• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan masih memfokuskan dirinya sebagai organisasi yang mencari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. perusahaan masih memfokuskan dirinya sebagai organisasi yang mencari"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada saat industri berkembang setelah terjadi revolusi industri, kebanyakan perusahaan masih memfokuskan dirinya sebagai organisasi yang mencari keuntungan belaka. Perusahaan memandang bahwa sumbangan kepada masyarakat cukup diberikan dalam bentuk penyediaan lapangan kerja, penyediaan kebutuhan masyarakat melalui produknya dan pembayaran pajak kepada negara (Wibisono 2007: 3). Oleh karena itu konsep Corporate Social Responsibiliy atau Tanggung Jawab Sosial Perusahaan muncul sebagai akibat adanya kenyataan bahwa pada dasarnya karakter alami dari setiap perusahaan adalah mencari keuntungan semaksimal mungkin tanpa memperdulikan kesejahteraan karyawan, masyarakat

dan lingkungan alam

Seiring dengan berkembangnya pengetahuan, masyarakat tak sekedar menuntut perusahaan untuk menyediakan barang dan jasa yang diperlukan melainkan juga untuk bertanggung jawab secara sosial, karena selain terdapat ketimpangan ekonomi antara pelaku usaha dengan masyarakat sekitar, kegiatan operasional perusahaan umumnya memberikan dampak negatif misalnya eksploitasi sumber daya dan rusaknya lingkungan di sekitar operasional perusahaan (Wibisono 2007: 3).

Sektor industri dan bisnis yang banyak disorot sebagai perusak alam adalah industri yang berhubungan dengan hutan. Perambahan hutan untuk industri (kayu, pulp dan kertas); agro-industri (pertanian dan peternakan); maupun untuk hutan industri itu sendiri, telah mengakibatkan berbagai kerusakan ekologis. Bukan hanya

(2)

berubahnya bentang alam seperti perubahan iklim, penghundulan dan erosi, melainkan yang lebih parah adalah punahnya keanekaragaman hayati karena pembukaan hutan yang cepat, hebat dan sukses (Budianta, 1997: 17).

Terdapat beberapa contoh kasus terkait permasalahan yang muncul karena perusahaan dalam melaksanakan operasinya kurang memperhatikan kondisi lingkungan dan sosial di sekitarnya, khususnya perusahaan yang aktivitasnya berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam seperti: Kasus Dayak di Matalibaq vs PT. Limbang Praja dan PT. Annangga Pundi Nusa tahun 2001. Kehidupan Dayak Bahau yang semula bersahaja, sejak tahun 1992 terancam dengan kehadiran perusahaan pemegang hak pengelolaan hutan dan perusahaan pemegang hak tanaman industri. Tahun 1992, PT. Limbang Praja dan PT. Annangga Pundi Nusa, menetapkan lokasi hak tanaman industri trans di kawasan tanah adat Matalibag, tanpa musyawarah dengan warga komunitas. Perusahaan besar milik Prayogo Pangestu seorang kroni Soeharto tersebut, melakukan eksploitasi hutan di kawasan hukum adat Dayak Bahau. Diantaranya kasus pencaplokan tanah adat pada Mei 1992, pencurian kayu di kawasan tanah adat pada November 1996 dan kebakaran

hutan pada Februari 1998

. Sejak itu pula komunitas Matalibaq kehilangan kedaulatan untuk penguasaan, pemilikan, pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya hutan di kawasan tanah adat tersebut. Meliputi tanah adat di kawasan sungai Bengeh seluas 8.400 hektar dan sungai Meritiq seluas 6.800 hektar (Rudito dan Famiola, 2007: 96).

Kasus PT.Barisan Tropical Mining, sejak tahun 1996 PT.Barisan Tropical Mining melakukan eksplorasi penambangan emas dan perak di Bukit Tembang Kecamatan Perwakilan Karangjaya Muara Rupit Kabupaten Musirawas Sumatera Selatan. Pembuangan limbah dengan system dam tailings mengakibatkan sungai

(3)

Tiku tidak dapat lagi digunakan oleh petani. Kehadiran PT.Barisan Tropical Mining, membuat kehidupan 15.455 jiwa ditujuh dusun menjadi tidak tenang dan secara ekonomi pendapatan mereka mengalami penurunan. Para petani yang biasanya mendulang emas secara tradisional di sungai tidak dapat melakukannya lagi karena air sungai membuat tubuh manusia gatal-gatal. Proses penambangan tersebut juga menimbulkan erosi di Bukit Tembang. Operasional penambangan di atas lahan seluas 11.709,44 hektar yang dikerjakan perusahaan Laverton Gold dari Australia, membuat produksi kebun-kebun karet yang tersisa menurun akibat perubahaan suhu udara sebagai dampak langsung operasionalisasi penambangan perusahaan. Warga juga kehilangan pendapatan dari madu lebah akibat sorot lampu penambangan yang diarahkan ke hutan. Parahnya, para petani tersebut hanya dibuatkan tujuh sumur bor yang dibagikan kebeberapa tong penampungan air padahal sungai yang dicemari perusahaan tersebut nilainya tidak sebanding dengan tujuh sumur yang dibuat

Berdasarkan kasus tersebut tidak

mengherankan apabila masyarakat sebagai stakeholders menuntut agar perusahaan lebih memperhatikan keadaan stakeholders dari pada shareholders.

Sebaliknya dengan berkembangnya konsep tanggung jawab sosial perusahaan di Indonesia, beberapa perusahaan mulai meyakini bahwa tanggung jawab sosial perusahaan dapat dijadikan sebagai cara untuk mengurangi resiko sosial perusahaan, yaitu dengan mengidentifikasi resiko sosial. Stakeholder perusahaan harus mengidentifikasikan masalah yang rentan dan mempengaruhi perubahan perilaku perusahaan. Untuk mengatur konsep tanggung jawab sosial perusahaan bagi perseroan maka pemerintah membentuk Undang-undang Nomor 40 Pasal 74 Tahun 2007 tentang “Perseroan Terbatas”. Konsep ini dimaksudkan dalam rangka mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas

(4)

kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi perseroan itu sendiri, komunitas

setempat dan masyarakat pada umumnya

menggugatcorporatesocialresponsibility).

Peningkatan kualitas tersebut didukung anggaran yang diperhitungkan sebagai biaya perseroan, dimana pelaksanaannya memperhatikan kepatutan dan kewajaran yang dimuat dalam laporan tahunan perseroan. Tanggung jawab sosial dan lingkungan yang diterapkan pada perseroan akan meminimalkan beban biaya pada kerusakan-kerusakan lingkungan akibat eksplorasi maupun eksploitasi sumber daya alam, misalnya pada sektor kerusakan lingkungan seperti sektor pertambangan, adanya sumur-sumber rakysasa yang berisi zat berbahaya, penghundulan hutan, erosi dan bencana lainnya.

Pemerintah menyadari bahwa dunia usaha memiliki peran membantu menangani masalah sosial yang terjadi di Indonesia. Untuk itu pemerintah membuat peraturan mengenai pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan oleh Badan Usaha Milik Negara yang tertuang dalam peraturan menteri negara BUMN No: Per-05/MBU/2007 tentang program kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan usaha kecil dan Program Bina Lingkungan. Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara ini mengatur bahwa setiap Badan Usaha Milik Negara harus menyisihkan 2% profit usahanya setelah kena pajak untuk melaksanakan kegiatan

program kemitraan dan program bina lingkunga

Beberapa perusahaan sudah menerapkan program tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat dan lingkugan sebagai bentuk social investment, sebagai contoh: PT. Djarum Bakti Bangsa, tanggung jawab sosial yang diberikan PT. Djarum tidak hanya pada karyawannya tetapi juga pada masyarakat umum.

(5)

Untuk melaksanakan tanggung jawab sosial, PT. Djarum membangun tempat khusus Green Plants Cultivation of Seedlings Center pada tahun 1984, yang digunakan untuk pembudidayaan bibit tanaman, baik itu tanaman berupa buah-buahan, tanaman hias, tanaman langka, bahkan tanaman dari negara lainpun dikembangbiakkan, sehingga masyarakat dapat memperoleh bibit tersebut secara gratis. PT. Djarum Bakti Bangsa juga menyusun suatu konsep pembelian buah dari masyarakat, yaitu bibit buah yang diberikan secara gratis kepada masyarakat, ketika telah berbuah masyarakat dapat menjual hasil panen buah kepada Djarum. Inilah konsep yang sangat baik, secara langsung masyarakat dapat memanfaatkan pekarangan kosong yang dimilikinya. Setiap masyarakat baik itu keorganisasian yang ingin melakukan penghijauan, bibit penghijauan diberikan secara cuma-cuma. Selain itu, Djarum memberikan dana sebesar 30 Milliar untuk pembangunan lapangan bulutangkis. Gedung olah raga PT. Djarum Bakti Bangsa digunakan untuk merekrut para pemain bulutangkis yang handal berkelas dunia, gedung tersebut merupakan yang terbaik di

Asia Tenggara

PT. Indocement Tunggal Prakasa, Tbk, dalam rangka pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan PT. Indocement melakukan kegiatan program clean development mechanism. Program ini merupakan program kerjasama antara negara maju dan negara berkembang dalam penandatanganan Protokol Kyoto untuk menurunkan emisi gas rumah kaca untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. PT. Indocement menerapkan Program clean development mechanism dengan melakukan proyek pemanfaatan bahan bakar dan material alternatif. Proyek ini melibatkan beberapa pihak seperti kementrian lingkungan hidup yang bertanggung jawab dalam pengadaan aturan untuk pemanfaatan bahan bakar dan material alternatif, pihak akademisi dari Teknik Lingkungan Institut Teknologi Bandung

(6)

sebagai pihak yang bertanggung jawab memantau efek proses dengan pemanfaatan bahan bakar dan material alternatif secara berkelanjutan, pihak industri semen lain sebagai penghasil limbah yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar dan material alternatif, dan komunitas sekitar perusahaan sebagai masyarakat binaan untuk mensosialisasikan proyek pemanfaatan bahan bakar dan material alternatif sehingga tidak menimbulkan efek negatif (Rudito dan Famiola, 2007: 26).

PT. Riau Andalan Pulp And Paper merupakan perusahaan milik Asia Pasific Resources International Limited yang berada di bawah konglomerasi Raja Garuda Mas. PT. Riau Andalan Pulp And Paper adalah perusahaan terbesar berskala internasional di bidang pulp dan kertas sekaligus sebagai asset nasional dan daerah yang beroperasi secara berkelanjutan dalam jangka panjang. Didirikan pada tahun 1992 dan mulai memproduksi pulp pada tahun 1995, sedangkan produksi kertas di mulai pada tahun 1997.

Selain bergerak di bidang industry pulp dan kertas, PT. Riau Andalan Pulp And Paper juga mempunyai konsesi hutan tanaman industri yang dalam perjalanannya banyak menimbulkan masalah dan konflik perebutan lahan. Namun sejak berdirinya perusahaan, PT. Riau Andalan Pulp And Paper telah menjalankan program pengembangan masyarakat melalui kegiatan hubungan kemasyarakatan dan kontribusi masyarakat. Kemudian pada bulan April 1999, pihak manajemen perusahaan berkomitmen menjalankan program tanggung jawab sosial perusahaan dengan menetapkan satu departemen yaitu, Community Development Department yang khusus menangani program tanggung jawab sosial perusahaan dengan community empowerment sebagai target sasaran.

Program pengembangan masyarakat PT. Riau Andalan Pulp And Paper diwujudkan melalui peningkatan fasilitas umum dekat dengan unit-unit operasi

(7)

seperti jalan, sekolah, jembatan, pelabuhan, mesjid, gereja, pusat-pusat masyarakat, fasilitas olah raga, serta melalui berbagai program beasiswa dan pengembangan kewirausahaan. Program tanggung jawab sosial perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper yang begitu nyata dirasakan baik masyarakat, perusahaan maupun pemerintah adalah peningkatan kapasitas petani melalui program sistem pertanian terpadu. Program tersebut membantu pemerintah dalam upaya pengentasan kemiskinan di Riau dengan dilakukannya berbagai pelatihan, pendampingan, dan distribusi bantuan sarana produksi pertanian secara continue kepada masyarakat setempat (Elyas, 2001: 10-12).

PT. Riau Andalan Pulp And Paper merupakan satu-satunya perusahaan di Riau yang sukses meraih sertifikat hijau dari program penilaian peringkat perusahaan, sebuah sistem berupa program penilaian peringkat kinerja perusahaan dalam pengelolaan-lingkungan hidup oleh kementrian lingkungan hidup. Pada Asian Forum tahun 2005, Riau pulp berhasil meraih Runner Up Asian CSR Award untuk kategori

Environmental Excellent. Upaya PT. Riau Andalan Pulp And Paper dalam

mendukung program pemerintah mengentaskan kemiskinan di Riau dapat diwujudkan dengan diraihnya penghargaan Excellence Award dalam ajang Asian

CSR Awards 2007 kategori pengentasan kemiskinan melalui kegiatan sistem

pertanian terpadu yang digelar di Ho Chi Minh City Vietnam, 27-28 September. Program pertanian terpadu Riau pulp mengalahkan 186 program dari 117 perusahaan dari 14 negara di Asia dalam upaya pengentasan kemiskinan di Riau. Community

Development Department mengembangkan program pertanian terpadu dengan mitra

bina lebih dari 4.098 petani yang tersebar di lima kabupaten di Riau.

Riau pulp sebagai induk Community Development Department juga berhasil mengajak kalangan perbankan ikut membiayai mitra bina Riau pulp. Program usaha

(8)

mikro, kecil dan menengah, melahirkan 85 wirausahawan lokal yang mempekerjakan 1.303 tenaga kerja. Hasil penelitian Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, yang diadakan tahun 2006, menunjukkan Riau pulp telah memberikan kontribusi nyata. Selama 1999-2005, Riau pulp berkontribusi sekitar Rp873,09 miliar terhadap penerimaan negara, dan sekitar Rp195,04 miliar (97,94%) diterima oleh semua pemerintah daerah di Provinsi Riau

Community Development Department PT. Riau Andalan Pulp And Paper

Pangkalan Kerinci telah melakukan berbagai kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan di setiap daerah yang berhampiran dengan kawasan pabrik maupun hutan tanam industri. Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan PT. Riau Andalan Pulp And Paper melakukan reboisasi hutan mangrove di areal pantai, serta melakukan kegiatan gotong-royong di tujuh desa di Kabupaten Siak yang diikuti oleh 316 karyawan perusahaan dan 683 masyarakat setempat. Di bidang pendidikan PT. Riau Andalan Pulp And Paper memberikan beasiswa tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas kepada 282 siswa-siswi di Kabupaten Siak. Di bidang Talent-pool adalah dengan memberikan beasiswa ikatan dinas di Akademi Teknologi Pulp dan Kertas Bandung kepada putra daerah selama tiga tahun masa kuliah. Selain itu Community Development Department bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Povinsi Riau dalam memberikan pelatihan kepada guru.

Program tanggung jawab sosial perusahaan di bidang kesehatan dilaksanakan dengan memberikan paket gizi kepada ibu hamil, ibu menyusui dan bayi lima tahun sebanyak 200 paket bantuan. Pemberian layanan pengobatan massal diberikan terhadap 1.448 orang di 14 desa kabupaten Siak. Di bidang keagamaan program tanggung jawab sosial perusahaan diwujudkan melalui kegiatan safari Ramadhan,

(9)

pelatihan ustadz dan pembagian paket lebaran bagi masyarakat yang kurang mampu. PT. Riau Andalan Pulp And Paper telah berkontribusi dalam perbaikan dan pembangunan sarana umum seperti; jalan, jembatan, mandi cuci kakus. Bantuan pembangunan sarana prasarana sekolah, desa, kantor desa dan rumah ibadah di wilayah operasional, salah satunya di Desa Rantau Panjang (PT. Riau Andalan Pulp And Paper, 2010: 4-6).

