Strategi Petani M Dan Non-Pangan K
(Strategy For Poor Farmers In Meet Basic Food
Village Lam Asan District Of Aceh Darussalam District) Nanda Maryza
1
Program Studi Agribisnis,
Abstrak-Penelitian ini bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan dasar pangan dan non pangan keluarga di Desa Lam Asan Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar.Dilatarbelakangi oleh permasalahan ketidakmampuan petani miskin dalam memenuhi kebutuhan dasarnya. Penelitian ini menggunakan metode survey
dilakukan secara sengaja (
bahwa usia, jenis kelamin, jenjang pendidikan dan sangat berhubungan dalam mewujudkan strategi
dasarmya. Strategi petani di Desa Lam Asan Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar adalah strategi kebutuhan pangan yaitu strategi memanfaatkan hubungan sosial dan relasi, strategi dalam keadaan terdesak. Strategi non pangan yaitu strategi pinjaman kepada pihak lain dan strategi menjual barang atau asset kepada orang lain.
Kata kunci : Strategi, Kebutuhan dasar, Pangan, Non pangan
Abstract-This study aims to determine the strategy of poor farmers in meeting the
basic needs of food and non
Large Districts. Based on the inability of poor farmers problems in meeting their basic needs. This study uses survey method, site selection was done on Purposive Sampling. The result on this
number of family dependents are related in realizing strategies to meet their basic needs. Strategy farmers in rural districts Lam Asan, Darussalam Large Districts is the strategy utilizing social relat
a strategy of lending of selling goods or assets to others.
Keywords : Strategy, Basic Needs, Food, Non
Miskin Dalam Memenuhi Kebutuhan D
Keluarga Di Desa Lam Asan Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar
(Strategy For Poor Farmers In Meet Basic Food And Non-Food Family In The Village Lam Asan District Of Aceh Darussalam District)
Nanda Maryza1, Ahmad Humam Hamid1, Teuku Makmur
Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi petani miskindalam memenuhi kebutuhan dasar pangan dan non pangan keluarga di Desa Lam Asan Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar.Dilatarbelakangi oleh permasalahan ketidakmampuan petani miskin dalam memenuhi kebutuhan elitian ini menggunakan metode survey. pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (Purposive sampling).Hasil penelitian menunjukkan jenis kelamin, jenjang pendidikan dan jumlah tanggungan keluarga sangat berhubungan dalam mewujudkan strategi untuk memenuhi kebutuhan dasarmya. Strategi petani di Desa Lam Asan Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar adalah strategi kebutuhan pangan yaitu strategi memanfaatkan hubungan sosial dan relasi, strategi dalam keadaan terdesak. Strategi non pangan tu strategi pinjaman kepada pihak lain dan strategi menjual barang atau asset
Kata kunci : Strategi, Kebutuhan dasar, Pangan, Non pangan
This study aims to determine the strategy of poor farmers in meeting the food and non-food family in rural districs Lam Asan, Darussalam Large Districts. Based on the inability of poor farmers problems in meeting their basic needs. This study uses survey method, site selection was done on Purposive Sampling. The result on this study showed that the age, level of education and the number of family dependents are related in realizing strategies to meet their basic needs. Strategy farmers in rural districts Lam Asan, Darussalam Large Districts is the strategy utilizing social relations, strategy in a tight spot. Non
a strategy of lending of selling goods or assets to others.
Keywords : Strategy, Basic Needs, Food, Non-food
Dasar Pangan Kecamatan Darussalam
Food Family In The Village Lam Asan District Of Aceh Darussalam District)
Teuku Makmur1
Universitas Syiah Kuala
mengetahui strategi petani miskindalam memenuhi kebutuhan dasar pangan dan non pangan keluarga di Desa Lam Asan Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar.Dilatarbelakangi oleh permasalahan ketidakmampuan petani miskin dalam memenuhi kebutuhan pemilihan lokasi ini ).Hasil penelitian menunjukkan jumlah tanggungan keluarga untuk memenuhi kebutuhan dasarmya. Strategi petani di Desa Lam Asan Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar adalah strategi kebutuhan pangan yaitu strategi memanfaatkan hubungan sosial dan relasi, strategi dalam keadaan terdesak. Strategi non pangan tu strategi pinjaman kepada pihak lain dan strategi menjual barang atau asset
This study aims to determine the strategy of poor farmers in meeting the food family in rural districs Lam Asan, Darussalam Large Districts. Based on the inability of poor farmers problems in meeting their basic needs. This study uses survey method, site selection was done on Purposive study showed that the age, level of education and the number of family dependents are related in realizing strategies to meet their basic needs. Strategy farmers in rural districts Lam Asan, Darussalam Large Districts is ions, strategy in a tight spot. Non-food strategy is
Kemiskinan masih menjadi permasalahan utama yang dihadapi oleh bangsa Indonesia dan khususnya Aceh. Jumlah penduduk miskin, atau penduduk dengan pengeluaran per kapita perbulan dibawah garis kemiskinan di Indonesia hingga Maret 2015, mencapai angka 28,07 juta jiwa, atau 11, 47 persen. Sedangkan untuk Aceh jumlah penduduk mis
dari total jumlah penduduk 4.931.570 jiwa. Angka tersebut mengalami kenaikan 0,03 persen bila dibandingkan tahun 2016.Aceh termasuk kedalam 10 provinsi dengan angka kemiskinan tertinggi di Indonesia, deng
Dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. 10 Provinsi dengan Angka Kemiskinan Tertinggi di Indonesia
NO Provinsi
1 Papua
2 Papua Barat
3 Nusa Tenggara Timur
4 Maluku
5 Gorontalo
6 Bengkulu
7 Aceh
8 Nusa Tenggara Barat
9 Sulawesi Tengah
10 Sulawesi Selatan
Sumber :BPS (Badan
Menurut pendataan Badan Pusat Statistik (
tahun 2015, jumlah penduduk miskin di daerah ini mencapai 18.570 RTS (rumah tangga sasaran). Dibandingkan penduduk Aceh Besar tahun 2016 sebanyak 79.104 jiwa, berarti jumlah warga miskin di daerah ini mencapai 21,29 persen.
Mubyarto (199
karena disebabkan berbagai aspek, seperti aspek primer berupa miskin asset, organisasi sosial politik dan pengetahuan serta keterampi
berupa miskin jaringan sosial.Sumber
dimensi kemiskinan tersebut termanifestasikan dalam bentuk kekurangan gizi, air bersih, perumahan sehat, perawatan kesehatan yang kurang baik dan tingkat pendidikan rendah.
PENDAHULUAN
Kemiskinan masih menjadi permasalahan utama yang dihadapi oleh bangsa Indonesia dan khususnya Aceh. Jumlah penduduk miskin, atau penduduk dengan pengeluaran per kapita perbulan dibawah garis kemiskinan di Indonesia hingga Maret 2015, mencapai angka 28,07 juta jiwa, atau 11, 47 persen. Sedangkan untuk Aceh jumlah penduduk miskin saat ini mencapai 756.850 jiwaatau 17,08 persen dari total jumlah penduduk 4.931.570 jiwa. Angka tersebut mengalami kenaikan 0,03 persen bila dibandingkan tahun 2016.Aceh termasuk kedalam 10 provinsi dengan angka kemiskinan tertinggi di Indonesia, dengan menduduki peringkat 7. Dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. 10 Provinsi dengan Angka Kemiskinan Tertinggi di Indonesia
Provinsi Jumlah Penduduk
Miskin (Orang)
Persentase penduduk Miskin (%)
898,21
Papua Barat 225,54
Nusa Tenggara Timur 1160,53
327,77 206,52 322,83 859,41
Nusa Tenggara Barat 802,29
Sulawesi Tengah 406,34
Sulawesi Selatan 1112,53
Sumber :BPS (Badan Pusat Statistik), 2016
Menurut pendataan Badan Pusat Statistik ( BPS) Kabupaten Aceh Besar tahun 2015, jumlah penduduk miskin di daerah ini mencapai 18.570 RTS (rumah tangga sasaran). Dibandingkan penduduk Aceh Besar tahun 2016 sebanyak
ti jumlah warga miskin di daerah ini mencapai 21,29 persen. Mubyarto (1993) mengemukakan bahwa kemiskinan itu multidimensi karena disebabkan berbagai aspek, seperti aspek primer berupa miskin asset, organisasi sosial politik dan pengetahuan serta keterampilan.Aspek sekunder berupa miskin jaringan sosial.Sumber-sumber kemajuan dan informasi, dimensi dimensi kemiskinan tersebut termanifestasikan dalam bentuk kekurangan gizi, air bersih, perumahan sehat, perawatan kesehatan yang kurang baik dan tingkat Kemiskinan masih menjadi permasalahan utama yang dihadapi oleh bangsa Indonesia dan khususnya Aceh. Jumlah penduduk miskin, atau penduduk dengan pengeluaran per kapita perbulan dibawah garis kemiskinan di Indonesia hingga Maret 2015, mencapai angka 28,07 juta jiwa, atau 11, 47 persen. Sedangkan untuk atau 17,08 persen dari total jumlah penduduk 4.931.570 jiwa. Angka tersebut mengalami kenaikan 0,03 persen bila dibandingkan tahun 2016.Aceh termasuk kedalam 10 provinsi an menduduki peringkat 7.
Tabel 1. 10 Provinsi dengan Angka Kemiskinan Tertinggi di Indonesia
Persentase penduduk Miskin (%) 28,40 25,73 22,58 19,36 18,16 17,16 17,11 16,54 14,07 13,77
BPS) Kabupaten Aceh Besar tahun 2015, jumlah penduduk miskin di daerah ini mencapai 18.570 RTS (rumah tangga sasaran). Dibandingkan penduduk Aceh Besar tahun 2016 sebanyak
ti jumlah warga miskin di daerah ini mencapai 21,29 persen. mengemukakan bahwa kemiskinan itu multidimensi karena disebabkan berbagai aspek, seperti aspek primer berupa miskin asset, lan.Aspek sekunder sumber kemajuan dan informasi, dimensi-dimensi kemiskinan tersebut termanifestasikan dalam bentuk kekurangan gizi, air bersih, perumahan sehat, perawatan kesehatan yang kurang baik dan tingkat
Petani- petani di daerah inidapat dikatakan sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari, jika hanya dengan menggarap sawah dengan ketersedian lahan mereka sendiri.Petani di daerah ini mempunyai pendapatan dibawah rata
400.000 per bulan sehingga sulit menyeimbangkan kebutuhan
yang harus di penuhi dirinya dan kelurganya. Bagi petani di wilayah ini dengan kepemilikan lahan sempit untuk menambah pendapatannya mereka harus meningkatkan aktivitasnya dengan berbagai kegiatan l
pertanian maupun dengan non pertanian.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan pendapatannya, sebagian petani di daerah ini menjadi peternak unggas, seperti beternak itik, dan ayam dalam jumlah yang sedikit, menjual kue
memanfaatkan usaha lain untuk menambah pendapatan mereka. Bahkan ada yang membuat emping melinjo (produksi dalam skala kecil) milik sendiri dan ada yang diupahkan hasil kerjanya.Namun usaha ini masih belum mampu menghasilk kesejahteraan petani, yang terlihat dari sisi tingkat pendapatan mereka yang masih dibawah garis kemiskinan Aceh.
mengetahui strategi petani miskin dalam memenuhi kebutuhan dasar pangan dan untuk mengetahui strate
pangan (pendidikan dan kesehatan).
Lokasi, Objek dan Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan di desa Lam Asan Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar. Objek penelitian ini
desa Lam Asan dan Penelitian ini dilakukan di desa Lam Asan yang mempunyai penduduk dengan mata pencaharian sebagai petani terbanyak. Ruang lingkup penelitian ini terbatas pada masalah strategi petani miskin dalam meme kebutuhan dasar keluarga di desa Lam Asan
Metode Pengambilan Sampel
Metode peneltian yang digunakan adalah metode survey.Metode pengambilan sampel desa menggunakan metode
penelitian adalah petani miskin.Desa Lam Asan
dalam penelitian ini karena memiliki jumlah petani lebih banyak dari pada desa lainnya Desa Lam Asan memiliki 104 kepala keluarga.Dengan mata pencaharian petani sebesar 70 KK.
Besarnya sampel yang diambil dalam penelitian in
populasi agar dapat mewakili dari banyaknya jumlah populasi pada desa.
Metode Analisis Data
Metode analisis pengambilan data yang digunakan dalam penelitian iniadalah dengan menggunakan analisis kualitatif yang dipaparkan secara deskritif dan disajikan dalam bentuk narasi berupa kalimat
petani di daerah inidapat dikatakan sulit untuk memenuhi kebutuhan hari, jika hanya dengan menggarap sawah dengan ketersedian lahan mereka sendiri.Petani di daerah ini mempunyai pendapatan dibawah rata
n sehingga sulit menyeimbangkan kebutuhan-kebutuhan pokok yang harus di penuhi dirinya dan kelurganya. Bagi petani di wilayah ini dengan kepemilikan lahan sempit untuk menambah pendapatannya mereka harus meningkatkan aktivitasnya dengan berbagai kegiatan lain baik yang masih terkait pertanian maupun dengan non pertanian.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan pendapatannya, sebagian petani di daerah ini menjadi peternak unggas, seperti beternak itik, dan ayam dalam jumlah yang sedikit, menjual kue di kios-kios atau sekolah. Mereka memanfaatkan usaha lain untuk menambah pendapatan mereka. Bahkan ada yang membuat emping melinjo (produksi dalam skala kecil) milik sendiri dan ada yang diupahkan hasil kerjanya.Namun usaha ini masih belum mampu menghasilk kesejahteraan petani, yang terlihat dari sisi tingkat pendapatan mereka yang masih dibawah garis kemiskinan Aceh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi petani miskin dalam memenuhi kebutuhan dasar pangan dan untuk mengetahui strategi petani miskin dalam memenuhi kebutuhan dasar non pangan (pendidikan dan kesehatan).
METODE PENELITIAN Lokasi, Objek dan Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan di desa Lam Asan Kecamatan Darussalam Kabupaten Aceh Besar. Objek penelitian ini adalah petani miskin yang menetap di desa Lam Asan dan Penelitian ini dilakukan di desa Lam Asan yang mempunyai penduduk dengan mata pencaharian sebagai petani terbanyak. Ruang lingkup penelitian ini terbatas pada masalah strategi petani miskin dalam meme kebutuhan dasar keluarga di desa Lam Asan.
Metode Pengambilan Sampel
Metode peneltian yang digunakan adalah metode survey.Metode pengambilan sampel desa menggunakan metode Purposive sampling
penelitian adalah petani miskin.Desa Lam Asan adalah desa sampel yang dipilih dalam penelitian ini karena memiliki jumlah petani lebih banyak dari pada desa lainnya Desa Lam Asan memiliki 104 kepala keluarga.Dengan mata pencaharian petani sebesar 70 KK.
Besarnya sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 60 persen dari populasi agar dapat mewakili dari banyaknya jumlah populasi pada desa.
Metode Analisis Data
Metode analisis pengambilan data yang digunakan dalam penelitian iniadalah dengan menggunakan analisis kualitatif yang dipaparkan secara deskritif dan disajikan dalam bentuk narasi berupa kalimat-kalimat yang menerangkan petani di daerah inidapat dikatakan sulit untuk memenuhi kebutuhan hari, jika hanya dengan menggarap sawah dengan ketersedian lahan mereka sendiri.Petani di daerah ini mempunyai pendapatan dibawah rata- rata Rp. kebutuhan pokok yang harus di penuhi dirinya dan kelurganya. Bagi petani di wilayah ini dengan kepemilikan lahan sempit untuk menambah pendapatannya mereka harus ain baik yang masih terkait Untuk memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan pendapatannya, sebagian petani di daerah ini menjadi peternak unggas, seperti beternak itik, dan kios atau sekolah. Mereka memanfaatkan usaha lain untuk menambah pendapatan mereka. Bahkan ada yang membuat emping melinjo (produksi dalam skala kecil) milik sendiri dan ada yang diupahkan hasil kerjanya.Namun usaha ini masih belum mampu menghasilkan kesejahteraan petani, yang terlihat dari sisi tingkat pendapatan mereka yang masih Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi petani miskin dalam memenuhi kebutuhan dasar pangan dan gi petani miskin dalam memenuhi kebutuhan dasar
non-Penelitian ini dilakukan di desa Lam Asan Kecamatan Darussalam adalah petani miskin yang menetap di desa Lam Asan dan Penelitian ini dilakukan di desa Lam Asan yang mempunyai penduduk dengan mata pencaharian sebagai petani terbanyak. Ruang lingkup penelitian ini terbatas pada masalah strategi petani miskin dalam memenuhi
Metode peneltian yang digunakan adalah metode survey.Metode Purposive sampling.Populasi adalah desa sampel yang dipilih dalam penelitian ini karena memiliki jumlah petani lebih banyak dari pada desa lainnya Desa Lam Asan memiliki 104 kepala keluarga.Dengan mata pencaharian i adalah 60 persen dari populasi agar dapat mewakili dari banyaknya jumlah populasi pada desa.
Metode analisis pengambilan data yang digunakan dalam penelitian iniadalah dengan menggunakan analisis kualitatif yang dipaparkan secara deskritif kalimat yang menerangkan
seluruh isi temuan penelitian untuk
miskin dalam memenuhi kebutuhan dasar pangan dan non pangan keluarga di desa Lam Asan.
Karakteristik Responden
Karakteristik responden adalah keadaan atau gambaran responden yang ada di daerah penelitian. Karakteristik ini meliputi usia, jenis kelamin, jenjang pendidikan dan jumlah tanggungan keluarga. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik petani di daerah penel
Tabel 2. Karakteristik
Karakteristik Individu
Usia Responden Total
Sumber : Data primer (diolah) 2016
Seperti yang ditujukkan oleh Tabel 2 usia
kemampuan kerja petani dalam megelola usahanya. Petani yang masih muda dan sehat biasanya mempunyai kemampuan fisik yang kuat dan bersemangat dalam berusahatani untuk meningkatkan pendapatan serta lebih cepat dalam mengadopsi inovasi-inovasi baru dibandingkan petani yang berumur tua. Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa sebagian besar petani berkisar pada umur 26
sebanyak 18 orang. Kondisi ini menunjukkan bahwa petani didaerah penelitian berada pada usia produktif
Jenis kelamin
Tabel 3. Jenis Kelamin Petani
Karakteristik Individu
Jenis Kelamin Total
Sumber : Data primer (diolah) 2016
Jenis kelamin mempengaruhi batas maksimum kerja seseorang dalam hal ini dimana pekerjaan sebagai petani membutuhkan tenaga yang lebih.Hal ini dapat dilihat dari tabel 3.Sebagian besar petani adalah laki
seluruh isi temuan penelitian untuk mengetahui seberapa besar strategi petani miskin dalam memenuhi kebutuhan dasar pangan dan non pangan keluarga di
HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden
Karakteristik responden adalah keadaan atau gambaran responden yang ada rah penelitian. Karakteristik ini meliputi usia, jenis kelamin, jenjang pendidikan dan jumlah tanggungan keluarga. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik petani di daerah penelitian dapat dilihat pada Tabel 2.
. Karakteristik Usia Petani di Desa Lam Asan
Karakteristik Individu Usia Jumlah Responden
Angka (Orang) Persentase 26-45 tahun 18 46-50 tahun 6 51-65 tahun 16 Total 40
Sumber : Data primer (diolah) 2016
Seperti yang ditujukkan oleh Tabel 2 usia erat kaitannya dengan kemampuan kerja petani dalam megelola usahanya. Petani yang masih muda dan sehat biasanya mempunyai kemampuan fisik yang kuat dan bersemangat dalam berusahatani untuk meningkatkan pendapatan serta lebih cepat dalam mengadopsi inovasi baru dibandingkan petani yang berumur tua. Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa sebagian besar petani berkisar pada umur 26
sebanyak 18 orang. Kondisi ini menunjukkan bahwa petani didaerah penelitian berada pada usia produktif bekerja.
Jenis Kelamin Petani di Desa Lam Asan
Karakteristik Individu Jumlah Responden
Angka (Orang)
L 30
P 10
40 Sumber : Data primer (diolah) 2016
Jenis kelamin mempengaruhi batas maksimum kerja seseorang dalam hal ini dimana pekerjaan sebagai petani membutuhkan tenaga yang lebih.Hal ini dapat dilihat dari tabel 3.Sebagian besar petani adalah laki-laki dimana persentase dari mengetahui seberapa besar strategi petani miskin dalam memenuhi kebutuhan dasar pangan dan non pangan keluarga di
Karakteristik responden adalah keadaan atau gambaran responden yang ada rah penelitian. Karakteristik ini meliputi usia, jenis kelamin, jenjang pendidikan dan jumlah tanggungan keluarga. Untuk mengetahui bagaimana
abel 2. Jumlah Responden Persentase 45 15 40 100
erat kaitannya dengan kemampuan kerja petani dalam megelola usahanya. Petani yang masih muda dan sehat biasanya mempunyai kemampuan fisik yang kuat dan bersemangat dalam berusahatani untuk meningkatkan pendapatan serta lebih cepat dalam mengadopsi inovasi baru dibandingkan petani yang berumur tua. Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa sebagian besar petani berkisar pada umur 26-45 tahun, yaitu sebanyak 18 orang. Kondisi ini menunjukkan bahwa petani didaerah penelitian
Jumlah Responden Persentase
75 25 100
Jenis kelamin mempengaruhi batas maksimum kerja seseorang dalam hal ini dimana pekerjaan sebagai petani membutuhkan tenaga yang lebih.Hal ini dapat laki dimana persentase dari
hasil penelitian sebanyak Perempuan.
Persentase dari 25 % perempuan menjadi tulang pungung keluarga di sebabkan oleh kematian dari suami sebagai tulang punggung utama keluarga (meninggal dunia) oleh karena itu, tugas di ambil a
lahan untuk menanam padi
Jenjang Pendidikan
Penyuluhan petani adalah sistem pendidikan non formal di luar sekolah bagi para petani dan keluarganya agar terjadi perubahan prilaku yang lebih rasional dengan belajar sambil berbuat sampai mereka tahu, mau dan mampu untuk memecahkan persoalan
maupun secara bersamaan (Mardikanto dan Sutarni, 1982).
Dari hasil penelitian yang didapat dari mewawancarai responden penelitian dapat dilihat pada T
Tabel 4. Jenjang pendidikan Petani
Karakteristik Individu
Tingkat Pendidikan
Total
Sumber : Data primer (diolah) 2016
Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa umur pendidikan responden berpengaruh terhadap pendapatan dari petani, dapat dilihat dari persentase diatas menyatakan bahwa rata-rata lulusan petani adalah Sekolah Dasar (SD) yang memungkin petani tidak dapat mencari pekerjaan l
menambah pendapatan mereka.
Lam Asan bahwa dari 40 responden, 57,5 % memiliki tingkat pendidikan hanya sampai SD (Sekolah dasar), SMP sebesar 15 % dan SMA seb
Sedangkan tingkat perguruan tinggi hanya mencapai 5 %. Untuk data yang lebih terperinci dapat dilihat pada lampiran 4.
Jumlah Tanggungan
Tanggungan keluarga merupakan salah satu alasan utama bagi petani untuk memperoleh penghasilan. Semakin
maka waktu yang disediakan responden untuk bekerja semakin efekti
hasil penelitian sebanyak 75 % petani adalah laki-laki dan 25 % sisanya adalah Persentase dari 25 % perempuan menjadi tulang pungung keluarga di sebabkan oleh kematian dari suami sebagai tulang punggung utama keluarga meninggal dunia) oleh karena itu, tugas di ambil alih oleh istri yang mempunyai lahan untuk menanam padi.
Jenjang Pendidikan
Penyuluhan petani adalah sistem pendidikan non formal di luar sekolah bagi para petani dan keluarganya agar terjadi perubahan prilaku yang lebih rasional belajar sambil berbuat sampai mereka tahu, mau dan mampu untuk memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi baik secara sendiri
maupun secara bersamaan (Mardikanto dan Sutarni, 1982).
Dari hasil penelitian yang didapat dari mewawancarai responden penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.
Jenjang pendidikan Petani di Desa Lam Asan
Karakteristik Individu Jumlah Responden
Angka (Orang) Tingkat Pendidikan SD 23 SMP 6 SMA 9 Perguruan Tinggi 2 Total 40
Sumber : Data primer (diolah) 2016
abel 4 dapat dilihat bahwa umur pendidikan responden berpengaruh terhadap pendapatan dari petani, dapat dilihat dari persentase diatas menyatakan rata lulusan petani adalah Sekolah Dasar (SD) yang memungkin petani tidak dapat mencari pekerjaan lain atau sampingan yang layak bagi mereka untuk menambah pendapatan mereka. Hal ini dibuktikan dari hasil penelitian di desa Lam Asan bahwa dari 40 responden, 57,5 % memiliki tingkat pendidikan hanya sampai SD (Sekolah dasar), SMP sebesar 15 % dan SMA seb
Sedangkan tingkat perguruan tinggi hanya mencapai 5 %. Untuk data yang lebih terperinci dapat dilihat pada lampiran 4.
Jumlah Tanggungan
Tanggungan keluarga merupakan salah satu alasan utama bagi petani untuk memperoleh penghasilan. Semakin banyak mempunyai anak dan tanggungan, maka waktu yang disediakan responden untuk bekerja semakin efekti
laki dan 25 % sisanya adalah Persentase dari 25 % perempuan menjadi tulang pungung keluarga di sebabkan oleh kematian dari suami sebagai tulang punggung utama keluarga lih oleh istri yang mempunyai
Penyuluhan petani adalah sistem pendidikan non formal di luar sekolah bagi para petani dan keluarganya agar terjadi perubahan prilaku yang lebih rasional belajar sambil berbuat sampai mereka tahu, mau dan mampu untuk persoalan yang dihadapi baik secara sendiri-sendiri Dari hasil penelitian yang didapat dari mewawancarai responden di daerah
Jumlah Responden Persentase 57.5 15 22.5 5 100
abel 4 dapat dilihat bahwa umur pendidikan responden berpengaruh terhadap pendapatan dari petani, dapat dilihat dari persentase diatas menyatakan rata lulusan petani adalah Sekolah Dasar (SD) yang memungkin petani ain atau sampingan yang layak bagi mereka untuk Hal ini dibuktikan dari hasil penelitian di desa Lam Asan bahwa dari 40 responden, 57,5 % memiliki tingkat pendidikan hanya sampai SD (Sekolah dasar), SMP sebesar 15 % dan SMA sebesar 22,5 %. Sedangkan tingkat perguruan tinggi hanya mencapai 5 %. Untuk data yang lebih
Tanggungan keluarga merupakan salah satu alasan utama bagi petani untuk banyak mempunyai anak dan tanggungan, maka waktu yang disediakan responden untuk bekerja semakin efektif.
Tabel 5. Jumlah Tanggungan Petani
Karakteristik Individu
Jumlah Tanggungan Total
Sumber : Data primer (diolah) 2016
Pada Tabel 5 menunjukkan bahwa tanggungan petani lebih kurang 2 anak dimana semakin banyak anak maka semakin besar pula pendapatan yang dibutuhkan untuk masing
pokok maupun dalam hal pendidikan dan kesehatannya.
Strategi Petani dalam Memenuhi Kebutuhan Pangan
Tabel 6. Strategi kebutuhan pangan Desa Lam Asan Kecamatan DarussalamKabupaten Aceh besar.
No. Strategi
1
Memanfaatkan hubungan relasi atau hubungan social
2 Dalam keadaan terdesak
Total 40
Sumber : data primer (diolah)2016
Dari Tabel 6 di peroleh hasil dengan rata
memanfaatkan relasi atau hubungan sosial yang diantaranya
kepada anak yang sudah bekerja sebanyak 17,5 % strategi ini dipilih karena memnudahkan bagi responden dalam menc
Tabel 5. Jumlah Tanggungan Petani di Desa Lam Asan
Karakteristik Individu Jumlah Responden
Angka (Orang)
Jumlah Tanggungan <5 29
>5 11
Total 40
Sumber : Data primer (diolah) 2016
abel 5 menunjukkan bahwa tanggungan petani lebih kurang 2 anak dimana semakin banyak anak maka semakin besar pula pendapatan yang dibutuhkan untuk masing-masing anak baik itu dalam hal pemenuhan bahan pokok maupun dalam hal pendidikan dan kesehatannya.
Strategi Petani dalam Memenuhi Kebutuhan Pangan
Strategi kebutuhan pangan Desa Lam Asan Kecamatan DarussalamKabupaten Aceh besar.
Angka
Memanfaatkan hubungan
a. Meminta uang pada
anaknya yang sudah bekerja 7
b.Meminjam/ berhutang
kepada orang lain 14
c. Saling membantu
(Hubungan timbal balik) 8
keadaan terdesak a. Berpuasa 2
b. Mengurangi Intensitas
makan 5
c. Mengkonsumsi
makananyang berkualitas
lebih rendah 4
Sumber : data primer (diolah)2016
Dari Tabel 6 di peroleh hasil dengan rata-rata 72,5 % memilih Strategi memanfaatkan relasi atau hubungan sosial yang diantaranya
kepada anak yang sudah bekerja sebanyak 17,5 % strategi ini dipilih karena memnudahkan bagi responden dalam mencari bantuan untuk memenuhi
Jumlah Responden Persentase
72.5 27.5 100
abel 5 menunjukkan bahwa tanggungan petani lebih kurang 2-4 anak dimana semakin banyak anak maka semakin besar pula pendapatan yang itu dalam hal pemenuhan bahan
Strategi kebutuhan pangan Desa Lam Asan Kecamatan
Persen total 17.5 72.5 35 20 5 27.5 12.5 10 100
rata 72,5 % memilih Strategi memanfaatkan relasi atau hubungan sosial yang diantaranya Meminta uang kepada anak yang sudah bekerja sebanyak 17,5 % strategi ini dipilih karena ari bantuan untuk memenuhi
kebutuhan pangan sehari
berhutang kepada orang lain sebanyak 35 %, strategi ini adalah strategi yang paling banyak dipilih responden, hal ini dikarenakan responden dapat den mudah mencari pinjaman kepada orang lain maupun tetangga. Dan selanjutnya strategi saling membantu (hubungan timbal balik) sebanyak 20 %, strategi ini mengandalkan adanya rasa kemanusian dan kepedulian tingkat sesama manusia yang membutuhkan.
Strategi memanfaatkan relasi atau hubungan sosial dipilih karena situasi yang dapat dikatakan tidak sulit dibandingkan responden harus memilih strategi sangat berhemat karena mereka keadaan terdesak.Strategi ini lebih bersifat sosial sesama masyarakat karena berhu
ataupun teman sejawat. Kendala dari strategi ini adalah responden merasakan adanya rasa sungkan karena hubungan yang tidak terlalu akrab dengan tetangganya, sehingga sering tidak ada yang bersedia memberikan pinjam selebihnya sebanyak 27, 5 % responden memilih strategi cara berhemat yaitu dalam kondisi terdesak.
Strategi Petani dalam Memenuhi Kebutuhan Non Pangan Kesehatan)
Kebutuhan non pangan meliputi pendidikan dan kesehatan, dimana keduanya berperan penting untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, khususnya dalam hal ini adalah petani.Pendidikan adalah salah satu kebutuhan manusia. Manusia dalam kenyataan hidupnya menunjukkan bahwa ia membutuhkan suatu proses belajar yang memungkinkan
menyatakan eksistensinya secara utuh dan seimbang.
Strategi dalam Memenuhi Kebutuhan pendidikan Keluarga
Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh bahwa 2 (dua) ini dapat digunakan, karena hasil dari tabel 7 menunjukkan bahwa dua stra
digunakan sebanyak 50 % untuk pinjaman kepada pihak lain dan 50 % untuk Menjual barang atau asset kepada orang lain. Bagi petani yang tidak dapat melunasi biaya pendidikan anaknya sebagian dari mereka menjual asset tetap dan bernilai seperti emas,
sendiri. Atau, sebagian dari mereka dapat melakukan pinjaman kepada teman, keluarga dan tetangga.
Tabel 7. Strategi kebutuhan pendidikan Desa Lam Asan Keca Darussalam Kabupaten Aceh besar.
No. Strategi
1 Pinjaman kepada pihak lain 2
Menjual barang/ asset kepada orang lain
Sumber : data primer (diolah) 2016
kebutuhan pangan sehari – hari. Selain strategi tersebut strategi meminjam atau berhutang kepada orang lain sebanyak 35 %, strategi ini adalah strategi yang paling banyak dipilih responden, hal ini dikarenakan responden dapat den mudah mencari pinjaman kepada orang lain maupun tetangga. Dan selanjutnya strategi saling membantu (hubungan timbal balik) sebanyak 20 %, strategi ini mengandalkan adanya rasa kemanusian dan kepedulian tingkat sesama manusia memanfaatkan relasi atau hubungan sosial dipilih karena situasi yang dapat dikatakan tidak sulit dibandingkan responden harus memilih strategi sangat berhemat karena mereka keadaan terdesak.Strategi ini lebih bersifat sosial sesama masyarakat karena berhubungan langsung dengan Keluarga, tetangga ataupun teman sejawat. Kendala dari strategi ini adalah responden merasakan adanya rasa sungkan karena hubungan yang tidak terlalu akrab dengan tetangganya, sehingga sering tidak ada yang bersedia memberikan pinjam selebihnya sebanyak 27, 5 % responden memilih strategi cara berhemat yaitu dalam kondisi terdesak.
Strategi Petani dalam Memenuhi Kebutuhan Non Pangan (Pendidikan dan
Kebutuhan non pangan meliputi pendidikan dan kesehatan, dimana berperan penting untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, khususnya dalam hal ini adalah petani.Pendidikan adalah salah satu kebutuhan manusia. Manusia dalam kenyataan hidupnya menunjukkan bahwa ia membutuhkan suatu proses belajar yang memungkinkan
menyatakan eksistensinya secara utuh dan seimbang.
Strategi dalam Memenuhi Kebutuhan pendidikan Keluarga
Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh bahwa 2 (dua) ini dapat digunakan, karena hasil dari tabel 7 menunjukkan bahwa dua stra
digunakan sebanyak 50 % untuk pinjaman kepada pihak lain dan 50 % untuk Menjual barang atau asset kepada orang lain. Bagi petani yang tidak dapat melunasi biaya pendidikan anaknya sebagian dari mereka menjual asset tetap dan bernilai seperti emas, surat tanah bahkan sawah kepemilikan tetap atau milik sendiri. Atau, sebagian dari mereka dapat melakukan pinjaman kepada teman, keluarga dan tetangga.
Strategi kebutuhan pendidikan Desa Lam Asan Keca Darussalam Kabupaten Aceh besar.
Strategi Angka Persentase
Pinjaman kepada pihak lain 20 Menjual barang/ asset kepada
20 Sumber : data primer (diolah) 2016
hari. Selain strategi tersebut strategi meminjam atau berhutang kepada orang lain sebanyak 35 %, strategi ini adalah strategi yang paling banyak dipilih responden, hal ini dikarenakan responden dapat dengan mudah mencari pinjaman kepada orang lain maupun tetangga. Dan selanjutnya strategi saling membantu (hubungan timbal balik) sebanyak 20 %, strategi ini mengandalkan adanya rasa kemanusian dan kepedulian tingkat sesama manusia memanfaatkan relasi atau hubungan sosial dipilih karena situasi yang dapat dikatakan tidak sulit dibandingkan responden harus memilih strategi sangat berhemat karena mereka keadaan terdesak.Strategi ini lebih bersifat sosial bungan langsung dengan Keluarga, tetangga ataupun teman sejawat. Kendala dari strategi ini adalah responden merasakan adanya rasa sungkan karena hubungan yang tidak terlalu akrab dengan tetangganya, sehingga sering tidak ada yang bersedia memberikan pinjaman, selebihnya sebanyak 27, 5 % responden memilih strategi cara berhemat yaitu
(Pendidikan dan
Kebutuhan non pangan meliputi pendidikan dan kesehatan, dimana berperan penting untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, khususnya dalam hal ini adalah petani.Pendidikan adalah salah satu kebutuhan manusia. Manusia dalam kenyataan hidupnya menunjukkan bahwa ia membutuhkan suatu proses belajar yang memungkinkan dirinya untuk
Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh bahwa 2 (dua) ini dapat digunakan, karena hasil dari tabel 7 menunjukkan bahwa dua strategi ini digunakan sebanyak 50 % untuk pinjaman kepada pihak lain dan 50 % untuk Menjual barang atau asset kepada orang lain. Bagi petani yang tidak dapat melunasi biaya pendidikan anaknya sebagian dari mereka menjual asset tetap dan surat tanah bahkan sawah kepemilikan tetap atau milik sendiri. Atau, sebagian dari mereka dapat melakukan pinjaman kepada teman, Strategi kebutuhan pendidikan Desa Lam Asan Kecamatan
Persentase 50 % 50 %
Strategi Petani dalam Memenuhi Kebutuhan Kesehatan
Hasil dari tabel 8 menunjukkan bahwa strategi ini
adalah strategi melakukan pinjaman kepada orang lain, sedangkan 40 % sisanya menggunakan strategi Menjual barang atau asset kepada orang lain. Dengan kesimpulan bahwa 60 % dari hasil kuisioner adalah responden lebih memili meminjam uang kepada pihak lain untuk memnuhi kebutuhan kesehatannya dengan harapan uang tersebut dapat dikembalikan secepatnya daripada harus menjual asset/ barang berharga kepada orang lain.
Tabel 8. Strategi kebutuhan kesehatan Desa Lam Asan Kecamatan DarussalamKabupaten Aceh besar.
No. Strategi 1
Pinjaman kepada pihak lain
2
Menjual barang/ asset kepada orang lain
Sumber : Data primer (diolah) 2016
Strategi yang paling banyak digunakan oleh
yaitu strategi pemanfaatan hubungan relasi dengan total keseluruhan yang digunakan untuk strategi ini adalah sebesar 72, 5 %. Dan strategi dalam keadaan terdesak hanya dipakai sebesar 27,5%. Strategi pemenuhan kebutuhan dasar non pangan pendidikan dan kesehatan secara terperinci, yaitu: Strategi pemenuhan kebutuhan dasar pendidikan dilakukan dengan cara pinjaman kepada pihak lain dengnan persentase 50 % dan menjual asset/ barang berharga dengan persentase 50 %. Strategi pemenuhan
sama dengan pemenuhan kebutuhan pendidikan, tetapi untuk memenuhi kebutuhan kesehatan 60 % responden melakukan strategi pinjaman kepada pihak lain dan 40 % lainnya dengan cara Menjual asset/ barang berh
lain.
__________. 2014.
Kabupaten Aceh Besar. Provinsi Aceh. __________. 2014 Kuisioner Kerja Lapangan
Desember 2014.
BPS, 2015.Pelaksana Pendataan Rumah Tangga Miskin Mubyarto, 1993.Membangun Sistem Ekonomi
Strategi Petani dalam Memenuhi Kebutuhan Kesehatan
Hasil dari tabel 8 menunjukkan bahwa strategi ini digunakan sebanyak 60 % adalah strategi melakukan pinjaman kepada orang lain, sedangkan 40 % sisanya menggunakan strategi Menjual barang atau asset kepada orang lain. Dengan kesimpulan bahwa 60 % dari hasil kuisioner adalah responden lebih memili uang kepada pihak lain untuk memnuhi kebutuhan kesehatannya dengan harapan uang tersebut dapat dikembalikan secepatnya daripada harus menjual asset/ barang berharga kepada orang lain.
Strategi kebutuhan kesehatan Desa Lam Asan Kecamatan DarussalamKabupaten Aceh besar.
Strategi Angka Persentase
Pinjaman kepada pihak
24 60 %
Menjual barang/ asset
kepada orang lain 16 40 %
Sumber : Data primer (diolah) 2016
KESIMPULAN DAN SARAN
Strategi yang paling banyak digunakan oleh masyarakat desa Lam Asan yaitu strategi pemanfaatan hubungan relasi dengan total keseluruhan yang digunakan untuk strategi ini adalah sebesar 72, 5 %. Dan strategi dalam keadaan terdesak hanya dipakai sebesar 27,5%. Strategi pemenuhan kebutuhan dasar non pangan pendidikan dan kesehatan secara terperinci, yaitu: Strategi pemenuhan kebutuhan dasar pendidikan dilakukan dengan cara pinjaman kepada pihak lain dengnan persentase 50 % dan menjual asset/ barang berharga dengan persentase 50 %. Strategi pemenuhan kebutuhan dasar kesehatan dilakukan dengan cara yang sama dengan pemenuhan kebutuhan pendidikan, tetapi untuk memenuhi kebutuhan kesehatan 60 % responden melakukan strategi pinjaman kepada pihak lain dan 40 % lainnya dengan cara Menjual asset/ barang berharga kepada pihak
DAFTAR PUSTAKA
__________. 2014. Data dan Informasi Kemiskinan. Badan pusat Statistik. Kabupaten Aceh Besar. Provinsi Aceh.
Kuisioner Kerja Lapangan.http://www.unair.ac.id Desember 2014.
Pelaksana Pendataan Rumah Tangga Miskin 2014.
Membangun Sistem Ekonomi. BPFE-Universitas Gadjah Mada. digunakan sebanyak 60 % adalah strategi melakukan pinjaman kepada orang lain, sedangkan 40 % sisanya menggunakan strategi Menjual barang atau asset kepada orang lain. Dengan kesimpulan bahwa 60 % dari hasil kuisioner adalah responden lebih memili uang kepada pihak lain untuk memnuhi kebutuhan kesehatannya dengan harapan uang tersebut dapat dikembalikan secepatnya daripada harus Strategi kebutuhan kesehatan Desa Lam Asan Kecamatan
Persentase 60 % 40 %
masyarakat desa Lam Asan yaitu strategi pemanfaatan hubungan relasi dengan total keseluruhan yang digunakan untuk strategi ini adalah sebesar 72, 5 %. Dan strategi dalam keadaan terdesak hanya dipakai sebesar 27,5%. Strategi pemenuhan kebutuhan dasar non pangan pendidikan dan kesehatan secara terperinci, yaitu: Strategi pemenuhan kebutuhan dasar pendidikan dilakukan dengan cara pinjaman kepada pihak lain dengnan persentase 50 % dan menjual asset/ barang berharga dengan persentase kebutuhan dasar kesehatan dilakukan dengan cara yang sama dengan pemenuhan kebutuhan pendidikan, tetapi untuk memenuhi kebutuhan kesehatan 60 % responden melakukan strategi pinjaman kepada pihak arga kepada pihak
. Badan pusat Statistik. http://www.unair.ac.id. Diakses 10
Hamid, A.H. 2010. Strategi Bertahan hidup Korban konflik di Pedalaman Aceh Jurnal Agrisep. Fakultas
Banda Aceh. Murphy, Gardney. 2013. Murray, Henry. 2013.
Murtopo, 1980. Pengertian Strategi Patricia dan Potter, 1997.
Grafindo Persada. Poerwadinata, WJS. 1976. Puspita, Rita. 2005.
Pendapatan Petani
Strategi Bertahan hidup Korban konflik di Pedalaman Aceh Jurnal Agrisep. Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala Darussalam. Murphy, Gardney. 2013. Teori Kebutuhan Dasar. Jakarta : PT. Gramedia.
Murray, Henry. 2013. Teori Kebutuhan Dasar. Jakarta : PT. Gramedia. Pengertian Strategi.Gramedia Indonesia. Jakarta.
Patricia dan Potter, 1997. Kebutuhan Dasar Masyarakat. Jakarta: PT. raja Grafindo Persada.
Poerwadinata, WJS. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Balai Pustaka.
Puspita, Rita. 2005. Tesis. Peran Dolog dan KUD Dalam Peningkatan Pendapatan Petani. Makassar : Pascasarjana Unhas.
Strategi Bertahan hidup Korban konflik di Pedalaman Aceh. Pertanian Universitas Syiah Kuala Darussalam.
: PT. Gramedia. : PT. Gramedia.
. Jakarta: PT. raja Balai Pustaka.