• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pandangan umum Pemerintah akan Konvergensi bersama antar operator

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pandangan umum Pemerintah akan Konvergensi bersama antar operator"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Pandangan umum Pemerintah

akan Konvergensi bersama

antar operator

(2)

Pengantar

Kemunculan era KONVERGEN perlu diantisipasi dan dipersiapkan dari sekarang.

Migrasi menuju jaringan yang terkonvergen yang meliputi berbagai

penyelenggara dan berbagai jenis jaringan akses memerlukan strategi dan langkah-langkah nyata dari para penyelenggara untuk secara bersama-sama mempersiapkan model dan proses migrasi-nya.

Segala aspek perlu menjadi konsideran, mulai dari technical aspects, investment considerations, dan aspek kepentingan nasional Negara Kesatuan Republik

Indonesia

Standard-standard teknologi saat ini sedang menuju kearah sistem yang

mendukung konvergen tidak hanya konvergen jenis-jenis layanan yang beragam yang dapat disalurkan melalui satu jairngan akses broadband namun juga

bagaimana model, pola dan skenario konvergen yang merupakan konvergen antar berbagai operator.

(3)

Level Konvergen :

Konvergen layanan

(4)

Konvergensi tingkat

layanan

Konvergen dalam hal ini adalah menyatukan berbagai aplikasi atau layanan

telekomunikasi dan broadcast ke dalam satu (single) media sehingga dengan satu jenis media pelanggan dari penyelenggara jasa dalam menikmati

(5)

Konvergensi tingkat

Jaringan

Dengan semakin banyaknya teknologi jaringan mulai dari model

jaringan PSTN sampai metroethernet dan dari jaringan wireless

terbatas WiFi dan jaringan bergerak seluler 2G sampai dengan

jaringan masa depan 3G dan versi berikutnya danWimaX maka

diperlukan suatu konvergensi jaringan (

converged network

)

sehingga terdapat suatu sistem jaringan tingkat atas yang menjadi

manajemen dan pengendali dari semua jenis platform jaringan

(6)

Pertimbangan Konvergensi (1)

Investasi untuk menuju Konvergen sangat memerlukan capital yang

besar baik untuk peningkatan kemampuan jaringan, control dan

aplikasi layanan maupun untuk peningkatan kapasitas sumber daya

manusia.

Sementara itu, kecenderungan saat ini , Telco menerapkan

karakteristik model investasinya sesuai dengan tingkat pencapaian

market, yaitu :

Telco dihadapkan kepada situasi keinginan untuk menguasai seluruh

segment baik market (jumlah pelanggan), jaringan maupun layanan

dengan kecenderungan pada suatu prinsip bahwa untuk terus bertahan

dalam market maka harus mendominasi market itu sendiri, di mana

untuk maksud tersebut aspek utama adalah penguasaan tidak hanya

jaringan akses tetapi pula jaringan backbone dan backhaul.

Untuk melakukan investasi secara menyeluruh memerlukan capital

yang sangat besar, dan bagi penyelenggara new entrant akan sangat

berat untuk melakukan kesemuanya sehingga perlu melakukan

(7)

Kelemahan dari Kondisi di atas

dampak pembangunan telekomunikasi yang menyeluruh tidak

dapat ditempuh dalam waktu yang cepat bahkan jangka

menengah atau mungkin jangka panjang,

sulit bagi industri telco untuk memberikan kontribusi nyata

untuk kemajuan bangsa secara merata. Hal ini tentu akan

tetap menetapkan posisi Indonesia dalam digital divide atau

kesenjangan digital secara berkepanjangan.

Backbone dan Backhaul Sharing

Investasi CAPEX di sisi backbone dan backhaul merupakan

bagian terbesar dari investasi capex dari Telco.

Beberapa Telco dapat meningkatkan pengembangan dan

pembangunan jaringan akses untuk meningkatkan dan

memelihara pelanggan. Investasi di dalam telco dapat

di-fokuskan ke penyediaan jaringan akses ke pelanggan

perlu

ketegasan apakah perlu prinsip open access atau justru tidak

perlu diregulasi prinsip open access

(8)

Bagaimana gambaran apabila para

operator tidak bersama-sama

terkonvergen dan apabila para operator

melakukan konsolidasi konvergensi

(9)
(10)
(11)

Model pembangunan backbone dan

(12)

Model Kebijakan berkenaan

Pembangunan jaringan (ICT Fund)

negara lain

 OFCOM, Inggris memberi keleluasaan kepada BT untuk menerapkan pola migrasi NGN, monopoli dalam pembangunan jaringan, namun diberikan

perlakukan dengan prinsip unbundling access, sehingga jaringan backhaul dan backbone nya dapat dibuka untuk operator lain..

 Pemerintah Singapura memberikan Fund berupa grand untuk stage awal

pembanguan jaringan fber optik ke seluruh singapura berikut jairngan akses Fo ke gedung-gedung dan rumah-rumah, juga untuk jairngan broadband wireless.  Australia memeprcepat pembangunan jaringan backbone, backhaul dan

jaringan akses FO dengan sepenuhnya dana pemerintah Australia dengan target 2010 mampu mencapai 90% rumah-rumah, sisanya baru dilayani dengan

wireless/satelit karena faktor lokasi.

Pemerintah Amerika lebih melindungi investasi jaringan akses FO dengan menerapkan prinsip penyelenggara layanan broadband didorong membangun jaringan akses FO nya sendiri, demikian juga dengan Jerman (tidak berprinsip open access atau dapat berupa bundling access).

(13)

ICT Fund : Indonesia

Dari pengalaman program Palapa Ring, maka perlu

keterlibatan pemerintah utamanya dalam hal dana

untuk kepastian Palapa Ring.

Oleh karena itu perlu dipikirkan, National ICT Fund.

Dari mana ICT Fund berasal ?

beberapa skenario:

Pendapatan Pemerintah / Negara dari sektor

telekomunikasi yang dikembalikan ke sektor.

Dana USO yang telah ada digunakan sebagian untuk ICT

Fund.

New Institution with special license for backhaul dan

(14)

Pendapatan Pemerintah / Negara dari sektor telekomunikasi yang

dikembalikan ke sektor :

Sebagian besar Dividen Pemerintah dari sektor telekomunikasi

dimasukkan ke ICT Fund

Perlu konsep pemanfaatan

Memerlukan perjuangan di Depkeu dan Komitmen wakil rakyat (DPR)

Dana USO yang telah ada digunakan sebagian untuk ICT Fund :

Sebagian dana USO dapat ditempatkan ke ICT Fund

New Institution with special license for backhaul dan backbone :

Pelaksanana ICT Fund berikut yang menjadi kuasa pembangun

jaringan telekomunikasi adalah institusi yang dibentuk khusus dan

diberikan lisensi khusus untuk itu.

Dapat menerima dana ICT Fund dari bagian Dividen Pemerintah di

sektor Telekomunikasi

Dapat menerima bagian dari dana USO.

Dapat menarik investasi dengan model obligasi (tidak ada transfer

(15)

Referensi

Dokumen terkait

Dr. Nooryan Bahari, M.Sn. Beauty Dwi Setyawati. Tugas Akhir ini bertujuan untuk memvisualisasikan gagasan pemikiran penulis dalam karya seni grafis, dalam sebuah karakter

Melalui penelitian ini dilakukan penelitian analisis sistetn pelabuhan perikanan untuk mengetahui sistem pelabuhan perikanan di Kabupaten Lolnbok Timur khusus

Dalam peneliti- an ini yang menjadi variabel terikat adalah ki- nerja KSK (Y). Pengawasan adalah kegiatan yang membanding- kan atau mengukur apa yang sedang atau sudah

Perilaku kebiasaan hidup sehat masyarakat sehari-hari dalam mencegah terjadinya penyakit demam berdarah dengue di kelurahan Dago wilayah kerja Puskesmas Dago Bandung

Beberapa batasan yang diterapkan pada penelitian ini yaitu pembatasan lokasi penelitian yang difokuskan hanya pada daerah irigasi Namu Sira-sira sebelah kanan yang memiliki

Risiko Sistematik (BETA) berpengaruh secara simultan terhadap harga saham pada Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islaimc Indeks.

Hasil dari persepsi karyawan tentang peran auditor internal sebagai konsultan dalam pencapaian tujuan perusahaan pada tabel 13, dapat diketahui bahwa 72 responden PT

1) untuk Kabupaten/Kota selain pada Zona Merah, kegiatan peribadatan pada tempat ibadah dapat dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat