• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fasilitas Pelatihan. Fasilitas untuk pelatihan ini adalah Modul Pelatihan, Sertifikat dan Konsumsi (makan siang + 2X snack/hari).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Fasilitas Pelatihan. Fasilitas untuk pelatihan ini adalah Modul Pelatihan, Sertifikat dan Konsumsi (makan siang + 2X snack/hari)."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Training Need Analysis and

Development Program

Jl. Raden Saleh, CikiniJakarta Pusat

Course date : 02 Maret 2010 Course fee = Rp. 1.250.000/person

Pendahuluan

Salah satu upaya yang dapat dlakukan oleh manajemen dalam upaya mendukung tercapainya sasaran organisasi adalah pelaksanaan program pelatihan pegawai. Pelatihan dapat dianggap dapat memperkecil kesenjangan kebutuhan kompetensi yang diperlukan dalam memberikan unjuk kinerja dari setiap pegawai. Permasalahan sering timbul manakala jenis pelatihan yang akan diselenggarakan tidak memenuhi harapan tersebut karena proses identifikasi pelatihan lebih didasarkan pada sebuah proses rutin yang bersifat administratf semata.

Oleh karena itu proses mengidentifikasi kebutuhan pelatihan merupakan kegiatan penting yang harus dikuasai oleh praktisi SDM. Banyak metoda identifikasi yang dapat diterapkan, kemampuan untuk memilih metoda dan sekaligus menerapkan akan memberikan nilai tambah pada keberadaan Unit SDM sebagai fungsi pendukung utama dalam pencapaian strategi dan pencapaian sasaran organisasi.

Disamping itu, sebagai tindaklanjut peningkatan kompetensi maka diperlukan program pengembangan untuk setiap personil yang mengikuti pelatihan, untuk memastikan bahwa pelatihan bukan hanya sekadar sarana melepas lelah tapi sebagai sebuah alat (tools) yang membantu manajemen untuk mengetahui apakah investasi yang dikeluarkan dalam bentuk biaya pelatihan telah memberikan "return" yang memadai bagi manajemen atau tidak.

Tujuan

Tujuan pelatihan ini agar peserta dapat :

1. Melakukan penetapan kebutuhan pelatihan berdasarkan kebutuhan organisasi.

2. Melaksanakan program pelatihan dan melakukan evaluasi efektifitas pelatihan terhadap organisasi secara kuantitatif.

3. Mampu menyusun program pengembangan yang valid, berdasarkan fakta dan memiliki nilai tambah (opportunity for improvement).

Agenda

1. Definisi dan filosofi Training Need Analysis. 2. Metode dan tahapan Training Need Analysis. 3. Evaluasi dan analisis pelaksanaan pelatihan. 4. Pengembangan program evaluasi.

5. Interpretasi pelatihan terhadap kinerja organisasi.

Peserta. Pelatihan ini dapat diikuti oleh Factory Manager, Quality Assurance Manager, HSE Manager, Training and Development Manager, Technical Manager and Line Manager.

Fasilitas Pelatihan. Fasilitas untuk pelatihan ini adalah Modul Pelatihan, Sertifikat dan Konsumsi (makan siang + 2X snack/hari).

(2)

Environmental Management System

ISO 14001:2004 Internal Audit

Jl. Raden Saleh, CikiniJakarta Pusat

Course date : 04-05 Maret 2010 Course fee = Rp. 1.760.000/person

Pendahuluan

Sistem manajemen yang efektif dapat diketahui melalui verifikasi oleh pihak independen yang dapat mengukur sejauh mana pencapaian berkaitan dengan persyaratan pada standard internasional yang dijadikan acuan. Salah satu bentuk verifikasi adalah Internal Audit yang dengan kompetensi dan keahliannya sebagai profesional Auditor mampu melakukan audit secara efektif terhadap sistem manajemen yang diterapkan.

Untuk itu maka pelatihan ini menjadi penting bagi setiap organisasi yang telah menerapkan sebuah sistem manajemen sebagai salah satu bentuk pemastian terhadap sebuah sistem operasi. Hasil yang baik dan efektif bagi perkembangan system manajemen keamanan pangan tentunya tidak lepas dari kompetensi sumber daya manusia terkait yaitu Internal Auditor yang ada di organisasi. Dengan mengacu pada standar ISO 19011 maka akan memberikan panduan yang detil tentang perencanaan dan implementasi audit yang efektif.

Tujuan

Tujuan pelatihan ini agar peserta dapat :

1. Menjabarkan tujuan dari Sistem Manajemen Lingkungan.

2. Menjelaskan tujuan, isi dan iterelasi antar ISO 14001, ISO 9000 series dan ISO 19011. 3. Mengintepretasikan persyaratan ISO 14001 dalam konteks audit.

4. Menjabarkan peran dan tanggung jawab auditor dan lead auditor. 5. Merencanakan dan melaksanakan audit sesuai dengan ISO 19011.

6. Mampu menyusun laporan audit yang valid, berdasarkan fakta dan memiliki nilai tambah (opportunity for improvement).

7. Melakukan follow up audit mencakup evaluasi efektifitas tindakan perbaikan.

Agenda

1. Sekilas tentang ISO 14001:2004 - Environmental Management System 2. Kompetensi & kriteria auditor internal

3. Prinsip Dasar Audit

4. Perencanaan Audit Mutu Internal 5. Program Audit dan Audit Plan 6. Pelaksanaan Audit Mutu Internal 7. Pelaporan Audit dan tindak lanjut Audit 8. Potensi Improvement

9. Studi Kasus 10. Presentasi

Peserta. Pelatihan ini dapat diikuti oleh Factory Manager, QHSE Manager, Enviroment & Safety Inspector/Specialist/Engineer, Quality Assurance, Production, General Services, Maintenance, Purchasing, dan Warehouse.

(3)

Laboratory Management System

ISO 17025:2005 Documentation

Jl. Raden Saleh, CikiniJakarta Pusat

Course date : 11-12 Maret 2010 Course fee = Rp. 1.760.000/person

Pendahuluan

Di Era perdagangan bebas ini, para pelaku bisnis dituntut untuk bertindak sangat hati-hati dalam menjaga mutu produknya karena ketatnya persaingan diantara para pesaingnya. Salah satu faktor yang sangat penting dalam rantai produksi untuk menjaga mutu tersebut adalah kebenaran pengukuran tiap komponen yang membentuk produk tersebut. Kebenaran pengukuran ini dinyatakan oleh laboratorium penguji dan laboratorium kalibrasi yang berkompeten. Suatu laboratorium dinyatakan sebagai laboratorium yang kompeten apabila laboratorium tersebut telah diakui/diakreditasi oleh badan akreditasi nasional, yang di Indonesia adalah Komite Akreditasi Nasional - KAN. Untuk dapat diakreditasi sebagai laboratorium yang kompeten, laboratorium tersebut harus menerapkan standar ISO/IEC 17025:2005 - Persyaratan Umum Kompetensi Laboratorium Penguji/Kalibrasi.

Tujuan

Tujuan pelatihan ini agar peserta dapat :

1. Menggambarkan lingkup penerapan ISO 17025.

2. Memahami teknik pengelolaan laboratorium penguji menurut persyartan ISO 17025:2005. 3. Mampu menginterpretasikan ISO 17025 dalam kegiatan operasional laboratorium.

4. Mampu merencanakan suatu sistem mutu laboratorium dan menyiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan menurut ISO 17025:2005.

Agenda

1. Sekilas tentang ISO 17025:2005 - Laboratory Management System. 2. Teori dokumentasi sistem manajemen mutu laboratorium

3. Workshop pengembangan dokumentasi untuk klausul :

§ Organisasi, Sistem Mutu, Pengendalian Dokumen dan Rekaman. § Kaji Ulang permintaan, tender dan kontrak.

§ Sub kontrak pengujian dan kalibrasi. § Pembelian jasa dan perbekalan.

§ Pengendalian pekerjaan pengujian dan/atau kalibrasi yang tidak sesuai. § Tindakan perbaikan dan pencegahan.

§ Audit Internal, Kaji ulang Manajemen. § Pelayanan kepada pelanggan, Pengaduan.

§ Metode Pengujian, metode kalibrasi dan validasi metode.

§ Peralatan, Ketertelusuran pengukuran dan Pengambilan sample. § Penanganan barang yang diuji dan dikalibrasi.

§ Jaminan mutu hasil pengujian dan kalibrasi.

Peserta. Pelatihan ini dapat diikuti oleh Factory Manager, Laboratory Analyst/Specialist/Engineer, Quality Assurance, Purchasing, dan Production.

Fasilitas Pelatihan. Fasilitas untuk pelatihan ini adalah Modul Pelatihan, Sertifikat dan Konsumsi (makan siang + 2X snack/hari).

(4)

OHS Management System

Effective Safety Inspection

Jl. Raden Saleh, CikiniJakarta Pusat

Course date : 11-12 Maret 2010 Course fee = Rp. 1.760.000/person

Pendahuluan

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sebagai satu aspek perlindungan tenaga kerja, sangat besar peranannya dalam upaya meningkatkan produktivitas perusahaan dan mewujudkan kualitas hidup masyarakat sesuai dengan harkat dan martabatnya. Pelaksanaan dan penerapan K3 memerlukan sumber daya manusia yang mampu mendeteksi dan menanggulangi sumber-sumber yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja serta menciptakan lingkungan kerja yang aman, nyaman dan sehat.

Inspeksi sebagai salah satu metode dalam mengidentifikasi kekurangan yang bisa mengakibatkan terjadinya kecelakaan kerja tentu saja membutuhkan seorang Safety Inspector yang handal. Ketepatan, kelengkapan dan tindaklanjut sebuah Safety Inspection akan didapatkan oleh seorang inspector setelah mengikuti pelatihan ini.

Tujuan

Tujuan pelatihan ini agar peserta dapat : 1. Memahami jenis – jenis inspeksi K3.

2. Memahami konsep dan prinsip sistim inspeksi K3 yang efektif.

3. Memahami jenis bahaya, kondisi berbahaya dan perilaku/tindakan berbahaya.

4. Memahami proses inspeksi K3 mulai dari perencanaan, persiapan, inspeksi lapangan, tindakan koreksi dan pelaporan hasil inspeksi..

Agenda

1. Pengantar.

2. Overview safety inspection.

3. Bahaya keselamatan kerja (hazard identification).

4. Perencanaan & persiapan safety inspection (Pengembangan daftar inspeksi). 5. Safety inspection performance (physical inspection).

6. Laporan hasil inspeksi. 7. Live inspection.

8. Presentasi Kelompok.

Peserta. Pelatihan ini dapat diikuti oleh tingkat Manager/Supervisor atau Officer dari Maintenance, Operation, Technical, Warehouse, Legal, Laboratory dan HSE Dept.

Fasilitas Pelatihan. Fasilitas untuk pelatihan ini adalah Modul Pelatihan, Sertifikat dan Konsumsi (makan siang + 2X snack/hari).

(5)

OHS Management System

Emergency Response and

Preparedness

Hotel Ibis Jl. Rajawali, Surabaya

Course date : 22-23 Maret 2010 Course fee = Rp. 1.760.000/person

Pendahuluan

Kondisi darurat adalah sesuatu yang muncul tanpa dapat diperkirakan sebelumnya dan berpotensi menimbulkan kerugian harta dan nyawa manusia. Kondisi darurat yang seringkali terjadi adalah kebakaran yang seringkali mengakibatkan harta kekayaan yang besar menjadi berkurang dengan drastis, dalam waktu yang sangat singkat, bahkan sampai habis sama sekali. Karena itulah bahaya paling ditakuti oleh semua orang aalah bahaya kebakaran. Kesadaran akan pentingnya pencegahan kebakaran dan penanggulangan dini terhadap bahaya kebakaran, pada umumnya masih dirasakan sangat kurang, khususnya untuk rakyat Indonesia. Sehingga masih seringkali terjadi kejadian kebakaran yang selalu mengakibatkan banyak kerugian. Untuk mencegah kejadian kebakaran dan mengurangi dampak yang ditimbulkannya, diperlukan tingkat pengetahuan tentang api yang memadai. Karena itulah diperlukan pelatihan ini. Banyak faktor yang bisa mempercepat terjadinya bahaya api atau kebakaran bahkan ledakan, faktor-faktor tersebut kadang-kadang kurang diperhatikan oleh kebanyakan orang, padahal upaya pencegahan kebakaran lebih mudah dan lebih murah, dibandingkan upaya penanggulangannya..

Tujuan

Tujuan pelatihan ini agar peserta dapat :

1. Memahami upaya pencegahan kebakaran melebihi upaya penanggulangannya.

2. Mengerti proses kebakaran, penjalarannya, dan cara pencegahan dan penanggulangannya. 3. Meningkatkan perilaku keseharian dalam pencegahan kebakaran.

4. Mengenal sarana dan prasarana peralatan pencegahan dan penanggulangan kebakaran. 5. Mengurangi kerugian akibat kebakaran, dengan membentuk organisasi peran kebakaran.

Agenda

1. Fenomena api / kebakaran.

2. Alat Pemadam Kebakaran dan cara penggunaannya. 3. Karakteristik bahan bakar

4. Bahaya Ledakan dan pengendaliannya 5. Bahan cair mudah terbakar

6. Ijin kerja didaerah mudah terbakar 7. Kebakaran ruangan

8. Analisa resiko kebakaran 9. Tanggap darurat kebakaran

10. Manajemen penanggulangan kebakaran

Peserta. Pelatihan ini dapat diikuti oleh Anggota P2K3, tingkat Manager/Supervisor atau Officer dari Production, Maintenance, Operation, Technical, Warehouse, HSE Dept., dan semua karyawan yang terkait dan diharapkan dapat membantu melakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan kebakaran diperusahaan.

Fasilitas Pelatihan. Fasilitas untuk pelatihan ini adalah Modul Pelatihan, Sertifikat dan Konsumsi (makan siang + 2X snack/hari).

(6)

Food Safety Management System

Good Manufacturing Practices for

Food Industry

Hotel Bintang Griyawisata Jl. Raden Saleh, Cikini Jakarta Pusat

Course date : 17-18 Maret 2010 Course fee = Rp. 1.760.000/person

Pendahuluan

Penerapan Good Manufacturing Practices (GMP) atau Praktek-Praktek Cara Berproduksi yang Baik pada produsen makanan, atau bahan baku untuk makanan sudah menyadari betapa pentingnya menerapkan sistem ini yang ditujukan untuk mengurangi potensi kontaminasi terhadap makanan selama proses pengolahan, mulai dari penerimaan bahan baku sampai dengan produk di terima konsumen.

Pengembangan dan penerapan secara efektif (GMP dan Sanitation Standard Operating Procedure/SSOP) merupakan dasar penting dalam mendukung penerapan sistem keamanan pangan. Kombinasi GMP dan sistem keamanan pangan akan meningkatkan sistem kendali proses secara menyeluruh dan meningkatkan kepercayaan perusahaan untuk secara berkelanjutan menghasilkan produk yang aman.

Tujuan

Tujuan pelatihan ini agar peserta dapat :

1. Memastikan kegiatan perencanaan produk dan proses dan pengembangannya dikelola dengan baik sesuai dengan prinsip-prinsip GMP.

2. Memahami secara benar elemen-elemen penting dalam penerapan GMP.

3. Memperoleh contoh-contoh aplikasi penerapan GMP berdasarkan aplikasi yang sudah diterapkan pada industri manufacturing.

4. Mengetahui standard-standard penting yang menjadi acuan dalam penerapan GMP.

Agenda

1. Sejarah & Pengertian GMP 2. GMP : Umum

3. GMP : Fasilitas dan Bangunan 4. GMP : Peralatan

5. GMP : Kendali Proses dan Produksi 6. 8 Elemen Kunci SSOP

7. Workshop GMP dan SSOP 8. Presentasi group

Peserta. Pelatihan ini dapat diikuti oleh Factory Manager, QHSE Manager, Food Safety Inspector/Specialist/Engineer, Quality Assurance, Production, General Services, Maintenance, Purchasing, dan Warehouse.

Fasilitas Pelatihan. Fasilitas untuk pelatihan ini adalah Modul Pelatihan, Sertifikat dan Konsumsi (makan siang + 2X snack/hari).

(7)

Sertifikasi Operator Forklift

Jl. Raden Saleh, CikiniJakarta Pusat

Course date : 24-27 Maret 2010 Course fee = Rp. 4.000.000/person

Pendahuluan

Terselenggaranya kegiatan operasi perusahaan yang aman dan selamat adalah dambaan semua orang, baik itu pengusaha, karyawan maupun keluarga, hal tersebut dapat diraih bukan dengan cara yang mudah tapi harus diusahakan dengan sungguh – sungguh, penuh perjuangan dan disiplin yang tinggi.

Salah satu potensi kecelakaan yang mungkin timbul di tempat kerja adalah forklift, sebagai alat angkut untuk memindahkan barang – barang harus dikemudikan oleh operator yang terlatih. Terlatih dapat dicapai melalui pelatihan – pelatihan yang menyangkut teori dan praktek yang diselenggarakan secara berkesinambungan dan dibimbing oleh pelatih atau instruktur yang berpengalaman. Untuk itu, Analitika Mandiri Utama bekerja sama dengan Departemen Tenaga Kerja akan menyelenggarakan pelatihan operator forklift.

Dasar Hukum

1. Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. 2. Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi No. PER.03/MEN/1978, tentang Persyaratan Penunjukan dan Wewenang serta Kewajiban Pegawai Pengawas Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Ahli Keselamatan Kerja.

4. Permenaker no. No : PER.05/MEN/1985 tentang Pesawat Angkat dan Angkut.

Tujuan

Tujuan pelatihan ini agar mendapatkan kualifikasi dan sertifikasi Operator Forklift yang dapat melakukan identifikasi bahaya, melaksanakan prosedur kerja aman, dan mengembangkan pengetahuan K3 bidangPesawat Forklift.

Agenda

1. Pengetahuan Dasar Pesawat Forklift. 2. Pengetahuan Safety Device.

3. Sistem Pengendalian & Cara Pelayanan Pesawat Forklift. 4. Sistem Penggerak Pesawat Forklift.

5. Sistem Hydraulic Pesawat Forklift.

6. Perawatan & Pemeliharaan Pesawat Forklift.

7. Memperkirakan Berat Beban Aman Pesawat Forklift. 8. Pemeriksaan dan Pengujian Pesawat Forklift.

Peserta. Pelatihan ini dapat diikuti oleh personil yang karena tugas kesehariannya mengemudikan forklift atau para pengawas yang bertanggung jawab bagi kelancaran operasional forklift.

Fasilitator. Pelatihan ini difasilitasi oleh instruktur/tim ahli dari Depnakertrans dan Analitika Mandiri Utama.

Fasilitas Pelatihan. Fasilitas untuk pelatihan ini adalah Modul Pelatihan, Sertifikat, Surat Penunjukan Petugas Operator Forklift dan Surat Ijin Operasi (SIO) serta Buku kerja dari Departemen Tenaga Kerja dan Konsumsi (makan siang + 2X snack/hari).

(8)

1. Berpendidikan minimal SMU/STM (semua jurusan).

2. Berpengalaman kerja sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun pada perusahaan.

3. Membawa Surat Permohonan dari perusahaan untuk ditunjuk dalam Sertifikasi Operator Forklift yang ditujukan kepada Direktur PNK3 Depnakertrans RI.

4. Untuk keperluan pembuatan sertifikat dan surat penunjukan dalam Sertifikasi Operator Forklift, maka para peserta diharuskan menyerahkan:

§ Photo berwarna ukuran 4x6 sebanyak 4 lembar, dan ukuran 2x3 sebanyak 2 lembar § Fotocopy ijazah terakhir sebanyak 2 lembar.

(9)

Petugas K3 – Kimia

Jl. Raden Saleh, Cikini Jakarta Pusat

Course date : 15-20 Maret 2010 Course fee = Rp. 5.000.000/person

Pendahuluan

Kemajuan pembangunan industri dewasa ini menunjukkan perkembangan yang sangat pesat dalam rangka menunjang laju pembangunan di segala sektor. Kemajuan industri tersebut, dibarengi dengan penggunaan bahan-bahan berbahaya antara alin bahan-bahan kimia berisiko tinggi. Bahan-bahan termasuk bahan kimia berbahaya adalah bahan di mana pada suatu kondisi tertentu dapat mengakibatkan terjadinya kecelakaan yang bersumber dari kandungan bahan kimia tersebut.

Kecelakaan yang disebabkan oleh bahan kimia tsb, dapat terjadi pada setiap tingkat pekerjaan (penyimpanan, pengangkutan, penggunaan, pengolahan, pembuatan dan pembuangan) dan sangat tergantung pada sifat kandungan bahayanya. Karenanya pemahaman mendalam terkait bahan-bahan kimia berbahaya yang digunakan disebuah industri mutlak diperlukan.

Dasar Hukum

1. Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. 2. Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;

3. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. KEP.187/MEN/1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja

Tujuan

Tujuan pelatihan ini agar mendapatkan kualifikasi dan sertifikasi Petugas K3 Kimia yang dapat melakukan identifikasi bahaya, melaksanakan prosedur kerja aman, melaksanakan prosedur penanggulangan keadaan darurat dan mengembangkan pengetahuan K3 bidang Kimia.

Agenda

1. Kebijakan pemerintah bidang K3.

2. Peraturan pemerintah bidang bahan kimia berbahaya. 3. Pengetahuan dasar bahan kimia berbahaya.

4. Penyimpanan dan penanganan bahan kimia berbahaya. 5. Prosedur kerja aman.

6. Prosedur penanganan kebocoran dan tumpahan.

7. Penilaian dan pengendalian risiko bahan kimia berbahaya. 8. Pengendalian lingkungan kerja.

9. Penyakit akibat kerja terkait penggunaan bahan kimia. 10. Prosedur tanggap darurat.

11. Lembar data keselamatan bahan dan label. 12. Dasar-dasar toksikologi.

13. Pertolongan pertama.

14. Kunjungan lapangan, studi kasus dan evaluasi.

Peserta. Pelatihan ini dapat diikuti oleh level Supervisor dan Operator dari Operation, Technical, Maintenance, Warehouse, Laboratorium, Security, Fire Brigade, Rescue Team dan HSE Dept.

Fasilitator. Pelatihan ini difasilitasi oleh instruktur/tim ahli dari Depnakertrans dan Analitika Mandiri Utama.

(10)

Petugas K3 Kimia dari Departemen Tenaga Kerja dan Konsumsi (makan siang + 2X snack/hari).

Syarat Peserta Pelatihan.

1. Berpendidikan minimal D3 (semua jurusan) atau

2. Berpengalaman kerja sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun pada perusahaan.

3. Membawa Surat Permohonan dari perusahaan untuk ditunjuk sebagai Petugas K3 Kimia yang ditujukan kepada Direktur PNK3 Depnakertrans RI.

4. Untuk keperluan pembuatan sertifikat dan surat penunjukan sebagai Petugas K3 Kimia, maka para peserta diharuskan menyerahkan:

§ Photo berwarna ukuran 4x6 sebanyak 4 lembar, dan ukuran 2x3 sebanyak 2 lembar § Fotocopy ijazah terakhir sebanyak 2 lembar.

(11)

Integrated Management System

QHSE Management System

-Advanced

Hotel Bintang Griyawisata Jl. Raden Saleh, Cikini Jakarta Pusat

Course date : 18-19 Maret 2010 Course fee = Rp. 2.500.000/person

Pendahuluan

Perubahan dalam perkembangan sektor industri yang sangat cepat tidak menyebabkan terjadinya perubahan orientasi pasar, orientasi pada saat ini tidak hanya lokal akan tetapi masuk pada pasar global. Pergeseran tuntutan dunia internasional tidak hanya mengharapkan produk dan jasa yang bermutu, lebih dari itu pelanggan menuntut sebuah organisasi juga memiliki kepedulian terhadap pengendalian lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja yang baik dan terencana.

Untuk menjawab hal tsb diatas, integrasi penerapan sistem manajemen bagi sebuah organisasi mencakup Sistem Manajemen ISO 9001, ISO 14001 dan OHSAS 18001 serta Sistem Manajemen K3 (SMK3) merupakan sebuah jawaban yang mutlak. Integrasi sistem manajemen akan memiliki beberapa keuntungan yaitu meningkatkan efisiensi biaya dan waktu, mengurangi sistem dokumentasi, dan meningkatkan kinerja operasional.

Tujuan

Tujuan pelatihan ini agar peserta dapat :

1. Menggambarkan prinsip-prinsip dasar penerapan Sistem Manajemen Integrasi. 2. Menggambarkan lingkup penerapan ISO 9001, ISO 14001 & OHSAS 18001. 3. Memahami persyaratan-persyaratan dalam ISO 9001, ISO 14001 & OHSAS 18001. 4. Memahami pengembangan Sistem Manajemen Integrasi.

Agenda

1. Kebutuhan Sistem Manajemen Integrasi.

2. Overview persyaratan-persyaratan dalam ISO 9001, ISO 14001 & OHSAS 18001. 3. Pedoman Sistem Manajemen Integrasi.

4. Pola Pengembangan Sistem Manajemen Integrasi. 5. Studi Kasus dan presentasi.

Peserta. Pelatihan ini dapat diikuti oleh tingkat Manager/Supervisor atau Officer dari Maintenance, Operation, Technical, Legal, HSE, Factory Manager, Quality Control, Quality Assurance, General Services, dan Warehouse.

Fasilitas Pelatihan. Fasilitas untuk pelatihan ini adalah Modul Pelatihan, Sertifikat dan Konsumsi (makan siang + 2X snack/hari).

(12)

Laboratory Management System

Kalibrasi Peralatan dan

Ketertelusuran Pengukuran

Hotel Bintang Griyawisata Jl. Raden Saleh, Cikini Jakarta Pusat

Course date : 18-19 Maret 2010 Course fee = Rp. 1.760.000/person

Pendahuluan

Proses pengendalian mutu dalam setiap kegiatan industri menjadi sangat penting untuk menghasilkan produk yang bermutu baik, demikian juga halnya dengan pengendalian mutu di laboratorium. Proses pengendalian mutu yang baik akan memberikan jaminan bahwa output yang dihasilkan berupa data analisa laboratorium bisa dipertanggungjawabkan mutu-nya. Disamping itu juga merupakan bagian dari praktek laboratorium yang baik, ISO 17025 juga mensyaratkan adanya pengendalian mutu laboratorium penguji.

Hasil analisis kimia harus terjamin kebenarannya. Data yang disajikan harus memenuhi persyaratan, tingkat ketelitian, ketepatan dan kesesuaian antara hasil analisis dengan kenyataan sebenarnya. Untuk mendapatkan hasil analisis yang berkualitas tinggi selain menggunakan metode analisa yang tepat dan tervalidasi juga harus menggunakan peralatan yang terkalibrasi dan terawat dengan baik. Menyadari hal tersebut kami merancang pelatihan yang dapat membantu laboratorium untuk melakukan kalibrasi internal terhadap peralatan ukurnya dan juga bagaimana agar data kalibrasi internal tersebut dapat diterima sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam ISO 17025:2005.

Tujuan

Tujuan pelatihan ini agar peserta dapat :

1. Memahami prinsip pengukuran dan kalibrasi yang memenuhi persyaratan laboratorium kalibrasi berdasarkan SNI 19-17025:2005, sebagai standar kompetensi yang disusun dengan mengadopsi ISO 17025: 2005.

2. Melakukan kalibrasi internal pada peralatan ukur sederhana seperti peralatan volumetri, pH meter dan neraca.

Agenda

1. Ketelusuran pengukuran. 2. Konsep dasar kalibrasi.

3. Persyaratan tambahan dari KAN berkaitan dengan kalibrasi dan pengecekan peralatan laboratorium.

4. Teori : Kalibrasi peralatan volumetri, peralatan gravimetri, pH meter, neraca, spektrofometri dan Kromatografi.

5. Praktik : Kalibrasi peralatan volumetri, peralatan gravimetri, pH meter, dan neraca.

Peserta. Pelatihan ini dapat diikuti oleh Quality Assurance Manager, Laboratory Analyst, Chemist Specialist/Engineer, dan Production.

Fasilitas Pelatihan. Fasilitas untuk pelatihan ini adalah Modul Pelatihan, Sertifikat dan Konsumsi (makan siang + 2X snack/hari).

(13)

Laboratory Management System

Validasi Metode Pengujian

Mikrobiologi

Hotel Bintang Griyawisata Jl. Raden Saleh, Cikini Jakarta Pusat

Course date : 22-23 Maret 2010 Course fee = Rp. 1.760.000/person

Pendahuluan

Laboratorium mikrobiologi yang melaksanakan bentuk-bentuk pengujian melalui analisis secara mikrobiologiwi identik dengan pengendalian mutu, berkaitan dengan kesesuaian spesifikasi uji atau objek uji, dituntut untuk dapat menghasilkan data yang objektif dengan akurasi dan presisi sebaik mungkin. Sebagai pengendali mutu yang data hasil analisisnya terhadap objek uji dapat menjadi dasar kesimpulan terjadi atau tidaknya penyimpangan spesifikasi objek, bukan berarti laboratorium pengujian terbebas dari kesalahan. Dalam hal demikian, kemampuan laboratorium untuk mempertahankan konsistensi dan mengontrol kinerjanya amat diperlukan demi memperoleh presisi serta akurasi data yang akan menjadi bahan pertimbangan utama dalam penentuan kesesuaian spesifikasi objek uji.

Ketepatan hasil pengujian mikrobiologi analitik di antaranya merupakan cerminan kesesuaian penggunaan metode-metode yang digunakan selain juga keahlian dan keterampilan sumber daya manusianya. Erat kaitannya dengan hal tersebut, validasi terhadap metode-metode pengujian yang digunakan amat penting artinya. Pengetahuan yang komprehensif terhadap validasi metode merupakan langkah dasar dalam pengembangan kompetensi laboratorium pengujian. Pelatihan ini dirancang untuk menggambarkan secara keseluruhan proses teknis validasi suatu metode pengujian mikrobiologi untuk mendukung dihasilkannya data ukur mikrobiologi yang baik dan benar, serta mampu dipertanggungjawabkan yang akan meningkatkan kepercayaan para pelanggannya.

Tujuan

Tujuan pelatihan ini agar peserta dapat :

1. Memahami pendekatan sistematis dalam merencanakan dan melaksanakan validasi metode-metode analisis mikrobiologi.

2. Mampu melaksanakan validasi dan/atau verifikasi terhadap metode-metode analisis mikrobiologi yang akan dimplementasikan di laboratoriumnya secara mandiri.

3. Mampu mengevaluasi secara statistik kesesuaian metode-metode analisis mikrobiologi yang akan dimplementasikan di laboratoriumnya secara mandiri.

Agenda

1. Filosofi dan Pengenalan Metode Validasi.

2. Validasi dan Verifikasi : Pengertian dan Perbedaan. 3. Teknik dan Evaluasi metode validasi mikrobiologi.

4. Pemilihan parameter dalam metode validasi mikrobiologi. 5. Hubungan validasi dengan jaminan mutu hasil uji.

Peserta. Pelatihan ini dapat diikuti oleh Training Manager, Quality Manager, Technical, Laboratory Manager, Teknisi penguji dan teknisi kalibrasi, Penyelia Laboratorium, Management Representative, dan Purchasing.

Fasilitas Pelatihan. Fasilitas untuk pelatihan ini adalah Modul Pelatihan, Sertifikat dan Konsumsi (makan siang + 2X snack/hari).

(14)

Laboratory Management System

Petugas Pengambil Contoh Produk

Hotel Bintang Griyawisata Jl. Raden Saleh, Cikini Jakarta Pusat

Course date : 25-26 Maret 2010 Course fee = Rp. 1.760.000/person

Pendahuluan

Pengambilan contoh merupakan satu bagian tidak terpisahkan dari proses analisa laboratorium. Data yang dikeluarkan suatu laboratorium tidak akan terpercaya apabila contoh yang dianalisa tidak disampling dengan benar. Demikian halnya sampling yang dilakukan tanpa mengikuti kaidah internasional yang berlaku tidak akan dapat diakui. Teknik sampling menggunakan metode standar nasional maupun internasional menjadi kebutuhan yang sangat penting untuk menjawab tantangan dan persaingan global. Kebutuhan akan pengambil contoh yang professional perlu dibekali dengan knowledge dan skill serta attitude yang memadai sehingga mampu menghasilkan pengambil contoh yang kompeten dan qualified.

Pelatihan ini dirancang untuk menggambarkan secara keseluruhan proses sistem pengambilan produk untuk mendukung terciptanya jaminan keselamatan produk dan bahan dengan mengacu kepada Pedoman KAN 605, 606 –2000 serta SNI 19-4852-1998, Pedoman BSN 505-2000 dan Standar Codex Alimentarius Commission CAC/CRP 1-1969 Rev.3 (1997)

Tujuan

Tujuan pelatihan ini agar peserta dapat :

1. Mahami dan mengerti pada profesi yang membutuhkan kegiatan pengambilan contoh.

2. Mampu dan percaya diri dalam memberikan jaminan validitas dari suatu contoh yang mewakili suatu besaran transaksi.

3. Percaya diri dalam mengambil keputusan berdasarkan pengujian dan inspeksi.

Agenda

1. Sistem sertifikasi dan registrasi Petugas Pengambil Contoh (PPC). 2. Kebijakan tentang standarisasi dan pengawasan mutu barang.

3. Sistem mutu pengambilan contoh (sesuai metode Codex AQL 6.5, metode SNI – Standard Nasional Indonesia dan metode Military Std. 105E dan 414)

4. Teknik pengambilan contoh semi padatan, semi padat dan cairan. 5. Teknik sub sampling dan penanganan contoh sebelum sub sampling. 6. Statistik sampling (uji homogenitas).

7. Praktik sampling dan sub samplingSejarah & Pengertian GMP

Peserta. Pelatihan ini dapat diikuti oleh Factory Manager, Quality Assurance Manager, Food Safety Inspector/Specialist/Engineer, Production, General Services, Maintenance, Purchasing, dan Warehouse.

Fasilitas Pelatihan. Fasilitas untuk pelatihan ini adalah Modul Pelatihan, Sertifikat dan Konsumsi (makan siang + 2X snack/hari).

(15)

Quality Safety Management System

ISO 9001:2008 Internal Audit

Hotel Lingga Jl. Soekarno Hatta no. 464, Bandung. Telp. 022-756.2980 – Fax. 022-751.3585

Course date : 25-26 Maret 2010 Course fee = Rp. 1.760.000/person

Pendahuluan

Sistem manajemen yang efektif dapat diketahui melalui verifikasi oleh pihak independen yang dapat mengukur sejauh mana pencapaian berkaitan dengan persyaratan pada standard internasional yang dijadikan acuan. Salah satu bentuk verifikasi adalah Internal Audit yang dengan kompetensi dan keahliannya sebagai profesional Auditor mampu melakukan audit secara efektif terhadap sistem manajemen yang diterapkan.

Untuk itu maka pelatihan ini menjadi penting bagi setiap organisasi yang telah menerapkan sebuah sistem manajemen sebagai salah satu bentuk pemastian terhadap sebuah sistem operasi. Hasil yang baik dan efektif bagi perkembangan system manajemen keamanan pangan tentunya tidak lepas dari kompetensi sumber daya manusia terkait yaitu Internal Auditor yang ada di organisasi. Dengan mengacu pada standar ISO 19011 maka akan memberikan panduan yang detil tentang perencanaan dan implementasi audit yang efektif.

Tujuan

Tujuan pelatihan ini agar peserta dapat :

1. Menjabarkan tujuan dari Sistem Manajemen Kualitas.

2. Menjelaskan tujuan, isi dan iterelasi antar ISO 9000 series dan ISO 19011. 3. Mengintepretasikan persyaratan ISO 9001 dalam konteks audit.

4. Menjabarkan peran dan tanggung jawab auditor dan lead auditor. 5. Merencanakan dan melaksanakan audit sesuai dengan ISO 19011.

6. Mampu menyusun laporan audit yang valid, berdasarkan fakta dan memiliki nilai tambah (opportunity for improvement).

7. Melakukan follow up audit mencakup evaluasi efektifitas tindakan perbaikan.

Agenda

1. Sekilas tentang ISO 9001:2008 - Quality Management System 2. Kompetensi & kriteria auditor internal

3. Prinsip Dasar Audit

4. Perencanaan Audit Mutu Internal 5. Program Audit dan Audit Plan 6. Pelaksanaan Audit Mutu Internal 7. Pelaporan Audit dan tindak lanjut Audit 8. Potensi Improvement

9. Studi Kasus 10. Presentasi

Peserta. Pelatihan ini dapat diikuti oleh Factory Manager, Quality Manager, HSE Manager, Engineer, Quality Assurance, Purchasing, dan Production.

Fasilitas Pelatihan. Fasilitas untuk pelatihan ini adalah Modul Pelatihan, Sertifikat dan Konsumsi (makan siang + 2X snack/hari).

Referensi

Dokumen terkait

Di dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 diatur pula bahwa penempatan TKI oleh pemerintah di luar negeri hanya dapat dilakukan dengan syarat telah terjadi

Dari ungkapan informan, penyebab persalinan oleh tenaga kesehatan menurun terus adalah karena masih ada dukun paraji yang menolong persalinan, kurangnya sosialisasi

Agustus 2017 pukul 22.00-24.00 WIB mengenai bentuk pelanggaran yang dilakukan anak kost di lingkungan RT 03 di katakan masih sering dilanggar terutama masalah

Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan Kualitas Tidur Lansia Sebelum Diberikan Aromaterapi Mawar di PSTW Budi Luhur Kasongan

Setelah menyelesaikan proses pembuatan video Animasi 3D perbedaan sampah organik dan anorganik untuk anak-anak, penulis memperlihatkan video tersebut kepada anak-anak

Di samping menghubungkan semua nukleus saraf motorik mata satu sama lain, fasikulus ini juga menerima impuls dari medula spinalis (leher anterior dan posterior),

KETIGA : Segala beban biaya yang timbul dibebankan pada mata anggaran yang sesuai. KEEMPAT : Apabila terdapat kekeliruan dalam surat keputusan ini

(mumnya limbah farmasi harus dibuang melalui incenerator. secara umum, tidak  disarankan untuk membuangnya ke dalam saluran air kotor. Limbah dihasilkan