• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI EMISI KARBON DIOKSIDA (CO 2 ) DAN METANA (CH 4 ) DARI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DI SURABAYA BAGIAN UATARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "STUDI EMISI KARBON DIOKSIDA (CO 2 ) DAN METANA (CH 4 ) DARI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK DI SURABAYA BAGIAN UATARA"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI EMISI KARBON DIOKSIDA (CO

2

)

DAN METANA (CH

4

) DARI PENGOLAHAN

AIR LIMBAH DOMESTIK DI

SURABAYA

BAGIAN UATARA

Oleh:

I Gede Made Juriko Finarta 330700031

Dosen Pembimbing:

Susi Agustina Wilujeng ST., MT JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2011

(2)

LATAR BELAKANG

Pemanasan global telah menjadi isu internasional dalam beberapa dekade terakhir ini.

Pemanasan global dikarenakan intensitas dari Efek Rumah Kaca (ERK) yang meningkat

Karbon dioksida (CO2), metan (CH4) merupakan gas-gas yang menyebabkan ERK

Tangki septik merupakan salah satu penghasil gas metan (CH4) dan Karbon dioksida (CO2)

Menurut data BPS tahun 2009 jumlah penduduk kota Surabaya sebanyak 2.902.507 jiwa. Dengan persentase penggunaan tangki septik di Kota Surabaya sebanyak 87,5%

(3)

RUMUSAN MASALAH

Bagaimana pola penggunaan tangki septik di

Surabaya Bagian Utara

Berapa emisi karbon dioksida (CO

2

) dan

metana (CH

4

) yang dihasilkan dari

penggunaan tangki septik di Surabaya Bagian

Utara

(4)

TUJUAN

Mengetahui pola penggunaan tangki septik di

Surabaya Bagian Utara.

Menghitung besarnya emisi karbondioksida

(CO

2

) dan metana (CH

4

) yang dihasilkan dari

penggunaan tangki septik di Surabaya Bagian

Utara.

(5)

RUANG LINGKUP

CO

2

dan CH

4

Tangki Septik

Surabaya Pusat,

Barat, dan Utara

(6)
(7)

TINJAUAN PUSTAKA

• Meningkatnya temperatur global pada permukaan bumi, yang

dikarenakan oleh gas rumah kaca seperti CO2, CH4, CFC, N2O, dll

Pemanasan

Global

• Jenis senyawa kimia berbentuk gas pada keadaan temperatur dan tekanan standar.

• Salah satu gas rumah kaca yang mampu menyerap

gelombang inframerah dengan kuat

(8)

TINJAUAN PUSTAKA

• Senyawa gas yang mudah

terbakar, tidak berbau dan tidak berwarna.

• Salah satu gas rumah kaca yang mampu menyerap gelombang inframerah dengan kuat

CH

4

• Ruangan atau beberapa ruangan kedap air yang berfungsi

menampung/ mengolah kotoran dan air pengelontor (black water) dari WC

(9)

TINJAUAN PUSTAKA

Hidrolisis

Senyawa organik komplek Senyawa monomer

n(C6H10O5) + nH2O n(C6H12O6)

Acidogenesis

Senyawa Monomer Asam Organik

C6H12O6 + 2H2O CH3CH2COOH (propionic acid) + 2CO2 + 2H2

Acetogenesis

Asam organik Asetat

CH3CH2COOH + 2H2O CH3COOH + CO2 + 3H2

Methanogenesis

Asetat, hidrogen, dan karbon dioksida gas metan CH3COOH CH4 + CO2 CO2 + 4H2 CH4 + 2H2O

(10)

METODOLOGI PENELITIAN

Akan diperoleh pola penggunaan tangki septik,dan besar emisi CO2 dan CH4 yang dihasilkan dari penggunaan tangki septik di

Surabaya Bagian Utara.

