KEPALA
JI. Ir. H. Djuanda No.35, Jakarta 10120, Indonesia
Telepon +6221-3850455, +6221-3853922, Faksimili +6221-3856809, +6221-3856826 Email: contact-us@ppatk.go.id, Website: www.ppatk.go.id
PERATURAN
KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN NOMOR: PER-08 11.02/pPATK/05/2013
TENTANG
PERMINTAAN INFORMASI
KE PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN,
Menimbang a. bahwa Pasal 90 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang mengatur mengenai kerja sama pertukaran informasi berupa permintaan, pemberian, dan penerimaan informasi, baik dalam lingkup nasional maupun internasional; b. bahwa pihak yang terkait dengan upaya pencegahan
dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang danl atau tindak pidana lain terkait dengan tindak pidana penCUClan uang, memerlukan pedoman dalam meminta informasi ke Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan tentang Permintaan Informasi ke Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan;
Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (Lembaran Negara Repu blik Indonesia Tahun 2010 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5164);
2. Peraturan Presiden Nomor 50 Tahun 2011 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Kewenangan Pusat
Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan PERATURAN KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISlS TRANSAKSl KEUANGAN TENTANG PERMlNTAAN lNFORMASl
KE PUSAT PELAPORAN DAN ANALISlS TRANSAKSl
KEUANGAN.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan yang selanjutnya disingkat PPATK adalah lembaga independen yang dibentuk dalam rangka mencegah dan memberantas tindak pidana pencucian uang.
2. Korporasi adalah kumpulan orang danlatau kekayaan yang terorganisasi, baik merupakan badan hukum maupun bukan badan hukum.
3. lnformasi adalah keterangan atau data yang meliputi profil atau keadaan diri orang perseorangan atau Korporasi, data keuangan, harta kekayaan, danl atau keterangan lain yang dimiliki oleh PPATK.
4. Financial Intelligence Unit yang selanjutnya disingkat FlU adalah lembaga pemerintahan suatu negara yang mempunyai tugas pokok menerima lnformasi terkait dengan transaksi atau harta kekayaan yang mencurigakan, melakukan analisis, dan meneruskan hasil analisis kepada instansi yang berwenang.
Pasa12
a. dan memberantas pidana pencuclan uang /atau pidana uang; atau b.
dan khususnya
II
TATA CARA PERMINTAAN INFORMASI
Kesatu Umum Pasa13 (1) Produk meliputi: a. b. hasH c. . dan d.
(2) pihak hanya dapat produk
dimaksud (1 ) d.
Bagian Kedua
Informasi Negeri
Pasa14
(1) Pihak negen meminta meliputi:
a.
c. lembaga yang bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara;
d. lembaga lain yang terkait dengan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang atau tindak pidana lain terkait dengan tindak pidana pencucian uang.
(2) Lembaga lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d meliputi lembaga yang dibiayai atau keuangannya bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara dan anggaran pendapatan dan belanja daerah.
Pasal5
Permintaan Informasi yang diajukan oleh pihak selain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) harus didasarkan pada nota kesepahaman atau kerja sarna formal.
Pasal6
(1) Permintaan Informasi kepada PPATK diajukan secara tertulis dan ditandatangani oleh:
a. hakim ketua majelis;
b. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia atau kepala kepolisian daerah;
c. Jaksa Agung atau kepala kejaksaan tinggi;
d. pimpinan instansi atau lembaga atau komisi dalam hal permintaan diajukan oleh penyidik, selain penyidik Kepolisian Negara Republik Indonesia;
e. pemimpin, direktur atau pejabat yang setingkat, atau pemimpin satuan kerja atau kantor di lembaga yang berwenang melakukan pengawasan terhadap penyedia jasa keuangan;
f. pimpinan lembaga yang bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara; atau
-g. dari lain terkait
terkait pencuClan
(2)
Bea dan
surat permintaan oleh
(3) hal Kepolisian Republik Indonesia
kepolisian ,Jaksa 'aksaan
instansi atau lembaga atau komisi huruf c, huruf d
oleh (4)
Informasi PPATK
a. untuk dimaksud dalam
1) atau
lain;
3)
atau catatan lengkap j asa termasukperikatan an tara atau
dan/atau
6)
7)
dengan lain 8) yang PPATK. dan lain dan atau atau kepala ) plmpman(1)
dapat 2 huruf a, atau jasa atau barang tujuanb. untuk tujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b, mencantumkan paling kurang:
1) identitas lengkap orang perseorangan; 2) tujuan dan alasan permintaan lnformasi;
3) pernyataan untuk menJaga kerahasiaan lnformasi dan menggunakan lnformasi yang diterima sesuai dengan tujuan yang telah disetujui oleh PPATK; dan
4) melampirkan persetujuan atau kuasa substitusi mengenm keterangan harta kekayaan dari orang perseorangan.
(5) Selain lnformasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3), peminta lnformasi dapat menyertakan data atau keterangan lain yang terkait.
(6) Contoh format permintaan lnformasi tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan ini.
Bagian Ketiga
Permintaan lnformasi dari Luar Negeri
Pasal7
(1) Permin taan lnformasi dari luar negeri dilakukan melalui FlU.
(2) Permintaan lnformasi oleh lembaga asing harus disampaikan melalui FlU lembaga asing tersebut.
Pasal8
Permintaan lnformasi dilakukan atas dasar nota kesepahaman atau kerja sarna formal danl atau hubungan baik berdasarkan prinsip resiprositas.
Pasal9
Permintaan lnformasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) dan ayat (2) harus memperhatikan syarat-syarat dan prinsip umum pertukaran lnformasi yang berlaku secara internasional.
Pasal 10
r
Permintaan Informasi dapat dilakukan baik secara elektronis maupun non elektronis.
BAB III
PEMENUHAN PERMINTAAN INFORMASI
Pasal 11
(1) PPATK meneliti kelengkapan persyaratan permintaan Informasi se bagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dan Pasal 9.
(2) PPATK dapat meminta data pendukung danl atau klarifikasi terhadap permintaan Informasi yang disampaikan.
(3) Permintaan data pendukung danl atau klarifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dilakukan secara tertulis atau melalui diskusi, presentasi, atau rapat koordinasi.
Pasal 12
Kepala PPATK memutuskan pemenuhan permintaan Informasi yang disampaikan ke PPATK.
Pasal 13
Penyampaian pemenuhan permintaan Informasi oleh PPATK dapat dilakukan baik secara elektronis maupun non elektronis.
Pasal 14
(1) Informasi yang diberikan oleh PPATK bersifat sangat rahasia.
r
(2) Pihak peminta Informasi bertanggung jawab atas kerahasiaan dan keamanan Informasi yang diterima.
(3) Pihak peminta Informasi hanya dapat menggunakan Informasi yang diterima sesuai dengan tujuan dan alasan permintaan Informasi.
(4) Pihak peminta Informasi tidak diperkenankan memberikan, meneruskan, dan mengungkapkan Informasi yang diterima kepada pihak lain tanpa persetujuan tertulis dari PPATK.
(5) Informasi yang disampaikan oleh PPATK tidak dapat dijadikan sebagai alat bukti dalam pemeriksaan di sidang pengadilan.
BABIV KETENTUAN LAIN
Pasal 15
PPATK dengan pihak peminta Informasi dapat bekerja sarna dalam mengembangkan sistem teknologi informasi untuk mewujudkan proses permintaan dan pemenuhan Informasi yang cepat, akurat, tertib, dan aman.
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 16
Pada saat Peraturan ini mulai berlaku, maka Peraturan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Nomor: PER 09j1.02jPPATKjllj2009 tentang Tata Cara Pertukaran Informasi dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 17
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
padatanggal 31 Mei2013
KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ~/
ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN,~...
~
~
M~9YUSUF
Diundangkan di Jakartapadatanggal 10 Juni 2013
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,
AMIR SYAMSUDIN
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2013 NOMOR 806
PUSAT
PELAPORA~ DA~ A~ALlSIS TRA~SAKSI KEUA~6A~K
EPALA
JI. Ir. H. Ojuanda No.35, Jakarta 10120, Indonesia
Telepon +6221-3850455, +6221-3853922, Faksimili +6221-3856809, +6221-3856826 Email: contact-us@ppatkgo.id, Website: www.ppatke0.id
LAMPlRAN
PERATURAN KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSIKEUANGAN
NOMOR: PER-08 /l.02/PPATK/05/2013
TENTANG
PERMINTAAN INFORMASI
KE PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
-Nomor Jakarta,... .
Sifat : Sangat Rahasia Lampiran :... lembar
Perihal : Permintaan informasi1
Kepada Yth .
Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Jl. Ir. H. Juanda No. 35
Jakarta 10120
Dasar Hukum:
l. Undang-undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan
Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang;
2. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia;
3. Nota Kesepahaman antara Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan No.: B-6/IV/2011 dan No.: NK
44/ l.02/PPATK/04/l1 tanggal 18 April 2011;
4 . Laporan Polisi No. Pol.: ... .. ... ;
5. Surat Perintah Penyidikan No.Pol : ... .. .. ... ... ... .. ... .
Sehubungan dengan perkara dugaan tindak pidana korupsi (disesuaikan dengan kasus yang sedang ditangani) dengan tersangka ...yang saat ini dalam tahap penyidikan Kepolisian ... .. ... (disesuaikan
dengan satuan wilayah kerja), bersama ini diminta bantuan Bapak untuk
memberikan informasi keuangan yang mencurigakan sehubungan dengan tindak pidana sebagaimana tersebut di atas. Adapun penjelasan mengenai duduk perkara yang sedang disidik sebagaimana yang dijelaskan dalam lampiran surat Inl .
Mengingat informasi dari PPATK bersifat sangat rahasia dan tidak dapat diberikan kepada pihak lain tanpa persetujuan tertulis dari PPATK, maka kami bersedia untuk menjaga kerahasian informasi tersebut dan akan menggunakannya hanya untuk kepentingan permintaan informasi ini.
Sehubungan dengan permintaan informasi ini, kami telah menugaskan pejabat penghubung yang telah ditetapkan dengan keputusan Kapolri/Kapolda Nomor:
... (copy terlampir) yaitu ... E-mail :... .. ..
telepon ... H p ... ... .
Demikian untuk menjadi Maklum, atas bantuan dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih.
Kapolda/Dir Reskrim Polda
ipermintaan informasi untuk tujuan mencegah dan memberantas tindak pidana pencucian uang dan/ atau tindak pidana lain terkait dengan tindak pidana pencucian uang.
LAMPIRAN
1. Penjelasan Singkat Duduk Perkara
Pengadaan barang yang dilakukan oleh Dinas X Provinsi Y (menyesuaikan) tahun 2002 dan 2003 dengan rekanan PT. ABC dan PT XYZ diduga terjadi
mark up pada harga-harga yang terkait. Dari hasil mark up tersebut
diindikasikan telah terjadi kick back kepada para pejabat di lingkungan Dinas
X Pemerintah Provimsi Y tersebut.
2. Pasal Perundang-undangan yang Dilanggar*)
a. Mark up yang terjadi adalah tindak pidana asal yang diduga melanggar
Pasal 2 dan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah menjadi UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
b. Kick Back yang telah terjadi adalah pengalihan hasil tindak pidana asal (proceeds of crime) yang menurut kami merupakan salah satu bentuk
pencucian uang yang diduga melanggar Pasal 3, Pasal 4, dan/atau Pasal 5 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 20 lO tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
*) Dalam hal pihak peminta informasi bukan penyidik, maka pasal perundang undangan yang dilanggar dapat tidak dicantumkan.
3. Dugaan Transaksi yang Mencurigakan
Diduga terdapat transaksi-transaksi yang terkait dengan pelanggaran pelanggaran pada butir 2 di atas yang berhubungan dengan rekening-rekening sebagai berikut:
No. Nama Bank Nomor
Rekening Periode Waktu
l. PT ABC Bank TOP 397 -300-409-0 November 2002
sid Desember
2003
Bank Samiun 203.04.07368 September 2003
sf d Juni 2004
2. PTXYZ Bank Asing 743.30.07074.9 November 2002
sid Desember
2003
4. Informasi yang Diperlukan
a. Transaksi-transaksi mencurigakan yang patut diduga merupakan kick back
sebagaimana dimaksud dalam butir 1.
b. Transaksi-transaksi dengan pihak-pihak terkait sebagai berikut:
No. Nama
1 BTW
2 ACE
I
r
Nomor Jakarta, ... . Sifat : Sangat Rahasia
Lampiran :... lembar
Perihal : Permintaan informasi2
Kepada Yth.
Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
Jl. Ir. H. Juanda No. 35 Jakarta 10 120
Dasar Hukum:
l. Undang-undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Peneegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Peneueian Uang;
2. Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 01 Tahun 2012 tentang Peningkatan Pengawasan Dalam Rangka Mewujudkan Aparatur Negara Yang Berintegritas, Akuntabel dan Transparan;
3. Nota Kesepahaman antara Kementerian ... dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Uika ada).
Merujuk surat Menteri .... No .... tanggal ... perihal ealon Anggota Komisi ... periode 2013-2017 dengan ini disampaikan bahwa para ealon anggota Komisi .... tersebut telah melalui tahapan seleksi dan pertimbangan rekam jejak yang dilakukan Panitia Seleksi. Dalam rangka melengkapi bahan pertimbangan dan masukan kepada Presiden RI, dimohon agar PPATK dapat melakukan penelitian mengenai kemungkinan adanya eatatan khusus yang dimiliki oleh para ealon sebelum diajukan Presiden RI kepada DPR RI. Adapun nama ealon anggota Komisi .... adalah sebagai berikut:
No Nama Tempat, I Alamat Jabatan Nama tanggal lahir I Bank dan
I
No.
Rekening
Terlampir disampaikan pula persetujuan atau kuasa substitusi mengenaI keterangan harta kekayaan dari ealon anggota komisi dimaksud.
Mengingat informasi dari PPATK bersifat sangat rahasia dan tidak dapat diberikan kepada pihak lain tanpa persetujuan tertulis dari PPATK, maka kami bersedia untuk menjaga kerahasian informasi tersebut dan akan menggunakannya hanya untuk kepentingan permintaan informasi ini.
2Perm intaan informasi untuk tujuan mendukung kebijakan pemerintah dalam rangka
mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi, kolusi, dan nepotisme khususnya untuk pengangkatan pejabat strategis.
r
Sehubungan dengan permintaan informasi ini, kami telah menugaskan pejabat
penghubung yang telah ditetapkan dengan keputusan Menteri Nomor
... E-mail ... telepon ... .
Hp... ... .. ... .
Demikian untuk menjadi Maklum, atas bantuan dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih.
Menteri Koordinator
KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN