosin terpecah, lalu kembali ke

bentuk sebelumnya dan mengikat molekul aktin berikutnya Mekanisme Gerak Otot

Dari hasil penelitian dan pengamatan dengan mikroskop elektron dan difraksi sinar X, Hansen dan Huxly (l955) mengemukkan teori kontraksi otot yang disebut model sliding filaments.

Model ini menyatakan bahwa kontraksi didasarkan adanya dua set filamen di dalam sel otot kontraktil yang berupa filament aktin dan filamen miosin..

(2)

Kontraksi ini memerlukan energi. Pada waktu kontraksi, filamen aktin meluncur di antara miosin ke dalam zona H (zona H adalah bagian terang di antara 2 pita gelap). Dengan demikian serabut otot menjadi memendek yang tetap

panjangnya ialah ban A (pita gelap), sedangkan ban I (pita terang) dan zona H bertambah pendek waktu kontraksi. Ujung miosin dapat mengikat ATP dan menghidrolisisnya menjadi ADP. Beberapa energi dilepaskan dengan cara memotong pemindahan ATP ke miosin yang berubah bentuk ke konfigurasi energi tinggi.

Miosin yang berenergi tinggi ini kemudian mengikatkan diri dengan kedudukan khusus pada aktin membentuk jembatan silang. Kemudian simpanan energi miosin dilepaskan, dan ujung miosin lalu beristirahat dengan energi rendah, pada saat inilah terjadi relaksasi. Relaksasi ini mengubah sudut perlekatan ujung myosin menjadi miosin ekor. Ikatan antara miosin energi rendah dan aktin terpecah ketika molekul baru ATP bergabung dengan ujung miosin. Kemudian siklus tadi berulang

Sumber Energi untuk Gerak Otot

ATP (Adenosht Tri Phosphat) merupakan sumber energi utama untuk kontraksi otot. ATP berasal dari oksidasi karbohidrat dan lemak. Kontraksi otot merupakan interaksi antara aktin dan miosin yang memerlukan ATP.

ATP ---- ADP + P Aktin + Miosin --- Aktomiosin

ATPase

Fosfokreatin merupakan persenyawaan fosfat berenergi tinggi yang terdapat dalam konsentrasi tinggi pada otot. Fosfokreatin tidak dapat dipakai langsung sebagai sumber energi, tetapi fosfokreatin dapat memberikan energinya kepada ADP.

kreatin

Fosfokreatin + ADP --- keratin + ATP

Fosfokinase

Pada otot lurik jumlah fosfokreatin lebih dari lima kali jumlah ATP. Pemecahan ATP dan fosfokreatin untuk menghasilkan energy tidak memerlukan oksigen bebas. Oleh sebab itu , fase kontraksi otot sering disebut fase anaerob.

CONTOH GERAK SINERGIS DAN ANTAGONIS

Gerak Sinergis

(3)

Gerak Antagonis

Gerak antaginis adalah gerak yang belawanan antara dua atau lebih

macam otot yang mengendalikan gerak pada suatu bagian tubuh. Gerak

antagonis yang paling banyak dikenal disebut otot bisep dan trisep.

Ketika lengan bawah terangkat, otot bisep berelaksasi, sedangkan otot

trisep berkontraksi.

Otot bisep memiliki dua buah tendon sebagai origo, yakni dua buah

melekat pada humerus dan satu buah melekat pada skapula. Sementara

itu, insersinya melekat pada tulang radius.

Otot trisep memiliki 3 buah tendon sebagai origo, yakni dua buah melekat

pada humerus dan satu buah melekat pada skapula. Sementara itu,

insersinya melekat pada tulang ulna.

Jika otot bisep berkontraksi, tulang lengan bawah (radius dan ulna) akan

terangkat ke atas dan otot trisep relaksasi. Apabila otot trisep

berkontraksi, radius dan ulna akan lurus dengan humerus. Otot bisep

bersifat membengkokkan tulang, yakni radius dan ulna sehingga disebut

sebagai otot feksor. Otot trisep bersifat meluruskan tulang, yakni radius

ulna sehingga disebut sebagai otot ekstensor. Dengan kata lain, jenis

gerakan yang terjadi pada radius ulna adalah feksi-ekstensi.

Gerakan antagonis lainnya adalah abduksi-adduksi (menjauh – mendekati)

dan pronasi – supinasi (menelungkup – menengadah). Sebaimana telah

disinggung sebelumnya, gerak abduksi – adukasi dapat terjadi pada

lengan dan tungkai. Sementara itu, gerak pronasi – supinasi dapat terjadi

pada telapak tangan.

Referensi

Dokumen terkait

Mengakibatkan gerakan dimana tulang yang satu dapat bergerak ke dua arah ... Jenis otot Ciri-ciri

Perbedaan kecemasan karena pada kelompok intervensi sebelum dilakukan pengukuran tingkat kecemasan terlebih dahulu diberikan tindakan relaksasi otot progresif yang

Penggunaan teknik relaksasi otot progresif dalam menurunkan tingkat nyeri pasien gastritis, dilakukan dengan 15 gerakan peregangan otot, penggunaan teknik pada

Otot lurik disebut juga otot rangka karena biasanya melekat pada rangka tubuh, misalnya pada bisep dan trisep.. Selain itu juga terdapat di lidah, bibir, kelopak mata,

Disamping itu, pada pemberian rangsangan terhadap otot saraf katak menunjukkan bahwa rangsangan tercepat saat diberikan pada tendon achiles katak dari

Mechanoreceptor ini terletak pada tendon itu sendiri dan distimulasi oleh kekuatan yang dapat meregangkan yang dihasilkan oleh kontraksi serat otot yang melekat pada tendon

Otot ini pada badak Sumatera berbeda pada babi dan kuda (Getty 1975), karena memiliki dua lapisan otot dengan dua arah serabut yang berbeda.. Lapis superfisial memiliki arah

· Otot Lurik (otot rangka) merupakan jenis otot yang melekat pada seluruh rangka, cara kerjanya disadari (sesuai kehendak), bentuknya memanjang dengan banyak