Latar Belakang Analisis Dataperhitungan hasil kusioner (tabulasi data)Perhitungan besar emisi CO2 dan CH4

Kajian Pustaka:

Pemanasan global dan efek rumah kaca

Gas rumah kaca

(karbondioksida dan (CO2)

dan methana (CH4))

Gambaran umum Kota Surabaya

Tangki septik

Realitas:

Pemanasan Global telah menjadi isu internasional sejak beberapa dekade terkhir

Berdasarkan data BPS,

penduduk kota Surabaya tahun 2007 sebanyak 2.829.486 jiwa

Berdasarkan data BPS

presentase penggunaan tangki septic di Kota Surabaya

sebanyak 87,5%, menggunakan

cubluk (lubang tanah) 9,02%,

langsung ke sungai/danau/laut 3,13%. Gap Data primer: § Kusioner Data Sekunder:Data dari BPSBLHTextbookJurnal Ilmiah Tujuan:Menentukan pola

penggunaan tangki septik di Surabaya Bagian Utara

Menentukan besarnya emisi karbondioksida (CO2) dan methana (CH4) yang dihasilkan dari penggunaan tangki septik di Surabaya Bagian Utara

Rumusan masalah:

Bagaimana pola penggunaan tangki septik di Surabaya Bagian Utara.

Berapa emisi karbondioksida (CO2) dan

methana (CH4) yang dihasilkan dari penggunaan tangki septik di Surabaya Bagian Utara

(11)

ANALISIS HASIL SURVEY

Lokasi Survey

Kecamatan Bubutan

Surabaya Pusat

Kecamatan Asemrowo

Surabaya Barat

Kecamatan Kenjeran

Surabaya Utara

(12)

GAMBARAN UMUM LOKASI SURVEY

WC/Jamban semi permanen di Kecamatan Kenjeran WC/Jamban Umum Permanen di Kecamatan Asemrowo

APAL (alat pengolahan air limbah) di

Kecamatan Bubutan

Tangki Septik Bundar dalam keadaan terbuka

(13)

KARAKTERISTIK RESPONDEN

10% 23% 49% 17% 2%

Tingkat Pendidikan Terakhir

SD SMP / MTs SMA / SMK / MA Sarjana / Diploma Pascasarjana 8% 9% 53% 24% 6% Tingkat Pendapatan < Rp 500.000,00 Rp 500.000,00 – Rp 1.115.000,00 Rp 1.115.000,00 – Rp 3.000.000,00 Rp 3.000.000,00– Rp 5.000.000,00 > Rp 5.000.000,00

(14)

KEPEMILIKAN

85% 15%

Kepemilikan Tangki Septik

Memiliki Tangki Septik

Tidak Memiliki Tangki Septik

94%

6% Kepemilikan WC/Jamban Pribadi

Memiliki WC/Jamban Tidak memiliki WC/Jamban

94%

6% Kepemilikan Sumur Resapan

Memiliki Sumur Resapan

Tidak memiliki Sumur Resapan

(15)

PENGGUNAAN TANGKI SEPTIK

69% 30% 1% Intensitas BAB 1 kali sehari 2 kali sehari 3 kali sehari 2% 31% 15% 4% 48% Intensitas Pengurasan < 1 tahun 1 - 3 tahun 4 - 6 tahun > 6 tahun Tidak pernah

(16)

ANALISIS HUBUNGAN ANTAR FAKTOR

Tingkat Pendidikan

Kepemilikan Tangki SeptikPengetahuan tentang

Pengelolaan limbah Tinja Manusia

Intensitas Pengurasan

Tingkat Pendapatan

• Kepemilikan Tangki Septik • Pengetahuan tentang

(17)

PERHITUNGAN EMISI CH

4

DAN CO

2

Menurut Liu et all, 2008 Senyawa kimia yang

ada dalam

feces

dan

urine

adalah

Feces

C

100

H

170

O

61

N

5

S

0,1

C

1000

H

1700

O

610

N

50

S

urine

(18)

PERHITUNGAN EMISI CH

4

DAN CO

2

Keterangan

Berat Basah Berat Kering

Gram/orang/hari

Tinja 135-270 35-70

Air seni 1.000-1.300 50-70 Jumlah 1.135-1.570 85-140

(19)

PERHITUNGAN EMISI CH

4

dan CO

2

FECES

Massa Relatif (MR) C1000H1700O610N50S = 24.191

• Asumsi massa kering tinja minimum 35 g/org.hari,

maka = 0,00145 mol/org.hari S H NH CO CH O H S N O H C1000 1700 610 50 + 308 2 → 541 4 + 459 2 + 50 3 + 2 24.192 . / 35

min g org hari

(20)

LANJUTAN…….

• Asumsi massa kering tinja rata-rata 52,5 g/org.hari,

maka

= 0,00217 mol/org.hari

• Asumsi massa kering tinja maksimum 70 g/org.hari,

maka = 0,00289 mol/org.hari 24.192 . / 5 , 52 g org hari rata Molrata − = 24.192 . / 70g org hari Molmaks =

(21)

LANJUTAN…….

