• Tidak ada hasil yang ditemukan

plumbing

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "plumbing"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK

PLUMBING

DIAJUKAN

SEBAGAI PELENGKAP TUGAS PADA MATA KULIAH PRAKTEK KERJA BENGKEL PLUMBING

SEMESTER IV TAHUN AKADEMIK 2008 / 2009

OLEH :

DICKY ALMAHERA 07 072 013

IIB KONST.SIPIL REGULER

DISETUJUI OLEH : DOSEN PEMBIMBING

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan kesehatan pada penulis , sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas laporan Praktek bengkel plumbing ini sesuai dengan rencana semula yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa tingkat II semester IV jurusan Teknik Sipil Politeknik,sesuai dengan yang telah dikerjakan dalam praktikum ini. Dalam menyelesaikan laporan ini,penulis banyak berterimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam Praktek acuan dan perancah ini, antara lain :

1. Bapak Ir. Munafri Alwys, MT sebagai dosen pembimbing dalam praktikum Plumbing

2. Bapak Gudwin selaku teknisi yang memberikan bantuan mengawasi praktikum yang sedang berlangsung.

3. Teman-teman yang telah memberikan bantuan baik moral maupun spritual,sehingga pelaksanaan praktek ini berjalan hingga lancar.

(3)

Akhir kata penulis mengharapkan laoran ini berguna dan bermanfaat bagi mahasiswa teknik sipil khususnya pada masyarakat luas umumnya.

Padang, Mei 2009

(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang 1.2 Maksud dan tujuan 1.3 Ruang lingkup praktikum 1.4 Sistematika laporan

BAB II PENGENALAN PRAKTEK KERJA PLUMBING

2.1 Pengertian

2.2 Dimention and properties sambungan pipa

2.3 Peralatan dan sambungan, pembelok pencabang, pereduks pipa dan perlengkapan lainya

BAB III MEMOTONG PIPA SECARA MEKANIK DAN MANUAL

(5)

BAB IV MENGULIR PIPA SECARA MEKANIK DAN MANUAL

4.1 Jadwal Pelaksanaan 4.2 Tujuan

4.3 Dasar Teori

4.4 Peralatan dan Bahan 4.5 Keselamatan Kerja 4.6 Langkah Kerja

BAB V RANGKAIAN PIPA TERBUKA

5.1 Jadwal Pelaksanaan 5.2 Tujuan

5.3 Dasar Teori

5.4 Peralatan dan Bahan 5.5 Keselamatan Kerja 5.6 Langkah Kerja

BAB VI MEMASANG KLOSET TERTUTUP

6.1 Jadwal Pelaksanaan 6.2 Tujuan

6.3 Dasar Teori

6.4 Peralatan dan Bahan 6.5 Keselamatan Kerja 6.6 Langkah Kerja

BAB VII MEMASANG KLOSET JONGKOK

(6)

7.3 Dasar Teori

7.4 Peralatan dan Bahan 7.5 Keselamatan Kerja 7.6 Langkah Kerja

BAB VIII APLIKASI

8.1 Jadwal Pelaksanaan 8.2 Tujuan

8.3 Dasar Teori

8.4 Peralatan dan Bahan 8.5 Keselamatan Kerja 8.6 Langkah Kerja

BAB IX PENUTUP

9.1 Tujuan

(7)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dengan berkembangnya zaman dan kemajuan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi, penduduk semakin berkembang, kebutuhan akan air bersihpun meningkat. Sedangkan ketersediaan air terbatas.

Air bersih berasal dari mata air yang biasanya bersumber dari daerah ketinggian seperti bukit, gunung dan lain sebagainya. Untuk mendatangkan air bersih tersebut, maka dilakukan penyalirannya sampai ke rumah-rumah penduduk dengan menggunakan pipi galvanis maupun plastik.

1.2 Maksud dan Tujuan

Dalam praktik kerja plumbing yang berlangsung pada semester IV, diharapkan kepada mahasiswa mampu, menguasai, dan terampil dalam kerja plumbing dengan menggunakan sney langsung, sney tak langsung, maupun treading machine. Hal ini bertujuan untuk menciptakan tenaga kerja siap pakai dan mampu menjadi pengawas lapangan yang handal dan profesional, paling tidaknya untuk diri sendiri.

(8)

semeser IV ini adalah:

1. Pengenalan praktik kerja plumbing

2. Latihan memotong, mengikir, dan mengulir pipa dengan sney langsung dan sney tak langsung serta dengan treading machine.

3. Membuat rangkaian pipa sederhana dengan menggunakan ulir langsung dan tak langsung serta dengan treading machine.

4. Membuat rangkaian pipa sederhana dengan menggunakan treading machine.

1.4 Sistematika Laporan

Untuk mempermudah dalam pemahaman tentang hasil pratikum yang dilaksanakan, maka penulis menyusun laporan ini secara sistematika, sebagai berikut

1. Judul 2. Jadwal 3. Tujuan 4. Dasar Teori

5. Perlengkapan dan bahan 6. Keselamatan kerja

(9)

BAB II

PENGENALAN PRAKTIK KERJA PLUMBING

2.1 Pengertian

Plumbing adalah suatu pekerjaan pipa memipa mulai dari meteran air sampai ketempat tempat yang membutuhkan penyaluran air (dalam bangunan). Pipa merupakan saran untuk mengalirkan air, baik air bersih maupun air kotor atau limbah.

Kesedian pipa terbatas, jika pipa yang di butuhkan panjang sedangkan panjang pipa yang ada hanyalah ± 6 m, maka kita perlu melakukan penyambungan pipa. dalam pemasangan pipa sering dijumpai pembelokan, pembengkokan, serta mereduksi pipa. oleh karena itu kita terlebih dahulu harus tahu bagai mana penyambungan pipa, pembelokan pipa, pembengkokan pipa, mereduksi pipa dan lain sebagainya. Berikut ini adalah alat-alat penyambung, pembelokan, pereduksi pipa yang ada.

Pekerjaan Plumbing

Bidang pekerjaan plumbing yaitu : a) pemasangan pemipaan

(10)

• Pipa gas b) pemasangan hidran

Syarat-syarat yang perlu diperhatikan adalah:

• Ekonomis

• Instalasinya kuat dan tahan lama

• Mudah dalam pemasangan

• Mudah dalam perbaikan apabila terjadi kerusakan

Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pemipaan adalah:

• Ukuran standar yang tersedia

• Karateristik dari jenis pipa

• Daya tahan dan umur pipa

• Faktor ekonomis dan pemasangan

Faktor-faoktor yang mempengaruhi pnguliran dalam pipa adalah:

 Diameter

Bila diameternya besar maka debitnya besar

 Panjang pipa

Semakin panjang pipa gesekannya semakin panjang

 Keadaan dan kondisi pipa

(11)

sementara

 Pembesaran atau pengecilan saluran

Macam-macam instalasi perpipaan, adalah:

• Instalasi Luar

Suatu jaringan perpipaan yang berada diluar jalur jangkauan meteran

• Instalasi dalam

Jaringan pepipaan yang berada dalam jangkauan meteran

Syarat-syarat pipa secara umum :

• Mampu mengeluarkan debit air yang dibutuhkan

• Kuat dan tahan lama

Bahan-bahan dari pipa induk adalah: 1. Besi tuang

2. Besi Baja

3. Besi lapis beton 4. Besi plastic

5. Beton dan asbes semen

(12)

Socket Ukuran (Inch) L (mm) F (mm) ½” 35 13 ¾” 40 14 1” 45 15 1¼” 50 16 1½” 55 19 2” 60 20 Reducing socket UKURAN L F F L F L

(13)

Tee UKURAN (INCH) A (MM) F (MM)p ½” 27 16 ¾” 32 19 1” 38 23 1 ¼” 46 29 1 ½” 48 30 2” 57 37 Reducing tee F F F A F2 F1 B A F3 C

(14)

UKURAN (INCH) A (MM) B (MM) C (MM) F1 (MM) F2 (MM) F3 (MM) ¾ “ x ½” 29 29 30 16 16 19 1” x ¾” 32 32 33 17 17 22 1 x 1” 34 34 35 19 19 22 1 ¼” x ½” 34 34 38 17 17 27 x ¾” 38 38 40 21 21 27 x 1” 40 40 42 23 23 27 1 ½” x ½” 35 35 42 17 17 31 x ¾” 38 38 43 20 20 30 x 1” 41 41 45 23 23 30 x 1 ¼” 45 45 48 27 27 31 2” x ½” 38 38 48 18 18 37 x ¾” 41 41 49 21 21 36 x 1” 44 44 51 24 24 36 x 1 ¼” 48 48 54 28 28 37 x 1 ½” 52 52 55 32 32 37

(15)

Elbow UKURAN (INCH) A (MM) F (MM)p ½” 27 16 ¾” 32 19 1” 38 23 1 ¼” 46 29 1 ½” 48 30 2” 57 37 z Plug A F F F L

(16)

UKURAN (INCH) L (MM) F (MM)p ½” 26 15 ¾” 29 16 1” 32 17 1 ¼” 36 19 1 ½” 37 19 2” 42 22

2.3 Peralatan dan sambungan, pembelok pencabang, pereduksi pipa dan perlengkapan lainya

A. Peralatan

1. Gergaji besi

Digunakan untuk memotong bahan / benda kerja. Ada 2 jenis gergaji yaitu gergaji tangan dan gergaji mesin. Gergaji tangan umumnya digunakan untuk memotong bahan / pekerjaan kecil, misalnya memotong pipa GIP, pipa PVC, memotong besi siku dan lain – lainnya.

(17)

bulat atau tak beraturan. Kapasitas yang dapat dijepit adalah diameter 2 “ – 6 “.

4 Kikir

Alat ini terbuat dari kerja baja murni, memiliki permukaan yang bermacam – macam mulai dari yang halus hingga yang kasar. Berguna untuk meratakan dan menghaluskan suatu bidang , membuat rata dan mengikir antara bidang yang satu dengan bidang lainnya, membuat rata dan sejajar, membuat bidang – bidang berbentuk dan lainnya.

(18)

5 Kuas

Digunakan untuk membersihkan sisa – sisa serpihan yang melekat pada benda uji setelah penguliran.

6 Siku-siku

Alat ini terbuat dari baja, pada permukaan sisinya tertera garis ( ukuran ) dalam cm dan inchi. Berguna untuk mengukur lebar, panjang dan tebal. Alat ini kurang efektif dalam pengukuran yang melebihi ukuran panjang siku – siku.

(19)

dalam satuan cm dan inchi. Meteran sangat berguna dalam pengukuran panjang.

8 agum

Ragum adalah suatu alat jepit untuk menjepit benda yang akan digergaji, dikikir, dipahat, ditap, di sney dan lain – lainnya. Dengan memutar tangkai ragum, maka mulut ragum ( rahang ) akan menjepit atau membuka atau melepas benda kerja yang sedang dikerjakan. Ragum banyak digunakan dibengkel dan biasanya dipasang diatas bangku kerja atau pada tiang khusus.

9 Penyangga dan penjepit pipa

Penyangga dan penjepit pipa dengan tripat yang dapat dilipat, sangat praktis sebagai alat penjepit pipa, khususnya untuk digunakan dilapangan.Kapasitas adalah diameter ½ “ – 2 “.

(20)

10 Pipe Cutter

Pemotong pipa ( Pipe Cutter ) digunakan untuk memotong pipa galvanis ( GIP ) atau pipa besi hitam. Untuk pipa memotongnya lebih dari 2 “ dipergunakan gergaji besi. Pemotong pipa ini tidak dipergunakan untuk memotong pipa PVC, karena akan melentur bila dipotong / ditekan.

(21)

12 Sney langsung

Karena dalam pengoperasiannya tidak perlu harus mengatur mata pisau ulir untuk mendapatkan ukuran yang dikehendaki tetapi sekali mengulir, langsung dihasilkan uliran yang sebenarnya.

13 Sney tak langsung

Sney jenis ini mempunyai 2 – 5 mata pisau ulir yang harus diatur terlebih dahulu sebelum dioperasikan. Dalam pengoperasiannya, snay blok harus diatur minimal 2 kali sebelum diperoleh ukuran yang sebenarnya. Kapasitas snay dengan 2 mata pisau ulir adalah untuk mengulir pipa diameter ½ “ , ¾ “, 1 “ dan ¼ “ . Sedangkan snay dengan

(22)

diameter 1 “, 1 ¼ “, 1 ½ “ dan 2 “.

14 Treading machine

Cara kerjanya adalah sama dengan sney blok yaitu dengan mengatur mata pisau ulir beberapa kali sebelum mendapatkan ukuran sebenarnya. Mesin ulir ini dilengkapi dengan pemotong pipa, pembersih bram ( boring reamer ) dan pelumas. Kapasitas mesin ulir adalah ½ “ sampai 4 “.

(23)

Digunakan untuk mengetahui jumlah air yang melewatinya. 2. Socket

Digunakan untuk penyambungan pipa yang memiliki diameter yang sama.

3. Reducing socket.

Digunakan untuk menyambung pipa dari pipa berdiameter yang lebih besar ke pipa yang berdiameter yang lebih kecil atau sebaliknya. 4. Elbow

(24)

Digunakan untuk membelokkan pipa.

5. Stop kran

Digunakan untuk memutuskan dan mengalirkan air.

(25)

Digunakan untuk menjadikan 2 arah pipa dengan diameter yang berbeda.

8. ran

Digunakan untuk memutus dan mengalirkan air, biasanya terdapat pada ujung saluran pipa.

9. Barel nipel

Digunakan untuk penyambungan yang memiliki ulir pada bagian dalampipa atau alat penyambung pipa lainya.

(26)

10. Barel union

Digunakan untuk penyambung pipa yang memiliki rangkaian tertutup sehingga pertemuan atau sambungan pipa saling mengunci.

(27)

Politeknik Negeri Padang 3.2 Tujuan

a. Tujuan Umum

Melatih diri untuk memotong pipa secara mekanik maupun manual. b. Khusus

1. Menguasai pemotongan pipa dengan baik dan benar.

2. Mengetahui dan menguasai penggunaan alat dengan baik dan benar sesuai dengan fungsinya.

3. Melatih keterampilan dalam bidang plumbing.

4. Menjalankan serta membuat sesuai dengan gambar kerja. 3.3 Dasar teori

Dalam penyaluran air dengan menggunakan pipa galvanis sering kali dijumpai penyambungan pipa, pembelokan pipa, pembengkokan pipa dan lain sebagainya.

Memotong pipa adalah membelah pipa menjadi bagian – bagian yang akan menunjang job – job selanjutnya.

Pemotongan pipa dapat dilakukan dengan cara :

♥ Mekanik, yaitu dengan menggunakan alat pipe cutter

♥ Manual, yaitu dengan menggunakan alat gergaji besi

♥ Cara gabungan yaitu dengan menggunakan alat pipe cutter dan gergaji besi.

(28)

3.4 Peralatan dan bahan a. Alat 1. Ragum 2. Gergaji Besi 3. Pipe Cutter 4. Siku 5. Kikir 6. Meteran b. Bahan

1. Pipa galvanis diameter 1/2 “, 3.5 Keselamatan kerja

1. Menggunakan pakaian lengkap untuk praktek bengkel. 2. Pahami terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan.

3. Pahami cara penggunaan dan fungsi dari peralatan yang dibutuhkan.

4. Konsentrasi pada saat melaksanakan praktek.

(29)

Pipa diameter 1/2”

Pipa diameter 1/2”

b) Kunci pipa sehingga pipa benar – benar tidak bergeser apabila dilakukan pemotongan.

c) Setelah pipa dijepit pada ragum, lalu potonglah pipa yang berdiameter ½” dengan gergaji besi.

2) Pemotongan Secara Mekanik

a) Jepit pipa pada ragum dengan posisi yang benar kemudian jepit ragum.

b) Lalu potong pipa sepanjang 81 cm dari pemotongan manual dengan menggunakan pipe cutter.

 Langkah selanjutnya adalah meratakan permukaan kedua ujung pipa hasil pemotongan baik manual maupun mekanik dengan menggunakan kikir hingga benar – benar rata.

3.7 Gambar kerja

IIB Konst.Sipil Reguler Dicky Almahera

(30)

81 cm

Pipa sebelum dilakukan pemotongan

Manual Mekanik

(31)

SECARA MEKANIK DAN MANUAL

4.1 Jadwal Pelaksanaa

Hari / tanggal : Selasa / 28 April 2009 Waktu : 08.00 WIB – Selesai

Tempat : Bengkel Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang 4.2 Tujuan

a. Tujuan Umum

Melatih diri untuk mengulir pipa secara mekanik maupun manual. b. Tujuan Khusus

1. Menguasai penguliran pipa dengan baik dan benar.

2. Mengetahui dan menguasai penggunaan alat dengan baik dan benar sesuai dengan fungsinya.

3. Melatih keterampilan dalam bidang plumbing.

4. Menjalankan serta membuat sesuai dengan gambar kerja. 4.3 Dasar teori

Penguliran dilakukan dengan : 1. Sney Langsung

Keuntungan daripada sney langsung ini adalah penguliran dapat dilakukan dengan satu kali setiap pekerjaan penguliran. Kerugiannya adalah penguliran yang terjadi tidak terlalu bulat untuk pipa ½”, ¾”, dan 1”.

2. Sney Tak Langsung

Keuntungannya adalah uliran yang dibuat akan sesuai dengan sambungan yang direncanakan. Kerugiannya adalah membutuhkan waktu yang agak lama karena penguliran

(32)

berulang.

3. Treading Machine

Cara kerjanya sama dengan sney tak langsung yaitu dengan mengatur mata pisau ulir beberapa kali sebelum mendapatkan ukuran sebenarnya. Mesin ulir ini dilengkapi dengan pemotong pipa,pembersih bram (boring reamer) dan pelumas. Kapasitas mesin ulir adalah ½” sampai 4”.

Mengulir adalah tindakan yang dilakukan untuk menyambung pipa dengan alat sambung .Dalam penyambungan pipa kita lakukan dengan member ulir pada pipa tersebut lalu sebagai penyambungnya digunakan alat penyambung (socket,elbow,dll) sehingga pipa tersebut menyambung dengan baik dan tidak mengalami kebocoran sedikitpun. Dalam proses penguliran, ulir yang harus dilakukan harus tegak lurus dan rapi, jika tidak maka ulir tersebut tidak akan bisa menghubungkan pipa yang satu dengan pipa yang lainnya.

Untuk memudahkan dalam mengulir maka pada saat mengulir kita harus menggunakan oli agar tidak keras pada saat mengulirnya, sehingga hasil uliran yang dibuat rapi.

4.4 Peralatan dan bahan a. Alat

(33)

1. Pipa galvanis diameter 1/2 “, 2. Oli Can

4.5 Keselamatan kerja

1. Menggunakan pakaian lengkap untuk praktek bengkel. 2. Pahami terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan.

3. Pahami cara penggunaan dan fungsi dari peralatan yang dibutuhkan.

4. Konsentrasi pada saat melaksanakan praktek.

5. Bersihkan peralatan dan ruang kerja setelah selesai praktek. 4.6 Langkah kerja

 Persiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktek.

 Kemudian lakukan pemotongan pipa yaitu dengan dua cara : 1) Penguliran Secara Manual

a) Langkah awal adalah menjepit pipa yang akan dipotong pada ragum dengan posisi yang benar. b) Ulirlah salah satu ujung pipa tersebut dengan sney

tak langsung dengan panjang ulir 2 cm. Penguliran delakukan dengan minimal dua kali.

c) Pada uliran pertama stelan sney kurang dari ukuran diameter pipa yang sebenarnya dan untuk penguliran berikutnya barulah stelan mata ulir sama dengan besar diameter pipa yang sebenarnya.

2) Penguliran Secara Mekanik

a) Masukkan ujung pipa yang lain ke dalam mesin ulir kemudian kunci.

(34)

166mm 2 cm

17mm2 cm 77 cm

penyetelan mata ulir terlebuh dahulu. Lakukan secara berulang.

c) Bersihkan beram atau bagian lubang pipa yang tajam dengan buring reamer

 Cobakanlah dengan soket pipa, jika terpasang rapi maka penguliran telah didapat.

4.7 Gambar kerja

Pipa diameter 1/2”

81 cm pipa sebelum dilakukan penguliran

(35)

BAB V

RANGKAIAN SEDERHANA PASANGAN PIPA

TERBUKA

5.1 Jadwal Pelaksanaan

Hari / tanggal : Rabu - Kamis / 29 - 30 April 2009 Waktu : 08.00 WIB – selesai

Tempat : Bengkel Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang 5.2 Tujuan

a. Tujuan Umum

Melatih diri untuk merangkai pipa dengan menggunakan sambungan – sambunga yang ada.

b. Tujuan Khusus

1. Mengetahui cara merangkai pipa dengan baik dan benar.

2. Mengetahui dan menguasai penggunaan alat dengan baik dan benar sesuai dengan fungsinya.

3. Mengetahui prosedur pelaksanaaan jaringan instalasi toilet dengan baik dan benar.

5.3 Dasar teori

Dalam instalasi pipa, banyak dijumpai penyambungan, pembelokan, percabangan dan mereduksi pipa. Dari awal

(36)

pasang, semakin ke ujung diameter yang digunakan semakin kecil. Perancangan instalasi pipa diusahakan menghindari pembelokan, percabangan, mereduksi pembengkokan, karena dapat menyebabkan air akan kehilangan tekanan. Setiap ulir pipa harus dibalut dengan TBA , dengan TBA dapat menutupi pori-pori ulir yang dapat mengalirkan air sehingga pipa mengalami kebocoran dan kehilangan tekanan air.

5.4 Peralatan dan bahan a. Alat 1. Treading machine 2. Kunci Pipa 3. Pipe Cutter 4. Kuas 5. Meteran 6. Burring reamer b. Bahan

1. Pipa galvanis diameter 1/2 “, 3/4 “ dan 1” 2. Oli

3. Socket

4. Socket reduksing 5. Elbow

(37)

2. Pahami terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan.

3. Pahami cara penggunaan dan fungsi dari peralatan yang dibutuhkan.

4. Konsentrasi pada saat melaksanakan praktek.

5. Bersihkan peralatan dan ruang kerja setelah selesai praktek. 5.6 Langkah kerja

1. Terlebih dahulu siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktek.

2. Potonglah pipa-pipa sesuai dengan dimensi gambar kerja.

3. Jika dalam rangkaian terdapat penyambungan ataupun mereduksi, maka perhatikan pengaruh pertambahan dimensinya, oleh karena itu pengukuran dimensi pipa diukur sedemikian rupa sehingga setelah dirangkai dimensi yang diperoleh dari center to center pas dengan gambar kerja.

4. Setelah dipotong maka lakukan pembersihan bram / serpihan bagian dalam pipa hasil dari pemotongan dengan menggunakan burring reamer.

5. Lakukan penguliran dengan mesin ulir sesuai dengan diameter pipa yang digunakan.

6. Setelah penguliran selesai dilakukan coba pasangkan dengan sambungannya, apabila telah pas maka perangkaian pipa pipa dapat dilanjutkan.

7. Sebelum merangkainya pastikan setiap ulir telah diberi TBA seperlunya.

8. Pastikan semua sambungan pipa terpasang dengan erat dan tidak bocor.

9. Setelah selesai lakukan penyambungan pipa berikutnya sesuai dengan gambar kerja.

(38)

dengan air.

5.7 Pembahasan dan Kesimpulan

Dari pentesan langsung dengan air, maka diperoleh tekanannya sebesar 80 kg/cm2.

Diameter pipa yang digunakan 1”= 2,5 cm A = ¼ π D2 = ¼ (3,14) (2,5)2 = 4,906 cm2 P = (∂ x h) / A 80 =( 1 x h ) / 4,906 h = 392,5 cm

Dari pengujian tresebut terdapat satu sambungan pada kran bocor, hal ini terjadi karena TBA yang tipis pada ulir yang akan disambungkan dengan kran.

(39)

B G C D E F G WATER CLOSET URINOIR 1,00 m 0,44 m 2,60 m 0,44 m 0,54 m 1,20 m 0,60 m 2,00 m A H SHOWER BATHKIP WASHTAFEL 2,50 m 0,85 m 0,60 m 5.8 Gambar kerja

(40)

BAB VI

RANGKAIAN SEDERHANA PASANGAN PIPA

TERTUTUP

6.1 Jadwal Pelaksanaan

Hari / tanggal : Jum’at dan senin / 1 dan 4 Mei 2009 Waktu : 08.00 WIB – selesai

Tempat : Bengkel Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang 6.2 Tujuan

1. Mengetahui cara merangkai pipa dengan baik dan benar. 2. Mengetahui dan menguasai penggunaan alat dengan baik

(41)

dan keringanan kerja serta mempersingkat waktu kerja maka ditemukanlah sebuah mesin ulir yang disebut treading machine.

Dengan menggunakan trading machine kita dapat langsung memotong, memboring maupun mengulir secara langsung tanpa membuka pipa dari jepitan ragum. Selain itu treading machine juga mempersingkat waktu kerja, tenaga dan hasil penguliran lebih bersih dibandingkan dengan sney langsung maupun tak langsung.

6.4 Peralatan dan bahan a. Alat 1. Treading machine 2. Kuas 3. Meteran 4. Kunci pipa b. Bahan

1. Pipa galvanis diameter 1/2 “ dan 1” 2. Oli 3. Socket reduksing 4. Elbow 5. Barel union 6. Stop kran 7. Kran 8. Meteran air 6.5 Keselamatan kerja

(42)

2. Pahami terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan.

3. Pahami cara penggunaan dan fungsi dari peralatan yang dibutuhkan.

4. Konsentrasi pada saat melaksanakan praktek.

5. Bersihkan peralatan dan ruang kerja setelah selesai praktek. 6.6 Langkah kerja

1. Terlebih dahulu siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.

2. Periksalah stelan penguliran treading machin apakah sesuai dengan diameter pipa yang akan kita ulir.

3. Masukkanlah pipa kedalam treading machin lalu jepit erat dengan penjepit yang telah tersedia pada treading machin.

4. Lakukan pemboringan dengan burring reamer yang ada pada treading machine, yaitu dengan memutar handle treading machine searah jarum jam.

5. Setelah pemburringan selesai maka lakukan penguliran dengan sney yang ada pada treading machine, yaitu dengan memutar handle treading machine searah jarum jam. Panjang penguliran tergantung diameter pipa yang di sney.

6. Setelah penguliran selesai maka matikan treading machine lalu besih kan mata sney dan hasil penguliran dari bram / serpihan penguliran dan lepaskanlah jepitanya.

(43)

0,80 m 0,80 m 0,80 m 0,80 m 0,90 m 0,80 m 0,80 m 2,50 m 2,50 m A kunci pipa.

11.Pastika semua pipa terpasang dengan erat dan tidak bocor.

7 Gambar kerja

(44)

BAB VII

MEMASANG KLOSET JONGKOK

7.1 Jadwal Pelaksanaan

Hari / Tanggal : Selasa / 5 Mei 2009

Waktu : 08.00 – selesai

Tempat : Bengkel JurusanTeknik Sipil Politeknik Negeri Padang

(45)

dalam kelompok alat saniter kotoran. Pada dasarnya kloset jongkok ada 2 macam yaitu :

- Yang dilengkapi dengan perangkap air - Yang tidak dilengkapi dengan perangkap air

Pada pekerjaan ini akan dipasang kloset jongkok yang tidak dilengkapi dengan perangkap air. Air perobilas untuk kloset jongkok ini disamping mempergunakan gayung, dan dapat juga dengan katup gelontor atau flusometer ( dipakai kloset jongkok khusus ). Pemasangan kloset harus kuat dan permukaan nya harus rata air / waterpass. Apabila ada pemasangan yang tidak benar

maka akan berakibat keretakan setelah beberapa waktu setelah pemasangan kloset.

Kloset dirancang dan dibuat hanya untuk membuat kotoran manusia dan kertas khusus untuk kloset. Kloset dapat mengalirkannya kedalam pipa pembuangan dengan lancar, baik didalam lubang pembuangannya maupun pada perangkap dibawahnya. Untuk memudahkan pekerjaan pemeliharaan, terutama pada kloset untuk umum atau yang akan dipakai oleh banyak orang perlu dijaga agar pemakaiannya baik antara lain :

♥ Dengan memasang papan pengumuman bahwa yang boleh dibuang pada lubang kloset hanya kotoran manusia dan kertas khusus toilet

♥ Dengan kotoran tersebut disediakan bak sampah yang tertutup dekat kloset atau dalam ruangan tersebut untuk menempung kotoran yang lain.

♥ Dengan mengadakan perbaikan sesegera mungkin jika ada kerusakan.

(46)

7.4 Pelatan dan Bahan a. Alat 1. Meteran 2. Waterpass 3. Ember 4. Sendok semen 5. Bak spesi b. Bahan 1. Kloset jongkok 2. Bata 3. Adukan semen 4. Pipa PVC 7.5 Keselamatan kerja

1. Menggunakan pakaian lengkap untuk praktek bengkel. 2. Pahami terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan.

3. Pahami cara penggunaan dan fungsi dari peralatan yang dibutuhkan.

(47)

waterpass.

4. Setelah pasangan bata selesai tuangkan adukan disekeliling pipa pembuangan dan buatlah cekungan.

5. Malkan kloset jongkok diatasnya untuk membantu ketepatan cekungan.

6. Aturlah permukaaan kloset.

7. Kemudian pasangkan kembali kloset jongkok dengan adukan, lalu periksa kedatarannya, kemudian periksa juga kloset

dengan mengetok – negetok permukaan dinding kloset dengan tujuan untuk memeriksa kepadatan adukan dalam kloset.

8. Kemudian lakukan pentesan, apakah aliran pembuangan lancar atau tidak.

(48)
(49)

8.1 Jadwal Pelaksanaan

Hari / Tanggal : Rabu - Kamis/ 6 - 7 Mei 2009

Waktu : 08.00 – selesai

Tempat : Bengkel JurusanTeknik Sipil Politeknik Negeri Padang 8.2 Tujuan

Mahasiswa bisa menerapkan langsung di lapangan tentang semua yang telah dipelajari dalam praktek.

8.3 Dasar Teori

Plumbing adalah suatu pekerjaan pipa memipa mulai dari meteran air sampai ketempat tempat yang membutuhkan penyaluran air (dalam bangunan). Pipa merupakan saran untuk mengalirkan air, baik air bersih maupun air kotor atau limbah.

Kesedian pipa terbatas, jika pipa yang di butuhkan panjang sedangkan panjang pipa yang ada hanyalah ± 6 m, maka kita perlu melakukan penyambungan pipa. dalam pemasangan pipa sering dijumpai pembelokan, pembengkokan, serta mereduksi pipa. oleh karena itu kita terlebih dahulu harus tahu bagai mana penyambungan pipa, pembelokan pipa, pembengkokan pipa, mereduksi pipa dan lain sebagainya.

Memotong pipa adalah membelah pipa menjadi bagian – bagian yang akan menunjang job – job selanjutnya.

(50)

♥ Mekanik, yaitu dengan menggunakan alat pipe cutter

♥ Manual, yaitu dengan menggunakan alat gergaji besi

♥ Cara gabungan yaitu dengan menggunakan alat pipe cutter dan gergaji besi.

Mengulir adalah tindakan yang dilakukan untuk menyambung pipa dengan alat sambung .Dalam penyambungan pipa kita lakukan dengan member ulir pada pipa tersebut lalu sebagai penyambungnya digunakan alat penyambung (socket,elbow,dll) sehingga pipa tersebut menyambung dengan baik dan tidak mengalami kebocoran sedikitpun. Dalam proses penguliran, ulir yang harus dilakukan harus tegak lurus dan rapi, jika tidak maka ulir tersebut tidak akan bisa menghubungkan pipa yang satu dengan pipa yang lainnya.

Untuk memudahkan dalam mengulir maka pada saat mengulir kita harus menggunakan oli agar tidak keras pada saat mengulirnya, sehingga hasil uliran yang dibuat rapi.

8.4 Pelatan dan Bahan a. Alat

1. Meteran 2. Pahat Besi 3. Cangkul 4. Palu Besi

(51)

7.5 Keselamatan kerja

1. Menggunakan pakaian lengkap untuk praktek bengkel. 2. Pahami terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan.

