PENGOBATAN
CONDYLOMA
ACUMINATA PADA
IBU HAMIL DENGAN TERAPI CRYOTHERAPY
YANG DIKOMBINASIKAN DENGAN
PROANTHOCYANIDINS
LIJUAN YANG1, DONGNING ZHU1, YANLING DANG1 dan XIONG ZHAO2
1Departemen Dermatology, Rumah Sakit Kesehatan Ibu dan Anak Shaanxi, Xian, Shaanxi
710003; 2 Departemen Ortopedi, Rumah Sakit Xijing, The Fourth University Medical Militer,
Xian, Shaanxi 710.032, PR China
Diterima 11 Januari 2015; Disampaikan pada tanggal 25 Februari 2016 DOI: 10.3892 / etm.2016.3207
komplikasi dalam persalinan. Cryotherapy yang dikombinasikan dengan PC aman digunakan dan efektif yang dapat berfungsi sebagai pilihan pengobatan bagi ibu hamil dengan CA.
Kata kunci: condyloma acuminata, cryotherapy, proanthocyanidin, human papilloma virus, kehamilan
PENDAHULUAN
Condyloma acuminata (CA) adalah lesi pada genital yang bersifat simtomatik dan disebabkan oleh human papilloma virus (HPV). Pasien yang menderita CA selama kehamilan adalah kelompok risiko tinggi. Selama kehamilan, sekresi cairan vagina pada kulit dan selaput lendir akan menjadi lebih banyak (1), yang berarti bahwa vulva akan tetap berada pada keadaan lembab, yang akan menyebabkan masalah bagi pasien CA. Beberapa faktor yang terkait dengan kehamilan dapat mendorong pertumbuhan lesi yang diinduksi oleh HPV, misalnya hormon kehamilan dan kekebalan tubuh yang berkurang. Kasus CA pada kehamilan biasanya ditandai dengan kutil yang tumbuh cepat, dan memiliki respon yang buruk terhadap pengobatan (2).
Cryotherapy banyak digunakan untuk pengobatan CA. Selama pengobatan dengan liquid nitrogen cryotherapy akan dapat membekukan jaringan dan menyebabkan nekrosis; Pengobatan ini juga merangsang respon imun spesifik, seperti tindakan imunomodulator limfosit T terhadap jaringan kutil yang tersisa (5,6). Kelebihan cryotherapy adalah sederhana, murah, jarang menyebabkan jaringan parut atau depigmentasi, dan aman digunakan pada ibu hamil.
Proanthocyanidins (PC), yang merupakan ekstrak dari daun ginkgo, teratai dan tanaman lainnya memiliki efek antioksidan yang kuat. PC telah dilaporkan memiliki efek antibakteri, antiallergic dan antigenotoxic serta menghambat agregasi trombosit dan permeabilitas kapiler (711). Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa PC aman digunakan pada bayi, ibu hamil dan orang tua, serta aman untuk penggunaan pada wajah, perineum dan payudara (12,13). PC telah terbukti efektif menyembuhkan kemerahan, bengkak, eksudat, gatal dan gejala lain yang terkait dengan peradangan (14).
Dalam penelitian ini, liquid nitrogen cryotherapy dikombinasikan dengan PC yang digunakan sebagai pengobatan pad a ibu hamil dengan CA, keamanan dan keefektifan pengobatan ini akan diteliti lebih lanjut.
BAHAN DAN METODE
dikombinasikan dengan PC, dan meminta untuk menggunakannya setelah diberi informasi tentang komplikasi CA seperti aborsi, masalah kesuburan, dan risiko lain yang terkait.
Penelitian ini disetujui oleh Komite Etik Rumah Sakit Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Provinsi Shaanxi. Semua peserta menandatangani informed consent untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.
Karakteristik lesi. Jumlah lesi yang diobati untuk setiap kasus berkisar antara 5 sampai 18, dengan diameter lesi ratarata ± 5,5 cm per pasien. Kutil itu berbeda ukurannya, tapi masingmasing diambil yang paling luas, dengan batas yang jelas dan permukaan yang halus dan lembab. Dalam kasus tertentu, terdapat lesi lebur. Sebagian besar lesi berwarna abuabu coklat, tetapi beberapa lesi berwarna merah tua. Ada 12 kasus lesi dengan diameter >4 cm. Kelompok studi tersebut mencakup 14 pasien yang belum memperoleh pengobatan, sementara sisanya telah melakukan terapi laser, electrocautery dan/atau perawatan lainnya seperti krim Imiquimod 5%, operasi dan interferon, selama 210 bulan terakhir. Jaringan parut telah ditemukan pada 4 kasus. Pasien yang berisiko mengalami aborsi dikeluarkan dari penelitian ini.
Pengobatan lesi. Lesi pertamatama dibersihkan dengan larutan 0,02% povidone
aktif; Lanke Hengye Medical Technology Co. Ltd., Changchun, China) disemprotkan ke kain atau kasa single-layer non-woven kemudian ditempelkan pada area yang terkena selama 20 menit, 23 kali sehari selama satu minggu.
Sebelum pasien meninggalkan klinik, klinisi mengkonfirmasi bahwa pasien dapat mengontrol lesinya. Pasien diberi informasi bahwa mereka harus memeriksa area lesi setiap hari dan disarankan untuk memperhatikan gejala infeksi yang timbul, seperti peningkatan kemerahan, pembengkakan, dengan cairan yang tidak berbau atau tanda infeksi lainnya seperti demam, apabila ada gejala infeksi tersebut segera dilaporkan ke dokter.
Pada sebagian besar kasus, jaringan nekrotik pada kutil akan hilang setelah 3 hari pengobatan dan membaik setelah 1 minggu. Pada kasus dimana kutil tidak hilang, maka tingkat perkembangan lesi dapat diamati serta klinisi dapat memberikan pengobatan ulang dengan menggunakan metode yang disebutkan di atas. Pengobatan dihentikan saat tidak ada kutil yang terlihat.
Followup Pasien . Gambar foto lesi diambil sebelum pengobatan dan pada setiap kontrol kembali. Pada 1 dan 3 bulan setelah terapi liquid nitrogen cryotherapy, pasien diperiksa kembali untuk evaluasi klinis. Pemeriksaan ini termasuk memeriksa kekambuhan lesi, pembentukan jaringan parut, perubahan pigmentasi kulit dan toleransi terhadap rasa sakit. Pada masingmasing kunjungan ini, kepuasan pasien terhadap hasil pengobatan juga dapat disurvei. Setiap pasien diminta untuk menilai apakah pengobatan ini 'sangat memuaskan', 'cukup memuaskan' atau 'tidak memuaskan'.
Secara umum, lesi dapat sembuh setelah 5 hari pengobatan. Semua pasien telah melaporkan rasa ketidaknyamanan, kecuali rasa sakit ringan sampai sedang. Tidak ada kutil yang terlihat setelah pengobatan. Semua pasien yang mengikuti pengobatan menilai dengan tingkat kepuasan 94% pada 1 bulan pengobatan dan kepuasan 87% pada 3 bulan setelah selesai pengobatan. Pasien yang menjawab 'sangat memuaskan' dan 'cukup memuaskan' juga dimasukkan dalam perhitungan ini.
Pada beberapa pasien, ditemukan edema dan eritema yang disertai nyeri ringan sampai sedang di sekitar area lesi. Namun, pasien mampu mentolerir gejala ini dan berhasil menyelesaikan pengobatan. Lepuhan yang berada di daerah lesi telah pecah pada 4 pasien. Jaringan yang pecah sembuh dalam waktu 4 hari setelah perawatan PC. Peristiwa ini tidak mempengaruhi pengobatan selanjutnya.
Gambar 1. Lesi pada kasus 1. (A) Sebelum pengobatan dan (B) setelah pengobatan dengan cryotherapy dan proanthocyanidins.
Gambar 2. Lesi pada kasus 2. (A) Sebelum pengobatan dan (B) setelah pengobatan dengan cryotherapy dan proanthocyanidins.
Pada follow up 1 bulan, hanya 1 kasus kekambuhan yang teridentifikasi dengan tingkat kekambuhan adalah 2,2%. Pada follow up 3 bulan, 5 kasus kekambuhan yang teridentifikasi dengan tingkat kekambuhannya adalah 10,9%. Hasil ini dirangkum pada Tabel I.
Tabel I. Karakteristik klinis ibu hamil dengan CA.
Karakteristik klinis Jumlah pasien (%)
Tipe persalinan
Persalinan normal Sectio caesarea
Berat lahir (gram) <2.500
2,5004,000 > 4.000
Usia kehamilan (minggu) <36
3741 > 42
Kasus kekambuhan
19 (41,3) 27 (58,7)
1 (2.2) 41 (89,1)
4 (8.7)
4 (8.7) 39 (84.8)
1 bulan
3 bulan 5 (10.9)1 (2.2)
CA (condyloma acuminata) DISKUSI
Pada kehamilan, CA ditandai oleh kutil yang tumbuh cepat, dan memiliki respon yang buruk terhadap pengobatan serta memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan pada pasien yang tidak hamil. Ini mungkin karena kekebalan tubuh yang berkurang selama kehamilan, perubahan tingkat hormon (misalnya, peningkatan kadar progesteron), dan peningkatan keputihan yang mengakibatkan lingkungan vagina yang lebih lembab (16).
Beberapa pengobatan yang telah diuji dan direkomendasikan untuk digunakan pada kehamilan adalah BCA/TCA, cryotherapy, electrocautery dan eksisi bedah, seperti tindakan laser. Salah satu pilihan pengobatan untuk CA adalah imiquimod, agen imunomodulator; Namun, pengobatan dengan krim imiquimod 5% memberikan efek samping seperti eritema ringan sampai berat, erosi lokal, gatal dan sensasi terbakar; Selain itu, iritasi, indurasi, dan nyeri tekan juga sering dilaporkan (17). Pada subyek percobaan klinis menggunakan krim imiquimod 5%, kekambuhan dilaporkan pada 1319% kasus (18). Keamanan penggunaan imiquimod selama kehamilan belum ditemukan.
Dalam penelitian ini, metode pembekuan dengan semprotan yang digunakan untuk mengobati kutil. Waktu dan dosis injeksi liquid nitrogen mudah dikendalikan, dengan waktu pembekuan yang lebih lama memberikan penyembuhan kutil secara lebih menyeluruh. Selama pengobatan, liquid nitrogen bersentuhan dengan kulit normal dan selaput lendir. Hal ini tidak akan menyebabkan kerusakan parah; hanya sedikit menyebabkan pembengkakan dan erosi superfisial. Kutil tersebut mengalami nekrosis pada suhu rendah. Selain itu, pengobatan cryotherapy dapat menginduksi respon imun spesifik antigen dan pelepasan sitokin (16).
PC yang diekstraksi dari daun ginkgo, teratai, biji anggur dan tanaman lainnya memberikan efek antioksidan yang kuat. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa PC dapat menghambat aktivitas pengikatan factor B DNA,κ dan dengan demikian dapat menghalangi jalur inflamasi untuk mencapai efek anti inflamasi (22,23). Secara struktural, PC terdiri dari satu cincin aromatik dan paling sedikit satu gugus hidroksil, yang dapat dengan mudah digabungkan dengan radikal bebas untuk membentuk resonancestabilized phenoxyl radicals (24). Seperti yang telah disebutkan di atas, PC telah terbukti aman digunakan pada ibu hamil, dan efektif pada kemerahan, bengkak, eksudat, gatal dan gejala peradangan lainnya.
Dalam penelitian ini, semua lesi hilang setelah pengobatan. Tingkat kekambuhannya adalah 2,2% pada 1 bulan setelah pengobatan dan 10,9% pada 3 bulan setelah pengobatan. Tidak ada jaringan parut atau bekas luka yang ditemukan pada semua pasien, hal ini menunjukkan tingkat keamanan terapi kombinasi ini. Selain itu, tingkat kepuasan pasien 87% dicapai pada 3 bulan setelah pengobatan.
penelitian ini. Kedua, followup akhir pasien dapat dilihat setelah 1,2 sampai 3,4 tahun, sehingga hasil klinis jangka panjang tidak diketahui seperti tingkat kekambuhan, dan kemungkinan masalah lainnya.
Kesimpulannya, liquid nitrogen cryotherapy yang dikombinasikan dengan PC merupakan pengobatan yang efektif untuk ibu hamil dengan CA. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kekambuhan CA relatif rendah, dan tidak ada efek yang terlihat pada janin. Liquid nitrogen cryotherapy yang dikombinasikan dengan PC dapat menjadi pilihan pengobatan pada ibu hamil dengan CA.
DAFTAR PUSTAKA
1. Cohen E, Levy A, Holcberg G, Wiznitzer A, Mazor M and Sheiner E: Perinatal outcomes in condyloma acuminata pregnancies. Arch Gynecol Obstet 283: 1269-1273, 2011.
2. Wiley DJ, Douglas J, Beutner K, Cox T, Fife K, Moscicki AB and Fukumoto L: External genital warts: Diagnosis, treatment and prevention. Clin Infect Dis 35 (Suppl 2): S210-S224, 2002.
3. Lacey CJ and Fairley I: Medical therapy of genital human papilloma virus-related disease. Int J STD AIDS 6: 399-407, 1995.
4. Yang YG, Zou XB, Zhao H, Zhang YJ and Li HJ: Photodynamic therapy of condyloma acuminata in pregnant women. Chin Med J (Engl) 125: 2925-2928, 2012.
5. Gilson RJ, Ross J, Maw R, Rowen D, Sonnex C and Lacey CJ: A multicentre, randomised, double-blind, placebo controlled study of cryotherapy versus cryotherapy and podophyllotoxin cream as treatment for external anogenital warts. Sex Transm Infect 85: 514-519, 2009.
treatment of multiple condylomataacuminata. Photodermatol Photoimmunol Photomed 27: 176-180, 2011.
7. Li S, Chen L, Yang T, Wu Q, Lv Z, Xie B and Sun Z: Increasing antioxidant activity of procyanidin extracts from the pericarp of Litchi chinensis processing waste by two probiotic bacteria bioconversions. J Agric Food Chem 61: 2506-2512, 2013.
8. Llópiz N, Puiggròs F, Céspedes E, Arola L, Ardévol A, Bladé C and Salvadó MJ: Antigenotoxic effect of grape seed procyanidin extract in Fao cells submitted to oxidative stress. J Agric Food Chem 52: 1083-1087, 2004.
9. Oyedemi SO and Afolayan AJ: Antibacterial and antioxidant activities of hydroalcoholic stem bark extract of Schotia latifolia Jacq. Asian Pac J Trop Med 4: 952-958, 2011.
10. Dauer A, Hensel A, Lhoste E, Knasmuller S and Mersch-Sundermann V: Genotoxic and antigenotoxic effects of catechin and tannins from the bark of Hamamelis virginiana L. in metabolically competent, human hepatoma cells (Hep G2) using single cell gel electrophoresis. Phytochemistry 63: 199-207, 2003.
11. Chang WC and Hsu FL: Inhibition of platelet aggregation and arachidonate metabolism in platelets by procyanidins. Prostaglandins Leukot Essent Fatty Acids 38: 181-188, 1989.
12. Schmidt CA, Murillo R, Heinzmann B, Laufer S, Wray V and Merfort I: Structural and conformational analysis of proanthocyanidins from Parapiptadenia rigida and their wound-healing properties. J Nat Prod 74: 1427-1436, 2011.
13. Khanna S, Venojarvi M and Roy S, Sharma N, Trikha P, Bagchi D, Bagchi M and Sen CK: Dermal wound healing properties of redox-active grape seed proanthocyanidins. Free Radic Biol Med 33: 1089-1096, 2002.
14. Jhun JY, Moon SJ and Yoon BY, Byun JK, Kim EK, Yang EJ, Ju JH, Hong YS, Min JK, Park SH, Kim HY and Cho ML: Grape seed proanthocyanidin extract-mediated regulation of STAT3 proteins contributes to Treg differentiation and attenuates inflammation in a murine model of obesity-associated arthritis. PLos One 8: e78843, 2013.
15. Wikstrom A, Hedblad MA, Johansson B, Kalantari M, Syrjanen S, Lindberg M and von Krogh G: The acetic acid test in evaluation of subclinical genital papillomavirus infection: a comparative study on penoscopy, histopathology, virology and scanning electron microscopy findings. Genitourin Med 68: 90-99, 1992.
16. Le Poole C, Denman CJ and Arbiser JL: Immunosuppression may be present within condyloma acuminata. J Am Acad Dermatol 59: 967-974, 2008.
anogenital warts. HPV Study Group. Human PapillomaVirus. Arch Dermatol 134: 25-30, 1998.
18. Buck HW, Fortier M, Knudsen J and Paavonen J: Imiquimod 5% cream in the treatment of anogenital warts in female patients. Int J Gynaecol Obstet 77: 231-238, 2002.
19. Lopaschuk CC: New approach to managing genital warts. Can Fam Physician 59: 731-736, 2013.
20. Stefanaki C, Katzouranis I, Lagogianni E, Hadjivassiliou M, Nicolaidou E, Panagiotopoulos A, Anyfantakis V, Bethimoutis G, Rallis E, Antoniou C and Katsambas A: Comparison of cryotherapy to imiquimod 5% in the treatment of anogenital warts. Int J STD AIDS 19: 441-444, 2008.
21. Simonart T and de Maertelaer V: Systemic treatments for cutaneous warts: A systematic review: J Dermatolog Treat 23: 72-77, 2012.
22. Subarnas A and Wagner H: Analgesic and anti-inflammatory activity of the proanthocyanidin shellegueain A from Polypodium feei METT. Phytomedicine 7: 401-405, 2000.
23. Ahmad SF, Zoheir KM, Abdel-Hamied HE, Ashour AE, Bakheet SA, Attia SM and Abd-Allah AR: Grape seed proanthocyanidin extract has potent anti-arthritic effects on collagen-induced arthritis by modifying the T cell balance. Int Immunopharmacol 17: 79-87, 2013.