Perhitungan Mol CH4 dimana koefisien CH4= 541

• Mol CH4min = 0,00145 mol/org.hari x 541

= 0,784 mol/org.hari

• Mol CH4rata-rata = 0,00217 mol/org.hari x 541

= 1,174 mol/org.hari

• Mol CH4maks = 0,00289 mol/org.hari x 541

(22)

Perhitungan Mol CO2 dimana koefisien CO2 = 459

• Mol CO2min = 0,00145 mol/org.hari x 459

= 0,665 mol/org.hari

• Mol CO2rata-rata = 0,00217 mol/org.hari x 459

= 0,996 mol/org.hari

• Mol CO2maks = 0,00289 mol/org.hari x 459

= 1,326 mol/org.hari

(23)

Perhitungan massa CH4 dimana MR CH4 = 16

• Massa CH4min = 0,784 mol/org.hari x 16

= 12,544 g/org.hari

• Massa CH4rata-rata= 1,174 mol/org.hari x 16

= 18,784 g/org.hari

• Massa CH4maks = 1,563 mol/org.hari x 16

= 25,008 g/org.hari

(24)

Perhitungan massa CO2, dimana MR CO2 = 44

• Massa CO2min = 0,665 mol/org.hari x 44

= 29,260 g/org.hari

• Massa CO2rata-rata= 0,996 mol/org.hari x 44

= 43,824 g/org.hari

• Massa CO2maks = 1,326 mol/org.hari x 44

= 58,344 g/org.hari

(25)

LANJUTAN…….

URINE

Perhitungan massa CH4 dimana MR CH4 = 16

• Massa CH4min = 0,131 mol/org.hari x 16

= 2,098 g/org.hari

• Massa CH4rata-rata= 0,157 mol/org.hari x 16

= 2,512 g/org.hari

• Massa CH4maks = 0,183 mol/org.hari x 16

= 2,928 g/org.hari S H NH CO CH O H S N O H C1000 3310 860 1510 2 + 876 2 →132 4 + 868 2 +1510 3 + 2 2

(26)

Perhitungan massa CO2, dimana MR CO2 = 44

• Massa CO2min = 0,859 mol/org.hari x 44

= 37,796 g/org.hari

• Massa CO2rata-rata= 1,033 mol/org.hari x 44

= 45,452 g/org.hari

• Massa CO2maks = 1,206 mol/org.hari x 44

= 53,024 g/org.hari

(27)

Total Emisi CH4 dan CO2 yang dihasilkan dari feces dan

urine per orang/hari:

• Total Emisi CH4 min =12,544 g/org.hari + 2,128 g/org.har

=14,672 g/org.hari

• Total Emisi CH4 ave =18,784 g/org.hari + 2,512 g/org.ha

=21,296 g/org.hari

• Total Emisi CH4 maks=25,008 g/org.hari + 2,928 g/org.hari

=27,936 g/org.hari

(28)

• Total Emisi CO2 min =29,260 g/org.hari + 37,796 g/org.hari

=67,056 g/org.hari

• Total Emisi CO2 ave =43,824 g/org.hari + 45,452 g/org.hari

=89,276 g/org.hari

• Total Emisi CO2 maks=58,344 g/org.hari + 53,024 g/org.hari

=111,368 g/org.hari

(29)

Total Emisi CH4 dan CO2 yang dihasilkan per KK/hari, dengan estimasi satu KK terdiri dari empat orang.

• Total Emisi CH4 min/KK = 4 org/KK x 14,672 g/org.hari

= 58,688 g/KK.hari

• Total Emisi CH4 rata-rata/KK = 85,184 g/KK.hari • Total Emisi CH4 maks/KK = 111,744 g/KK.hari • Total Emisi CO2 min/KK = 268,224 g/KK.hari • Total Emisi CO2 rata-rata/KK = 357,104 g/KK.hari • Total Emisi CO2 maks/KK = 445,472 g/KK.hari

(30)

Total Emisi CH4 dan CO2 yang dihasilkan di Surabaya

Bagian Utara per tahunnya dengan P = 308.479(Jumlah KK yang memiliki tangki septik) adalah:

• Total Emisi CH4 min=P x Emisi CH4/KK x 365 hari/thn

= 308.479 KK x 58,688 g/KK.hari x 365 hari/thn = 6.608 ton/thn ≈ 6,6 Gg/thn

• Total Emisi CH4 rata-rata= 9.591,3 ton/thn ≈ 9,6 Gg/thn • Total Emisi CH4 maks = 12.581,8 ton/thn ≈ 12,6 Gg/thn

(31)

• Total Emisi CO2 min=P x Emisi CH4/KK x 365 hari/thn

= 308.479 KK x 268,224 g/KK.hari x 365 hari/thn = 30.200,6 ton/thn ≈ 30,2 Gg/thn

• Total Emisi CO2 ave = 40.208,1 ton/thn ≈ 40,2 Gg/thn • Total Emisi CO2 maks= 50.157, 8 ton/thn ≈ 50,2 Gg/thn

(32)

KESIMPULAN

1. A. Kepemilikan tangki septik di Surabaya Bagian Utara sebanyak 85%. Dari total yang memiliki tangki septik, yang menghubungkan dengan sumur resapan sebanyak 94%. Sebanyak 31% melakukan pengurasan yang baik yaitu antara 1-3tahun. 46% tidak pernah melakukan pengurasan

B. Tingkat pendidikan memiliki hubungan korelasi dengan kepemilikan tangki septik, pengetahuan tentang pengelolaan limbah tinja manusia dan intensitas pengurasan.

(33)

Tingkat pendapatan memiliki hubungan korelasi dengan kepemilikan tangki septik , dan

pengetahuan tentang pengelolaan limbah tinja manusia.

2. A. Emisi CH4 yang dihasilkan dari tangki septik di Surabaya Bagian Utara

• Emisi CH4 min = 6.608 ton/thn ≈ 6,6 Gg/thn.

• Emisi CH4 rata-rata = 9.591,3 ton/thn ≈ 9,6 Gg/thn • Emisi CH4 maks = 12.581,8 ton/thn ≈ 12,6 Gg/thn

(34)

2. B. Emisi CO2 yang dihasilkan dari tangki septik di Surabaya Bagian Utara sebesar:

• Emisi CO2 min =.30.200,6 ton/thn ≈ 30,2 Gg/thn

• Emisi CO2 rata-rata = 40.208,1 ton/thn ≈ 40,2 Gg/thn • Emisi CO2 maks = 50.157, 8 ton/thn ≈ 50,2 Gg/thn

(35)

SARAN

1. Sebaiknya dilakukan penelitian yang sama dengan cakupan wilayah penelitian yang lebih kecil agar lebih spesifik

2. Sebaiknya dilakukan penelitian yang sama dengan cakupan jumlah responden yang lebih banyak

3. Sebaiknya dilakukan penelitian yang sama dengan pengukuran langsung pada tangki septik secara kuantitatif.

(36)

Referensi

Dokumen terkait

Penentuan lokasi penelitian ini didasarkan pada beberapa pertimbangan, yakni: (1) Desa Adat Penglipuran merupakan salah satu Desa Bali Aga yang memiliki keunikan baik dari

Secara umum buku ‘Perkawinan Terlarang’ sangat enak dibaca. Gaya tulis Pak Made mirip gaya tulis wartawan kondang Aryantha Soethama yang mungkin dapat dikatakan ‘mentornya’?

Hasil pengambilan data yang telah di laksanakan di SD Islam Al Azhar 29 dan dari pertanyaan yang telah dijawab responden serta hasil observasi, komponen

Badan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan perumusan kebijakan, koordinasi, fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan pada Sekretariat, Bidang Promosi, Bidang

Tujuan penelitian ini: (1) mengidentifikasi kondisi saat ini sistem perkebunan 6 komoditas unggulan yaitu kakao, cengkeh, lada, jambu mete, kelapa dan kopi, dan

Aspal memiliki macam atau jenisnya, antaralain sebagai berikut: a. Aspal Hasil Destilasi.. Minyak mentah disuling dengan cara destilasi, yaitu proses dimana berbagai fraksi

Hasil penelitian Pelaksanaan mutasi berbasis kompetensi di Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan jika dilihat dari aspek kompetensi teknis kesesuaian antara kompeten

Di dalam proses implementasi teknik dasar bermain trompet, penulis mencoba memfokuskan mahasiswa agar bisa lebih tepat dan tidak sembarangan dalam meniup trompet