• Tidak ada hasil yang ditemukan

GRA. CTK.006. Mengoperasikan Mesin Cetak Ofset Lembaran (Sheet)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GRA. CTK.006. Mengoperasikan Mesin Cetak Ofset Lembaran (Sheet)"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)

Mengoperasikan

Mesin Cetak Ofset

Lembaran

(Sheet)

GRA. CTK.006

BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM

(2)

Mengoperasikan

Mesin Cetak Offset

Lembaran

(Sheet)

Penyusun Agus Nugroho Editor Soeryanto Diding Wahyuding 2004

(3)

Kata Pengantar

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyusun bahan ajar modul manual untuk Bidang Keahlian Grafika, khususnya Program Keahlian Persiapan dan Produksi Grafika. Modul ini disusun menggunakan pendekatan pembelajaran berdasarkan kompetensi, sebagai konsekuensi logis dari Kurikulum SMK Edisi 2004 yang menggunakan pendekatan kompetensi (CBT: Competency Based Training).

Sumber dan bahan ajar pokok Kurikulum SMK Edisi 2004 adalah modul, baik modul manual maupun interaktif dengan mengacu pada Standar Kompetensi Nasional (SKN) atau standarisasi dunia kerja. Modul ini diharapkan digunakan sebagai sumber belajar pokok oleh peserta diklat untuk mencapai komptensi kerja standar yang diharapkan dunia kerja.

Penyusunan modul ini dilakukan melalui beberapa tahap, yakni dari penyiapan materi modul, penyusunan naskah secara tertulis, setting dengan bantuan komputer, serta divalidasi dan diujcobakan empirik secara terbatas. Validasi dilakukan dengan teknik telaah ahli (expert-judgment), sementara ujicoba empirik dilakukan pada beberapa peserta didik SMK. Harapannya, modul yang telah disusun ini merupakan bahan dan sumber belajar yang sesuai untuk membekali peserta diklat dengan kompetensi kerja yang diharapkan. Namun demikian, karena dinamika perubahan dunia kerja begitu cepat terjadi, maka modul ini masih akan selalu diminta masukan untuk bahan perbaikan atau revisi agar supaya selalu relevan dengan kondisi lapangan.

Pekerjaan berat ini dapat terselesaikan, tentu dengan banyaknya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak yang perlu diberikan penghargaan dan ucapan terima kasih. Dalam kesempatan ini tidak berlebihan bilamana disampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak, terutama tim penyusun modul (penulis, editor, tenaga komputer modul, tenaga

(4)

ahli desain grafis) atas dedikasi, pengorbanan waktu, tenaga, dan pikiran untuk menyelesaikan penyusunan modul ini.

Kami mengharapkan saran dan kritik dari para pakar di bidang psikologi, praktisi dunia usaha dan industri, dan pakar akademik sebagai bahan untuk melakukan peningkatan kualitas modul. Diharapkan para pemakai berpegang pada azas keterlaksanaan, kesesuaian, dan fleksibelitas dengan mengacu pada perkembangan IPTEKS pada dunia kerja dan potensi SMK serta dukungan kerja dalam rangka membekali kompetensi standar pada peserta diklat.

Demikian, semoga modul ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya peserta diklat SMK Bidang Keahlian Grafika, atau praktisi yang sedang mengembangkan bahan ajar modul SMK.

Jakarta, Desember 2004

a.n. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

Direktur Pendidikan Menengah Kejuruan,

Dr. Ir. Gatot Hari Priowirjanto, M.Sc. NIP 130 675 814

(5)

Kata Pengantar

ada setiap pembelajaran untuk untuk mencapai suatu tujuan tertentu diperlukan media yang sesuai dan tepat. Dari beberapa media yang dapat digunakan adalah berupa modul. Untuk sekolah menengah kejuruan, modul merupakan media informasi yang dirasakan efektif, karena isinya yang singkat, padat informasi dan mudah dipahami bagi peserta didik. Sehingga proses pembelajaran yang tepat guna akan dapat dicapai.

alam modul ini akan dipelajari bagaimana mencetak model hitam putih menggunakan mesin ofset lembaran 1 unit. Mencetak hitam putih sebenarnya tidak hanya terbatas mencetak menggunakan tinta hitam saja, tetapi bisa juga dengan warna tinta yang lain, misalnya cyan, magenta atau yellow. Jadi prinsipnya mencetak hitam putih adalah mencetak dengan hanya satu warna saja.

ntuk melakukan pencetakan menggunakan mesin ofset harus benar-benar diperhatikan teknik operasionalnya. Pemahaman terhadap bagian-bagian mesin ofset sangat diperlukan dalam untuk mengoperasionalkan mesin tersebut. Terutama adalah melakukan penyetelan-penyetelan pada aparat yang berfungsi untuk melakukan pencetakan. Dengan penguasaan terhadap bagaimana menjalankan mesin, maka akan mempermudah dalam melakukan proses pencetakan. Surabaya, Desember 2004 Penyusun Agus Nugroho

P

D

U

(6)

Daftar Isi

? Halaman Sampul ... 1 ? Halaman Francis... 2 ? Kata Pengantar ... 3 ? Kata Pengantar ... 5 ? Daftar Isi ... 6

? Peta Kedudukan Modul... 8

? Daftar Judul Modul ... 9

? Mekanisme Pemelajaran ... 10

? Glosary ... 10

I. PENDAHULUAN A. Deskripsi... 13

B. Prasarat... 13

C. Petunjuk Penggunaan Modul ... 14

D. Tujuan Akhir ... 15

E. Kompetensi ... 16

F. Cek Kemampuan... 20

II. PEMBELAJARAN A. Rencana Belajar Peserta Diklat... 21

B. Kegiatan Belajar 1. Kegiatan Belajar 1... 22

a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran ... 22

b. Uraian Materi ... 22 c. Rangkuman ... 45 d. Tugas ... 47 e. Tes Formatif ... 48 f. Kunci Jawaban ... 48 g. Lembar Kerja ... 49 2. Kegiatan Belajar 2... 52

a. Tujuan Kegiatan Pemelajaran ... 52

b. Uraian Materi ... 52

c. Rangkuman ... 61

(7)

e. Tes Formatif ... 64 f. Kunci Jawaban ... 64 g. Lembar Kerja ... 65 III. EVALUASI A. Tes Tertulis... 68 B. Tes Praktik... 69 KUNCI JAWABAN A. Tes Tertulis... 70

B. Lembar Penilaian Tes Praktik... 75

IV. PENUTUP... 79

(8)

Peta Kedudukan Modul

GRA.CTK.001 GRA.CTK.006 GRA.CTK.008 GRA.CTK.009

LULUS

GRA.PUR.013 GRA.PUR.014 GRA.PUR.015 GRA.PUR.016

GRA.PUR.003 GRA.PUR.004 GRA.PUR.005 GRA.PUR.007 GRA.PUR.008 GRA.PUR.010 GRA.PUR.012 GRA.PUR.011 GRA.SUP.001 GRA. SUP.002 GRA. SUP.009 GRA. SUP.010 GRA. SUP.012 GRA.PUR.001 GRA.PUR.002 GRA.PUR.009

(9)

DAFTAR JUDUL MODUL

No. Kode Modul Judul Modul

1 GRA:CTK:001 Mengoperasikan mesin cetak tinggi (letter press)

2 GRA:CTK:006 Mengoperasikan mesin cetak offset lembaran (sheet)

3 GRA:CTK:008 Mengoperasikan mesin cetak digital

4 GRA:CTK:009 Mencetak dengan teknik cetak saring/sablon

5 GRA:PUR:001 Mengerjakan pelipatan lembar cetakan secara manual

6 GRA:PUR:002 Mengerjakan pelipatan lembar cetakan dengan mesin

7 GRA:PUR:003 Menyusun gabung lembar cetakan secara manual

8 GRA:PUR:004 Menyusun gabung lembar cetakan dengan mesin

9 GRA:PUR:005 Mengerjakan laminating

10 GRA:PUR:007 Memotong kertas dengan mesin semi otomatis

11 GRA:PUR:008 Memotong kertas dengan mesin full otomatis

12 GRA:PUR:009 Menjilid secara manual

13 GRA:PUR:010 Menjilid dengan mesin jilid lem panas

14 GRA:PUR:011 Menjilid dengan mesin jilid kawat

15 GRA:PUR:012 Menjilid dengan mesin jilid benang

16 GRA:PUR:013 Membuat pisau pon/ril/embosing

17 GRA:PUR:014 Mengepon hasil cetak dan hasil embos

18 GRA:PUR:015 Mengelem hasil dari pon (kemasan lipat) secara manual

19 GRA:PUR:016 Mengelem hasil dari pon (kemasan lipat) dengan mesin

20 GRA:SUP:001 Mengaplikasikan prinsip keselamatan dan kesehatan kerja

21 GRA:SUP:002 Mengaplikasikan standar mutu

22 GRA:SUP:009 Mengemas hasil cetak

23 GRA:SUP:010 Mengirimkan hasil cetak

(10)

MEKANISME PEMELAJARAN

START Lihat Kedudukan Modul Lihat Petunjuk Penggunaan Modul Kerjakan Cek Kemampuan Nilai <=7 Nilai 7>= Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar n Evaluasi Tertulis & Praktik Nilai 7>= Modul berikutnya/Uji Kompetensi Nilai < 7

(11)

GLOSARY

ISTILAH KETERANGAN

Acuan Cetak Terbuat dari logam atau bahan buatan yagndalam teknik cetak gunanya untuk mengalihkan tinta dalam pola tertentu

Blanket Kain karet yang terletak pada silinder blanket; berfungsi untuk memindahkan gambar ke kertas Counter Peralatan yang dipergunakan untuk menghitung

jumlah lembar cetakan Electrical Double Feed

Detector Peralatan yang dipergunakan untuk mendeteksi jalannya kertas rangkap secara elektrik Feed table Meja penghantar kertas

Front guides Penepat depan Gom Bahan pelindung pada permukaan pelat cetak

Impression Tekanan; Silinder tekan yagn berfungsi menekan kertas ke silinder blanket

Inching Menjalankan mesin secara perlahan Mechanical Double Feed

Detector Peralatan yang dipergunakan untuk mendeteksi kertas rangkap secara mekanik Numerator Peralatan yang menunjukkan jumlah lembar cetakan Panel monitor Panel yang menunjukkan beroperasinya mesin offset

dan menunjukkan indikasi kesalahan

Panel Utama Panel yang terdiri dari tombol-tombol untuk mengoperasikan mesin ofset

Penepat depan Pengaturan penepat kertas pada bagian depan

Penepat samping Pengaturan penepat kertas pada bagian samping Plate Set Pengaturan keadaan pada mesin ofset ketika

memasang pelat dan mengatur unit penintaan Power Tombol yang berfungsi untuk menghidupkan dan

mematikan jalannya mesin

Printing Pencetakan; mencetak menggunakan mesin cetak Speed Kecepatan jalannya mesin

Spons Sejenis busa yang dipergunakan untuk membersihkan acuan pelat cetak

Sucker Bagian penghisap pada alat penghisap kertas Switch Tombol yang memiliki fungsi tertentu

Switch Number Peralatan yang dipergunakan untukmengatur jumlah lembar cetakan

(12)

mencuci acuan pelat

Washing Posisi pengaturan pada mesin ketika sedang

membersihkan bagian peralatan air (unit pembasah) Wash bensin Bensin yang dipergunakan untuk mencuci rol tinta

dan membersihkan tinta pada acuan pelat cetak ofset

Quick Tombol yang berfungsi untuk mengatur keseimbangan antara tinta dan air

(13)

BAB. I

PENDAHULUAN

A. Deskripsi

alam modul ini Anda akan mempelajari teknik mencetak hitam putih menggunakan mesin ofset lembaran 1 unit. Teknik mencetak hitam putih pada dasarnya adalah teknik mencetak dengan satu jenis warna. Sedangkan warna kertas yang dipergunakan dapat putih, biru, kuning, hijau atau yang lainnya. Bentuk pekerjaan ini beraneka ragam, diantaranya pencetakan teks yang terdiri dari huruf-huruf atau kombinasi teks dengan gambar hitam putih. Pencetakan hitam putih adalah merupakan dasar dalam melakukan berbagai jenis cetakan, karena jenis cetakan tersebut banyak digandakan untuk kepentingan umum. Jenis cetakan hitam putih banyak dikerjakan untuk jenis cetakan seperti buku, novel, majalah, selebaran, leaflet dan lain sebagainya. Untuk melakukan pekerjaan tersebut, pada prinsipnya teknik pencetakan yang dilakukan adalah sama. Hanya yang perlu diperhatikan adalah model cetakan yang memiliki image berbeda-beda. Kebanyakan cetakan hitam putih memang digunakan tinta warna hitam, tetapi tidak menutup kemungkinan dapat menggunakan warna tinta yang lain.

B. Prasarat

alam mempelajari modul ini Anda harus dapat mengoperasikan mesin cetak ofset 1 unit. Selain itu fungsi-fungsi yang ada dalam panel juga harus benar-benar dikuasai. Karena pada panel tersebut banyak berhubungan dengan operasional mesin. Bagian-bagian mesin yang harus disetel juga harus dikuasai. Sebab lancarnya mengoperasikan mesin ofset,

D

(14)

khususnya ketika melakukan pencetakan berarti harus dapat menyetel bagian-bagian yang ada dalam mesin. Selain itu Anda juga harus telah mempelajari modul sebelumnya, karena pada modul tersebut banyak dipelajari teknik-teknik penyetelan pada setiap bagian mesin ofset. Dengan mempelajari modul sebelumnya, berarti untuk melakukan pencetakan pada barang cetakan tidak akan banyak mendapatkan hambatan.

C. Petunjuk Penggunaan Modul

1. Pelajari daftar isi serta skema kedudukan modul dengan cermat dan teliti. Karena dalam skema modul akan nampak kedudukan modul yang sedang Anda pelajari dengan modul-modul yang lain.

2. Kerjakan soal-soal dalam cek kemampuan untuk mengukur sampai sejauh mana pengetahuan yang telah Anda miliki.

3. Apabila dari soal dalam cek kemampuan telah Anda kerjakan dan 70 % terjawab dengan benar, maka Anda dapat langsung menuju Evaluasi untuk mengerjakan soal-soal tersebut. Tetapi apabila hasil jawaban Anda tidak mencapai 70 % benar, maka Anda harus mengikuti kegiatan pemelajaran dalam modul ini.

4. Perhatikan langkah-langkah dalam melakukan pekerjaan dengan benar untuk mempermudah dalam memahami suatu proses pekerjaan.

5. Pahami setiap materi teori dasar yang akan menunjang dalam penguasaan suatu pekerjaan dengan membaca secara teliti. Kemudian kerjakan soal-soal evaluasi sebagai sarana latihan.

6. Untuk menjawab tes formatif usahakan memberi jawaban yang singkat, jelas dan kerjakan sesuai dengan kemampuan Anda setelah mempelajari modul ini.

7. Bila terdapat penugasan, kerjakan tugas tersebut dengan baik dan bilamana perlu konsultasikan hasil tersebut pada guru/instruktur.

8. Catatlah kesulitan yang Anda dapatkan dalam modul ini untuk ditanyakan pada guru pada saat kegiatan tatap muka. Bacalah referensi

(15)

lainnya yang berhubungan dengan materi modul agar Anda mendapatkan tambahan pengetahuan.

D. Tujuan Akhir

Setelah mempelajari modul ini diharapkan Anda dapat:

o mengoperasikan mesin ofset 1 unit o melakukan penyetelan unit pemasukan

o melakukan penyetelan unit trasnportasi kertas o melakukan penyetelan unit penintaan

o melakukan penyetelan unit pembasah o melakukan penyetelan unit pencetakan o melakukan penyetelan unit pengeluaran o melakukan pencetakan teks hitam putih o melakukan perawatan mesin ofset

(16)

E. Kompetensi

KOMPETENSI : Mengoperasikan mesin cetak offset lembaran (sheet feed offset)

KODE : GRA : CTK : 006 ( A )

DURASI PEMELAJARAN : 550 Jam @ 45 menit

A B C D E F G

LEVEL KOMPETENSI KUNCI 1 1 2 1 2 2 1

KONDISI KINERJA

Dalam melaksanakan unit kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya ; ? SOP yang berlaku di perusahaan harus dijalani.

? Kebijakan yang berlaku di perusahaan harus dipatuhi.

? Peralatan dan sarana yang terkait untuk pelaksanaan harus disediakan.

? Dalam melakukan pekerjaan ini harus diperhatikan SOP yang berlaku ditempat kerja serta peraturan keselamatan kerja yang berlaku diperusahaan harus dipatuhi.

MATERI POKOK PEMELAJARAN

SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN

1.Membaca perintah kerja

?Ketentuan kerja dibaca dan diinterpretasikan berdasarkan dokumen kerja atau sistem kontrol produksi.

?Pemahaman format perintah kerja

?Pemahaman alur kerja

?Tindak lanjut perintah kerja

?Cermat

?Teliti

?Disiplin

?Tanggungjawab

?Bekerja sesuai deng-an prosedural (SOP)

?Teknik memahami format perintah kerja

?Cara pengisian fotmat perintah kerja

?Cara menindak lanjuti perintah kerja

? Melaksanakan pengisian format perintah kerja

? Menindaklanjuti lembar perintah kerja

(17)

MATERI POKOK PEMELAJARAN

SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN

2.Melakukan persiapan

mesin ?Persiapan mesin dilakukan sesuai keperluan spesifik

?Mesin dan perlengkapan yang akan digunakan dicek

?Alat pengaman operator diperiksa

?Fungsi tombol-tombol indikator diperiksa.

?Pengenalan teknik cetak offset lembaran

?Pengenalan alat dan bahan cetak offset

?Pengenalan fungsi tombol-tombol mesin cetak offset

?Persiapan mesin cetak offset lembaran. ?Cermat ?Teliti ?Disiplin ?Tanggungjawa ?Bekerja sesuai dengan prosedural (SOP)

?Prinsip kerja mesin cetak offset

?Jenis-jenis mesin cetak offset lembaran

?Macam-macam bahan dan peralatan cetak offset

?Fungsi tombol-tombol pengoperasian

?Cara mengoperasikan mesin cetak offset lembaran

? Melaksanakan persiapan mesin cetak offset lembaran

(18)

MATERI POKOK PEMELAJARAN

SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN

3.Melakukan persiapan

cetak ?Kertas disiapkan dan disusun pada unit pemasukan

?Alat deteksi kertas rangkap (double sheet detector) dan alat penanganan lainnya disesuaikan sesuai dengan kebutuhan spesifik

?Pelat cetak dipasang dan disesuai-kan sesuai prosedur

?Tinta cetak dipa-sang dan air pem-basah (untuk

offset basah) dipersiapkan sesuai SOP

?Cetak paper run / cetak coba, register dan kerataan tinta dilakukan sesuai SOP.

?Hasil cetak-coba diperiksa sebaik-baiknya.

?Contact line antar rol-rol diperiksa sesuai ketentuan

?Evaluasi dilakukan terhadap perma-salahan hasil cetak untuk

peningkatan kualitas hasil cetak.

