FUTURISTIC FLOATING CITY DI JEPANG
Oleh: Eufrasia Marlita Kurniawan15411038
eufrasiamarlita@yahoo.com
Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Bandung
ABSTRAK
Futuristic floating city merupakan kota yang direncanakan akan ada di masa depan di mana lokasi dari kota ini berada di atas permukaan laut. Kota ini bisa menjadi jawaban atas beberapa masalah yang ditemukan di perkotaan akibat dari adanya efek atau dampak pemanasan global seperti naiknya permukaan air laut sehingga menggenangi bagian wilayah
kota. Dengan demikian kota tersebut menjadi lebih sustain. Futuristic floating city
memperhatikan hal-hal lingkungan, masalah-masalah lingkungan, sehingga kehadirannya dapat menjawab permasalahan perkotaan yang akarnya memang masalah lingkungan dan
menjadikan kota tersebut benar-benar sustainable. Futuristic floating city menggunakan teknologi-teknologi tingkat tinggi untuk pengaplikasiannya sehingga meskipun kota tersebut
berada di atas air, faktor keamanan dan kenyamanan telah dipikirkan dengan baik. Kata kunci: Futuristic floating city, sustainable, masalah lingkungan, pemanasan global
PENDAHULUAN
Bumi yang kita tinggali saat ini sudah berumur milyaran tahun. Sudah banyak kejadian
yang terjadi di muka bumi ini. Generasi ke generasi telah berganti dan mengisi kehidupan di
dalamnya. Sekian lama bumi ini ada, banyak kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh manusia
yang kian hari kian modern dan semakin canggih. Kegiatan manusia yang semula dikerjakan
secara manual dan tradisional berubah menjadi lebih modern dan dengan bantuan
teknologi-teknologi yang ada. Teknologi ini muncul dari hasil pemikiran manusia yang semakin
berkembang dan memikirkan cara untuk mempermudah kehidupannya. Namun teknologi ini
dari barang-barang berteknologi tinggi seperti kendaraan bermotor, mesin-mesin produksi, dan
industri. Gas karbondioksida yang terlalu banyak di udara akan naik menuju atmosfer dan
terperangkap di sana. Gas karbondioksida ini akan membentuk semacam perisai yang membuat
panas yang berasal dari bumi akan terperangkap di bumi sehingga suhu di bumi menjadi naik.
Hal inil disebut juga sebagai efek rumah kaca. Gas karbondioksida yang terdapat di atmosfer
juga menyebabkan ozon menjadi berlubang sehingga panas dari luar atau radiasi sinar matahari
dari luar bumi bisa langsung masuk tanpa ada penyaringnya. Keadaan inilah yang sedang terjadi
di bumi kita ini. Hal ini disebut pemanasan global di mana suhu muka bumi naik dan
menyebabkan banyak masalah baru yang terjadi. Pemanasan global ini dapat menyebabkan
suhu rata-rata di permukaan bumi menjadi naik. Suhu permukaan bumi yang meningkat ini
menyebabkan es atau gleser yang ada di daerah kutub mencair. Akibatnya, volume air laut
bertambah dan ketinggian muka air laut menjadi naik. Banyak daratan yang tergenang atau
bahkan tenggelam karena naiknya permukaan air laut ini. Banjir sering terjadi di beberapa
wilayah akibat hal ini.
Kota merupakan tempat terjadinya interaksi antar individu dan antar komunitas. Kota
menjadi tempat bertemunya banyak orang dan menjalin hubungan juga berkegiatan. Banyak
kegiatan yang dapat dilakukan di kota. Kegiatan utama di kota bukanlah pertanian, namun
kegiatan-kegiatan lain seperti industri dan jasa. Kegiatan di perkotaan ini juga menjadi faktor
utama penyebab terjadinya pemanasan global. Kegiatan industri dan transportas di kota
menghasilkan emisi gas karbondioksida yang menjadi penyebab terjadinya pemanasan global.
Kondisi bumi saat ini terutama di daerah perkotaan menjadi tidak nyaman untuk dihuni
karena banyak faktor. Selain pemanasan global yang membuat suhu muka bumi menjadi
semakin panas, ada beberapa hal yang menjadi masalah dan mengusik kenyamanan di daerah
perkotaan. Polusi udara yang tinggi di daerah perkotaan menyebabkan udara di daerah
tersebut menjadi kotor dan tidak nyaman untuk berada di sana. Selain itu, karena adanya
perubahan iklim, bencana alam pun semakin sering terjadi.
Kondisi perkotaan yang demikian membuat tinggal di daerah tersebut tidak nyaman.
yang nyaman sangat dinanti-nantikan oleh masyarakat di perkotaan. Angan-angan tersebut
membawa beberapa orang menyusun rencana untuk membuat solusi alternatif yang dapat
memecahkan masalah yang terjadi saat ini. Salah satu solusi alternatif tersebut adalah futuristic floating city.
PEMBAHASAN
Futuristic floating city merupakan solusi aternatif yang muncul akibat permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitar kita, yaitu kota. Menjawab permasalahan lingkungan di
perkotaan yang terjadi akibat pemanasan global, seperti naiknya suhu muka bumi dan naiknya
permukaan air laut, futuristic floating city dirancang untuk menjadi jawaban atas permasalahan tersebut. Salah satu perusahaan bangunan di Jepang, Shimizu Corporation, membuat rencana
mengenai floating ecotopia yang dapat memenuhi kebutuhannya sendiri. Floating ecotopia ini ditutupi oleh vegetasi, menghasilkan energi sendiri, dapat menghasilkan makanan, mengelola
limbah, dan menyediakan air bersih.