3. Pahami cara penggunaan dan fungsi dari peralatan yang dibutuhkan.

4. Konsentrasi pada saat melaksanakan praktek.

5. Bersihkan peralatan dan ruang kerja setelah selesai praktek. 8.6 Langkah Kerja

Pada aplikasi ini kegiatan yang dilakukan adalah pembuatan saluran air masuk ke dalam sekre HIMA yang berada di sebelah labor teknik sipil.

Langkah kerjanya adalah sebagai berikut :

1. Terlebih dahulu siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. 2. Potonglah pipa-pipa sesuai dengan dimensi gambar kerja.

3. Jika dalam rangkaian terdapat penyambungan ataupun mereduksi, maka perhatikan pengaruh pertambahan dimensinya, oleh karena itu pengukuran dimensi pipa diukur sedemikian rupa sehingga setelah dirangkai dimensi yang diperoleh dari center to center pas dengan gambar kerja.

4. Setelah dipotong maka lakukan pembersihan bram / serpihan bagian dalam pipa hasil dari pemotongan dengan menggunakan burring reamer.

5. Lakukan penguliran dengan mesin ulir sesuai dengan diameter pipa yang digunakan.

6. Setelah penguliran selesai dilakukan coba pasangkan dengan sambungannya, apabila telah pas maka perangkaian pipa pipa dapat dilanjutkan.

(52)

E

F G seperlunya.

8. Pastikan semua sambungan pipa terpasang dengan erat dan tidak bocor.

9. Setelah selesai lakukan penyambungan pipa berikutnya sesuai dengan gambar kerja.

(53)

BAB IX

PENUTUP

9.1 Saran

1. Bersikaplah disiplin dan bertanggung jawab dan mematuhi segala peraturan yang sudah diterapkan selama masih menyangkut dalam praktikum.

2. Bekerja sama dengan partner kerja maupun dengan instruktur. 3. Instruktur hendaknya lebih memperhatikan pekerjaan mahasiswa

tidak hanya dari segi praktik namun juga dari hasil pekerjaan.

4. Selalu lakukan pengengecekan waktu melakukan praktik dan juga cek kembali waktu setelah selesai melakukan praktik.

5. Keselamatan kerja harus lebih diperhatikan terutama bagi mahasiswa, karena kebanyakan mahasiswa kurang mengindahkanya.

6. Seharusnya job yang akan ditugaskan tidak hanya dikerjakan oleh mahasiswa yang laki – laki tetapi juga oleh yang wanita agar skill setiap mahasiswa sama.

7. Mahasiswa seharusnya menyesuaikan antara teori dengan praktik, tidak hanya mementingkan cepat selesainya suatu job.

(54)

9.2 Kesimpulan

1. Diharapkan kepada mahasiswa dapat memahami dan menguasai segala segala sesuatu yang berhubungan plumbing.

2. Mahasiswa tidak hanya dapat mempergunakan peralatan mesin tetapi juga dampat menguasai peralatan manual.

3. Dalam praktik dituntut keterampilan dan konsentrasi penuh untuk meningkatkan dalam kesungguhan kerja.

4. Mahasiswa sudah dapat bagaimana jalan keluar apabila menghadapi kesulitan yang terjadi.

5. Setelah melakukan praktik ini mahasiswa sudah mampu untuk terjun langsung ke lapangan dengan penuh keterampilan yang diangap sudah memadai.

(55)

Referensi

Dokumen terkait

Pengujian alat sambung baut pada balok konsole yang dimaksud adalah untuk mengetahui kekakuan struktur akibat pembebanan yang dilakukan pada balok dengan menggunakan alat sambung

Dalam kondisi terbius, sukarelawan dilakukan tindakan pemasangan alat bantu nafas (pipa nafas). Sesudah terbius, pembedahan akan dilakukan.. Setelah tindakan pembedahan dan

Berbeda dengan elemen balok dan elemen kolom yang dipasang dengan mengaitkan antara elemen dengan menyambung dengan alat sambung baut, pada elemen dinding ini

Perlakuan perbedaan umur bibit yang akan di sambung bertujuan untuk mengetahui umur berapa yang paling efektif utuk dilakukan penyambungan agar sambungan dapat

Valve Socket, untuk menyambung pipa dengan keran atau pipa lain yang memiliki drat dalam..

Sambungan ulir pada sistem ini digunakan pada pipa berdiameter 1 inchi sebagai penyambung alat ukur Pressure gauge dengan ball valve dan juga untuk valve

Hambatan pada pipa tekan dan pipa hisap adalah adanya sambungan / alat sambung (fitting). Rugi tekanan akibat fiting dapat diartikan rugi tekanan akibat panjang pipa, maka fiting

Modul ini terdiri dari lima kegiatan belajar, yang mencakup : Menggambar Isometri Sambungan Pipa, Menggambar Macam-Macam Simbol dan Alat Sambung Pipa, Menggambar Distribusi