?Persiapan pencetakan dengan teknik cetak ofset lembaran

?Penyetelan unit -unit pada mesin cetak offset lembaran

?Cetak coba

?Penangan gangguan pencetakan hasil cetak

?Perawatan mesin dan keselamatan kerja ?Cermat ?Teliti ?Disiplin ?Tanggungjawa ?Bekerja sesuai dengan prosedural (SOP) ?Tanggungjawa ?Bekerja sesuai dengan prosedural (SOP)

?Cara kibas lepas kertas

?Penyetelan unit transportasi kertas

?Penyetelan unit air pembasah ?Penyetelan unit penintaan ?Penyetelan unit pencetakan ?Penyetelan unit pengeluaran ?Cetak coba ?Penangan gangguan cetak ?Teknik mencetak warna blok dengan mesin ofset lembaran

?Teknik mencetak warna masukan dengan mesin cetak offset lembaran.

?Teknik mencetak warna separasi dengan mesin ofset lembaran

?Mengibas lepas kertas yang akan dicetak

?Menyetel unit transpor-tasi kertas

?Menyetel unit air pem-basah ?Menyetel unit penintaan ?Menyetel unit pencetak-an ?Menyetel unit pengeluar-an ?Melakukan cetak coba ?Menangani gangguan cetak offset lembaran

?Mencetak berbagai model warna blok dengan mesin ofset lembaran

?Mencetakberbagai model warna masukan dengan teknik mesin ofset lembaran

?Mencetakberbagai model warna separasi dengan teknik mesin ofset lembaran

(19)

MATERI POKOK PEMELAJARAN

SUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJAR

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN

4.Mencetak / Produksi

(running) ?Pencetakan / produksi (running) dilakukan.

?Kualitas cetak sesuai contoh dikontrol secara periodik.

?Kestabilan warna dijaga dengan alat bantu.

?Mesin dimatikan secara prosedural setelah selesai produksi

?Pencetakan pada barang cetakan ?Pengontrolan kualitas ?Cermat ?Teliti ?Disiplin ?Teknik mencetak hitam putih dengan mesin ofset lembaran

?Mencetak berbagai model hitam putih pada teknik mesin

5.Melakukan analisa hasil produksi dan perawatan setelah selesai cetak.

?Melakukan analisa hasil produksi dan perawatan setelah selesai cetak.

?Penilaian kualitas hasil

?cetak

?Pendataan hasil produksi di-lakukan sesuai SOP

?Mesin dan peralatan dibersih-kan dan dirawat untuk pema-kaian berikutnya.

?Analisa hasil cetakan

?Evaluasi hasil cetakan

?Pelaporan hasil evaluasi

?Perawatan mesin cetak

?Cermat ?Teliti ?Disiplin ?Tanggungjawab ?Bekerja sesuai dengan prosedural (SOP)

?Cara analisa hasil cetakan

?Cara evaluasi hasil cetakan

?Kriteria standar kualitas hasil cetakan

?Cara pelaporan hasil evaluasi

?Cara perawatan mesin cetak offset

?Menganalisan hasil cetakan

?Mengevaluasi hasil cetakan

?Menjaga kualitas hasil cetakan

?Melaksanakan pengadministrasian hasil cetakan

?Melakukan perawatan mesin cetak offset

(20)

F. Cek Kemampuan

1. Jelaskan yang dimaksud pencetakan hitam putih pada mesin ofset! 2. Sebutkan silinder utama pada mesin ofset!

3. Jelaskan prinsip kerja pencetakan pada mesin ofset!

4. Jelaskan pengaruh kelembaban kertas pada pencetakan menggunakan mesin ofset!

5. Jelaskan pengaruh tebal dan tipisnya kertas yang akan dicetak terhadap proses pencetakan!

6. Jelaskan teknik pendistribusian tinta yang baik! 7. Jelaskan fungsi dari pembasahan pada pencetakan? 8. Apa tujuan dilakukan perawatan pada mesin cetak ofset?

9. Sebutkan bahan-bahan utama pada pencetakan pada mesin ofset! 10. Jelaskan yang dimaksud dengan sheet feed offset!

11. Jelaskan cara menyetel bagian pemasukan kertas! 12. Jelaskan langkah-langkah menyetel penepat depan! 13. Jelaskan langkah-langkah menyetel penepat samping! 14. Jelaskan cara memasang pelat cetak!

15. Jelaskan cara menyetel tekanan cetak! 16. Jelaskan cara mengatur kerataan tinta! 17. Jelaskan cara mengatur ketepatan cetak! 18. Jelaskan cara menyetel double sheet detector! 19. Jelaskan cara membersihkan tinta pada rol-rolnya! 20. Jelaskan cara mengatur air pembasah!

21. Sebutkan peralatan yang dipergunakan sebagai persiapan mencetak! 22. Jelaskan yang dimaksud inching!

23. Sebutkan bahan-bahan yang diperlukan dalam mencetak! 24. Jelaskan langkah dalam mencetak hitam putih!

(21)

BAB. II

PEMELAJARAN

A. Rencana Belajar Peserta Diklat

Kompetensi : Mengoperasikan mesin cetak offset lembaran (sheet

fed offset)

Sub Kompetensi : 1. Membaca perintah kerja 2. Melakukan persiapan mesin 3. Melakukan persiapan cetak 4. Mencetak / Produksi (running

5. Melakukan analisa hasil produksi dan perawatan setelah selesai cetak.

Jenis

Kegiatan Tanggal Waktu Tempat Belajar Alasan Perubahan Tanga Tangan Guru

(22)

B. Kegiatan Belajar

1. Kegiatan Belajar 1

a. Tujuan kegiatan pemelajaran

Setelah mempelajari kegiatan belajar 1, diharapkan Anda dapat: - mengenal peralatan dan bahan cetak ofset

- mengoperasikan mesin ofset 1 unit

- melakukan penyetelan bagian-bagian mesin ofset - melakukan pencetakan model hitam putih

- menjawab dengan benar soal-soal tes formatif

b. Uraian materi

encetakan pada mesin ofset adalah sistem pencetakan secara tidak langsung, karena dalam pemindahan image-nya dari pelat cetak ke kertas harus melalui perantara, yaitu berupa kain karet yang disebut dengan blanket. Kemudian kertas sebagai media cetaknya melalui silinder tekan akan ditekan menyinggung blanket, sehingga timbulah cetakan pada kertas tersebut.

alam mengoperasikan mesin cetak, hendaknya dilakukan pengecekan ke seluruh aparat mesin tersebut. Dengan pemeriksaan yang dilakukan secara rutin akan menghindari sesedikit mungkin timbulnya gangguan. Dan pemeriksaan rutin hendaknya menjadi pekerjaan pertama sebelum mengoperasikan/menjalankan mesin cetak. Selain pemeriksaan pada mesin, hendaknya periksa pula kelengkapan dari alat yang membantu dalam proses pencetakan, seperti

P

(23)

adanya ember, gom, spons, kain, bensin, kunci pas dan peralatan lain yang mendukung. Seorang operator mesin cetak harus memeriksa apakah peralatan dan tintanya bersih, apakah rol tinta telah disetel dengan baik, alat bantu dan peralatan lainnya tidak berceceran ditempat yang berbahaya, serta menempatkan peralatan pendukung pada tempatnya agar mudah dicari apabila akan dipergunakan. Pengecekan pada hal-hal yang kurang beres sangat penting sekali, supaya ketika proses pencetakan berlangsung tidak akan terganggu karena hal-hal yang bersifat non teknis. Sedangkan pengecekan dapat dilakukan seperti berikut:

1) Kotoran, debu dan lain sebagainya yang melekat pada mesin cetak.

2) Perkakas atau alat-bagian yang lepas-lepas terletak pada mesin cetak.

3) Rol yang tidak tepat letaknya pada penyangga. 4) Rol tinta dan rol air yang kotor

5) Rol yang salah penempatannya.

6) kondisi ruangan, khususnya lantai yang harus terbebas dari minyak.

7) Penghambat pada alat pemasukan dan pengeluaran. 8) Alat keamanan pada mesin yang tidak bekerja. 9) Adanya perkakas yang diperlukan.

10) Air dan gom apakah pada tempatnya. 11) Tersedianya lap/majong dan spons.

12) Keadaan karet yang selalu bersih dan resang.

elumasan pada mesin cetak juga harus benar-benar diperhatikan, karena pekerjaan ini merupakan keharusan supaya mesin tetap baik dan beres serta mencegah waktu yang tidak perlu. Karena

P

(24)

pelumasan penting sekali, sehinga harus selalu dilakukan secara teratur dan hati-hati. Seorang operator hendaknya tidak hanya melihat pada pekerjaan pelumasan itu sendiri, tetapi juga harus diperhatikan apakah bahan lumas yang dipakai tepat, dan apakah sistim lumas dalam mesinnya bekerja dengan baik. Hindarilah dan perhatikan beberapa hal dibawah ini ketika melakukan pekerjaan pelumasan:

1) Janganlah melumasi mesin cetak yang sedang berputar dengan minyak.

2) Pakailah minyak yang telah ditentukan, jangan menggunakan sembarang jenis minyak.

3) Jagalah jangan sampai ada cepretan minyak pada bagian mesin. 4) Adanya cepretan minyak, terutama yang ada di lantai dan sekitar

areal bekerja.

5) Bagian-bagian atau komponen mesin yang menjadi panas.

6) Perhatikan secara khusus tempat-tempat yang sukar dicapai dan yang mudah terlewati, serta perhatikan agar tempat-tempat tersebut mendapat pelumasan seperlunya.

Aliran udara pelumas dipasang untuk mendorong kabut oli, menjaga bebas dari udara lembab dan menjaga keseimbangan tekanan udara untuk mengontrol rol pneumatik. Kabut oli disemburkan supaya mencegah karat dan melekatnya silinder udara rol control. Jumlah kabut oli dapat diatur dengan memutar kedudukan jarumnya. Gunakan dengan hanya oli turbin asli.

(25)

Untuk melakukan pencetakan menggunakan mesin ofset, hal pertama yang harus dikuasai adalah pemahaman terhadap fungsi-fungsi pada Panel yang ada pada mesin ofset.

PANEL MONITOR

ada panel tersebut terdapat bagian-bagian yang dapat menunjukkan keadaan proses beroperasinya mesin dan dapat menunjukkan indikasi kesalahan.

Panel monitor Oliver 58

A. Lampu pemandu

Lampu ini akan menyala jika switch pada posisi On. B. Tanda kertas rangkap Elektrikal

Electrical Double Feed Detector difungsikan. Artinya apabila terdapat kertas rangkap pada bagian pemasukan, maka secara otomatis mesin mati. Tarik double feed sheets dari bagian register dan cek separators atau atur electrical double feed detector lagi jika diperlukan. Cek juga roda penggerak dan roda penggusur diatas meja penghantar.

(26)

C. Tanda kertas rangkap Mechanical

Mechanical double feed detector diaktifkan. Tarik double feed sheets dari feeder dan cek feeder separator, khususnya pegas baja penjepit kertas. Atur kembali double feed detector secara menyeluruh jika diperlukan.

D. Petunjuk jalannya pengangkut dan penurun meja pemasukan

Lampu akan menyala jika motor pengangkat danpenurun meja pemasukan mempunyai beban yang berlebihan. Matikan, kemudian hidupkan kembali setelah selang beberapa detik.

E. Petunjuk jalannya motor penggerak utama

Lampu akan menyala jika motor penggerak utama mendapat beban berlebihan. Matikan switch utama dan cek mesin secara keseluruhan, khsususnya sistem pelumasan, kemudian hidupkan kembali switch utamanya.

F. Petunjuk tutup terbuka

Lampu ini menyala jika jalannya penutup depan unit penintaan terbuka. Ketika lampu menyala, mesin tidak bisa berputar, tetapi hanya gerakan inching pada panel utama.

G. Petunjuk transportasi kertas terlalu awal atau terlambat

Lampu ini menyala jika jalannya kertas terlalu awal atau terlambat. Cek pada meja penghantar dan ketepatan tekanan pemasukan kertas. Lampu selalu menyala jika kertas terakhir yang telah dicetak melewatinya.

(27)

H. Petunjuk silinder tekan

Lampu akan selalu menyala jika silinder tekan bekerja secara aktif.

I. Petunjuk kurangnya oli

Lampu akan menyala jika oli yang ada tidak mencukupi atau pompa oli mempunyai beban berlebihan. Dalam keadaan tersebut alarm juga akan menyala. Tambahkan oli baru ke dalam tangki oli. Jangan menjalankan mesin ketika alarm berbunyi.

J. Petunjuk pengaman mesin

Lampu menyala jika pengaman pada mesin ofset bergerak atau terbuka. Pada kondisi ini mesin dalam keadaan mati. Kembalikan posisi pengaman seperti semula agar mesin dapat dioperasikan kembali.

L. Petunjuk numerator

Lampu akan menyala jika numerator diaktifkan. Atur kembali angka nomerator sesuai dengan jumlah yang diinginkan dengan cara menekan tombol Preset pada panel numerator.

M. Petunjuk tombol stop

Tombol tersebut terletak disamping meja pengeluaran. Lampu akan menyala jika tombol stop panel samping kiri meja pengeluaran ditekan. Mesin tidak bisa berjalan pada kondisi ini. Tarik kembali tombol stop dengan memutarnya searah jarum jam.

N. Petunjuk kemacetan penghantar

Lampu akan menyala jika terjadi kemacetan penghantar. Secara otomatis mesin akan berhenti. Ambil kertas yang mengalami kema-

(28)

cetan pada penghantar.

O. Petunjuk tumpukan meja pengeluaran

Lampu akan menyala jika meja tumpukan hasil cetakan menyentuh tombol. Kertas yang dicetak berhenti, silinder tekan menjadi pasif dan kecepatan mesin akan semakin berkurang. Dalam kondisi seperti ini, silinder tekan tidak dapat aktif.

PANEL UTAMA

anel utama terdapat tombol-tombol yang berfungsi untuk mengoperasikan jalannya mesin .

Panel Utama Mesiin Oliver

1. Tombol Stop

Semua gerakan pada mesin akan berhenti total ,kecuali kompresor jika tombol STOP ditekan. Dalam menghentikan proses penyelesaian pekerjaan, sebaiknya dilakukan dengan cara menekan tombol sucker atau tombol feeder. Tombol STOP ditekan hanya untuk kondisi darurat.

(29)

2. Tombol inching maju

Mesin akan bergerak maju jika tombol inching maju ditekan. Untuk mendapatkan gerakan inching yang panjang, tekan tombol ini terus-menerus. Gerakan inching dapat dipergunakan pada saat penyetelan atau pembersihan mesin.

3. Tombol inching mundur

Mesin bergerak mundur jika tombol ini ditekan. Untuk inching panjang, tekan tombol ini terus-menerus. Tombol ini dipakai pada saat membersihkan kain karet atau pelepasan pelat.

4. Tombol START

Mesin mulai bergerak jika tombol START ditekan. Sebelum menekan tombol START, selalu dicek keadaan mesin secara menyeluruh.

5. Tombol AUTO

Fungsi tombol AUTO adalah untuk mengoperasikan mesin secara otomatis. Jika tombol ini ditekan, maka lampu flash akan menyala.

6. Tombol SPEED+

Tombol yang dipergunakan untuk menambah kecepatan jalannya mesin.

7. Tombol SPEED-

Tombol yang dipergunakan untuk mengurangi kecepatan mesin.

8. Penunjuk kecepatan

(30)

berhenti. Ketika mesin dihidupkan, akan menunjukkan 4000 RPH, yaitu menunjukkan perputaran perjam ketika mesin berjalan. Ketika mesin pada posisi inching, kecepatan akan menunjukkan 0000.

Mengatur kecepatan mesin

etunjuk kecepatan akan menunjukkan 4000 RPH ketika switch dihidupkan. Untuk mengatur kecepatan, tekan tombol SPEED+ (6) sampai menunjukkan kecepatan yang dikehendaki. Pada mode Auto, kecepatan mesin secara otomatis sesuai kecepatan yang telah diprogramkan semula. Ketika mesin berhenti, kecepatan akan menunjukkan pada kecepatan yang telah diprogramkan, dan dapat dirubah kembali sesuai dengan yang dikehendaki.

ika mesin dijalankan dengan Auto, setelah kecepatan mencapai pada kecepatan yang telah diprogramkan, maka kecepatan tersebut dapat dirubah dalam keadaan mesin berjalan. Untuk merubahnya tekan salah satu tombol SPEED+ atau SPEED-. Kecepatan mesin akan menjadi lambat atau cepat, dan kecepatan ini akan menjadi kecepatan yang diprogramkan meskipun mesin dihentikan. Jika mesin berjalan tanpa Auto untuk merubah kecepatan yang telah diprogramkan pada keadaan mesin berjalan, tekan salah satu tombol SPEED+ atau SPEED-, ketika tangan menekan tombol tersebut, tangan yang lain menekan tombol START. Pada saat tombol START ditekan, penunjuk kecepatan menunjukkan kecepatan yang diprogramkan sementara mesin tetap berjalan.

P

(31)

9. Tombol aparat meja penghantar

Meja penghantar akan bekerja jika tombol ini ditekan setelah me-nekan tombol START, kemudian meja panghantar akan bergerak.

10. Tombol tekanan

Tekan tombol ini untuk menghentikan proses cetak secara mendadak, sehingga pekerjaan akan berhenti dan mesin masih tetap berjalan tanpa tekanan.

11. Tombol Kompresor

Ketika tombol ini ditekan, udara kompresor akan keluar dan akan hilang/lepas ketika tombol ini ditekan kembali. Lampu pada tombol ini menunjukkan bekerjanya kompresor. Dalam kecepatan Auto, udara kompresor akankeluar secara otomatis.

12. Tombol sucker

Sucker memulai menghisap kertas ketika tombol ini ditekan setelah meja penghantar bergerak dan udara kompresor telah keluar. Lampu tombol ini menunjukkan sucker sedang bekerja. Dalam putaran Auto, sucker secara otomatis memulai menghisap kertas yang akan tercetak. Tombol ini juga berfungsi untuk menghentikan penghisapan kertas.

PANEL SAMPING KIRI MEJA PENGELUARAN 1) Tombol stop

2) Tombol inching maju 3) Tombol inching mundur 4) Tombol START

(32)

6) Tombol SPEED+ 7) Tombol SPEED- 8) Tombol Impression 9) Switch ikatan Impression

Gunakan switch ini hanya ketika memasang pelat. Jangan gunakan untuk tujuan lainnya. Atur switch ini pada posisi ON setelah ujung pelat dikunci. Kemudian tekan tombol INCH maju (2) sebentar-sebentar, sehingga impression akanmengikat (setelah mesin berputar sekali) untuk mengecek pelat telah terpasang pada silinder pelat dengan sempurna. Cek kembali posisi switch pada posisi off setelah selesai memasang pelat.

Tombol 1 sampai dengan tombol 9 sama dengan tombol 1 sampai 12 pada panel utama. Tetapi jika tombol 1 ditekan, akan mengunci dan mesin tidak bisa dijalankan tanpa melepas tombol stop seperti kedudukan semula. Melepas tombol stop, putarkan searah jarum jam.

Panel Samping Kiri Meja Pemasukan

(33)

PANEL SAMPING KANAN MEJA PENGELUARAN A. Volume Air

Volume air mengontrol kecepatan putaran rol air untuk mengatur jarak pengambilan air pembasah. Searah jarum jam = meningkat; berlawanan arah jarum jam = menurun. Jika putaran Auto, rol air berputar pada kecepatan maximum setelah feeder berikatan.

B. Tombol kontrol rol jilat air

Tombol ini mengontrol On/Off rol jilat air. Lampu menyala menun- jukkan On. Jika putaran Auto, rol jilat air dikontrol dengan otomatis tombol operasional tidak dibutuhkan. Gunakan tombol ini ketika pengaturan cetak awal, setelah air-tinta seimbang tercapai, tombol ini harus posisi Off. Rol jilat air menjadikan lebih cepat 5 detik jika tombol AUTO atau tombol ikatan feeder ditekan.

Ketika posisi mode ‘Printing’, rol jilat air aktif selama proses cetak berlangsung, dan tidak aktif ketika lembar terakhir telah tercetak.

C. Tombol kontrol air

Tombol ini mengontrol posisi On/Off dari rol air. Bila posisi On, maka lampu akan menyala. Jika Switch MODE terletak pada posisi ‘PRINTING’, rol air kan selelu berhubungan dengan silinder pelat

(34)

ketika START ditekan. Pada mode ini, tol air akan lepas secara otomatis dari silinder pelat ketika mesin dimatikan.

D. Tombol kontrol rol jilat tinta

Tombol ini mengontrol posisi On/Off rol jilat tinta. Bila posisi On, maka lampu akan menyala. Ketika mode ‘PRINTING’, maka mesin dalam mencetak, rol jilat tinta pada posisi On, dan akan berhenti (off) ketika lembar terakhir telah tercetak.

E. Tombol control rol tinta

Tombol ini berfungsi mengontrol posisi On/Off rol tinta. Bila posisi On, maka lampu akan menyala. Jika switch mode pada panel diatur pada ‘PRINTING’, rol tinta akan bersinggungan dengan silinder pelat, dan akan berhenti (off) ketika lembar terakhir telah tercetak.

F. Switch Number

Dipergunakan untuk menghitung jumlah lembar cetakan yang telah tercetak.

CHANGE, Putar pada posisi ini jika angka akan berubah selama penomeran. Penomeran akan berfungsi (aktif) ketika silinder tekan sedang aktif dan akan berhenti ketika silinder tekan tidak aktif. OFF, Pilih pada posisi ini jika unit penomeran tidak dipakai atau ketika saat pengaturan awal.

SAME, Nomer yang sama akan tercetak. Gunakan posisi ini untuk pengaturan penomeran awal atau tujuan lain.

G. Mode Switch

(35)

atau memasang pelat.

PLATE SET, Pilih posisi ini ketika memasang pelat dan mengatur unit penintaan. Setelah memindah pada posisi ‘PLATE SET’, tekan tombol inching maju, sehingga mesin berputar dan berhenti pada posisi yang tepat untuk tempat meletakkan ujung pelat. Demikian pula pada saat melapas pelat,terlebih dahulu diatur pada posisi ‘PLATE SET’.

WASHING, Atur pada posisi ini ketika membersihkan rol air atau menjalankan mesin tanpa tekanan (impression). Pada posisi ini, silinder tekanan tidak boleh aktif dan rol air serta rol tinta harus diatur dengan tombol operasional.

PRINTING, Pilih posisi ini ketika akan melakukan pencetakan. Pada mode ini, silinder tekan aktif dan rol tinta/rol pembasah bekerja secara otomatis.

PENGONTROL ROL AIR

Tombol Quick rol air

? Rol air berputar dengan cepat ketika tombol ini ditekan. Gunakan tombol ini untuk mengatur keseimbangan antara tinta dan air.

? Rol air berputar sesuai dengan kecepatan yang diatur pada pengatur volume air yang terletak pada panel sisi kanan meja pengeluaran. Posisi tombol pada posisi ‘PRINTING’, ketika mesin dalam proses mencetak.

? Rol air mengakibatkan gerakan lebih cepat + 5 detik setelah feeder aktif.

(36)

PRESET CONTROL 1. Control switch

Switch ini berfungsi untuk mengontrol jumlah cetakan/lembar. Counter D menunjukkan jumlah lemabr yang sedang dicetak,apabila switch diatur pada posisi ON.

2. Preset switch

Switch ini berfungsi mengontrol jumlah cetakan. Jika preset sheet counter difungsikan, maka lampu pada B akan menyala dan mesin berhenti mencetak.

Bagaimana mengeset Preset Counter?

? Ambil penutup sheet counter.

? Tekan ke bawah penyetel kecil E sambil menekan tombol reset A. Preset counter C akan terlihat.

? Tarik penyetel kecil F maju.

? Atur nomor yang diminta dengan menekan penyetel kecil F. Setelah penyetelan, simpan kembali penyetel kecil F.

? Tekan penyetel kecil E smbil menekan reset tombol A.

(37)

alam melakukan pencetakan, sebelumnya terlebih dahulu melakukan penyetelan-penyetelan pada beberapa unit. Unit-unit yang harus disetel pada mesin ofset adalah :

1) Unit penempatan kertas 2) Unit acuan cetak

3) Unit pembasah 4) Unit penepat depan 5) Unit double detector 6) Unit penepat samping 7) Unit penintaan

8) Unit meja penghantar 9) Unit pengeluaran PENEMPATAN KERTAS Setiap mesin biasanya dilengkapai dengan dua meja atau papan penempatan kertas yang akan dicetak. Satu digunakan pada waktu mencetak dan yang lain akan digunakan sebagai cadangan untuk memprsiapkan kertas baru untuk menggantikan

papan yang lama bila sudah habis kertasnya. Pada waktu mesin bekerja, papan tersebut akan naik seirama dengan berkurangnya kertas yang tercetak. Pada mesin-mesin tertentu pengisian dan penggantian papan kertas dapat berlangsung tanpa menghentikan mesin. Untuk itu mesin dilengkapi denga peralatan khusus yang disebut non-stop feeder. Tempatkan kertas di atas meja pemasukan, titik tengah tumpukan

D

(38)

kertas terletak menjauh 3 sampai dengan 5 mm dari titik tengah mesin. Jarak penarikan kertas oleh penepat samping lebih kurang 3 sampai dengan 5 mm.

PEMASANGAN PELAT

asangkan pelat cetak yang akan dicetak pada silinder acuan cetak dengan ketebalan pelat dan lembaran bantalan = 0,30 mm. Teliti kembali kalau acuan yang akan dipasang masih terlindungi dengan spare gum, supaya tidak tergores ketika melakukan pemasangan pelat. Untuk melakukan pemasangan pelat, ikuti langkah-langkah berikut:

?

Bersihkan silinder pelat sebelum pemasangan pelat dilakukan.

?

Atur Mode pada posisi “Plate Set” pada panel sebeleh kiri meja pengeluaran.

?

Tekan tombol “Forward Inching” pada panel sebelah kiri meja pengeluaran. Mesin berputar dan berhenti pada posisi yang tepat, sehingga ujung tempat meletakkan pelat kelihatan.

?

Masukkan batang pengunsi ke dalam lobang pengunci (3) kea rah kanan atau kiri dan putar ke atas, maka penjepit akan membuka.

?

Masukkan ujung pelat ke dalam penjepit dan putar ke abwah untuk

mengencangkan pelat. Kedua penjepit ini dihubungkan melalui poros, Anda dapat menggunakan salah satu lobang sebelah kiri atau kanan.

?

Letakkan lembar bantalan antara pelat dan silinder pelat jika diperlukan.

?

Atur switch “Imporession engage” pada panel sebelah kiri meja pengeluaran pada posisi “OIO”.

?

Gerakkan mesin dengan menekan tombol “Forward inching” pada panel sebelah kiri meja pengeluaran secara beruntun sambil tangan kanan memegang ujung pelat. Tekan secara beruntun tombol ‘Inch”

P

(39)

samapai pelat terpasang seluruhnya. Silinder tekan akan bekerja secara otomatis.

?

Membuka ujung penjepit dengan cara sama seperti nomor c diatas.

?

Masukkan ujung pelat ke dalam penjepit. Kencangkan ujung penjepit

dengan menggunakan batang pengunci.

?

Kendurkan baut 1. Kencangkan ketiga baut 2 supaya posisi pelat meregang.

?

Gerakkan mesin dengan inching untuk satu kali putaran. Kencangkan baut 2 sekalai lagi. Kencangkan baut 1 pada kedua ujung, baik depan maupun belakang.

?

Pindahkan switch pada “Impression engage” ke posisi “O”, dan tekan tombol inching sehingga mesin berputar maju beberapa kali.

?

Kontrol kembali bahwa pelat telah terpasang dengan sempurna.

Silider Pelat

MEMASANG ROL AIR (UNIT PEMBASAHAN)

ujuan dari pembasahan dalam cetak offset untuk membuat supaya pada waktu mesin mencetak, pelat selalu dalam keadaan

T

(40)

lembab (basah). Karena permukaan pelat yang tidak ada gambarnya bersifat menarik air, dengan sendirinya akan menolak tinta.

Air pembasah ditempatkan dalam sebuah bak air. Pada baik air ini terdapat rol yang dibungkus kain blacu atau bahan lain yang lebih kuat, untuk memudahkan meresapnya air. Banyaknya air yang diperlukan pelat cetak dapat diatur dengan menambah atau mengurangi kecepatan putaran rol pada bak air, atau dengan rol penahan (water stops) yang dapat ditempatkan pada rol bak air, bila dianggap perlu. Sebelum rol dipasang, rol tersebut dibasahi dengan air dan tekan/goreskan pelat tipis pada kain moleton. Pasangkan rol air yang telah dibungkus kain moleton dengan serat moleton yang saling berlawanan arah.

PENGATURAN PENEPAT DEPAN

ntara meja penghantar kertas (feed table) dengan silinder penekan pada mesin tertentu terdapat drum atau tromol penepat kertas. Pada waktu kertas sudah sampai pada penepat depan (front guides), kertas berhenti sejenak (slow down), kemudian dengan peralatan mekanis pada drum penepat, diteruskan ke silinder penekan. Adanya drum penepat ini dimaksudkan untuk menjamin ketepatan cetak. Jarak antara penjepit kertas pada drum dengan meja penghantar dapat diatur. Mesin dilengkapi dengan 4 buah penepat depan. Tetapi biasanya yang dipakai cukup hanya 2 buah penepat depan saja, penapat lainnya agar tidak diaktifkan/dibebaskan. Namun demikian, jika mencetak kertas tipis, keempat penepat depan tersebut dipakai seluruhnya, hal ini dilakukan untuk mencegah kertas dari ketidaktepatan. Untuk mengatur penepat depan dapat dilakukan langkah sebagai berikut:

(41)

1) Atur dua penepat depan yang akan dipakai baik di bagian dalam maupun yang paling luar. Marjin penjepit dapat diatur 1 mm (0,04”) maju atau mundur.

+ : marjin penjepit bertambah - : marjin penjepit berkurang

2) Tekan tombol feeder pada panel utama. 3) Mesin diinchingkan sampai feeder aktif.

4) Setelah feeder aktif, mesin diinchingkan sampai penepat depan bergerak turun pada posisi yang tepat. Lakukan hal ini dengan hati-hati.

5) Masukkan dua lembar kertas yang akan dicetak sampai ujung kertas menyentuh penepat depan.

6) Kendurkan mur pengunci penepat.

7) Atur ketinggian penepat depan dengan mengatur mur penepatnya sampai dua lembar kertas tersebut dengan mudah dapat ditarik ke luar.

8) Kencangkan kembali penguci penepatnya. PENGATURAN DOUBLE FEED DETECTOR

ungsi dari pengaturan double feed detector adalah untuk mencegah masuknya kertas rangkap. Bila menggunakan peralatan ini, maka kertas yang masuk akan berhenti secara otomatis ketika terjadi kertas rangkap, silinder tekan tidak aktif dan kecepatan mesin akan berkurang. Untuk melakukan double feed detector dapat dilakukan langkah sebagai berikut:

1) Tekan saklar power supply pada posisi On (1). 2) Cek lampu power akan menyala (2).

3) Gerakkan saklar PRINT keatas (3).

F

(42)

4) Atur sklar pilihan pada posisi apapun yang disesuaikan pada ketebalan kertas yang akan dicetak (4).

5) Lampu alarm menunjukkan keaktifan alat ini (7).

6) Lampu SET-CHECK (Hijau) menunjukkan pengaturan yang benar (5).

Eelctrical Double Feed Detector

Peringkat kertas yang masuk dalam deteksi.

Kertas tipis Kertas normal Kertas coated Tipis 0.04 - 0.40 0.08 - 0.15 0.10 - 0.13 Normal 0.13 - 0.40 0.08 - 0.40 0.10 - 0.33

Tebal - 0.30 - 0.40 0.33 - 0.40

PENGATURAN PENEPAT SAMPING

etelah kertas mencapai penepat depan, lalu ditarik atau didorong dalam posisi yang tepat oleh penepat samping. Pada mesin cetak kebanyakan terdapat penepat tarik. Pada lembaran ukuran kecil atau karton kadang-kadang dipakai penepat dorong. Penepat tarik maupun penepat dorong pada dasarnya sama; mempunyai bidang samping yang menahan dan menempatkan lembaran kertas. Penepat samping dapat disetel sedemikian, hingga lembaran itu tidak hanya tepat kedudukannya pada penepat depan, tetapi sekaligus juga tep at kedudukannya sepanjang penepat samping.

(43)

PENGATURAN UNIT PENINTAAN

nit penintaan adalah unit tempat tinta cetak yang akan didistribusikan ke acuan cetak. Pemberian tinta pada cetak offset terdiri dari beberapa macam rol dan makin banyak rol yang ada dalam mesin, pemberian tinta akan makin sempurna dan rata. Pada rol tinta mesin offset biasanya dipergunakan rol kulit. Untuk cetak offset, rol kulit yang halus dan licin kurang sesuai , sebab pelat menjadi cepat licin dan hasilnya kurang tajam. Hal ini disebabkan karena rol yang keras dan bergesekkan dengan pelat, hingga lama kelamaan permukaan pelat menjadi halus dan tidak memegang tinta dengan baik. Rol yang kasar atau setengah kasar lebih sesuai, sebab lebih mudah memberi tinta dan tidak merusak gambar. Kesukaran yang dihadapi adalah karena sukar untuk membersihkan pada waktu akan mengganti warna, apalagi jika selesai dengan warna gelap dan akan diganti dengan warna muda. Rol harus dikerok sampai tinta-tinta yang lama hilang. Akibatnya rol menjadi cepat rusak.

ntuk menempatkan tinta pada bak tinta dapat dilakukan langkah sebagai berikut:

1) Isikan tinta pada bak tinta.

2) Putarlah handel utama rol tinta, atur volume tinta dengan mengatur baut-baut pada bak tinta. Baut pengatur merubah jarak antara rol tinta dan pisau tinta.

3) Tetapkan posisi mode pada posisi “WASHING”, dan semua rol pada posisi tidak aktif (off).

4) Tekan tombol START pada panel kiri depan. Mesin akan berjalan. PENGATURAN MEJA PENGHANTAR

U

(44)

ntuk menggerakkan kertas dengan tepat, diperlukan penyetelan komponen meja penghantar dengan hati-hati. Dalam melakukan penyetelan meja penghantar dapat dilakukan langkah sebagai berikut: 1) Yakinkan bahwa penepat depan pada posisi register, jika tidak,

mesin diinchingkan sambil meja penghantar distel.

2) Gerakkan roda penggerak meja, sehingga garis tengah rol dan ujung kertas berjarak 0.5 mm samapai 1.0 setelah mengendurkan mur pengunci. Atur kerenggangan roda dengan mengatur mur tersebut, dan hal ini sangat penting.

3) Gerakkan roda penggerak, sehingga roda tersebut menyentuh ujung lembar kertas pertama.

4) Atur kedudukan roda penggerak, bola baja dan roda sikat sebagai penahann kertas sesuai dengan jenis dan ukuran kertas. Umumnya komponen diatas tidak difungsikan ketika mencetak jenis kertas yang dilapisi.

PENGATURAN MEJA PENGELUARAN

ujuan penyetelan alat pengeluaran adalah agar dapat tersusun tumpukan kertas yang sedikian datar dan rapi tersodoknya, sehingga seakan-akan dapat langsung ditempatkan pada alat pemasukan. Mekanik pengeluaran gunanya untuk mengeluarkan lembaran kertas dari silinder tekan dan membawanya lengkap dengan gambaran cetaknya; kemudian menyodok rapi menjadi tumpukan. Alat pengeluaran pada prinsipnya terdiri dari dua rantai tak berujung diperlengkapi dengan penjepit dan batang-batang pengeluaran. Batang-batang itu sedemikian, sehingga pada tiap putaran mesin cetak, satu batang selalu pada posisi tepat untuk menangkap lembaran kertas. Tromol pengeluaran dengan dua roda rantai menggerakkan rantainya. Tromol itu sendiri digerakkan oleh roda gerigi besar yang letaknya di

U

(45)

satu sisi. Alat penggerak tromol pengeluaran dapat pula disetel, agar penyetelan seluruh sistim pengeluaran dapat dikerjakan serempak.

c. Rangkuman

Pencetakan pada mesin ofset adalah sistem pencetakan secara tidak langsung, karena dalam pemindahan image-nya dari pelat cetak ke kertas harus melalui perantara, yaitu berupa kain karet yang disebut dengan blangket.

Aliran udara pelumas dipasang untuk mendorong kabut oli, menjaga bebas dari udara lembab dan menjaga keseimbangan tekanan udara untuk mengontrol rol pneumatik.

Panel monitor adalah panel yang menunjukkan bagia-bagian yang dari keadaan proses beroperasinya mesin dan dapat menunjukkan indikasi kesalahan.

Panel monitor terdiri dari:

?

Lampu pemandu

?

Tanda kertas rangkap

?

Petunjuk jalannya pengangkut dan penurun meja pemasukan

?

Petunjuk jalannya motor penggerak utama

?

Petunjuk tutup terbuka

?

Petunjuk transportasi kertas terlalu awal atau terlambat

?

Petunjuk silinder tekan

?

Petunjuk kurangnya oli

?

Petunjuk pengaman mesin

?

Petunjuk numerator

?

Petunjuk kemacetan penghantar

(46)

Panel utama terdapat tombol-tombol yang berfungsi untuk mengoperasikan jalannya mesin, yaitu:

?

Tombol Stop

?

Tombol inching maju

?

Tombol inching mundur

?

Tombol START

?

Tombol AUTO

?

Tombol SPEED+

?

Penunjuk kecepatan

?

Tombol aparat meja penghantar

?

Tombol tekanan

?

Tombol Kompresor

?

Tombol sucker

Switch Number dipergunakan untuk menghitung jumlah lembar cetakan yang telah tercetak.

Posisi Mode Switch diberikan ketika sedang mencetak, membersihkan mesin atau memasang pelat.

Tombol Quick rol air digunakan untuk mengatur keseimbangan antara tinta dan air.

Untuk melakukan proses pencetakan bagian/unit yang perlu dilakukan penyetelanadalah:

? Unit penempatan kertas

? Unit acuan cetak

? Unit pembasah

? Unit penepat depan

? Unit double detector

? Unit penepat samping

(47)

? Unit meja penghantar

? Unit pengeluaran

Tujuan dari pembasahan dalam cetak ofset adalah agar pada waktu mesin mencetak, pelat selalu dalam keadaan lembab (basah). Karena permukaan pelat yang tidak ada gambarnya bersifat menarik air, dengan sendirinya akan menolak tinta.

Fungsi dari pengaturan double feed detector adalah untuk mencegah masuknya kertas rangkap.

Unti penintaan adalah unit tempat tinta cetak akan didistribusikan ke acuan cetak.

Tujuan penyetelan alat pengeluaran adalah agar dapat tersusun tumpukan kertas yang sedemikian datar dan rapi tersodoknya, sehingga seakan-akan dapat langsung ditempatkan pada alat pemasukan.

Tombol samping kiri meja pengeluaran terdiri dari:

? Tombol stop

? Tombol inching maju

? Tombol inching mundur

? Tombol START

? Tombol AUTO

? Tombol SPEED+

? Tombol SPEED-

? Tombol Impression

? Switch ikatan Impression

d. Tugas

1). Gambarlah panel utama mesin yang akan dipakai untuk mencetak dengan fungsinya masing-masing!

(48)

2). Gambarlah panel meja samping mesin yang akan dipakai untuk mencetak dengan fungsinya masing-masing!

3). Gambarlah panel Preset Counter pada mesin yang akan dipakai untuk mencetak!

4). Hitunglah kapasitas penggunaan daya listrik yang dipakai pada mesin ofset tersebut!

e. Tes Formatif

1) Jelaskan prinsip kerja sistem cetak ofset! 2) Jelaskan fungsi dari electrical double detector! 3) Apakah fungsi dari switch number?

4) Jelaskan fungsi dari plate set!

5) Sebutkan unit-unit yang harus dilakukan penyetelan pada mesin ofset!

f. Kunci Jawaban

1) Prinsip kerja mesin offset adalah mencetak pada bagian image yang terkena tinta untuk dipindahkan ke bahan cetak (kertas) dan menolak tinta pada bagian yang tidak ada image-nya.

2) Electrical double detector berfungsi untuk menghentikan mesin ketika terjadi kertas rangkap pada saat trasnportasi kertas di bagian pemasukan.

3) Switch number dipergunakan untuk mengatur numerator/membatasi jumlah lembaran yang akan dicetak, sekaligus menghitung jumlah lembaran kertas yang telah dicetak. 4) Posisi plate set dipergunakan ketika memasang pelat cetak dan

(49)

5) Bagian-bagian yang harus disetel:

o Unit penempatan kertas o Unit acuan cetak

o Unit pembasah o Unit penepat depan o Unit double detector o Unit penepat samping o Unit penintaan

o Unit meja penghantar o Unit pengeluaran

g. Lembar Kerja

1). Alat

- 1 unit mesin ofset - 1 lup - Pisau tinta - kater - Ember - Kunci L - Penggaris besi - Pot pelumas - Densitometer 2). Bahan - Kertas HVS

- Pelat cetak 1 warna - Tinta Black

- Fountain solution - Wash bensin

(50)

- Plate cleaner - Gom

- Smash

- Plate image remover - Varnish - Spon - Majong - Pastapur - Spare gum - Super wash 3). Keselamatan Kerja

a. Periksa panel listrik yang berhubungan dengan mesin cetak. b. Ikuti prosedur pengoperasian mesin ofset dengan benar (sesuai

instruksi).

c. Pergunakan alat keselamatan kerja yang telah ditentukan d. Jangan bercanda ketika menjalankan mesin.

e. Kembalikan peralatan yang telah digunakan pada tempatnya.

4). Langkah Kerja

Mencetak Model Teks Hitam Putih

a. Siapkan peralatan dan bahan yang akan dipergunakan dalam proses cetak.

b. Cek keadaan mesin ofset sebelum dioperasikan.

c. Tempatkan kertas yang akan dicetak pada meja pemasukan. d. Atur dan lakukan penyetelan pada meja pemasukan sesuai

dengan ukuran kertas yang akan dicetak. e. Lakukan penyetelan pada meja penghantar.

(51)

f. Lakukan penyetelan pada penepat depan. g. Lakukan penyetelan pada penepat samping.

h. Lakukan penyetelan untuk kertas rangkap (double sheet detector)

i. Lakukan penyetelan pada meja pengeluaran. j. Pasang acuan pelat cetak pada silinder pelat. k. Hilangkan gom pada pelat cetak dengan lap basah. l. Atur/lakukan penyetelan pada silinder tekan.

m. Tempatkan tinta pada bak tinta.

n. Lakukan penyetelan untuk distribusi tinta. o. Lakukan penyetelan pada rol-rol pembasah.

p. Operasikan mesin untuk mengecek transportasi kertas. q. Lakukan cetak coba sebanyak maksimal 5 lembar.

r. Cek hasil cetak coba dan lakukan penyetelan pada bagian-bagian yang belum sesuai.

s. Lakukan pencetakan sebanyak oplah apabila hasil cetak sudah dianggap memenuhi kualitas cetak yang baik.

(52)

2. Kegiatan Belajar 2

a. Tujuan kegiatan pemelajaran

Setelah mempelajari kegiatan belajar 2, diharapkan anda dapat: - mengenal peralatan dan bahan cetak ofset

- mengoperasikan mesin cetak ofset

- melakukan perawatan pada bagian-bagian mesin cetak ofset - menjawab dengan benar soal-soal tes formatif

b. Uraian materi

wet dan tidaknya mesin cetak ofset akan sangat tergantung dari cara perawatan yang dilakukan setelah melakukan pencetakan. Sehingga setelah melakukan pencetakan, bagian-bagian dari mesin cetak hendaknya dibersihkan dengan melakukan perawatan yang benar. Tujuan dari pemeliharaan dan pelumasan mesin adalah agar mesin yang dipakai itudapat bekerja dengan baik, mencegahtimbulnya bahaya, serta agar mesin dapat dipakai dalam jangka waktu yang panjang. Untuk melakukan pemeliharaan dan perawatan mesin cetak, ada beberapa hal yang yang diperhatikan, yaitu:

1) Membersihkan mesin dan alat pemasukan kertas. 2) Membersihkan bak tinta.

3) Membersihkan peralatan tinta.

4) Membersihkan peralatan air pembasah. 5) Membersihkan silinder pelat.

6) Merawat pelat cetak

A

(53)

MEMBERSIHKAN MESIN DAN ALAT PEMASUKAN KERTAS

esin dan bagian-bagian di sekelilingnya yang kotor akan menyebabkan kerusakan pada hasil cetakan, yang akhirnya juga akan mengakibatkan kerusakan fatal pada mesin cetak. Bekerja dengan mesin yang terawat dengan baik jauh lebih menyenangkan daripada bekerja dengan mesin yang tidak terawatt dengan baik. Bagian yang mestinya bersih tetapi penuh dengan minyak dan bagian yang seharusnya mengkilap malah berkarat. Membersihkan alat pemasukan kertas bisanya dilakukan waktu menyiapkan oplah baru, silinder dan cincin tular dibersihkan baik-baik sebelum pelat dipasang pada silinder pelat. Selain dibersihkan dari debu kertas, kotoran-kotoran lainnya atau karat, tetapi juga diperiksa bagian-bagian mesin yang mudah bergerak. Bagian yang berkarat dapat mengkilap lagi dengan minyak tanah dan kain amplas yang halus.

elumasan perlu diperhatikan, apakah bagian-bagian yang perlu mendapatkan pelumasan telah mendapatkan pelumasan yang cukup. Baut-baut clamp untuk pelat atau kain karet hendaknya dapat diputar dengan mudah, jangan sampai macet hingga menyulitkan pada waktu memasang pelat atau kain karet.

Pelumasan mesin cetak adalah salah satu pekerjaan yang menjadi keharusan, supaya mesin tetap baik dan lancar. Dan pelumasan mesin hendaknya dilakukan secara rutin dan berkala sesuai aturan yang ada dalam buku petunjuk penggunaan mesin. Sebagai pedoman dalam pelumasan perlu diketahui hal-hal sebagai berikut:

1) Perhatikan warna nipple pelumasan sebagai bagian yang memerlukan bahan pelumas.

2) Mengetahui jenis dan bahan pelumas yagn harus dipakai.

M

(54)

3) Mengetahui bagaimana jalannya pelumasan dan mengetahui bila alat tersebut tidak bekerja dengan baik atau macet.

4) Perhatikan jadwal pelumasan yang harus dilakukan, tiap hari, tiap minggu atau tiap bulan dengan memperhatikan tanda warna yang ada pada mesin cetak. Untuk memberikan tanda kapan harus dilumasi, pada bagian lubang yang semestinya diberi pelumas akan diberi tanda warna seperti:

? warna merah : pelumasan setiap hari

? warna kuning : pelumasan tiap minggu

? wana hijau : pelumasan tiap 6 bulan sekali

atau tanda tersebut disesuaikan dengan pabrik yang memproduksi mesin tersebut.

ada bagian yang terjadi gesekan antara bagian-bagian mesin yang naik turun, maju mundur atau berputar. Makin cepat perputaran mesin, makin banyak membutuhkan pelumasan, sehingga perlu diperhatikan tempat-tempat persediaan olie dalam mesin jangan sampai kosong atau tempat-tempat gesekan jangan sampai kering.

Perhatikan juga rambu-rambu dibawah ini:

1) Jangan melakukan pelumasan ketika mesin cetak sedang dijalankan. 2) Pakailah olie standard yang telah ditentukan.

3) Hindari cipratan minyak pada bagian mesin.

4) Hindari cipratan minyak pada lantai, papan jalan kertas dan papan tumpukan.

5) Perhatikan secara khusus pelumasan pada tempat-tempat yang sukar dicapai, seperti pada pemegang ban dan pada batang yang melintang sepanjang mesin cetak dan ditengahnya disangga dengan tumpuan.

(55)

Cara-cara pelumasan

1) Dicari semua lubang pelumasan yang kelihatan dan diperiksa apakah semuanya bersih.

2) Bila lubang minyak kotor atau tersumbat, harus dibersihkan dengan pen besi (kawat).

3) Bila lubang minyak yang ditemukan kurang jelas tandanya, supaya dilengkapi dengan warna kuning dan merah.

4) Dengan mempelajari secara teliti semua alat bagian yang bergerak, ditetapkan dimana dan bagaimana pelumasan harus dikerjakan. 5) Periksa di bagian bawah mesin cetak dengan lampu ikat dan

temukan lubang-lubang minyak untuk ditandai dan diberi pelumasan.

6) Instruksi khusus yang berhubungan dengan pelumasan otomatis dan pompa udara harus dibaca dan diikuti dengan seksama.

7) Peralatan air dan tinta agar diperiksa dengan teliti, dan dilumasi pada bagian-bagian logam yang bergerak dan berhubungan dengan bagian lainnya.

8) Periksa pada setiap bagian yang harus dilumasi, apakah tempat tersebut telah benar dilumasi semua dan minyak serta lemak yang tak terpakai telah dibersihkan.

MEMBERSIHKAN BAK TINTA

ujuan dari membersihkan bak tinta adalah agar tinta yang telah dipergunakan tidak cepat mudah mengering, yang akhirnya akan cukup sulit untuk dibersihkan dengan wash bensin. Kemudian selain itu apabila akan mencetak warna lain, maka bak tinta bisa langsung diberi tinta tanpa harus membersihkan terlebih dahulu. Selain itu peralatan tinta yang diabaikan memakan tenaga dan waktu banyak untuk menyetel dengan tepat kembali. Penyetelan yang kurang tepat,

T

(56)

pengausan atau kotoran merupakan faktor utama yang menghalangi peralatan tinta dapat bekerja dengan baik. Kesalahan penyetelan juga akan mengauskan rol bak, dan bila rol bak aus maka harus dilakukan pengasahan permukaannya.

Cara membersihkan bak tinta

1) Tinta yang ada dalam bak tinta dipindahkan ke tempat lain atau bila sudah tidak diperlukan dapat dibuang/ditempatkan pada satu tempat yang telah disediakan.

2) Bersihkan bak tinta tersebut dengan lap dan bahan pencuci menggunakan minyak atau bensin.

3) Kendurkanlah baut-baut pada bak tinta atau bilamana perlu dilepas untuk dicuci dengan minyak.

4) Bersihkan pisau tinta dengan minyak atau bensin dan lap sampai kering.

5) Bersihkan pula bagian-bagian lain yang sekiranya dapat mengurangi kelancaran tinta.

6) Setelah semua bagian dibersihkan, kembalikan bagian-bagian yang dilepas dengan penyetelan kembali.

MEMBERSIHKAN PERALATAN TINTA (ROL TINTA)

embersihan peralatan tinta yang kurang sempurna mengakibatkan rol menjadi licin dan mengeras. Rol yang baik tidak boleh mengkilap, tetapi harus seperti beludru. Sebab rol yang kelihatan mengkilap disebabkan oleh pencucian yang kurang bersih dan pori-pori tertutup dengan tinta.

Tindakan pertama dalam membersihkan peralatan tinta ialah bila perlu melepaskan rol jilat dan rol air, selanjutnya alat cuci rol dipasang dan rol-rolnya jangan terlalu banyak diberi bahan cuci rol, sebab bila terlalu

P

(57)

banyak bahan cuci, rol-rol tersebut tidak dapat berputar karena tergelincir. Berilah bahan cuci rol secukupnya, sehingga peralatan tinta kelihatan bersih. Sisa-sisa tinta yang masuk dalam pori-pori rol dapat dilakukan pembersihan dengan melapisi rollopast, dan menjalankan mesin cetak tanpa memasang alat cuci rol.

Tujuan dari pembersihan adalah untuk membersihkan peralatan tinta sedemikian rupa, sehingga peralatan tersebut dapat dipergunakan kembali dalam kondisi yang baik.

Cara pencucian peralatan tinta 1) Lepaskan rol jilat untuk dicuci.

2) Pasang alat cuci rol pada mesin cetak.

3) Jalankan mesin dengan kecepatan rendah dan pada rol atas dituangi sedikit demi sedikit bahan cuci.

4) Alat cuci rol disetel pada rol yang bersangkutan; penuangan bahan cuci diteruskan dan mesin cetak dijalankan hingga rol cukup bersih. 5) Matikan mesin cetak.

6) Bersihkan ujung rol dengan lap dan rol diberi varnish keras dengan pisau/kape.

7) Jalankan kembali mesin cetak beberapa menit, dengan demikian tinta yang telah meresap ke dalam pori rol dapat ditarik keluar. 8) Matikan kembali mesin cetak dan lap pada ujung rol.

9) Untuk mengetahui bahwa rol-rol telah dibersihkan dengan baik, pergunakan bahan cuci dan kapas basah untuk digosokkan ke ujung rol dengan kuat, bila kapas yang digogokkan pada ujung rol tetap bersih, maka pembersihan yang telah dilakukan berjalan baik.

(58)

MEMBERSIHKAN PERALATAN AIR

eralatan air yang paling utama adalah rol pembasah yang dalam proses pencetakan akan selalu menyerap air dan menolak tinta, sehingga jaringan serat-serat longsong menjadi jenuh dengan air. Sehingga ketika rol dalam keadaan kering, jangan sampai menyentuh lemak atau tinta. Untuk membersihkan rol-rol tersebut, angkatlah dari mesin cetak dan siramlah dengan air yang agak sedikit panas atau dengan bahan pencuci rol basah supaya tidak meresap ke longsong. Seringkali rol-rol tersebut juga menjadi kotor dan bahkan terkena tinta. Dalam membersihkan rol-rol tersebut cucilah rol dengan bensin dan dibuang lemaknya dengan wisk (bubuk gosok) dan air, kemudian diseka dengan plate etch, gom dan dikeringkan.

ak air supaya selalu dibersihkan dan setiap hari diganti dengan air baru dan bersih, sebab larutan gom asam dapat membusuk dan menghambat peredaran air. Karena tinta yang mengandung lemak itu dapat mencapai rol bak air melalui rol tembaga, maka jagalah rol tembaga tersebut selalu dalam keadaan bersih, sehingga tinta tidak akan dapat lebih jauh dari rol itu. Untuk membersihkan rol tembaga dapat dilakukan cara sebagai berikut:

? Cucilah rol tembaga dengan kain lemas yang telah dibasahi dengan bensin.

? Bersihkan rol dengan kapur dan air atau spirtus, sehingga terbebas dari lemak.

? Kemudian lapisi dengan gom tipis dan dikeringkan. Cara membersihkan peralatan air

1) Lepaskan sekrup-sekrup yang menngunci rol air dan angkatlah dari mesin cetak.

P

(59)

2) Tempatkan rol tersebut dalam bak cuci rol, dan bersihkan dengan sikat, bensin dan air.

3) Pergunakan pisau tumpul untuk mengerok rol secara perlahan dan memanjang dengan tekanan yang sama menurut arah serat ulas, sehingga air dan bensin tertekan keluar dari ulas.

4) Bersihkanlah rol bak dan buanglah air yang elah diperguankan untuk mencuci.

5) Bersihkan rol tembaga dengan bensin.

6) Bersihkan ulas rol bak dibersihkan dengan sikat dan bensin.

7) Pada saat membersihkan rol tembaga di mesin, harus tetap dijaga jangan sampai ada yang menetes pada mesin cetak.

8) Tempatkan kembali rol air pada posisi yang benar. MEMBERSIHKAN SILINDER PELAT

ekanan cetak yang tepat dan sama tingginya di semua bagian adalah hal yang sangat penting. Perbedaan yang sangat kecilpun perlu diperhatikan, karena itu harus dijaga jangan sampai ada gom kering, tinta atau kotoran lain pada permukaan silinder pelat, sebab kotoran itu akan meninggikan tekanan cetaknya. Dan dengan demikian mutu hasil cetaknya akan menjadi kurang atau lebih rendah.

elitilah dengan cermat pada permukaan silinder pelat sebelum memasang pelat pada silindernya dan rabalah permukaan silinder untuk meyakinkan bahwa permukaannya licin dan tidak ada tinta kering atau sisa-sisa gom. Bila silinder itu tetap kotor, kotoran dibawah pelat, kain karet atau kertas akan mempengaruhi tekanan cetak setempat. Bagian dibawah kotoran itu akan berkarat pula dan dengan demikian akan terbentuk bagian-bagian yang lebih rendah pada permukaan silinder. Untuk menghindari karat digunakan minyak tanah dan batu

T

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

undang-undang yang lama untuk menjaga kevakuman hukum sehingga masih tetap berlaku. 2) Kurang berkembangnya teori penafsiran hukum yang mestinya

Untuk mewujudkan tujuan menjadi universitas yang unggul di bidang ilmu, penge- tahuan, teknologi dan seni dan menghasilkan lulusan berkualitas yang mengamalkan

Tokoh Benicio Del Toro menggambarkan seseorang pria yang berprestasi dan sukses dalam bidangnya, dimana profesi yang sebenarnya dia adalah seorang aktor terkenal yang

Penelitian dilakukan pada puskesmas rawat inap yang ada di Kota Denpasar untuk mengeksplorasi variabel – variabel yang mempengaruhi budaya patient safety di

20 Tahun 20016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis dapat terjadi karena Merek yang telah terdaftar pada Direktorat Jenderal Kekayaan Inteletual tersebut

- Generasi pertama berpendapat bahwa pemikiran HAM hanya berpusat pada bidang hukum dan politik. Fokus pemikiran HAM generasi pertama pada bidang hukum dan politik disebabkan oleh

Hasil penelitian pada tanaman kedelai juga menunjukkan bahwa inokulasi cendawan mikoriza dapat meningkatkan serapan hara N dan P (Mieke et al. 1999), sedangkan pupuk NPK

Sungai yang menjadi fokus penelitian ini adalah sungai di sepanjang jalan Veteran yang juga di kenal sebagai sungai Tapekong, sungai ini berfungsi sebagai saluran drainase