Gambar 1
Rencana Futuristic Floating City di Jepang
Shimizu Corporation merencanakan kota ini untuk desain di perairan pasifik, dekat
Jepang. Program dari perusahaan ini dinamakan Green Float. Konsep Green Float ini adalah menciptakan serial floating islands dengan eco skyscraper cities di mana orang dapat tinggal, bekerja, dan dengan mudah mendapatkan akses menuju taman, ruang terbuka, pantai, bahkan
hutan. Pulau-pulau ini terhubung satu sama lain dan membentuk modul dan modul-modul
tersebut akan membentuk kota dengan penduduk sekitar satu juta orang.
Gambar 2
City In The Sky
Sumber: http://www.shimz.co.jp/english/theme/dream/greenfloat.html
Di tengah kota tersebut, terdapat tower dengan ketinggian 1000 meter yang berfungsi
Gambar 3
Rencana Tower 1000 Meter
Sumber: http://www.shimz.co.jp/english/theme/dream/greenfloat.html
Energi yang dibutuhkan oleh pulau ini berasal dari energi yang dapat diperbarui, seperti
matahari, angin, dan panas dari laut. Lokasi dari pulau ini sangat mendukung untuk
mendapatkan energi-energi dari sumber energi tersebut karena di lokasi tersebut, matahari
bersinar terang dan angin topan minimal. Dengan lokasi di perairan pasifik, tentu dengan
mudah angin dan panas dari laut dapat dengan mudah ditemukan.
Terdapat beberapa teknologi yang digunakan dalam pembuatan pulau ini. Teknologi
yang pertama adalah teknologi bagaimana membuat kota tersebut dapat menyerap
karbondioksida seperti tumbuhan. Terdapat beberapa cara untuk mengurangi karbondioksida.
Pertama, dengan mengganti ke compact city dan mengganti struktur industri dapat menurunkan karbondioksida sekitar 40%. Mengurangi karbondioksida melalui transportasi
uang lebih efisien dan pendistribusiannya ke compact city. Konservasi energi dapat mengurangi kaorbondioksida sekitar 30%. Penggunaan bahan bakar fosil dihilangkan dan diganti dengan
energi matahari, energi termal, ombak, dan angin. Teknologi yang kedua adalah bagaimana
memuat kota botanic di mana orang dapat hidup harmonis dengan alam. Terdapat dua hal yang
akan dibuat, yaitu hutan terrestrial dan hutan perairan. Teknologi ketiga adalah bagaimana
mendaur ulang sampah sehari-hari dan mengkonversi limbah menjadi energy.
Gambar 4
Pengolahan dan Daur Ulang Sampah
Sumber: http://www.shimz.co.jp/english/theme/dream/greenfloat.html
Teknologi keempat adalah bagaimana membuat bangunan yang aman dari bencana alam,
angina yang kuat, ombak, gempa bumi dan tsunami, serta petir. Perlu dilakukan perhitungan
khusus untuk memastikan bahwa bangunan yang dibangun akan kuat, aman, dan nyaman
untuk ditinggali. Teknologi yang kelima adalah bagaimana membuat material structural dari air
magnesium yang bercampur di dalamnya. Teknologi keenam adalah bagaimana membuat
artificial offshore ground structure yang bentuknya menyerupai sarang lebah. Bentuk sarang lebah terdiri dari sel yang berbentuk heksagonal.
Gambar 5
Konstruksi Sarang Lebah
Sumber: http://www.shimz.co.jp/english/theme/dream/greenfloat.html
Gambar 6
Ultra-High-Rise Marine Construction
Sumber: http://www.shimz.co.jp/english/theme/dream/greenfloat.html
KESIMPULAN
Kota saat ini semakin tidak nyaman untuk dihuni akibat kegiatan yang dilakukan di kota
itu sendiri yang tidak memikirkan sustainable kota. Kegiatan-kegiatan perkotaan seperti industri dan transportasi menyebabkan karbondioksida di atmosfer meningkat karena kegiatan tersebut
menghasilkan emisi gas karbondioksdia. Hal ini menyebabkan terjadinya gas rumah kaca yang
masalah-masalah baru seperti naiknya ketinggian permukaan air laut dan perubahan iklim.
Dengan kondisi seperti ini, manusia memikirkan hal baru yang membuat hidupnya lebih
nyaman. Salah satu perusahaan di Jepang membuat rencana untuk membangun pulau di
perairan pasifik. Pulau ini disebut pulau lingkungan karena pulau ini sangat peduli terhadap
lingkungan, mulai dari penggunaan energi, hingga pengolahan limbahnya. Dengan teknologi
yang tinggi, futuristic floating city ini diharapkan bisa menampung hingga satu juta orang di dalamnya.
REFERENSI
http://inhabitat.com/futuristic-floating-city-is-an-ecotopia-at-sea/ diakses pada Kamis, 12
Desember 2013 pukul 09.22 WIB
http://www.shimz.co.jp/english/theme/dream/greenfloat.html diakses pada Kamis, 12
Desember 2013 pukul 09.22 WIB
http://www.pinterest.com/inhabitat/futuristic-floating-cities/ diakses pada Kamis, 12
Desember 2013 pukul 09.44 WIB
http://flavorwire.com/343072/a-survey-of-futuristic-floating-cities/ diakses pada Kamis, 12