KATA PENGANTAR
Penghargaan Industri Hijau merupakan bentuk apresiasi pemerintah kepada perusahaan industri yang telah memberikan kontribusi terhadap perekonomian negara, memberi manfaat pada masyarakat dan ikut berperan serta dalam menjaga kelestarian fungsi lingkungan melalui pemanfaatan sumber daya yang efisien dan penerapan proses produksi yang ramah lingkungan. Kementerian Perindustrian sebagai institusi pembina terus berupaya untuk mendorong terwujudnya industri hijau yang maju, berdaya saing, dan berkelanjutan. Salah satunya adalah dengan memberikan penghargaan industri hijau, sehingga dapat lebih memotivasi perusahaan industri untuk meningkatkan kompetensinya sesuai dengan kriteria industri hijau.
Agar Penghargaan Industri Hijau dapat diberikan kepada perusahaan industri yang tepat dan melalui proses penilaian yang dapat dipertanggungjawabkan, maka telah disusun Pedoman Penilaian Penghargaan Industri Hijau, yang menjadi acuan bagi semua pihak terkait sehingga memiliki pemahaman yang sama tentang ketentuan, tata cara penilaian dan mekanismenya, sehingga proses penilaian dapat berjalan secara sistematis, konsisten, transparan, akuntabel, adil dan dapat dipertanggungjawabkan.
Dengan diterbitkannya pedoman ini, diharapkan pelaksanaan program Penghargaan Industri Hijau dapat berjalan lancar, efektif dan calon penerima Penghargaan Industri Hijau terseleksi dengan baik.
Jakarta, 8 April 2013
Kepala Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri
LANDASAN PERATURAN
PEDOMAN PENILAIAN
LANDASAN PERATURAN
PEDOMAN PENILAIAN
Menteri Perindustrian Republik Indonesia PERATURAN
MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 05/M-IND/PER/1/2011
TENTANG
PROGRAM PENGANUGERAHAN PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendorong motivasi perusahaan industri untuk mewujudkan industri hijau yang berwawasan lingkungan, efisien terhadap penggunaan sumber daya alam serta bermanfaat bagi masyarakat, dipandang perlu untuk memberikan penghargaan kepada perusahaan industri yang telah melakukan upaya pengelolaan lingkungan hidup;
b. bahwa dalam rangka pemberian penghargaan industri hijau dimaksud perlu dilakukan seleksi dan penilaian;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b perlu dikeluarkan Peraturan Menteri Perindustrian.
Peraturan Menteri Perindustrian Nomor: 05/M-IND/PER/1/2011
Mengingat : 1.
2.
3.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Tahun 1984 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3274);
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1986 tentang Kewenangan Pengaturan Pembinaan Dan Pengembangan Industri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1986 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3330);
4.
5.
6.
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4214) sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2004 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4418);
3.
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional;
5.
6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 84/P Tahun 2009 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II Periode Tahun 2009-2014;
Peraturan Menteri Perindustrian Nomor: 05/M-IND/PER/1/2011
Mengingat : 1.
2.
3.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Tahun 1984 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3274);
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1986 tentang Kewenangan Pengaturan Pembinaan Dan Pengembangan Industri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1986 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3330);
4.
5.
6.
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4214) sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2004 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4418);
3.
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional;
5.
6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 84/P Tahun 2009 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II Periode Tahun 2009-2014;
Peraturan Menteri Perindustrian Nomor: 05/M-IND/PER/1/2011
7.
8.
9
7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan Dan Organisasi Kementerian Negara;
8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan,Tugas Dan Fungsi Kementerian Negara serta
9. Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara;
10.
11. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 105/M-IND/PER/10/2010 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN TENTANG PROGRAM PENGANUGERAHAN PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Program penganugerahan penghargaan industri hijau adalah program pemberian penghargaan bagi perusahaan industri yang telah melakukan upaya pengelolaan lingkungan hidup sehingga dapat meminimalisasi pencemaran dan perusakan lingkungan hidup akibat kegiatan industri. 2. Industri hijau adalah industri berwawasan
lingkungan yang menyelaraskan pertumbuhan dengan kelestarian lingkungan hidup,
Peraturan Menteri Perindustrian Nomor: 05/M-IND/PER/1/2011 mengutamakan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumberdaya alam serta bermanfaat bagi masyarakat.
3. Perusahaan industri adalah perusahaan yang melakukan kegiatan di bidang usaha industri yang berbentuk perorangan, badan usaha atau badan hukum dan berkedudukan di Indonesia. 4. Menteri adalah Menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perindustrian.
Pasal 2
Program penganugerahan penghargaan industri hijau bertujuan mendorong kepedulian perusahaan industri dalam melakukan proses produksi yang ramah lingkungan dalam rangka mewujudkan industri hijau.
Pasal 3
(1) Penganugerahan penghargaan industri hijau kepada perusahaan industri dilakukan melalui tahap seleksi dan penilaian.
(2) Penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan terhadap semua jenis kegiatan industri yang telah melakukan upaya pengelolaan lingkungan hidup.
(3) Kegiatan industri sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikelompokkan ke dalam 3 (tiga) kategori yaitu :
a. Kategori Industri Besar (swasta);
b. Kategori Industri Khusus Badan Usaha Milik Negara;
Peraturan Menteri Perindustrian Nomor: 05/M-IND/PER/1/2011 mengutamakan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumberdaya alam serta bermanfaat bagi masyarakat.
3. Perusahaan industri adalah perusahaan yang melakukan kegiatan di bidang usaha industri yang berbentuk perorangan, badan usaha atau badan hukum dan berkedudukan di Indonesia. 4. Menteri adalah Menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perindustrian.
Pasal 2
Program penganugerahan penghargaan industri hijau bertujuan mendorong kepedulian perusahaan industri dalam melakukan proses produksi yang ramah lingkungan dalam rangka mewujudkan industri hijau.
Pasal 3
(1) Penganugerahan penghargaan industri hijau kepada perusahaan industri dilakukan melalui tahap seleksi dan penilaian.
(2) Penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan terhadap semua jenis kegiatan industri yang telah melakukan upaya pengelolaan lingkungan hidup.
(3) Kegiatan industri sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikelompokkan ke dalam 3 (tiga) kategori yaitu :
a. Kategori Industri Besar (swasta);
b. Kategori Industri Khusus Badan Usaha Milik Negara;
c. Kategori Industri Kecil dan Menengah.
Peraturan Menteri Perindustrian Nomor: 05/M-IND/PER/1/2011 Pasal 4
(1). Penilaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) terhadap perusahaan industri meliputi : a. Penerapan produksi bersih, termasuk penerapan proses reuse, recycle dan reduce; b. Kepatuhan terhadap kewajiban pemenuhan dokumen lingkungan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku termasuk pelaporan pelaksanaannya; c. Pengelolaan limbah padat, cair dan udara;
dan
d. Program kepedulian terhadap masyarakat sekitar.
(2) Ketentuan dan tata cara penilaian penganugerahan penghargaan industri hijau diatur lebih lanjut dengan Peraturan Kepala Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri;
Pasal 5
(1) Pelaksanaan seleksi dan penilaian terhadap perusahaan industri dilakukan oleh Tim Teknis.
(2) Hasil evaluasi Tim Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Dewan Pertimbangan.
(3) Tim Teknis dan Dewan Pertimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan oleh Menteri.
Peraturan Menteri Perindustrian Nomor: 05/M-IND/PER/1/2011 Pasal 6
(1) Perusahaan industri yang akan menerima penganugerahan industri hijau ditetapkan oleh Menteri.
(2) Perusahaan industri yang terpilih sebagai industri hijau diberikan penghargaan.
(3) Penganugerahan penghargaan industri hijau sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan setiap 1 (satu) tahun sekali.
Pasal 7
Segala biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan penganugerahan penghargaan industri hijau dibebankan kepada Anggaran Badan Pengkajian Kebijakan Iklim Usaha dan Mutu industri.
Pasal 8
Peraturan menteri ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 7 Januari 2011 MENTERI PERINDUSTRIAN
Peraturan Menteri Perindustrian Nomor: 05/M-IND/PER/1/2011 Pasal 6
(1) Perusahaan industri yang akan menerima penganugerahan industri hijau ditetapkan oleh Menteri.
(2) Perusahaan industri yang terpilih sebagai industri hijau diberikan penghargaan.
(3) Penganugerahan penghargaan industri hijau sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan setiap 1 (satu) tahun sekali.
Pasal 7
Segala biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan penganugerahan penghargaan industri hijau dibebankan kepada Anggaran Badan Pengkajian Kebijakan Iklim Usaha dan Mutu industri.
Pasal 8
Peraturan menteri ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 7 Januari 2011 MENTERI PERINDUSTRIAN
MOHAMAD S HIDAYAT
Peraturan Menteri Perindustrian Nomor: 05/M-IND/PER/1/2011 Tembusan Peraturan Menteri ini
disampaikan kepada:
1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;
2. Dirjen Perbendaharaan Departemen Keuangan; 3. Kepala BPKP;
4. Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian; 5. Inspektur Jenderal Kementerian Perindustrian; 6. Kepala Biro Keuangan dan Kepala Biro Hukum
dan Organisasi Kementerian Perindustrian; 7. Kepala KPKN;
8. Pertinggal.
PERATURAN
KEPALA BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI NOMOR : 61/BPKIMI/PER/4/2013
TENTANG
PERUBAHAN KEDUA LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI NOMOR 151/BPKIMI/PER/7/2011 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN
PENGANUGERAHAN PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI, Menimbang : a. bahwa kriteria penilaian penghargaan industri hijau yang tercantum
dalam Peraturan Kepala Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri Nomor 151/BPKIMI/PER/7/2011 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri Nomor 48/BPKIMI/PER/3/2012 dianggap masih memiliki beberapa kekurangan.
b. bahwa untuk memberikan penilaian yang lebih objektif, adil dan dapat dipertanggung jawabkan perlu melakukan perubahan terhadap kriteria penilaian penghargaan industri hijau.
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri tentang Perubahan Kedua Peraturan Kepala Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri Nomor 151/BPKIMI/PER/7/2011.
Mengingat : 1. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 105/M-IND/PER/10/2010 tentang Organisasi Tata Kerja Kementerian Perindustrian;
2. 3.
Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 05/M-IND/PER/1/2011 tentang Program Penghargaan Industri Hijau;
Peraturan Kepala Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri Nomor 48/BPKIMI/PER/3/2012 tentang Perubahan Lampiran Peraturan Kepala Badan Pengkajian Kebijakan Iklim Dan Mutu Industri Nomor 151/BPKIMI/PER/7/2011 Tentang Pedoman Penilaian Penganugerahan Penghargaan Industri Hijau.
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN RI
BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 52-53, Lantai 19 Jakarta 12950 Kotak Pos : 3538 JKSMG
Telp. +62-21-5255509-5251429, Fax. 021-5251429
PERATURAN
KEPALA BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI NOMOR : 61/BPKIMI/PER/4/2013
TENTANG
PERUBAHAN KEDUA LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI NOMOR 151/BPKIMI/PER/7/2011 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN
PENGANUGERAHAN PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI, Menimbang : a. bahwa kriteria penilaian penghargaan industri hijau yang tercantum
dalam Peraturan Kepala Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri Nomor 151/BPKIMI/PER/7/2011 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri Nomor 48/BPKIMI/PER/3/2012 dianggap masih memiliki beberapa kekurangan.
b. bahwa untuk memberikan penilaian yang lebih objektif, adil dan dapat dipertanggung jawabkan perlu melakukan perubahan terhadap kriteria penilaian penghargaan industri hijau.
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri tentang Perubahan Kedua Peraturan Kepala Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri Nomor 151/BPKIMI/PER/7/2011.
Mengingat : 1. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 105/M-IND/PER/10/2010 tentang Organisasi Tata Kerja Kementerian Perindustrian;
2. 3.
Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 05/M-IND/PER/1/2011 tentang Program Penghargaan Industri Hijau;
Peraturan Kepala Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri Nomor 48/BPKIMI/PER/3/2012 tentang Perubahan Lampiran Peraturan Kepala Badan Pengkajian Kebijakan Iklim Dan Mutu Industri Nomor 151/BPKIMI/PER/7/2011 Tentang Pedoman Penilaian Penganugerahan Penghargaan Industri Hijau.
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN RI
BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 52-53, Lantai 19 Jakarta 12950 Kotak Pos : 3538 JKSMG
Telp. +62-21-5255509-5251429, Fax. 021-5251429
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI TENTANG PERUBAHAN KEDUA LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI NOMOR 151/BPKIMI/PER/7/2011 TENTANG PEDOMAN PENILAIAN PENGANUGERAHAN PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU
Pasal 1
Melakukan perubahan kedua terhadap Lampiran Peraturan Kepala Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri Nomor 151/BPKIMI/PER/7/2011 Tentang Pedoman Penilaian Penganugerahan Penghargaan Industri Hijau, sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan ini.
Pasal 2
Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 8 April 2013 KEPALA BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI,
ARRYANTO SAGALA
Peraturan Kepala Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri Nomor : 61/BPKIMI/PER/4/2013
LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI
NOMOR : 61/BPKIMI/PER/4/2013 TANGGAL : 8 April 2013
PEDOMAN PENILAIAN PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU
Bab I PENDAHULUAN 1.Latar Belakang 2. Tujuan
3. Lingkup Penilaian
Bab II TIM PELAKSANA PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU 1. Sekretariat
2. Tim Teknis
3. Dewan Pertimbangan
Bab III PENGUSULAN DAN SELEKSI PESERTA 1. Tata Cara Pengusulan dan Seleksi Peserta 2. Dokumen Kelengkapan Peserta
Bab IV PENILAIAN
1. Kriteria Penilaian 2. Cara Penilaian
3. Kualifikasi Hasil Penilaian
Bab V MEKANISME PENILAIAN PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU 1. Sosialisasi
2. Pendaftaran Peserta
4. Verifikasi Dokumen 5. Verifikasi Lapangan 6. Evaluasi Hasil Penilaian 7. Penyampaian Hasil Penilaian
8. Sanggahan Perusahaan dan Verifikasi Ulang
9. Penyampaian Hasil Penilaian kepada Dewan Pertimbangan 10.Review Hasil Penilaian
11.Penetapan Penerima Penghargaan Industri Hijau 12. Penganugerahan Penghargaan Industri Hijau 13. Evaluasi
Bab VI AGENDA KEGIATAN Lampiran :
1. Formulir Pendaftaran
2. Kriteria Penilaian Kategori Industri Besar
3. Kriteria Penilaian Kategori Industri Kecil Menengah (IKM) 4. Panduan Teknis Penilaian
KEPALA BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN
MUTU INDUSTRI
BAB I PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Pembangunan industri mempunyai dampak positif dalam skala mikro dan makro terhadap ekonomi. Dampak positif skala mikro terlihat dari hasil-hasil pembangunan industri yang ditunjukkan dalam share PDB, share export, dan terciptanya peluang kerja. Peran strategisnya sebagai penyumbang PDB yang cukup signifikan ditunjukan dengan surplus ekspor terhadap impor selama satu dasawarsa terakhir. Sektor industri memberikan kontribusi PDB terbesar terhadap perekonomian nasional yaitu sebesar 20,85% pada tahun 2012. Pertumbuhan sektor industri terus mengalami peningkatan, dimana sampai pada tahun 2012 mencapai 6,40%. Sedangkan dampak positif skala makro adalah terjadinya percepatan pertumbuhan fisik dan terciptanya kesempatan kerja. Berdasarkan data bulan Agustus tahun 2012, penyerapan tenaga kerja sektor industri mencapai lebih dari 15 juta orang.
Selain peran strategisnya sebagai penyumbang PDB, sektor industri merupakan pengguna sumberdaya alam yang cukup besar. Disisi lain, adanya keterbatasan ketersediaan sumber daya alam dan keterbatasan daya dukung lingkungan dalam menerima limbah dan emisi industri, maka pembangunan industri yang berpedoman pada keberlangsungan nilai
ekonomi, keterlibatan sosial dan perlindungan terhadap kualitas lingkungan hidup atau yang dikenal dengan istilah industri hijau harus segera dilakukan.
Industri hijau adalah industri yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumberdaya secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberi manfaat bagi masyarakat.
Kementerian Perindustrian Republik Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk mendorong berkembangnya industri hijau, antara lain melalui pemberian Penghargaan Industri Hijau.
Penghargaan Industri Hijau merupakan penghargaan yang diberikan kepada industri yang antara lain telah melakukan upaya penghematan penggunaan sumber daya alam dan penggunaan sumber daya alam yang ramah lingkungan dan terbarukan. Penghargaan Industri Hijau dilaksanakan melalui berbagai tahap seleksi dan verifikasi berdasarkan sistem penilaian yang akan dievaluasi secara berkala.
2. TUJUAN
Pedoman ini bertujuan memberikan acuan yang seragam bagi Tim Teknis, Dewan Pertimbangan, perusahaan industri yang akan mengikuti program penghargaan, dan pihak lain yang terkait dalam penilaian Penghargaan Industri Hijau sehingga proses penilaian dapat berjalan secara konsisten, transparan, akuntabel, adil dan dapat dipertanggungjawabkan.
3. LINGKUP PENILAIAN
Lingkup penilaian dibagi menjadi 2 (dua) kelompok sebagai berikut :
a) Kategori Industri Kecil Menengah (IKM) b) Kategori Industri Besar
BAB II
TIM PELAKSANA PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU
1. Sekretariat
Sekretariat bertugas melakukan persiapan, penyebarluasan informasi, menerima pendaftaran, seleksi kelengkapan administrasi, entry database, pengaturan jadwal kegiatan, koordinasi dan hal-hal lain terkait dengan pelaksanaan kegiatan Penghargaan Industri Hijau.
2. Tim Teknis
Tim Teknis bertugas melakukan verifikasi dokumen, verifikasi lapangan, dan penilaian. Tim Teknis terdiri dari wakil pemerintahan, perguruan tinggi, lembaga penelitian dan instansi terkait lainnya.Kriteria anggota Tim Teknis antara lain adalah sebagai berikut :
a) Memiliki pengetahuan dalam bidang proses produksi industri.
b) Memiliki pengetahuan dalam bidang pengelolaan lingkungan hidup.
c) Memiliki pengetahuan tentang manajemen industri.
3. Dewan Pertimbangan
Dewan Pertimbangan bertugas melakukan review dan memberi masukan terhadap hasil penilaian perusahaan industri peserta Penghargaan Industri Hijau yang dilakukan
oleh Tim Teknis serta menyampaikan calon penerima penghargaan kepada Menteri Perindustrian. Dewan Pertimbangan terdiri dari wakil pemerintahan, perguruan tinggi, lembaga penelitian, dan instansi terkait lainnya. Kriteria anggota Dewan Pertimbangan adalah sebagai berikut :
a) Memiliki pengetahuan dalam bidang proses produksi industri.
b) Memiliki pengetahuan dalam bidang pengelolaan lingkungan hidup.
c) Memiliki pengetahuan tentang manajemen industri. d) Memiliki pengetahuan dalam bidang kebijakan publik,
BAB III
PENGUSULAN DAN SELEKSI PESERTA
1. Tata Cara Pengusulan dan Seleksi Peserta
a) Penghargaan Industri Hijau bersifat partisipatif, sehingga setiap perusahaan industri dapat mengajukan diri secara langsung. Selain itu pengusulan peserta dapat juga dilakukan oleh Asosiasi Industri dan instansi yang menangani pembinaan industri di daerah dan pusat; b) Pengajuan dan usulan peserta disampaikan kepada
Sekretariat Penghargaan Industri Hijau;
c) Sekretariat akan melakukan seleksi kelengkapan administrasi terhadap industri yang mendaftar;
d) Sekretariat menyampaikan hasil seleksi kelengkapan administrasi peserta kepada Tim Teknis;
Gambar 1. Mekanisme Pengusulan dan Seleksi Peserta Penghargaan Industri Hijau
Asosiasi
Industri
Pengusaha
Industri
Instansi
Pembina
Pusat dan
Daerah
2. Dokumen Kelengkapan Peserta
Dokumen yang wajib dilengkapi pada saat pendaftaran : 1) Legalitas Industri (fotokopi Izin Usaha Industri atau
Tanda Daftar Industri, HO dan NPWP);
2) Fotokopi lembar pengesahan dokumen AMDAL atau UKL & UPL atau SPPL;
3) Fotokopi laporan pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup 1 tahun terakhir bagi industri yang wajib dilengkapi dokumen AMDAL atau UKL & UPL;
4) Deskripsi proses produksi yang dilengkapi dengan diagram alir;
5) Neraca massa/bahan, neraca energi dan neraca air; 6) Formulir pendaftaran yang telah dilengkapi.
Seluruh data pendukung yang terkait dengan hal-hal tersebut diatas harus dilampirkan.
BAB IV PENILAIAN
1. Kriteria Penilaian
Kriteria penilaian dibedakan antara industri besar dengan industri kecil menengah (IKM). Untuk industri besar, penilaian didasarkan pada hal-hal berikut :
a) Proses Produksi, meliputi program efisiensi produksi, penggunaan material input, energi, air, teknologi proses, produk, sumber daya manusia dan lingkungan kerja. b) Kinerja Pengelolaan Limbah/Emisi, meliputi upaya
penurunan emisi CO2e, pemenuhan baku mutu lingkungan dan sarana pengelolaan limbah/emisi.
c) Manajemen Perusahaan, meliputi sertifikasi, Corporate Social Responsibility, penghargaan yang pernah diterima dan kesehatan karyawan.
Sedangkan untuk industri kecil menengah (IKM), penilaian didasarkan pada hal-hal berikut :
a) Proses Produksi, meliputi program efisiensi produksi, penggunaan material input, energi, air, teknologi proses, produk, dan sumber daya manusia.
b) Pengelolaan Lingkungan dan Kesehatan Kerja, meliputi pengelolaan limbah dan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L).
c) Manajemen Perusahaan, meliputi sertifikasi, Corporate Social Responsibility dan penghargaan yang pernah diterima.
Kriteria penilaian selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2 dan Lampiran 3.
2. Cara Penilaian
Cara penilaian untuk kategori industri besar :
a) Penilaian dilakukan berdasarkan kriteria sebagaimana tercantum pada Lampiran 2.
b) Pemberian skor untuk masing-masing kriteria adalah 0-4. c) Penilaian setiap aspek merupakan jumlah perolehan skor
dari setiap aspek dibagi dengan skor maksimal dikali dengan bobot aspek.
Bobot Aspek Proses Produksi = 70% (0,7) Skor Maksimal Aspek Proses Produksi= 96
Bobot Aspek Kinerja Pengelolaan Limbah/Emisi = 20% (0,2)
Skor Maksimal Aspek Kinerja Pengelolaan Limbah/Emisi =20
Bobot Aspek Manajemen Perusahaan = 10% (0,1) Skor Maksimal Aspek Manajemen Perusahaan = 24 d) Total Perolehan Nilai merupakan hasil penjumlahan dari
e) Contoh Perhitungan :
Tabel 1
Contoh Perhitungan Penilaian
Cara penilaian untuk kategori industri kecil :
a) Penilaian dilakukan berdasarkan kriteria sebagaimana tercantum pada Lampiran 3.
b) Pemberian skor untuk masing-masing kriteria adalah 0-4. c) Penilaian setiap aspek merupakan jumlah perolehan skor
dari setiap aspek dibagi dengan skor maksimal dikali dengan bobot aspek.
Bobot Aspek Proses Produk = 70% (0,7) Skor Maksimal Aspek Proses Produksi= 68
Bobot Aspek Pengelolaan Lingkungan dan Kesehatan Kerja = 20% (0,2)
Aspek
Penilaian Bobot Perolehan Jumlah Skor Jumlah Skor Maksimal Nilai Setiap Aspek Proses Produksi (A) 70% 75 96 (75/96) x 0,7 =0,55 Kinerja Pengelolaan Limbah/Emisi (B) 20% 15 20 (15/20) x 0,2 =0,15 Manajemen Perusahaan (C) 10% 20 24 (20/24) x 0,1 = 0,08 Total Perolehan Nilai : (A+B+C) X 100 (0,55 + 0,15 + 0,08) x 100 =78
Skor Maksimal Aspek Pengelolaan Lingkungan dan Kesehatan Kerja = 24
Bobot Aspek Manajemen Perusahaan = 10% (0,1) Skor Maksimal Aspek Manajemen Perusahaan = 16 d) Total Perolehan Nilai merupakan hasil penjumlahan dari
masing-masing nilai setiap aspek dikali 100.
e) Contoh Perhitungan :
Tabel 2
Contoh Perhitungan Penilaian
3. Kualifikasi Hasil Penilaian
a) Penghargaan Industri Hijau dibagi atas 5 (lima) Level berdasarkan rentang/interval nilai yang diperoleh.
Aspek
Penilaian Bobot Perolehan Jumlah Skor Jumlah Skor Maksimal Nilai Setiap Aspek Proses Produksi (A) 70% 60 68 (60/68) x 0,7 =0,62 Pengelolaan Lingkungan dan Kesehatan Kerja (B) 20% 15 24 (15/24) x 0,2 =0,13 Manajemen Perusahaan (C) 10% 10 16 (10/16) x 0,1 = 0,06 Total Perolehan Nilai : (A+B+C) X 100 (0,62 + 0,13 + 0,06) x 100 = 81
Tabel 3
Klasifikasi Penghargaan Industri Hijau
Klasifikasi Penghargaan Interval Nilai
Level 5 90,1 – 100,0 Level 4 80,1 – 90,0 Level 3 70,1 – 80,0 Level 2 60,1 – 70,0 Level 1 50,0 – 60,0
b) Program Penghargaan Industri hijau bersifat partisipatif dan sukarela (voluntary). Perusahaan industri yang mendaftarkan diri harus memahami setiap kriteria industri hijau.
c) Perusahaan industri dapat dikategorikan memiliki komitmen terhadap lingkungan, jika dapat memenuhi paling sedikit 50% dari setiap aspek penilaian. Sedangkan perusahaan industri yang dapat memenuhi setiap aspek penilaian dengan persentase di atas 90%, dapat dikategorikan sebagai perusahaan yang telah menerapkan prinsip industri hijau secara berkelanjutan.
BAB V
MEKANISME PENILAIAN PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU 1. Sosialisasi
Sosialisasi Penghargaan Industri Hijau dilakukan mulai 1 Maret – 30 April tahun berjalan melalui seminar, media massa, poster, leaflet, website, dan lain-lain.
2. Pendaftaran Peserta : Waktu dan Tempat
1) Pendaftaran terbuka bagi semua industri nasional.
2) Pendaftaran akan berlangsung mulai 1 April - 14 Mei tahun berjalan dan diumumkan secara terbuka, melalui seminar, poster leaflet, dan website Kementerian Perindustrian.
3) Tempat pendaftaran:
Sekretariat Penghargaan Industri Hijau
d/a : Pusat Pengkajian Industri Hijau dan Lingkungan Hidup
Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri Kementerian Perindustrian
Gedung Kementerian Perindustrian Lantai 20 Jalan Gatot Subroto Kav.52-53 Jakarta Selatan Telp/Fax : 021. 5252746
Website: www.kemenperin.go.id
3. Seleksi Kelengkapan Administrasi
Seleksi dilakukan berdasarkan kelengkapan administrasi dan validitas dokumen pendaftaran yang telah disampaikan. Dokumen yang telah memenuhi administrasi selambat-lambatnya disampaikan kepada Tim Teknis dalam waktu 5 (lima) hari kerja.
4. Verifikasi Dokumen
Verifikasi dokumen dilakukan mulai 7 April – 14 Mei tahun berjalan, dengan melakukan evaluasi terhadap dokumen pendaftaran dan formulir pendaftaran, dan dikembalikan ke Sekretariat selambat-lambatnya dalam 5 (lima) hari kerja.
5. Verifikasi Lapangan
Verifikasi lapangan dilakukan untuk mengevaluasi kesesuaian dokumen dengan kondisi di lapangan, mulai 15 April - 30 Juni tahun berjalan. Hasil penilaian selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah dilakukan verifikasi lapangan diserahkan kepada Sekretariat.
6. Evaluasi Hasil Penilaian
Hasil penilaian terhadap seluruh peserta penghargaan industri hijau dibahas/dievaluasi oleh seluruh anggota Tim Teknis dalam rapat pleno.
7. Penyampaian Hasil Penilaian
Hasil penilaian disampaikan oleh Sekretariat kepada seluruh industri peserta Program Penghargaan Industri Hijau selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah rapat pleno Tim Teknis.
8. Sanggahan Perusahaan dan Verifikasi Ulang
Penyampaian hasil penilaian kepada perusahaan industri, penerimaan sanggahan dari perusahaan industri serta pelaksanaan verifikasi ulang akan dilaksnakan selama bulan Juni tehun berjalan, dengan tahapan sebagai berikut:
1) Pihak industri diberi kesempatan untuk memberi sanggahan/klarifikasi terhadap hasil penilaian selama 5 (lima) hari kerja sejak penyampaian hasil penilaian. 2) Sanggahan disampaikan kepada Sekretariat untuk
dievaluasi oleh Tim Teknis.
3) Bila sanggahan yang disampaikan pihak industri dinyatakan layak, dapat dilakukan verifikasi ulang oleh Tim Teknis dalam waktu 5 (lima) hari setelah dokumen sanggahan dinyatakan layak.
4) Hasil verifikasi ulang disampaikan kepada Sekretariat paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah verifikasi ulang.
9. Penyampaian Hasil Penilaian Kepada Dewan Pertimbangan
Hasil verifikasi, penilaian dan rekomendasi disampaikan oleh Sekretariat kepada Dewan Pertimbangan 5 (lima) hari setelah diterima dari Tim Teknis.
10.Review Hasil Penilaian
1) Review hasil penilaian Tim Teknis dilakukan oleh Dewan Pertimbangan selambat-lambatnya selama 5 (lima) hari kerja.
2) Dewan Pertimbangan menyampaikan hasil review yang merupakan hasil penilaian akhir kepada Menteri Perindustrian selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja.
11. Penetapan Penerima Penghargaan Industri Hijau
Industri penerima Penghargaan Industri Hijau ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri Perindustrian.
12. Penganugerahan Penghargaan Industri Hijau
Penganugerahan Penghargaan Industri Hijau kepada perusahaan industri akan dipublikasikan secara terbuka kepada publik dan stakeholder terkait.
13. Evaluasi
Agar program Penghargaan Industri Hijau dapat menjadi lebih baik dan sesuai dengan yang diharapkan maka akan dilakukan evaluasi. Hasil evaluasi, khususnya mengenai industri yang mendapatkan peringkat terendah dan belum lolos seleksi awal akan disampaikan kepada direktorat terkait di lingkungan Kementerian sebagai bahan masukan dalam rangka pembinaan
G am b ar 2 . M ek an is me P en ila ia n P eng har ga an In dus tr i Hi ja u BAB VI AGENDA KEGIATAN
Kegiatan Penghargaan Industri Hijau dilaksanakan selama 10 (sepuluh) bulan, dengan jadwal sebagaimana tercantum pada Tabel 4.
G am b ar 2 . M ek an is me P en ila ia n P eng har ga an In dus tr i Hi ja u BAB VI AGENDA KEGIATAN
Kegiatan Penghargaan Industri Hijau dilaksanakan selama 10 (sepuluh) bulan, dengan jadwal sebagaimana tercantum pada Tabel 4.
Ta b el 4 . Jad w al P el ak san aan P en ghar ga an Ind us tr i Hi ja u
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
Sos
iali
sas
i
2
Pen
daf
tara
n Pe
ser
ta
3
Sel
eks
i Ke
len
gka
pan
Ad
min
istr
asi
4
Ver
ifik
asi
Do
kum
en
5
Ver
ifik
asi
Lap
ang
an
6
Eva
lua
si H
asi
l Pe
nila
ian
7
Pen
yam
pai
an
Has
il P
eni
laia
n ke
Per
usa
haa
n
8
San
gga
han
Per
usa
haa
n
9
Ver
ifik
asi
ula
ng d
an
Pen
ilai
an
10
Pen
yam
pai
an
Has
il P
eni
laia
n ke
De
wan
Per
tim
ban
gan
11
Rev
iew
da
n Pe
nya
mp
aia
n H
asi
l Pe
nila
ian
12
Pen
eta
pan
Ole
h M
ent
eri
13
Pen
gan
uge
rah
an
Pen
gha
rga
an
Ind
ust
ri H
ijau
14
Eva
lua
si d
an
Pel
apo
ran
No.
Keg
iata
n
Juli
Agu
stu
s
Sep
tem
ber
Okto
ber
Nov
em
ber
Des
em
ber
Apr
il
Me
i
Jun
i
Ma
ret
Ta b el 4 . Jad w al P el ak san aan P en ghar ga an Ind us tr i Hi ja u
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
Sos
iali
sas
i
2
Pen
daf
tara
n Pe
ser
ta
3
Sel
eks
i Ke
len
gka
pan
Ad
min
istr
asi
4
Ver
ifik
asi
Do
kum
en
5
Ver
ifik
asi
Lap
ang
an
6
Eva
lua
si H
asi
l Pe
nila
ian
7
Pen
yam
pai
an
Has
il P
eni
laia
n ke
Per
usa
haa
n
8
San
gga
han
Per
usa
haa
n
9
Ver
ifik
asi
ula
ng d
an
Pen
ilai
an
10
Pen
yam
pai
an
Has
il P
eni
laia
n ke
De
wan
Per
tim
ban
gan
11
Rev
iew
da
n Pe
nya
mp
aia
n H
asi
l Pe
nila
ian
12
Pen
eta
pan
Ole
h M
ent
eri
13
Pen
gan
uge
rah
an
Pen
gha
rga
an
Ind
ust
ri H
ijau
14
Eva
lua
si d
an
Pel
apo
ran
No.
Keg
iata
n
Juli
Agu
stu
s
Sep
tem
ber
Okto
ber
Nov
em
ber
Des
em
ber
Apr
il
Me
i
Jun
i
Ma
ret
LAMPIRAN 1 KEPADA:SEKRETARIAT PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU
d/a : PUSAT PENGKAJIAN INDUSTRI HIJAU DAN LINGKUNGAN HIDUP Gedung Kementerian Perindustrian Lantai 20
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav 52-53, Jakarta Selatan 12950 Telepon/ Fax: 021-5252746
Email : industrihijau@gmail.com www.kemenperin.go.id
FORMULIR PENDAFTARAN PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU Nomor Pendaftaran
(diisi oleh Sekretariat) Tanggal Terima (diisi oleh Sekretariat) Nama Perusahaan Jenis Industri Alamat
Kontak Person: Nama
No. Telp dan HP
……….Tanggal………….Bulan…………Tahun…… Direktur Perusahaan,
(………)
LEMBAR PERTAMA
UNTUK PERUSAHAAN
KEPADA:
SEKRETARIAT PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU
d/a : PUSAT PENGKAJIAN INDUSTRI HIJAU DAN LINGKUNGAN HIDUP Gedung Kementerian Perindustrian Lantai 20
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav 52-53, Jakarta Selatan 12950 Telepon/ Fax: 021-5252746
Email : industrihijau@gmail.com www.kemenperin.go.id
FORMULIR PENDAFTARAN PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU Nomor Pendaftaran
(diisi oleh Sekretariat) Tanggal Terima (diisi oleh Sekretariat) Nama Perusahaan Jenis Industri Alamat
Kontak Person: Nama
No. Telp dan HP
……….Tanggal………….Bulan…………Tahun…… Direktur Perusahaan,
(………..…………)
LEMBAR KEDUA
UNTUK SEKRETARIAT
INFORMASI UMUM PERUSAHAAN 1. Nama Perusahaan : 2. Alamat Kantor : Telepon : Fax : Alamat Pabrik : Telepon : Fax : Website : 3. Jenis Industri :
4. Skala Usaha : Besar/Menengah/Kecil (*pilih salah satu)
5. Contact Person :
Telepon dan HP : Email :
KUESIONER
PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU Petunjuk Pengisian
1. Untuk jawaban yang melebihi lembar yang tersedia, dapat
ditambahkan pada lembar tersendiri.
2. Untuk pertanyaan pilihan ganda, beri tanda ( ) pada
jawaban yang saudara pilih. Jawaban boleh lebih dari satu.
3. Untuk pertanyaan yang memerlukan data-data pendukung
agar dilampirkan.
A. PROSES PRODUKSI
1. Kebijakan Perusahaan Dalam Penerapan Efisiensi Produksi
a) Apakah perusahaan Saudara memiliki kebijakan dalam rangka
peningkatan efisiensi produksi? � Ada komitmen top manajemen � Ada perencanaan
� Sudah dilaksanakan � Ada pemantauan/evaluasi
b) Berapa persen dari komitmen yang sudah berhasil dicapai
2. Material Input
a) Lengkapi Informasi Material Input:
No Nama
Bahan Kapasitas /tahun Bentuk Fisik1) BahanSifat 2) BahanAsal 3) Sertifikasi bahan4) 1 2 3 4 5 dst
1) Bentuk fisik : padat, cair, serbuk/granular dan sebagainya
2) Sifat bahan : beracun/korosif/mudah
terbakar/higroskopis/logam
berat/eksplosif/berbau/radioaktif/non toxic/tidak berbahaya dan sebagainya
3) Asal bahan : impor atau lokal dan bila berupa
galian/tambang/penebangan hutan/limbah dan sebagainya agar disebutkan
4) Sertifikasi bahan : jenis sertifikasi atau izin yang dimiliki : SNI,
izin penambangan, izin impor dan sebagainya
b) Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, apakah Saudara melakukan
penggantian/substitusi material input?
Ya Belum
Jika Ya, sebutkan substitusi material input tersebut.
No Material input semula
(sebelum substitusi) Material input saat ini (setelah disubstitusi) 1
2 3 4 dst
c) Terhadap bahan yang anda gunakan sebagaimana data pada No.1 huruf a), lengkapi data mengenai material input yang sudah
dilengkapi dengan Material Safety Data Sheet (MSDS) atau
spesifikasi bahan.
No Jenis Material
input Jenis Sertifikasi Bahan
1) Keterangan 1 2 3 4 dst
1)Jenis sertifikasi bahan : MSDS atau spesifikasi bahan
d) Standard Operating Procedure (SOP) material input yang dimiliki perusahaan : � Pemesanan � Penerimaan � Penyimpanan � Pengangkutan � Penggunaan
(Khusus untuk IKM)
Penanganan material input yang Saudara lakukan :
� Ditempatkan di gudang/ruangan khusus untuk material input � Dipisahkan berdasarkan jenis material
� Dilakukan pemantauan mutu material � Menerapkan prinsip FIFO (first in first out) � Belum ada upaya penanganan material input
3. Energi
a) Lengkapi Informasi Penggunaan Energi :
No Sumber Energi Jumlah
Penggunaan Tahun …... Jumlah Penggunaan Tahun ….. Jumlah Penggunaan Tahun ….. 1 2 3 4 dst
b) Apakah perusahaan Saudara telah melakukan audit energi?
� Belum pernah melakukan audit energi � Sudah melakukan audit energi 1 tahun sekali � Sudah melakukan audit energi 2 tahun sekali � Sudah melakukan audit energi 3 tahun sekali 4. Air
a) Lengkapi Informasi Penggunaan Air :
No Sumber Air Jumlah
Penggunaan Tahun ….. Jumlah Penggunaan Tahun ….. Jumlah Penggunaan Tahun ….. 1 2 3 4 dst
b) Apakah perusahaan Saudara telah melakukan audit penggunaan
air?
� Sudah melakukan audit penggunaan air 6 bulan sekali � Sudah melakukan audit penggunaan air 1 tahun sekali � Sudah melakukan audit penggunaan air 2 tahun sekali 5. Teknologi Proses
a) Dalam kegiatan proses produksi, apakah perusahaan Saudara
telah melakukan upaya – upaya berikut:
� Reduce (mengurangi pemakaian material input termasuk penggunaan energi, air, kemasan produk, dan lain-lain) � Reuse (menggunakan kembali material input termasuk
penggunaan energi, air, kemasan produk, dan lain-lain yang terbuang)
� Recycle (memanfaatkan kembali material input termasuk penggunaan energi, air, kemasan produk, dan lain-lain yang terbuang melalui proses daur ulang)
b) Terhadap air buangan yang dihasilkan dari proses produksi,
apakah Saudara telah melakukan :
� Air buangan dari proses produksi diolah secara terpisah dengan limbah domestik dan air hujan di IPAL
� Air buangan dari proses produksi diolah tercampur dengan limbah domestik dan air hujan di IPAL
� Belum ada pemisahan air buangan proses produksi dengan limbah domestik dan air hujan
c) Apakah Saudara melakukan penggantian atau modifikasi peralatan/mesin dalam rangka meningkatkan efisiensi proses produksi dalam 3 tahun terakhir?
Ya Belum
Jika Ya, mohon dilengkapi tabel dibawah ini.
No. Jenis Penggantian atau
Modifikasi Mesin/Peralatan Dampak Terhadap Efisiensi Proses Produksi 1.
2. 3. 4. 5.
d) Apakah saudara memiliki SOP untuk :
� Operasional mesin/peralatan � Maintenance mesin/peralatan 6. Produk
a) Lengkapi informasi jenis produk yang dihasilkan dan sertifikasi
produk yang dimiliki.
No. Jenis Produk Sertifikasi Produk1)
1. 2. 3. 4. 5. dst
1) Sertifikasi produk : tuliskan jenis sertifikasi yang dimiliki
b) Apakah Saudara telah melakukan upaya inovasi terhadap produk yang dihasilkan sehingga menjadi lebih ramah lingkungan?
Ya Belum
Jika Ya, sudah sejauh mana upaya inovasi tersebut dilakukan ? � Masih dalam tahap kajian
� Sedang dalam tahap uji coba � Sudah dipasarkan/komersial � Sudah memiliki paten
c) Berapa persen produk reject dan defect yang masih terjadi?
……… %
Jelaskan penyebabnya menurut Saudara………..
d) Lengkapi informasi jumlah penggunaan material input serta
jumlah produk yang dihasilkan dalam 3 tahun terakhir :
Tahun Jumlah Penggunaan Material
input (kg atau ton)
Jumlah Produk Yang Dihasilkan (kg atau ton) …… …… …… 7. SDM
Lengkapi informasi tenaga kerja di industri Saudara.
No. Uraian Jumlah (orang)
1. Jumlah tenaga kerja keseluruhan
3. Jumlah tenaga kerja manufaktur yang sudah mengikuti pendidikan dan/atau pelatihan
4. Jumlah tenaga kerja manufaktur yang sudah memiliki
sertifikat kompetensi
8. Lingkungan Kerja dan Kesehatan Karyawan
a) Apakah Saudara memiliki program pemantauan dan penilaian
kinerja K3L?
Ya Belum
Jika Ya, sebutkan frekuensinya?………
b) Apakah Saudara melakukan pemeriksaan kesehatan karyawan
secara berkala?
Ya Belum
Jika Ya, sebutkan frekuensinya?……… (Khusus untuk IKM)
Upaya apa yang telah Saudara lakukan dalam rangka meningkatkan keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan?
� Memasang rambu-rambu K3L � Menyediakan alat K3L
� Menyediakan alat perlindungan diri (APD)
� Menerapkan sistem ventilasi yang baik di ruangan proses produksi
B. MANAJEMEN PERUSAHAAN 1. CSR
a) Apakah perusahaan Saudara memiliki kegiatan yang memberikan
manfaat kepada masyarakat sekitar?
Ya Belum
Jika Ya, sudah sejauh mana pelaksanaannya?. � Ada kebijakan CSR
� Program CSR sudah dilaksanakan � Ada pemantauan
� Ada evaluasi dan pelaporan (Khusus untuk IKM)
Apakah kegiatan CSR dilakukan secara periodik?
Ya Belum
Jika Ya, sebutkan frekuensinya? ……….
b) Berapa persen dana perusahaan (dari keuntungan bersih) yang
dialokasikan untuk melaksanakan kegiatan
CSR? ...
2. PENGHARGAAN TERKAIT INDUSTRI HIJAU YANG PERNAH DITERIMA
Sebutkan penghargaan terkait yang pernah perusahaan Saudara terima selama 3 (tiga) tahun terakhir, khususnya di bidang
produksi, baik di tingkat nasional maupun internasional?……… 3. SISTEM MANAJEMEN
Sebutkan sertifikat sistem manajemen yang telah anda miliki : � ISO 14000s � ISO 9000s � SMK3 � OHSAS � GMP � HACCP � Lainnya, sebutkan...
C. KINERJA PENGELOLAAN LIMBAH / EMISI 1. Program Penurunan Emisi CO2e
Apakah perusahaan Saudara memiliki kebijakan dalam upaya penurunan emisi CO2e?
Ya Belum
Jika Ya, sudah sejauh mana pelaksanaannya? � Ada kebijakan
� Sudah mencapai target penurunan emisi � Ada laporan pelaksanaan
2. Pemenuhan Baku Mutu Lingkungan
a) Berapa persen pemenuhan baku mutu limbah cair perusahaan
� 100% parameter � >80% parameter � >60% parameter � >40% parameter � >20% parameter
b) Berapa persen pemenuhan baku mutu limbah gas dan debu
perusahaan Saudara dalam 3 tahun terakhir: � 100% parameter
� >80% parameter � >60% parameter � >40% parameter � >20% parameter
3. Sarana Pengelolaan Limbah dan Emisi
a) Lengkapi informasi sarana pengelolaan limbah di Perusahaan
Saudara.
No Jenis Sarana Pengelolaan Limbah Pengoperasian1)
1 IPAL
2 Cerobong dan pelengkapnya (siklon,
filter, dll)
3 Bak sampah
4 Incinerator
5 Lain-lain, sebutkan….
1) Pengoperasian : dioperasikan secara kontinu selama 24 jam;
b) Apakah kegiatan industri Saudara menghasilkan limbah B3?
Ya Tidak
Jika Ya, agar dilengkapi informasi berikut ini : No. Jenis Limbah B3
yang dihasilkan Perizinan yang dimiliki Pengelolaan Sarana 1.
2. 3. 4.
(Khusus untuk IKM)
D. PENGELOLAAN LINGKUNGAN
c) Apakah ada upaya pengelolaan terhadap limbah yang dihasilkan
perusahaan Saudara?
Ya Belum
Jika Ya, bentuk pengelolaan limbah yang dilakukan :
� Membuang sesuai ketentuan yang berlaku
� Melakukan pencatatan volume dan jenis limbah
� Memisahkan dan mengumpulkan limbah berdasarkan jenis
� Melakukan pengolahan limbah sesuai ketentuan
d) Apakah ada upaya pemanfaatan limbah (padat dan cair) yang
dihasilkan perusahaan Saudara?
Jika Ya, untuk apa limbah tersebut digunakan? ...
e) Apakah Saudara melakukan pengujian kualitas limbah yang
dihasilkan perusahaan Saudara?
Ya Belum
PENJELASAN: MENGAPA PERUSAHAAN SAUDARA LAYAK UNTUK MENDAPATKAN PENGHARGAAN INDUSTRI HIJAU Keterangan :
1. Diisi oleh perusahaan, sebanyak-banyaknya 2 (dua) halaman. 2. Data/bukti keterangan lain tertulis yang dapat menunjang
penjelasan Saudara (pont 1.) dapat dilampirkan.
, 20……
Wakil Perusahaan,
( Nama Lengkap ) Jabatan:
LA M P IR A N 2 K R IT ER IA P EN IL A IA N P EN G H A R G A A N I N D U S TR I H IJ A U KA TEG ORI IND U S TR I B ES AR N O AS P EK P EN IL A IA N KRITE R IA BOBOT (% ) INDIKA TO R S KO R A P R OS ES P R OD U KS I 7 0 1) P rog ra m ef isien si pr od uksi a. Ke bi ja ka n pe rusaha an da la m pe ne ra pa n e fisie nsi prod uk si -Ad a ko m itm en m ana je m en pu nc ak ( top m an age m en t ), a da pe re nc ana an (r enc ana ke rj a) , d ila ks ana ka n se sua i de ng an re nc ana s er ta d ila kuka n pem an tau an /e val uas i 4 -Ad a ko m itm en m ana je m en pu nc ak ( top m an age m en t ), a da pe re nc ana an (r enc ana ke rj a) , d ila ks ana ka n se sua i de ng an re nc ana , t ap i t id ak di la kuka n pem an tau an /e val uas i 3 -Ad a ko m itm en m ana je m en pu nc ak ( top m an age m en t ), a da pe re nc ana an (r enc ana ke rj a) , t ap i b el um di la ks ana ka n 2
N O AS P EK P EN IL A IA N KRITE R IA BOBOT (% ) INDIKA TO R S KO R -Ad a ko m itm en m ana je m en pu nc ak ( top m an age m en t ) ta pi b el um te rse dia prog ra m a ta u re nc an a k erj a 1 -Be lum a da ko m itm en m ana je m en pu nc ak ( top m an age m en t ) 0 b. Ti ng ka t ca pa ia n pe ne ra pa n prog ra m se su ai de nga n ko m itm en pe rusaha an da la m m eni ng ka tka n ef isie nsi pr odu ksi -> 75 % t er ca pa i 4 ->5 0% t er ca pa i 3 ->2 5% t er ca pa i 2 -≥1 % t er ca pa i 1 -Be lu m t er ca pa i a ta u tid ak a da prog ra m sa m a se ka li 0 2 ) Mat erial I np ut a. Ma te ria l in put yang digun ak an -M eng gu na ka n m at er ia l ya ng te rba ruk an 4 -M en gg un ak an m at er ia l y an g tid ak te rba ruk an 3 -M en gg un ak an m at er ia l d ar i l im ba h 2
N O AS P EK P EN IL A IA N KRITE R IA BOBOT (% ) INDIKA TO R S KO R M eng gu na ka n m at er ia l ya ng a ka n di he nt ik an pe ng guna an nya o le h ke te nt ua n na si on al d an/ at au in te rnasional 1 -M en gg un ak an m at er ia l y an g di la ra ng ol eh ke te nt ua n na si on al d an/ at au in te rnasional 0 b. R asio m at er ia l i np ut te rhad ap pr odu k -Pe ng gu na an m at er ia l i np ut m en ghasilka n pe r u nit prod uk ra ta -ra ta > 98% 4 -Pe nggun aa n m at er ia l i np ut m en ghasilka n pe r u nit prod uk ra ta -ra ta > 90% 3 -Pe nggun aa n m at er ia l i np ut m en ghasilka n pe r u nit prod uk ra ta -ra ta > 80% 2 -Pe nggun aa n m at er ia l i np ut m en ghasilka n pe r u nit prod uk ra ta -ra ta > 70% 1 -Pe nggun aa n m at er ia l i np ut m en ghasilka n pe r u nit prod uk ra ta -ra ta ≤ 70% 0
N O AS P EK P EN IL A IA N KRITE R IA BOBOT (% ) INDIKA TO R S KO R c. Su bst itu si m at er ia l in put -Te la h m el ak uk an s ub st itu si m at er ia l inp ut > 75% 4 -Te la h m el ak uk an s ub st itu si m at er ia l in put >5 0% 3 -Te la h m el ak uk an s ub st itu si m at er ia l inp ut > 25% 2 -Te la h m el ak uk an s ub st itu si m at er ia l inp ut > 0% 1 -Be lu m m el ak uk an s ub st itu si m at er ia l in put 0 d . Pe na ng ana n m at er ia l i np ut d an ke te rse dia an in form asi MSD S/spe sif ik asi ba ha n -100 % m at er ia l i np ut m em ili ki MSD S/spe sif ik asi bah an 4 ->9 5% m at er ia l i np ut m em ili ki MSD S/spe sif ik asi ba ha n 3 ->9 0% m at er ia l i np ut m em ili ki MSD S/spe sif ik asi ba ha n 2 ->8 5% m at er ia l i np ut m em ili ki MSD S/spe sif ik asi ba ha n 1 -≤8 5% m at er ia l i np ut m em ili ki MSD S/spe sif ik asi ba ha n 0
N O AS P EK P EN IL A IA N KRITE R IA BOBOT (% ) INDIKA TO R S KO R e. SO P pe na ng ana n m at er ia l i np ut (p em esa na n, pen er imaan , pe nyi m pa na n, pe ng ang kut an) - Te rse dia SOP /In st ru ksi Ke rj a/ Fo rm Ke rj a de nga n le ng ka p, dila ksa na ka n se sua i d eng an ke te nt ua n da n di la kuka n pe ng aw as an 4 -Te rse dia SOP /In st ru ksi Ke rj a/ Fo rm Ke rj a de nga n le ng ka p, dila ksa na ka n se sua i d eng an ke te nt ua n ya ng a da ta pi t id ak di la kuka n pe ng aw as an 3 -Te rse dia SOP /In st ru ksi Ke rj a/ Fo rm Ke rj a de nga n le ng ka p, d ila ks ana ka n se ba gia n sa ja 2 -Te rse dia SOP /In st ru ksi Ke rj a/ Fo rm Ke rj a de ng an le ng ka p, na m un tid ak di la ks ana ka n be rd as ar ka n ke te nt ua n ya ng a da 1 -Be lu m a da S O P sa m a se ka li 0 f. U pa ya e fis ie ns i Pe nggun aa n -Te la h m el aku ka n ef is ie ns i pe nggun aa n m at er ia l i np ut ( ra w m at eria l in de x re duc tio n ) > 15% 4
N O AS P EK P EN IL A IA N KRITE R IA BOBOT (% ) INDIKA TO R S KO R Ma te ria l In put -Te la h m el ak uk an e fis ie ns i pe nggun aa n ma te ria l i np ut ( ra w m at eria l in de x re duc tio n ) > 10% 3 -Te la h m el ak uk an e fis ie ns i pe nggun aa n m at er ia l i np ut ( ra w m at er ia l i nde x re duc tio n ) > 5% 2 -Te la h m el ak uk an e fis ie ns i pe nggun aa n m at er ia l i np ut ( ra w m at eria l in de x re duc tio n ) > 0% 1 -Be lum m el aku ka n up aya e fis ie ns i pe nggun aa n m at er ia l i np ut 0 g. Sert ifik asi/ izi n Ma te ria l In put - 100 % ma te ria l i np ut ya ng d ig un aka n m em ili ki se rt ifi ka t/ izin 4 - >9 0% m at er ia l i np ut ya ng d ig un aka n m em ili ki se rt ifi ka t/ izin 3 - >8 0% m at er ia l i np ut ya ng d ig un aka n m em ili ki se rt ifi ka t/ izin 2 - >7 0% m at er ia l i np ut ya ng d ig un aka n m em ili ki se rt ifi ka t/ iz in 1
N O AS P EK P EN IL A IA N KRITE R IA BOBOT (% ) INDIKA TO R S KO R - ≤ 70% m at er ia l i np ut ya ng d ig un aka n m em ili ki se rt ifi ka t/ izin 0 h. Pe nggun aa n Kom pon en D ala m N ege ri ( ba sis m at er ia l i np ut ) -Pe rs ent as e Ni la i p eng guna an ma te ria l lok al t erhad ap t ota l m at er ia l i np ut >8 0% 4 -Pe rs en ta se N ila i p en gg un aa n m at er ia l lo ka l t erhad ap t ota l m at eria l in put >6 0% 3 -Pe rs en ta se N ila i p en gg un aa n m at er ia l lo ka l t erhad ap t ota l m at eria l in put >4 0% 2 -Pe rs en ta se N ila i p en gg un aa n m at er ia l lo ka l t erhad ap t ota l m at eria l in put >2 0% 1 -Pe rs en ta se N ila i p en gg un aa n m at er ia l lok al t erhad ap t ota l m at er ia l i np ut < 20 % 0 3 ) Ene rgi a. U pa ya e fisie nsi en ergi - Te la h m el ak uk an e fis ie ns i pe nggun aa n e ne rgi ( en erg y in de x re duc tio n ) > 10 % 4 - Te la h m el ak uk an e fis ie ns i pe nggun aa n e ne rgi ( en erg y in de x 3
N O AS P EK P EN IL A IA N KRITE R IA BOBOT (% ) INDIKA TO R S KO R re duc tio n ) > 5% - Te la h m el ak uk an e fis ie ns i pe nggun aa n e ne rgi ( en erg y in de x re duc tio n ) > 2, 5% 2 - Te la h m el ak uk an e fis ie ns i pe nggun aa n e ne rgi ( en erg y in de x re duc tio n ) > 0% 1 - Be lu m a da u pa ya e fis ie ns i e ne rgi 0 b. Up ay a Pe nggu naan /P em an faat an E ne rg i Te rba ruk an -R asio pe nggun aa n e ne rgi t erba ruk an ter ha da p t ota l pe nggun aa n e ne rgi > 5% 4 -R asio pe nggun aa n e ne rgi t erba ruk an ter ha da p t ota l pe nggun aa n e ne rgi > 3% 3 -R asio pe nggun aa n e ne rgi t erba ruk an te rhad ap t ota l pe nggun aa n e ne rgi > 1% 2 -R asio pe nggun aa n e ne rgi t erba ruk an ter ha da p t ota l pe nggun aa n e ne rgi > 0% 1 -Be lu m a da pe nggu na an e ne rgi te rba ruk an 0
N O AS P EK P EN IL A IA N KRITE R IA BOBOT (% ) INDIKA TO R S KO R c. M el akuka n aud it en ergi se ca ra be rkala -M el akuka n aud it ene rg i s et iap tah un 4 -M el akuka n aud it ene rg i 2 ta hun se ka li 3 -M el akuka n aud it ene rg i 3 ta hun se ka li 2 -M el akuka n aud it ene rg i > 3 t ahun se ka li 1 -Be lu m pe rnah me la ku ka n a udit e ne rgi 0 4 ) A ir a. U pa ya e fis ie ns i ai r -Te la h m el ak uk an e fis ie ns i pe nggun aa n a ir ( w at er inde x re duc tio n ) > 15 % 4 -Te la h m el ak uk an e fis ie ns i pe nggun aa n a ir ( en ergy i nd ex re duc tio n ) > 10 % 3 -Te la h m el ak uk an e fis ie ns i pe nggun aa n a ir ( w at er inde x re duc tio n ) > 5% 2 -Te la h m el aku ka n ef is ie ns i pe nggun aa n a ir ( w at er inde x re duc tio n ) > 0% 1 -Be lu m a da u pa ya e fis ie ns i a ir 0 b. M el akuka n aud it pe nggun aa n a ir -M el akuka n aud it pe ng guna an ai r se tia p 6 bu la n 4
N O AS P EK P EN IL A IA N KRITE R IA BOBOT (% ) INDIKA TO R S KO R se ca ra be rkala -M el akuka n aud it pe ng guna an ai r 1 ta hun se ka li 3 -M el akuka n aud it pe ng guna an ai r 2 ta hun se ka li 2 -M el akuka n aud it pe ng guna an ai r > 2 ta hun se ka li 1 -Be lu m pe rnah me la ku ka n a udit pe nggun aa n a ir 0 5 ) Tek no log i P rose s a. Pe ne ra pa n Re duc e, Re us e, R ec yc le ( 3R ) -M el akuka n Red uc e, Reu se, R ec yc le (3R ) da la m k egia ta n prose s prod uk si 4 -M el akuka n Re duc e d al am k eg ia ta n prose s prod uk si 3 -M el akuka n Re us e d al am k eg ia ta n prose s prod uk si 2 -M el akuka n da la m Re cyc le k eg ia ta n prose s prod uk si 1 -Be lum m el aku ka n Re du ce , R eu se , Re cyc le ( 3R ) da la m k egia ta n prose s prod uk si 0
N O AS P EK P EN IL A IA N KRITE R IA BOBOT (% ) INDIKA TO R S KO R b. Pe mi sa ha n air buanga n da ri pr ose s prod uk si -Su da h m el ak uka n pem is ah an a ir buanga n da ri pr ose s prod uk si da n pe ngola ha n di IP AL s uda h t erpisa h de ng an a ir hu ja n da n lim ba h dom est ic 4 -Su da h m el ak uka n pem is ah an a ir buanga n da ri pr ose s prod uk si, n am un pe ngola ha n di IP AL m asih be rca m pur de ng an a ir hu ja n da n lim ba h dom est ic 3 -Su da h a da f asilita s pe m is ah an a ir, na m un be lu m /t ida k be rope ra si 2 -Su da h a da pe re nc an aa n pe m isa han air bua nga n 1 -Be lum a da p er enc ana an pe m isa ha n air bua nga n 0 c . Pe ni ng ka ta n Te kn ologi Pr ose s da n M es in /P er al at an -M el akuka n pe ng ga nt ia n te kn ologi/m esi n/ pe ra la ta n t erba ru 4 -Im ple m en ta si G ood Ho use Ke eping da n pe ni ng ka ta n m ana je m en pr os es 3
N O AS P EK P EN IL A IA N KRITE R IA BOBOT (% ) INDIKA TO R S KO R -Me la ku ka n m odi fik asi pro se s prod uk si /p er al at an t er mas uk pe m asa nga n da n per ba ik an al at kon trol prose s otom at is 2 -Su da h ad a pe re nc ana an pe ni ng ka ta n te kn ologi p rose s da n m esi n/ pe ra la ta n 1 -Be lum a da p er enc ana an p eni ng ka ta n te kn ologi p rose s da n m esi n/ pe ra la ta n 0 d . Pe ne ra pa n SOP prose s prod uk si (ope ra sion al m esin /pe ra la ta n, m at eria l in put, m ai nt ena nc e m esin /pe ra la ta n) -Te rse dia SOP /In st ru ksi Ke rj a/ Fo rm Ke rj a d eng an le ng ka p, d ila ks ana ka n se sua i d eng an ke te nt ua n da n di la kuka n pe ng aw as an 4 -Te rse dia SOP /In st ru ksi Ke rj a/ Fo rm Ke rj a de nga n le ng ka p, dila ksa na ka n se sua i d eng an ke te nt ua n ya ng a da ta pi t id ak di la kuka n pe ng aw as an 3 -Te rse dia SOP /In st ru ksi Ke rj a/ Fo rm Ke rj a de nga n le ng ka p, dila ksa na ka n se ba gia n sa ja 2 -Te rse dia SOP /In st ru ksi Ke rj a/ Fo rm 1