Program tanggung jawab sosial perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper di bidang pertanian diupayakan melalui peningkatan kapasitas petani, dengan memberikan berbagai pelatihan, pendampingan kelompok tani dan bantuan sarana produksi pertanian seperti; bantuan bibit karet unggul, bibit sawit unggul, bibit palawija, pupuk, alat pertanian, bantuan bibit ikan dan ternak sapi untuk 16 desa atau 229 petani termasuk di desa Rantau Panjang. Melalui program sistem pertanian terpadu yang diberikan oleh PT. Riau Andalan Pulp And Paper, maka desa Rantau panjang dikenal sebagai sentral perikanan yang mampu menghasilkan satu sampai satu setengah ton ikan setiap masa panen per tujuh bulannya. Program tanggung jawab sosial perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper yang terlaksana di Desa Rantau Panjang adalah di bidang sistem pertanian terpadu, pendidikan, kesehatan, infrastruktur sosial, keagamaan dan kesukarelawanan sosial. Program pemberdayaan di desa tersebut difokuskan pada peningkatan kinerja petani mengingat kondisi alam yang mendukung di bidang perkebunan.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengkaji lebih lanjut masalah efektivitas pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan melalui penelitian yang hasilnya dituangkan ke dalam skripsi dengan judul: “Efektivitas Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial

(10)

Perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper di Desa Rantau Panjang Kecamatan Koto Gasib Kabupaten Siak”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: “apakah pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper di Desa Rantau Panjang Kecamatan Koto Gasib Kabupaten Siak efektif atau tidak?”

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper di Desa Rantau Panjang Kecamatan Koto Gasib Kabupaten Siak efektif atau tidak.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi dalam rangka:

1. Pengembangan konsep dan teori-teori yang berkenaan dengan program tanggung jawab sosial perusahaan.

2. Pengembangan kebijakan dan model pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa Rantau Panjang Kecamatan Koto Gasib Kabupaten Siak, yang juga dapat diadopsi oleh perusahaan lain.

(11)

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah: BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisikan uraian teori dan konsep yang berkaitan dengan masalah dan objek yang diteliti, sebagai berikut: Efektivitas, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Konsep-konsep yang berkaitan dengan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Pemberdayaan Masyarakat dalam Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Peranan Pekerja Sosial dalam Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Efektivitas Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Kerangka Pemikiran, Defenisi Konsep dan Defenisi Operasional.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini berisikan tipe penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data dan teknik analisisa data.

BAB IV : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Bab ini berisikan gambaran umum lokasi penelitian. BAB V : ANALISIS DATA

Bab ini berisikan uraian data yang di peroleh dari hasil penelitian beserta dengan analisis data.

BAB VI : PENUTUP

Bab ini merupakan bab penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil penelitian.

Referensi

Dokumen terkait

dapat diketahui bahwa, dari 14 responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik lebih sedikit yang mengalami kejadian dermatitis sebanyak 5 responden (35,7%)

105 Hasil prediksi jumlah kasus gizi buruk tahun 2019 – 2023 berdasarkan wilayah kabupaten/kota menunjukkan bahwa pada jenis kelamin laki-laki peningkatan kasus

Di dalam UNCLOS 1982 telah disebutkan jika terjadi pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan negara pantai terjadi di laut teritorial atau perairan

Skripsi dengan judul ”PELAKSANAAN PERDAMAIAN (DADING) DALAM GUGATAN HARTA BERSAMA (Studi Kasus Perkara Nomor 0924/Pdt.G/2015/PA.Kds)”.Secara umum bertujuan untuk

Secara umum mata pencaharian masyarakat yang ada di Kecamatan Kupang Barat adalah budidaya pertanian lahan kering dan beternak sedangkan masyarakat yang bekerja

Telah di lakukan penelitian untuk mengkarakterisasi kawasan karst di desa Sulkam kabupaten Langkat Sumatera Utara untuk memperoleh kontur resistivitas secara lateral dan

Nilai-nilai Islam yang disampaikan melalui media cetak dapat memperdalam pemahaman pembaca karena bisa dikaji ulang secara saksama. Dengan menggunakan media cetak,

Pembukaan gudang sub-distributor yang akan dibuka di wilayah Karesidenan Surakarta didapatkan 3 lokasi yaitu Kabupaten Boyolali melayani 21 kecamatan, Kabupaten