• Tidak ada hasil yang ditemukan

D. Hipotesis Tindakan Berdasarkan uraian kajian teori dan kerangka berpikir, penelitian ini diharapkan memberikan perubahan kearah yang lebih baik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "D. Hipotesis Tindakan Berdasarkan uraian kajian teori dan kerangka berpikir, penelitian ini diharapkan memberikan perubahan kearah yang lebih baik"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan uraian kajian teori dan kerangka berpikir, penelitian ini diharapkan memberikan perubahan kearah yang lebih baik dari sebelumnya dan peningkatan kualitas pembelajaran berhitung pada anak kelompok B TK Sandhy Putra Kerten. Sehingga dapat diajukan hipotesis tindakan sebagai berikut:

Dengan menggunakan metode hypnoteaching dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran pada anak kelompok B TK Sandhy Putra Kerten tahun ajaran 2013/2014.

Dengan menggunakan metode hypnoteaching dapat meningkatkan kemampuan berhitung pada anak kelompok B TK Sandhy Putra Kerten tahun ajaran 2013/2014.

(2)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian 1.Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di TK Sandhy Putra yang beralamat di Jl. Adi Sudjipto No.58 Kelurahan Kerten, Kecamatan Laweyan, Kabupaten Surakarta, Provinsi Jawa Tengah. Lokasi lembaga tersebut cukup mudah (dapat dijangkau dengan transportasi). Tempat penelitian dipilih karena peneliti sudah cukup memiliki hubungan baik dengan pihak sekolah.Peneliti mengadakan penelitian ini dengan adanya permasalahan di kelas mengenai kemampuan berhitung pada peserta didik yang masih kurang, sehingga peneliti mengambil tindakan dengan perubahan metode pembelajaran dengan menggunakan hypnoteaching.

2. Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian di rencanakan pada semester genapTahun Ajaran 2013/2014 yang di mulai sejak bulan Januari-Juni 2014. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan (lampiran 1 halaman 67).

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang menggambarkan serangkaian langkah yang membentuk siklus. Setiap langkah memiliki empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Penelitian ini menggunakan pendekatan diskriptitf kuantitatif yaitu penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka, meskipun juga berupa data kualitatif sebagai pendukungnya, seperti kata-kata atau kalimat yang tersusun dalam angket, kalimat hasil konsultasi atauwawancara antara peneliti dan informan.

(3)

Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dapat digambarkan sebagai berikut pada gambar 3.1.

Gambar 3.1.siklus I dan II

Tahap-tahap di atas digambarkan sebagai siklus yang dapat dilanjutkan ke siklus selanjutnya secara ulang.Apabila pada siklus sebelumnya belum dapat memecahkan masalah maka dapat melakukan siklus selanjutnya sampai permasalahan yang dihadapi dapat teratasi.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah peserta didik TK Sandhy Putra Kelompk B(2)Tahun Ajaran 2013-2014 dengan jumlah 9 peserta didik yang terdiri dari 5 laki-laki, 4 perempuan.Peserta didik kelompok B(2) sebagai subjek yang akan di amati kegiatan pembelajarannya dan dikenai tindakan.

D. Data dan Sumber Data

Data penelitian yang di kumpulkan dari berbagai sumber sebagai berikut : 1. Sumber Data Primer

a. Kepala sekolah dan guru TK Sandhy Putra Kerten b. Peserta didik kelompok B(2) TK Sandhy Putra Kerten

Perencanaan

Refleksi Siklus I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi Siklus II Pelaksanaan

(4)

2. Sumber Data Sekunder

a. Hasil pengamatan berlangsungnya kegiatan pembelajaran, yaitu di TK Sandhy Putra.

b. Dokumen dan arsip, yang di amati berupa kurikulum, rencana pembelajaran, observasi harian anak, dan hasil penilaian anak atau laporan perkembangan anak atau raport anak.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Wawancara

Wawancara dilakukan padagurukelompok B(2) untuk mengetahui respon guru tentang kemampuan berhitung anak. Wawancara ini dilakukan setelah danberdasarkan hasil pengamatan di kelas maupun kajian dokumen.Alat pengumpulan datanya adalah panduan wawancara terlampir. 2. Observasi

Pengumpulan data melalui observasi di lakukan oleh peneliti dibantu oleh guru kelas. Observasi dilakukan pada kelas yang dijadikan subjek penelitian untuk mendapatkan gambaran secara langsung keiatan belajar anak di kelas. Observasi yang dilakukan adalahkegiatan pembelajaran anak dengan menggunakan hynoteaching. Hal-hal yang diobservasikan antara lain kemampuan berhitung anak, kondisi anak pada saat dilakukan hypnoteaching. 3. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari arsip dan dokumen baik yang berada di sekolah ataupun yang berada di luar sekolah, yang ada hubungannya dengan penelitian tersebut.dokumentasi berupa data dan foto.

4. Tes

Tes dalam penelitian ini adalah tes langsung, tanpa menggunakan lembar kerja. Tes ini menggunakan metode hypnoteaching, pemberian tes dimasuksudkan untuk mengukur seberapa jauh hasil yang diperoleh anak setelah kegiatan pemberian tindakan.

(5)

F. Validitas Data

Guna menjamin pemantapan dan kebenaran data yang dikumpulkan dan di catat dalam penelitian,maka dipilih dan ditemukan cara-cara yang tepat untuk mengembangkan validitas data yang diperoleh. Dalam penelitian ini digunakan teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memandatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut ( Moleong, 2007 : 330).

Triangulasi Menurut (Kunandar, 2009: 124) ada beberapa macam triangulasi antara lain:

1. Theoritical triangulation atau triangulasi teori, yakni menggunakan teori dalam upaya menelaah sesuatu. Teori diambil dari referensi buku mengenai berhitung dan permainan serta buku penelitian tindakan kelas.

2. Source triangulation atau triangulasi sumber, yakni mengambil data dari berbagai sumber data. Sumber data primer dari siswa, guru dan teman sejawat, data sekunder dari lembar observasi, wawancara, video dan foto.

3. Method triangulation atau triangulasi metode, yakni menggunakan metode pengumpulan data. Metode pengumpulan data menggunakan lembar observasi, wawancara, diskusi antara guru.

G. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan analisis model interaktif, yang dapat dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut: reduksi data, penyajian data, mengambil kesimpulan atau verifikasi.

(6)

Gambar 3.2 berikut adalah gambar analisis model interaktif:

Gambar 3.2 Model Teknik Pengumpulan Data secara Interaktif Miles dan Huberman (Sugiyono, 2010:338)

H. Indikator Kinerja

Penelitian tindakan kelas perlu adanya indikator. Indikator digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan dari penelitian, apabila indikator terpenuhi penelitian dikatakan berhasil.

Tabel 3.1 Indikator Kinerja dan Pengukurannya (Program Semester Kelompok B) Aspek yang diukur Persentase Siswa

yang Ditargetkan Cara Mengukur Membuat coretan atau tulisan

yang berbentuk huruf/kata a. Mampu mengenal angka b. Membilang dengan benar

dan tepat

75%

Diamati saat anak menulis bilangan Menyebutkan hasil penambahan(menghubungkan dua kumpulan-kumpulan) a. Menyebutkan bilangan b. Kemampuan berhitung anak 75% Diamati saat pembelajaran dengan menggunakan metode hypnoteaching Pengumpulan data Sajian data Penarikan kesimpulan Reduksi data

(7)

I. Prosedur Penelitian

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas terdiri dari II siklus, siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan yang membahas materi dan rencana tindakan dengan menekankan pada kemampuan berhitung anak dengan menggunakan metode hypnoteaching.Siklus II melakukan perbaikan kegiatan pembelajaran berdasarkan hal-hal yang ditemukan yang belum tercapai di siklus I. untuk pelaksanaan dua siklus ini sesuai dengan urutan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Gambar 3.3 berikut adalah siklus penelitian tindakan kelas.

Gambar 3.3 Siklus penelitian Tindakan Kelas (PTK) (Kemmis & Taggart dalam Tanirdja, dkk 2011:24)

(8)

1. Siklus I

Siklus ini bertujuan memperbaiki kondisi perkembangan anak khususnya pada lingkup perkembangan kemampuan berhitung melalui hypnoteaching.

a. Perencanaan

Sebelum melaksanakan tindakan maka perlu tindakan persiapan. Kegiatan pada tahap ini adalah (1) penyusunan Rencana Kegiatan Harian (RKH) dan skenario pembelajaran dengan metode pembelajaran yang direncanakan dalam PTK, (2) mempersiapkan media, alat dan bahan kegiatan pembelajaran, (3) menyiapkan lembar penilaian, dan (4) menyiapkan lembar observasi.

b. Pelaksanaan Tindakan

1) Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat. Dalam pelaksanaan penelitian guru menjadi fasilitator selama pembelajaran, siswa dibimbing untuk belajar berhitung melalui hypnoteaching. Adapun langkah langkah yang dilakukan adalah(sesuaikan dengan skenario pembelajaran).

2) Di akhir pelaksanaan pembelajaran pada tiap siklus, guru memberikan test secara berupa tanya-jawab untuk mengevalausi hasil belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

c. Observasi

Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dan hendaknya pengamat melakukan kolaborasi dalam pelaksanaannya. Observasi dilakukan dengan format observasi, alat perekamuntuk mengumpulkan data.

d. Refleksi

Tahap ini dilakukan analisis data yang telah diperoleh. Hasil analisis data yang telah ada dipergunakan untuk melakukan evaluasi terhadap proses dan hasil yang ingin dicapai. Refleksi dimaksudkan sebagai upaya untuk mengkaji apa yang telah atau belum terjadi, apa

(9)

yang dihasilkan, mengapa hal itu terjadi dan apa yang perlu dilakukan selanjutnya. Hasil refleksi digunakan untuk menetapkan langkah selanjutnya dalam upaya unttuk menghasilkan perbaikan pada siklus II. 2. Siklus II

Kegiatan pada siklus dua pada dasarnya sama dengan pada siklus I hanya saja perencanaan kegiatan mendasarkan pada hasil refleksi pada siklus I sehingga lebih mengarah pada perbaikan pada pelaksanaan siklus I.

Siklus ini bertujuan lebih meningkatkan hasil kegiatan belajar khususnya pada lingkungan kemampuan berhitung melalui hypnoteaching yang lebih mengkondisikan anak didik pada peningkatan kemampuan berhitung.

Berikut ini tahap pelaksanaan kegiatan siklus II: a. Perencanan

Sebelum melaksanakan tindakan maka perlu tindakan persiapan.Kegiatan pada tahap ini adalah : (1) penyusunan Rencana Kegiatan Harian (RKH) dan 38cenario pembelajaran dengan metode pembelajaran yang direncanakan dalam PTK yang sudah diperbaiki sesuai kebutuhan untuk mengoptimalkan penelitian, (2) membentuk kelompok yang bersifat heterogen baik dari segi kemampuan akademis, jenis kelamin,maupun etnis, (3) mempersiapkan media, alat dan bahan kegiatan pembelajaran yang kreatif dan menarik, (4) menyiapkan lembar penilaian, (5) menyiapkan lembar observasi, dan (6) setting kelas pembelajaran dengan hypnoteachingsecara menarik yaitu dengan membawa anak keluar kelas (outdoor).

START Jepitan jemuran

(10)

b. PelaksanaanTindakan

Guru melaksanakan pengajaran dengan menggunakan metode hypnoteaching sesuai dengan perencanaan yang telah disusun. Pada kegiatan awal pembelajaran guru melakukan kegiatan berbagi dan bertanya serta tanya jawab tentang benda-benda di sekitar anak, siswa di bentuk lima kelompok yang terdiri dari dua anak, masing-masing kelompok diminta untuk mengumpulkan jepitan jemuran sampai waktu yang ditentukan selesai kemudian menghitung dan merangkainya menjadi satu. Dengan memberikan tugas-tugas dan latihan-latihan diharapkan siswa mendapat pemahaman tentang konsep kemampuan berhitung dengan mengunakan hypnoteaching yang lebih menarik tanpa dalam belajar berhitung.

c. Observasi

Peneliti bersama guru kelompok B melakukan observasi dan mencatat kejadian-kejadian selama kegiatan pembelajaran berlangsung yang nantinya dapat bermanfaat untuk pengambilan keputusan apakah guru dapat menggunakan kalimat dengan tepat atau perlu diadakan pembelajaran selanjutnya. Apakah tugas-tugas dan pertanyaan yang diajukan guru sudah mencerminkan pembelajaran kemampuan berhitung anak dalam pembelajaran tersebut.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi, dilakukan analisis pada tindakan 1 dilanjutkan dengan refleksi. Berdasarkan hasil analisis dan refleksi yang dilakukan, maka dapat disimpulkan, bahwa anak lebih fokus dalam belajar berhitung.Apabila dilakukan pola belajar dalam hal materi maupun bentuk kegiatan yang menarik, anak lebih fokus dan dapat menjawab pertanyaan dari guru dengan baik dan benar. Dengan begitu, kegiatan berhitung anak dapat optimal dengan menggunakan hypnoteaching yang inovatif dan kreatif.

Gambar

Gambar 3.1.siklus I dan II
Gambar 3.2 Model Teknik Pengumpulan Data secara Interaktif Miles dan  Huberman (Sugiyono, 2010:338)
Gambar 3.3 Siklus penelitian Tindakan Kelas (PTK) (Kemmis & Taggart dalam  Tanirdja, dkk 2011:24)

Referensi

Dokumen terkait

Indeks keragaman semuanya relatif tinggi, namun populasi hama dan musuh alami tertinggi yaitu 2.50 terdapat pada C0 (kontrol), hal ini terjadi karena tidak adanya

1LODL VNHZQHVV GDQNXUWRVLVXQWXNPHQGXJD DNVLJHQGDQMXPODKJHQNDUDNWHUDJURQRPL GDULJHQRWLSHKDVLOSHUVLODQJDQ,$1; 31GLVDMLNDQSDGD7DEHO 7DEHO PHQXQMXNNDQ

Gaya baju Rina dan Dion mengikuti standar baju perkuliahan (berkerah, bersepatu, rapi). Selain Rina dan Dion, terdapat pula karakter mentor , yaitu karakter yang

Hasil ini di dukung Admin(2010), yang menyatakan bahwa kondisi stres psikologis yang tidak teratasi akan mengalami kegelisahan sehingga sulit untuk tidur,

Dalam upaya mewujudkan penegakan supermasi hukum di Indonesia dititik beratkan kepada aparat penegak hukum. Aparat penegak hukum yang memiliki peranan penting dalam

Memulakan perdebatan, buku Gotama dan ulasannya oleh Vatsyayana kemudiannya dikritik hebat oleh Dignaga bagi pihak agama Buddha sekitar kurun ke- 5M menerusi bukunya

Menggoreng dengan teknik yang baik adalah kunci untuk memperoleh gorengan yang berkualitas karena pada tahap penggorengan akan terjadi perubahan mendasar dari bahan pangan menjadi

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan berdasarkan uji Karakteristik properties dan eksperiment yang dilakukan pada masing-masing bahan bakar maka komposisi bahan