• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. Analisis Respon Peserta Didik terhadap Penggunaan Media Gambar dalam. Pembelajaran Praktik Ibadah Salat di SMP Negeri 1 Batang.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV. Analisis Respon Peserta Didik terhadap Penggunaan Media Gambar dalam. Pembelajaran Praktik Ibadah Salat di SMP Negeri 1 Batang."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

76

Analisis Respon Peserta Didik terhadap Penggunaan Media Gambar dalam Pembelajaran Praktik Ibadah Salat di SMP Negeri 1 Batang

Pada bab ini peneliti akan melakukan analisis dari surve baik pustaka maupun lapangan. Dalam hal ini peneliti menganalisa Respon Peserta Didik terhadap Penggunaan Media Gambar dalam Pembelajaran Praktik Ibadah Salat di SMP Negeri 1 Batang.

Data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data yang bersifat kualitatif. Dengan demikian dalam menganalisis data, peneliti menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Peneliti akan mendeskripsikan hasil penelitian yang telah dilakukan kemudian memberikan analisis berdasarkan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki oleh peneliti kemudian dirujuk kembali kepada teori yang sudah ada. Dari analisis ini diharapkan mampu memberikan gambaran dan pemahaman tentang Respon Peserta Didik terhadap Penggunaan Media Gambar dalam Pembelajaran Praktik Ibadah Salat.

A. Analisis Respon Peserta Didik terhadap Penggunaan Media Gambar dalam Pembelajaran Praktik Ibadah Salat di SMP Negeri 1 Batang.

Sudarsono dalam kamus konseling, respon adalah aksi atau jawaban terhadap suatu reaksi atau rangsangan, akrivitas dari suatu otot atau kelenjar sebagai pegaruh

dari kegiatan organisme atau keinginan untuk mengutarakan sesuatu.1

(2)

Adapun respon yang ditunjukan oleh peserta didik dalam penggunaan media gambar dalam pembelajaran praktik ibadah salat adalah dalam bentuk wawancara sebagai berikut :

a. Respon peserta didik tentang penggunaan media gambar dalam

pembelajaran praktik ibadah salat.

Menurut Komarudin dalam kamus riset, respon adalah setiap

tindakan atau perubahan kondisi yang dibangkitkan oleh stimulus.2

Respon yang ditunjukan peserta didik dalam pembelajaran praktik ibadah salat yang menggunakan media gambar ini sangat positif, peserta didik sangat penuh perhatian dan semangat dalam mengikuti pembelajaran. Respon tersebut dapat ditunjukan oleh peserta didik melalui proses yang didahului oleh proses penginderaan, peserta didik menerima rangsangan melalui alat indera penglihatan. Peserta didik melihat secara langsung saat guru menerangkan materi pembelajaran praktik ibadah salat dengan media gambar, lalu dengan penuh perhatian peserta didik mengikuti pembelajaran sehingga mampu memahami materi praktik ibadah salat.

Dari hasil analisis yang peneliti temukan dalam respon peserta didik dalam pembelajaran menggunakan media gambar, respon peserta didik sangat baik karena mereka faham akan apa yang mereka pelajari.

b. Media yang digunakan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran

praktik ibadah salat.

(3)

Media yang digunakan guru dalam pembelajaran praktik ibadah salat adalah media gambar.

Gambar adalah media pembelajaran yang sering digunakan, media ini merupakan bahasa yang umum, dapat dimengerti, dan dinikmati oleh semua orang dimana-mana. Gambar berfungsi untuk menyampaikan pesan melalui gambar yang menyangkut indera penglihatan. Pesan yang

disampaikan dituangkan kedalam simbol-simbol komunikasi visual.3

Dari hasil respon mengatakan bahwa media yang digunakan dalam

pelajaran praktik ibadah sholat menggunakan media gambar, dan Cecep

Kustandi dan Bambang Sutjipto dalam bukunya yang berjudul Media Pembelajaran mengatakan gambar adalah media pembelajaran yang sering digunakan, media ini merupakan bahasa yang umum, dapat dimengerti, dan dinikmati oleh semua orang dimana-mana. Dalam bukunnya terdapat kata “dapat dimengerti”, kata tersebut menunjukkan bahwa media gambar merupakan suatu media yang sangat mudah dipahami untuk semua kalangan, dan juga dapat mempermudah dipahami dalam pembelajaran. Jadi media gambar merupakan salah satu media yang sangat membantu dalam proses belajar mengajar.

c. Perbedaan ketika guru mengajar praktik ibadah salatmenggunakan media

gambar dengan tidak menggunakan media gambar.

(4)

Penggunaan media gambar dalam pembelajaran praktik ibadah salat sangat membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran.

Peserta didik merasa lebih paham jika guru menggunakan media gambar dalam pembelajaran praktik ibadah salat. Dengan media gambar peserta didik dapat melihat langsung secara nyata tata cara gerakan-gerakan salat beserta bacaannya. Berbeda dengan pembelajaran praktik ibadah salat yang tidak menggunakan media gambar dalam proses pembelajarannya, peserta didik akan kesulitan dalam memahami penjelasan guru karena tidak adanya media yang digunakan dan membuat peserta didik hanya seperti mendengarkan sebuah cerita.

Perbedaan yang ditemukan oleh peneliti dalam melakukan penelitian di SMP Negeri 1 Batang, dalam perkembangan kognitif sangat berkaitan dengan kemampuan akademis yang dipelajari disekolah. Akan tetapi kemampuan kognitif akan menjadi lebih optimal apabila otak kanan anak mendapat stimulus. Seperti melihat dan mendengarkan jauh lebih efektif untuk peserta didik dalam menerima pembelajaran. Sehingga peserta didik jauh lebih paham saat menerima pembelajaran dengan menggunakan media gambar dari pada tidak menggunakan media gambar.

d. Respon peserta didik terhadap pembelajaran praktik ibadah salat dengan

menggunakan media gambar

Berdasarkan hasil penelitian dapat dianalisis mengenai respon yang ditunjukan peserta didik pada saat pembelajaran praktik ibadah salat dengan menggunakan media gambar.

(5)

1. Kesiapan peserta didik untuk menerima pembelajaran praktik ibadah salat Sikap peserta didik dalam pembelajaran praktik ibadah salat sangat mempengaruhi respon peserta didik terhadap penggunaan media gambar dalam pembelajaran praktik ibadah salat dimana dapat dilihat kesiapan peserta didik. Dengan sikap siapnya maka pembelajaran juga akan mudah dipahami oleh peserta didik tersebut.

2. Ketenangan saat memperhatikan penjelasan guru mengenai materi

praktik ibadah salat

Sikap tenang yang ditunjukan peserta didik dalam penggunaan media gambar dalam pembelajaran praktik ibadah salat juga mempengaruhi responnya saat mmeperhatikan penjelasan guru, karena semakin tenang sikap peserta didik maka semakain paham mengenai penjelasan yang disampaikan guru.

3. Ketekunan peserta didik saat mengamati gerakan-gerakan tata cara

praktik ibadah salat

Sikap tekun yang peserta didik tunjukan pada saat penggunaan media gambar dalam pembelajaran praktik ibadah salat turut mempengaruhi respon peserta didik dalam mengamati gerakan-gerakan tata cara praktik ibadah salat dimana jika peserta didik tekun mengamati maka semakin jelas penyampaian guru dan dapat mempraktikannya dengan baik.

(6)

disampaikan oleh guru

Dengan termotivasinya peserta didik untuk dapat bisa mempraktikan penjelasan yang disampaikan oleh guru dengan media gambar, yaitu mengenai pembelajaran praktik ibadah salat maka respon yang ditunjukan sangat jelas bahwa peserta didik dapat mempraktikan pembelajaran tersebut. Praktik tersebut dapat dijadikan bukti sejauh mana peserta didik memahami praktik ibadah salat dalam pembelajaran maupun dalam kehidupan sehari-hari.

B. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Penggunaan Media Gambar dalam Pembelajaran Praktik Ibadah Salat di SMP Negeri 1 Batang.

Penggunaan media gambar dalam pembelajaran praktik ibadah salat dapat memperjelas konsep materi pembelajaran yang akan guru sampaikan dan akan menambah antusias anak untuk belajar lebih baik lagi. Pada dasarnya anak usia sekolah menengah pertama berada pada taraf berfikir operasional sehingga anak mampu melakukan aktivitas yang logis dalam situasi tertentu. Usia sekolah menengah pertama, mampu berfikir, menalar, dan mampu mengembangkan bahasa melalui simbol atau gambar.

Pada dasarnya media gambar sangat menarik bagi anak, melalui indera penglihatannya terhadap gambar anak dapat merangsang apa yang nampak jelas

(7)

diperhatiakan dalam pembelajaran praktik ibadah salat ini. Anak dapat merangsang untuk menirukan gerakan-gerakan salat tersebut. Penggunaan media gambar dapat membangkitkan motivasi dalam kegiatan belajar, serta memberikan pengaruh yang baik dalam membangkitkan minat belajar peserta didik didalam kelas.

1. Faktor Pendukung dalam penggunaan Media Gambar dalam Pembelajaran

Praktik Ibadah Salat di SMP Negeri 1 Batang.

Faktor pendukung saat menggunakan media gambar dalam pembelajaran praktik ibadah salat adalah ketersediaan alat LCD proyektor didalam setiap kelas yang memudahkan guru dalam memanfaatkan media yang telah disediakan sekolah untuk menayangkan slide powerpoint berupa gambar-gambar gerakan praktik ibadah salat, selain itu adanya fasilitas hospot sekolah juga memudahkan guru untuk membuat sendiri media gambar dalam bentuk powerpoint tersebut dengan kreatifitasnya.Karena tidak semua objek dapat dibawa kedalam kelas, sementara pada usia anak-anak penyampaian materi akan lebih mengena sasaran ketika peserta didik melihat secara langsung maka dengan penggunaan media gambar keterbatasan tersebut dapat teratasi.Dunia anak-anak lebih dekat dengan dunia gambar jadi penggunaan media gambar sebagai media pembelajaran dalam praktik ibadah salat bisa membuat suasana belajar menjadi lebih menyenangkan

Dari hasil observasi yang telah dipaparkan diatas tentang pendukung dari media gambar maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa ketersediaan alat LCD proyektor didalam setiap kelas sangat memudahkan guru dalam

(8)

memanfaatkan media yang telah disediakan sekolah, penggunaan media gambar dalam pembelajaran praktik ibadah salat sangatlah penting karena dapat mengatasi masalah-masalah yang dihadapi guru dalam mengajar.

2. Faktor Penghambat dalam penggunaan Media Gambar dalam Pembelajaran

Praktik Ibadah Salat di SMP Negeri 1 Batang.

Faktor penghambat saat menggunakan media gambar dalam pembelajaran praktik ibadah salat adalah ketika terjadi listrik mati maka alat LCD proyektor yang tersedia tidak dapat digunakan dan media gambar dalam bentuk powerpoint ini akan terkendala, penghambat lain yaitu pembuatan media gambar dalam bentuk slide powerpoint ini memerlukan waktu yang cukup lama dan diperlukan kretifitas yang tinggi bagi seorang guru, diperlukan juga kemampuan guru dalam memberikan penjelasan yang tepat dan menarik kepada peserta didik terkait gambar yang ada sehingga menimbulkan respon yang baik, karena apabila seorang guru tidak benar-benar siap dalam menggunakan media tersebut maka media gambar tidak akan berfungsi dengan baik justru akan menghabiskan waktu yang ada dan membuat jam pelajaran terbuang sia-sia, sekolah perlu juga menambahkan penyediaan media pembelajaran lain yang lengkap dan lebih bervariasi agar proses pembelajaran mencapai hasil yang lebih baik lagi.

Dari hasil observasi yang telah dipaparkan diatas tentang penghambat dari media gambar maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa dimana seorang

(9)

guru dituntut untuk mempunyai kreatifitas yang tinggi, diperlukan juga kemampuan guru dalam memberikan penjelasan yang tepat dan menarik kepada peserta didik terkait gambar yang ada sehingga dapat menimbulkan respon yang baik,dan mengenai media yang ditampilkan didepan peserta didik haruslah jelas karena ditakutkan justru terjadi salah persepsi yang berbeda-beda terhadap pemahaman masing-masing peserta didik.

Referensi

Dokumen terkait

Jurnal Insight Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember | 83 Dari hasil analisis deskripsi, pada managemen konflik konstruktif mahasiswa psikologi yang masih

Isolat-isolat bakteri indigenous yang memiliki ketiga potensi sekaligus (multipoten- si) merupakan isolat yang paling sesuai untuk dimanfaatkan sebagai sumber inokulum dalam

Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Kitab Kuning Adapun upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pembelajaran, terutama dalam

[r]

Kapal yang diikat pada lokasi lepas pantai atau dekat pintu masuk pelabuhan untuk kapal, dimana terjadinya gelombang dapat terjadi dalam jangka waktu yang lama, atau kapal yang

Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang menampung sampah yang berasal dari DKI Jakarta (lima zona pembuangan) seluas 85 Ha, dan sampah yang berasal dari Kota

Kondisi ini di manfaatkan oleh para pebisnis Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) untuk menggunakan Instagram sebagai platform s-commerce. Hasil survei Instagram.. kepada 502

Untuk menghindari perbedaan penafsiran mengenai data tersebut, maka untuk selanjutnya dalam pembahasan Laporan Tugas Akhir ini penulis menggunakan konsep yang