• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tata Kelola Sumber Daya Alam Gas Bumi untuk Kemakmuran Rakyat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tata Kelola Sumber Daya Alam Gas Bumi untuk Kemakmuran Rakyat"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

Sebuah Usulan Perubahan

Tata Kelola Sumber Daya Alam Gas Bumi untuk

Kemakmuran Rakyat

(Sebuah Usulan Perubahan Tata Kelola SDA Migas)

Oleh :

Haposan Napitupulu

Jakarta, Januari 2014

(2)

UUD 1945 Pasal 33

1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar

atas asas kekeluargaan.

2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan

yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh

negara.

3. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung

didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan

untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

(3)

KONDISI BBM BERSUBSIDI 2011

VOLUME BBM 41,78 Juta KL

Konsumsi Premium

Sektor Transportasi Darat

Per Sektor Pengguna

Konsumsi Premium Per Wilayah

Per Jenis BBM Bersubsidi

Motor = 40% Mobil Pribadi = 53% Umum = 3% Mobil Barang = 4%

Target

Pengaturan

(4)

PP No. 35/2004

BAB V : Pemanfaatan Minyak dan Gas Bumi untuk Memenuhi Kebutuhan Dalam negeri

Pasal 46 ayat (1) : Kontraktor bertanggungjawab untuk ikut serta memenuhi kebutuhan Minyak Bumi dam/atau Gas Bumi untuk keprluan dalam negeri

Pasal 47 : menteri menetapkan kebijakan mengenai pemasokan Minyak Bumi dan/atau Gas Bumi untuk keprluan dalam negeri setiap tahun sekali

Pasal 48 (1) : terhadap cadangan Gas Bumi yang baru ditemukan Kontraktor wajib menyampaikanlaporan terlebih dahulu kpd Menteri untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46

Ayat (2) Dalam hal cadangan Gas Bumi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) akan diproduksikan, Menteri terlebih dahulu memberikan kesempatan dalam jangka waktu paling lama 1 (satu Tahun kepada konsumen di dalam negeri untuk memenuhi kebutuhannya

Pasal 50 (1) : Menteri menetapkan kebijakan pemanfaatan Gas Bumi dari cadangan Gas Bumi dengan mengupayakan agar kebutuhan dalam negeri dapat dipenuhi secara optimal dengan mempertimbangkan kepentingan umum,

kepentingan negara, dan kebijakan energi nasional

UU No. 22/2001

Pasal 8 : Pemerintah memberikan prioritas terhadap pemanfaatan Gas Bumi untuk

kebutuhan dalam negeri dan bertugas menyediakan cadangan startegis Minyak Bumi….

Dst………

(5)

Indonesia saat ini sudah pada Stage “ Krisis Energy Migas”

-

Beberapa kota besar sering mengalami pemadaman listrik disebabkan kurangnya pasokan gas dan atau bbm

-Terdapat pabrik/industri yang ditutup disebabkan ketiadaan pasokan gas sebagai bahan baku maupun sebagai bahan bakar

- Import Crude dan BBM semakin meningkat sejalan dengan peningkatan konsumsi bbm di dalam negeri, yang menguras devisa negara

WoodMac (2013) menginfokan bahwa Indonesia akan menjadi pengimpor BBM terbesar dunia sebelum tahun 2018

- Total kebutuhan BBM : 1,4 juta bpd

- Produksi Minyak Nasional : 830.000 bopd

- Diolah di Kilang dalam negeri : 650.000 bpd

- Import Minyak Mentah : 350.000 bpd + BBM 400.000 bpd

- Pertumbuhan Konsumsi : 8 % per tahun

Import migas merupakan salahsatu penyebab utama defisit neraca perdagangan luar negeri, Status Jan – Sept 2013 perdagangan migas defisit $1.15 milyar.

(6)
(7)
(8)
(9)
(10)

10

PRIVATE AND CONFIDENTIAL

8.88 5.29 8.26 -19.44 3.19 9.44 21.39 36.73 75.25 141.54 96.94 -20 40 60 80 100 120 140 160 2014 2015 2016 2017 2018 2019 D ai ly R at e ( M B O EP D )

Oil Project (MBOPD) Gas Project (MBOEPD)

2014

2015

2016

2017

2018

2019

Banyu Urip UL Peciko-7C Kepodang Senoro Area MTD GG Blok A YY Bukit Tua South MHK ph3 Ande-Ande Lumut IDD Bangka MDA-MBH Jangkrik NE Jangkrik IDD Gendalo Jam-TBR IDD Gehem Abadi Tangguh Train-3 OIL FIELD GAS FIELD

Future projects are dominated by gas

Outlook Indonesia Major Oil & Gas Project

In the next several years, upstream oil & gas project will be dominated by offshore gas project

Bekapai 2B

(11)
(12)
(13)

PRIVATE AND CONFIDENTIAL

The Importance to Find the Right Balance

Contribute

to national

economic development

Maximize

Company

profitability

National Interests

Commercial Interests

(14)

PRIVATE AND CONFIDENTIAL

BRAZIL:

“Everything which

can be done in Brazil should

be done in Brazil”

TRINIDAD&TOBAGO: “T

o

create and support cluster

developments with other

industries that have a natural

synergy with the energy sector

and which may have the

capacity to diversify and/or

sustain the economy after the

resource is depleted”

NIGERIA: “increase national wealth

through economic growth and more

employment of locals”

UK: “

Value creation in the

country

Other countries are looking at:

Ownership

Expenditure in the local economy

Local employment, etc.

GLOBAL TREND

(15)
(16)

16 16

PENERIMAAN SEKTOR HULU MIGAS

TARGET VS REALISASI

Catatan:

*) Outlook berdasarkan data Key Info per 3 Oktober 2013

2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 *) Rencana/Target 8,898 9,063 11,141 16,193 19,734 22,203 30,659 19,104 26,060 32,406 33,485 31,705 Realisasi 9,633 10,845 13,471 19,797 22,638 23,793 35,302 19,950 26,497 35,850 35,082 31,735 % Capaian 108% 120% 121% 122% 115% 107% 115% 104% 102% 111% 105% 100% 108% 120% 121% 122% 115% 107% 115% 104% 102% 111% 105% 100% -50% -30% -10% 10% 30% 50% 70% 90% 110% 130% 150% 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000 35,000 40,000 45,000 50,000 U S$ J u ta

(17)

- Bagian gas Pemerintah seharusnya dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan gas

domestik, perhitungan gas bagian Pemerintah sbb.:

Produksi Gas

: 100 %

InKind Cost Rec

: 30%

ETS (Equity to be Split)

: 70 %

Bagi hasil Pemerintah/Contractor = 70/30

Gas Bagian Pemerintah

: 70 % dari 70 % = 49 %

Gas bagian Kontractor

: 30 % dari 70% = 21 % plus Cost Rec 30%

Belum termasuk DMO (Domestic Market Obligation) yg besarnya sekitar 25% dari volume

gas milik Kontraktor.

Dengan demikian, gas bagian Pemerintah adalah > 49 %, yg alokasi nya ditentukan oleh

Pemerintah sendiri sejalan dengan PerMen ESDM No. 03/2010

(18)
(19)
(20)
(21)
(22)

- Produksi gas Indonesia harus mengutamakan pemenuhan kebutuhan domestik, sehingga akan

meningkatkan kegiatan industri di dalam negeri

- Harga jual gas di dalam negeri disesuaikan dengan keekonomian lapangan, sehingga terjadi disparitas

harga jual domestik Vs harga jual export .

- Jika harga jual ke domestik lebih rendah daripada harga jual export, sehingga Pendapatan Pemerintah

dari sektor hulu migas mengecil, namun pendapatan Pemerintah secara

over all

jauh lebih tinggi, karena

meningkatnya multiplier effect, penyediaan lapangan kerja, meningkatnya daya saing produk Nasional dlsb

Pengelolaan Produksi Gas Nasional

ALOKASI GAS GRISSIK CONOCOPHILLIPS

(Dijual dengan harga bervariasi)

Pembeli

Volume

Harga

US$/MMBTU

1. PGN JAWA BARAT 400 MMSCFD 4.30 2. PGN BATAM 62 MMSCFD 2.55 3. PGN SUMATERA 12 MMSCFD 4.80 4. ENERGASINDO (PLN) 18 MMSCFD 4.30

5. CHEVRON 300 MMSCFD 16.30 (Tergantung ICP Duri) 6. SINGAPORE 200 MMSCFD

17.30

(Tergantung HSFO)

Volume

Total

992 MMSCFD

- Status produksi migas : penemuan lapangan gas meningkat dibandingkan dengan lapangan minyak

- Distribusi cadangan gas tebukti tersebar diseluruh Indonesia, khususnya di Indonesia bagian Timur e.q. :

Tangguh, Masela – laut timor, Natuna Timur, sekitar Tarakan dll

(23)

- Harga jual gas ke domestik tinggi meningkatkan pendapatan K3S dan

menurunkan pendapatan Pemerintah di sektor hulu, seperti dijelaskan sbb.:

- Mis. Harga jual gas ke PLN $4/mmbtu dinaikkan menjadi $10/mmbtu

- Pemerintah cq PLN menambah pengeluaran sejumlah $10 - $ 4= $6/mmbtu,

pada saat yg sama K3S atau sektor migas hulu mendapatkan tambahan

$6/mmbtu

- Pendapatan tambahan $6/mmbtu di sektor migas hulu dibagi menjadi :

Pendapatan Kontraktor :

$ X

Pendapatan Pemerintah :

$ 6 - $ X

Over all jika dikonsolidasikan maka :

Pemerintah mengeluarkan tambahan biaya di sektor hilir

$6/mmbtu

Pemerintah Mendapatkan tambahan pendapatan disektor hulu

($6 - $X )/mmbtu

Pemerintah mengalami tambahan pengeluaran biaya sebesar

$X/mmbtu

(24)

Closing Remarks

- Pengelolaan energi migas di Indonesia membutuhkan koordinasi dan integrasi antar

Stake holder, sehingga masing-masing sektor berfikir secara korporasi, tidak hanya

untuk

pencapaian

Target Komersial atau mendapatkan revenue sebesar mungkin………..

- Pengelolaan energi migas secara terintegrasi harus sudah dimulai dari sekarang,

meskipun dampaknya baru akan terasakan 5 – 10 tahun yad

- Pemerintah sejak awal perlu menetapkan alokasi dan harga jual gas domestik serta

DMO terhadap proyek-proyek pengembangan gas mendatang, demi menjamin

ketersediaan pasokan gas di dalam negeri

- Pengaturan alokasi dan harga gas utk domestik yang tepat, akan dapat meningkatkan

sinergi dalam usaha menurunkan import BBM, pemerataan pasokan untuk ketersediaan

BBM di daerah remote dan meningkatkan nilai tambah dari SDA serta men trigger

multiplier effect

- Harga gas jual gas di dalam negeri disesuaikan dengan keekonomian lapangan

sehingga meskipun pendapatan Pemerintah disektor hulu lebih kecil, Pemerintah akan

mendapatkan pendapatan di sektor hilir yang jauh lebih besar dari Multiplier Effect nya.

(25)

- Kebutuhan LPG dan bbm di beberapa daerah penghasil gas, masih disupply dari luar daerah, namun jika

produksi gas, khususnya di Indonesia timur sebagian dialokasikan untuk industri petrokimia, maka

kebutuhan bbm dan LPG serta energi lainnya di daerah tsb akan terpenuhi dan berdampak terhadap :

Mengurangi import bbm dan atau crude

Menciptakan kegiatan industri yg berbahan baku produk petrokimia

Menyediakan lapangan kerja

Menurunkan pengeluaran devisa

Pengelolaan Produksi Gas Nasional

1. Indonesia : Rp 14.200,- per kg status : di subsidi Pertamina

2. Malaysia : Rp 6.938,- per kg status : di subsidi Pemerintah (tidak ada LPG non subsidi) 3. Vietnam : Rp 7.000,- per kg status : di subsidi Pemerintah (tidak ada LPG non subsidi) 4. India : Rp 12.600,- per kg status : Non subsidi

5. Korsel : Rp 17.000,- per kg status : Non subsidi 6. Jepang : Rp 20.000,- per kg status : Non subsidi

7. China : Rp 17.000 s/d Rp 21.000,- per kg status : Non subsidi 8. Philipine : Rp 24.000,- per kg status : Non subsidi

Catatan : Malaysia dan Vietnam menganut sistem harga gas yang ditetapkan oleh Pemerintah, yaitu usd 2 - 3 per mmscf sebagai patokan harga jual LPG

Pemenuhan LPG di Korsel, Jepang dan China 100 % hasil import, sehingga harga LPG sesuai dengan harga pasar Pertamina membeli LPG produksi dalam negeri dari para K3S menggunakan acuan Aramco plus

(26)

PRIVATE AND CONFIDENTIAL

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL SATUAN KERJA SEMENTARA

PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI (SKMIGAS)

KANTOR PUSAT

Gedung Wisma Mulia Lantai LG, 22, 23, 27, 28, 29, 30, 31, 33, 36, 38, 39, 40 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 42, Jakarta 12710, INDONESIA

PO BOX 4775 Telepon : +62 21 2924 1607 Faksimile : +62 21 2924 9999

(27)
(28)
(29)
(30)
(31)

REALISASI PEMANFAATAN GAS INDONESIA 2011

PERUNTUKAN

RATA-RATA

(BBTUD)

PERSENTASE

Lifting Oil

367,79

5,01%

Pupuk

657,05

8,95%

Listrik

745,29

10,15%

Industri

1.260,73

17,17%

LPG

235,75

3,21%

Ekspor

4.077,84

55,52%

TOTAL

7.344,45

Lifting Oil

5%

Pupuk

9%

Listrik

10%

Industri

17%

LPG

3%

Ekspor

56%

Referensi

Dokumen terkait

Setelah dari loket pelayanan pasien akan langsung diarahkan ke poliklinik yang tersedia di rawat jalan sesuai dengan keluahan pasien, di poliklinik hal yang dilakukan adalah

Sistematika artikel hasil telaah adalah: judul; nama penulis (tanpa gelar akademik); abstrak (maksimum 100 kata); kata kunci; pendahuluan (tanpa judul) yang berisi latar belakang

Berdasarkan hasil analisis, diperoleh bahwa skor sempurna dalam ujian nasional dicapai karena siswa menyadari perlunya belajar dan perlunya pengetahuan yang dipelajari, adanya

Dan Informasi Sekolah dapat diketahui oleh siswa, orang tua, dan masyarakat umum secara cepat dengan Browsing Website, untuk itu dalam tugas akhir ini penulis

Pengelolaan wakaf tunai oleh Baitul Maal L-Risma Metro masih belum sepenuhnya produktif, karena program-program yang telah dijalankan ada yang ditujukan untuk

Gedung H, Kampus Sekaran-Gunungpati, Semarang 50229 Telepon: (024)

A Sebagian besar massa atom berkumpul pada sebuah titik di tengah- tengah atom Radiasi dipancarkan ketika elektron pindah dari lintasan dengan energi tinggi ke energi

Soon only Grand Inquisitor del Toro, Patriarch Julian and Bishop Agatho were left.. `You look unwell: the Patriarch said